kab/kota: Banjar

  • Yani Subekti akan Dukung Citanduy Waterway, Ini Syaratnya!

    Yani Subekti akan Dukung Citanduy Waterway, Ini Syaratnya!

    JABAR EKSPRES – Anggota Komisi II DPRD Banjar, Yani Subekti Permana, menyatakan dukungannya terhadap rencana wali kota terpilih, Sudarsono, untuk mengembangkan objek wisata baru di Sungai Citanduy yang dinamakan Citanduy Waterway.

    Dalam pernyataannya melalui sambungan telepon pada Rabu, 22 Januari 2025, Yani menekankan bahwa dukungannya akan diberikan dengan syarat bahwa pembangunan proyek tersebut tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjar.

    “Saya mendukung program ini, asalkan pembiayaannya tidak membebani APBD Kota Banjar. Jika anggaran untuk pembangunan ini berasal dari pemerintah pusat, itu sangat baik. Jika harus menggunakan APBD Banjar, maka skema cost sharing-nya harus sesuai agar tidak membebani anggaran daerah,” ujar Yani.

    Yani menilai bahwa rencana pembangunan Citanduy Waterway adalah inisiatif yang positif dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Kota Banjar.

    BACA JUGA:Sudarsono Angkat Bicara Terkait Kritik Program Citanduy Water Way

    “Harus ada dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat, seperti terciptanya lapangan pekerjaan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.

    Namun, Yani juga mengingatkan pentingnya koordinasi yang intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy terkait aspek teknis pembangunan. Sungai Citanduy berada di bawah kewenangan BBWS, sehingga kolaborasi ini sangat penting untuk kelancaran proyek.

    “Saya percaya bahwa kritik dan pro kontra yang muncul adalah hal yang wajar. Kritik tersebut harus dijadikan acuan dan evaluasi untuk memperbaiki rencana program ini,” tegasnya.

    Sebelumnya, Wali Kota Banjar terpilih, Sudarsono, telah memberikan penjelasan mengenai berbagai kritik yang dilayangkan terhadap rencana pembangunan Citanduy Waterway.

    BACA JUGA:Citanduy Waterway Tuai Pro Kontra, Ini Tanggapan Kritis dari Peneliti

    Ia menegaskan bahwa proyek ini, bersama dengan dua proyek besar lainnya, tidak akan dibiayai oleh APBD Kota Banjar. Sebaliknya, Sudarsono menekankan perlunya dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi.

    “APBD Kota Banjar akan difokuskan untuk infrastruktur, pendidikan, UMKM, dan bantuan sosial kepada masyarakat. Kami harus menggunakan anggaran yang ada secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Sudarsono pada Selasa, 21 Januari 2025.

    Sudarsono menambahkan bahwa rencana pembangunan Citanduy Waterway merupakan bagian dari upaya untuk memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi di sekitar Sungai Citanduy. Proyek ini diharapkan dapat menarik investasi dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Banjar.

  • Cek 14 Lokasi Layanan Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini

    Cek 14 Lokasi Layanan Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu (22/1/2025).

    Informasi 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yakni sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB.

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB.

    6. Samsat keliling hari ini juga ada di parkiran busway Foodmosphere dan Alun-alun Cibodas, Tangerang pukul 08.00-14.00 WIB.

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB.

    8. Ruko Azores Perum Banjar Cipondoh dan Fresh Market Lake City pukul 09.00-12.00 WIB.

    9.  Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-11.00 WIB dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Teluk Pucung 08.00-13.30 WIB.

    12. Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB.

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 08.00-12.00 WIB.

    14. Halaman Pasir Putih Sawangan pukul 08.00-11.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya. 

    Perlu dicatat bahwa layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Rabu, Samsat Keliling masih tersedia di Jadetabek

    Rabu, Samsat Keliling masih tersedia di Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek), Rabu.

    Akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di Jakarta, menyebutkan 14 Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00 – 14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00 – 15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di parkiran busway Foodmosphere dan Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Ciledug di Ruko Azores Perum Banjar Cipondoh dan Fresh Market Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman G TOWN Square pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di kantor Kelurahan Teluk Pucung pukul 08.00 – 13.30 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Ruko Robinson Lippo Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00 – 14.00 WIB dan kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Cinere di halaman Pasir Putih Sawangan pukul 08.00-11.00 WIB

    Masyarakat perlu membawa KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, dan tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Lalu, sebagai pilihan, warga juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) untuk membantu menyelesaikan urusan bayar PKB.

    Aplikasi SIGNAL dapat digunakan untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara daring di 33 provinsi melalui telepon seluler di genggaman dan berkas STNK juga akan dikirim ke alamat.

    Namun, aplikasi ini tak bisa digunakan untuk pemilik kendaraan yang menunggak pajak lebih dari satu tahun. Bagi penunggak pajak lebih dari setahun, tetap harus kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penganiayaan Anggota Perguruan Silat di Surabaya, Polisi Salah Tangkap?

    Penganiayaan Anggota Perguruan Silat di Surabaya, Polisi Salah Tangkap?

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan anggota perguruan silat Pagar Nusa di Surabaya kini menimbulkan pertanyaan besar. Fakta persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya mengungkap adanya dugaan salah tangkap terhadap terdakwa Lukman Fahirul Rafi, yang disebut tidak berada di lokasi kejadian saat insiden berlangsung.

    Kasus ini bermula dari konflik antaranggota dua perguruan silat, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa, yang memuncak pada 8 Agustus 2024. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Yustus One Simus Parlindungan dari Kejari Tanjung Perak, disebutkan bahwa terdakwa Louis Safarino Lake bersama Lukman dan beberapa orang lainnya melakukan pengeroyokan terhadap Yoga Ari Fardhani dan Moch. Heru Kurniawan di depan sebuah Indomaret di kawasan Banjar Sugihan, Surabaya.

    Dalam sidang, dua saksi meringankan, Eko dan Soni, yang merupakan tetangga Lukman, memberikan kesaksian bahwa saat kejadian, Lukman sedang berada di rumah dan tidur.

    “Saat itu saya obrak-obrak Lukman, saya tanya umiknya (ibu Lukman), katanya Lukman tidur. Saya kemudian ke kamarnya dan memang Lukman sedang tidur,” ujar Eko, yang dibenarkan oleh Soni.

    Keterangan ini diperkuat oleh terdakwa Louis Safarino Lake, yang menyatakan bahwa Lukman tidak terlibat dalam kejadian tersebut dan menyebut nama-nama pelaku lain yang saat ini masih buron.

    “Kalau yang di CCTV yang seperti Lukman itu bukan Lukman, tapi namanya Ahmad. Dia sekarang lari ke Madura,” ungkap Louis.

    Terdakwa Louis juga mengungkapkan bahwa ia dipaksa mengakui perbuatannya melalui cara-cara yang tidak manusiawi. Louis mengaku kepalanya ditutup dengan plastik berlapis hingga merasa sesak dan hampir pingsan.

    “Ketika mau ditutup kresek kelima, saya sudah nggak kuat karena saya merasa mata saya gelap. Kemudian saya mengakui kalau memukul, padahal saya tidak memukul, saya hanya memegang sabuk,” ujar Louis.

    Lukman juga mengaku mengalami kekerasan fisik saat pemeriksaan oleh Kanit Polsek Tandes.

    “Saya dipukul kepala saya dengan botol Aqua yang masih ada isinya,” jelas Lukman.

    Kuasa hukum terdakwa, Wildan Fikri Hidayatullah, membeberkan sejumlah kejanggalan, salah satunya terkait barang bukti pakaian yang dikenakan pelaku dalam rekaman CCTV.

    “Baju di CCTV warna putih, tapi tidak ditemukan di rumah Lukman. Yang di CCTV pakai baju warna putih polos, yang disita hem putih motif garis,” ujar Wildan.

