kab/kota: Banjar

  • Pengusaha Hentikan Operasional, Produksi Tambang Batu Bara di Sumsel Anjlok 50%

    Pengusaha Hentikan Operasional, Produksi Tambang Batu Bara di Sumsel Anjlok 50%

    Bisnis.com, PALEMBANG — Kinerja sektor pertambangan batu bara di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami keterpurukan dalam beberapa waktu terakhir, imbas berhentinya operasi akibat terputusnya jalur transportasi logistik batu bara. 

    Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Sumsel (APBS), Andi Asmara, mengungkapkan bahwa sudah hampir tiga bulan sejumlah perusahaan di wilayah Muara Enim dan Lahat menghentikan operasional tambang mereka.

    “Makanya sekarang ini batubara Sumsel, khususnya di Muara Enim, Lahat, dropnya besar sekali lebih dari 50%,” ujarnya usai mengikuti rakor tindak lanjur jalan khusus di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (17/10/2025).

    Penghentian operasional ini disebabkan oleh belum terhubungnya jalan khusus angkutan batubara yang masih dalam proses pembangunan.

    Saat ini, panjang jalan khusus tersebut baru mencapai sekitar 120 kilometer (km), sementara target pengembangan mencapai 150 km agar seluruh proses pengangkutan batubara dari Muara Enim hingga Lahat dapat terintegrasi.

    “Targetnya, seluruh tambang bisa saling terhubung, mulai dari Tanjung Enim ke tambang BAS milik Grup Titan, PT Bara Murti, eks tambang ABS, GGB, lalu ke Banjar Sri Bumi atau C-Way RDP, hingga akhirnya tersambung ke jalan SLR,” jelas Andi.

    Oleh karena itu, APBS bersama pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan jalan khusus ini.

    Dia juga berharap dapat segera menemukan win-win solution, sehingga aktivitas pertambangan bisa kembali normal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Kita belum bisa menggambarkan bentuk solusinya seperti apa, tapi koordinasi terus dilakukan. Mudah-mudahan sampai Januari nanti sudah terlihat hasilnya,” tutup Andi.

    Diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) untuk penjualan periode kedua Oktober 2025. Tercatat semua jenis HBA kompak naik.

    HBA periode pertama Oktober 2025 tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 339.K/MB.01/MEM.B/2025. Beleid ini ditandatangani Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 14 Oktober 2025.

    Perinciannya, HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR pada periode kedua Oktober ditetapkan sebesar US$109,74 per ton. Harga tersebut naik dibanding periode pertama Oktober 2025 yang sebesar US$106,94 per ton.

    Berikutnya, HBA untuk batu bara nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR ditetapkan sebesar US$67,76 per ton untuk periode kedua Oktober. Angka ini naik dibandingkan periode pertama Oktober, yakni US$64,8 per ton.

    Sementara, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR dipatok US$43,71 per ton untuk periode kedua Oktober ini. Angka tersebut naik dibandingkan pada periode pertama Oktober yang senilai US$43,1 per ton.

    Lalu, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR dipatok US$33,92 per ton pada periode kedua Oktober. Angka itu naik dibandingkan periode pertama Oktober yang sebesar US$32,95 per ton.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 72 Tahun 2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu bara, nilai HBA periode kedua bulan berjalan merupakan rata-rata tertimbang volume harga jual batu bara pada titik serah secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel).  

  • BPDP dorong petani produksi pupuk hayati biochar secara mandiri

    BPDP dorong petani produksi pupuk hayati biochar secara mandiri

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mendorong petani untuk memproduksi pupuk hayati dengan memanfaatkan biochar atau arang aktif dari tandan kosong (tankos) sawit yang bahan bakunya sangat melimpah.

    Menurut Analisis Senior Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) BPDP Anwar Sadat, pemanfaatan biochar diyakini bisa menekan penggunaan pupuk kimia di dalam budi daya perkebunan kelapa sawit.

    “Seharusnya, ini akan sangat mudah dibuat oleh petani sebab bahan baku melimpah. Dari hitung-hitungan saya ada sekitar 40 juta ton tankos yang dapat dimanfaatkan setiap harinya di Indonesia,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Anwar berharap biochar dapat dibuat langsung oleh petani dengan implementasi yang sesuai sehingga kondisi tanah kebun kelapa sawit petani semakin bagus sehingga penyerapan pupuk menjadi lebih baik.

