kab/kota: Bangkalan

  • Pelaku Penipuan Jual Beli COD Ditangkap Polisi Bangkalan

    Pelaku Penipuan Jual Beli COD Ditangkap Polisi Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sulton (25) warga Kabupaten Sampang, menjadi korban penipuan saat hendak menjual motor miliknya dengan cara Cash On Delivery (COD). Pelaku penipuan adalah YK (49) Warga Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.

    Sebelum aksi penipuan terjadi, pelaku semula melihat postingan korban yang menawarkan motor Kawasaki Ninja miliknya di Facebook. Kemudian pelaku hendak membeli motor korban dan mengajak COD di kawasan jalan raya Blega.

    “Modusnya, pelaku ini menghubungi korban berpura-pura hendak membeli sepeda motor tersebut,” terang Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Minggu (22/10/2023).

    Sebelum traksaksi, korban menawarkan motornya seharga Rp 10 juta pada pelaku. Lalu ditawar dan disepakati dengan harga Rp 8,7 juta.

    “Setelah sepakat harga, keduanya janjian untuk ketemu di Kecamatan Blega,” imbuhnya.

    Keduanya akhirnya bertemu di tepi jalan raya Blega dan korban sempat membuat video. Bahkan, ia juga menyorot wajah pelaku yang datang melihat motornya.

    “Setelah bertemu, pelaku lalu mengecek bodi motor dan meminta kunci motor korban dengan alasan ingin test drive untuk mengecek performa mesinnya,” tambahnya.

    BACA JUGA:

    Pria di Bangkalan Ini Curi Motor untuk Nafkahi 6 Istri

    Setelah kunci diberikan, pelaku langsung menaiki motor tersebut dan kabur meninggalkan korban. Bahkan, motor pelaku yang digunakan sebagai transportasi untuk tiba di lokasi itu juga ditinggal.

    “Karena pelaku tak kunjung kembali, akhirnya korban melapor ke polisi dan memberikan bukti video yang sebelumnya sempat ia rekam sebelumnya,” tandasnya. [sar/but]

  • Pria di Bangkalan Ini Curi Motor untuk Nafkahi 6 Istri

    Pria di Bangkalan Ini Curi Motor untuk Nafkahi 6 Istri

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pria inisial H (54), warga Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, dihajar massa. Bahkan dia sempat diikat di pohon usai tertangkap basah mencuri motor di Desa Lomaer, Kecamatan Blega.

    Kejadian bermula saat pelaku mengunjungi pasar Lomaer dan mendapati motor korban terparkir di dalam area pasar. Melihat motor itu tak segera diambil pemiliknya, ia lalu menggunakan kunci T membobol motor tersebut.

    “Motor korban sengaja diparkir karena sedang menyiapkan jualan pentolnya di dalam pasar,” ujar Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Jumat (20/10/2023).

    Setelah berhasil membobol motor, pelaku hendak kabur. Namun, korban mendengar dan melihat motornya dibawa orang lain, lalu mengejar pelaku dan meneriaki maling. “Pelaku berhasil ditahan para pengunjung pasar,” imbuhnya.

    Kemudian warga dan pengunjung pasar mengikat pelaku di sebuah pohon dan memukuli hingga babak belur. Bahkan video pemukulan terhadap pelaku menyebar di media sosial dengan posisi pelaku terikat di pohon. “Petugas yang ada di sekitar lokasi langsung mengamankan pelaku dan membawa ke Polsek Blega,” imbuhnya.

    BACA JUGA:
    Buron 3 Tahun, Akhirnya Polisi Bekuk Pelaku Curanmor Sumenep di Bangkalan

    Di hadapan polisi, pelaku mengaku perbuatan tersebut bukan pertama kalinya. Bahkan, ia merupakan residivis yang tiga kali keluar masuk penjara. Pelaku juga mengaku, selama ini hasil curiannya itu dijual pada penadah seharga Rp 2 juta.

    Selain digunakan untuk bersenang-senang, uang tersebut juga diberikan untuk nafkah kepada 6 orang istrinya. “Kami masih kembangkan kasus ini untuk mengungkap adanya keterlibatan pelaku lain,” tandasnya. [sar/suf]

  • Buron 3 Tahun, Akhirnya Polisi Bekuk Pelaku Curanmor Sumenep di Bangkalan

    Buron 3 Tahun, Akhirnya Polisi Bekuk Pelaku Curanmor Sumenep di Bangkalan

    Sumenep (beritajatim.com) – Pelarian F (32), tersangka pelaku curanmor di Sumenep, berakhir. Satreskrim Polres Sumenep membekuk pemuda ber-KTP Kramat Jati, Jakarta Timur itu setelah 3 tahun buron.

