kab/kota: Bantul

  • Operasi Pasar Menjelang Lebaran, Kemendag Pastikan Harga Stabil

    Operasi Pasar Menjelang Lebaran, Kemendag Pastikan Harga Stabil

    Bantul, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga menjelang Lebaran 2025 tetap stabil. Kepastian itu diutarakan setelah Kemendag bersama Kementerian Pertanian (Kementan) memperluas operasi pasar melalui kantor pos di seluruh Indonesia di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

    Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok bagi masyarakat, terutama menjelang Lebaran 2025. Salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

    Kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan turut meninjau langsung operasi pasar yang digelar di kantor pos cabang Bantul, Yogyakarta. Selain mendukung pemerintah dalam menyediakan bahan pokok, operasi pasar juga berfungsi untuk mengendalikan kelangkaan dan mencegah kenaikan harga yang tidak wajar.

    “Operasi pasar berjalan dengan lancar, dengan pemantauan di beberapa titik. Ini merupakan bentuk kolaborasi lintas kementerian untuk memastikan masyarakat mendapatkan alternatif harga yang lebih terjangkau,” kata Wakil Menteri Perdagangan Diah Roro Esti kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).

    Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan, saat ini sudah ada 2.818 kantor pos cabang yang melaksanakan operasi pasar dari target pemerintah sebanyak 4.800. Sementara itu, di Yogyakarta, seluruh kantor pos cabang sudah 100 persen menggelar operasi pasar.

    “Kedepannya, kantor pos cabang ini akan dijadikan pusat distribusi, tempat di mana kebutuhan bahan pokok dijual sesuai harga eceran tertinggi atau bahkan di bawah harga pasar,” ungkapnya.

    Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menambahkan, kantor pos cabang di seluruh Indonesia sudah siap 100 persen untuk menyelenggarakan operasi pasar. Barang yang dijual antara lain beras, gula, minyak, dan bahan pokok lainnya.

    Terkait stok barang, Pos Indonesia memastikan akan melakukan pemesanan barang kepada mitra yang telah ditunjuk oleh pemerintah, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

    “Kementerian Pertanian bekerja sama dengan PT Pos Indonesia menggelar operasi pasar serentak mulai 24 Februari hingga 26 Maret 2025. Kegiatan ini dilakukan di kantor pos di seluruh Indonesia untuk memastikan distribusi pangan dapat menjangkau hingga ke desa-desa,” ujarnya.

    Dalam operasi pasar ini, setiap warga dapat membeli kebutuhan pokok seperti minyak (maksimal 2 liter), beras (maksimal 10 kilogram), dan gula (maksimal 2 kilogram) cukup dengan menunjukkan KTP.

    “Harga bahan pokok dalam operasi pasar ini lebih murah daripada harga pasaran untuk menekan inflasi menjelang Lebaran,” pungkas Faizal Rochmad Djoemadi yang memastikan harga tetap stabil menjelang Lebaran 2025.

  • Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan kerangka manusia yang diduga merupakan korban pembunuhan.

    Kasus ini diduga terjadi sekitar bulan September 2024 dan baru terungkap pada Kamis, 20 Maret 2025 sore.

    Awalnya, polisi setempat menerima laporan mengenai hilangnya seorang perempuan yang kini teridentifikasi sebagai EDP, 23 tahun, warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

    Pelaku dalam kasus ini adalah MRR, 24 tahun, warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.

    Sugiyono, 32 tahun, pendatang baru yang indekos di lokasi kejadian, mengaku sering mencium bau tidak sedap dari salah satu kamar kos.

    “Ya selama tinggal di sini itu, saya ada cium bau dari salah satu kamar kos. Baunya itu aneh. Baunya kayak anyir-anyir, apek, enggak sedep gitu lah. Ya kayak bau daging busuk gitu lah,” ungkap Sugiyono, Jumat (21/3/2025).

    Ia menambahkan, saat ia pindah ke kos tersebut, pelaku sudah tidak lagi tinggal di sana.

