kab/kota: Banyumas

  • Bulog Banyumas mulai serap gabah hasil panen mengacu HPP terbaru

    Bulog Banyumas mulai serap gabah hasil panen mengacu HPP terbaru

    Purwokerto (ANTARA) – Perum Bulog Cabang Banyumas mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah dengan mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru, yakni dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram.

    Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis mengatakan mereka mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara dengan mengacu pada HPP terbaru.

    “Saat ini memang belum memasuki masa panen raya, namun di beberapa wilayah sudah ada yang panen. Masa panen raya diprediksi berlangsung pada akhir Februari hingga April,” katanya.

    Bahkan, kata dia, pihaknya kini telah menyerap gabah dan beras hasil panen petani sebanyak 644 ton (setara beras).

    Penyerapan itu menggunakan HPP terbaru berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    Pihaknya termasuk mitra diperintahkan membeli gabah kering panen (GKP) secara langsung dari petani dengan harga sebesar Rp6.500 per kilogram.

    “Dengan adanya Keputusan Kepala Bapanas terbaru (Keputusan Nomor 14 Tahun 2025, red.) itu, aturan rafaksi harga gabah tidak diberlakukan lagi, sehingga kami membeli GKP dari petani dengan satu harga, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram,” katanya menjelaskan.

    Ia mengharapkan dengan adanya kebijakan tersebut, penyerapan gabah hasil panen petani bisa berjalan optimal dan petani pun makin bersemangat untuk menjual hasil panen ke Bulog Banyumas.

    Apalagi pihaknya pada 2025 ditargetkan menyerap sekitar 88.000 ton setara beras guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah.

    Ia optimistis target tersebut dapat tercapai karena telah melakukan berbagai persiapan seperti menyosialisasikan HPP terbaru kepada petani serta menyiapkan delapan Kompleks Pergudangan Bulog Cabang Banyumas.

    Menurutnya bahwa delapan Kompleks Pergudangan Bulog Cabang Banyumas secara keseluruhan berkapasitas 68.000 ton sebagai pusat informasi penyerapan gabah dan beras maupun tempat penyimpanan cadangan pangan pemerintah tersebut.

    Pihaknya juga menggandeng gabungan kelompok tani maupun penggilingan padi sebagai mitra kerja Bulog Banyumas, pemerintah daerah khususnya dinas pertanian setempat, Babinsa (TNI Angkatan Darat),) dan pendamping dari Perum Bulog Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menyerap gabah hasil panen petani.

    “Sampai saat ini sudah ada 82 mitra kerja, namun kami masih membuka kesempatan bagi gabungan kelompok tani dan sebagainya untuk menjadi mitra. Bagi yang berminat bisa menghubungi kompleks pergudangan terdekat atau datang langsung ke Kantor Perum Bulog Cabang Banyumas di Purwokerto,” kata Prawoko.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tetangga Tidak Pernah Melihat Almaidah, Istri Sunardi yang Kerangkanya Ditemukan dalam Septic Tank – Halaman all

    Tetangga Tidak Pernah Melihat Almaidah, Istri Sunardi yang Kerangkanya Ditemukan dalam Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Penemuan jenazah gadis penagih utang, Sri Pujiyanti  di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (5/2/2025) berhasil menguak misteri hilangnya Almaidah (51).

    Almaidah tidak lain adalah istri Sunardi (44), pelaku pembunuhan Sri.

    Almaidah dilaporkan menghilang sejak November 2022 dan ternyata menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dimasuukan ke dalam septic tank rumah.

    Sebenarnya keluarga berupaya mencari keberadaan Almaidah.

    Namun saat ditanyakan, Sunardi mengatakan,  Almaidah menghilang dan tidak pernah bertemu lagi.

    “Kalau keluarga Almaidah nanya ke pelaku, pelaku ngomong tidak pernah bertemu dengan korban,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa kepada awak media pada Rabu (5/2/2025).

    Dikatakan Mustofa warga sekitar rumah Sunardi juga tidak ada yang tahu. 

