kab/kota: Banjarmasin

  • Akhirnya Ngaku, J Oknum TNI AL Diduga Sudah Berencana Bunuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    Akhirnya Ngaku, J Oknum TNI AL Diduga Sudah Berencana Bunuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu inisial J (23), diduga telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap kekasihnya, Juwita (25), wartawati media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

    Dugaan pembunuhan berencana tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, Dr M Pazri SH MH, setelah mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, Sabtu (29/3/2025).

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” kata Pazri kepada awak media, Sabtu, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Pazri juga mengungkapkan, dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” jelasnya.

    Menurut Pazri, korban Juwita diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” sebutnya.

    Disinggung mengenai motif pembunuhan yang dilakukan oleh J, Pazri mengaku belum mengetahui secara pasti.

    “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” ucapnya.

    Pazri juga membeberkan J telah mengakui perbuatannya.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” jelasnya.

    Nasib Kelasi Satu J

    Terkait penanganan kasus ini, J akan menjalani proses hukum di Denpom Lanal Banjarmasin setelah sempat diamankan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

    Sebagaimana diketahui, J berdinas di TNI AL selama kurang lebih 4 tahun dan baru 1 bulan bertugas di Lanal Balikpapan.

    Terbaru, J sudah diserahkan oleh Pomal Balikpapan ke Pomal Banjarmasin pada Jumat (28/3/2025).

    “Terduga pelaku ini kan anggota Lanal Balikpapan, dan sudah kami serahkan ke Pomal Banjarmasin tadi malam,” ujar Komandan Detasemen Polisi Militer Lanal (Dandenpomal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, saat ditemui di Pomal Banjarmasin, Sabtu, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Ronald memastikan, status perkara awalnya tahap penyelidikan sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan.

    Dengan demikian, proses penyidikan ditangani oleh penyidik dari Pomal Banjarmasin.

    “Kami sudah serahkan terduga pelaku sekaligus barang bukti yang menguatkan. Jadi dari tingkat penyelidikan sudah ditingkatkan ke penyidikan. Silakan nanti konfirmasi ke penyidik,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan terhadap Juwita kontributor Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura ini terungkap setelah jasad korban ditemukan di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) pukul 14.57 WITA.

    Pada pagi harinya, Juwita sempat pamit kepada keluarganya untuk berangkat ke arah Guntung Payung. 

    Nahas, dengan kondisi helm masih terpasang, korban justru ditemukan tergeletak di sebelah sepeda motornya pada Sabtu siang hari.

    Korban sempat dicurigai meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

    Tetapi dengan beberapa kejanggalan, belakangan terkuak Juwita tewas diduga karena dibunuh oleh calon suaminya, J.

    Luka di dagu, lebam di punggung, dan leher belakang korban, memunculkan spekulasi bahwa kematian Juwita bukan sekadar kecelakaan tunggal.

    Terlebih, dompet dan ponsel Juwita hilang, meskipun sepeda motornya tetap berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Terhadap Jurnalis Juwita, Eksekusi Dilakukan Dalam Mobil

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (BanjarmasinPost.co.id/Frans Rumbon)

  • Mengapa J Batalkan Janji Temu Juwita di Jalan Aneka Tambang & Pilih Lokasi Lain Sebelum Membunuhnya? – Halaman all

    Mengapa J Batalkan Janji Temu Juwita di Jalan Aneka Tambang & Pilih Lokasi Lain Sebelum Membunuhnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU – Jalan Aneka Tambang menuju ke arah Kantor Gubernuran menjadi saksi bisu lokasi awal diduga tempat janjian antara J, oknum TNI Al dengan Juwita (22) wartawati media online di Banjarbaru yang tewas dibunuh. 

    Diduga di lokasi itulah, Juwita mengirimkan foto kepada calon suaminya itu.

    Namun ternyata Juwita malah tewas dibunuh J.

    Sebelum pembunuhan itu terjadi, Juwita yang sudah sampai di Jalan Aneka Tambang yang berdekatan dengan sekolah tersebut tiba-tiba dihubungi J yang mengurungkan pertemuan di lokasi itu. 