    Meskipun mencium bau tersebut, Sugiyono tidak melapor kepada pemilik kos.

    Bahkan, sejauh ini dirinya belum pernah mencoba untuk menghilangkan bau tersebut.

    Pasalnya, Sugiyono merasa bingung bagian mana yang harus dibersihkan agar bau tersebut hilang.

    Ia juga menyatakan bahwa selama tinggal di sana, tidak ada kejadian aneh yang mengganggu.

    “Kamar itu sempat ditempati juga. Waktu itu ada yang nginep terus tidur di sana.”

    “Dan ya selama ini kami enggak pernah diganggu kayak hal-hal mistis gitu. Jadi tidak ada curiga,” jelasnya.

    Sugiyono terkejut saat pihak kepolisian datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Saya baru tahu ketika kemarin sore ada pihak kepolisian datang ke sini mau minta izin buat olah TKP,” katanya.

    Dari situ, ia mengetahui bahwa bau anyir yang ia cium ternyata berkaitan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di kos tersebut.

    Adapun kos tersebut terdiri dari empat kamar dan satu kamar mandi, disewakan seharga Rp1 juta per bulan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Sejumlah Warga Terkait Kasus Pembunuhan di Sabdodadi Bantul.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kesaksian Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Sempat Cium Bau Anyir – Halaman all

    Cerita Warga soal Kasus Pembunuhan di Bantul, Cium Bau Anyir seperti Daging Busuk di Lokasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan kerangka manusia korban pembunuhan.

    Kasus pembunuhan itu diduga terjadi sekitar bulan September 2024 dan baru terungkap pada Kamis (20/3/2025) sore.

    Awalnya, polisi setempat menerima laporan terkait kasus tidak adanya kabar seorang perempuan yang kini menjadi korban dugaan pembunuhan tersebut.

    Adapun identitas pelaku dalam kasus ini adalah MRR (24), warga Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.

    Sedangkan, korban adalah EDP (23), warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

    Pendatang baru yang indekos di rumah tempat kejadian, Sugiyono (32) mengaku kerap mencium bau tidak sedap di TKP.

    Ia sendiri baru lebih dari sebulan tinggal di lokasi itu. Saat ia pindah ke sana, kos tersebut sudah kosong atau tidak ada penghuni.

    “Saya masuk (mulai tinggal di kos) itu, pelaku sudah enggak kos di sini. Jadi enggak ketemu pelaku,” tuturnya, dilansir Tribun Jogja, Jumat (21/3/2025).

    Saat dicari sumber bau tidak sedap itu, jelas Sugiono, ternyata bersumber dari salah satu kamar kos yang tertutup, tetapi tidak ada barang maupun penghuni.  

    “Ya selama tinggal di sini itu, saya ada cium bau dari salah satu kamar kos. Baunya itu aneh. Baunya kayak anyir-anyir, apek, enggak sedep gitu lah. Ya kayak bau daging busuk gitu lah,” ucapnya.

    Ia menyebut, saat dicek di salah satu kamar kos yang tercium bau tak sedap itu hanya terlihat kotor seperti ada dinding terkena jamur.

    “Sebelum kos di sini, saya sudah survei. Ya lumayan oke. Tapi saya enggak tau, kok (tiba-tiba pas ditempati tercium) bau anyir,” tuturnya.

    Akan tetapi, Sugiyono mengaku tidak pernah melapor kepada pemilik kos tersebut terkait adanya bau tak sedap di salah satu kamar.

    Bahkan, sejauh ini dirinya belum pernah mencoba untuk menghilangkan bau tersebut.

    Pasalnya, Sugiyono merasa bingung bagian mana yang harus dibersihkan agar bau tersebut hilang.

    “Kamar itu sempat ditempati juga. Waktu itu ada yang nginep terus tidur di sana.”

    “Dan ya selama ini kami enggak pernah diganggu kayak hal-hal mistis gitu. Jadi tidak ada curiga,” jelasnya.

