kab/kota: Bantul

  • Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

    Kondisi Salat Id di Masjid Gedhe Mataram, Bekas Peninggalan Kerajaan Islam

    Bisnis.com, BANTUL – Umat Muslim mulai berdatangan ke Masjid Gedhe Mataram Kotagede sejak pagi untuk melaksanakan Salat Idulfitri.

    Dengan suasana khas peninggalan sejarah, masjid ini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga untuk merayakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa.

    Dari pantauan Bisnis.com di lokasi pada pukul 06.30 WIB, jemaah laki-laki dan perempuan sudah mengambil tempat masing-masing di pelataran masjid. Sebagian besar membawa perlengkapan salat sendiri, seperti sajadah dan mukena.

    Beberapa jemaah terlihat masih berdatangan, sementara yang lain duduk dan berbincang menunggu waktu salat tiba.

    Cahaya matahari pagi yang menyinari area masjid makin menambah suasana khidmat. Anak-anak juga turut serta beribadah, menambah semarak suasana perayaan.

    Mengutip Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Hal ini terlihat dari banyaknya peninggalan Kerajaan Mataram Islam di kawasan Kotagede, yakni bekas ibukota Mataram Islam

    Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan masjid tertua yang ada di Yogyakarta, sekaligus menjadi saksi perkembangan Islam di Yogyakarta khususnya dan Pulau Jawa pada umumnya.

    Masjid Gedhe Mataram dibangun pada 1578 dan selesai pada tahun 1587. Masjid ini dibangun pada era Panembahan Senopati dan banyak melibatkan masyarakat yang pada saat itu masih menganut agama Hindu dan Budha.

    Keberadaannya yang bersejarah menjadikannya daya tarik bagi warga setempat maupun wisatawan yang ingin merasakan nuansa Idulfitri di tempat bersejarah.

  • Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) telah menyiapkan 1.414 lokasi salat Idulfitri yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta. Persiapan tersebut bekerja sama dengan pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM), pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM), dan pimpinan ranting Muhammadiyah (PRM).

    Hal itu dilakukan setelah PWM DIY menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sesuai Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Beberapa lokasi Salat Idulfitri di Kota Yogyakarta antara lain:
    1. Alun-Alun Kidul
    2. Pelataran Masjid Gede Kauman
    3. Halaman Taman Budaya
    4. Lapangan Minggiran
    5. Halaman Dalem Suryowijayan
    6. Lapangan UNY/Eks SGO
    7. Halaman SMAN 7 Pugeran
    8. Halaman Sewandanan Puro Pakualaman
    9. Kompleks Stadion Mandala Krida
    10. Lapangan ASRI
    11. Lapangan Mancasan
    12. Halaman Masjid Danoedjo As-Sudairi, Jalan Jogonegaran
    13. Halaman Balai RK Sutodirjan
    14. Kompleks Perumahan BTN
    15. Halaman Kantor Kementerian
    16. Halaman STAIMS
    17. Halaman SD Netral C
    18. Jalan Kampung Notoyudan
    19. Lapangan Krupukan RW 03 Jlagram
    20. Lapangan Karang Prenggan Kotagede
    21. Lapangan Tenis Green House
    22. Halaman Masjid Al Irsyad Karanganyar
    23. Halaman Parkir Purawisata
    24. Halaman SDN Pujokusuman
    25.Masjid Al Wihdah Nyutran
    26. Halaman Pendopo Tamansiswa
    27. Masjid Al Ikhlas Mergangsan Lor
    28. Masjid Tamtama Prawirotaman
    29. Halaman SDN Tahunan
    30. Lapangan Tenis Masjid Al Amin Keparakan Kidul

    Selain di Kota Yogyakarta, PWM DIY juga menyiapkan lokasi salat Idulfitri di Sleman dengan 314 lokasi, Kulon Progo 209 lokasi, Bantul 288 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi.

    Masyarakat di Yogyakarta diimbau untuk memanfaatkan lokasi-lokasi ini guna menunaikan salat Idulfitri secara berjemaah dengan khusyuk dan tertib.