    “Tersangka ditangkap di jalan raya Desa Pangkong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Rabu (18/10/2033).

    Pelaku melakukan pencurian sepeda motor pada hari Senin (18/05/2020) sekitar pukul 19.30 WIB. Sepeda motor itu dicuri di parkiran Musala Dusun Binagung, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih.

    Baca Juga: Wushu Jatim Siap Tempur di Pra PON 2023, La Nyalla Dorong Pertahankan Juara Umum

    “Setelah melakukan aksinya, pelaku kabur. Anggota kami terus melakukan pencarian dan pengejaran sejak tahun 2020. Alhamdulillah, berkat informasi dari masyarakat, keberadaan tersangka bisa diketahui,” ungkap Widiarti.

    Saat ini pelaku ditahan di Polres Sumenep untuk proses penyidikan lebih lanjut. Tersangka dijerat dengan pasal 363 ayat (1) ke 4e, 5e KUHP, dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. (tem/ian)

  • Update Kasus di Blackhole KTV, Kuasa Hukum Ungkap Dini Sera Lebih Dulu Pukul Ronald Tannur

    Update Kasus di Blackhole KTV, Kuasa Hukum Ungkap Dini Sera Lebih Dulu Pukul Ronald Tannur

    Surabaya (beritajatim.com) – Kuasa hukum Ronald Tannur mengungkap adanya perkelahian di dalam lift usai Ronald Tannur dan Dini Sera Afrianti berkaraoke di Room 7 Blackhole KTV, Rabu (04/10/2023) kemarin.

    “Dari rekaman CCTV dan rekonstruksi kemarin didapati bahwa Ronald bereaksi karena terlebih dahulu ditampar, dicakar dan dipukul kepalanya oleh korban,” ujar Lisa Rachmat kuasa hukum dari Ronald Tannur, Selasa (17/10/2023).

    Lisa Rachmat lalu menjelaskan kronologi awal Gregorius Ronald Tannur dan Dini Sera Afrianti sampai mabuk dan cekcok di Blackhole KTV. Pada Selasa malam (03/10/2023). Cerita Lisa tidak berbeda dengan versi kepolisian. Awalnya Ronald dan Dini makan di Gwalk. Dini lantas dihubungi oleh temannya untuk ikut party di Blackhole KTV. Menurut Lisa, saat itu Ronald sudah enggan ikut karena memikirkan kondisi kesehatan lambung Dini yang masih dalam perawatan.

    Baca Juga: Santri Ponpes Ibnu Ahmad Masduki Bangkalan Dukung Gibran Jadi Cawapres

    “Jadi yang mengajak itu adalah teman-temannya korban. Bukan teman tersangka. Saat itu Ronald sudah menolak. Andini juga sudah mengatakan kepada temannya bahwa dia sedang bersama Ronald. Tapi mereka bilang nggak apa-apa, ajak saja Ronald,” ungkap Lisa.

    Ronald sempat berusaha untuk menunda-nunda keberangkatan ke Blackhole KTV. Ia sempat membelokan ke apartemen untuk ganti baju. Kata Lisa, Ronald sengaja mengulur waktu agar tidak jadi berangkat. Namun, karena terus ditelpon, sejoli itu pun mendatangi kawan-kawan Dini di Blackhole KTV.

    Di Blackhole KTV mereka bertemu dengan lima orang teman Dini yang sudah menunggu di room 7. Minuman keras jenis Tequila sudah siap di meja. Termasuk gelas sloki untuk Dini dan gelas besar untuk Ronald.

    Baca Juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu di Magetan Mengarah ke Utara dan Timur 

    Ronald Tannur sudah mengingatkan agar Andini tidak banyak minum. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian karena lambung Dini masih dalam perawatan. Namun, himbauan Ronald tidak didengarkan oleh Dini. Seiring berjalannya waktu, Dini sudah minum 4 sloki dan mabuk. Ronald yang juga sudah setengah mabuk lantas mengajak Dini pulang.

    Ronald yakin saat itu Andini sudah mabuk. Karena jika mabuk Andini suka marah-marah. “Korban kalau mabuk suka nyakar, memukul, ndlosor,” papar Lisa yang mendapatkan cerita itu dari Ronald.

    Disitulah awal percekcokan terjadi. Ronald lantas keluar room dan meninggalkan teman-temannya Dini. Saat didalam lift, perkelahian terjadi karena dipicu Dini yang terlebih dahulu memukul Ronald.