    J diduga sudah stanby di mobil hitam (Avanza) dan memilih lokasi ketemuan di tempat lain yang diduga di salah satu retail modern di bilangan Jalan Trikora. 

    Dari lokasi itulah Juwita diperkirakan atau diduga masuk ke mobil hitam bersama J ke arah kantor Gubernuran, sebelum akhirnya Juwita meregang nyawa dan dibuang ke arah Gunung Kupang arah Kiram. 

    “Mobilnya rental, mobil hitam. Soalnya ketahuan dari chatnya juga, ” ujar sumber BPost. 

    Namun terkait kronologis J menghabisi nyawa Juwita masih belum diketahui. 

    Ada yang menyebutkan di kos, ada juga yang mengatakan di mobil hitam tersebut. 

    Termasuk teka-teki apakah J seorang sendiri atau melibatkan orang lain dan juga motif yang mendasari J menghabisi nyawa Juwita. 

    Kasus ini masih belum terang benderang sebelum pihak yang berwenang mengekspos ke media.

    Kematian Juwita membuat keluarga sangat terpukul. 

    Kakak korban Subpraja Ardinata, meminta pelaku yang merupakan oknum TNI AL inisial J ini diberi hukuman berat.

    WARTAWATI DIBUNUH TNI – Foto diduga pelaku pembunuhan dan korban wartawan online di Banjarbaru. Ternyata, jurnalis Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL, Kelasi Satu J. Juwita ditemukan tewas di tepi jalan di Kota Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025). Kakak Juwita, Subpraja Ardinata ternyata tak kenal dengan Kelasi Satu J calon ipar, terduga pembunuh adiknya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)

    Bahkan pihak keluarga meminta hukuman mati untuk J. 

    Pihak keluarga juga minta kasus ini dibuka seterang-terangnya. 

    Lanal Koordinasi dengan POM AL

    Penyidikan kasus pembunuhan jurnalis Juwita telah rampung.

    Petugas Polres Banjarbaru akan melakukan koordinasi dengan POM AL, Sabtu (29/3/2025) hari ini.

    Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius x Febry Aceng Loda, kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (28/3/2025) mengakui proses penyidikan terhadap kasus Juwita sudah final. 

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya. 

    AKBP Pius Febry mengatakan untuk tahap selanjutnya akan dilanjutkan dengan kordinasi dengan POM AL rencananya besok (hari ini–red). 

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Sosok Juwita

    Juwita (22), seorang jurnalis muda dari portal berita Newsway.co.id, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu (22/3/2025) di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

    Pada awalnya, kematian Juwita dianggap sebagai kecelakaan tunggal.

    Namun dengan adanya banyak luka memar di tubuhnya, penyelidikan akhirnya mengarah pada dugaan pembunuhan. 

    Pihak kepolisian kemudian mengidentifikasi bahwa pelaku yang diduga terlibat adalah kekasih Juwita, seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) berinisial J.

    Juwita, yang berstatus kontributor media online, diketahui memiliki perhatian besar terhadap kegiatan aparat TNI, Polri, serta instansi pemerintah lainnya di Banjarbaru.

    Sebelum meninggal dunia, dia telah banyak menulis berbagai pemberitaan mengenai kegiatan TNI dan Polri, termasuk liputan tentang BNN, banjir di Liang Anggang, kegiatan TNI AU, pelantikan di TNI AD, hingga rotasi pejabat di Polda Kalsel.

    Di balik berita-berita yang ditulis Juwita, ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh jurnalis yang meliput isu-isu sensitif, khususnya yang terkait dengan aparat militer dan kepolisian.

    Tulisan-tulisan Juwita sering kali berisiko, mengingat ketegangan yang bisa muncul akibat kebijakan atau tindakan aparat yang mendapat sorotan tajam.

    Tak lama sebelum kejadian tragis itu, Juwita dilamar oleh sang kekasih, anggota TNI AL yang dikenal dengan inisial J. 

    Namun, keluarga korban merasakan kejanggalan saat prosesi lamaran tersebut. 

    Juwita dilamar, tetapi kekasihnya tidak hadir dalam acara tersebut, melainkan diwakili oleh anggota keluarga J. 

    Kejadian ini menambah misteri yang menyelimuti hubungan keduanya.

