kab/kota: Banjarmasin

  • BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar wilayah RI pada Rabu

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar wilayah RI pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar wilayah RI pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 12:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia hujan ringan pada Rabu. Prakirawan BMKG Sekar Anggraeni pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta Rabu  menyampaikan, diawali dari Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan di wilayah Banda Aceh, berawan tebal di di Pekanbaru, serta asap atau kabut di Kota Padang.

    “Hujan ringan berpotensi terjadi di Kota Medan, sedangkan Tanjung Pinang diprakirakan hujan dengan intensias sedang,” katanya.

    Masih di Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan tebal di Kota Pangkal Pinang, hujan ringan di Kota Jambi dan Palembang, serta hujan dengan intensitas sedang di Bengkulu.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai petir di wilayah Bandarlampung,” ujarnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca di Kota Surabaya diprakirakan berawan tebal, sedangkan Kota Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta berpotensi hujan ringan. Beranjak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diprediksi cerah berawan di Denpasar, berawan di Kota Kupang, dan berawan tebal di Kota Mataram.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, Kota Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, dan Banjarmasin diprakirakan hujan ringan, sementara Tanjung Selor berpotensi hujan dengan intensitas sedang. Kemudian untuk Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan berawan tebal di Kota Manado, Gorontalo, Kendari, dan Makassar.

    “Hujan ringan diprakirakan terjadi di Palu dan Mamuju,” ucapnya.

    Bergerak ke wilayah Indonesia bagian timur, cuaca diprakirakan berawan di Kota Merauke, sedangkan Kota Ternate, Ambon, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya diprakirakan hujan ringan.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Sorong dan Nabire,” tutur Sekar.

    Selain itu, BMKG juga memperingatkan potensi ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Potensi banjir rob juga diprakirakan terjadi di Pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua Selatan.

    Sumber : Antara

  • 7 Tradisi Unik Sambut 17 Agustus di Berbagai Daerah Indonesia

    7 Tradisi Unik Sambut 17 Agustus di Berbagai Daerah Indonesia

    Jakarta: Tanggal 17 Agustus selalu dinantikan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Setiap tahunnya, masyarakat dari berbagai daerah menggelar tradisi unik dalam menyambut momen spesial tersebut.
     
    Mulai dari lomba rakyat, upacara adat yang sarat makna, hingga kegiatan gotong royong menghias lingkungan dengan bendera dan umbul-umbul yang menumbuhkan rasa kebersamaan. Setiap daerah punya cara berbeda untuk merayakan Hari Kemerdekaan.
     
    Tradisi-tradisi tersebut pun bukan sekadar hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan semangat perjuangan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Serta, salah satu cara untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
     
    Tradisi Unik 17 Agustus di Indonesia
    Melansir laman Antara, berikut tradisi unik 17 Agustus di berbagai daerah di Indonesia:

     

     

    1. Pacu Kude – Aceh
    Lomba pacu kuda merupakan sebuah tradisi balapan kuda yang rutin digelar setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Aceh, terutama di wilayah dataran tinggi Gayo. Keistimewaannya terletak pada cara para joki mengendarai kuda tanpa pelana, hanya dengan berpegangan pada surai atau punggung kuda.
     
    Tradisi yang telah berlangsung lebih dari seratus tahun ini awalnya merupakan bagian dari perayaan panen masyarakat Gayo, tetapi sekarang berkembang menjadi pertunjukan budaya yang sangat dinantikan dan menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
     
    2. Lomba Sampan Layar – Batam
    Di daerah pesisir Batam, peringatan 17 Agustus selalu dirayakan dengan meriah melalui lomba sampan layar. Telah berjalan sejak tahun 1965, tradisi ini menampilkan perlombaan perahu tradisional yang berlomba cepat di tengah laut, dengan layar-layar berwarna-warni.
     
    Baik warga setempat maupun para wisatawan kerap memadati bibir pantai untuk menyaksikan perlombaan ini. Bahkan, tidak sedikit juga yang ikut menyaksikan dari atas perahu untuk memberikan dukungan kepada para peserta.
     
