kab/kota: Bangkalan

  • Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Surabaya (beritajatim.com)– Pada Ramadhan di Bulan Maret saat ini Indonesia masih memasuki musim penghujan. Meski demikian pada April mendatang diprediksikan adalah musim peralihan ke musim kemarau. Sesuai prediksi musim kemarau tahun ini tergolong mundur.

    Adapun musim penghujan ini telah berlangsung sejak akhir 2023 lalu. Akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa daerah masih mengalami banjir. Beberapa kawasan di antaranya Sampang dan Bangkalan untuk kawasan Jawa Timur (Jatim) dan Semarang untuk kawasan Jawa Tengah (Jateng).

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan puncak musim kemarau diprediksikan akan datang di kisaran Juli-Agustus. Hal ini berlaku untuk sebagian besar wilayah di Indonesia.

    Dwikorita kemudian memetakan daerah yang awal musim kemarau diprediksi mundur yaitu Jatim, DIY, Jabar, Jakarta, Banten, sebagian wilayah Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

    Melansir dari situs resmi BMKG disebutkan jika wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan sebagian Papua Selatan.

    Sementara wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal yaitu sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.

    “Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 317 ZOM (45,61 persen) akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua,” terang Dwikorita. [aje]

  • Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Malang Dibuka, Ada Tujuan Madura Hingga Ngawi

    Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Malang Dibuka, Ada Tujuan Madura Hingga Ngawi

    Malang(beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang resmi membuka pendaftaran untuk program mudik gratis. Program ini dibuat untuk menyambut libur Hari Raya Idul Fitri 2024 mendatang.

    Sejumlah rute yang telah disiapkan Dishub Kota Malang yakni, Malang-Lamongan-Bojonegoro, Malang-Lamongan-Tuban. Malang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi, Malang-Probolinggo-Lumajang-Jember-Banyuwangi.

    Lalu Malang-Blitar-Tulungagung- Trenggalek-Ponorogo. Malang-Blitar-Kediri-Jombang-Ngajuk-Madiun-Ngawi. Dan Malang-Bangkalan, Malang-Sampang-Pamekasan hingga Malang-Sampang-Pamekasan-Sumenep.

    “Kita sediakan 450 seet (kursi) dan yang digunakan ada 10 bus,” kata Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Senin, (18/3/2024).

    Balai Kota Malang

    Widjaja mengatakan, bagi masyarakat yang ingin merasakan fasilitas mudik gratis alur pendaftarannya cukup mudah. Pendaftar silahkan datang ke Terminal Madyopuro, Jalan Danau Jonge No 1, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Buka sejak pukul 08.00 WIB sampai 14.30 WIB mulai hari ini hingga 22 Maret 2024 mendatang.

    “Syarat yang harus dipenuhi, yakni membawa KTP dan KK asli Kota Malang, Fotokopi KTP dan KK atau Fotokopi KK untuk yang berusia dibawah 17 tahun. Mudik gratis ini bakal berangkat pada 6 April 2024 pukul 07.00 WIB di depan Balai Kota Malang,” ujar Widjaja.

    Widjaja mengatakan bahwa tujuan mudik gratis untuk menekan inflasi dari segi kebutuhan transportasi. Serta mengurangi tingkat kecelakaan dan berharap penggunakan sepeda motor (R2) untuk mudik bisa berkurang.

    “Dengan adanya mudik gratis ini, tentu kita lakukan untuk menekan inflasi dan mengurangi tingkat kecelakaan,” ujar Widjaja. (luc/ted)

  • Warga Bangkalan Rela Antre di Pasar Murah Saat Ramadhan

    Warga Bangkalan Rela Antre di Pasar Murah Saat Ramadhan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya yang melambung tinggi di bulan Ramadhan 1445 Hijriah membuat warga Bangkalan rela antre untuk menyerbu pasar murah, meskipun tengah menjalankan ibadah puasa.

    Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M.Edie, saat meninjau pelaksanaan pasar murah mengatakan, tujuan diadakannya pasar murah adalah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar.

    “Harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri memang cenderung mengalami kenaikan,” terangnya pada Senin (18/3/2024).

    Oleh karena itu, pihaknya mengadakan pasar murah untuk menyediakan kebutuhan pokok bagi warga dan memastikan ketersediaannya hingga Idul Fitri nanti.