  • Polres Bantul Siagakan 742 Personel Amankan Malam Takbiran

    Polres Bantul Siagakan 742 Personel Amankan Malam Takbiran

    Bantul, Beritasatu.com – Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan 742 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama malam takbiran dalam rangka menyambut Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Sebanyak 742 personel akan disebar ke seluruh wilayah Bantul untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat saat kegiatan takbir pada malam hari ini,” ujar Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari, Minggu (30/3/2025).
     

    Novita menegaskan, Polres Bantul akan selalu siap menjaga keamanan masyarakat. Ia mengingatkan warga untuk mematuhi surat edaran (SE) Bupati Bantul yang tidak memperkenankan pelaksanaan takbiran keliling.

    Masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan takbir di masjid atau musala secara khidmat dengan tetap menjaga ketertiban lingkungan. SE Bupati Bantul mengatur takbir keliling hanya boleh dilakukan dalam radius kapanewon setempat dan tidak diperkenankan melewati jalan protokol Kabupaten Bantul, seperti Jalan Jenderal Sudirman dari perempatan Gose hingga perempatan Klodran.
     

    “Peserta takbir keliling diminta untuk mematuhi larangan melewati Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol di Bantul agar pada malam takbiran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

    Penggunaan pengeras suara juga diatur agar tidak mengganggu masyarakat lainnya.  “Pengeras suara atau sound system hanya dipergunakan dalam rangka syiar Idulfitri dan diupayakan tidak mengganggu masyarakat lainnya dengan mempertimbangkan ukuran decibel sound system yang tidak melebihi peruntukannya,” tambah Novita.

  • Takbir Keliling di Bantul Dilarang Gunakan Pengeras Suara

    Takbir Keliling di Bantul Dilarang Gunakan Pengeras Suara

    Bantul, Beritasatu.com – Menjelang malam takbiran Lebaran 2025, Polres Bantul mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan dalam surat edaran (SE) bupati Bantul terkait pelaksanaan takbir keliling.

    Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari menyampaikan, takbiran sebaiknya dilakukan secara khidmat di masjid atau musala dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.

    “Dalam SE bupati Bantul, takbir keliling hanya diperbolehkan dalam radius lingkungan Kapanewon setempat,” ujar Novita, Minggu (30/3/2025).

    Salah satu poin utama dalam imbauan tersebut adalah larangan melewati jalan protokol Kabupaten Bantul, khususnya di Jalan Jenderal Sudirman dari perempatan Gose hingga perempatan Klodran.

    “Peserta takbir keliling diminta mematuhi larangan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

    Selain itu, penggunaan pengeras suara juga diatur agar tidak mengganggu masyarakat. Sound system hanya diperbolehkan untuk syiar Idulfitri dengan tingkat kebisingan yang sesuai ketentuan.

    Peserta takbir keliling juga dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, petasan, kembang api, serta barang-barang lain yang berpotensi membahayakan.

    “Dilarang membawa petasan atau kembang api yang bisa memicu provokasi,” tegas Novita.

    Kendaraan yang digunakan juga harus laik jalan, memiliki STNK resmi, dan tidak menggunakan knalpot brong. Pelaksanaan takbir keliling di Bantul akan dibatasi hingga pukul 23.00 WIB, dan peserta diimbau segera pulang tanpa membunyikan pengeras suara.

  • Rukyat di Bantul: Hilal Minus 2 Derajat atau di Bawah Ufuk

    Rukyat di Bantul: Hilal Minus 2 Derajat atau di Bawah Ufuk

    Bantul, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh pada Senin (31/3/2025). Kepastian ini diperoleh setelah pelaksanaan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul, Sabtu (29/3/2025).

    Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag DIY Mutoha Arkanuddin menjelaskan, hilal tidak dapat dirukyat karena posisinya masih berada di bawah ufuk. “Di POB Syekh Belabelu, ketinggian hilal saat ini berada pada minus dua derajat secara toposentrik,” ujarnya kepada Beritasatu.com.