    Ia merasa terkejut saat ada polisi dan pihak-pihak terkait yang tiba-tiba datang ke lokasi dan meminta izin kepadanya untuk melakukan olah TKP.

    “Jadi, saya baru tahu ketika kemarin sore ada pihak kepolisian datang ke sini mau minta izin buat olah TKP.” 

    “Dari situ saya baru tahu kalau di sini pernah ada kejadian pembunuhan dan jadi tahu juga penyebab bau anyir itu apa,” ungkapnya.

    Sugiyono juga menjelaskan bahwa kos itu merupakan satu rumah yang berisi empat kamar dan satu kamar mandi. Ia menyewanya seharga Rp1 juta per bulan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Sejumlah Warga Terkait Kasus Pembunuhan di Sabdodadi Bantul.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Neti Istimewa)

  • Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 36 orang diduga mengalami keracunan makanan takjil buka puasa di Masjid Al Ikhlas, Jodog, Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/3/2025).

    Keluhan yang dirasakan oleh para korban antara lain demam, muntah, dan diare.

    Dari jumlah tersebut, dua orang yakni usia di atas 20 tahun dan anak-anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit yang berbeda.

    Untuk korban berusia di atas 20 tahun menjalani rawat inap di RS UII.

    Sedangkan untuk korban anak-anak menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati.

    Para korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kabupaten Bantul itu, kini telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. 

    “Kami dapat info hari ini, semua sudah membaik dan diperbolehkan pulang,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Kamis (20/3/2025).

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul juga masih menunggu hasil uji sampel makanan yang dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan. 

    “Hasil lab masih kami tunggu, karena untuk melakukan uji sampel makanan itu butuh beberapa waktu,” ungkap Samsu.

    Saat ditanya terkait adanya isu jamur dalam makanan takjil yang dikonsumsi oleh puluhan jemaah Masjid Al Ikhlas di Jodog tersebut, Samsu memilih untuk tidak berkomentar. 

    “Kami masih nunggu hasil lab dulu,” sebutnya.

    Biaya Berobat Ditanggung Infak Masjid

    Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog, Nurul Fuad, menyebutkan bahwa makanan tersebut sebenarnya disajikan untuk kategori anak-anak hingga remaja.

    “Makanan itu untuk anak-anak dan biasanya juga sama walinya. Karena, di tempat kami itu ada jadwal untuk mengisi takjil selain Senin dan Kamis itu, khusus anak-anak. Dan saat kejadian itu kan hari Sabtu, jadi makanannya khusus untuk anak-anak,” ujar Nurul, Selasa (18/3/2025).

    Akan tetapi, saat momen pembagian takjil, Nurul mengaku tidak mengetahuinya karena pada hari kejadian ia sedang mengikuti kegiatan lain.

    “Warga kami yang terkena keracunan makanan itu tidak langsung bereaksi keluhan keracunan. Itu kan dimakan Sabtu sore, jadi rata-rata bereaksi hari Minggu malam. Tapi, waktu itu belum mengetahui kalau ada dugaan keracunan makanan. Pas hari Senin itu baru banyak yang mengalami hal sama,” ungkap Nurul.

    “Yang diare itu ada yang diobati sendiri, terus sembuh. Tapi, ada juga yang berobat di layanan kesehatan. Setelah itu booming dan ketahuan kalau sumbernya sama-sama dari makanan katering itu,” lanjutnya. 

    Nurul juga mengungkapkan bahwa makanan takjil itu berasal dari salah satu katering di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

    Makanan itu dipesan oleh salah satu warga Gilangharjo yang mendapat jatah untuk memberi takjil di Masjid Al Ikhlas Jodog.

    “Kan biasanya untuk mengisi takjil itu diserahkan ke warga kami dan itu digilir per keluarga. Nah, kebetulan kali ini, keluarga itu memasan takjil di katering yang ada di Pandowoharjo,” jelas Nurul.

    Menurut Nurul, ada sekitar 150 makanan takjil yang dipesan di tempat katering tersebut.