    Salah satu upaya BPDP untuk mendorong petani memproduksi pupuk hayati biochar yakni melalui Praktik Pembuatan Biochar Dari Tandan Kosong Sebagai Pembenah Tanah dan Produk Bernilai Ekonomis Skala UKMK di Desa Cinta Puri, Kecamatan Cinta Puri Darussalam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (16/10/2025).

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani karena memberikan solusi bagi petani menjawab tantangan di perkebunan kelapa sawit, yakni biaya produksi yang semakin meningkat terutama pengadaan pupuk dan produktivitas kebun yang stagnan,” katanya.

    Selain itu, tambahnya, juga peluang usaha bagi petani yang dapat memproduksi biochar skala UKMK.

    Artinya, ada nilai ekonomis dari produk tersebut sehingga kebun kelapa sawit berkelanjutan dan petani semakin sejahtera dengan penghasilan alternatif lain.

    Anwar menyatakan biochar yang selama ini sudah dibuat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) bisa dipamerkan dengan difasilitasi oleh BPDP.

    Harapannya dengan pameran tersebut akan ada perusahaan atau negara lain yang berminat untuk membeli biochar yang diproduksi Aspekpir.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum Aspekpir Roy Asnawie mengatakan limbah sawit memberikan manfaat salah satunya tandan kosong sawit yang bisa diubah menjadi biochar atau arang aktif yang berfungsi sebagai pembenah tanah.

    “Tak hanya untuk tanaman sawit, biochar ini juga bisa digunakan untuk tanaman pangan maupun hortikultura,” katanya.

    Menurut Roy, kegiatan pelatihan yang berkolaborasi dengan BPDP tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman petani khususnya dalam pemanfaatan limbah tandan kosong (tankos) sawit.

    Ketua Aspekpir Kalimantan Selatan Jayadi mengajak kepada para peserta pelatihan agar mempraktikkan pelatihan ini dengan membuat biochar secara mandiri.

    Kepala Bidang Perijinan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Abdul Basit mengatakan tahun ini Kabupaten Banjar ditarget untuk mencetak sawah baru seluas 3.000 hektare (ha).

    Perluasan lahan sawah ini tentu saja membutuhkan pupuk kimia yang sangat banyak, oleh karena itu petani sawit hendaknya bisa mengoptimalkan limbah sawit menjadi pupuk.

    Menurut dia, daerah ini ada pabrik kelapa sawit milik PT Palmina sehingga pengurus KUD maupun pihak kecamatan ataupun desa bisa berkoordinasi dengan perusahaan untuk mendapatkan tandan kosong sawit sebagai bahan baku pembuatan biochar.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Istri Dipenjara karena Narkoba, Pria di Banjarmasin Setubuhi Anak Tiri

    Istri Dipenjara karena Narkoba, Pria di Banjarmasin Setubuhi Anak Tiri

    Liputan6.com, Jakarta Polisi menangkap seorang pria berinisial FF (35), tersangka kasus persetubuhan terhadap anak tirinya di Kota Banjarmasin, Selasa (14/10/2025).

    Kapolres Banjar AKBP Fadli mengatakan, penangkapan dilakukan tim gabungan Opsnal Polres Banjar, Unit Resmob Polres Banjarbaru, dan Unit Kamneg Sat Intelkam Polres Banjarbaru.

    “Kasus ini berawal pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 18.00 WITA di sebuah rumah di Kompleks Kalimantan Batara, Desa Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Korban, seorang anak di bawah umur berusia 12 tahun,” kata Fadli.

    Korban melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Banjar pada 25 September 2025, didampingi pelapor yang mengetahui insiden itu. FF diketahui merupakan ayah tiri korban.

    Tim gabungan kemudian melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi keberadaan tersangka di sekitar Jalan Rawasari X. Pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WITA, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.

    “Tersangka langsung dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banjar untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.

    Istri FF diketahui sedang menjalani hukuman penjara karena kasus narkoba.

    “Diketahui, FF sudah lama tinggal sendiri tanpa istrinya. Istri pelaku yang juga ibu korban saat ini tengah menjalani hukuman karena terjerat kasus narkoba,” jelasnya.

    FF dijerat Pasal 81 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara 5 hingga 15 tahun serta denda maksimal Rp 5 miliar.