    3. Telok Abang – Palembang
    Bulan Agustus di Palembang identik dengan kehadiran telok abang. Mainan khas ini dibuat dari gabus berwarna yang dibentuk menyerupai kendaraan seperti kapal, pesawat, atau kereta, dengan hiasan telur rebus berwarna merah di bagian atasnya.
     
    Istilah “telok abang” berasal dari kata “telok” yang berarti telur dan “abang” yang berarti merah. Telok abang menjadi lambang kreativitas dan kecintaan masyarakat Palembang terhadap semangat kemerdekaan Indonesia.

     

     
    4. Lari Obor Estafet – Semarang
    Di Semarang, khususnya Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, terdapat tradisi lari estafet obor yang diadakan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI. Tradisi ini sudah berlangsung selama tiga dekade.
     
    Menariknya, peserta lari obor estafet melibatkan para atlet terbaik dari kota tersebut. Mereka akan secara bergantian membawa obor dari satu titik ke titik berikutnya, sebagai simbol semangat perjuangan para pahlawan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
     
    5. Tirakatan – Jawa
    Masyarakat Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, secara rutin mengadakan tirakatan pada malam tanggal 16 Agustus. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperoleh sekaligus kesempatan untuk mengenang jasa para pahlawan.
     
    Biasanya, warga berkumpul di balai desa atau rumah-rumah, bersama-sama berdoa, mendengarkan sambutan dari tokoh masyarakat, dan menikmati hidangan sederhana secara gotong royong.

     

     
    6. Lomba Dayung Perahu Naga – Banjarmasin
    Di Sungai Martapura, Banjarmasin, perayaan Hari Kemerdekaan RI diramaikan dengan Lomba Dayung Perahu Naga. Sejak tahun 1924, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga berperan dalam mencari atlet dayung berbakat.
     
    Peserta lomba datang tidak hanya dari kalangan lokal, melainkan juga dari berbagai daerah lain, sehingga acara ini berkembang menjadi pesta rakyat yang penuh semangat sportivitas dan solidaritas.
     
    7. Pawai Jampana – Bandung
    Di Bandung, masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan tradisi khas yang disebut pawai jampana. Kata “jampana” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti tandu. Oleh karenanya, tradisi ini menampilkan arak-arakan tandu yang berisi hasil bumi, kuliner khas, serta berbagai kerajinan warga setempat.
     
    Tandu-tandu tersebut diusung oleh beberapa orang dan diarak mengelilingi jalan dengan rute tertentu. Pawai ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ungkapan syukur masyarakat atas kemerdekaan serta melimpahnya hasil bumi yang mereka nikmati.

     

    Jakarta: Tanggal 17 Agustus selalu dinantikan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Setiap tahunnya, masyarakat dari berbagai daerah menggelar tradisi unik dalam menyambut momen spesial tersebut.
     
    Mulai dari lomba rakyat, upacara adat yang sarat makna, hingga kegiatan gotong royong menghias lingkungan dengan bendera dan umbul-umbul yang menumbuhkan rasa kebersamaan. Setiap daerah punya cara berbeda untuk merayakan Hari Kemerdekaan.
     
    Tradisi-tradisi tersebut pun bukan sekadar hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan semangat perjuangan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Serta, salah satu cara untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
     
    Tradisi Unik 17 Agustus di Indonesia
    Melansir laman Antara, berikut tradisi unik 17 Agustus di berbagai daerah di Indonesia:
     
     

     

    1. Pacu Kude – Aceh

    Lomba pacu kuda merupakan sebuah tradisi balapan kuda yang rutin digelar setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Aceh, terutama di wilayah dataran tinggi Gayo. Keistimewaannya terletak pada cara para joki mengendarai kuda tanpa pelana, hanya dengan berpegangan pada surai atau punggung kuda.
     