    Tetapi, yang dibawa ke masjid ada sekitar 125 makanan, sedangkan sisanya dikonsumsi pribadi oleh keluarga yang menerima jatah mengisi takjil dan dibagikan kepada beberapa orang lain.

    “Takjil itu makanan rice bowl. Isinya ada nasi, ayam fillet, dan telur goreng. Ayamnya itu seperti dibuat teriyaki. Waktu ditelusuri, ternyata ada yang enggak makan lauknya saja, tidak ada reaksi keluhan. Tapi, yang makan nasinya itu bereaksi. Jadi kemungkinan itu berasal dari nasi,” beber Nurul.

    Sementara itu, untuk sajian minum tidak didapatkan dari katering.

    Nurul menyebut minuman yang disajikan berupa teh yang dibuat sendiri.

    Adapun seluruh makanan tersebut telah dibawa ke laboratorium oleh Dinkes Bantul untuk dilakukan pengujian dan dicari tahu penyebabnya.

    “Jadi semuanya sudah komplet yang dibawa sama orang dinas itu untuk dilakukan uji coba. Dan tadi, Polsek Pandak juga sudah memanggil pihak katering itu. Tapi, pihak katering belum ketemu sama saya, jadi belum ada omong-omongan (pembicaraan),” jelas Nurul.

    Nurul mengatakan bahwa seluruh korban mendapatkan uang ganti biaya pengobatan.

    Di mana, pasien yang berobat mandiri yakni di klinik maupun dokter pribadi mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari infak masjid.

    Sedangkan, korban yang berobat di layanan kesehatan pemerintah mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari Pemerintah Kabupaten Bantul.

    “Karena, kejadian luar biasa ini, pemerintah setempat juga turun tangan. Tadi Dinas Kesehatan sudah turun juga dan yang rawat inap di rumah sakit itu biayanya ditanggung oleh pemerintah setempat,” terangnya.

    Saat disinggung soal besaran biaya yang dibutuhkan, Nurul mengaku belum mengetahuinya.

    Lantaran, pihaknya bersama pihak terkait masih melakukan pendataan terkait kasus tersebut.

    “Untuk pendataan yang dicover oleh kami dari Masjid Al Ikhlas, masih didata juga. Pendataannya hari ini sampai besok,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog Bantul Buka Suara Terkait Kejadian Dugaan Keracunan Makanan Takjil

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

  • Kasus Pembunuhan Kekasih di Bantul, Pelaku Sempat Bersihkan Kerangka Jasad Korban – Halaman all

    Kasus Pembunuhan Kekasih di Bantul, Pelaku Sempat Bersihkan Kerangka Jasad Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pihak kepolisian mengungkap temuan baru dalam kasus pembunuhan kekasih di sebuah indekos yang berada di Bantul, DI Yogyakarta. 

    Pelaku yang bernama Muhammad Rafy Ramadhan (24) atau MRR sempat membawa kerangka jasad korban yang merupakan kekasihnya, Enggal Dika Puspia (23) atau EDP.

    Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, membeberkan fakta baru. 

    MRR mencekik EDP pada 25 September 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku memindahkan jasad korban ke kamar paling timur atau kamar nomor empat.

    “Jenazah ditutupi jas hujan, namun oleh tersangka dipindah ke kamar nomor 3 (sebelah kanan kamar nomor 4), dan ditutupi selimut,” kata Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (21/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Setelah dua minggu menyimpan jenazah, bau tak sedap mulai tercium, sehingga pelaku memutuskan untuk pindah tidur ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman.

    “Pada tanggal 7 Desember 2024, tersangka membereskan tempat kejadian dengan cara membuka kamar nomor 3 dan mendapati tubuh korban sudah menjadi kerangka,” kata dia. 

    Jeffry mengatakan, rambut, pakaian, serta barang-barang milik korban dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah berwarna hitam.

    Pelaku kemudian membawa kantong tersebut ke kontrakan di Condongcatur, Sleman.