  • Makan Bergizi Gratis (MBG): Update Terbaru Status Pelaksanaan Program dan Anggaran 2025 – Page 3

    Makan Bergizi Gratis (MBG): Update Terbaru Status Pelaksanaan Program dan Anggaran 2025 – Page 3

    Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) merilis data terbaru mengenai jumlah korban keracunan yang diduga berasal dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data yang dikumpulkan hingga 12 Oktober 2025 menunjukkan eskalasi kasus yang mengkhawatirkan, dengan total korban keracunan mencapai angka 11.566 jiwa. Dalam periode satu minggu (6–12 Oktober 2025) saja, tercatat adanya penambahan 1.084 korban baru.

    Eskalasi kasus keracunan ini menunjukkan penyebaran geografis yang semakin meluas, di mana dua provinsi baru, yakni Kalimantan Selatan (Kab. Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo), kini turut melaporkan kasus keracunan MBG. JPPI juga mencatat bahwa korban tidak hanya terbatas pada peserta didik, melainkan meluas hingga mencakup guru, balita, ibu hamil, dan anggota keluarga lain yang terpapar melalui paket MBG yang dibawa pulang. Lonjakan kasus ini dinilai sebagai bukti nyata kegagalan pengendalian mutu di lapangan.

    Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, melontarkan kritik keras terhadap pengelola program, menuding adanya kelalaian sistemik dan krisis tanggung jawab publik. Matraji mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas.

    “Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,” ujarnya.

    JPPI juga menyoroti kegagalan tata kelola BGN. “JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola: transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik,” papar Ubaid.

    Melihat kondisi yang terus memburuk, JPPI secara tegas merekomendasikan penghentian total sementara semua dapur MBG sampai audit independen dan aturan hukum yang jelas dapat dibentuk. Mereka menilai menjalankan program dengan ribuan korban setiap minggu merupakan bentuk kelalaian sistemik yang mendekati kejahatan kebijakan.

    JPPI juga meminta pemerintah untuk memperkuat transparansi draf Peraturan Presiden terkait MBG dan membersihkan konflik kepentingan yang merajalela dalam pengelolaan dapur program.

  • 58 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Ini Identitasnya

    58 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Ini Identitasnya

    Jakarta

    Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi 3 korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Total 58 jenazah dan satu body part telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah.

    “Hari ini Selasa, tanggal 14 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap empat kantong jenazah yang terdiri dari tiga jenazah dan satu body part. Empat kantong jenazah cocok, match dengan tiga nomor ante morthem,” kata Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara, seperti dilansir detikJatim, Selasa (14/10/2025).

    Kantong jenazah dengan nomor PM RSB-029 teridentifikasi melalui DNA dan medis cocok dengan nomor AM 002, sebagai Ubay Dinhai Azkal Askia (15). Kedua, kantong jenazah dengan nomor PM RSPB-036 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti (barang kepemilikan) cocok dengan nomor AM 063, sebagai M Muhfi Alfian (16).

    Ketiga, kantong jenazah dengan nomor PM RSB B-053 dan juga PM RSB BP-056.B dan PM RSB BP-062 merupakan satu identitas teridentifikasi melalui DNA medis dan properti (barang kepemilikan) cocok dengan nomor AM 033 sebagai Abdul Halim (16).

    Keempat, bagian tubuh atau body part teridentifikasi melalui DNA cocok dengan korban hidup AM atas nama Nur Ahmad Ramatulloh.

    Identitas 58 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny yang teridentifikasi:

