kab/kota: Banyumas

  • UMP Gelar Launching Amaliah Ramadan dan Pengajian Akbar Bersama Prof Din Syamsuddin

    UMP Gelar Launching Amaliah Ramadan dan Pengajian Akbar Bersama Prof Din Syamsuddin

    TRIBUNJATENG.COM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas menggelar Launching Amaliah Ramadan 1446 H dan Pengajian Akbar, yang menghadirkan Prof. KH. M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, sebagai pembicara utama. 

    Acara ini berlangsung di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, pada Ahad, 23 Februari 2025.

    Rektor UMP, Prof. Dr. Jebul Suroso, dalam sambutannya menyampaikan bahwa agenda ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menyambut bulan suci Ramadan, yang tidak hanya berfokus pada ibadah individu tetapi juga menguatkan nilai-nilai sosial dan kebersamaan di lingkungan akademik serta masyarakat luas.

    “Kami ingin menjadikan momentum Ramadan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan, kepedulian sosial, serta memperkuat jalinan ukhuwah antar civitas akademika dan masyarakat. Dengan menghadirkan Prof. KH. Din Syamsuddin, kami berharap dapat menggali lebih dalam makna dan nilai-nilai Ramadan bagi kehidupan kita,” ujar Rektor UMP.

    Dalam tausiyahnya, Prof. KH. M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., atau yang akrab disapa Din Syamsuddin, menekankan pentingnya menjadikan Ramadan sebagai momentum transformasi spiritual dan sosial. Ia mengajak umat Islam, khususnya keluarga besar UMP, untuk menjadikan bulan suci ini sebagai sarana peningkatan kualitas diri, baik dalam ibadah maupun dalam membangun kepedulian terhadap sesama.

    “Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan madrasah kehidupan yang mengajarkan kita tentang kesabaran, ketakwaan, dan kepekaan sosial. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam harus terus berperan dalam membangun peradaban yang lebih maju, berlandaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” ungkap Din Syamsuddin.

    Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UMP, dosen, mahasiswa, serta warga Muhammadiyah dari berbagai daerah. Antusiasme peserta terlihat dari kehadiran jamaah yang memenuhi auditorium, menunjukkan semangat dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh kesiapan dan kesadaran spiritual.

    Kegiatan Launching Amaliah Ramadan 1446 H ini merupakan tradisi tahunan UMP yang bertujuan untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan akademik dan sosial. Berbagai program telah disiapkan selama Ramadan, termasuk kajian keislaman, kegiatan sosial, serta pembinaan spiritual bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.

    Dengan terselenggaranya acara ini, UMP kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga menjadi pusat pembinaan moral dan spiritual bagi masyarakat. (tgr)

  • Ini Alasan Sekolah Pecat Vokalis Band Sukatani Novi Citra Indriyati, Bukan karena Lagunya Viral – Halaman all

    Ini Alasan Sekolah Pecat Vokalis Band Sukatani Novi Citra Indriyati, Bukan karena Lagunya Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Banjarnegara – Novi Citra Indriyati, vokalis band Sukatani sekaligus guru di SD IT Mutiara Hati, resmi diberhentikan dari jabatannya.

    Pemberhentian tersebut terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025, jauh sebelum lagu “Bayar Bayar Bayar” viral dan permintaan maaf yang diunggah melalui akun Instagram Sukatani Band.

    Kepala Sekolah SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menjelaskan bahwa alasan di balik pemecatan Novi bukanlah terkait lagu atau viralnya peristiwa tersebut.

    “Yang dilanggar adalah kode etik, terutama yang berkaitan dengan syariat Islam,” ungkapnya saat dihubungi oleh Tribun Banyumas.

    Endarwati menekankan bahwa sebagai institusi swasta, pihaknya memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh guru.

    “Ada aturan yang berlaku untuk semua dan ada kode etik kepada guru-guru kami,” tambahnya.

    Salah satu pelanggaran kode etik yang paling mendasar adalah terbukanya aurat Novi yang ditemukan di media sosial.

    “Kode etik sudah disosialisasikan di awal pendaftaran, dan dari awal beliau sudah tahu konsekuensinya,” jelas Endarwati.

    Novi Citra Indriyati mulai mengajar di SD IT Mutiara Hati pada tahun 2022 setelah melamar sebagai guru pada tahun ajaran 2020/2021.

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai wali kelas.