    Tradisi yang telah berlangsung lebih dari seratus tahun ini awalnya merupakan bagian dari perayaan panen masyarakat Gayo, tetapi sekarang berkembang menjadi pertunjukan budaya yang sangat dinantikan dan menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
     

    2. Lomba Sampan Layar – Batam

    Di daerah pesisir Batam, peringatan 17 Agustus selalu dirayakan dengan meriah melalui lomba sampan layar. Telah berjalan sejak tahun 1965, tradisi ini menampilkan perlombaan perahu tradisional yang berlomba cepat di tengah laut, dengan layar-layar berwarna-warni.
     
    Baik warga setempat maupun para wisatawan kerap memadati bibir pantai untuk menyaksikan perlombaan ini. Bahkan, tidak sedikit juga yang ikut menyaksikan dari atas perahu untuk memberikan dukungan kepada para peserta.
     

    3. Telok Abang – Palembang

    Bulan Agustus di Palembang identik dengan kehadiran telok abang. Mainan khas ini dibuat dari gabus berwarna yang dibentuk menyerupai kendaraan seperti kapal, pesawat, atau kereta, dengan hiasan telur rebus berwarna merah di bagian atasnya.
     
    Istilah “telok abang” berasal dari kata “telok” yang berarti telur dan “abang” yang berarti merah. Telok abang menjadi lambang kreativitas dan kecintaan masyarakat Palembang terhadap semangat kemerdekaan Indonesia.
     
     

     

    4. Lari Obor Estafet – Semarang

    Di Semarang, khususnya Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, terdapat tradisi lari estafet obor yang diadakan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI. Tradisi ini sudah berlangsung selama tiga dekade.
     
    Menariknya, peserta lari obor estafet melibatkan para atlet terbaik dari kota tersebut. Mereka akan secara bergantian membawa obor dari satu titik ke titik berikutnya, sebagai simbol semangat perjuangan para pahlawan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
     

    5. Tirakatan – Jawa

    Masyarakat Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, secara rutin mengadakan tirakatan pada malam tanggal 16 Agustus. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperoleh sekaligus kesempatan untuk mengenang jasa para pahlawan.
     
    Biasanya, warga berkumpul di balai desa atau rumah-rumah, bersama-sama berdoa, mendengarkan sambutan dari tokoh masyarakat, dan menikmati hidangan sederhana secara gotong royong.

     

     

    6. Lomba Dayung Perahu Naga – Banjarmasin

    Di Sungai Martapura, Banjarmasin, perayaan Hari Kemerdekaan RI diramaikan dengan Lomba Dayung Perahu Naga. Sejak tahun 1924, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga berperan dalam mencari atlet dayung berbakat.
     
    Peserta lomba datang tidak hanya dari kalangan lokal, melainkan juga dari berbagai daerah lain, sehingga acara ini berkembang menjadi pesta rakyat yang penuh semangat sportivitas dan solidaritas.
     

    7. Pawai Jampana – Bandung

    Di Bandung, masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan tradisi khas yang disebut pawai jampana. Kata “jampana” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti tandu. Oleh karenanya, tradisi ini menampilkan arak-arakan tandu yang berisi hasil bumi, kuliner khas, serta berbagai kerajinan warga setempat.
     
    Tandu-tandu tersebut diusung oleh beberapa orang dan diarak mengelilingi jalan dengan rute tertentu. Pawai ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ungkapan syukur masyarakat atas kemerdekaan serta melimpahnya hasil bumi yang mereka nikmati.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • KY Umumkan 16 Nama Lolos Seleksi Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM, Ini Daftarnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 Agustus 2025

    KY Umumkan 16 Nama Lolos Seleksi Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM, Ini Daftarnya Nasional 11 Agustus 2025

