kab/kota: Bantul

  • Kronologi Hampir 5.000 Ayam di Bantul Terpanggang, Damkar Turun Tangan

    Kronologi Hampir 5.000 Ayam di Bantul Terpanggang, Damkar Turun Tangan

    Liputan6.com, Jakarta Kandang ayam milik warga Kelurahan Panjangrejo, Pundong, Kabupaten Bantul, terbakar, Rabu (08/10/2025). Tidak kurang dari 4.950 ayam terpanggang dalam peristiwa tersebut. Petugas damkar dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.

    “Ada dua armada yang dilibatkan dalam pemadaman kebakaran kandang ayam dengan personel TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Bantul,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto saat dikonfirmasi. Dikutip dari Antara, Kamis (09/10/2025).

    Selain dari personel BPBD Bantul, pemadaman kebakaran kandang ayam seluas 6×6 meter tersebut juga melibatkan pihak dari Polsek Pundong, Koramil Pundong, dan relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Srihardono.

    Irawan mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun kebakaran kandang ayam yang diduga dari pemanas ayam itu mengakibatkan kerugian materi sebesar Rp 13 juta.

    Dia mengatakan kronologi kejadian kebakaran kandang ayam bermula ketika pemilik kandang, Sugianto, sedang mengecek ayam namun melihat api yang kemudian membakar kandang itu sekitar pukul 18.50 WIB.

    “Ketika Pak Sugianto mengecek ayam di kandang, tiba-tiba melihat kandangnya terbakar, kemudian meminta tolong warga untuk datang ke sektor Kecamatan Pundong untuk melakukan pemadaman,” katanya.

    Dia mengatakan tidak ada kendala yang dihadapi dalam melakukan pemadaman kebakaran, karena setelah info kebakaran masuk ke BPBD pada pukul 19.10 WIB, armada meluncur pada 19.12 WIB dan tiba di lokasi pukul 19.15 WIB, kemudian api bisa dipadamkan pukul 19.25 WIB.

    Sementara itu Kasi Humas Kepolisian Resor (Polres) Bantul Iptu Rita Hidayanto mengatakan kronologi kejadian kebakaran itu berawal ketika pukul 17.30 WIB pemilik usaha meninggalkan kandang ayam untuk pulang ke rumah melaksanakan Shalat Maghrib.

    “Kemudian sekira pukul 18.30 WIB kembali ke lokasi kandang dan sekitar pukul 19.00 WIB kandang ayam yang berisi DOC (anak ayam), yang berisi 5.000 ekor, tiba-tiba terjadi kebakaran,” katanya.

    Selanjutnya warga berdatangan dan memberikan pertolongan pertama, kata dia, namun karena kobaran api cukup besar kemudian menghubungi Damkar BPBD Bantul di Kecamatan Pundong dan Polsek Pundong, dan dalam kurun waktu kurang dari 15 menit api dapat dipadamkan.

    “Kalau kerugian yang dialami kurang lebih sebanyak 4.950 ekor anak ayam, genteng keripik kurang lebih 100 biji, usuk bambu sejumlah 20 potong, pagar bambu lima buah, terpal dua lembar, 20 tempat makan ayam, dua pemanas kandang,” pungkasnya.

  • Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        8 Oktober 2025

    Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat Yogyakarta 8 Oktober 2025

    Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Seorang pemotor berusia 23 tahun, NP, warga Kretek, Kabupaten Bantul, tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Brosot-Nagung, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
    Korban mengalami luka berat pada kepala dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
    “Korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia di lokasi,” ungkap Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat.
    Menurut informasi yang diperoleh, NP melaju menggunakan sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi AB 5718 ZB dari arah Bantul menuju Purworejo.
    Jalan yang dilaluinya merupakan jalan lebar dan mulus.
    Pada saat yang bersamaan, mobil Honda Jazz AB 1619 CR yang dikemudikan oleh IS (42), warga Galur, melaju dari arah berlawanan.