    Pasalnya, pada tahun 2022 korban bersama Sunardi datang ke rumah tidak ada saksi yang melihat sehingga ketika ditanya keluarga Almaidah terkait peristiwa itu Sunardi selalu menjawab tidak pernah bertemu.

    “Karena keluarga korban ini dari Banyumas, pengakuan tersangka pada saat datang ke rumah ini tidak ada saksi yang melihat makanya pada saat tersangka ditanya keluarga korban peristiwa yang pertama dulu tidak pernah bertemu dengan almarhumah,” katanya.

     Warga setempat juga tidak ada yang menaruh curiga, apalagi pelaku pulang ke rumahnya satu minggu bahkan satu bulan sekali.

    “Pelaku ini pekerjaannya kuli bangunan,” ucapnya.

    Polres Metro Bekasi mengungkap kasus pembunuhan berantai di wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Pembunuhan berantai ini dilakukan Sunardi (44) terhadap korban Sri Pujiyanti saat menagih hutang koperasi di kediamannya Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, pada Senin (3/2/2025).

    Tak lama penangkapan, terungkap pelaku ternyata membunuh istri sahnya bernama Almaidah dan jasadnya dimasukkan ke dalam septic tank di di kediamannya atau lokasi yang sama tempat penagih hutang dibunuh.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, pelaku merupakan kuli bangunan.

    Sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan panggilan dan kerap jarang berada di rumahnya.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri, istri yang pertama nikah siri, istri yang ke dua nikah resmi yang si Almaida ini, jadi nikahnya di Banyumas,” kata Mustofa kepada awak media pada Rabu (5/2/2025).

    Adapun awal mula pembunuhan istrinya, kata Mustopa, pelaku cemburu karena menduga korban berselingkuh.

    Karena hal itu keduanya cekcok hingga pelaku mencekik leher korban menggunakan jilbab.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya ini telah berselingkuh dengan orang lain. Yang mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini,” jelasnya.

    Polisi masih ada motif yang lain terkait kekayaan harta waris atau apa.

    “Sementara masih kita dalami motifnya, kalau untuk korban penagih hutang karena kesal ditagih terus,” imbuhnya.

    Pengakuan tersangka utang korban kurang lebih Rp 2.700.000, pelaku harus mengembalikan sekitar Rp 4.000.000.

    Mustofa menjelaskan, kedua korban tewas dengan cara dicekik lehernya menggunakan hijab.

    Untuk korban istrinya langsung dimasukkan ke dalam septictank dengan kedalaman 2 X 1 meter sedangkan korban kedua, jasadnya disembunyikan di dalam kamar dengan ditutup springbed.

    “Sebenarnya dia merencanakan untuk memasukkan kembali ke dalam septictank tapi belum sempat dimasukkan karena ada saudara yang mencari, sementara dia taruh di bawah kasur,” katanya. (TribunBekasi/Muhammad Azzam) 

     

     

     

  • Sosok Sunardi Bunuh Wanita Debt Collector, Kesal Ditunggui Tak Bayar Utang, Istri Sah Juga Dihabisi

    Sosok Sunardi Bunuh Wanita Debt Collector, Kesal Ditunggui Tak Bayar Utang, Istri Sah Juga Dihabisi

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Sunardi (44), pria yang membunuh perempuan debt collector alias penagih utang. 

    Seorang perempuan penagih utang dari sebuah koperasi, Sri Pujiyanti ditemukan tewas di lemari warga.

    Peristiwa itu terjadi tepatnya di Kampung Cikoronjo RT.001/005 Desa Sindang Mulya Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (3/2/2025).

    Sri ditemukan di dalam lemari dan terbungkus sprei.

    Polisi meyakini jika pembunuh Sri adalah Sunardi.

    Sunardi menghabisi nyawa Sri Pujiyanti karena kesal utangnya ditagih.

    Sunardi (44) diketahui berprofesi sebagai kuli bangunan.

    Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso saat dikonfirmasi, Senin (5/2/2025).