    Pihak sekolah menegaskan bahwa mereka tidak melarang aspek musik yang ditekuni Novi, namun ada nilai-nilai yang harus dipatuhi oleh seorang guru.

    “Beliau mengajar baik, tetapi seorang guru tidak hanya memiliki kompetensi, melainkan juga harus mematuhi aturan,” kata Endarwati.

    (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Terkuak, Jejak Akademik Vokalis Sukatani yang Berani Mengkritik Polisi

    Terkuak, Jejak Akademik Vokalis Sukatani yang Berani Mengkritik Polisi

    Jakarta, Beritasatu.com  – Grup musik Sukatani menjadi sorotan karena lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang dianggap melecehkan institusi kepolisian. Dalam lagu itu, vokalis Sukatani berani menyuarakan lirik lagu yang frontal, seolah menyiratkan bahwa polisi hanya bekerja jika dibayar. Hal ini diduga membuat aparat kepolisian merasa gerah.

    Akibatnya, lagu tersebut tiba-tiba menghilang dari berbagai layanan streaming di dunia maya. Tak lama setelah itu, kedua personel Sukatani, Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati, membuka identitas mereka dan menyampaikan permintaan maaf atas lagu tersebut.

    Publik pun akhirnya mengetahui siapa sosok Alectroguy (Syifa Al Lufti) dan Twister Angel (Novi Citra Indriyati).  Menariknya, sorotan terbesar justru dialamatkan kepada Novi Citra Indriyati. Sosoknya menjadi perhatian karena ia ternyata merupakan seorang guru di IT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Latar belakang ini semakin memicu rasa penasaran publik terhadap Novi Citra Indriyati. Banyak yang mengapresiasi sikap kritisnya, terutama mengingat profesinya sebagai pendidik.

    Band Sukatani memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada kepolisian karena lagunya dianggap menyinggung. – (Istimewa/Istimewa)

    Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com, Sabtu (22/2/2025), jejak akademik Novi Citra Indriyati menunjukkan bahwa sikap kritisnya tidak muncul begitu saja.

    Novi Citra Indriyati merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto, Jawa Tengah. Dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Bakat Seni Musik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Musik di MIN Purwokerto Kabupaten Banyumas, sikap kritisnya sudah terlihat sejak masa kuliah.

    Bahkan, hal itu tampak jelas dalam moto yang ia tuliskan di awal skripsinya: “Keberanian itu butuh dilatih, bukan datang secara tiba-tiba seperti wahyu Tuhan.”

    Moto tersebut merupakan penggalan puisi dari aktivis ternama Wiji Thukul. Selain kutipan dari Wiji Thukul, Novi Citra Indriyati juga menuliskan kalimat yang cukup frontal dalam bagian ucapan syukurnya setelah menyelesaikan skripsi: “Terhadap penindasan, seni kami melawan.”

    Grup musik Sukatani – (Google/-)

    Pilihan moto dan ungkapan tersebut setidaknya menggambarkan bagaimana sikap kritis Novi Citra Indriyati terbentuk. Tidak heran jika, ketika membentuk band Sukatani bersama Syifa Al Lufti, lagu-lagu dalam album perdana mereka Gelap Gempita benar-benar sarat dengan kritik sosial.

    Dalam album itu, Novi Citra Indriyati mengangkat berbagai isu, mulai dari modernisme, globalisasi, hingga pentingnya kearifan lokal. Bisa dibilang, album Gelap Gempita adalah sebuah karya musik yang patut diapresiasi karena keberanian Sukatani, khususnya Novi Citra Indriyati, dalam menyuarakan kritik terhadap sosial, politik, dan lingkungan yang dekat dengan kehidupan mereka.

    Tentu saja, hal ini didukung oleh latar belakang akademik yang kuat serta aktivitas pergerakan yang cukup intens dari vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati. Setidaknya, ia mengingatkan para penggemar musik punk akan sosok Greg Graffin, vokalis Bad Religion, seorang profesor punk yang menuangkan sikap kritisnya melalui lirik-lirik provokatif.

  • Soal Vokalis Sukatani Diduga Dipecat sebagai Guru, Ini Kata Menteri HAM Pigai hingga Ombudsman RI – Halaman all

    Soal Vokalis Sukatani Diduga Dipecat sebagai Guru, Ini Kata Menteri HAM Pigai hingga Ombudsman RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah pihak menanggapi soal dugaan pemecatan vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati. 