    Kuasa hukum terdakwa berharap agar majelis hakim dapat melihat fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan memberikan putusan yang adil.

    “Harapan kami, hakim bisa membuat putusan yang adil demi kemerdekaan seseorang,” tegas Wildan.

    Kasus ini terus menjadi perhatian publik karena menyangkut dugaan pelanggaran prosedur dan kekerasan dalam proses penegakan hukum. Fakta persidangan menunjukkan bahwa pelaku utama masih buron, sementara dugaan salah tangkap terhadap Lukman semakin menguat. [uci/beq]

  • Pegawai Setwan DPRD Banjar Diduga Gelapkan Mobil Rental, Ini Kata Polisi

    Pegawai Setwan DPRD Banjar Diduga Gelapkan Mobil Rental, Ini Kata Polisi

    JABAR EKSPRES – Seorang pria yang diduga sebagai sopir Setwan DPRD dan sopir cadangan Ketua DPRD Kota Banjar, telah diciduk oleh Satreskrim Polres Ciamis sejak awal tahun 2025. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, S terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan kendaraan roda empat.

    S diketahui merupakan pegawai non ASN yang tengah mengurus persyaratan untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2 di lingkungan Pemkot Banjar. Namun, sejak awal tahun 2025, S tidak masuk kerja tanpa memberikan keterangan yang jelas.

    Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin, membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani kasus penipuan dan penggelapan kendaraan jenis R4.

    “Kalau masalah pekerjaan saya ngak tahu, yang jelas swasta dan ada yang kita amankan inisial S, kasusnya menangani masalah tipu gelap kendaraan roda empat rental,” ungkap Joko melalui pesan WhatsApp, Senin (20/1).

    Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Kota Banjar, Aspihani, belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi mengenai kasus yang menimpa mantan sopir Sekwan berinisial S.

    BACA JUGA: Tak Hanya Pantau RTH dan Tenaga Kerja, Komisi IV DPRD Sumedang Fokus Awasi Privatisasi Air oleh Industri

    Saat ini, lingkungan Sekretariat DPRD Kota Banjar tengah diterpa serangkaian masalah. Mulai dari kasus tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi anggota DPRD yang saat ini tengah ditangani oleh Kejaksaan, serta insiden bocornya atap gedung saat rapat paripurna penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih untuk pemilihan tahun 2024.

    Ruang Paripurna Bocor

    Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Banjar pada Jumat, 10 Januari 2025, membuat panik para pejabat yang berada di ruang paripurna DPRD Banjar.

    Insiden ini terjadi saat mereka akan menggelar rapat pengumuman penetapan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih hasil Pilkada Banjar tahun 2024. Atap gedung mengalami kebocoran, sehingga air hujan masuk ke sekitar area rapat.

    Ketua DPRD Banjar, Dadang Ramdhan Kalyubi, mengungkapkan keprihatinannya mengenai kondisi gedung tersebut. “Hujan yang terjadi saat ini cukup besar, sehingga atap di gedung ruang rapat paripurna ini mengalami kebocoran,” ujarnya.

  • Target 1.000 Sambungan Rumah Air Bersih di Kota Banjar Belum Tercapai

    Target 1.000 Sambungan Rumah Air Bersih di Kota Banjar Belum Tercapai

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Banjar terus berupaya untuk meningkatkan ketersediaan air bersih secara merata bagi masyarakat dengan menargetkan 1000 Sambungan Rumah (SR). Namun, upaya untuk memenuhi kebutuhan ini melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Instalasi Pengelolaan AIR (IPA) Situbatu Tahun 2024 belum sepenuhnya berjalan lancar.

    Progam 1.000 Sambungan Rumah (SR) ini menggunakan pendanaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, hingga Januari 2025, belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat yang terdaftar sebagai penerima DAK.