    Sesampainya di kawasan yang dikenal warga sebagai Ngrowo, mobil tersebut berbelok ke kanan.
    NP yang melaju kencang tidak dapat menghindari mobil tersebut, dan tabrakan pun tak terhindarkan.
    Akibatnya, pengendara sepeda motor terlempar ke aspal dan mengalami luka parah.
    Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
    Sementara itu, pengemudi mobil tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.
    Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan kedua kendaraan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
    “Kami masih mendalami penyebab pasti kecelakaan dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi,” kata Sarjoko.
    Warga setempat terlihat membersihkan bekas dan bercak darah korban di lokasi kejadian sebagai bentuk kepedulian terhadap insiden tragis ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Damri ke Bandara Yogyakarta, Tiket Hanya Rp80.000!

    Jadwal Damri ke Bandara Yogyakarta, Tiket Hanya Rp80.000!

    Bisnis.com, JAKARTA — Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) kini dapat dijangkau dengan beragam moda transportasi, termasuk bus Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia alias DAMRI.

    Meski tidak ada akses langsung DAMRI dari pusat Kota Yogyakarta ke bandara di Kulon Progo tersebut, tetapi pengguna dapat naik dari sejumlah titik di sekitar Yogyakarta, seperti Sleman maupun Bantul.

    Damri juga menyediakan layanan feeder dari Pool Damri Yogyakarta menuju Ringroad Yogyakarta yang beroperasi mulai pukul 04.00 – 15.00 WIB, tersedia setiap 1 jam sekali

    Bus DAMRI dapat menjadi pilihan karena menawarkan keberangkatan pada jam dini hari, yang dimulai pada pukul 04.00 WIB.

    Sementara pemberangkatan terakhir hanya tersedia pukul 15.30 dari Halte Transjogja Gamping (Halte Park and Ride), Ambarketawang, Sleman.

    Dalam hal ini, Damri memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi DAMRI Apps, yang dapat diunduh melalui Google Playstore maupun AppStore.

    Apabila Anda akan menuju YIA pada sore maupun malam hari, dapat memilih moda transportasi kereta bandara.

    Pemerintah melalui PT Railink, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, menghadirkan KA Bandara YIA Reguler dan YIA Xpress.

    Perbedaan antara kedua kereta tersebut adalah YIA Xpress tidak berhenti di Stasiun Wates, sehingga perjalanan lebih cepat dengan waktu tempuh YIA—Yogyakarta selama 35 menit. Sementara YIA Reguler berhenti terlebih dahulu di Wates sehingga waktu tempuh menjadi 39 menit.

    Waktu tempuh dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Wates selama 26 menit, sementara dari Wates ke YIA menempuh waktu selama 13 menit. Sebaliknya, dari YIA ke Wates dapat ditempuh selama 15 menit, sementara dari Wates ke Yogyakarta selama 24 menit.

    Berikut Jadwal dan Harga DAMRI ke Bandara Yogyakarta

    Stasiun DAMRI Yogyakarta—YIA

    Jadwal: pukul 04.00–12.00
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Sleman City Hall—YIA

    Jadwal: pukul 05.00—15.00 (Setiap 60 menit)
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Terminal Condongcatur—YIA

    Jadwal: pukul 04.00—15.00 (Setiap 60 menit)
    Harga tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Halte Transjogja Gamping (Halte Park and Ride)—YIA

    Jadwal: pukul 04.30—15.30
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

  • Raih Gelar Doktor UI, Pimpinan Baleg DPR Teliti Desain Pemerintahan Desa Demi Pembangunan Ekonomi Lokal – Page 3

    Raih Gelar Doktor UI, Pimpinan Baleg DPR Teliti Desain Pemerintahan Desa Demi Pembangunan Ekonomi Lokal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Iman Sukri memberikan perhatian pada dinamika tata kelola desa di Indonesia. Kehadiran Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah menghadirkan ruang bagi desa untuk mandiri, berinovasi dan membangun ekonomi lokal.