    Juwita, yang berencana menikah pada Mei 2025, juga dikenal sebagai sosok yang cerdas dan penuh empati selama masa kuliah di Ilmu Komunikasi FISIP Uniska MAB. 

    Dosen pembimbingnya, MS Shiddiq, mengenang Juwita sebagai mahasiswa yang rajin dan penuh dedikasi dalam bidang jurnalistik. 

    Sejak masa kuliah, Juwita sudah menunjukkan minat besar terhadap dunia jurnalistik dan sering meliput berbagai peristiwa besar.

    Kepergian Juwita meninggalkan luka mendalam bagi banyak pihak, termasuk keluarga dan rekan-rekannya. 

    Keluarga Juwita meminta keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus ini, sementara para organisasi jurnalis juga menyuarakan perlunya perlindungan terhadap wartawan yang bekerja di tengah ancaman kekerasan.

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, juga menyatakan dukungannya untuk memberikan hukuman yang berat kepada oknum pelaku pembunuhan tersebut. 

    “Kami hukum berat!” tegasnya dalam konferensi pers yang diadakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

    Kasus ini menggugah pertanyaan besar tentang kebebasan pers dan perlindungan terhadap jurnalis, yang harus terus berjuang untuk mengungkap kebenaran meskipun menghadapi risiko yang tinggi.

    Sumber: (Banjarmasin Post/Nurholis Huda) (Wartakotalive.com) (Tribunnews.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Update Kasus Pembunuhan Juwita Jurnalis di Banjarbaru, Kapolres: Koordinasi POM AL Besok

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Petir di Beberapa Wilayah

    Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Petir di Beberapa Wilayah

    Summary:

    Keyword: 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk berbagai wilayah di Indonesia pada Sabtu (29/3/2025). Sejumlah kota besar diprediksi mengalami kondisi cuaca yang beragam.

    Dikutip dari prakiraan cuaca yang disiarkan akun YouTube Info BMKG, di Pulau Jawa, cuaca berawan tebal diprediksi meliputi Jakarta, sedangkan hujan ringan kemungkinan terjadi di Serang, Bandung, dan Yogyakarta. Namun, Semarang dan Surabaya perlu mewaspadai potensi hujan petir.

    Sementara itu, di wilayah Sumatera, kondisi cuaca juga bervariasi. Banda Aceh diprediksi berawan tebal, sementara Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Padang berpotensi mengalami hujan ringan. Hujan sedang diperkirakan terjadi di Medan, sementara Bengkulu berisiko mengalami hujan petir.

    Prakiraan cuaca di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan berpotensi terjadi di Denpasar dan Kupang, sementara Mataram diperkirakan akan mengalami hujan sedang. Di Kalimantan, hujan ringan kemungkinan turun di Pontianak dan Samarinda, tetapi wilayah seperti Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin berisiko mengalami hujan petir.

    Sementara itu, di Sulawesi, hujan ringan diperkirakan turun di Palu, Gorontalo, dan Makassar. Kendari kemungkinan akan mengalami hujan sedang, sedangkan hujan petir berpotensi terjadi di Manado dan Mamuju.

    Di wilayah timur Indonesia, kondisi cuaca juga perlu diwaspadai. Ambon diperkirakan berawan, sementara hujan ringan kemungkinan terjadi di Ternate, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura. Hujan sedang berpotensi turun di Merauke, sedangkan Nabire berisiko mengalami hujan petir.

    Selain prakiraan cuaca, BMKG juga mengamati adanya dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan risiko cuaca ekstrem. Siklon tropis di Samudra Hindia Barat Daya Banten diperkirakan membentuk low-level jet, yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan.

    Sementara itu, bibit siklon 93S mulai memasuki perairan dan daratan Australia, yang juga dapat memperkuat sistem cuaca di sekitarnya. Di Laut Natuna Utara, sirkulasi siklonik berpotensi membentuk daerah konvergensi yang berimbas pada peningkatan curah hujan di wilayah Kepulauan Riau.

    Kondisi atmosfer ini menyebabkan potensi hujan lebat hingga cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, serta Papua dan Papua Barat.