    KY Umumkan 16 Nama Lolos Seleksi Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM, Ini Daftarnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Yudisial (KY) mengumumkan hasil seleksi calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM tahun 2025 pada Senin (11/8/2025).
    Hal tersebut telah disahkan dalam Rapat Pleno KY pada 9 Agustus 2025.
    “Setelah melalui beberapa kali tahapan tes dan yang terakhir tahapan wawancara yang diikuti 23 peserta, dan 16 orang calon yang dinyatakan lulus,” kata Juru Bicara KY, Mukti Fajar Nur Dewata dalam konferensi pers di Gedung KY, Jakarta, Senin (11/8/2025).
    Mukti mengatakan, KY selanjutnya akan bersurat ke DPR untuk mengirimkan nama-nama yang lolos seleksi.
    Dia mengatakan, tahap selanjutnya ini DPR memiliki wewenang untuk melakukan persetujuan.
    “Biasanya melalui fit and proper test dan sebagainya,” ujarnya.
    Berikut adalah daftarnya:
    Kamar Pidana:
    1. Alimin Ribut Sujono (Hakim Tinggi, Pengadilan Tinggi Banjarmasin),
    2. Annas Mustaqim (Hakim Tinggi, Badan Pengawasan MA),
    3. Julius Panjaitan (Hakim Tinggi, Pengadilan Tinggi Bengkulu),
    4. Suradi (Hakim Tinggi, Badan Pengawasan MA).
    Kamar Perdata:
    1. Ennid Hasanuddin (Hakim Tinggi MA),
    2. Heru Pramono (Hakim Tinggi MA)
    Kamar Agama:
    1. Lailatul Arofah (Hakim Tinggi, Badan Pengawasan MA),
    2. Muhayah (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda).
    Kamar Tindak Pidana Korupsi:
    1. Agustinus Purnomo Hadi (Hakim Ad Hoc Tipikor MA)
    Kamar Tata Usaha Negara:
    1. Hari Sugiarto (Hakim Tinggi, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan TUN)
    Kamar Tata Usaha Negara Khusus Pajak:
    1. Budi Nugroho (Hakim Pengadilan Pajak),
    2. Diana Malemita Ginting (Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan),
    3. Triyono Martanto (Hakim Pengadilan Pajak)
    Hakim Ad Hoc HAM:
    1. Agus Budianto (Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan)
    2. Bonifasius Nadya Arybowo (Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung)
    3. Moh. Puguh Haryogi (Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan disertai petir

    Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan disertai petir

    logo BMKG

    BMKG: Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan disertai petir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 11 Agustus 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia, pada Senin, berpotensi mengalami hujan disertai petir. Dikutip dari akun Instagram BMKG (@infobmkg), Senin, di Pulau Sumatera, potensi hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Padang, Palembang, dan Bengkulu.

    Sementara itu, Banda Aceh diprakirakan berawan tebal, Tanjung Pinang dan Pekanbaru hujan ringan, Medan hujan sedang, serta Jambi, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung hujan ringan. Di Pulau Jawa, hujan disertai petir berpotensi terjadi di Bandung, sedangkan hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Adapun Surabaya berpotensi mengalami udara kabur.

    Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diperkirakan cerah berawan hingga berawan di Denpasar, Mataram, dan Kupang. Di Pulau Kalimantan, hujan disertai petir berpotensi terjadi di Palangkaraya dan Banjarmasin. Sedangkan di Pontianak, Tanjung Selor, dan Samarinda diprakirakan hujan ringan.

    Sementara itu, di Pulau Sulawesi, hujan disertai petir berpotensi terjadi di Mamuju. Kendari diprakirakan mengalami udara kabur, Makassar berawan tebal, serta Manado, Gorontalo, dan Palu hujan ringan. Untuk wilayah Indonesia bagian timur, hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.

    Sumber : Antara

  • Cek 5 Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini Senin 11 Agustus 2025 – Page 3

    Cek 5 Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini Senin 11 Agustus 2025 – Page 3

    Sementara di Banda Aceh diprakirakan berawan tebal, Tanjung Pinang dan Pekanbaru hujan ringan, Medan hujan sedang, serta Jambi, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung hujan ringan.

    “Di Pulau Jawa, hujan disertai petir berpotensi terjadi di Bandung, sedangkan hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Ada pun Surabaya berpotensi mengalami udara kabur,” papar BMKG, melansir Antara, Senin (11/8/2025).

    Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, cuaca Indonesia diprediksi BMKG bakal cerah berawan hingga berawan di Denpasar, Mataram, dan Kupang.

    Di Pulau Kalimantan, cuaca hujan disertai petir berpotensi terjadi di Palangkaraya dan Banjarmasin. Sedangkan cuaca di Pontianak, Tanjung Selor, dan Samarinda diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan.

    Kemudian, cuaca di Pulau Sulawesi, hujan disertai petir berpotensi terjadi di Mamuju. Kendari diprakirakan mengalami udara kabur, Makassar berawan tebal, serta Manado, Gorontalo, dan Palu hujan ringan.

    “Untuk wilayah Indonesia bagian timur, hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke,” jelas BMKG.

  • Catatan Penerbangan Haji 2025: Pesawat Delay hingga Rawan Penyusupan

    Catatan Penerbangan Haji 2025: Pesawat Delay hingga Rawan Penyusupan

    Bisnis.com, JAKARTA — Musim haji 2025 yang resmi berakhir pada Juli lalu menyisakan catatan pelayanan penerbangan. Mulai dari keterlambatan pesawat alias delay hingga pemeriksaan jemaah dan bagasi yang tidak steril sehingga rawan penyusupan.

    Satu bulan usai berakhirnya pelaksanaan haji, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan Pertemuan Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Udara Tahun 2025. 

    Direktur Keamanan Penerbangan Sigit Hani Hadiyanto menyampaikan bahwa dari hasil monitoring terdapat beberapa catatan yang harus ditingkatkan. Pasalnya, temuan di lapangan masih terdapat percampuran penumpang penerbangan internasional dan penumpang reguler domestik di bandara haji antara. 

    “Ruang pemeriksaan jemaah haji dan bagasi kabin yang tidak steril, rawan penyusupan orang tidak sah, dan bagasi tercatat yang telah diperiksa berada di area yang tidak aman serta rawan penyusupan [contoh barang terkena cukai]. Hal ini perlu perbaikan ke depannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (8/8/2025). 

    Selain itu, Sigit juga menjelaskan bahwa pelaksanaan angkutan udara haji tahun 2025 ini dilaksanakan oleh tiga operator penerbangan yaitu Garuda Indonesia, Lion Mentari Airlines, dan Saudi Arabian Airlines. 

    Dirinya menyadari memang masih terdapat keterlambatan penerbangan selama proses keberangkatan. Namun, secara umum tidak mengganggu keseluruhan jadwal penyelenggaraan haji. 

    Meski demikian, Sigit menilai Angkutan Udara Haji 1446 H/2025 M secara keseluruhan berjalan tertib dan lancar, mulai proses keberangkatan sampai proses kepulangan kembali ke tanah air.

    Dukungan sarana prasarana dan petugas di bandar udara keberangkatan dan kedatangan dilakukan secara menyeluruh mulai dari infrastruktur terminal, pengaturan alur jemaah, hingga penempatan personel operasional dan keamanan.

    Selain itu sebagai bentuk layanan pemeriksaan imigrasi maka petugas Imigrasi Arab Saudi menerapkan layanan fast track (Makkah Route) langsung di tiga bandar udara keberangkatan di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya dan Solo. Layanan ini mempercepat proses jemaah haji ketika tiba di Arab Saudi sehingga dapat langsung menuju bus tanpa perlu antre di loket imigrasi.

    Kemudahan lainnya yakni dari otoritas kepabeanan yang menyediakan desk pelayanan khusus bagi jemaah yang memerlukan penyelesaian proses customs clearance.

    Sementara itu, dari Kementerian Agama menyediakan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang telah terintegrasi dengan berbagai pihak untuk mendukung proses pelayanan haji secara digital dan efisien. Integrasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya terkait aspek istithaah (kesehatan jemaah), profil disabilitas, dan international patient summary (IPS). Karena seperti kita ketahui bahwa jemaah haji juga melibatkan jemaah lanjut usia atau dengan kondisi kesehatan khusus.