    Kabar pemecatan Novi ini menjadi sorotan di tengah polemik soal video permintaan maaf terkait lagu yang mengandung kritikan terhadap oknum kepolisian.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, vokalis Band Sukatani ini, diketahui berprofesi ganda sebagai guru SD di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

    Meski sempat mengajar, status data pokok pendidikan (Dapodik) milik Novi rupanya sudah tidak aktif.

    Hal tersebut, diketahui dari data di gtk.belajar.kemdikbud.go.id, Sabtu (22/2/2025).

    Ketika dilihat di situs gtk.belajar.kemdikbud.go.id, keterangan dalam status DAPODIK atas nama Novi Citra Indriyati tidak aktif. 

    Penonaktifan data oleh admin sekolah dilakukan pada Kamis (13/2/2025) pukul 10.19 WIB. 

    Terkait kabar pemecatan vokalis band Sukatani tersebut, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku akan mengecek kebenaran informasinya. 

    Menteri Pigai mengunggah tulisan terkait dugaan pemecatan salah satu personel duo band punk asal Purbalingga, Novi, di akun X (dulu Twitter) @NataliusPigai2.

    Pigai menyebut, Kementerian HAM akan menolak tindakan tersebut jika pemecatan benar terjadi hanya karena Citra vokalis Sukatani.

    “Staf Saya darı Kanwil Jawa Tengah akan cek kebenaran  infomasi jika benar dipecat karena sebagai Vokalis Sukatani maka  kami akan menolak karena Pemerintah konsisten memastikan perlindungan dan penghormatan HAM setiap warga negara Indonesia. (Sukatani dan Kepolisian – sudah minta maaf dan kepolisian juga menerima sebagai kritikan atau masukan. Soal pemecatan silakan  laporkan kepada Kami di Kantor Wilayah Jawa Tengah atau langsung ke Kantor Pusat Kementerian HAM,” demikian unggahan @NataliusPigai2, Sabtu.

    Kata Ombudsman RI Jateng

    Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Jateng, Siti Farida, mengatakan pihaknya tengah mendalami polemik pemecatan Novi. 

    Pihaknya berkomitmen, membuka seterang-terangnya jika ditemukan ada diskriminasi dan maladministrasi dalam proses pemecatan Novi.

    “Ombudsman berharap semua pihak mengedepankan objektivitas, termasuk dari pihak sekolah atau Dinas Pendidkan dalam melakukan evaluasi dan pemberian sanksi, jika yang bersangkutan statusnya guru,” kata Siti, Sabtu, dilansir Kompas.com. 

    Sanksi tersebut, kata Siti, memiliki tingkatan yang penjatuhannya harus berdasarkan proses peradilan yang berlaku di instansi tersebut.

    Dijelaskan Siti, sanksi berat dapat diberikan, jika yang bersangkutan telah diperiksa secara berkeadilan dan terbukti melakukan pelanggaran.

    “Atau dapat diberikan pembinaan jika hasil pemeriksaan kepada yang bersangkutan tidak mengarah pada sanksi berat,” terangnya. 

    Menurut Siti, kemerdekaan mengekspresikan seni dan ide merupakan hak warga negara yang dijamin dan dilindungi oleh konstitusi. 

    Artinya, statusnya sebagai pegiat seni tidak dapat dijadikan dalih atas pemberhentian Novi sebagai guru.

    “Respons Kapolri yang menyatakan Polri tidak anti kritik serta komitmen yang bersangkutan seharusnya menjadi pertimbangan dari kepala sekolah dalam memberikan sanksi jika yang bersangkutan adalah seorang yg berprofesi sebagai guru,” tegas Siti.

    Lebih lanjut, Siti mengatakan, sekolah merupakan bagian dari penyelenggaraan pelayanan publik.

    Sehingga para pengambil kebijakan atau keputusan harus mendasarkan pada asas-asas pelayanan publik. 

    Wakil Bupati Purbalingga

    Menanggapi isu yang sedang ramai tersebut, Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, mengatakan kritik itu semestinya boleh saja.

    “Karena muda kita budaya ketimuran dan sopan santun juga perlu ditegakkan. Sehingga kritik yang dapat betul-betul berefek positif dan membangun.”

    “Kalau dari segi bahasa itu masing-masing orang, ada yang dikatakan kasar atau tidak selama kritik membangun itu sah sah saja,” katanya, Sabtu.