    Sementara itu, kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 25 knot di Samudra Hindia bagian barat hingga selatan Banten, serta perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter, sehingga masyarakat, terutama nelayan dan operator transportasi laut, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Selain prakiraan cuaca, BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

  • Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini akan menjadi acuan resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri.

    Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H. Metode Penetapan Idul Fitri: Hisab dan Rukyat

    Sidang isbat menggunakan dua metode utama:

    Hisab (Perhitungan Astronomi) – Menentukan posisi hilal berdasarkan perhitungan matematis dan astronomi. Rukyat (Pengamatan Hilal) – Verifikasi visual hilal di berbagai titik pemantauan.

    Menurut perhitungan astronomi, ijtimak (konjungsi bulan dan matahari) terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57 WIB. Posisi hilal diperkirakan berada di antara -3 derajat di Papua hingga -1 derajat di Aceh, sehingga berpotensi sulit terlihat dengan mata telanjang.

    Data astronomi ini akan diverifikasi dengan mekanisme rukyat di 33 titik pemantauan di seluruh Indonesia.

    33 Lokasi Pemantauan Hilal di Indonesia

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 titik strategis di berbagai provinsi:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga. Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan. Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang. Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru. Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang. Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi. Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang. Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka. Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu. Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan. DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar. Banten: Pantai Anyer. Jawa Tengah: Pantai Binangun, Rembang. DI Yogyakarta: POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul. Jawa Timur: Bukit Condrodipo, Gresik. Kalimantan Barat: Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya. Kalimantan Tengah: Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya. Kalimantan Timur: Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda. Kalimantan Selatan: Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin. Kalimantan Utara: SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan. NTB: Pantai Loang Baloq, Mataram. NTT: Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang. Sulawesi Selatan: Delf Apartemen, Makassar. Sulawesi Barat: Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju. Sulawesi Tenggara: Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka. Sulawesi Utara: Apartemen MTC Megamas, Manado. Gorontalo: Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango. Sulawesi Tengah: Gedung Observasi, Donggala. Maluku: Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon. Maluku Utara: Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat. Papua: The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura. Papua Barat: Hotel Kota Sorong.

    Bali tidak menyelenggarakan rukyatul hilal karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Hasil Sidang Isbat Menentukan Hari Raya Idul Fitri

    Setelah pengamatan hilal dan pembahasan dalam sidang isbat, Menteri Agama Nasaruddin Umar akan mengumumkan secara resmi kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri 2025.

    Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi seluruh masyarakat Muslim di tanah air.
    Dengan adanya sidang isbat ini, diharapkan umat Islam dapat merayakan Idul Fitri dengan kepastian dan kebersamaan. Nantikan pengumuman resmi hasil sidang isbat pada Sabtu malam, 29 Maret 2025!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wali Kota Semarang Sambut Ribuan Pemudik Naik Kapal Perang

    Wali Kota Semarang Sambut Ribuan Pemudik Naik Kapal Perang

    Jakarta

    Wali Kota Semarang, Agustina menyambut kedatangan pemudik di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang yang mengikuti program mudik gratis menggunakan armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592. Ia mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada TNI AL yang telah berkontribusi menyelenggarakan program mudik gratis.

    “Ini membuktikan pemerintah sangat menyayangi dan memperhatikan masyarakatnya. Saya ucapkan selamat datang di Kota Semarang, jangan lupa tetap bahagia, dan sampaikan salam hormat kami kepada keluarga,” ujar Agustina dalam siaran pers, Jumat (28/3/2025).

    Ia menyebutkan bahwa perjalanan dengan kapal perang tersebut tanpa dipungut biaya serta didukung fasilitas yang nyaman bagi para pemudik.

    “Fasilitas yang disiapkan TNI AL full. Makan gratis, tidur gratis, tiket gratis, ada dokter dan ruang perawatannya, bahkan ada helikopter yang standby,” katanya.

    Agustina pun mengungkapkan dua kebahagiaannya sekaligus. Pertama wajah ceria para pemudik dan kedua, mendapat kabar mereka senang di dalam kapal.