    Bahkan, pada 20 Desember 2024, tersangka membawa kantong plastik sampah tersebut ke losmen di Kaliurang, Sleman. 

    “Dibersihkan kerangkanya lalu membawa kerangka tersebut untuk disimpan di rumahnya korban di Padukuhan Gading Lumbung Rt. 16, Donotirto, Kretek,” kata dia. 

    “Pelaku juga membawa sisa pakaian korban yang dimasukkan ke dalam trash bag dan koper yang tersisa di kontrakan yang beralamat Kampung Dawang, Padukuhan Manding,” imbuhnya.

    Pelaku membakar berbagai barang yang terkontaminasi jasad korban, termasuk selimut, mantel, kantong plastik, rambut, dokumen, boneka, serta pernak-pernik yang dikenakan korban.

    Diberitakan sebelumnya, MRR tega membunuh EDP dengan cara dicekik.

    Jenazah korban ditemukan pada Kamis (20/3/2025), setelah ada laporan mengenai seorang perempuan lama tak terlihat, sedangkan motornya dibawa sang kekasih.

    Mendapat laporan itu, polisi langsung menindaklanjuti dan menemukan tindak pidana pembunuhan yang terjadi di suatu indekos Kalurahan Sabdodadi.

    “Jenazah korban ditemukan pada Kamis (20/3/2025) pukul 18.00 WIB, usai jajaran Polsek Bantul dan Polres Bantul mendapat laporan terkait dugaan pembunuhan,” ungkap Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, dilansir TribunJogja.com.

    “Saat ditemukan, jenazah korban tinggal kerangka. Saat ini, jenazah korban dibawa ke RS Bayangkara untuk dilakukan otopsi lebih lanjut,” ujarnya. 

    Pelaku mengaku ia menjalin hubungan asmara dengan korban.

    Keduanya terlibat cekcok sebelum insiden tersebut terjadi.

    “Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku dengan cara mencekik korban di tempat kos yang menjadi tempat kejadian perkara sampai meninggal dunia.”

    “Dan berdasarkan pengakuan pelaku, itu dilakukan karena sebelumnya terlibat cek cok,” ungkap Jeffry.

    Pelaku kemudian membawa pulang jasad korban yang hanya tersisa tulang belulang dan menyimpannya di rumahnya di Gading Daton, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek.

    Kerangka jasad korban dibungkus menggunakan kantong plastik sampah berwarna hitam.

    Namun, hingga saat ini, Jeffry belum dapat mengungkap secara rinci bagaimana rangkaian peristiwa yang menyebabkan korban hanya tersisa tulang belulang.

    “Selanjutnya, pelaku membawa dan mengakui menyimpan korban di kamar rumah pelaku yang berada di Kapanewon Kretek.”

    “Dan saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tinggal kerangka manusia atau tulang belulang dan terbungkus trashbag warna hitam di rumah pelaku,” ujarnya.

    Kasus ini tengah ditangani oleh pihak Satreskrim Polres Bantul.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Kasus Warga Bantul Simpan Tulang Belulang Kekasihnya di Kamar

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana) (Kompas.com/Markus Yuwono)

  • Wamentan: Bulog lakukan jemput bola serap gabah kering panen petani

    Wamentan: Bulog lakukan jemput bola serap gabah kering panen petani

    Bantul (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian mengatakan bahwa Badan Urusan Logistik (Bulog) kini telah melakukan jemput bola atau mendatangi petani langsung guna menyerap gabah kering panen (GKP) dari para gabungan kelompok tani dan kelompok tani.

    “Jadi Bulog yang tadinya nunggu di gudang untuk orang setor beras, sekarang datang ke pematang sawah, datang ke sawah sawah ketemu sama petani,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di sela-sela kunjungan ke acara panen padi dan serap gabah di Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.

    Menurut dia bahwa langkah yang dilakukan perusahaan umum milik negara yang bergerak pada bidang logistik pangan tersebut merupakan bentuk perhatian negara untuk hadir langsung membantu menyelesaikan urusan masyarakat petani.

