kab/kota: Bantul

  • Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        19 Oktober 2025

    Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat Yogyakarta 19 Oktober 2025

    Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com – 
    Sebuah insiden maut terjadi di jalan raya wilayah perbukitan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (18/10/2025) pagi.
    Seorang pria lanjut usia berinisial JS (65), warga Sedayu, Bantul, tewas mengenaskan setelah tertimpa pohon jati yang sudah mengering saat ia sedang membonceng istrinya melintasi Jalan Dekso–Samigaluh, tepatnya di Padukuhan Dukuh, Samigaluh.
    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.15 WIB, tepatnya di Padukuhan (dusun) Dukuh, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh.
    “Benar, korban tertimpa pohon tumbang saat sedang berkendara. Kejadian berlangsung tiba-tiba dan menimpa langsung ke arah pengendara,” kata Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat.
    JS sedang mengendara motor Honda Vario AB 2011 SG saat peristiwa terjadi. Ia membonceng istrinya, SS yang berusia 58 tahun.
    Motor melaju dari arah bukit menuju ke jalan lintas provinsi sebelum petaka datang tanpa peringatan.
    Jalan yang dilewati banyak kebun pohon jati di sisi kanan dan kiri. Saat melintas di wilayah Dukuh, pohon mendadak tumbang dan menimpa JS dan SS.
    Pohon tumbang membuat macet akses jalan di pegunungan. JS sempat dievakuasi ke RSUD Nyi Ageng Serang (NAS), namun nyawanya tak tertolong. Dokter menyatakan korban mengalami cedera berat di kepala dan meninggal dunia di rumah sakit. Sementara SS selamat.
    Menurut keterangan Supriyanto, Dukuh Dusun Dukuh, pohon yang tumbang merupakan pohon jati yang sudah lama mengering. Lokasinya berada di pinggir tebing Kilometer 5 jalur Dekso–Samigaluh, dikelilingi oleh kebun dan bukit di kanan kirinya.
    “Itu memang pohon sudah kering, tanahnya juga tipis. Kemungkinan roboh karena angin,” kata Supriyanto di ujung telepon.
    Batang pohon diperkirakan sekitar 50 cm, dan keberadaannya memang sudah lama berpotensi membahayakan pengguna jalan. Pohon itu berada di tanah milik warga, namun sudah berpindah tangan beberapa kali.
    “Tanah itu sudah dijual beberapa kali. Sekarang yang punya sudah beda orang, katanya warga Bantul juga. Tapi saya nggak tahu pasti namanya,” kata Supriyanto.
    Supriyanto juga mengungkapkan bahwa kejadian pohon tumbang bukan yang pertama kali di wilayah tersebut.
    Dulu, pernah juga terdapat peristiwa pohon tumbang di sekitar sini. Pohon albasia yang besar tumbang ke jalan, beruntung pengendara selamat meski luka-luka. Kali ini, pohon tumbang memakan korban jiwa.
    Peristiwa ini membuka kembali peringatan lama pada potensi serupa di Kulon Progo.
    Pemerintah, pemilik lahan, maupun warga sekitar agar lebih sigap mengantisipasi pohon-pohon tua yang berdiri di lahan miring dan tepi jalan. Perlu ada antisipasi terhadap pohon-pohon besar di jalur rawan bencana, seperti Samigaluh, yang setiap tahun menyimpan potensi maut saat musim angin dan hujan datang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah bangun lima gerai pergudangan perlengkapan KDMP di Bantul

    Pemerintah bangun lima gerai pergudangan perlengkapan KDMP di Bantul

    Nantinya aktivitas bisnis dari gerai pergudangan KDMP tersebut yang akan didampingi pemerintah kabupaten

    Bantul (ANTARA) – Pemerintah RI memberikan bantuan pembangunan lima gerai pergudangan dan perlengkapan Koperasi Desa Merah Putih di lima kelurahan wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Ini satu komitmen pemerintah pusat, Presiden Prabowo melalui Kementerian Koperasi, dan Kementerian Desa akan membangunkan 80.000 gerai pergudangan pertokoan bagi KDMP, termasuk di kabupaten Bantul,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai peletakan batu pertama pembangunan gerai di Bantul, Jumat sore.