    “Kuli bangunan (pekerjaan sehari-hari, red),” ucapnya.

    Onkoseno menuturkan saat ini tersangka masih diperiksa guna penyelidikan lebih lanjut.

    Saat melakukan olah TKP di rumah Sunardi terkait kasus pembunuhan terhadap korban Sri Pujiyanti, polisi menemukan korban lain.

    Korban lain Sunardi itu ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam septic tank yang diketahui ialah istri sah dari tesangka.

    “Yang jelas tersangka sudah kita amankan atas dasar dua perkara yang berbeda,” tambahnya.

    Punya 2 Istri

    Terpisah, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan Sunardi memiliki dua istri.

    Istri pertama dinikahi secara siri oleh Sunardi, sedangkan istri kedua menikah resmi.

    Mustofa menuturkan, Sunardi dan istri keduanya, Almaida, menikah di Banyumas, Jawa Tengah.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri. Istri yang pertama nikah siri, istri yang kedua nikah resmi, yang si Almaida ini. Jadi nikahnya di Banyumas,” jelas Mustofa, Rabu.

    Kendati demikian, nahas, Almaida tewas di tangan sang suami.

    Sunardi diketahui membunuh Almaida pada 2022 silam.

    Jasad Almaida ditemukan di septic tank rumah Sunardi, saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pembunuhan gadis penagih hutang.

    Kepada polisi, Sunardi mengaku telah membunuh seseorang yang ternyata istri keduanya, dan membuang jasad korban ke septic tank.

    Saat ditemukan, jasad Almaida sudah tinggal kerangka.

    Sunardi  mengaku nekat membunuh istri keduanya karena didasari rasa cemburu.

    Ia curiga Almaida berselingkuh.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya telah berselingkuh dengan orang lain.”

    “Hal itu mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini (pembunuhan)” urai Mustofa.

    Meski demikian, Mustofa menjelaskan pihaknya masih mendalami motif lain terkait pembunuhan terhadap Almaida.

    “Sementara masih kita dalami motifnya (membunuh Almaida), nerkaitan dengan kekayaan atau apa,” lanjutnya.

    Sementara itu, terkait pembunuhan gadis penagih utang, Sunardi merasa kesal lantaran ditagih terus-menerus.

    Menurut pengakuan Sunardi, ia berutang ke koperasi tempat korban bekerja sekitar Rp2,7 juta.

    Tetapi, Sunardi harus mengembalikan utang tersebut senilai Rp4 juta, termasuk bunga.

    Kronologi Bunuh Penagih Utang

    Pembunuhan yang dilakukan Sunardi terhadap penagih utang, Sri Pujianti, bermula saat korban mendatangi rumah pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

    Kedatangan korban diketahui untuk menagih utang pelaku yang sudah menunggak selama satu bulan.

    Karena pelaku tak kunjung membayar utang, korban pun terus menunggu.

    Merasa kesal karena ditunggu, pelaku lantas mencekik korban menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

    Pelaku kembali mencekik korban menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

    Setelahnya, pelaku membawa pergi motor korban dan dititipkan di parkiran sebuah rumah sakit.

    Pelaku kemudian kembali pulang dan menyembunyikan jasad korban menggunakan springbed.

    Di hari yang sama, rekan korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan korban.

    Oleh pelaku, dijawab korban telah pulang.

    Tetapi, pada Selasa dini hari, orang tua korban bersama warga dan Ketua RT setempat, mendatangi rumah pelaku.

    Pelaku tetap bersikukuh mengaku tidak tahu di mana korban.

    Namun, pelaku yang terlihat gugup, tiba-tiba melarikan diri.

    Karena itu, pelaku pun ditangkap.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap,” kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Jasad korban yang ditemukan dalam kondisi membengkak, telah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.(*)

     

  • Tetangga Tidak Pernah Melihat Almaidah, Istri Sunardi yang Kerangkanya Ditemukan dalam Septic Tank – Halaman all

    Sosok Sunardi, Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi, Kerja Jadi Kuli, Punya 2 Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pria di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Sunardi (44), diamankan di kediamannya di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025).

