kab/kota: Banjarnegara

  • Video BBPOM di Semarang Beri Penghargaan 34 Sekolah dengan Program PJAS Aman

    Video BBPOM di Semarang Beri Penghargaan 34 Sekolah dengan Program PJAS Aman

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video BBPOM di Semarang Beri Penghargaan 34 Sekolah dengan Program PJAS Aman.

    Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang memberikan penghargaan kepada 34 sekolah yang telah berhasil menerapkan Program Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.

    Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Hotel Patra Semarang & Convention, dengan mengundang sekolah terkait dan dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah serta Anggota DPRD Jateng Dwi Adi Agung Nugroho, Kamis (28/11/2024).

    Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya hadir secara daring mengungkapkan, program PJAS Aman penting dalam menjaga keamanan pangan bagi anak-anak di sekolah.

    Dia menyebutkan, BBPOM di Semarang telah melaksanakan intervensi PJAS lebih dari 10 tahun. 

    Tahun 2024, intervensi PJAS dilaksanakan ke sebanyak 16 sekolah di berbagai kabupaten/kota dengan tujuan menurunkan penggunaan bahan berbahaya dalam pangan jajanan anak.

    “Dari tahun-tahun sebelumnya kami monitoring dan pengawalan, Alhamdulillah output dari kegiatan PJAS ini adalah sertifikat sekolah dengan PJAS Aman. Sertifikat PJAS Aman menunjukkan bahwa sekolah tersebut telah menerapkan standar keamanan pangan yang baik,” terang Lintang.

    Lintang menekankan, meskipun program ini telah berjalan cukup lama, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawalan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan PJAS.

    Terlebih di tahun 2025 mendatang, makan bergizi gratis menjadi salah satu program nasional, menurutnya berkaitan erat dengan PJAS.

    “Kami berharap sekolah-sekolah lain yang diintervensi semakin meningkat. Saat ini, hanya 1-2 persen sekolah di Jawa Tengah yang mendapatkan sertifikat PJAS Aman, sehingga perluasan program ini sangat penting,” tambahnya.

    Lintang di sisi itu mengajak komite sekolah dan Puskesmas untuk berkomitmen dalam menjaga program PJAS Aman melalui intervensi berkelanjutan.

    Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan lebih banyak sekolah akan terdorong untuk mengikuti jejak sekolah-sekolah yang telah berhasil mendapatkan sertifikat.

    “Artinya, kalau sudah mendapat sertifikat PJAS Aman, siap dalam pelaksanaan program makan siang bergizi dan lainnya terkait keamanan pangan,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada BBPOM di Semarang yang memberikan manfaat kepada sekolah-sekolah di Jawa Tengah, termasuk dalam penerapan PJAS Aman.

    Ia menjelaskan, penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang menerapkan PJAS Aman, sejalan dengan program Presiden RI mengenai gerakan makan bergizi.

    Menurutnya, kesehatan anak merupakan modal utama untuk belajar, dan menjaga kesehatan adalah langkah awal dalam mengawal generasi emas.

    “Pintu kesehatan yang pertama adalah makanan. Makanan yang bergizi adalah motor penggerak anak-anak untuk belajar dan beraktivitas,” ujar Uswatun.

    Dia juga menekankan bahwa jika jumlah penerima manfaat dari program ini ditambah, dampaknya akan jauh lebih baik.

    Oleh karena itu, Uswatun juga menyarankan agar sertifikat PJAS Aman dapat ditambah, dengan catatan perlu adanya alokasi anggaran yang memadai.

    “Tentu perlu ada anggaran yang harus dialokasikan untuk ke sana. Kalau ditambah alokasinya, pasti siap termasuk SDM-nya juga diperlukan, karena tidak bisa hanya kuantitas, tetapi juga kualitas,” jelasnya.

    Dwi Adi Agung Nugroho turut memberikan apresiasi kepada BBPOM di Semarang yang telah memberikan penghargaan bagi sekolah yang menerapkan PJAS Aman.

    Ia pada kesempatan itu menyoroti bahwa masih minimnya sekolah di Jateng yang mendapatkan sertifikat PJAS Aman, perlu untuk diperjuangkan bersama guna meningkatkan kualitas jajanan di sekolah.