    “Pasar murah ini kita laksanakan selama dua hari, mulai tanggal 18 hingga 19 besok, bertempat di jalan raya Letnan Abdullah tepat di depan Pendopo Kabupaten,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Pj Bupati Arief berjanji akan kembali menggelar pasar murah serupa pada H-7 hari raya Idul Fitri. Hal tersebut merupakan salah satu strategi untuk menjaga kestabilan harga di pasaran.

    “Saya berpesan kepada masyarakat agar tidak berlebihan dalam pola konsumsi selama bulan Ramadhan. Sahur dan buka puasa dengan menu seperti hari biasa, jangan terlalu berlebihan, sehingga tidak memicu kenaikan harga,” tandasnya. (sar/ted)

  • Suami di Bangkalan Gerebek Istri Ngamar Bersama Pria Lain

    Suami di Bangkalan Gerebek Istri Ngamar Bersama Pria Lain

    Bangkalan (beritajatim.com) – RF, seorang suami di Bangkalan menggerebek istrinya, A (29) di sebuah hotel. Wanita itu kedapatan satu kamar dengan pria lain yang diduga selingkuhannya.

    RF semula curiga dengan gerak gerik istrinya. Ditambah ia mendengar kabar jika istrinya berselingkuh dengan pegawai sekantornya inisial D (26).

    Bachtiar Pradinata, kuasa hukum RF mengatakan, kliennya yang sudah mengendus adanya perselingkuhan itu lalu mencoba mengikuti dan membuntuti A saat sedang bersama D. Keduanya lalu pergi ke sebuah hotel di Surabaya dan memesan satu kamar.

    Setelah A dan D masuk ke dalam kamar tersebut, RF lalu meminta bantuan managemen hotel dan berhasil menemukan istrinya di salah satu kamar bersama D. Bahkan, saat pintu dibuka, D masih sibuk memperbaiki baju dan celananya.

    Aksi perselingkuhan itu juga direkam oleh RF sebagai bukti jika A dan D berselingkuh karena berada dalam satu kamar. Tak cukup sampai di situ, RF juga melaporkan perbuatan istrinya itu ke Polrestabes Surabaya.

    “Klien kami sudah membuat laporan polisi atas perzinahan dan saat ini prosesnya masih berjalan,” terangnya, Jumat (15/3/2024).

    Ia juga menambahkan, saat dilakukan pengrebekan A dan D masih mengenakan seragam dinas ketika di salah satu hotel di Surabaya.

    “Saat digerebek keduanya masih memakai baju dinas,” tandasnya. [sar/beq]

  • Dugaan Kasus Kepala Bayi Tertinggal, Bidan dan 2 Saksi Diperiksa

    Dugaan Kasus Kepala Bayi Tertinggal, Bidan dan 2 Saksi Diperiksa

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bidan berinisial M yang menangani proses persalinan ibu Mukarromah (25) asal Sampang, telah diperiksa polisi.

    Pemeriksaan itu buntut dari kasus dugaan malapraktik terhadap bayi Mukarromah yang kepalanya terputus saat melahirkan di Puskesmas Kedungdung, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo mengatakan, pihaknya hingga kini masih mendalami kasus tersebut. Sebanyak tiga saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap dugaan malapraktik tersebut.

    “Sudah ada tiga orang saksi yang kami periksa, dan kasus ini masih kita kembangkan,” terangnya, Kamis (14/3/2024).

    Heru menjelaskan, 3 orang saksi yang diperiksa tersebut berasal dari pihak pelapor dan tenaga kesehatan yang diduga terlibat persalinan Mukarromah yakni bidan M.

    “Saksi yang kami periksa itu bidan M lainnya satu nakes dan satu orang dari keluarga korban,” sambungnya.

    Sebelumnya, kasus dugaan malapraktik viral di media sosial. Dalam sebuah video, pihak keluarga mengaku jika bayinya menjadi korban malapraktik sebuah puskesmas di Bangkalan. Bahkan, akibat kejadian itu kepala bayi terputus saat proses persalinan. [sar/ian]

  • Tragedi Persalinan di Bangkalan: Polisi Usut Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim

    Tragedi Persalinan di Bangkalan: Polisi Usut Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus persalinan tragis di Desa Panpajung, Kecamatan Modung, Bangkalan, yang mengakibatkan kepala bayi tertinggal di dalam rahim ibunya, Mukarromah (25), saat melahirkan pada Senin (4/3/2024) dan menjadi viral di media, kini sedang diselidiki oleh Satreskrim Polres Bangkalan.

    Penyelidikan dimulai setelah Sulaiman, suami korban, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

    Sulaiman menjelaskan bahwa pada Senin dini hari, ia membawa istrinya ke Puskesmas Kedundung untuk melahirkan, didampingi oleh bibinya. Awalnya, rencana adalah merujuk Mukarromah ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk operasi caesar.