    Sunardi ditangkap karena membunuh seorang gadis penagih utang, Sri Pujianti (23), Senin (3/2/2025).

    Ia ditangkap setelah jasad Sri ditemukan ditutupi springbed di kamarnya, Selasa dini hari.

    “Sudah, pelaku Sunardi kami tangkap setelah ada penemuan jasad korban di rumahnya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu (5/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

    Lantas, seperti apakah sosok Sunardi?

    Onkoseno menyebut sehari-hari Sunardi bekerja sebagai seorang kuli bangunan.

    “Kuli bangunan (pekerjaan Sunardi sehari-hari)” ungkapnya.

    Terpisah, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan Sunardi memiliki dua istri.

    Istri pertama dinikahi secara siri oleh Sunardi, sedangkan istri kedua menikah resmi.

    Mustofa menuturkan, Sunardi dan istri keduanya, Almaida, menikah di Banyumas, Jawa Tengah.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri. Istri yang pertama nikah siri, istri yang kedua nikah resmi, yang si Almaida ini. Jadi nikahnya di Banyumas,” jelas Mustofa, Rabu.

    Kendati demikian, nahas, Almaida tewas di tangan sang suami.

    Sunardi diketahui membunuh Almaida pada 2022 silam.

    Jasad Almaida ditemukan di septic tank rumah Sunardi, saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pembunuhan gadis penagih hutang.

    Kepada polisi, Sunardi mengaku telah membunuh seseorang yang ternyata istri keduanya, dan membuang jasad korban ke septic tank.

    Saat ditemukan, jasad Almaida sudah tinggal kerangka.

    Sunardi  mengaku nekat membunuh istri keduanya karena didasari rasa cemburu. Ia curiga Almaida berselingkuh.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya telah berselingkuh dengan orang lain.”

    “Hal itu mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini (pembunuhan)” urai Mustofa.

    Meski demikian, Mustofa menjelaskan pihaknya masih mendalami motif lain terkait pembunuhan terhadap Almaida.

    “Sementara masih kita dalami motifnya (membunuh Almaida), nerkaitan dengan kekayaan atau apa,” lanjutnya.

    Sementara itu, terkait pembunuhan gadis penagih utang, Sunardi merasa kesal lantaran ditagih terus-menerus.

    Menurut pengakuan Sunardi, ia berutang ke koperasi tempat korban bekerja sekitar Rp2,7 juta.

    Tetapi, Sunardi harus mengembalikan utang tersebut senilai Rp4 juta, termasuk bunga.

    Kronologi Sunardi Bunuh Gadis Penagih Utang

    Pembunuhan yang dilakukan Sunardi terhadap penagih utang, Sri Pujianti, bermula saat korban mendatangi rumah pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

    Kedatangan korban diketahui untuk menagih utang pelaku yang sudah menunggak selama satu bulan.

    Karena pelaku tak kunjung membayar utang, korban pun terus menunggu.

    Merasa kesal karena ditunggu, pelaku lantas mencekik korban menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

    Pelaku kembali mencekik korban menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

    Setelahnya, pelaku membawa pergi motor korban dan dititipkan di parkiran sebuah rumah sakit.

    Pelaku kemudian kembali pulang dan menyembunyikan jasad korban menggunakan springbed.

    Di hari yang sama, rekan korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan korban. Oleh pelaku, dijawab korban telah pulang.

    Tetapi, pada Selasa dini hari, orang tua korban bersama warga dan Ketua RT setempat, mendatangi rumah pelaku.

    Pelaku tetap bersikukuh mengaku tidak tahu di mana korban.