    Berdasarkan hasil diskusi, agar disusun protokol bersama yang memuat ketentuan penerbangan, keimigrasian, kepabeanan dan kekarantinaan kesehatan terkait penyelenggaraan haji. 

    “Kami mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi dan kerja samanya yang baik sehingga secara umum angkutan udara haji 1446 H/ 2025 M berlangsung relatif lancar tanpa adanya major accident maupun insiden yang signifikan,” tutup Sigit. 

    Berikut daftar fasilitas yang dievaluasi selama musim haji Tahun 1446H/2025M:

    1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang

    2. Bandar Udara Kualanmu, Deli Serdang

    3. Bandar Udara Kertajati, Majalengka

    4. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar

    5. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Pelambang

    6. Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok

    7. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan

    8. Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo

    9. Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarmasin

    10. Bandar Udara Radin Inten II, Lampung

    11. Asrama Haji Pondok Gede dan Bekasi.

  • BMKG minta masyarakat tiga kota waspadai potensi hujan disertai petir

    BMKG minta masyarakat tiga kota waspadai potensi hujan disertai petir

    Ilustrasi – Petir menyambar di langit Jakarta, Jumat (20/5/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/foc/pri. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

    BMKG minta masyarakat tiga kota waspadai potensi hujan disertai petir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di tiga kota, yakni Bandar Lampung, Pekanbaru, dan Tanjung Selor Kalimantan Utara untuk mewaspadai hujan disertai petir yang diprakirakan akan terjadi pada Jumat. BMKG memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

    “Diprakirakan pada Jumat, cuaca berawan tebal di Banda Aceh,” kata Prakirawan Apdillah Akbar dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Jumat.

    BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas ringan turun di Medan, Tanjung Pinang, serta Padang. Hujan disertai petir berpotensi terjadi di Pekanbaru. Sementara cuaca di Jambi diprakirakan berawan tebal. Hujan dengan intensitas ringan diprediksi mengguyur wilayah Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang. Masyarakat diminta mewaspadai hujan disertai petir yang berpotensi terjadi di Kota Bandar Lampung.

    “Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan cuaca berawan tebal di Jakarta dan Surabaya,” katanya.

    Kemudian hujan ringan berpotensi turun di Kota Serang, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, BMKG memprakirakan cuaca berawan di Kota Denpasar serta berawan tebal di Kota Mataram dan Kupang. Selanjutnya untuk Pulau Kalimantan, diprakirakan kondisi cuaca berawan di Palangka Raya.  

    Sementara cuaca di Banjarmasin diprediksi berawan tebal. Asap atau kabut berpotensi terjadi di Samarinda, dan hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di Pontianak. Masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan disertai petir di Tanjung Selor. Selanjutnya untuk Pulau Sulawesi, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan mengguyur wilayah Manado, Gorontalo, Palu, Kendari, dan Makassar.

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi turun di Mamuju. Untuk wilayah Indonesia Timur diprakirakan hari ini cuaca hujan dengan intensitas ringan di Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya. Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Nabire dan Marauke. Masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan disertai petir di Kota Ambon.

    Sumber : Antara

  • Bandara Internasional Bertambah, Bakal Mampu Dongkrak Ekonomi Daerah?

    Bandara Internasional Bertambah, Bakal Mampu Dongkrak Ekonomi Daerah?

    Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah bandara internasional genap menjadi 22 bandar udara usai kenaikan status lima bandara menjadi internasional di Semarang, Bangka Belitung, Palembang, Banjarmasin, dan Pontianak.

    Penambahan tersebut sejalan dengan harapan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong ekonomi daerah. Namun, benarkah penambahan bandara akan sesuai dengan harapan Prabowo?

    Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengungkapkan hasil analisis Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) terhadap data keimigrasian Indonesia menunjukkan bahwa WNA yang masuk-keluar Indonesia melalui 17 Bandara Internasional selama tahun 2023 sampai dengan Mei 2025, terpusat atau 90% melalui Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai Bali.