    Dimas menekankan, jangan sampai hal ini membungkam masyarakat yang kritis terhadap instansi.

    “Untuk kesenian atau berseniman itu mendukung tapi kalau kritik kita tidak bisa sedalam itu.”

    “Tentunya kalau mengancam warga kami ataupun intimidasi  dan sebagainya tentunya akan melindungi segenap warga Purbalingga,” jelasnya seusai menghadiri Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas di alun-alun Purwokerto.

    Lantas, ketika disinggung masalah vokalis band Sukatani yang berprofesi guru SD diduga dipecat sekolah, Dimas mengaku belum mengetahui detailnya.

    “Saya belum mendalami sedalam itu, mungkin akan kita dalami dan belum bisa berkomentar,” imbuhnya.

    Update Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar

    Diketahui, band Sukatani sempat meminta maaf terkait lagu berjudul “Bayar, Bayar, Bayar”, yang liriknya mengandung unsur “bayar polisi”. 

    Permintaan maaf ini, terkait lagu berjudul “Bayar Bayar Bayar” sempat viral dengan lirik kontroversial menyebutkan “bayar polisi”.

    Terkini, Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap dua anggota Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jateng, yang diduga melakukan intervensi kepada grup Band Sukatani. 

    Para anggota Siber tersebut, sebelumnya menemui Sukatani di Banyuwangi pada Kamis (20/2/2025).

    Selepas pertemuan itu, muncul video klarifikasi dan penarikan karya lagu berjudul Bayar Bayar Bayar dari band Sukatani.

    Lagu Bayar Bayar Bayar adalah lagu kritikan band aliran post-punk itu terhadap polisi.

    “Iya, Divpropam Mabes Polri melalui Bidpropam Polda Jateng sudah memeriksa dua anggota Ditsiber Polda Jateng berkaitan dengan band Sukatani,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Sabtu (22/2/2025).

    Pemeriksaan dua anggota Ditsiber dilakukan di Mapolda Jateng Kota Semarang, Jumat (21/2/2025).

    Artanto menyebut, pemeriksaan kepada dua anggota ini, untuk memastikan transparansi dan profesionalitas anggota dalam melaksanakan tugasnya.

    Pemeriksaan itu juga sebagai bentuk pengawasan dan kontrol dari Propam.

    “Pada prinsipnya Propam melakukan klarifikasi terhadap dua anggota Siber yang menemui grup band Sukatani,” ungkapnya.

    Adapun hasil pemeriksaan dari Propam tersebut tidak ditemukan pelanggaran.

    “Hasilnya clear, mereka profesional sesusai tugas pokok dan tidak ada permasalahan,” katanya.

    Divpropam Mabes Polri menyebut, Polri selalu terbuka terhadap kritik yang membangun.

    Sebelumnya, grup band Sukatani menjadi sorotan setelah menyampaikan permintaan maaf kepada Institusi Polri. 

    Dalam pernyataannya, Sukatani mengungkapkan, lagu tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar aturan.

    Dalam sebuah unggahan di Instagram, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy, mewakili band menyampaikan permohonan maaf atas lirik kontroversial lagu tersebut.

    “Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’,” kata Ufti pada Kamis (20/2/2025). 

    Band Sukatani juga mengumumkan, menarik lagu itu, dari berbagai platform digital.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Benarkah Vokalis Sukatani yang Seorang Guru SD Dipecat Sekolahnya? Ini Kata Wabup Purbalingga

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdila, TribunJateng.com/Permata Putra Sejati, Iwan Arifianto, Kompas.com)

  • Wabup Purbalingga mendukung grup band Sukatani untuk berkesenian

    Wabup Purbalingga mendukung grup band Sukatani untuk berkesenian

    “Kalau kami pribadi untuk bersenimannya, untuk di bidang seninya tentunya kami mendukung. Tapi kalau terkait kritik dan lain-lainnya, kami tidak bisa sedalam itu ya karena itu hak masing-masing orang untuk mengkritisi instansi pemerintah,”

    Purwokerto (ANTARA) – Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dimas Prasetyahani mendukung grup band bergenre punk asal Purbalingga, Sukatani, untuk berkesenian di bidang seni musik dan menyampaikan kritik asalkan kritikannya membangun.