    Namun, pelaku yang terlihat gugup, tiba-tiba melarikan diri. Karena itu, pelaku pun ditangkap.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap,” kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Jasad korban yang ditemukan dalam kondisi membengkak, telah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Polres Metro Bekasi Tangkap Sunardi Pembunuh Gadis Penagih Utang

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila, Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)

  • List Wilayah Kerja Aplikasi WPONE yang Sudah Scam

    List Wilayah Kerja Aplikasi WPONE yang Sudah Scam

    JABAR EKSPRES – Kabar aplikasi penghasil uang WPONE yang sudah scam menjadi pembahasan sehari-hari oleh membernya. Namun anehnya, masih saja ada yang promosi mencari member baru.

    Padahal di beberapa wilayah sudah diumumkan bahwa aplikasi penghasil uang WPONE sudah scam dan tidak bisa lagi melakukan penarikan seperti biasanya.

    Aplikasi yang dikenal dengan sebutan Smart Wallet versi 2 ini, sudah aktif beroperasi di Indonesia sejak 7 bulan lalu. Meski mengklaim resmi karena memiliki beberapa dokumen perijinan, namun tetap saja tidak memiliki legalitas di Indonesia, karena tidak terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan.

    Dengan demikian, Aplikasi WPONE sesungguhnya merupakan investasi ilegal atau investasi bodong yang mengeruk dana dari masyarakat dan diduga merupakan money game ber skema ponzi.

    Baca juga : Penarikan Selalu Ditolak, Benarkah Aplikasi Penghasil Uang WPONE Sudah Tamat

    Hal ini terlihat jelas buktinya pada beberapa wilayah yang mengalami scam. Dimana member sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan uang jika tidak memenuhi persyaratan.

    Adapun syarat yang diberlakukan oleh aplikasi adalah mengharuskan member mencari 10 member baru untuk bergabung.

    Bukan hanya itu, aplikasi juga sempat menjanjikan bonus bagi anggotanya yang berhasil merekrut member baru, dengan ketentuan :

    Mengajak 1 aggota akan dapat bonus Rp50.000
    Mengajak 2 aggota akan dapat bonus Rp200.000
    Mengajak 3 aggota akan dapat bonus Rp300.000
    Mengajak 4 aggota akan dapat bonus Rp400.000
    Mengajak 5 aggota akan dapat bonus Rp500.000
    Namun bonus tersebut hanya berlaku sampai akhir Januari lalu.

    Kini beredar unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa aplikasi tersebut sudah scam dibeberapa wilayah, diantaranya :

    – WPONE Bojonegoro dan sekitarnya dengan mentor bernama Audry, dimana ratusan anggotanya sudah tidak bisa WD selama sekitar satu minggu lebih.

    – WPONE Banyumas dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

    – WPONE Cilacap dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

    Baca juga : Diguncang Isu SCAM, Apakah Aplikasi WPONE Masih Aman Jadi Penghasil Uang?

    – WPONE Bandung dengan Mentor Tara Hasna, yang sudah 3 minggu tidak bisa WD juga

  • PAGAR Team TUP Tingkatkan Nilai Jual Kelapa Desa Pernasidi melalui  Website CocoBase

    PAGAR Team TUP Tingkatkan Nilai Jual Kelapa Desa Pernasidi melalui  Website CocoBase

    TRIBUNJATENG.COM – Telkom University Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui inovasi digital program Innovillage 2024, kompetisi yang mendorong mahasiswa menciptakan solusi berbasis teknologi untuk masalah sosial, Kamis (23/1/2025).

    Pagar Team yang terdiri dari Farhat Huda, Stania Chlorita, dan Ilham Lii Assidaq berhasil lolos Top 165 Innovillage dari 719 proposal yang diajukan, dan mendapatkan hibah pendanaan sebesar 21 juta dalam kategori inovasi untuk menciptakan nilai bersama. 

    Pagar Team yang dibimbing oleh Aiza Yudha Pratama, S.T., M.Sc. mengembangkan website dengan nama “CocoBase” yaitu sistem database dan business intelligence data crawling.

    Website ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual gula kelapa di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

    Hal ini merupakan solusi dari permasalahan utama yang dialami Kelompok Tani Gendis Asri.

    Berdasarkan wawancara pada Oktober 2024, kelompok tani menyampaikan bahwa harga gula kelapa masih bergantung pada koperasi.