    Pemerintah sebelumnya telah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dan beras yang berlaku mulai 15 Januari 2025.

    HPP untuk GKP pada tingkat petani dinaikkan Rp500, dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram atau Rp6.500 per kilogram.

    Tujuannya untuk mensejahterakan petani karena tengkulak umumnya membeli jauh di bawah HPP.

    “Dan itu artinya negara, yaitu Bulog, wakil negara ketemu sama rakyatnya, jadi yang dibeli atau diserap sama Bulog itu gabah nya, artinya yang dibeli langsung dari rakyat, dari masyarakat,” katanya.

    Wamentan mengatakan, bahkan harga gabah kering panen petani yang dipatok pemerintah adalah Rp6.500 per kilogram.

    Dia mengimbau kepada semua petani yang hendak menjual gabah kering di luar Bulog untuk tidak menjual di bawah harga tersebut.

    “Tapi memang tentunya Bulog tidak bisa menjangkau semua. Namun yang jelas kalau bapak ibu petani hendak menjual gabah di luar Bulog, jangan mau dibeli dengan harga di bawah Rp6.500 per kilogram. Ini agar harga panen petani itu tidak anjlok,” katanya.

    “Bulog ini sudah nggak pernah tidur, enggak pernah sakit, jadi enggak boleh sakit, enggak boleh tidur. Kita selama panen raya ini siaga semua, jadi mohon juga apresiasi lah Bulog, karena tadinya orang ragu bisa enggak Rp6.500 per kg, ternyata Alhamdulillah bisa,” imbuhnya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kerangka Manusia Perempuan di Bantul Ternyata Dibunuh sang Pacar

    Kerangka Manusia Perempuan di Bantul Ternyata Dibunuh sang Pacar

    Bantul, Beritasatu.com – Polisi mengungkap penemuan kerangka manusia di Bantul, Yogyakarta. Diketahui, korban merupakan seorang perempuan asal Sleman yang ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang.

    Kasus ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan kejanggalan karena sudah lama tidak terlihat. Sementara motor korban masih digunakan oleh sang kekasih.

    Setelah penyelidikan, Polres Bantul menangkap tersangka berinisial MR (24), warga Kretek, Bantul, pada Kamis (20/3/2025).

    Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengungkapkan, tersangka mengakui telah membunuh korban, yakni Enggal Dika Puspita (23), warga Mlati, Sleman, pada 25 September 2024. 

    Pembunuhan terjadi di rumah kos korban di Sabdodadi, Bantul, setelah keduanya bertengkar.

    “Pelaku mencekik korban hingga tewas,” ujar Jeffry, Jumat (21/3/2025).

    Beberapa waktu kemudian, tersangka memindahkan jasad korban ke rumahnya di Kretek, Bantul, dan menyimpannya dalam kamar. Saat penggeledahan, polisi menemukan kerangka manusia yang terbungkus trash bag hitam.

    Kerangka manusia di Bantul itu kini telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk otopsi dan tes DNA guna memastikan identitasnya. Sementara itu, tersangka diamankan di Polres Bantul untuk pemeriksaan lebih lanjut.

  • BPBD DIY Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem Saat Lebaran 2025

    BPBD DIY Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem Saat Lebaran 2025

    Yohyalarta, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau pemudik dan wisatawan yang melewati Yogyakarta saat Lebaran 2025 agar waspada terhadap cuaca ekstrem. Potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, petir, dan angin kencang, masih tinggi selama masa libur Lebaran.

    Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmat, menyebutkan periode libur Lebaran akhir Maret hingga awal April masih berada dalam puncak musim penghujan.

    “Kami mengingatkan pemudik dan wisatawan untuk berhati-hati, terutama di jalur rawan bencana seperti daerah perbukitan dan sungai,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).