    Ronald sempat mengancam untuk meninggalkan Andini di sana, dan menyuruhnya pulang dengan teman-temannya. Andini mengamuk dan menarik baju Ronald hingga robek. Ronald juga sempat dipukul dengan handphone.

    Baca Juga: Kebakaran di Ponorogo, 1 Orang Tewas Terjebak dalam Rumahnya

    Saat kondisi seperti itu,tersangka menghalau korban dan mengenai bagian lehernya. Namun, menurut cerita Ronald kepada Lisa,  tujuannya untuk menahan agar Andini tidak terus-terusan memukulnya.

    “Jadi bukan mencekik. Tolong untuk itu diklarifikasi,” pinta Lisa.

    Karena sudah dihalau namun tidak kunjung tenang, dan malah memukul tersangka dengan handphone, akhirnya tersangka menendang kakinya Andini hingga jatuh terduduk.

    “Saat jatuh duduk, celana tersangka dipegang sampai robek. Sudah robek pun Andini tetap menarik celana tersangka. Tetap tidak mau melepas, ditutuklah kepala Andini dengan botol minuman yang dibawanya,” kata Lisa.

    Baca Juga: Korban KA Argo Semeru Anjlok Bertambah

    Lisa menegaskan, yang dilakukan oleh Ronald bukanlah pemukulan yang keras dengan botol, yang bisa menyebabkan pendarahan.

    “Bahkan setelah itu Dini masih bisa keluar dari lift, masih bisa chat. Gak tau chat dengan siapa,” paparnya.

    Lisa mengatakan bahwa kronologi itu ia dapat dari hasil rekonstruksi dan pengakuan Ronald Tannur. Sampai saat ini, kuasa hukum Ronald Tannur belum menerima hasil autopsi untuk menentukan penyebab kematian Dini Sera Afrianti. (ang/ian)

  • Mayat Bayi Dibuang di Jembatan Suramadu

    Mayat Bayi Dibuang di Jembatan Suramadu

    Bangkalan (beritajatim.com) – Mayat bayi ditemukan di pesisir pantai Jembatan Suramadu, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Minggu (15/10/2023) sore. Saat ditemukan, mayat bayi laki-laki itu masih lengkap dengan tali pusarnya.

    Kapolsek Sukolilo, Iptu Naris Sudartoyo saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat bayi tersebut. “Mayat bayi laki-laki itu ditemukan pertama kali oleh anak-anak yang sedang bermain di pantai sore tadi,” terangnya.

    Ia menambahkan, karena takut dan kaget, anak-anak tersebut melaporkan kepada warga lalu lanjutkan ke Polsek. “Kita langsung mengecek ke lokasi dan mengevakuasi mayat bayi itu ke RSUD Syamrabu, Bangkalan,” imbuhnya.

    Naris mengatakan, dugaan sementara mayat tersebut sengaja dibuang sekitar tiga hari yang lalu. “Namun untuk memastikan, tunggu hasil otopsi,” ujarnya.

    BACA JUGA:

    Tuban Creative Hub, Selesaikan Masalah Sampah di Sekitar Pantai

    Saat ini, mayat bayi tersebut telah berada di rumah sakit. Sementara jajaran kepolisian setempat mulai melakukan menyelidikan untuk mengungkap adanya penemuan mayat bayi di area jembatan Suramadu.

    “Kita masih melakukan penyelidikan,” tandasnya. [sar/but]

  • Air dan Oli Penyebab Kecelakaan, Bukan Garam dari Sampang

    Air dan Oli Penyebab Kecelakaan, Bukan Garam dari Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang, menegaskan bahwa tetesan air bercampur oli atau solar yang menyebabkan kecelakaan. Bukan tetesan garam yang dimuat truk dari Sampang.

    “Truk pengangkut garam yang meneteskan air bercampur oli bukan truk garam dari Sampang,” terang Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dishub Sampang, Hery Budiyono, Sabtu (14/10/2023).

    Terkait masalah ini, pihaknya mengaku telah duduk bersama dengan Kepolisian dan sejumlah pengusaha garam di Sampang. Ini guna membahas tetasan air garam bercampur oli yang menyebabkan kecelakaan di jalan nasional.

    “Kami telah berupaya dan meminimalisir adanya truk bermuatan garam truk dengan memeriksa dan melakukan uji kir kelayakan kendaraan,” imbuhnya.

    Diberitakan sebelumnya, ratusan warga melakukan demonstrasi dengan memblokade pintu masuk jembatan Suramadu sisi Madura. Hal itu sebagai bentuk protes terhadap kejadian tetesan air garam bercampur oli di jalan raya Madura yang memakan banyak korban.