    Harga ini seringkali ditentukan sepihak tanpa pertimbangan dari petani dan bahkan jauh di bawah harga pasar. 

    Selain itu, petani juga menghadapi masalah kurangnya akses informasi dan sistem distribusi yang tidak transparan.

    “Masih terdapat kekurangan akses informasi harga pasar. Sistem distribusi juga tidak transparan, ditambah lagi pencatatannya masih manual jadi rawan terjadi missing data,” ujar Farhat, ketua Pagar Team. 

    Dalam menjawab permasalahan tersebut, Pagar Team menghadirkan CocoBase sebagai solusi platform informasi bagi petani yang dapat memberikan akses terhadap data hasil panen, termasuk total berat gula kelapa yang disetorkan, penyusutan pasca-pengeringan, dan harga pasar terkini. 

    “Sistem ini berbasis Telkom BigBox data crawlin, memanfaatkan OCA Blast dari PT Telkom Indonesia untuk mengirimkan informasi penting kepada petani melalui SMS atau WhatsApp secara real-time. Harapannya dapat memungkinkan petani membuat keputusan yang lebih baik terkait waktu distribusi dan penjualan produk,” terang Ilham saat ditanya mengenai sistem yang digunakan. 

    Selain itu, terdapat fitur CocoBlog yang menyajikan artikel informatif mengenai inovasi produk, tips pengolahan, dan perkembangan tren pasar gula kelapa.

    Menu Produk yang tersedia juga memungkinkan petani untuk memasarkan gula kelapa secara langsung kepada konsumen melalui e-commerce sehingga petani mendapat harga yang sesuai dengan pasar. 

    Dalam mendukung keberlanjutan proyek, Pagar Team memberikan kartu By.U dari Telkomsel kepada petani untuk memastikan akses internet yang stabil, serta layanan SMS yang memadai dalam pengoperasian website CocoBase. 

    “Kami juga melakukan pelatihan kepada Kelompok Tani Gendis Asri mengenai pengelolaan dan pemanfaatan website ini agar mereka dapat secara mandiri mengelola platform tersebut,”  imbuh Farhat. 

    Melalui CocoBase dan pendampingan yang dilakukan, Pagar Team berharap program ini dapat menjadi inspirasi untuk diterapkan di wilayah lain, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. (*)

     

  • Kemenhub Pastikan Subsidi Transportasi dan Angkutan Perintis Tetap Prioritas Utama di Tengah Efisiensi Anggaran

    Kemenhub Pastikan Subsidi Transportasi dan Angkutan Perintis Tetap Prioritas Utama di Tengah Efisiensi Anggaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan transportasi publik dan subsidi angkutan perintis tetap menjadi perhatian utama di tengah efisiensi anggaran pemerintah.

    Hal ini menyusul penerbitan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, penghematan anggaran di Kemenhub dilakukan secara cermat, hati-hati, dan selektif.

    “Sektor transportasi publik dan subsidi angkutan perintis yang berperan penting dalam mobilitas masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat rentan, tetap mendapatkan perhatian dan dukungan penuh,” ujar Dudy di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Dudy mengatakan, subsidi transportasi publik dan angkutan perintis akan tetap menjadi prioritas utama guna memastikan kelancaran aksesibilitas, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan mobilitas publik yang terjangkau dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

    Pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan ketersediaan layanan transportasi yang terjangkau dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia di tengah upaya efisiensi anggaran, khususnya di Kemenhub.

    Kemenhub juga memastikan program buy the service (BTS) sektor transportasi darat terus berjalan di enam kota seluruh Indonesia, meliputi Surakarta, Surabaya, Makassar, Palembang, Balikpapan, dan Kabupaten Banyumas, serta penambahan dua kota, yakni Manado dan Pontianak.

    Selain itu, program subsidi perintis, maupun kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) angkutan kelas ekonomi juga terus dilakukan.