    “Luar biasa, katanya yang di dalam (kapal) happy-happy. Panjenengan ini termasuk sedikit warga Kota Semarang yang bisa menikmati kapal perang. Saya sendiri belum pernah naik dan merasakan,” lanjut Agustina.

    “Perasaan saya senang dan bahagia karena semuanya gratis, fasilitas lengkap, recommended banget. Terima kasih TNI AL!” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Komandan KRI Banjarmasin-592 Kolonel Laut (P) Yohanes B. Cahyono mengatakan terdapat 1.638 pemudik dan 499 sepeda motor dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang memanfaatkan program mudik gratis dengan kapal perang.

    Sementara itu Danlanal Semarang Letkol Laut (P) Akbar Abdullah mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kota Semarang memfasilitasi dua bus untuk mengangkut penumpang yang tidak membawa kendaraan. Rencananya mereka akan diantar ke Terminal Terboyo dan Stasiun Tawang guna mempermudah akses pemudik bertemu keluarga.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum ditemukan meninggal dunia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025) lalu, jurnalis Juwita sempat curhat dengan rekan kerjanya.

    Diketahui, Juwita tewas karena diduga dibunuh oleh kekasihnya berinisial J, anggota TNI AL dengan pangkat Kelasi Satu.

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sifat J.

    Saat itu, keduanya tengah nongkrong dan korban memamerkan foto berdua dengan latar biru.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Mengutip Banjarmasin Post, Devi menyebut korban jarang cerita mengenai calon suaminya.

    Namun, saat itu, Juwita mengeluh karena J merupakan orang yang temperamental dan gampang cemburu.

    Korban bahkan harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

    Sementara itu, antara Juwita dan J hendak menikah pada bulan Mei 2025.

    Kakak Juwita, Subpraja Ardinata menceritakan, selama proses menuju pernikahan, ia merasa ada keanehan.

    Keanehan tersebut terjadi pada saat proses lamaran.

    Karena, saat lamaran hanya orang tua J saja yang datang dan J tak hadir.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin.”

    “Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” ujar Subpraja.

    Subpraja bahkan belum pernah bertemu dengan J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja menjelaskan setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit.” 

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan), tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di pinggir jalan di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Ia diduga dibunuh oleh J, kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23) ditemukan tewas di Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Diduga, Juwita dibunuh oleh anggota TNI AL berinisial J yang merupakan kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Ia juga menuturkan bahwa dari pihak kepolisian belum ada penetapan tersangka pembunuhan.

    “Belum (Penetapan tersangka), karena kemarin itu dari pihak Lanal yang sudah melaksanakan Konferensi Pers,” ujarnya.

    Selain itu, motif dan beberapa orang terduga pelaku yang ikut terlibat juga masih dalam penyelidikan.

    “Intinya, rekan-rekan mohon bersabar karena tahapannya terus berjalan. Besok kita serahkan berkas-berkas ke POM AL,” jelasnya. 

    Diwartakan sebelumnya, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa ada anggotanya yang terlibat dalam kasus ini.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum Lanal Balikpapan berinisial J berusia 23 tahun terhadap korban saudari Juwita berusia 25 tahun.”

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 22 Maret 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” kata Ronald.

    Mengutip Banjarmasin Post, J telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

    Ia menuturkan, penyidik masih mendalami kronologi kejadian karena lokasi peristiwa di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif.”

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan,” tegasnya.

    Ronald menambahkan, J sendiri baru berdinas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Penyidik juga masih menelusuri keberadaan J di Banjarbaru, apakah dalam perjalanan pribadi atau sedang bertugas.

    “Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, terduga pelaku akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum,” ujar Dandenpom Lanal Balikpapan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Penyelidikan Lengkap, Kasus Pembunuhan Juwita Wartawati Banjarbaru Segera Diungkap Polisi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Pupuk Indonesia berangkatkan 1.473 pemudik Program Mudik Bersama BUMN

    Pupuk Indonesia berangkatkan 1.473 pemudik Program Mudik Bersama BUMN

    Pupuk Indonesia melalui kegiatan TJSL bersama Kementerian BUMN dan BUMN lainnya melepas mudik gratis selamat ke berbagai tujuan

    Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia (Persero) memberangkatkan 1.473 pemudik ke berbagai daerah pada kegiatan Program Mudik Bersama BUMN 2025.