    Namun, karena kondisi yang sudah mendesak, bidan di Puskesmas Kedundung membantu proses kelahiran. Bayi yang lahir dalam posisi sungsang, dengan kaki keluar terlebih dahulu, dipaksakan untuk dilahirkan secara normal.

    Akibatnya, tubuh bayi terpisah dari kepala, yang masih tertinggal di rahim. Mukarromah kemudian dirujuk ke RSIA Glamor Husada Kebun Kamal Bangkalan untuk operasi caesar guna mengeluarkan kepala bayi.

    Kasatreskrim AKP Heru Cahyo Seputro, S.H., M.H. menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa tiga saksi: pelapor, tenaga kesehatan, dan akan berkoordinasi dengan forensik serta ahli hukum pidana dari Universitas Airlangga Surabaya untuk menentukan penyebab kejadian.

    Jika terbukti ada malpraktik, pelaku akan dijerat dengan Pasal 440 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2023 tentang kesehatan. (ted)

  • Sampang Banjir, Polda Jatim Imbau Jangan ke Madura Dulu

    Sampang Banjir, Polda Jatim Imbau Jangan ke Madura Dulu

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim mengirim pasukan yang terdiri dari Brimob, Polair, dan juga lalu lintas untuk membantu penanganan banjir di Sampang Madura. Pasukan satu peleton ini dipimpin langsung oleh Dirlantas dan Dilpolair.

    “Saat ini pasukan masih disana, masih back up Polres Sampang,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Rabu (13/3/2204).

    Dirmanto mengimbau agar masyarakat Madura dari Sampang, Pamekasan, Sumenep, yang akan ke Surabaya sebaiknya ditunda dulu. Mengingat kondisi jalan yang masih belum memungkinkan untuk dilewati.

    “Begitu pula sebaliknya masyarakat yang akan menuju Sampang, Pamekasan, Sumenep agar ditunda perjalanan,” ujarnya.

    Dijelaskan Dirmanto, banjir diakibatkan intensitas hujan dan merata mulai kemarin pukul 03.00 Wib.

    Adapun wilayah yang terkena luapan air adalah Kecamatran Jrengik kemudian luapan air sungai Panyiburan Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang karena intensitas curah hujan yang tinggi serta banjir kiriman dari Kecamamatan Tambelangan dan Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan.

    Banjir selain menggenangi persawahan warga juga menggenangi sebagian rumah warga yang terdampak, serta meluap dan mengenanggi Jl. Raya Panyepen.

    Sungai tidak mampu menampung debit air hujan sehingga air meluap ke pemukiman penduduk, area persawahan serta meluap ke Jl. Raya Panyepen.

    Air hujan yang tinggi dan merata mengakibatkan sungai tidak mampu menjadikan luapan air hujan dari sungai ke jalan persawahan. [uci/but]

  • Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Bangkalan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bangkalan, sejak Senin malam hingga Selasa (12/03/2024). Membuat sejumlah kecamatan pun tergenang banjir, terkecuali Kecamatan Arosbaya, yang merupakan Kecamatan penyangga kota Bangkalan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan hingga pukul 14.00 WIB, setidaknya di kecamatan Arosbaya ada 4 desa yang terendam banjir yakni di Desa Buduran sekitar 700 warga yang terdampak, Desa Plakaran 200 warga, Desa Tambegan ada 15 warga, serta Desa Arosbaya mencapai 1100 warga.

    Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali. yang terjun langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Arosbaya mengatakan.

    “Kami bersama Kodim 0829 Bangkalan, dan BPBD melakukan upaya evakuasi secara bertahap di rumah rumah warga yang terdampak banjir. Total sekitar 2000 warga yang kami evakuasi di SPBU Arosbaya,” terang Kompol Andi.

    Ia menambahkan, lokasi banjir terparah di Kecamatan Arosbaya berada di akses jalan menuju Kecamatan Geger, yakni di Desa Buduran dengan kedalaman mencapai sekitar betis orang dewasa.

    “Untuk sementara akses Arosbaya menuju Geger via Desa Buduran ke timur belum bisa dilewati oleh kendaraan R2 dan R4,” imbuhnya.

    Pihaknya juga mengimbau, kepada masyarakat yang hendak menuju ke arah utara Kabupaten Bangkalan untuk mencari alternatif jalan lain. Mengingat, banyak titik yang tergenang banjir di sejumlah kecamatan.