    Perumdam Tirta Anom Banjar telah memprogramkan pemasangan 1.000 SR yang dibiayai DAK tahun 2024 di empat wilayah, yaitu Kelurahan Situbatu, Desa Cibeureum, Desa Jajawar, dan Desa Neglasari.

    BACA JUGA: MES Kota Banjar Tukar Gagasan dengan Wali Kota Terpilih

    Namun, hingga saat ini, menurut Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, program air bersih belum sepenuhnya sampai ke rumah-rumah warga di wilayahnya. Ia menambahkan bahwa wilayah Desa Cibeureum merupakan daerah yang dilintasi proyek pipanisasi terpanjang dari Balokang Patrol hingga IPA Situbatu.

    “Mudah-mudahan secepatnya setelah pekerjaan pemasangan SR selesai, program air bersih dapat segera dinikmati oleh warga Cibeureum,” ungkap Yayan, Senin 20 Januari 2025.

    Di tempat terpisah, Direktur Utama Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E. Fitrah Nurkamilah, menegaskan bahwa ketersediaan air bersih adalah kebutuhan dasar untuk memenuhi standar kehidupan yang sehat. Ia juga menambahkan bahwa pemasangan SR yang ditanggung oleh DAK tahun 2024 ini akan digratiskan bagi masyarakat.

    BACA JUGA: MBG di Kota Banjar Tak Kunjung Dilaksanakan, Ini Penyebabnya!

    “Tahun 2024, kami memprogramkan pemasangan 1.000 SR di wilayah Kelurahan Situbatu, Desa Cibeureum, Desa Jajawar, dan Desa Neglasari,” ujarnya.

    Kasi Hubungan Langganan (Hublang) Perumdam Tirta Anom, Yogi Indriadji, menjelaskan bahwa untuk Desa Cibeureum, terdapat pengajuan pemasangan SR sebanyak 250 pelanggan. Saat ini, progres pemasangan yang telah terpasang adalah sebanyak 212 SR, sementara sisanya masih dalam proses pemasangan susulan. “Dari 250 pengajuan, yang baru terdaftar di PDAM sebanyak 125 pelanggan,” jelasnya.

    Yogi juga menegaskan bahwa keterlambatan dalam penyelesaian pemasangan SR bukan merupakan tanggung jawab Perumdam Tirta Anom, melainkan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). “Saat ini, Perumdam Tirta Anom sedang melakukan sinkronisasi teknis terkait data calon pelanggan, di mana pelanggan baru penerima SR DAK diharuskan sesuai dengan data by name by address,” katanya.

  • Arisan Bodong, 2 IRT Asal Cimahi Bawa Kabur hingga Rp400 Juta

    Arisan Bodong, 2 IRT Asal Cimahi Bawa Kabur hingga Rp400 Juta

    JABAR EKSPRES – Dua ibu rumah tangga asal Cimahi, NK (33) dan PSR (27), berhasil ditangkap oleh Jajaran Satreskrim Polres Cimahi atas tuduhan penggelapan uang ratusan juta dengan modus arisan fiktif.

    Kedua pelaku yang memanfaatkan media sosial Instagram dan aplikasi pesan singkat untuk menipu, berhasil membawa kabur uang senilai Rp400 juta milik sekitar 45 korban.

    NK mengaku terpaksa menjalankan aksi penipuan tersebut untuk menutupi dana arisan yang dibawa kabur oleh beberapa member.

    BACA JUGA:Kasus Arisan Bodong Memanas di Kota Banjar, Pelaku Diburu Emak-emak

    Ia menjelaskan bahwa banyak anggota arisan yang berhenti di tengah jalan setelah memenangkan arisan, sehingga ia kesulitan menutupi kekurangan dana.

    “Karena nggak bisa saya cover, makanya saya lakukan itu. Untuk awal, pemenang saya kasih dulu. Tapi untuk kedua dan ketiga tidak dicairkan, karena saya nggak bisa tutup lobang yang terlalu banyak,” ujarnya saat diamankan di Mapolres Cimahi, Senin (20/1/25).