    “Permasalahan jajanan di sekolah memang perlu kita perhatikan lebih dalam dan lebih cepat karena sulit untuk memastikan kualitas, baik dari sisi kualitas makanan maupun dari sisi kesehatan untuk jajanan anak sekolah,” ungkapnya.

    Sekolah penerima penghargaan PJAS Aman mengucapkan terima kasih kepada BBPOM di Semarang.

    Satu di antara penerima adalah SMA N 1 Banjarnegara. Kepala Sekolah, Sudarto mengungkapkan, BBPOM di Semarang sebelumnya telah mengadakan sosialisasi kepada pihak sekolah, yang mencakup berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi, bimbingan teknis, pemantauan, hingga pelaporan kegiatan PJAS yang dilaksanakan untuk meraih sertifikat PJAS Aman.

    Sudarto mengungkapkan, sekolah tersebut berkomitmen menerapkan Program Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman melalui serangkaian sosialisasi yang melibatkan seluruh warga sekolah, termasuk siswa, guru, dan pengelola kantin.

    Langkah ini bertujuan untuk memastikan pangan jajanan yang aman dan berkualitas bagi siswa.

    Adapun selain sosialisasi, kata dia, pemantauan secara berkala dilakukan dengan mengundang Puskesmas sebagai mitra dalam pengawasan kantin sehat dan pelaksanaan PJAS Aman.

    “Tentunya perlu kerja sama dari berbagai pihak, terutama pengelola kantin sebagai penyedia. Sosialisasi kepada semua elemen di sekolah juga sangat menentukan sebagai pengguna, supaya bisa benar-benar melaksanakan PJAS Aman,” ungkapnya. (Adv)

  • Program “Social Tour Dambaan” Pupuk Indonesia Raih Penghargaan ICA dan ISDA

    Program “Social Tour Dambaan” Pupuk Indonesia Raih Penghargaan ICA dan ISDA

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapatkan dua penghargaan sekaligus karena program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Social Tour Dambaan” berbasis Creating Shared Value (CSV) dinilai mampu memberikan dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat. Kedua penghargaan tersebut yaitu Platinum Award di ajang Indonesia CSR Awards (ICA) dan Silver Award untuk gelaran Indonesian SDGs Awards (ISDA), di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

    Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi bukti jika Pupuk Indonesia inovatif dalam menciptakan program TJSL yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Perusahaan menekankan manfaat berkelanjutan pada setiap program TJSL yang dijalankan.

    “Terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh Corporate Forum for CSR (CFCD) selaku penyelenggara ICA dan ISDA. Penghargaan ini akan menjadi motivasi kami di Pupuk Indonesia untuk semakin inovatif dalam merumuskan program TJSL, sehingga manfaat yang diberikan semakin luas dan berkelanjutan. Dengan demikian keberadaan perusahaan benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Tina.

    Program dengan akronim “Dampak Baik Berkelanjutan” ini mampu menarik perhatian dewan juri. Program ini dikemas sebagai solusi inspiratif untuk mendorong regenerasi petani di Indonesia, sekaligus membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

    Senior Vice President (SVP) TJSL, Junianto Simare Mare menjelaskan, Pupuk Indonesia melalui program Social Tour Dambaan mengajak generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia untuk membantu petani dan masyarakat. Program ini sebelumnya telah dijalankan pada tahun 2023 di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Social Tour Dambaan memberikan edukasi terkait pertanian kepada para petani, seperti penggunaan teknologi pertanian, dan penggunaan sarana produksi pertanian (saprodi) yang tepat sehingga hasil panen dapat maksimal. Sedangkan dari aspek lingkungan, relawan akan membantu dalam pengelolaan sampah dan penanaman pohon. Dari aspek pendidikan, relawan dibekali edukasi pertanian sebagai bekal pengabdian dan juga relawan akan mendapatkan social experience dengan mengetahui kehidupan petani di daerah tersebut.