    “Kalau kami pribadi untuk bersenimannya, untuk di bidang seninya tentunya kami mendukung. Tapi kalau terkait kritik dan lain-lainnya, kami tidak bisa sedalam itu ya karena itu hak masing-masing orang untuk mengkritisi instansi ataupun lembaga pemerintahan yang ada,” katanya usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-454 Kabupaten Banyumas di Alun-Alun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

    Terkait dengan persoalan yang dihadapi grup band Sukatani atas lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang bernuansa kritik sosial, dia mengatakan sebenarnya kritik itu boleh saja diberikan namun sebagai anak muda harus tetap teguh dengan tata krama.

    Menurut dia, hal itu disebabkan budaya bangsa Indonesia merupakan budaya ketimuran yang perlu mengutamakan sopan santun, sehingga kritik tersebut betul-betul berefek positif dan membangun.

    Kendati demikian, dia mengakui dari sisi bahasa dan sebagainya, perspektif setiap orang pasti dalam menanggapi kritik tersebut berbeda-beda karena tidak menutup kemungkinan ada yang mengatakannya kasar atau tidak kasar dan sebagainya.

    “Tetapi menurut kami ya selama kritik itu membangun, ya sah-sah saja, sehingga jangan sampai membungkam masyarakat yang kritis terhadap kelembagaan maupun instansi yang ada di negara ini,” kata pria kelahiran 1995 itu menegaskan.

    Disinggung mengenai kemungkinan Pemerintah Kabupaten Purbalingga memberikan perlindungan kepada personel Sukatani yang merupakan warga setempat, dia mengatakan jika sekiranya ada yang mengancam atau mengintimidasi warga Purbalingga, pihaknya akan menyikapi dengan baik dan melindungi masyarakat Purbalingga.

    Terkait dengan vokalis Sukatani yang dikabarkan dipecat dari tempatnya mengajar di salah satu sekolah dasar Purbalingga, dia mengaku belum mendalami kabar tersebut.

    “Saya belum mendalami itu. Mungkin nanti saya dalami dulu ya, saya belum bisa berkomentar lebih banyak,” kata Wabup.

    Grup band punk asal Purbalingga, Sukatani, menyampaikan permintaan maaf kepada kepolisian melalui video di akun media sosial mereka terkait lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar.

    Dalam unggahan media sosial band tersebut, dua personel band Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Polri atas lirik lagu Bayar Bayar Bayar.

    Sebagai informasi, salah satu bagian lirik pada lagu tersebut adalah “mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi”.

    “Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan hingga menjadi viral. Lagu ini sebenarnya saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” ucap Alectroguy.

    Alectroguy selaku gitaris band itu mengatakan bahwa saat ini lagu tersebut telah dicabut dari platform streaming lagu Spotify. Ia juga mengimbau kepada para pengguna platform media sosial untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut.

    “Dengan ini, saya mengimbau kepada semua pengguna platform media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, lirik lagu bayar polisi, agar menghapus dan menarik semua video yang menggunakan lagu kami karena apabila ada risiko di kemudian hari, sudah bukan tanggung jawab kami,” ujarnya.

    Pascapersoalan tersebut mencuat, di berbagai media tersiar kabar bahwa vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel yang berprofesi sebagai guru telah dipecat dari tempatnya mengajar.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nyapu di Pasar Dugderan, Walkot Semarang Tak Retret Ikut Arahan Megawati

    Nyapu di Pasar Dugderan, Walkot Semarang Tak Retret Ikut Arahan Megawati

    Jakarta

    Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng tidak mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang yang diikuti kepala daerah pemenang Pilkada 2024. Agustina terlihat berada di Semarang dan bersih-bersih di sekitar daerah Kauman.

    Agustina datang ke depan Masjid Agung Kauman Semarang Jumat (21/2) petang. Dia mengenakan setelan baju olahraga putih hitam dan topi hitam. Bendahara DPD PDIP Jateng itu membawa sapu dan langsung ikut bersih-bersih bersama sejumlah camat dan pejabat serta petugas kebersihan.

    “Kok malah dideloki, diewangi to (kok cuma dilihatin, dibantu dong),” canda Agustina ketika banyak orang yang mengerumuninya dan mengambil foto, dilansir detikJateng, Sabtu (22/2/2025).

    Agustina mengikuti instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tidak berangkat retret. Sementara menunggu instruksi lebih lanjut dari partainya, dia memilih mengecek daerah Kauman yang akan dipakai untuk acara Dugderan pada 28 Februari mendatang.