    Iman Sukri melakukan penelitian terhadap tiga desa yakni Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul di Yogyakarta, Desa Kutuh di Kabupaten Badung di Bali serta Desa Waturaka di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

    Ketiga desa ini dipilih karena memperlihatkan kombinasi menarik antara inovasi tata kelola, pemanfaatan teknologi, penguatan kelembagaan dan peran nilai budaya.

    Berkat penelitiannya, Iman Sukri mendapat gelar doktor dengan hasil Sangat Memuaskan atas Disertasinya yang berjudul “Rekonfigurasi Desain Governance Pemerintahan Desa dalam Pembangunan Ekonomi Lokal” Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia pada Jumat (3/10/2025) di Balai Sidang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

    “Namun realitas di lapangan yang masih menunjukkan dua wajah ganda desa. Ada desa yang berhasil menjadi teladan tata kelola, tetapi ada pula desa yang tertinggal, bahkan terjebak dalam persoalan hukum dan birokrasi yang tertutup,” ungkap Iman dalam keterangannya, Sabtu (4/10/2025).

  • Salah Sasaran, 3 Remaja di Bantul Diteriaki Klitih hingga Dipukuli Warga

    Salah Sasaran, 3 Remaja di Bantul Diteriaki Klitih hingga Dipukuli Warga

    Bantul

    Tiga orang remaja menjadi korban salah sasaran hingga dipukuli warga di Simpang Empat Kasongan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Peristiwa bermula saat ketiganya diteriaki klitih oleh orang tak dikenal.

    “Pelaku masih dalam penyelidikan. Korban mengaku tidak mengenal pelaku. Ada kemungkinan motifnya adalah salah sasaran, karena korban berboncengan tiga sehingga dicurigai sebagai pelaku kejahatan jalanan atau klitih,” kata Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto dilansir detikJogja, Minggu (5/10/2025).

    Peristiwa terjadi pada Sabtu (4/10) dini hari. Saksi di lokasi mengatakan saat itu ketiga korban dikejar oleh pengendara motor sambil diteriaki klitih. Saksi dan beberapa warga lain yang berada di angkringan tersebut ikut melakukan pengejaran.

    Saat itu mereka mendapati salah satu korban sudah tergeletak di jalan. Korban mengaku ditendang pelaku berkali-kali hingga terjatuh dari motornya.

    “Saat dikejar, korban mengaku ditendang berkali-kali oleh pelaku hingga akhirnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di TKP,” ujarnya.

    (wnv/wnv)

  • Wamen Transmigrasi tinjau lokasi transmigrasi lokal di Bantul

    Wamen Transmigrasi tinjau lokasi transmigrasi lokal di Bantul

    ANTARA – ​Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga, Sabtu (4/10) mengunjungi kampung transmigrasi lokal yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Dalam kunjungannya, Viva memastikan program pendampingan di kampung transmigrasi lokal berjalan dengan baik.
    (Imam Prasetyo Nugroho/Soni Namura/Amita Putri Caesaria)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waka Baleg DPR raih gelar doktor usai teliti tata kelola tiga desa

    Waka Baleg DPR raih gelar doktor usai teliti tata kelola tiga desa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ahmad Iman Sukri meraih gelar doktor dalam program studi Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia setelah meneliti governance atau tata kelola di tiga desa.

    Iman menjadi doktor setelah mempertahankan disertasinya berjudul “Rekonfigurasi Desain Governance Pemerintahan Desa dalam Pengembangan Ekonomi Lokal”.

    “Disertasi ini wujud kegelisahan akademik saya tentang governance dan pemerintahan desa di Indonesia,” ujar Iman dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Ia menjelaskan kehadiran Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah menghadirkan ruang bagi desa untuk mandiri, berinovasi, dan membangun ekonomi lokal. Namun, kata dia, realitas di lapangan masih menunjukkan dua wajah ganda desa.