    Modus penipuan ini dilakukan dengan mengiming-imingi calon korban melalui akun Instagram @arisan_bymakhdif yang mengarahkan mereka untuk bergabung dalam grup WhatsApp.

    BACA JUGA:Rekomendasi 9 Daftar Aplikasi Arisan Online 2024, Apakah Aman?

    Di sana, setiap harinya pelaku mempromosikan pemenang arisan untuk menarik minat calon korban.

    “Korban ditawari, diiming-imingi dengan keuntungan yang variatif, korban terbuai, karena setiap harinya pelaku mempromosikan pemenang tiap hari sehingga korban terbuai. Namun saat hari kemenangan yang dijanjikan, uang itu tidak diberikan,” ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.

    Saat ini, lanjut Tri, sudah ada tiga laporan polisi dengan delapan korban yang melaporkan kerugian sebesar Rp400 juta.

    BACA JUGA:Pelaku Arisan Bodong di Banjar Mendekam di Penjara

    Penyidik masih melakukan pengembangan untuk menyelidiki kemungkinan adanya korban lain, mengingat lebih dari 200 orang telah menjadi anggota arisan tersebut.

    “Grup WA dari kedua orang tersebut lebih dari 200 orang membernya. Tidak menutup kemungkinan korban bisa lebih banyak,” tegas Tri.

    Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan penggelapan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun. (Mong)

  • Update Longsor di Denpasar dan Klungkung Bali: 5 Korban Tewas, 4 Lainnya Masih Tertimbun Material – Halaman all

    Update Longsor di Denpasar dan Klungkung Bali: 5 Korban Tewas, 4 Lainnya Masih Tertimbun Material – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Musibah tanah longsor menerjang Denpasar dan Klungkung, Bali akibat kondisi cuaca buruk.

    Total korban tewas hingga Senin (20/12025) siang sebanyak 5 orang.

    Longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung mengakibatkan 4 korban tewas.

    Sementara Kejadian tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Denpasar dikabarkan memakan 1 korban nyawa.

    Empat korban lainnya dilaporkan masih tertimbun tanah longsor yang terjadi tepat di depan Kantor Desa Ubung Kaja Denpasar itu.

    Musibah tanah longsor di Desa Ubung Kaja itu terjadi pada Senin (20/1/2025) pagi.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya menerima laporan pukul 06.30 Wita.

    “Kami terima informasi warga pukul 06.30 Wita. Diinformasikan ada 8 orang di lokasi kejadian,” kata Kepala Basarnas Bali yang ditemui di lokasi.

    Dari 8 orang korban tanah longsor, 3 orang selamat, 1 orang ditemukan meninggal.

    Sementara untuk 4 orang masih tertimbun tanah longsor dan sedang dievakuasi tim Basarnas.

    Kejadian tanah longsor ini menimpa rumah kos-kosan dengan 3 kamar.

    Saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan pembersihan secara manual di TKP tanah longsor.

    Korban Tewas akibat Longsor Klungkung 4 orang

    Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban tanah longsor yang sebelumnya dilaporkan hilang saat longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung.

    “Korban kami temukan di bawah pepohonan. Tepat di timur batu besar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin (20/1/2025).

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

    Korban tanah longsor yang terakhir ditemukan yakni Nengah Mertayasa, asal Desa Pesinggahan. 

    Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Klungkung.

    Seperti diketahui, tanah longsor menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (19/1/2025) malam.

    Jenazah para korban tanah longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Klungkung, telah dibawa langsung di RSUD Klungkung.

    Ada 3 jenazah korban tanah longsor yang berhasil dievakuasi, sementara seorang lagi masih dalam pencarian Tim SAR.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah yang telah dievakuasi yakni:

    Wayan Nata dari Banjar Klodan, Desa Pesinggahan, Klungkung
    Ketut Surata asal Dusun Glogor, Desa Pikat 
    I Wayan Mudiana, asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan

    Sementara korban tanah longsor yang masih dalam pencarian, I Nengah Mertayasa asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan, Klungkung.