    Merujuk hasil tersebut, sidang isbat diperkirakan akan memutuskan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin (31/3/2025). “Walaupun ada yang mengaku melihat hilal, klaim tersebut tidak akan diterima karena secara hisab posisi hilal masih di bawah ufuk,” tambah Mutoha.

    Pemantauan hilal untuk Lebaran 2025 dilakukan mulai pukul 16.00 WIB hingga matahari terbenam oleh BHR Kanwil Kemenag DIY dan para praktisi rukyatul hilal. Kegiatan ini berlangsung di bawah pengawasan ketat untuk memastikan hasil yang akurat sesuai kaidah astronomi.

  • Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini daftar lokasi Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Prabowo, Jokowi, Menteri Kabinet Merah Putih, dan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta.

    Presiden Kedelapan Prabowo Subianto

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Ketujuh Joko Widodo

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Menteri Agama Nasaruddin Umar

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Wakil Gubernur Jakarta

    Rano Karno

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Lapangan Gasibu

    Untuk diketahui, Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 kemungkinan akan dilakukan pada Senin 31 Maret 2025.

    Hal ini karena hilal belum terlihat.

    Muhammadiyah menetapkan awal Lebaran pada Senin, 31 Maret 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperkirakan satu Syawal 1446 Hijriah pada Senin.

    Hilal 1 Syawal 1446 Hijriah dipastikan tidak terlihat di wilayah Aceh, Sabtu (29/3/2025).

    Berdasarkan perhitungan Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, ketinggian hilal di Aceh adalah minus (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentrik 1,2 derajat dan elongasi toposentrik 1,5 derajat.

    Merujuk pada data tersebut, maka hilal di Aceh belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dilansir Serambinews.com.

    Sebagai informasi, Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Sabtu sore ini, terkait pengumuman kapan Idul Fitri 2025.

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 wilayah, berikut daftarnya:

    Aceh – Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga

    Sumatra Utara – Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan

    Sumatra Barat – Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang

    Riau – Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru

    Kepulauan Riau – Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang

    Jambi – Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi

    Sumatra Selatan – Helipad Hotel Aryaduta, Palembang

    Bangka Belitung – Pantai Tanjung Raya, Bangka

    Bengkulu – Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu

    Lampung – POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan

    DKI Jakarta – Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta

    Jawa Barat – POB Gunung Putri, Kota Banjar

    Banten – Pantai Anyer

    Jawa Tengah – Pantai Binangun, Rembang

    DI Yogyakarta – POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul

    Jawa Timur – Bukit Condrodipo, Gresik

    Kalimantan Barat – Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya

    Kalimantan Tengah – Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya

    Kalimantan Timur – Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda

    Kalimantan Selatan – Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin

    Kalimantan Utara – SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan

    NTB – Pantai Loang Baloq, Mataram

    NTT – Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang

    Sulawesi Selatan – Delf Apartemen, Makassar

    Sulawesi Barat – Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju

    Sulawesi Tenggara – Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka

    Sulawesi Utara – Apartemen MTC Megamas, Manado

    Gorontalo – Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango

    Sulawesi Tengah – Gedung Observasi, Donggala

    Maluku – Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon

    Maluku Utara – Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat

    Papua – The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura

    Papua Barat – Hotel Kota Sorong.

  • Rukyat di Bantul: Hilal Minus 2 Derajat atau di Bawah Ufuk

    Kemenag DIY Pantau Hilal 1 Syawal 1446 H di POB Syekh Belabelu

    Bantul, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (29/3/2025) sore di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul.

    Pemantauan dimulai pukul 16.00 WIB hingga matahari terbenam. Sebelum kegiatan rukyat, Kanwil Kemenag DIY mengadakan edukasi kepada masyarakat yang hadir mengenai pemantauan hilal.

    Rukyatul hilal dilakukan untuk memastikan posisi hilal pada saat matahari terbenam. Hasil pemantauan ini, bersama dengan hasil pengamatan di daerah lain, akan menjadi dasar sidang isbat oleh Kementerian Agama untuk menetapkan jatuhnya 1 Syawal.