    Sejumlah kejadian akibat cuaca ekstrem telah terjadi di Yogyakarta. Salah satunya, longsor di tebing ruas jalan Clongop, Gedangsari, Gunungkidul, pada 17 Maret 2025, yang menutup total akses jalan antara Kabupaten Klaten dan Gunungkidul. Selain itu, pada 11 Maret 2025, hujan es disertai angin kencang melanda tiga kabupaten/kota di DIY, menyebabkan ratusan pohon tumbang dan belasan rumah rusak.

    BPBD DIY mencatat, kejadian longsor paling sering terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo, serta beberapa titik di Bantul dan Sleman. Jalur rawan longsor umumnya berada di daerah perbukitan dengan tanah labil yang minim vegetasi penahan serta belum dilengkapi sistem pengamanan longsor.

    Berdasarkan kajian BPBD DIY dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, seluruh kabupaten/kota di DIY masih dalam status Siaga Darurat Hidrometeorologi selama masa libur Lebaran 2025. Status ini kemungkinan diperpanjang hingga 8 April 2025 karena potensi cuaca ekstrem akibat bibit siklon di Samudera Hindia, selatan Yogyakarta.

    “Pemudik dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Potensi cuaca ekstrem masih tinggi, terutama di jalur-jalur rawan bencana,” tambah Noviar Rahmat.

    Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, sejumlah daerah di DIY telah melakukan mitigasi lebih terstruktur. Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, misalnya, telah mendirikan posko siaga bencana hidrometeorologi hingga tingkat kalurahan atau desa.

    Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menegaskan kesiapan sarana dan prasarana tanggap bencana harus terus ditingkatkan.

    “Yogyakarta menghadapi tiga situasi darurat selama libur Lebaran ini, yaitu bencana hidrometeorologi, aktivitas erupsi Gunung Merapi yang masih berstatus Siaga (Level III), serta potensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas,” ujarnya.

    Sementara itu, Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Subditkamsel) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY memastikan akan menerapkan Operasi Ketupat Progo 2025 selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April, guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik.

    BPBD DIY mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca ekstrem dan lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.

  • 5.760 Unit Perumahan untuk TNI dan Polri Sudah Groundbreaking

    5.760 Unit Perumahan untuk TNI dan Polri Sudah Groundbreaking

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara mengaku sebanyak 5.760 unit perumahan untuk TNI dan Polri sudah memasuki status peletakan batu pertama atau groundbreaking.

    Menurutnya, dalam rangka mendukung ketersediaan rumah bagi personel militer dan kepolisian, Kementerian Perumahan dan Permukiman telah melakukan groundbreaking beberapa proyek perumahan bersama TNI AD dan Polri.

     “Kami sudah melakukan groundbreaking dengan TNI Angkatan Darat di Serang. Totalnya ada 5.760 unit, tersebar di Brebes, Bogor, Bantul, Bekasi, dan Serang,” tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (19/3/2025) malam. 

    Selain itu, groundbreaking juga dilakukan dengan Polri bersama Kapolri di Karawang dengan total 14.389 unit rumah. 

    Pada 25 Maret 2025, Ara mengatakan pemerintah akan memulai penyerahan kunci rumah bagi para buruh di beberapa wilayah, termasuk Bogor, Makassar, Aceh, Medan, Pontianak, Kupang, Bangkalan Madura, dan Jayapura. 

    Dia menyebut total rumah yang disiapkan mencapai 20.000 unit, dengan simbolis penyerahan 250 unit pada acara tersebut.

    “Totalnya kita 20.000 unit rumah dan nanti pada saat penyerahan kunci simbolis pada 25 Maret, total itu sekitar 250 rumah,” pungkas Ara.

  • Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bank Umum Yogyakarta 17-21 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bank Umum Yogyakarta 17-21 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Lebaran 2025, masyarakat di Yogyakarta dapat menukarkan uang baru di berbagai bank umum yang telah ditentukan. Penukaran ini berlangsung mulai tanggal 17 hingga 21 Maret 2025 dengan jadwal dan lokasi yang tersebar di beberapa wilayah. Berikut adalah rincian lengkapnya:

    17 Maret 2025 Bank Syariah Indonesia, Jl. Jend. Sudirman No. 42 Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, pukul 08:00-12:00 WIB Bank Panin Dubai Syariah, JL Gedongkuning No. 135 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB Bank Permata, Jl. Margo Utomo (d/h Jl P Mangkubumi No. 26-28) Kota Yogyakarta, pukul 08:00-11:00 WIB Bank Sinarmas, Jl. Balapan Kemakmuran No.11, Kliteran, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB 18 Maret 2025 Bank Mandiri, Jl. Jend. Sudirman No.26, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, pukul 08:00-11:00 WIB Bank Mayapada Internasional, Jl. Magelang No.51, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-14:00 WIB Bank Panin, Jl. Gejayan CT No. 10, Karang Gayam, Depok, Sleman, Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB Bank MNC Internasional, Jl. Margoutomo 113, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB 19 Maret 2025 Bank Mega Syariah, Jl. C Simanjuntak 41C, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB KB Bank, Jl. Pangeran Diponegoro No.99/111, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB PT Bank Maybank Indonesia, Jl. Jendral Sudirman No. 48, Kota Yogyakarta, pukul 10:00-13:00 WIB PT Bank BPD DIY, Jl. Tentara Pelajar No.7, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB 20 Maret 2025 BPD Jawa Tengah, JL. Jend Sudirman No. 60, Kota Yogyakarta, pukul 08:00-14:00 WIB BCA, Jl. Jendral Sudirman 49-51, Kota Yogyakarta, pukul 08:00-14:00 WIB Bank BTN, Jl. Jendral Sudirman No. 71, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-14:00 WIB Bank MAS, Jl. Margo Utomo No. 63, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-14:00 WIB Bank Mega, Jl. Jendral Sudirman No. 44, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB PT Bank J Trust Indonesia,Tbk, Jl. Pangeran Diponegoro No. 9B, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB 21 Maret 2025 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Jl. Cik Ditiro No.3, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB PT Bank Cimb Niaga Tbk, Jl. Jend Sudirman No. 50, Kota Yogyakarta, pukul 08:00-14:00 WIB Nobu Bank, Jl. Laksda Adisucipto No. 32-34, Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB Bank Danamon Indonesia, Jl. Magelang No. 93, Sinduadi, Melati, Sleman, Yogyakarta, pukul 09:00-12:00 WIB Prosedur Penukaran Uang Baru Melalui PINTAR BI

    Bank Indonesia menyediakan layanan pemesanan penukaran uang baru melalui platform PINTAR BI di laman pintar.bi.go.id. Proses pemesanan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

    Masuk ke laman pintar.bi.go.id Pilih menu “Penukaran Uang Rupiah melalui Kas Keliling” Pilih provinsi Yogyakarta sebagai lokasi penukaran Pilih lokasi dan tanggal sesuai jadwal yang tersedia Isi data pemesan sesuai dengan identitas resmi Pilih pecahan uang yang diinginkan dengan total maksimal Rp4,3 juta Selesaikan pemesanan dan simpan kode pemesanan berupa QR Code Pada hari penukaran, bawa KTP asli dan tunjukkan QR Code kepada petugas Paket Penukaran Uang Baru

    Bank Indonesia menyediakan paket penukaran uang baru dengan total nominal Rp4.300.000 yang terdiri dari:

    Rp50.000: 30 lembar (Rp1.500.000) Rp20.000: 25 lembar (Rp500.000) Rp10.000: 100 lembar (Rp1.000.000) Rp5.000: 200 lembar (Rp1.000.000) Rp2.000: 100 lembar (Rp200.000) Rp1.000: 100 lembar (Rp100.000)

    Penukaran uang baru di Yogyakarta tahun 2025 dipermudah dengan sistem pemesanan daring. Masyarakat diharapkan mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan agar proses berjalan lancar tanpa antre panjang. Pastikan hadir sesuai jadwal yang telah dipilih agar layanan penukaran berjalan cepat dan efisien.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News