    “Ada desa yang berhasil menjadi teladan tata kelola, tetapi ada pula desa yang tertinggal, bahkan terjebak dalam persoalan hukum dan birokrasi yang tertutup,” katanya.

    Oleh sebab itu, dia melakukan penelitian untuk mengungkap sejauh mana desa-desa mampu menjalankan amanah UU Desa, serta memahami bagaimana praktik tata kelola yang dikontekstualisasikan dengan budaya, kepemimpinan, dan sumber daya lokal dapat menghasilkan model tata kelola yang lebih relevan dan berkelanjutan.

    Ia kemudian meneliti tiga desa, yakni Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta; Desa Kutuh, Kabupaten Badung, Bali; serta Desa Waturaka, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

    Menurut ia, ketiga desa tersebut diteliti karena memperlihatkan kombinasi menarik antara inovasi tata kelola, pemanfaatan teknologi, penguatan kelembagaan, dan peran nilai budaya.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola di desa tidak hanya berjalan secara prosedural, tetapi juga berdialog dengan budaya lokal, kepemimpinan adat, serta partisipasi masyarakat.

    “Konsep ini diharapkan menjadi kontribusi akademis dalam memperkaya teori governance sekaligus kontribusi praktis dalam memberikan model pembangunan desa yang lebih relevan, inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar memuji disertasi Iman Sukri yang dinilai menambah gagasan baru untuk pembangunan desa.

    “Kajian soal desa dan seluk-beluknya, serta berbagai aspeknya tidak akan kering karena pembangunan ujungnya ada di desa. Oleh karena itu, kajian Iman Sukri ini benar-benar membawa gagasan baru yang cukup penting buat pembangunan desa lebih sukses lagi,” kata Muhaimin.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengacara Bantah Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

    Pengacara Bantah Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam Megapolitan 3 Oktober 2025

    Pengacara Bantah Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kuasa hukum keluarga diplomat muda Arya Daru, Nicholay Aprilindo, membantah makam kliennya rusak karena faktor alam.
    “Kemarin kan ada pernyataan dari Polda yang mengatakan kuburan amblas bukan diteror, dari mana mereka tahu? Yang tahu persis kan keluarga,” ucap Nicholay Aprilindo di LPSK, Jumat (3/10/2025).
    Ia menjelaskan bahwa setelah dimakamkan, keluarga rutin berkunjung ke makam Arya Daru dan masih dalam kondisi baik.
    “Tanggal 8 Juli Almarhum dimakamkan, kuburan sangat bagus, tanggal 15 Juli didatangi istri, kuburan masih bagus, tanggal 26 Juli kuburan masih bagus dan didatangi istri, tanggal 27 Juli itulah terjadi kuburannya acak-acak,” jelasnya.
    Nicholay mengaku heran makam bisa amblas dalam waktu kurang dari satu bulan tanpa adanya hujan, badai atau kejadian alam lain.
    Namun dia tidak mengetahui siapa terduga pelaku yang merusak makam kliennya.
    Perusakan makam itu sudah dilaporkan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebagai bentuk ancaman.
    “Itu belum satu bulan dan juga tidak ada hujan, tidak ada badai, tidak ada angin, tidak ada petir dan kemudian kering, terus amblesnya dari mana? Secara logika akal sehat,” ungkap Nicholay.
    Sebelumnya, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak membantah kabar bahwa makam Arya Daru Pangayunan (39) telah dirusak oleh orang tak dikenal (OTK). 
    Polisi memeriksa langsung makam Arya di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (14/9/2025) dan berbicara dengan beberapa saksi.
    “Kami sampaikan pada forum ini, dari keterangan juru makam, tidak ada pengerusakan. Makam tersebut juga dari awal pembuatan tidak ada batu bata dan tidak mengetahui siapa yang memberikan batu bata,” kata Reonald di Polda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, sejauh ini penyidik belum menemukan unsur pidana.
    “Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
    Meski demikian, polisi menegaskan kasus ini belum ditutup dan masih terbuka terhadap informasi baru terkait kematian diplomat asal Yogyakarta tersebut.
    Hasil pemeriksaan luar dari tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menemukan sejumlah luka pada tubuh korban, antara lain: luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, memar pada wajah, bibir, dan lengan kanan, serta tanda-tanda perbendungan.
    Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, paru-paru yang sembab, serta tanda perbendungan di seluruh organ dalam.
    Tidak ditemukan penyakit maupun zat berbahaya yang dapat mengganggu pertukaran oksigen pada tubuh korban.
    “Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” jelas dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., dokter forensik RSCM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Sebut Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Polisi Sebut Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam Megapolitan 2 Oktober 2025