    Dalam pengamatan hilal ini, Kanwil Kemenag DIY melibatkan Badan Hisab Rukyat (BHR) yang terdiri dari 10-15 personel. Mereka adalah pegawai Kanwil Kemenag DIY dan praktisi rukyatul hilal.

    Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG, perguruan tinggi, organisasi masyarakat Islam, dan Pengadilan Agama.

    Kegiatan rukyatul hilal tidak hanya berlangsung di DIY, tetapi juga dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini memastikan pengambilan keputusan yang akurat dan seragam mengenai penetapan awal Syawal.

    Pemantauan hilal di POB Syekh Belabelu, salah satu lokasi strategis di DIY, menjadi bagian penting dalam tradisi penentuan hari besar Islam di Indonesia.

  • 3 Orang Terluka, Puluhan Bangunan Rusak

    3 Orang Terluka, Puluhan Bangunan Rusak

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut banjir dan longsor membuat puluhan bangunan rusak. Selain itu, ada 3 orang terluka akibat tertimpa material longsoran.

    Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan ada 12 kapanewon yang terdampak banjir genangan, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Kapanewon itu meliputi Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pleret, Sewon, dan Srandakan.

    “Berdasarkan data, akibat hujan deras kemarin ada 4 kejadian pohon tumbang, 23 gerakan tanah, 1 jembatan ambrol, dan 26 lokasi terdampak genangan air,” katanya dilansir detikJogja, Sabtu (29/3/2025).

    Secara lebih rinci, ada 6 unit rumah rusak, 1 bangket rusak, 5 akses jalan terganggu, 3 talut rusak, 4 fasilitas pendidikan rusak, 1 jembatan ambrol, dan 21 permukiman rusak. Kurugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.

    Menyoal korban jiwa, Antoni mengaku tidak ada. Namun, ada tiga warga yang mengalami luka-luka. Ketiganya adalah AA (3), Susilowati (36), keduanya warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Sedangkan satu lagi adalah Saniyah (54), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri, Bantul.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini akan menjadi acuan resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri.

    Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H. Metode Penetapan Idul Fitri: Hisab dan Rukyat

    Sidang isbat menggunakan dua metode utama:

    Hisab (Perhitungan Astronomi) – Menentukan posisi hilal berdasarkan perhitungan matematis dan astronomi. Rukyat (Pengamatan Hilal) – Verifikasi visual hilal di berbagai titik pemantauan.

    Menurut perhitungan astronomi, ijtimak (konjungsi bulan dan matahari) terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57 WIB. Posisi hilal diperkirakan berada di antara -3 derajat di Papua hingga -1 derajat di Aceh, sehingga berpotensi sulit terlihat dengan mata telanjang.

    Data astronomi ini akan diverifikasi dengan mekanisme rukyat di 33 titik pemantauan di seluruh Indonesia.

    33 Lokasi Pemantauan Hilal di Indonesia

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 titik strategis di berbagai provinsi:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga. Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan. Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang. Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru. Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang. Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi. Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang. Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka. Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu. Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan. DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar. Banten: Pantai Anyer. Jawa Tengah: Pantai Binangun, Rembang. DI Yogyakarta: POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul. Jawa Timur: Bukit Condrodipo, Gresik. Kalimantan Barat: Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya. Kalimantan Tengah: Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya. Kalimantan Timur: Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda. Kalimantan Selatan: Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin. Kalimantan Utara: SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan. NTB: Pantai Loang Baloq, Mataram. NTT: Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang. Sulawesi Selatan: Delf Apartemen, Makassar. Sulawesi Barat: Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju. Sulawesi Tenggara: Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka. Sulawesi Utara: Apartemen MTC Megamas, Manado. Gorontalo: Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango. Sulawesi Tengah: Gedung Observasi, Donggala. Maluku: Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon. Maluku Utara: Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat. Papua: The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura. Papua Barat: Hotel Kota Sorong.