    Sementara warga yang mengalami luka-luka yakni:

    Ketut Mumbul asal Desa Sading Badung. 
    I Gede Aswin asal Desa Sading Badung. 
    I Gusti Made Ariasa asal Beringkit Badung
    I Wayan Kicen Dusun Timbul Desa Pesinggahan.

    “Lokasi yang terkena tanah longsor ini berupa pasraman, tempat menjalankan kegiatan spiritual. Justru banyak orang dari luar desa (Pikat) yang berada di sana,” ujar warga setempat, Komang Mawastika, Minggu.

    Biasanya setiap minggu, kerap ada aktivitas di lokasi itu. Seperti semadi ataupun pengelukatan.

    “Setiap minggu ada saja kegiatannya, biasanya semadi,” ungkapnya.

    Pada Minggu 19 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ada sekitar 10 orang di lokasi tersebut. 

    Di tengah guyuran hujan, tiba-tiba tanah longsor menerjang sebuah bangunan permanen yang di bawahnya didiami beberapa warga.

    Tidak hanya tanah longsor, batu besar dengan diameter 5 meter, menggelinding menghancurkan bangunan itu secara tiba-tiba.

    “Tadi ada seorang warga yang berlari, minta tolong ke warga,” ungkapnya.

    Saat itu tiga jenazah tergeletak di antara runtuhan bangunan. Sementara seorang lagi masih tertimbun tanah longsor.

  • Bangunan Pasraman di Bali Tertimbun Longsor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, Seorang Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Bangunan Pasraman di Bali Tertimbun Longsor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, Seorang Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA – Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. 

    Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

    Informasi dikutip TribunBali.com, awalnya sebanyak 8 orang hendak mengadakan meditasi di tempat mirip pasraman yang berlokasi di bawah Bukit Mucung. 

    Pasraman adalah lembaga pendidikan khusus bidang agama Hindu. 

    Lembaga ini merupakan tempat pembelajaran alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan Hindu. 

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

    Pasraman sebagai pendidikan non formal sesuai fungsinya dapat sebagai pelengkap pendidikan formal.

    Para korban diduga melakukan kegiatan spiritual di bangunan semi permanen tersebut. 

    Saat hujan deras, bangunan itu diterjang tanah longsor dan dihantam batu besar dengan diameter sekitar 5 meter. 

    “Ini tempat seperti pasraman. Biasa jadi tempat meditasi,” ujar seorang warga setempat.

    Sebanyak 4 orang meninggal dunia tertimbun longsor. Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka. 

    “Tiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Satu korban masih dalam pencarian,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada. 

    Korban meninggal dunia, 3 orang di antaranya berasal dari Desa Pesinggahan. Sementara seorang lainnya merupakan warga Dusun Glogor, Desa Pikat. 

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung dan kepolisian turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi korban. 

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

    Proses evakuasi dilakukan di tengah guyuran hujan deras, serta kondisi gelap. 

    “Tiga korban meninggal sudah ditemukan. Tiga korban lainnya juga dievakuasi karena mengalami luka-luka,” ungkap Widiada.

    Petugas sempat melakukan upaya pencarian terhadap seorang korban yang belum ditemukan. 

    Namun hingga pukul 20.50 Wita, korban belum ditemukan. 

    Sehingga pencarian dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan Senin (20/1/2025) pagi ini.

    “Situasi masih berisiko, karena tanah masih labil dan hujan masih deras. Kita khawatir nanti terjadi longsor susulan, sehingga setelah koordinasi pencarian korban dilanjutkan besok (hari ini) pagi,” jelas Widiada.

    Suasana pencarian korban berlangsung dramatis. 

    Di tengah hujan deras, petugas berusaha evakuasi korban dengan alat seadanya. 