    1. Maulana Alfan Ibrahimavic, alamat Pabean Cantikan, Surabaya.
    2. Muhammad Soleh, alamat Jalan Madura, Kabupaten Bangka Belitung.
    3. Muhammad Mashudulhaq, alamat Kalikendang, Dukuh Pakis, Surabaya.
    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, alamat Putat Jaya Sekolahan, Surabaya.
    5. M. Agus Ubaidillah, alamat Gresik Gudukan, Krembangan, Surabaya.
    6. Firman Noor (16), alamat Tembok Lor III, Surabaya.
    7. M Azka Ibadurrahman (13), alamat Jalan Randu Indah, Kenjeran, Surabaya.
    8. Daul Milal (18), alamat Sidokapasan, Surabaya.
    9. Nurudin (13), alamat Karang Gayam, Blega, Bangkalan.
    10. Ahmad Rijalul Haq (16), alamat Jalan Dapuan Baru 1, Surabaya.
    11. Moh. Royhan Mustofa (17), alamat Jl. KH Syadhali Makhdi, RT 01, RW 02, Kabupaten Bangkalan.
    12. Abdul Fattah (18), alamat Asem Manunggal, Sampang.
    13. Wasiur Rohib (17), alamat Jalan Gayungan 8 GG Mawar 14/B Surabaya.
    14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16), alamat Kp. Pulo Kapuk Mekar Mukti Cikarang Utara, Bekasi.
    15. Moh. Dafin (13), alamat Jl Banowati Selatan II/20 RT 007, RW001 Bulu Lor, Semarang.
    16. M. Ali Rahbini (19), alamat Dsn. Plasah, Birem, Tambelang, Sampang.
    17. Sulaiman Hadi (15), alamat Morleke, Kolla Modung, Bangkalan.
    18. Muhammad Ahmad Fahmi (15), alamat Kampung Karanganyar RT 004 RW 009, Banyuwajuh, Kamal, Bangkalan.
    19. Muhammad Reza Syfai Akbar (14), alamat Brogol Kauman 2-98 RT 003 RW 014, Penelengan, Kota Surabaya.
    20. Afifuddin Zarkasi (13), alamat Balongsari Tama 8-A/6 RT 004 RW 005 Balongsari, Tandes, Kota Surabaya.
    21. Moh. Rizki Maulana Saputra (16), alamat Wadungasih RT 010 RW 003, Buduran, Sidoarjo.
    22. Moh. Ubaidillah (17) dengan alamat Dsn. Garuan, Karpote, Blega, Bangkalan.
    23. Virgiawan Narendra Sugiarto (16), alamat Mayong Tengah RT 002 RW 003, Mayong, Karangbinangun, Lamongan.
    24. Moch Ali Sirojuddin (13), alamat Dupak Rukun 02/111 RT 012 RW 002, Dupak, Krembangan, Kota Surabaya.
    25. Muhammad Azam Habibi (14) alamat Sidotopo Jaya GG Lebar 37 002/012, Sidotopo, Semampir, Surabaya.
    26. M Maulidy Hasany Kamil (16), alamat Dsn. Kebun Sari, Karang Gayam, Blega, Bangkalan.
    27. Ach Fathoni Abil Falaf (17), alamat Dsn. Sodin RT 002 RW 005., Tagungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan.
    28. M Azam Alby Alfa Himam (17) alamat Dsn Kebun Sari, Karang Gayam, Blega, Bangkalan.
    29. Khoirul Mutaqin (18), alamat Jalan KH Hasyim Asyari GG II RT 001 RW 008, Banjarmlati, Mojoroto, Kota Kediri.
    30. Farhan (17), alamat Jalan Kutisari Selatan XV/69 RT 006 RW 003, Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.
    31. Syafiuddin (15), alamat Dusun Burnih Oloh, Pajeruan, Kedungdung, Sampang.
    32. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17 ), alamat J.A. Suprapto 6-E/15 RT 003 RW 003, Sidokumpul, Gresik.
    33. Muhammad Ubay Dillah (15), alamat JL. Swadaya GG Tunas Harapan RT 097 RW 008, Pal Sembilan, Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