    Program ini merupakan inisiatif Kementerian BUMN dalam rangka membantu masyarakat melakukan perjalanan Mudik Lebaran secara gratis, aman dan nyaman menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa keikutsertaan Pupuk Indonesia pada program Mudik Bersama BUMN 2025 merupakan wujud nyata Perusahaan mendukung kelancaran mudik Hari Raya Lebaran.

    “Pupuk Indonesia melalui kegiatan TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) bersama Kementerian BUMN dan BUMN lainnya melepas mudik gratis selamat ke berbagai tujuan. Alhamdulillah ini bagian dari kegiatan berbagi berkah selama Ramadhan, mudah-mudahan kegiatan ini memberikan banyak manfaat,” ujar Rahmad dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Pada saat yang sama, Pupuk Indonesia Grup menyelenggarakan Mudik Bersama BUMN di Kantor Pusat Pupuk Indonesia dan kantor anak perusahaan seperti PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PT Pupuk Iskandar Muda.

    Secara total, Pupuk Indonesia Grup memberangkatkan 1.473 orang pemudik dengan 29 bus dan 10 hiace dengan tujuan wilayah Jawa Barat yaitu Tasikmalaya, Kuningan, Pangandaran dan Majalengka.

    Selanjutnya Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu Solo, Malang, Blitar, Jombang, Nganjuk, Madiun, Lamongan, Babat, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Kediri dan Tulungagung.

    Wilayah Kalimantan dari Bontang menuju Balikpapan, Banjarmasin dan Samarinda. Lalu wilayah keberangkatan Krueng Geukueh ke Banda Aceh, Aceh Selatan, Medan, dan Kualanamu.

    Terakhir keberangkatan dari Palembang menuju Jakarta, Serang, Surabaya dan Yogyakarta.

    Rahmad menyebut selain mencari profit, Pupuk Indonesia juga harus berbagi keberkahan, seperti bantu yang kurang mampu dengan melepas bus pemudik sesuai dengan arahan Kementerian BUMN.

    “Secara total pemudik yang kita berikan fasilitas mudik gratis itu sejumlah 1.400 lebih orang dan itu diberangkatkan dari berbagai macam tempat. Intinya dari seluruh wilayah operasi kita, itu kita berangkatkan. Bus totalnya 29 (unit) bus yang berangkat untuk mudik gratis pada tahun ini,” kata Rahmad.

    Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir resmi memberangkatkan 106 ribu peserta Mudik Bersama BUMN 2025 yang didukung oleh 83 BUMN dan anak perusahaannya termasuk Pupuk Indonesia Grup, pada Kamis (27/3). Terdapat peningkatan jumlah peserta mudik dari tahun sebelumnya yang sekitar 93 ribu.

    Mudik Bersama BUMN 2025 mengantarkan seluruh peserta ke 200 kota tujuan di Indonesia.

    Menurut Erick Thohir, kegiatan mudik gratis ini sejalan dengan kampanye Pemerintah mengenai keselamatan pada mudik Hari Raya Lebaran, yaitu masyarakat tidak lagi menggunakan sepeda motor namun memanfaatkan fasilitas armada transportasi yang disediakan Pemerintah seperti bus, kereta api dan kapal laut.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    Kenangan Dosen tentang Juwita, Wartawati yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepergian Juwita, seorang jurnalis muda asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dalam sebuah kasus tragis menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk mantan dosennya, MS Shiddiq.

    Juwita tewas diduga dibunuh oknum TNI AL berinisial Kelasi Satu J.

    Perempuan muda, yang dikenal sebagai sosok pemalu namun cerdas, tewas dalam insiden yang kini menjadi sorotan publik.

    Sebagai akademisi yang pernah mengajar Juwita di Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin (Uniska MAB) sebelum berpindah ke Universitas Al Azhar Indonesia, Shiddiq mengenang mahasiswinya itu sebagai individu yang berdedikasi dan penuh empati.

    “Juwita mungkin tampak pemalu di kelas, tapi ia memiliki kecerdasan dan ketekunan luar biasa. Ia juga tak ragu membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi kuliah,” ujar Shiddiq, Kamis (27/3/2025).