    Untuk sektor transportasi laut, program subsidi kapal perintis, subsidi penyelenggaraan kapal barang tol laut, subsidi kapal ternak, subsidi kapal rede serta PSO kapal kelas ekonomi akan dilanjutkan. Demikian juga subsidi angkutan udara perintis penumpang dan perintis kargo, serta subsidi BBM kargo.

    Lalu di sektor perkeretaapian, ada subsidi layanan kereta api perintis serta PSO kereta kelas ekonomi untuk perjalanan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Lebaran, KA Jarak Dekat, KRD, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta.

    “Kami akan memastikan bahwa layanan transportasi yang vital bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil, tetap berjalan dengan baik,” pungkas Dudy dalam menanggapi efisiensi anggaran di Kemenhub.

  • Mina Sarua, Minuman Tradisional Bima NTB yang Kaya Rempah

    Mina Sarua, Minuman Tradisional Bima NTB yang Kaya Rempah

    Liputan6.com, Jakarta – Mina Sarua adalah minuman tradisional Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menawarkan cita rasa unik. Minuman ini merupakan hasil perpaduan tape ketan, ampas ketan, serta berbagai rempah-rempah seperti jahe, kunyit, cabe jawa, merica, gula merah, dan kayu manis.

    Minuman ini bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat Bima. Mina Sarua sering dikonsumsi dalam berbagai kesempatan, baik dalam acara keluarga, perayaan adat, maupun sebagai penghangat tubuh di malam hari.

    Selain itu, karena kandungan rempahnya yang beragam, minuman ini dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar pencernaan, dan menghangatkan badan. Proses pembuatan Mina Sarua dimulai dengan fermentasi ketan untuk menghasilkan tape dan ampasnya, yang menjadi bahan dasar minuman ini.

    Tape ketan memberikan rasa manis alami serta aroma khas yang sedikit asam, sementara ampas ketan berperan dalam memberikan tekstur dan kepekatan pada minuman.

    Rempah-rempah seperti jahe dan kunyit menambahkan sensasi hangat yang khas, sedangkan cabe jawa dan merica memberikan sedikit rasa pedas yang menyengat. Gula merah berfungsi sebagai pemanis alami yang memperkaya rasa, sementara kayu manis memberikan aroma harum yang khas.

    Semua bahan ini kemudian direbus dalam air hingga menghasilkan ramuan yang memiliki keseimbangan rasa manis, pedas, dan hangat yang sangat khas. Sebagai minuman tradisional, Mina Sarua memiliki makna yang lebih dari sekadar minuman sehari-hari.

    Dalam budaya Bima, minuman ini sering disajikan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu atau dalam acara-acara adat tertentu. Keberadaannya juga erat kaitannya dengan filosofi hidup masyarakat setempat yang menjunjung tinggi kebersamaan dan nilai-nilai kearifan lokal.

    Tak jarang, Mina Sarua juga dikonsumsi oleh para petani atau nelayan sebelum mereka memulai aktivitas, karena dipercaya dapat memberikan energi dan menjaga stamina mereka saat bekerja.

     

    VIDEO KLARIFIKASI: Pria di Banyumas Ancam Robohkan Masjid Gara-gara Dilarang Berjamaah

  • Perhiasan dan Logam Mulia Pejabat Pemkab Tulang Bawang Raib Digondol Maling

    Perhiasan dan Logam Mulia Pejabat Pemkab Tulang Bawang Raib Digondol Maling

    Liputan6.com, Lampung – Penyelidikan peristiwa pembobolan rumah milik seorang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang di Perumahan Bukit Kencana, Jalan P Antasari, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, pada Minggu (26/1/2025) masih terus berlangsung.

    Polisi kini telah memeriksa sekitar 10 saksi dalam peristiwa dugaan pencurian dengan pemberatan (curat) tersebut. 

    “Kami telah meminta keterangan dari beberapa saksi dan terus mendalami kasus ini. Kami berkomitmen untuk mengungkap semua perkara yang ada, termasuk kasus ini,” kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol. Alfret Jacob Tilukay, Sabtu (1/2/2025).