    34. Achmad Alby Fahri (13), alamat Hangtuah 7/20 RT 007 RW 009, Semampir, Kota Surabaya.
    35. Abdus Somad / laki-laki / 17 tahun dengan alamat Dsn. Kamarong, Banjar, Kedungdung, Sampang, Jawa Timur.
    36. Imam Junaidi / laki-laki / 16 tahun dengan alamat Kmp. Nangger, Alas Kokon, Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
    37. Mohammad Fajri Ali / laki-laki / 14 tahun dengan alamat Kalimas Baru i Gg 1/25, RT 001 RW 001, Tanjung Perak, Pabean Cantian, Kota Surabaya.
    38. Muhammad Nasi Hudin / laki-laki / 15 tahun Dengan Alamat Sp Tb. Dusun Riding panjang RT.003, Riding Panjang, Belinyu, Bangka, Kep. Bangka Belitung.
    39. Achmad Suwaifi / Laki-Laki / 15 tahun dengan alamat Kmp. Galba, Panjalinan, Blega, Bangkalan, Jawa Timur.
    40. Mochammad Haikal Ridwan / laki-laki / 14 tahun dengan alamat Dsn. Barat Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan, Jawa Timur.
    41. Moch. Adam Fidiansyah/Laki-Laki/12 tahun dengan alamat Masangan Kulon, Rt 009 Rw 003, Masangankulon, Sukodono, Sidoarjo
    42. Muhammad Raihan Jamil/Laki-Laki/14 tahun dengan alamat Krembangan Jaya Selatan 3/23 Rt 002 Rw 007, Kemayoran, Krembangan, Kota Surabaya
    43. Mohammad Abdul Rohman Nafis/Laki-Laki/15 tahun dengan alamat Pulungan, Rt 004 Rw 001, Pulungan, Sedati, Sidoarjo
    44. M Ghifari Chasbi/Laki-Laki/15 tahun dengan alamat Taman Sari Rt 001 Rw 002, Tamansari, Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur
    45. Moh Toni Afandi Laki-Laki 14 tahun dengan alamat Sidotopo Jaya 3-A/37, Rt 004 Rw 005, Sidotopo, Semampir, Kota Surabaya
    46. Ach. Ramzi Fariki/Laki-Laki/15 tahun dengan alamat Kp. Padurenan Rt 003 Rw 001, Padurenan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat
    47. Abdullah As Syadid/Laki-Laki 16 tahun dengan alamat Kmp. Nangger, Alas Kokon, Modung, Bangkalan, Jawa Timur
    48. Arif Afandi/Laki-Laki/15 Tahun Dengan Alamat Wonorejo 4/41, Rt 008 Rw 006, Wonorejo, Tegalsari, Kota Surabaya.
    49. Moh Alfi Muttawakkilalallah (17), alamat Ds. Lomaer, Blega, Bangkalan.
    50. Muhammad Iklil Ibrohim Al Aqil (15), alamat Dusun Tegal Gerbang RT 002, RW 0021, Sukorejo, Bangsalsari, Jember.
    51. Muhammad Ridwan Sahari (14), alamat Bendul Merisi Jaya Timur No. 17 RT 002, RW 012, Bendul Merisi, Wonocolo, Kota Surabaya.
    52. Ach. Haikal Fadil Alfatih / Laki-laki / 12 tahun dengan alamat DSN. Timur Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan.
    53. Syamsul Arifin / Laki-laki / 18 tahun dengan alamat DSN. Badang, Tlagah, Galis, Bangkalan, Jawa Timur.
    54. Khafa Ahmad Maulana (15), alamat Jalan Cendana RT 004, RW 003, Ngawen, Sidayu, Gresik.
    55. Irham Ghifari (16), alamat Keterungan, RT 006, RW 001, Keterungan, Krian, Sidoarjo.
    56. Ubay Dinhai Azkal Askia (15), alamat Dusun Batoporo Timur, Kedungdung, Sampang.
    57. M Muhfi Alfian (16), alamat Perum The Sun Village C 14, RT 014, RW 003, Damarsi, Buduran Sidoarjo Jawa Timur.
    58. Abdul Halim (16), alamat Bulak Banteng Madya 10/14, RT 001, RW 009, Sidotopo Wetan, Kenjeran, Kota Surabaya.