    BACA JUGA:
    Dishub Sampang Janji Tindak Tegas Pelanggaran Truk Pengangkut Garam

    Hanafi, salah satu pendemo mengatakan, pihaknya bersama ratusan massa turun ke jalan menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur turun tangan karena banyak korban terjatuh akibat jalan licin terkena tetesan air garam bercampur oli.

    “Bodi truk pemuat garam diolesi dengan oli, sehingga menetes ke jalan raya Blega dan Galis. Akibatnya banyak pengendara mengalami kecelakaan bahkan ada yang sampai meninggal. Pemprov harus segera bertindak,” teriaknya di jembatan Suramadu.

    Yang lebih memprihatinkan, puluhan korban kecelakaan air garam tersebut tidak mendapatkan kompensasi apapun dari pihak perusahaan pengangkut garam. “Sampai saat ini truk pengangkut garam tetap melintas dan sampai hari ini masih ada korban berjatuhan,” tambahnya.

    BACA JUGA:
    Bupati Sumenep Koordinasi dengan Pabrik Soal Tetesan Garam

    Di tempat yang sama, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan pihaknya telah menyiapkan ratusan personil untuk mengamankan aksi tersebut. Ia mengatakan, meski blokade dilakukan petugas membuka satu lajur untuk pengendara bisa melintas.

    “Tetap kami buka satu lajur, agar tidak menganggu pengedara yang hendak melintas di jembatan Suramadu,” tandasnya. [sar/beq]

  • Carok Massal Sampang, 4 Orang Dibawa ke Polda Jatim

    Carok Massal Sampang, 4 Orang Dibawa ke Polda Jatim

    Sampang (beritajatim.com) – Polisi akhirnya menetapkan empat tersangka dalam tragedi carok massal antara pemuda Desa Pekalongan dan Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Aparat sebelumnya telah mengamankan satu orang.

    Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto mengatakan, saat ini pihaknya menetapkan 4 tersangka. Namun, karena masih dalam proses penyelidikan, nama dan alamat para tersangka masih belum dipublikasikan.

    “Empat orang yang ditetapkan tersangka telah dibawa ke Polda Jawa Timur untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terangnya, Senin (9/10/2023).

    Sujianto juga menjelaskan, jika nantinya ditemukan fakta-fakta baru, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.

    “Kemungkinan tersangka bisa bertambah, kita tunggu penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, bentrok dua kelompok pemuda antar Desa Banyumas dan Desa Pekalongan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, mengakibatkan 7 korban luka karena senjata tajam hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Muhammad Zyn.

    BACA JUGA:

    Sejak Carok Massal Bangkalan, FR Tak Pernah Masuk Kantor DPRD

    Ipda Sujianto, saat dikonfirmasi kala itu membenarkan kejadian tersebut. Bahwa ada dua kelompok pemuda dari dua desa carok massal. Dugaan kuat penyebabnya perempuan atau motif asmara.

    Jianto menambahkan, 7 pemuda yang mengalami luka itu berasal dari dua desa. Di antaranya inisial M, F, S, U, D, H dan SA.

    “Kejadian perkelahian atau carok massal itu sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa 3 Oktober 2023,” pungkasnya. [sar/but]

  • Aksi Balap Liar di Bangkalan Tabrak Penguna Jalan

    Aksi Balap Liar di Bangkalan Tabrak Penguna Jalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Aksi balap liar di jalan Kini Balu, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, memakan korban. Pasalnya, seorang pembalap menabrak mobil BRV dengan Nomor Polisi (Nopol) L 1290 CAN milik warga Desa Martajesah, Kelurahan Mlajah, Bangkalan.

    Kejadian tabrakan itu bermula saat pemilik mobil bernama Joni (33) bersama dua anak dan istrinya pulang berbelanja. Saat melintasi jalan kembar tersebut sekitar pukul 21.00 WIB, ia melihat ada sekelompok pemuda melakukan aksi balap liar. “Jadi saya melaju lebih cepat supaya tidak berbarengan dengan mereka,” terangnya, Jumat (6/10/2023).

    Tak lama kemudian, empat motor mulai melakukan balap liar. Salah satu motor jenis Yamaha FIZ bahkan melakukan standing. “Saya lihat dari spion mereka sudah start balapan, lalu saya berjalan ambil jalur pinggir kiri, salah satu motor sudah mendahului mobil saya,” imbuhnya.