    Sementara bandara yang kontribusi penumpang WNA secara konsisten 1% sampai dengan 3% hanya Juanda di Surabaya dan Kualanamu di Sumatra Utara. Adapun Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di atas 1% hanya pada tahun 2023.

    Alvin memandang memang disparitas tersebut tampak sangat lebar dan menunjukkan bahwa keberaadaan bandara internasional lainnya tidak efektif datangkan tamu asing. Bukan tanpa sebab, tetapi butuh koordinasi dengan pemerintah daerah agar keberadaan bandara internasional efektif mendatangkan turis dan mendongkrak ekonomi.

    “Karena daerah tidak promosikan potensi dan atraksi daerahnya di negara yang dilayani penerbangan langsung ke bandara di daerahnya,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

    Pasalnnya, bagaimana tamu atau turis asing mengetahui adanya atraksi di daerah kalau tidak dipromosikan. Untuk itu, Alvin mendorong daerah yang bandaranya kini stastusnya menjadi internasional diwajibkan promosi di luar negeri secara konsisten.

    Menurutnya, hal itu dapat menjadi syarat penetapan bandara yang melayain rute internasional.

    Alvin justru melihat keberadaan bandara internasional saat ini hanya memfasilitasi WNI ke luar negeri, utamanya Singapura dan Malaysia. Hal ini menjadikan bandara di Indonesia hanya sebagai pengumpan atau feeder bagi bandara Changi dan KLIA.

    Senada, Ketua Forum Transportasi Penerbangan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aris Wibowo juga melihat efektivitas bandara untuk perputara ekonomi akan tergantung pada peran pemerintah daerah.

    Di mana peran serta pemda dalam mendukung ekosistem dari transportasi udara itu sendiri. Misalnya, dalam penyediaan hotel, fasilitas restoran, kemudian tempat-tempat wisatanya, atau lapangan-lapangan usaha yang lain yang terkait dengan transportasi udara.

    Di sisi lain, juga bergantung pada kegiatan industri di daerah masing-masing. Sebagaimana di Semarang yang dekat dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah.

    “Kalau Semarang memang ada industrinya, kalau Palembang itu memang terkenal mungkin dari potensi wisata, budaya, juga jarak-jarak dengan kota-kota lain,” jelasnya.

    Penambahan Bandara Internasional Bagian dari Asta Cita

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kemenhub Lukman F. Laisa menyampaikan bahwa penambahan bandara internasional tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26/2025 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30/2025.

    Dirinya menegaskan bahwa penetapan bandara internasional dilakukan secara terukur, dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, potensi angkutan udara luar negeri, serta keterkaitan dengan sistem transportasi antarmoda.

    Penetapan ini juga sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto—khususnya dalam misi memperkuat konektivitas nasional dan internasional guna mendorong pemerataan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi daerah.

    Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk memperkuat jaringan penerbangan internasional sebagai bagian dari upaya strategis meningkatkan konektivitas antarnegara, mendukung pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Ini adalah langkah konkret dalam pemerataan akses udara internasional yang aman, andal, dan kompetitif,” jelas Lukman melalui keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

    Secara terperinci, melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2025, telah ditetapkan tiga bandar udara sebagai bandar udara internasional, yakni Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin di Bangka Belitung, dan Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani di Semarang.

    Selanjutnya, melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2025, dua bandar udara lainnya ditetapkan sebagai bandar udara internasional, yakni Bandar Udara Syamsuddin Noor di Banjarmasin dan Bandar Udara Supadio di Pontianak.

  • Buku Sejarah Indonesia Bakal Dirilis di Momen HUT ke-80 RI

    Buku Sejarah Indonesia Bakal Dirilis di Momen HUT ke-80 RI

    JAKARTA – Buku sejarah bukan sekadar rangkaian kronologi masa lalu, tetapi juga cerminan cara suatu bangsa memahami dirinya. Di tengah perubahan zaman dan temuan baru, sejarah perlu terus diperbarui agar tetap relevan dan mencerminkan identitas sejati bangsa.