    Dalam kegiatan ini, Pupuk Indonesia juga menyerahkan sejumlah bantuan yang selaras dengan materi tur, diantaranya pemberian sarana produksi (saprodi) pertanian, angkutan dan tempat sampah yang diletakkan di sepanjang jalan desa, bibit tanaman dan fasilitas pendidikan untuk sekolah yang menjadi sasaran bakti pendidikan.

    “Pupuk Indonesia dalam menjalankan operasional bisnisnya tidak hanya mampu menghasilkan produk dan layanan pertanian berkualitas, Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Program TJSL kami rumuskan dengan melihat kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat sehingga keberadaannya benar-benar dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan,” ujar Junianto.

    Pada ajang ini, tambahnya, penilaian ICA didasarkan pada penerapan standard CSR yang tercantum di ISO 260000. Dewan juri ICA menilai program Social Tour Dambaan ini mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, sehingga mampu mengembangkan komunitas penerima sasaran TJSL.

    Berikutnya, penghargaan ISDA didasarkan pada keterlibatan perusahaan untuk mendukung ketercapaian SDGs melalui program TJSL. Social Tour Dambaan mendapatkan penghargaan untuk kategori Tujuan 2 SDGs (Tanpa kelaparan) – sub tujuan Program Perlindungan dan Pengembangan Varietas Lokal Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan). Sementara itu, program ICA dan ISDA diselenggarakan sebagai wadah apresiasi perusahaan yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat. Sehingga mampu memotivasi perusahaan atau institusi lain untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam bidang TJSL dam SDGs. Sebagai informasi, ada 268 program yang ikut serta dalam penilaian ajang ini.

  • Pemberdayaan BRI Majukan UMKM Keripik Kentang Albaeta

    Pemberdayaan BRI Majukan UMKM Keripik Kentang Albaeta

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
     
    Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan BRI dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang “Albaeta,” milik Nafi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
     
    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.
     

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya.
    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.
     
    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.
     

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.
     
    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.
     
    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Diberdayakan BRI, Keripik Kentang Albaeta Raih Omzet Puluhan Juta

    Diberdayakan BRI, Keripik Kentang Albaeta Raih Omzet Puluhan Juta

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI di sektor pertanian adalah usaha keripik kentang ‘Albaeta’, milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

    Tonton juga video: Polisi Bongkar Modus Pabrik Keripik Pisang Narkoba-Happy Water di Bantul

    (akd/akd)

  • Diberdayakan BRI, Keripik Kentang Albaeta Raih Omzet Puluhan Juta

    BRI Berdayakan Keripik Kentang Albaeta Lewat Edukasi Penjualan Digital

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI di sektor pertanian adalah usaha keripik kentang ‘Albaeta’, milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

    Tonton juga video: Ini Isi Kandungan Narkoba Keripik Pisang dan Happy Water

    (akd/akd)

  • Diberdayakan BRI, Keripik Kentang Albaeta Raih Omzet Puluhan Juta

    Keripik Kentang Albaeta, UMKM Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI di sektor pertanian adalah usaha keripik kentang ‘Albaeta’, milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

    Tonton juga video: Ini Isi Kandungan Narkoba Keripik Pisang dan Happy Water

    (akd/ega)

  • Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Keripik Kentang Albaeta, UMKM yang Berkembang Pesat karena Pemberdayaan BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI salah satunya dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang Albaeta milik Nafi, yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya.

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah. Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen pemberdayaan BRI yang dilakukan secara menyeluruh kepada UMKM seperti Albaeta, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi dan perluasan akses pasar.

    “UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat. Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

  • BRI Bantu UMKM Keripik Kentang Albaeta Perluas Pasar di Dunia Digital – Page 3

    BRI Bantu UMKM Keripik Kentang Albaeta Perluas Pasar di Dunia Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BRI komitmen melakukan pemberdayaan UMKM secara menyeluruh, tidak hanya dalam memberikan akses keuangan tetapi juga melalui promosi, perluasan akses pasar, dan layanan transaksi digital. Layanan digital yang dimaksud adalah BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Salah satu contoh UMKM yang berkembang setelah mendapatkan pemberdayaan dari BRI misalnya dari sektor pertanian adalah usaha keripik kentang “Albaeta” milik Nafi yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Kini, keripik kentang Albaeta juga tersedia di platform e-commerce, membuka akses yang lebih luas bagi konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Berkat usaha yang terus berkembang, kini usahanya mencapai omzet puluhan juta rupiah per bulan.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan UMKM seperti Albaeta adalah contoh bagaimana usaha lokal dapat berkembang pesat dengan pemberdayaan yang tepat.