    “Kami menghimbau masyarakat Bangkalan untuk selalu waspada dan tidak berada di rumah,” harapanya. [sar/ian]

  • Awal Ramadhan Hujan Lebat di Sampang, Arus Lalin Terganggu

    Awal Ramadhan Hujan Lebat di Sampang, Arus Lalin Terganggu

    Sampang (beritajatim.com) – Awal Ramadhan 1445 Hijriyah/2024, ruas jalan nasional penghubung empat Kabupaten di Madura tepatnya di jalan raya Nyeburen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. Tidak bisa dilalui kendaraan jenis city car karena jalan raya tersebut terendam banjir antara 20 cm hingga 50 cm. Pada awal puasa kawasan Sampang mengalami hujan lebat. Saking lebatnya hujan bahkan membuat  arus lalu lintas (lalin) sempat terganggu.

    H. Suwali warga setempat mengatakan, bahwa hujan yang menguyur wilayah Sampang semenjak pagi tadi membuat genangan air di jalan raya Nyeburen terendam banjir air hujan.

    “Sebenarnya banjir di jalan raya Nyeburen ini sering terjadi saat musim penghujan, bahkan sempat membuat arus lalu lintas lumpuh karena banjir terlalu dalam,” terangnya, Selasa (12/3/2024).

    Ia juga menceritakan, banjir air hujan ini juga bagian dari dampak luapan sungai Nyeburen yang sudah mulai dangkal. Sehingga, saat hujan deras air meluber ke jalan raya.

    “Harapan warga pemerintah segera turun tangan mengatasi banjir di jalan raya Nyeburen, sebab kondisi tiap tahun semakin parah,” imbuhnya.

    Informasi yang berhasil diperoleh beritajatim.com, hujan yang terjadi semenjak pagi tadi juga mengenangi jalan raya di wilayah Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Kondisinya hampir sama karena kendaraan kecil tidak bisa melintas.

    “Di bagian pantura Madura juga terjadi banjir, sebagian jalan raya hanya bisa dilalui kendaraan besar,” kata Ahmad warga Pantura. [sar/aje]

  • Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Ini Kata Dinkes Bangkalan

    Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Ini Kata Dinkes Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus bayi meninggal saat lahir di Puskesmas Kedungdung menggegerkan warga Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Bayi itu berhasil dikeluarkan namun dengan kondisi kepala tertinggal di dalam rahim ibunya.

    Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Chotibah mengatakan kejadian bermula saat pasien datang ke Puskesmas Kedungdung dengan kondisi kehamilan berusia 45 minggu.

    “Jadi HPL-nya itu 2 Februari. Pasien datang ke Puskesmas pada 5 Maret jadi usianya sudah 45 minggu dan lebih 4 mingguan dari HPL,” terangnya, Selasa (12/3/2024).

    Saat datang ke Puskesmas Kedungdung, kata Chotibah, tensi darah pasien mencapai 180. Sehingga hal itu membuat bayi yang ada di dalam kandungan mengalami keracunan dari tubuh ibunya.

    “Berat bayi 1 kilogram dan mengalami keracunan karena tensi ibunya tinggi sehingga hal itu yang menghambat perkembangan bayi,” imbuhnya.

    Chotibah juga mengatakan, pihaknya juga melakukan audit bersama tim Intrauterine Fetal Death (IUfD). Hasilnya menyatakan bayi meninggal sekitar 7 hingga 10 hari sebelum pasien tiba di Puskesmas Kedungdung pada 5 Maret itu.

    “Kondisi bayi meninggal di dalam kandungan kurang lebih 10 hari,” jelasnya.

    Petugas Puskesmas Kedungdung berusaha merujuk pasien ke rumah sakit di Bangkalan. Namun, sebelum dirujuk pasien mengalami pembukaan dan bayi yang dalam kondisi sungsang itu keluar melalui jalan lahir.

    “Bagian bokong bayi itu keluar sehingga petugas melakukan pertolongan pada pasien dan sebelum itu juga sudah disampaikan bahwa bayi sudah tidak ada detak jantung,” imbuhnya.

    Tak hanya itu, kondisi bayi yang sudah mengalami maserasi atau melepuh membuat tubuh bayi lemah dan akibatnya bayi yang sungsang itu bagian kepalanya terpotong sehingga tertinggal di dalam rahim.

    “Tubuh bayi juga mulai melepuh atau maserasi sehingga hal itu mengakibatkan kepala bayi tertinggal di dalam rahim,” tandasnya. [sar/beq]