    (lir/lir)

  • Viral, Video Distribusi MBG di Banjar Martapura, BGN: SPPG Sudah Dihentikan Sejak KLB
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Oktober 2025

    Viral, Video Distribusi MBG di Banjar Martapura, BGN: SPPG Sudah Dihentikan Sejak KLB Nasional 13 Oktober 2025

    Viral, Video Distribusi MBG di Banjar Martapura, BGN: SPPG Sudah Dihentikan Sejak KLB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, Kalimantan Selatan, usai terjadi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), dan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
    Namun, belakangan beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kegiatan distribusi MBG di wilayah tersebut.
    BGN menegaskan, video tersebut bukan berasal dari SPPG Banjar Martapura Tungkaran, Kalimantan Selatan.
    “Dapur SPPG tersebut telah dihentikan operasionalnya sejak Jumat, 10 Oktober 2025, sehari setelah terjadinya KLB di wilayah tersebut,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Senin (13/10/2025).
    “Perlu kami luruskan, dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran sudah berhenti beroperasi sejak 10 Oktober, dan sampai hari ini belum ada aktivitas distribusi MBG dari lokasi tersebut,” sambung dia.
    Hida menyebut, video yang viral itu sebenarnya menampilkan kegiatan dari SPPG Mutiara Kota Banjar, Jawa Barat, yang kebetulan memiliki nama hampir serupa dengan dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran, di Kalimantan Selatan.
    Kesamaan nama inilah yang kemudian memicu kesalahpahaman publik.
    “SPPG Mutiara yang berlokasi di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki hubungan operasional dengan SPPG Banjar Martapura Tungkaran di Kalimantan Selatan. Jadi, informasi bahwa dapur Martapura masih beroperasi dan mendistribusikan makanan adalah tidak benar,” tegas Hida.
    Hida menyampaikan, BGN terus melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terhadap insiden di Martapura bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya.
    Ia juga menegaskan bahwa program nasional MBG tetap berjalan, dengan pengalihan sementara distribusi dari dapur lain yang telah memenuhi standar keamanan pangan.
    “Kami memastikan setiap dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan kelayakan,” kata dia.
    “Evaluasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar kejadian di Martapura tidak terulang dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” tutup Hida.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Keracunan MBG Naik Lagi Sepekan Terakhir, Korban Kini Tak Cuma Anak Sekolah

    Kasus Keracunan MBG Naik Lagi Sepekan Terakhir, Korban Kini Tak Cuma Anak Sekolah

    Jakarta

    Kasus keracunan program makan bergizi gratis (MBG) kembali meningkat tajam di berbagai daerah. Dalam sepekan terakhir, 6 hingga 12 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat 1.084 korban baru.

    Lonjakan ini dinilai menunjukkan masalah serius dalam pelaksanaan MBG, yang sejak awal digadang-gadang sebagai upaya perbaikan gizi di anak sekolah.

    “Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,” tegas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI, dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).

    Kasus Keracunan Meluas

    JPPI melaporkan dua wilayah baru yang terdampak kasus keracunan MBG, yakni Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, sebelumnya tidak pernah masuk dalam daftar daerah terpapar.

    “Ini bukti penyebaran kasus semakin luas dan tak terkendali,” beber Ubaid.

    Adapun provinsi dengan korban terbanyak dalam sepekan terakhir meliputi:

    Nusa Tenggara Timur (NTT): 384 korban (Timor Tengah Selatan)Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga)Kalimantan Selatan: 130 korban (Kabupaten Banjar)

    Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah:

    Jawa Barat: 4.125 korbanJawa Tengah: 1.666 korbanDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 1.053 korbanJawa Timur: 950 korbanNusa Tenggara Timur: 800 korban

    JPPI mencatat, Jawa Timur dan NTT mengalami lonjakan signifikan. Dua provinsi ini sebelumnya tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, tetapi kini naik drastis akibat peningkatan kasus baru.

    Korban Tak Cuma Anak Sekolah

    Hal yang dinilai lebih memprihatinkan, korban kini tak hanya dari kalangan peserta didik. JPPI menerima laporan guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban setelah mengonsumsi makanan MBG yang dibawa pulang dari sekolah atau disalurkan melalui posyandu.

    Kasus semacam ini dilaporkan di Bima (NTB), Ketapang (Kalimantan Barat), dan Timor Tengah Selatan (NTT).

    “Ini sudah bukan masalah teknis dapur lagi. Ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan penjaminan mutu yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah pusat,” ujar Ubaid.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • 8
                    
                        Perkelahian Warga Pecah di Kintamani Bali, 2 Tewas, 1 Luka Berat
                        Denpasar

    8 Perkelahian Warga Pecah di Kintamani Bali, 2 Tewas, 1 Luka Berat Denpasar

    Perkelahian Warga Pecah di Kintamani Bali, 2 Tewas, 1 Luka Berat
    Tim Redaksi
    BANGLI, KOMPAS.com
    – Perkelahian antarwarga pecah di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, pada Minggu (12/10/2025) pagi.
    Dua orang warga meninggal dunia, sementara satu lainnya mengalami luka berat akibat peristiwa ini.
    Kepala Polres Bangli AKBP James IS Rajagukguk menyampaikan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 Wita.
    Berdasarkan informasi kepolisian, dua korban meninggal masing-masing berinisial PM dan JS. Satu warga lainnya yang mengalami luka berat berinisial JMR.
    Tiga orang yang diduga sebagai pelaku, yakni MA, JW, dan MB, -yang seluruhnya warga Banjar Tabu, ditangkap untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    “Begitu mendapat informasi, personel kami langsung menuju tempat kejadian,” ujar dia, Minggu (12/10/2025) dalam keterangannya.
    Ia menambahkan, polisi juga berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat serta keluarga korban dan pelaku untuk mencegah munculnya ketegangan di wilayah tersebut.
    “Personel kami juga ditempatkan di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga,” tambah dia.
    Sementara itu, motif atau pun hal pemicu hingga terjadi peristiwa tersebut pun masih dalam penyelidikan.
    Penyidik Polres Bangli, kata James, memeriksa para pelaku dan saksi guna mengungkap penyebab pasti terjadinya insiden itu.
    “Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Ketua DPRD Banjar Minta Evaluasi Total Dapur MBG dan Perketat Pengawasan