    “Perintah Ketua Umum saya keberangkatan ditunda, jadi menghabiskan waktu proses tunggu perintah lanjutan, nah saya ke sini. Karena Magelang dekat, kalau tiba-tiba boleh datang, saya pergi,” ujar Agustina.

    Saat ditanya apakah dirinya sudah berkomunikasi dengan Kemendagri soal ketidakhadirannya di acara retret, Agustina mengatakan sudah ada komunikasi. Namun dia tidak menjelaskan jawaban Kemendagri secara gamblang.

    “Sudah. (Jawabannya) ‘Baiklah’ gitu dan itu petugas ya,” ujarnya.

    Ditanya soal berapa jumlah kader PDIP yang menjadi kepala daerah di Jateng, Agustina selaku bendahara DPD PDIP Jateng mengatakan ada 19 orang. Berapa yang ikut retret dari 19 orang itu, Agustina mengaku belum tahu.

    “Jateng kita (PDIP) punya 19 kepala daerah. Ini kan ada yang jauh, ada yang dari Banyumas sudah sampai Magelang, makan tahu pojok, menunggu. Kita dekat (ke Magelang), Kabupaten Semarang dekat, Klaten dekat ya, sekarang aktivitas masing-masing,” kata Agustina.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Potret 4 Tabung Raksasa Tiba di Banyumas Jateng

    Potret 4 Tabung Raksasa Tiba di Banyumas Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Inilah potret tabung raksasa yang sudah tiba di Banyumas, Jawa Tengah. 

    Tabung raksasa autoclave atau warga menamainya sebagai truk pipa transformer sampai di wilayah Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Kamis (20/2/2025).

    Tabung autoclave adalah alat yang digunakan untuk proses sterilisasi serta pengerasan material dengan memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi.

    Ada sebanyak 12 tabung raksasa yang diangkut dari Semarang dan akan menuju ke Kabupaten Banjarnegara.

    PARKIR BERBARIS – Empat truk pengangkut mesin autoclave atau oven pembuat bata ringan (hebel) berbaris parkir di tepi ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya di depan Rest Area KM429A Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/2/2025) sore. Truk tersebut membawa mesin tersebut Kota Semarang menuju Kabupaten Banjarnegara. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

    Dari 12 truk tabung raksasa dibagi menjadi 3 kelompok.

    Pipa yang panjangnya mencapai 40 meter itu berangkat sejak Minggu (16/2/2025) malam sejak muali berangkat dari Semarang.

    “Hampir tiap pemberhentian jadi tempat wisata dan ramai seperti ini,” kata Sopir truk, Raihan (40) kepada tribunjateng.com.

    Menurutnya sepanjang perjalanan berjalan dengan lancar, dan mengalami kesulitan saat melewati tikungan tajam.

    Truk biasanya berangkat pada malam hari pukul 22.00 WIB dan berhenti pukul 03.00 WIB pagi.

    Rute perjalanannya dimulai dari Semarang, melewati Kebumen lewat Gombong dan Banyumas.

    Rencana malem nanti, atau waktu subuh pipa-pipa itu sudah sampai di Banjarnegara.

    “Sudah biasa bawa pipa-pipa segede ini.

    Saat di tanjakan Krumput Banyumas susah juga, jalannya susah karena tikungan tajam dan kontur tanahnya,” imbuhnya.

    TABUNG RAKSASA – Truk Ball Mill, Truk pengangkut Tabung Raksasa Ball Mill. Tabung Raksasa Ball Mill asal China sedang diangkut menuju Banjarnegara untuk keperluan pengeringan batu bata di Purwonegoro Banjarnegara.  (Facebook/ Johanes Christiono )

    Salah satu warga Krumput, Banjarnegara, Tika (50) mengatakan sengaja melihat langsung pipa-pipa raksasa itu.

    “Saya juga pengin tahu itu apa aslinya, ternyata pipa karena penasaran.

    Saya heran, kaget lucu dan foto-foto saja karena lihat segede ini, warga bilang kaya transformer apa gitu,” ungkapnya.

    Sebagai gambaran tabung ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, mulai dari medis hingga konstruksi.