    Kami di BRI hadir bukan hanya sekedar sebagai bank, tetapi sebagai mitra yang membantu menghubungkan usaha kecil dengan peluang besar, baik melalui dukungan finansial maupun pemberdayaan lainnya,” ujarnya.

     

    Albaeta bermula dari melimpahnya hasil panen kentang yang di hasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen Kelompok petani kentang tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu.

    Seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer. Kini usaha tersebut telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya. 

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan melalui layanan transaksi digital seperti BRImo dan QRIS dan juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

     

    (*)

  • Usaha Keripik Kentang Albaeta Berkembang Pesat Berkat Pemberdayaan BRI – Page 3

    Usaha Keripik Kentang Albaeta Berkembang Pesat Berkat Pemberdayaan BRI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu UMKM yang berhasil berkembang berkat pemberdayaan BRI dari sektor pertanian, yaitu usaha keripik kentang “Albaeta” milik Nafi, yang berlokasi di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Albaeta bermula dari begitu melimpahnya hasil panen kentang yang dihasilkan kelompok petani kentang di daerah dataran tinggi Dieng. Dari hasil panen tersebut, awalnya kentang jenis agria ini diolah sekadar untuk suguhan tamu. Namun, seiring berjalannya waktu, keripik kentang Albaeta kemudian berkembang menjadi bisnis yang kini memiliki produk unggulan seperti varian keripik kentang original yang populer.

    Nafi mengatakan usaha kripik kentang Albaeta ini telah mempekerjakan 12 orang karyawan.

    “Awalnya, kami hanya mencoba-coba untuk suguhan tamu saat Lebaran, tetapi mendapat banyak saran dari keluarga dan teman untuk mengembangkan ini sebagai usaha. Sejak saat itu, Albaeta mulai berkembang, dan produk kami diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya. 

    Sejak awal, BRI hadir memberikan pemberdayaan tidak hanya melalui layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Layanan digital seperti BRImo dan QRIS memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan mudah dan aman.

    Edukasi yang diberikan oleh BRI membantu usaha Albaeta mengenalkan produk mereka di ranah digital, sehingga konsumen dari luar daerah pun dapat mengakses produk ini dengan mudah.

  • 5 Fakta Sosok AKP Ulil Ryanto Anshari, Tewas karena Insiden Polisi Tembak Polisi, Ahli Jinakkan Bom

    5 Fakta Sosok AKP Ulil Ryanto Anshari, Tewas karena Insiden Polisi Tembak Polisi, Ahli Jinakkan Bom

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah beberapa fakta mengenai sosok AKP Ulil Ryanto Anshari. 

    Ia merupakan korban meninggal dunia atas insiden polisi tembak polisi di Sumatera Barat (Sumbar).

    AKP Ulil Ryanto Anshari ditembak oleh seniornya, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar pada Jumat 22 November 2024 dini hari. 

    AKP Ulil Ryanto Anshari sendiri diketahui memegang jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

    Semasa bertugas sebagai polisi, AKP Ulil Ryanto Anshari diketahui memiliki karier yang moncer. 

    Berikut beberapa fakta tentang sosok AKP Ulil Ryanto Anshari.

    1.Kelahiran Makassar

    Dikutip dari berbagai sumber, AKP Ryanto Ulil Anshari berumur 34 tahun merupakan perwira kelahiran Makassar pada 12 Agustus 1990. 

    Korban merupakan lulusan Akademi Polisi tahun 2012 silam. 

    AKP Ryanto menduduki jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan baru 11 bulan 29 hari.

    2.Ahli Jinakkan Bom

    Siapa sangka, AKP Ulil Ryanto Ansharii ahli dalam menjinakkan bom.

    Sebelum bertugas di Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Ansharii pernah memiliki tugas bagus di Gegana Brimob Polda Jateng yakni Kepala Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jateng dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng.