    Bangunan yang diterjang longsor merupakan pasraman. 

    Menurut warga setempat, lokasi itu sering dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan spiritual.

    “Sehari-hari lokasi itu untuk kegiatan spiritual. Tetapi yang sering melakukan aktivitas di sana bukan warga di sini, banyak dari luar,” ungkap Bendesa Pikat, Komang Puja Sudarsana. 

    Identitas Korban

    Jenazah para korban telah dibawa langsung di RSUD Klungkung.

    Ada 3 jenazah yang berhasil dievakuasi, sementara seorang lagi masih dalam pencarian. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah yang telah dievakuasi yakni:

    Wayan Nata dari Banjar Klodan, Desa Pesinggahan.
    Ketut Surata asal Dusun Glogor, Desa Pikat 
    I Wayan Mudiana, asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan. 

    Sementara korban yang masih dalam pencarian, I Nengah Mertayasa asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan.

    Sementara warga yang mengalami luka-luka yakni:

    Ketut Mumbul asal Desa Sading Badung
    I Gede Aswin asal Desa Sading Badung
    I Gusti Made Ariasa asal Beringkit Badung
    I Wayan Kicen Dusun Timbul Desa Pesinggahan.

    “Lokasi yang terkena longsor ini berupa pasraman, tempat menjalankan kegiatan spiritual. Justru banyak orang dari luar desa (Pikat) yang berada di sana,” ujar warga setempat, Komang Mawastika, Minggu 19 Januari 2025.

    Biasanya setiap minggu, kerap ada aktivitas di lokasi itu. Seperti semadi ataupun pengelukatan.

    “Setiap minggu ada saja kegiatannya, biasanya semadi,” ungkapnya.

    Pada Minggu 19 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ada sekitar 10 orang di lokasi tersebut. 

    Di tengah guyuran hujan, tiba-tiba tanah longsor menerjang sebuah bangunan permanen yang di bawahnya didiami beberapa warga.

    Tidak hanya tanah longsor, batu besar dengan diameter 5 meter, menggelinding menghancurkan bangunan itu secara tiba-tiba.

    “Tadi ada seorang warga yang berlari, minta tolong ke warga,” ungkapnya.

    Saat itu tiga jenazah tergeletak di antara runtuhan bangunan. Sementara seorang lagi masih tertimbun longsor.

  • Tersenggol Mobil Saat Menyalip, Pemotor di Jembrana Tewas Menabrak Pohon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Januari 2025

    Tersenggol Mobil Saat Menyalip, Pemotor di Jembrana Tewas Menabrak Pohon Regional 19 Januari 2025

    Tersenggol Mobil Saat Menyalip, Pemotor di Jembrana Tewas Menabrak Pohon
    Tim Redaksi
    JEMBRANA, KOMPAS.com
    – Seorang pengendara motor, I Wayan Arta Widana (37), meninggal dunia setelah mengalami
    kecelakaan
    di Jalan Denpasar-Gilimanuk KM 89-90, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten
    Jembrana
    ,
    Bali
    , Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 09.00 Wita.
    Kecelakaan
    terjadi saat Arta Widana, warga Banjar Masean, Desa Batuagung, mencoba mendahului kendaraan di jalan lurus.
    Pada saat bersamaan, mobil Honda Brio bernomor polisi DK 1509 ML yang dikemudikan I Gusti Kadek Setya Indra Yana (27), juga melakukan manuver mendahului dari arah berlawanan.
    “Sepeda motor korban tersenggol bagian depan kanan mobil Honda Brio, lalu oleng ke kanan dan menabrak pohon perindang jalan,” jelas Kapolsek Mendoyo, Kompol Dewa Gede Artana.
    Arta Widana meninggal dunia di tempat akibat benturan keras. Kecelakaan ini menyebabkan kedua kendaraan mengalami kerusakan:
    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Kasus ini kini ditangani oleh Satlantas Polres Jembrana.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.