    Pada tahap awal ini, untuk wilayah Bantul yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan gerai itu ada di Kelurahan Wukirsari Imogiri, Kelurahan Pleret Pleret, Kelurahan Srimartani Piyungan, Kelurahan Timbulharjo Sewon, dan Kelurahan Srihardono Pundong.

    Menurut Bupati, akan ada sebanyak 75 gerai tersebut di Kabupaten untuk mendukung operasional KDMP di 75 kelurahan se-Bantul, sehingga nanti secara bertahap pembangunan gerai dilakukan di kelurahan lain yang KDMP terkendala dengan gerai.

    “Jadi ini nanti akan menyelesaikan problem yang selama ini dimiliki oleh KDMP di Bantul, yaitu tiadanya tempat berusaha, dan dengan adanya rencana pembangunan di pembangunan gerai, gudang, toko dalam satu komplek ini problem mendasar itu nanti bisa selesai,” katanya.

    Bupati mengatakan, nantinya aktivitas bisnis dari gerai pergudangan KDMP tersebut yang akan didampingi pemerintah kabupaten mulai dari pembentukan badan hukum yang kebetulan saat ini sudah selesai semuanya di seluruh KDMP 75 kelurahan.

    “Para lurah ini kita minta untuk mendata warga miskin, nanti akan dibiayai melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Padukuhan (P2BMP) yang Rp50 jutaan itu sebagian nanti akan kita gunakan untuk membayar simpanan pokok, simpanan wajib bagi warga miskin,” katanya.

    Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0729/Bantul Letkol Kav. Fikri Nurheldi mengatakan dalam proses pembangunan atau pekerjaan fisik gerai pergudangan dan perlengkapan KDMP di Bantul, personel Kodim dilibatkan mulai dari pondasi sampai pendirian koperasi.

    “Jadi kita dilibatkan dalam hal ini dan membantu mengkomunikasikan dengan pemerintah daerah maupun instansi terkait, terkait dengan pembangunan gerai maupun pergudangan dan perlengkapan Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.

    Dia mengatakan, kesiapan dari Kodim dalam membantu pembangunan gerai adalah dengan memberikan pembekalan pada anggota terkait pekerjaan fisik, kemudian membentuk Satuan Tugas (Satgas) KDMP di seluruh kelurahan Bantul.

    “Nanti setiap desa ada, kita rencanakan 75 gerai sesuai dengan jumlah kelurahan di Bantul, kalau kita dilibatkan semua, intinya kita akan membekalkan anggota kita, membentuk satgas untuk dapat membangun gerai gerai ini sejak dari pondasi sampai pendirian koperasi,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        17 Oktober 2025

    Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk Yogyakarta 17 Oktober 2025

    Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi telah menetapkan seorang pemuda berinisial IGS (26), warga Mangunan yang berdomisili di Palbapang, Bantul, sebagai tersangka kasus penganiayaan driver ojek online (Ojol) Budi Febriyanto (35).
    Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza, menyebut tersangka nekat mengambil celurit dan mengejar korban karena merasa tersinggung dengan perkataan korban, dan saat melakukan penganiayaan IGS mengaku dalam kondisi mabuk.
    “Sudah ditetapkan tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza di Mapolres Bantul, Jumat (17/10/2025).
    Mirza menyebut, tersangka IGS mengaku tersinggung dengan kalimat yang diucapkan korban Budi.
    IGS mengaku, dirinya hanya ingin mengantar pulang teman wanitanya, Rabu (15/10/2025) pukul 00.17 WIB dengan memesan ojek online.
    Saat ojol berbalik arah, IGS mengklaim mendengar perkataan kurang mengenakkan.
    “Saya cuma minta tolong untuk kembali dan udah dicancel,” kata IGS.
    Tersangka yang merasa tersinggung masuk ke dalam rumah untuk mengambil celurit.
    “Tersangka langsung mengejar korban menggunakan sepeda motor,” kata Mirza.
    “Celurit itu diarahkan ke kepala korban tapi kena helm. Lalu tersangka memukuli korban pakai tangan kosong.”
    Dari pengakuan IGS, saat melakukan penganiayaan mengkonsumsi minuman keras dan dia menyesali perbuatannya karena emosi.
    “Pelaku dalam kondisi mabuk,” kata dia.
    Mirza mengatakan, Atas perbuatannya, IGS disangkakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat No.12 Tahun 1951. Sedangkan ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara.
    “IGS disangkakan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Driver Ojol di Bantul Dianiaya hingga Dicelurit Pacar Customer

    Driver Ojol di Bantul Dianiaya hingga Dicelurit Pacar Customer

    Jakarta

    Seorang driver ojek online (ojol) dianiaya seorang pria, IGS (26) di Serut, Palbapang, Bantul. Korban sempat dikejar pelaku menggunakan celurit setelah diminta cancel orderan dan pergi.

    Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengungkapkan kejadian berawal saat korban, Budi Febriyanto, (35), warga Serut, Palbapang, Bantul mendapat orderan ojol, Rabu (15/10) dini hari pukul 00.17 WIB. Selanjutnya, Budi menuju titik jemput yang juga berada di Serut, Palbapang.

    “Sampai di titik jemput, korban malah dimaki-maki pelaku sambil diminta membatalkan orderan lalu disuruh pulang,” katanya dilansir detikJogja, Kamis (16/10/2025).

    Setelah mengejar menggunakan motor, pelaku langsung menghadang korban. Tidak berhenti di situ, pelaku tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam (sajam) jenis celurit.

    “Setelah menghadang korban, pelaku menyabetkan celurit ke arah korban dan mengenai helm,” ucapnya.

    (rdp/idh)

  • Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        14 Oktober 2025

    Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan Yogyakarta 14 Oktober 2025

    Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gudang produksi furniture milik CV Tiga Ganesha Abadi di Padukuhan Blunyahan RT 48, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terbakar pada Selasa (14/10/2025) petang.
    Dari catatan kepolisian, ini merupakan kejadian kebakaran keempat yang menimpa gudang tersebut, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
    Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.
    Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh warga setempat, yang kemudian memberitahukan dua orang pekerja pabrik.
    Keduanya segera berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul melalui nomor darurat 113.
    “Permintaan bantuan direspon oleh BPBD Bantul dan kemudian BPBD Bantul datang ke lokasi kejadian,” ungkap Hidayanto saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa malam.

    Untuk memadamkan api, petugas dari Damkarmat, kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Tagana, relawan, serta warga setempat dikerahkan.
    Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit tangki air dari PMI dan Tagana dikerahkan untuk memadamkan api.
    “Api dapat dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB,” kata Hidayanto.
    Akibat kebakaran ini, CV Tiga Ganesha Abadi mengalami kerugian berupa satu unit mesin Single Planer, satu unit Double Planer, serta beberapa furnitur seperti telenan dan kursi yang terbuat dari kayu.
    “Diperkirakan total kerugian sejumlah Rp 100.000.000,” ucap Hidayanto.
    Ia juga menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, gudang CV Tiga Ganesha Abadi telah mengalami kebakaran sebanyak empat kali.
    Beruntung, dalam kejadian kali ini tidak terdapat korban jiwa.
    “Penyebab kebakaran belum diketahui, petugas masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Stafsus Kemenko Infrastruktur Bantah Rombongan AHY Susul Sultan HB X Pakai “Tot Tot Wuk Wuk” di Jalan
                        Yogyakarta

    3 Stafsus Kemenko Infrastruktur Bantah Rombongan AHY Susul Sultan HB X Pakai “Tot Tot Wuk Wuk” di Jalan Yogyakarta

    Stafsus Kemenko Infrastruktur Bantah Rombongan AHY Susul Sultan HB X Pakai “Tot Tot Wuk Wuk” di Jalan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Herzaky Mahendra Putra, membantah bahwa rombongan yang menyusul mobil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menggunakan patwal adalah rombongan Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
    “Pak Menko AHY sudah meninggalkan tempat sekitar 30 menit lebih awal mendahului Sri Sultan. Jadi, tidak mungkin Pak Menko AHY malah tertinggal dan harus mendahului Sri Sultan di lampu merah seperti terlihat di video,” ujar Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (12/10/2025).
    Ia menambahkan, masyarakat dapat mencocokkan nomor kendaraan dinas dalam video tersebut.
    “Kalau ingin memastikan itu rombongan siapa, bisa dicek nomor pelat merah salah satu mobil dalam rombongan tersebut. Silakan netizen mencari tahu, pelat merah itu terasosiasi dengan instansi mana,” ujarnya.
    Herzaky juga menyayangkan adanya sejumlah akun media sosial yang menuduh tanpa dasar.
    “Kami harapkan semua pihak dapat menggunakan kebebasan bermedia sosial dengan baik dan bertanggung jawab,” katanya.
    Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan mobil Sri Sultan HB X berhenti di lampu merah, sementara rombongan kendaraan lain dengan patwal melaju melewatinya.
    Dalam video terdengar sirene berbunyi “tottot wuk wuk” ketika rombongan melintas.
    Diketahui, Sri Sultan HB X mendampingi AHY dalam sejumlah kunjungan kerja, di antaranya saat meninjau Jembatan Pandansimo, Kabupaten Bantul, Jumat (10/10/2025), serta pembangunan fasilitas air bersih di Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (8/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.

    Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas. “Artinya, kita bisa saja melewatkan ancaman besar yang pernah terjadi di masa lalu, sebagaimana kita lihat pada kasus tsunami raksasa Aceh 2004,” kata Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (12/10/2025).

    Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung. Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna.

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1
                    
                        Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan "Tot Tot Wuk Wuk" di DIY
                        Yogyakarta

    1 Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan "Tot Tot Wuk Wuk" di DIY Yogyakarta

    Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan “Tot Tot Wuk Wuk” di DIY
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Viral di media sosial video yang menunjukkan mobil milik Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berhenti dan ikut antre di jalan.
    Dalam video tersebut, nampak mobil milik Sultan disusul dengan rombongan mobil lengkap dengan pengawalan. Suara “Tottot wuk wuk” terdengar saat rombongan dengan patwal itu melintas. 
    Saat dikonfirmasi, Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Madya (Koordinator Humas) IKP Dinas Kominfo DIY, Ditya Nanaryo Aji membenarkan bahwa mobil yang antre dan disusul oleh rombongan patwal adalah milik Sultan HB X.
    Ditya mengatakan, saat mobil pribadi Sultan disusul, ia sedang mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY.
    Sultan mendampingi AHY di beberapa daerah, salah satunya saat melakukan tinjauan ke Jembatan Pandansimo, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (10/10/2025).
    Sultan juga turut mendampingi AHY pada acara kunjungan ke lapangan meninjau pembangunan fasilitas air bersih di Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul pada hari Rabu (8/10).
    “Kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X,” kata Ditya saat dihubungi, Sabtu (11/10/2025).
    Ditya mengatakan, saat itu Sultan mendampingi AHY menggunakan mobil pribadinya.
    “Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono,” katanya.
    Ia juga menyampaikan, selama ini Sultan memang sering tidak menggunakan patwal, bahkan saat kunjungan di kabupaten-kabupaten di DIY Sultan juga tanpa pengawalan.
    “Selama ini Beliau memang jarang menggunakan fasilitas pengawalan, baik saat bertugas menuju ke kantor, ataupun saat berkunjung di lapangan,” kata Ditya.
    Rombongan yang menyusul mobil Sultan itu kemungkinan adalah rombongan dari kementerian.
    Namun, untuk memastikannya Ditya mengatakan perlu konfirmasi ke pihak kementerian.
    “Kemungkinan besar seperti itu (rombongan kementerian). Tapi untuk pastinya, mungkin lebih tepat jika yang mengonfirmasi pihak dari kementerian,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Selain memborong hasil panen, Budimin mengaku juga menerima tembakau rajangan daun tingkat tiga sampai kelima yang selama disimpan.

    Dirinya mengaku berani memberikan harga tinggi per kilogramnya karena Mbako Siluk semakin lama disimpan semakin berkualitas rasanya.

    Karena letak daun dan cara perawatan, Budimin mengaku harus membuat standarisasi kualitas rasa tembakau berdasarkan permintaan konsumen. Dalam setiap kantong tembakau, dirinya mencantumkan kode nama petani yang menunjukkan area lahan dan nomor urut petikan daun.

    “Ini untuk memenuhi permintaan pembeli yang sudah fanatik dengan rasa. Sehingga kode di kantong bisa bertuliskan Suharso 3, Suharso 4, dan Suharso 5. Sehingga memudahkan pencarian,” terang Budimin.

    Guna memperdalam informasi Mbako Silut, Ketua Kelompok Petani Tembakau Bhumi Mukti, Saridi (51) menceritakan awal mula penanaman tembakau di kawasan ini berasal dari pembudidayaan di jaman Sri Sultan Hamengku Buwono VII sampai ke VIII. Hasil panenan itu kemudian dijadikan seserahan pada Keraton Ngayogyakarta.