    AKP Ulil Ryanto Ansharii juga pernah menjadi Komandan Peleton penampungan bintara remaja.

    Berbagai penugasan dan jabatan pernah diemban olehnya yakni sebagai Kapolsek Madukara di Banjarnegara. 

    Lalu pada 14 April 2022, ia dipromosikan menjadi Kasat Resnarkoba Polres Magelang Polda Jawa Tengah.

    Diketahui Kejadian nahas terjadi di Mapolres Solok Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Jum’at, 22 November 2024.

    Korban AKP Ulil Ryanto Ansharii sempat menjalani perawatan usai ditembak di bagian kepala, nahas lantaran tembakan mengenai organ vitalnya membuat nyawanya tak bisa diselamatkan. 

    3.Sosok yang baik di mata keluarga dan teman

    AKP Ulil Ryanto Ansharii juga dikenal baik di mata keluarga dan temannya.

    Hal itu disampaikan paman almarhum, Purnawirawan AKBP Joni Mangin, saat ditemui di rumah duka Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (22/11/2024)

    “Anak ini (almarhum AKP Ulil Ryanto Anshari) sangat baik,” katanya

    Anak kedua dari tiga bersaudara ini dikenal sangat peduli dengan keluarganya.  

    Ibu AKP Ulil Riyanto Anshari ungkap cuhatan putranya ingin mundur dari kepolisian. Korban polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.  (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

    Dia anak laki-laki sendiri di keluarganya dan tulang punggung keluarga.

    Almarhum juga, kata dia, dikenal baik bergaul.

    “Sangat peduli dengan keluarga, familiar bergaulnya juga baik,” ucapnya

    Kabar duka diterima keluarga pada subuh tadi.

    Dikatakan, pihak keluarga menerima informasi kabar duka itu dari Kapolsek Panakkukang yang merupakan letting almarhum di Akpol angkatan 2012.

    Sontak keluarga, terkhusus ibunya kaget menerima kabar duka itu.

    4.Taat ibadah

    Terpisah Ketua Majelis GPIB Jemaat Efrata Padang, Salmon Leatemia, mengenal AKP Ulil Ryanto Ansharii sebagai jemaah yang baik, ramah, dan tekun beribadah.

    Ulil Ryanto Anshari merupakan salah satu jemaah di GPIB Efrata Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, Kota Padang.

    “Kami biasa memanggil Bang Ulil, beliau jemaah di GPIB Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, beliau bertugas di Solok Selatan,” kata Salmon Leatemia, Jumat (22/11/2024) di sela-sela pelepasan upacara jenazah di halaman RS Bhayangkara Padang.

    Salmon Leatemia berkenalan dengan Ulil sejak setahun terakhir.

    Meskipun bertugas di Kabupaten Solok Selatan, Salmon Leatemia mengatakan Ulil Ryanto Anshari tekun beribadah.

    “Kalau tidak ada tugas yang menyita waktu, maka beliau akan menyempatkan hadir di GPIB Padang,” katanya.

    5.Kronologi insiden polisi tembak polisi

    Kasus ini terjadi setelah Sat Reskrim Polres Solok Selatan mengungkap dan menangkap pelaku tambang galian C, tambang ilegal.

    Awalnya AKP Ulil Ryanyo mendapat telepon dari AKP Dadang terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.

    Saat itu, pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.

    Lantas di tengah pemeriksaan terdengar suara tembakan dari luar ruangan.

    Lantas dilaporkan terlihat Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto tergeletak dengan luka tembakan.

    Sementara itu Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.

    Mengutip TribunPadang.com, Kasatreskrim AKP Ulil Ryanto mengalami luka di bagian kepala.

    Ada dua luka yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.

    Kabag Ops AKP Dadang Iskandar diduga menembak AKP Ulil Ryanto menggunakan senjata api pendek jenis pistol. 

    Barang bukti tersebut sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.

    Sementara, korban dibawa ke puskesmas terdekat, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara, Padang, Sumbar.

    Namun, nyawa korban tak tertolong.

    Korban rencananya akan dibawa ke Makassar, Sulsel untuk dimakamkan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

    Berita Viral lainnya