    Dalam skala industri, autoclave memiliki dimensi besar untuk menampung material dalam jumlah besar. (jti)

     

  • Resmi Pimpin Banyumas, Sadewo-Lintarti Langsung Tancap Gas Tanpa Program 100 Hari Kerja

    Resmi Pimpin Banyumas, Sadewo-Lintarti Langsung Tancap Gas Tanpa Program 100 Hari Kerja

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Drs Sadewo Tri Lastiono, MM dan Dewi Asih Lintarti resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyumas periode 2025-2030, Kamis (20/2/2025) di Istana Negara Jakarta.

    Sadewo dan Lintarti dilantik resmi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    Pelantikan dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan sebanyak 961 kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota.

    Acara pelantikan dimulai pada pukul 10.00 WIB, para kepala daerah melakukan devile menuju Istana dari Lapangan Monas. 

    Sebelumnya para kepala daerah ini, sudah melakukan sejumlah persiapan, mulai dari geladi kotor, Selasa (18/2/2025) dan geladi bersih, Rabu (19/2/2025).

    Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden nomor 15 P tahun 2025 tentang pengesahan pengangkatan gubernur dan wakil gubernur masa jabatan tahun 2025-2030. 

    Keputusan Presiden nomor 24 P tahun 2025 tentang pengesahan pengangkatan gubernur dan wakil gubernur masa jabatan tahun 2025-2030. 

    Serta, Keputusan Menteri 100.2.3-221 tahun 2025 dan nomor 100.2.1.3-1719 tahun 2025 tentang pengesahan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten dan kota hasil pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 masa jabatan 2025-2030.

    Bupati dan Wakil Bupati Sadewo-Lintarti memenangkan Pilkada Banyumas 2024 setelah unggul dengan suara sebanyak 540.554 atau 59,44 persen dibanding nomor urut 2 yakni kolom kosong dengan 368.790 suara atau 40.56 persen dari total suara sah.

    Usai dilantik Bupati Sadewo mengatakan tidak ada program 100 hari kerja dalam pemerintahanya. 

    Karena waktu lima tahun tidak bisa diukur hanya dalam 100 hari.

    Ia mengajak semua pihak bersama sama membangun Banyumas.

    “Mari bersama bareng-bareng mbangun Banyumas,” terangnya Sadewo kepada Tribunbanyumas.com.

    Ia akan bekerja sebaik-baiknya dalam 5 tahun kepemimpinan bersama wakil bupati Dwi Asih Lintarti

    “Kita harus pandai-pandai berinovasi. 

    Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan provinsi. 

    Andalan kita kan dana dari provinsi dan pusat. Disamping nanti akan mencoba menaikan pendapatan asli daerah,” imbuhnya. 

    Setelah pelantikan, Bupati Sadewo bersama para kepala daerah lain dijadwalkan akan mengikuti orientasi di Magelang mulai 21 hingga 28 Februari 2025. (jti) 

  • Potret 4 Tabung Raksasa Tiba di Banyumas Jateng

    Sosok Raihan Sopir Truk Pengangkut Tabung Raksasa Semarang Banjarnegara, Banyak Warga Minta Foto

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Tabung raksasa autoclave atau warga menamainya sebagai truk pipa transformer sampai di wilayah Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Kamis (20/2/2025).

    Tabung autoclave adalah alat yang digunakan untuk proses sterilisasi serta pengerasan material dengan memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi.

    Ada sebanyak 12 tabung raksasa yang diangkut dari Semarang dan akan menuju ke Kabupaten Banjarnegara.

    Dari 12 truk tabung raksasa dibagi menjadi 3 kelompok.

    Pipa yang panjangnya mencapai 40 meter itu berangkat sejak Minggu (16/2/2025) malam sejak muali berangkat dari Semarang.

    “Hampir tiap pemberhentian jadi tempat wisata dan ramai seperti ini,” kata Sopir truk, Raihan (40) kepada tribunjateng.com.

    Menurutnya sepanjang perjalanan berjalan dengan lancar, dan mengalami kesulitan saat melewati tikungan tajam.

    Truk biasanya berangkat pada malam hari pukul 22.00 WIB dan berhenti pukul 03.00 WIB pagi.

    Rute perjalanannya dimulai dari Semarang, melewati Kebumen lewat Gombong dan Banyumas.

    Rencana malem nanti, atau waktu subuh pipa-pipa itu sudah sampai di Banjarnegara.

    “Sudah biasa bawa pipa-pipa segede ini.

    Saat di tanjakan Krumput Banyumas susah juga, jalannya susah karena tikungan tajam dan kontur tanahnya,” imbuhnya.