    “Varietas Kedu Sili adalah tembakau yang cocok dengan tanah di sini. Dulu pernah dicoba varietas tembakau Sadana dan Virginia, namun dari cekel (sentuhan), gondo (bau), roso (rasa) dan rupa (warna) tidak ada yang mampu mengalahkan Kedu Sili,” papar Saridi.

    Karena menjadi komoditas sekali tanam setahun sekali, petani di sela-sela pergantian musim menanam komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai dan padi. Namun setelah itu, tembakau tetap dipilih sebagai tanaman utama yang dinilai menghasilkan uang lebih besar.

    Beranggotakan 312 petani, Saridi memaparkan luasan area tanam Mbako Siluk tersebar di pedukuhan Kajor Kulon, Siluk 1, Kalidadap 1, Kalidadap 2, Srunggo 1, Srunggo 2, dan Plemantung. Dengan tingkat produksi 800 Kg tembakau basah.

     

  • Kronologi Hampir 5.000 Ayam di Bantul Terpanggang, Damkar Turun Tangan

    Kronologi Hampir 5.000 Ayam di Bantul Terpanggang, Damkar Turun Tangan

    Liputan6.com, Jakarta Kandang ayam milik warga Kelurahan Panjangrejo, Pundong, Kabupaten Bantul, terbakar, Rabu (08/10/2025). Tidak kurang dari 4.950 ayam terpanggang dalam peristiwa tersebut. Petugas damkar dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.

    “Ada dua armada yang dilibatkan dalam pemadaman kebakaran kandang ayam dengan personel TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Bantul,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto saat dikonfirmasi. Dikutip dari Antara, Kamis (09/10/2025).

    Selain dari personel BPBD Bantul, pemadaman kebakaran kandang ayam seluas 6×6 meter tersebut juga melibatkan pihak dari Polsek Pundong, Koramil Pundong, dan relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Srihardono.

    Irawan mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun kebakaran kandang ayam yang diduga dari pemanas ayam itu mengakibatkan kerugian materi sebesar Rp 13 juta.

    Dia mengatakan kronologi kejadian kebakaran kandang ayam bermula ketika pemilik kandang, Sugianto, sedang mengecek ayam namun melihat api yang kemudian membakar kandang itu sekitar pukul 18.50 WIB.

    “Ketika Pak Sugianto mengecek ayam di kandang, tiba-tiba melihat kandangnya terbakar, kemudian meminta tolong warga untuk datang ke sektor Kecamatan Pundong untuk melakukan pemadaman,” katanya.

    Dia mengatakan tidak ada kendala yang dihadapi dalam melakukan pemadaman kebakaran, karena setelah info kebakaran masuk ke BPBD pada pukul 19.10 WIB, armada meluncur pada 19.12 WIB dan tiba di lokasi pukul 19.15 WIB, kemudian api bisa dipadamkan pukul 19.25 WIB.

    Sementara itu Kasi Humas Kepolisian Resor (Polres) Bantul Iptu Rita Hidayanto mengatakan kronologi kejadian kebakaran itu berawal ketika pukul 17.30 WIB pemilik usaha meninggalkan kandang ayam untuk pulang ke rumah melaksanakan Shalat Maghrib.

    “Kemudian sekira pukul 18.30 WIB kembali ke lokasi kandang dan sekitar pukul 19.00 WIB kandang ayam yang berisi DOC (anak ayam), yang berisi 5.000 ekor, tiba-tiba terjadi kebakaran,” katanya.

    Selanjutnya warga berdatangan dan memberikan pertolongan pertama, kata dia, namun karena kobaran api cukup besar kemudian menghubungi Damkar BPBD Bantul di Kecamatan Pundong dan Polsek Pundong, dan dalam kurun waktu kurang dari 15 menit api dapat dipadamkan.

    “Kalau kerugian yang dialami kurang lebih sebanyak 4.950 ekor anak ayam, genteng keripik kurang lebih 100 biji, usuk bambu sejumlah 20 potong, pagar bambu lima buah, terpal dua lembar, 20 tempat makan ayam, dua pemanas kandang,” pungkasnya.