    Beberapa detik kemudian bagian body belakang mobilnya terdengar bunyi benturan keras. Hal itu membuat seisi mobil menjerit kaget. “Ternyata sepeda Yamaha FIZ menabrak bagian belakang mobil saya bahkan sampai ringsek, lalu kawanan pebalap liar itu kabur,” tambahnya.

    Terpisah, Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada membenarkan jika area itu sering digunakan untuk balap liar. “Petugas rutin patroli di tempat itu dan berulang kali mengimbau agar tidak digunakan sebagai area balap liar, sementara korban tabrak lari itu sudah membuat laporan,” tandasnya.[sar/kun]

    BACA JUGA: Bangunan SDN Binoh 3 Bangkalan Memprihatinkan, Tiga Tahun Ambruk

  • Dua Tersangka Pembuang Bayi Menikah di Polres Gresik

    Dua Tersangka Pembuang Bayi Menikah di Polres Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Dua tersangka pembuang bayi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah Menganti, Gresik, resmi menikah. Di hadapan penghulu, kedua tersangka yakni Belva Pandega Nusantara (24) dan pasangannya Ulviyanti (22) mahasiswi asal Bangkalan menikah di Masjid Al Aziz Polres Gresik.

    Usai resmi menikah, salah satu tersangka Belva menuturkan, dirinya sempat deg-degan saat mengucapkan ijab qobul. “Jantung saya sempat berdetak keras saat menjalani prosesi ijab qobul dihadapan penghulu,” tuturnya, Kamis (5/10/2023).

    Warga asal Menganti Gresik itu, menikahi pasangannya Ulviyanti dengan mahar seperangkat alat salat dan sejumlah uang. “Alhamdulillah ijab kabul berjalan dengan lancar. Tadi orangtua serta mertua dan saudara juga hadir semua,” ujar Belva.

    Ia menambahkan, terkait dengan proses pernikahan ini, dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada Polres Gresik. Khususnya, Kasat Reskrim AKP Aldhino Prima Wirdhan, Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hepi dan Kasat Tahti Iptu Soleh yang membantu pelaksanaan pernikahannya.

    “Anak kami dalam keadaan sehat, sekarang diasuh oleh mertua saya karena kami masih menjalani hukuman,” imbuhnya.

    BACA JUGA:
    Buang Bayi ke Ponpes Al Hikmah Gresik, Orang Tua Mengaku Khilaf

    Seperti diberitakan, kasus bayi dibuang di Ponpes Al Hikmah sempat viral. Setelah diselidiki yang membuang bayi tersebut adalah pasangan Belva Pandega Nusantara dengan kekasihnya Ulviyanti. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Gresik karena membuang bayi dari hasil hubungan gelap. [dny/suf]

  • Dua Pemuda Bangkalan Pelaku Rudakpaksa Keok di Tangan Polwan

    Dua Pemuda Bangkalan Pelaku Rudakpaksa Keok di Tangan Polwan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Dua pemuda masing-masing inisial TH (18) dan SF (23) warga Dusun Duko, Desa Panyaksagan, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, nekat menyetubuhi sebut saja bunga (14) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan kejadian bermula saat keduanya berkenalan melalui media sosial. Kemudian TF mengajak bunga bertemu dan menjemput di rumahnya. “Korban dijemput di rumahnya oleh pelaku,” terangnya, Rabu (4/10/2023).

    Pelaku lalu membawa korban ke area persawahan di Desa Panyaksagan yang jauh dari pemukiman penduduk. Di sana, TH bersama SF memperkosa bunga. “Saat korban berusaha melawan, pelaku menakuti korban dengan menggunakan replika celurit,” tambahnya.

    Replika celurit berbahan kardus itu sengaja disiapkan oleh pelaku sebelum bertemu korban. Setelah keduanya melancarkan aksinya, pelaku lalu mengantarkan korban pulang ke rumahnya, korban menangis dan menceritakan semua yang telah dialaminya. “Mendengar cerita bunga, keluarga melaporkan kejadian tersebut,” ujarnya.

    BACA JUGA:
    Kepala Dusun Bangkalan Tega Perkosa Keponakan

    Setelah laporan tersebut, polisi lalu berupaya menangkap pelaku dengan cara menjebak. Polisi wanita (Polwan) berpura-pura mendekati pelaku di media sosial dan membujuk untuk bertemu.

    “Lalu petugas yang menyamar ini mengajak bertemu, setelah disepakati mereka datang ke lokasi yang sudah ditentukan kemudian petugas menangkap para pelaku,” tandasnya. [sar/suf]

    Foto di email