    Salah satu warga Krumput, Banjarnegara, Tika (50) mengatakan sengaja melihat langsung pipa-pipa raksasa itu.

    “Saya juga pengin tahu itu apa aslinya, ternyata pipa karena penasaran.

    Saya heran, kaget lucu dan foto-foto saja karena lihat segede ini, warga bilang kaya transformer apa gitu,” ungkapnya.

    Sebagai gambaran tabung ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, mulai dari medis hingga konstruksi.

    Dalam skala industri, autoclave memiliki dimensi besar untuk menampung material dalam jumlah besar. (jti)

     

  • Daftar Kepala Daerah di Jawa Tengah Dilantik Hari Ini, Tonton lewat 3 Link Live Streaming

    Daftar Kepala Daerah di Jawa Tengah Dilantik Hari Ini, Tonton lewat 3 Link Live Streaming

    PIKIRAN RAKYAT – Kegiatan pelantikan kepala daerah bisa ditonton lewat 3 link live streaming berikut. Ada sejumlah gubernur, bupati, dan wali kota di Jawa Tengah yang akan dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.

    Salah satu kepala daerah yang dilantik adalah Ahmad Lutfhi dan Taj Yasin yang mendapat endorse Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Selain itu, masih banyak pemimpin yang akan menjabat sampai 2029 mendatang.

    Daftar kepala daerah di Jawa Tengah yang dilantik hari ini Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen Bupati dan Wakil Bupati Semarang: Ngesti Nugraha-Nur Arifah Bupati dan Wakil Bupati Pati: Sudewo-Risma Ardhi Chandra Bupati dan Wakil Bupati Kendal: Dyah Kartika Permanasari-Benny Karnadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus: Sam’ani Intakoris – Bellinda Putri Sabrina Birton Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan: Fadia Arafiq-Sukirman Bupati dan Wakil Bupati Rembang: Harno-M Hanies Cholil Barro Bupati dan Wakil Bupati Demak: Eisti’anah-Muhammad Baddrudin Bupati dan Wakil Bupati Grobogan: Setyo Hadi-Sugeng Prasetyo Bupati dan Wakil Bupati Jepara: Witiarso Utomo-Muhammad Ibnu Hajar Bupati dan Wakil Bupati Tegal: Ischak Maulana-Ahmad Kholid Bupati dan Wakil Bupati Pemalang: Anom Widiyantoro-Nurkholes Bupati dan Wakil Bupati Brebes: Paramitha Widya Kusuma-Wurja Bupati dan Wakil Bupati Temanggung: Agus Setyawan-Nadia Muna Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo: Afif Nurhidayat-Amir Husein. Bupati dan Wakil Bupati Cilacap: Syamsul Auliya Rachman-Ammi Amalia Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar: Rober Christanto-Adhe Eliana Bupati dan Wakil Bupati Kebumen: Lilis Nuryani-Zaeni Miftah Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga: Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani Bupati dan Wakil Bupati Banyumas: Sadewo Tri Lastiono -Dwi Asih Lintarti Bupati dan Wakil Bupati Purworejo: Yuli Astuti-Dion Agasi Setiabudi Bupati dan Wakil Bupati Klaten: Hamenang Wajar Ismoyo-Benny Indra Ardhianto Bupati dan Wakil Bupati Magelang: Grengseng Pamuji-Sahid Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri: Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno Bupati dan Wakil Bupati Sragen: Sigit Pamungkas-Suroto
    Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo: Etik Suryani-Eko Sapto Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang: Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga: Robby Hernawan-Nina Agustin Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang: Damar Prasetyono-Sri Harso Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan: Achmad Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta: Respati Achmad Ardianto-Astrid Widayani Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal: Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul Muthmainnah

    Awas Macet! Hindari Jalan Ini saat Pelantikan Kepala Daerah 20 Februari 2025

    11 Lokasi Parkir Pelantikan Kepala Daerah 20 Februari 2025

    3 link live streaming pelantikan kepala daerah hari ini

    KLIK LINK 1 DI SINI (YouTube Sekretariat Presiden)
    KLIK LINK 2 DI SINI (YouTube Metro TV)
    KLIK LINK 3 DI SINI (YouTube SCTV)

    Demikian daftar gubernur, bupati, dan wali kota di Jawa Tengah yang akan dilantik hari ini, Sobat PR bisa menontonnya lewat 3 link live streaming pelantikan kepala daerah berikut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News