    Wakil Ketua DPRD Banjar Minta Evaluasi Total Dapur MBG dan Perketat Pengawasan

    Liputan6.com, Banjar – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar Irwan Bora menyampaikan keprihatinannya terkait dugaan keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 100 siswa Yayasan Assalam Martapura, Jumat 10 Oktober 2025.

    Irwan mengatakan, insiden tersebut harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh agar tidak kembali terulang.

    “Kejadian seperti ini harus menjadi perhatian serius. Semoga ini yang pertama dan terakhir, khususnya di Kabupaten Banjar dan Kalimantan Selatan,” ujar Irwan kepada Liputan6.com, Jumat malam 10 Oktober 2025.

    Politikus Partai Gerindra itu menekankan bahwa program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045.

    Karena itu, ia berharap masyarakat tetap melihat sisi positif program tersebut.

    Menurut Irwan, keberadaan dapur MBG tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil yang kini terbantu dalam memasarkan hasil produksi.

    Namun begitu, ia menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh dapur penyedia makanan MBG di Kabupaten Banjar.

    “Kami bersama pemerintah daerah akan memperkuat fungsi pengawasan. Ini bagian dari tanggung jawab moral karena program ini merupakan kebijakan pusat,” terang Irwan.

    Terkait kabar yang menyebut dirinya memiliki dapur MBG di daerah Tungkaran, Irwan membantah dan meluruskan informasi tersebut.

    “Dapur di Tungkaran itu milik rekan kami, Haji Sawkani. Kami memang sering berdiskusi soal MBG, tetapi dapur saya ada di wilayah Sungai Ulin,” ucap Irwan.

    Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk memperbaiki sistem pelayanan dan distribusi makanan dalam program MBG kedepannya.

    “Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai evaluasi bersama. Ke depan, dapur MBG harus lebih profesional dan aman bagi anak-anak,” tandas Irwan.

     

    Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan investigasi terkait kasus siswa keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

  • Nasi Kuning dan Sayur MBG Diduga Jadi Pemicu Keracunan Anak Sekolah di Martapura

    Nasi Kuning dan Sayur MBG Diduga Jadi Pemicu Keracunan Anak Sekolah di Martapura

    Liputan6.com, Banjar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mengungkap hasil sementara penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa Sekolah Islam Terpadu (SIT) Assalam Martapura, Kamis (9/10/2025).

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Banjar, Dr. H. Nooripansyah, mengatakan, hasil uji laboratorium sementara menunjukkan bahwa nasi kuning dan sayur yang disajikan dalam program MBG terindikasi jadi pemicu keracunan.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif mengandung zat penyebab keracunan. Sedangkan ayam dalam menu tersebut tidak terdeteksi adanya kontaminasi,” ujar Nooripansyah kepada wartawan, Kamis malam.

    Menurutnya, temuan itu masih bersifat awal. Tim gabungan dari Dinkes Banjar bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk menelusuri dapur penyedia makanan program tersebut.

    “Kami bersama tim dari provinsi akan turun langsung ke dapur penyedia untuk memastikan keamanan makanan. Karena kegiatan makan bersama masih akan berlanjut, jadi harus benar-benar dipastikan aman,” tegasnya.

    Nooripansyah menambahkan, pemeriksaan lanjutan akan terus dilakukan hingga penyebab pasti keracunan dapat dipastikan.

    Ia juga menegaskan bahwa evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

    Kasus dugaan keracunan ini sebelumnya menimpa puluhan siswa SIT Assalam Martapura yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG berupa nasi kuning, sayur, dan ayam suwir.

    Sebagian korban sempat mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Martapura.