    Polisi Sebut Makam Diplomat Kemlu Arya Daru Rusak karena Faktor Alam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Daerah Metro Jaya membantah kabar bahwa makam Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), telah dirusak oleh orang tak dikenal (OTK).
    Bantahan ini disampaikan oleh Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak setelah menerima hasil pengecekan oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke makam Arya Daru.
    Polisi menyambangi makam Arya di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (14/9/2025) dan berbicara dengan beberapa saksi.
    “Kami sampaikan pada forum ini, dari keterangan juru makam, tidak ada pengerusakan. Makam tersebut juga dari awal pembuatan tidak ada batu bata dan tidak mengetahui siapa yang memberikan batu bata,” kata Reonald di Polda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).
    “Kemudian dari juru makam kedua menjelaskan bahwa makam tersebut bukan dirusak, tapi amblas. Karena memang sudah satu bulan lebih sehingga faktor alam,” tambah dia.
    Setelah itu, petugas makam membersihkan makam Arya bersama dengan pihak keluarga korban ketika tengah menyekar.
    “Itu yang bisa kami sampaikan. Karena dari tim sudah turun ke sana, meminta keterangan dari penjaga makam. Sekali lagi, makam korban itu amblas karena kondisi alam,” ucap dia.
    Namun, Polda Metro Jaya tetap terbuka dengan segala temuan baru dari kasus ini. Polisi juga belum menutup perkara kematian Arya yang dianggap janggal oleh pihak keluarga.
    “Kami tidak akan pernah menolak segala sesuatu, pasti akan kami dalami dan kami akan cari tahu tentang apa pengaduan tersebut,” ujar dia.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, sejauh ini penyidik belum menemukan unsur pidana.
    “Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
    Meski demikian, polisi menegaskan kasus ini belum ditutup dan masih terbuka terhadap informasi baru terkait kematian diplomat asal Yogyakarta tersebut.
    Hasil pemeriksaan luar dari tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo menemukan sejumlah luka pada tubuh korban, antara lain: luka lecet di wajah dan leher, luka terbuka di bibir, memar pada wajah, bibir, dan lengan kanan, serta tanda-tanda perbendungan.
    Pemeriksaan dalam menunjukkan adanya darah berwarna gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, paru-paru yang sembab, serta tanda perbendungan di seluruh organ dalam.
    Tidak ditemukan penyakit maupun zat berbahaya yang dapat mengganggu pertukaran oksigen pada tubuh korban.
    “Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” jelas dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M., dokter forensik RSCM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Lihat Gubernur DIY Sri Sultan Tambah Muda, Dikira Kapten Pasukan Khusus

    Prabowo Lihat Gubernur DIY Sri Sultan Tambah Muda, Dikira Kapten Pasukan Khusus

    News9 jam yang lalu

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 19 Nov 2025, 20:45 WIB

    Diterbitkan 19 Nov 2025, 14:27 WIB

    1ShareCopy LinkBatalkan

    Presiden Prabowo Subianto meresmikan Jembatan Kabanaran di Bantul, Rabu (19/11). Prabowo sempat guyon ke Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

    Prabowo SubiantoPrabowoGubernur DIYSri Sultan Hamengku Bawono X