    Bali tidak menyelenggarakan rukyatul hilal karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Hasil Sidang Isbat Menentukan Hari Raya Idul Fitri

    Setelah pengamatan hilal dan pembahasan dalam sidang isbat, Menteri Agama Nasaruddin Umar akan mengumumkan secara resmi kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri 2025.

    Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi seluruh masyarakat Muslim di tanah air.
    Dengan adanya sidang isbat ini, diharapkan umat Islam dapat merayakan Idul Fitri dengan kepastian dan kebersamaan. Nantikan pengumuman resmi hasil sidang isbat pada Sabtu malam, 29 Maret 2025!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Polres Bantul Rekayasa Lalin ke Pantai Parangtritis Saat Libur Lebaran

    Polres Bantul Rekayasa Lalin ke Pantai Parangtritis Saat Libur Lebaran

    Bantul, Beritasatu.com – Polres Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) menuju kawasan wisata Pantai Parangtritis selama libur Lebaran 2025. Rekayasa lalin ini bersifat situasional dan akan diterapkan sesuai kondisi di lapangan.

    Kepala Seksi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyatakan, rekayasa lalin di kawasan wisata Pantai Parangtritis ini bertujuan mengantisipasi kepadatan kendaraan.
    “Rekayasa lalu lintas untuk libur Idulfitri ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di area wisata,” ujar Jeffry.

    Rekayasa arus lalin bagi pengunjung dari arah Bantul menuju Pantai Parangtritis akan diarahkan melewati tempat pemungutan retribusi (TPR) Parangtritis. Di simpang empat Depok, kendaraan dari arah utara hanya boleh belok kiri menuju Jalan Parangtritis, sedangkan kendaraan dari arah barat dan timur hanya diperbolehkan melaju lurus.

    Pengunjung diwajibkan masuk melalui TPR Parangtritis dan keluar melalui Jalan Samas untuk menghindari kepadatan.

    “Arus kendaraan yang keluar dari kawasan objek wisata Pantai Parangtritis akan diarahkan dari simpang tiga Hotel Gandung ke barat, menuju Pantai Depok. Kendaraan dari arah Pantai Depok akan dialihkan ke barat atau Jalan Samas ke utara melalui simpang empat Depok,” jelas Jeffry.

    Polres Bantul juga menyiagakan personel untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang. “Jadi apabila terjadi kepadatan, rekayasa lalin akan diberlakukan,” tegasnya.

    Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bantul turut memasang rambu petunjuk arah tambahan di jalur alternatif guna mengantisipasi kepadatan selama Operasi Ketupat Progo 2025.

    Kanit Kamsel Satlantas Polres Bantul Ipda Joko Tri Hasbianto mengungkapkan, enam rambu tambahan telah dipasang, salah satunya di simpang sempalan Pundong.

    “Ketika terjadi kepadatan di Jalan Parangtritis, kendaraan pribadi (selain bus atau kendaraan besar) dengan tujuan ke Parangtritis diarahkan melewati Jalan Sempalan Pundong,” katanya.

    Rambu petunjuk arah tambahan juga dipasang di simpang tiga Soko, simpang tiga Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), simpang tiga Pengklik, Bundaran Srandakan, serta simpang tiga Piyungan.

    “Kami berkolaborasi dengan Dishub memasang rambu di simpang tiga Pengklik, mengarahkan kendaraan ke kanan menuju Jalan Samas untuk ke Yogyakarta,” jelas Joko Tri.

    Hal serupa diterapkan di Bundaran Srandakan dan simpang tiga Piyungan. Di Piyungan, misalnya, rambu petunjuk mengarahkan kendaraan dari utara (Prambanan) ke kanan menuju Yogyakarta dan ke kiri ke Gunung Kidul.

    Menurut Joko Tri, pemasangan rambu ini bertujuan membantu masyarakat dalam menentukan arah perjalanan serta mengurai kepadatan lalu lintas di jalur-jalur utama. “Juga untuk mengurai arus lalu lintas agar tidak menumpuk di satu titik jalur tertentu,” tandasnya terkait rekayasa lalin di kawasan wisata Pantai Parangtritis yang dilakukan Polres Bantul.