    Juwita tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga menunjukkan bakatnya dalam dunia jurnalistik.

    Sejak masih kuliah, ia aktif meliput berita dan beberapa kali meminta izin kepada dosennya untuk melakukan tugas liputan.

    “Ia pernah meminta saran kepada saya tentang bagaimana menjadi wartawan yang baik. Dari berita-berita yang ia tulis, terlihat jelas bahwa ia punya passion di bidang ini,” tambahnya.

    Namun, masa depan Juwita terhenti secara tragis.

    Ia yang berencana menikah pada Mei dengan seorang anggota TNI AL justru kehilangan nyawanya dalam kasus yang kini memunculkan pertanyaan besar tentang perlindungan jurnalis di tengah risiko kekerasan yang semakin nyata.

    Shiddiq menegaskan pentingnya transparansi dari TNI dalam menangani kasus ini.

    “Tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah ancaman bagi kebebasan pers dan demokrasi. TNI harus memberikan respons yang tegas.”

    “Memastikan investigasi berjalan menyeluruh, dan menghukum pelaku tanpa pandang bulu,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    Soal Kematian Wartawati di Banjarbaru, Aliansi Jurnalis: Jangan Sampai Ada Intervensi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin soroti kematian Juwita, wartawati yang jadi korban pembunuhan anggota TNI AL berinisial J.

    Koordinator AJI Persiapan Banjarmasin, Rendy Tisna meminta kasus ini untuk diproses di pengadilan sipil, bukan peradilan militer.

    Hal tersebut dilakukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas hukum.

    Mengutip Banjarmasin Post, ia juga meminta masyarakat dan insan pers untuk mengawal kasus ini.

    “Kami mengajak seluruh elemen pers dan masyarakat untuk terus mengawal proses hukum ini dengan kritis dan objektif,”

    “Jangan sampai ada intervensi atau upaya menutupi fakta,” tegas Rendy.

    Dari kasus ini, ia menegaskan bahwa jurnalis juga rentan jadi korban kekerasan.

    Motif Pembunuhan Masih Misteri

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan bersama motornya di Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Seorang personel TNI AL berinisial J diduga terlibat dalam kasus tewasnya Juwita.

    Pasalnya, tak ditemukan adanya tanda-tanda kecelakaan lalu lintas dalam kematian Juwita.

    Sejumlah barang korban juga hilang dan menimbulkan kecurigaan.

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa ada anggotanya yang terlibat dalam kasus ini.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum Lanal Balikpapan berinisial J berusia 23 tahun terhadap korban saudari Juwita berusia 25 tahun.”

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 22 Maret 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” kata Ronald.

    Mengutip Banjarmasin Post, J telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

    Ia menuturkan, penyidik masih mendalami kronologi kejadian karena lokasi peristiwa di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif.”

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan,” tegasnya.

    Ronald menambahkan, J sendiri baru berdinas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Penyidik juga masih menelusuri keberadaan J di Banjarbaru, apakah dalam perjalanan pribadi atau sedang bertugas.

    “Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, terduga pelaku akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum,” ujar Dandenpom Lanal Balikpapan.

    Terpisah, rekan kerja Juwita, Devi menyatakan, antara J dan korban ternyata memiliki hubungan asmara.

    Keduanya juga merencanakan akan menikah dalam waktu dekat.

    “Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat,” ungkap Devi rekan kerja Juwita. 

    Pihak keluarga juga mengonfirmasi bahwa antara Juwita dan J akan melangsungkan pernikahan.

    Sementara itu Subpraja Ardinata, kakak pertama korban meminta pelaku dihukum mati.

    Kepada Banjarmasin Post, ia juga meminta kasus ini diusut secara transparan dan pelaku bisa diberi hukuman setimpal.

    “Selaku kakak dari Juwita, saya minta kasus ini dibuka seterang-terangnya dan pelaku diadili seadil-adilnya,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul AJI Banjarmasin Desak Transparansi dalam Kasus Pembunuhan Wartawati Online Banjarbaru Juwita

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(BanjarmasinPost.co.id, Muhammad Syaiful Riki/Stanislaus Sene)