    Oleh karena itu, revisi terhadap buku sejarah nasional Indonesia menjadi langkah penting untuk menyusun kembali narasi kebangsaan dari perspektif yang lebih utuh dan berimbang bukan dari sudut pandang kolonial.

    Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menyampaikan bahwa buku sejarah Indonesia versi terbaru dijadwalkan akan diluncurkan sebagai bagian dari perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

    “Peluncurannya akan bertepatan dengan 80 tahun Indonesia merdeka. Saat itu, kita akan memiliki buku sejarah nasional Indonesia yang telah diperbarui,” ungkap Restu saat ditemui di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, seperti dikutip ANTARA.

    Meski belum menyebutkan tanggal pasti peluncuran, Restu menjelaskan bahwa naskah buku tersebut kini tengah dalam tahap penelaahan dan penyuntingan akhir. Sebelumnya, naskah tersebut telah melalui uji publik di empat kota, yakni di Universitas Indonesia (Depok), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Makassar.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya keterlibatan para ahli dalam proyek penulisan ulang sejarah nasional ini. Menurutnya, proses ini harus dijalankan oleh sejarawan berkompeten agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

    “Kita tidak bisa menyerahkan penulisan sejarah nasional kepada orang yang bukan ahlinya,” tegas Fadli.

    Fadli juga menyampaikan bahwa buku sejarah ini tidak dimaksudkan untuk mencakup seluruh detail perjalanan bangsa, melainkan menyajikan garis besar atau inti utama sejarah Indonesia dalam 10 jilid buku. “Kalau mau memuat semuanya, mungkin butuh 100 jilid,” ujarnya sambil tersenyum.

    Dalam proyek besar ini, Kementerian Kebudayaan menggandeng 112 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Penulisan ulang ini bertujuan menyajikan sejarah dari sudut pandang bangsa Indonesia sendiri, bukan dari narasi penjajahan.

    Fadli menambahkan, banyak temuan baru yang perlu dimasukkan ke dalam buku sejarah terbaru ini, seperti lukisan purba berusia 51.200 tahun yang ditemukan pada 2003. Temuan seperti ini menegaskan bahwa sejarah Indonesia terus berkembang dan perlu selalu diperbarui agar tidak tertinggal oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

    Ia juga memastikan bahwa penulisan sejarah ini dilakukan secara transparan dan terbuka terhadap perdebatan ilmiah. Tidak ada upaya menutup-nutupi fakta sejarah, karena sejarah yang sehat justru terbentuk dari ruang dialog yang terbuka.

    Buku ini, lanjut Fadli, tidak hanya menjadi dokumentasi perjalanan bangsa, tetapi juga alat reflektif untuk memperkuat kesadaran kolektif dan solidaritas antar generasi. Penulisan ulang ini diharapkan dapat menegaskan kembali arah perjuangan dan cita-cita bangsa sebagaimana diwariskan oleh para pendiri negara.

  • Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan

    Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan

    logo BMKG

    Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia, Kamis. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Kamis, prakirawan BMKG, Zhenny Husna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat daya Sumatera, utara Kalimantan Barat, Laut Sulawesi, dan perairan utara Aceh.

    Selain itu, di perairan barat Sumatera Barat hingga Riau, Lampung hingga Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur bagian timur, Laut Banda, Laut Arafuru, Maluku, dan Papua Selatan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat dengan disertai petir dan angin kencang, di antaranya ialah wilayah Bengkulu, Jambi, Bandung, Serang, dan Tanjung Selor.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu wilayah Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Pontianak, Samarinda, Mamuju, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, Merauke, serta Nabire.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini ialah wilayah Banda Aceh, Pangkal Pinang, Surabaya, Jakarta, Mataram, Denpasar, Kupang, Palangka Raya, Banjarmasin, Makassar, Kendari, dan Gorontalo. Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi lebih dari 2.5 m hingga 4 m berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Banten, Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan pesisir Kalimantan Barat.

    Sumber : Antara