    Sejumlah perhiasan emas dan logam mulia dilaporkan hilang, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

    Namun, penyelidikan menghadapi sejumlah kendala, termasuk saksi yang tidak kooperatif. Polisi berkoordinasi dengan warga sekitar untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Terkait total kerugian, polisi masih mengumpulkan bukti berupa surat-surat atau dokumen lain yang dapat memastikan nilai barang yang hilang.

    “Kami masih mendalami berapa jumlah pasti kerugiannya. Saat ini, kami baru menerima pengakuan dari korban, termasuk jenis perhiasan yang hilang, seperti cincin, kalung, dan gelang. Kami juga akan menelusuri apakah barang-barang ini telah dijual,” tambahnya.

    Polisi juga menyelidiki dugaan kerusakan di lokasi kejadian untuk mengetahui apakah pelaku masuk dengan cara merusak pintu atau jendela rumah korban.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah mengantongi beberapa bukti yang mengarah pada identitas pelaku, meski belum ada penetapan tersangka.

    Hingga saat ini, sejumlah saksi telah diperiksa, namun jumlahnya masih di bawah sepuluh orang. Polisi terus mengumpulkan informasi untuk mengungkap kasus pencurian ini.

     

    Peduli Tetangga dengan Sembako Cantel Ala Warga Ajibarang Banyumas

  • Nama Nelayan Dicatut, Pj Gubernur Jabar Telusuri Pemilik Sertifikat Laut di Subang

    Nama Nelayan Dicatut, Pj Gubernur Jabar Telusuri Pemilik Sertifikat Laut di Subang

    Liputan6.com, Bandung – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin akan menelusuri kasus pencatutan nama sejumlah nelayan sebagai pemilik sertifikat laut di Subang.

    Bey mengaku telah memerintahkan Pj Bupati Subang untuk menelusuri kasus tersebut ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar tidak kembali terulang di Provinsi Jabar.

    “Nah itu sedang kami cek, ini kan (tugas) BPN ya sebetulnya dan kenapa bisa sampai seperti itu. Dan hal ini tentunya harus kita perhatikan betul, jangan-jangan ada lagi di tempat lain dan sejarahnya seperti apa. Kami memperhatikan betul seperti apa dan sekali lagi perubahan ini kan sudah menjadi laut tempatnya, bagaimana? Apakah masih bisa dikuasai oleh pemilik? Apalagi nelayannya tidak pernah merasa membeli,” ujar Bey dalam siaran medianya ditulis Bandung, Jumat (31/1/2025).

    Bey mengatakan nantinya PJ Bupati Subang akan melakukan pemeriksaan kembali riwayat kepemilikan sertifikat laut ke BPN.

    Selain itu, Bey juga ingin mengetahui kondisi pertama laut yang memiliki sertifikat yang kini marak kasusnya terungkap berawal dari daratan.

    “Pj Bupati Subang agar segera crosscheck ke BPN dan melihat langsung sejarahnya. Karena kenapa sih ini kok tiba-tiba bermunculan sertifikat di laut ini. Apakah betul tadinya itu daratan dan kini jadi laut. Dan kalau benar seperti ini bagaimana hukumnya?,” kata Bey.

    Kasus pencatutan sejumlah nelayan di Subang itu mencuat beberapa hari terakhir, seiring dengan ramainya kasus pagar laut di Tangerang dan Kabupaten Bekasi.

    Sertifikat itu keluar melalui Program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) pada 2021. Di Kabupaten Subang, Program TORA itu terbit sekitar 500 bidang dengan luas 900 hektar.

    Dari jumlah itu setidaknya ada 307 bidang kini berupa objek laut dengan luas 462 hektar. Lokasinya mulai dari Teluk Cirewang, Desa Pangarengan, Kecamatan Legonkuln hingga perairan Desa Patimban Subang. Sejumlah nelayan lokal mengaku bahwa namanya tercatut sebagai pemilik.

     

    Pemudik Tularkan Covid-19 ke Tetangga-Tetangganya, 1 RT di Banyumas Diisolasi