120 Ton Hexa Reef Ditanam di Pantai Bangkalan untuk Cegah Laju Abrasi
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 120 ton hexa reef ditanam di tepi Pantai Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Penanaman
hexa reef
ini dilakukan untuk mencegah abrasi pantai yang tiap tahun makin meluas.
Hexa reef adalah beton berbentuk hexagonal yang biasanya ditanam di pesisir pantai supaya menjadi tempat berlindung biota laut.
Penanaman ini dilakukan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di bibir Pantai Tlangoh sepanjang 4 kilometer.
“Target kami, dengan adanya penanaman ini bisa menahan abrasi di Pantai Tlangoh yang tiap tahun rata-rata mencapai hingga 7 meter,” kata Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana, Senin (24/11/2025).
Menurut Nofrie, adanya inovasi hexa reef ini tak hanya menahan abrasi pantai, namun juga bisa menjadi habitat baru biota laut. Sehingga, ekosistem di pesisir laut bisa terus terbentuk dan terjaga.
“Ketika ekosistem ini terjaga dan biota laut ini memiliki habitat baru, maka di situ bisa menjadi jujukan wisata bahari masyarakat dan bisa menarik wisatawan luar juga,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan, upaya pemeliharaan lingkungan di kawasan pesisir Pantai Tlangoh akan terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Sehingga, dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat mengatakan, pemasangan hexa reef ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem laut.
Sehingga, pesisir Pantai Tlangoh tak hanya bisa berkembang sebagai lokasi ekowisata, namun juga kelestarian lingkungan terus terjaga.
“Ini berdampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya penanaman ini, kelestarian lingkungan terjaga dan peluang lapangan kerja melalui pengembangan wisata juga tumbuh,” tuturnya.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Bangkalan
, Lailatul Nikmah mengatakan, Pantai Tlangoh menjadi salah satu destinasi wisata bahari favorit di Bangkalan. Tak hanya memiliki pasir pantai yang bersih, namun juga memiliki banyak biota laut.
“Memang selama ini, Pantai Tlangoh menjadi lokasi wisata pantai yang banyak dikunjungi. Penanaman ini diharapkan bisa semakin menarik banyak wisatawan sehingga masyarakat sekitar juga memiliki banyak peluang ekonomi baru,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bangkalan
-
/data/photo/2025/11/24/6923efe9cabdc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
120 Ton Hexa Reef Ditanam di Pantai Bangkalan untuk Cegah Laju Abrasi Surabaya 24 November 2025
-

Sempat Selamat dari Amukan Warga, Residivis Curanmor Surabaya Ditangkap di Madura
Surabaya (beritajatim.com) – Satu orang bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di perumahan Dreaming Land, Pakal, Rabu (12/11/2025) kemarin, diamankan anggota Unit Reskrim Polsek Pakal.
Pria berinisial FA (31) itu diamankan di Desa Labang Sukolilo, Bangkalan, Madura usai meninggalkan rekannya IM (23) saat dihajar warga.
Kapolsek Pakal AKP Mulya Sugiharto mengatakan, kedua bandit curanmor itu sudah diperiksa secara intensif. Dari data kepolisian, keduanya merupakan residivis kasus yang sama.
“Keduanya merupakan residivis kasus yang sama. FA warga Bangkalan, lalu IM warga Pabean Cantikan,” kata Mulya, Senin (24/11/2025).
Dalam menjalankan aksi pencurian, kedua residivis curanmor Surabaya itu saling berbagi peran. IM berperan sebagai eksekutor. Sementara FA sebagai joki dan pengamat situasi. Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami lokasi lain yang pernah disatroni keduanya. Kuat dugaan, ada Tempat Kejadian Perkara (TKP) lain yang pernah disatroni dua residivis curanmor Surabaya itu.
“Untuk TKP lain masih kami cek lebih lanjut. Nanti angka pastinya kita sampaikan,” jelas Mulya.
Atas kejadian ini, Mulya menghimbau agar masyarakat lebih waspada dalam memarkir kendaraan. Selain itu, sebagai upaya preventif (pencegahan) Mulya meminta agar masyarakat dapat mengamankan kendaraan dengan kunci ganda atau memasang GPS.
“Kami menghimbau agar masyarakat juga terus waspada agar tidak menjadi korban kejahatan. Sementara, kami juga terus meningkatkan intensitas patroli di daerah yang rawan dengan aksi kejahatan,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Seorang bandit curanmor yang belum diketahui identitasnya menjadi samsak hidup warga Benowo, Rabu (12/11/2025). Sementara rekan pelaku yang berperan sebagai pengamat situasi berhasil kabur.
Hylda (26) salah satu warga Benowo yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, kedua pelaku mulanya beraksi di perumahan Dreaming Land, Pakal. Kedua pelaku hendak mencuri sepeda motor milik salah satu warga berinisial S.
“Dia (pelaku) mengaku baru beraksi di Dreaming Land sana mas. Tapi katanya ketahuan pemilik motor,” kata Hylda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu eksekutor dari komplotan curanmor sudah merusak dan hendak menuntun sepeda motor yang terparkir di teras rumah. Namun sebelum berhasil, pemilik sepeda motor terlebih dahulu keluar rumah dan memergoki pelaku.
Merasa ketahuan, palaku lantas meninggalkan sepeda motor korban di lokasi. Ia lari ke arah rekannya yang sudah bersiaga di atas motor untuk mengamati situasi.
“Dadi Pakal itu sudah dikejar sama warga. Pas di depan Pondok Benowo Indah (PBI) malingnya jatuh. Tapi yang ketangkap warga cuman satu saja. Satunya berhasil kabur,” jelas Hylda.
Satu pelaku yang diamankan oleh warga itu lantas dipukuli. Pelaku yang memakai kaos warna hitam menjadi samsak warga. Akibatnya, pelaku mengalami luka di sekujur tubuh. (ang/ted)
-

FAM Desak Pemkab Sampang Segera Tetapkan Jadwal Pilkades 2026
Sampang (beritajatim.com) — Forum Aktivis Madura (FAM) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk segera menetapkan jadwal Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2026. Desakan ini muncul karena sejak 2015 hingga 2025, rata-rata desa di Sampang tidak memiliki kepala desa (kades) definitif dan hanya dipimpin penjabat (Pj) dari kalangan ASN.
“Kami akan kawal terus agar Pilkades segera digelar,” tegas Ketua FAM, Samsul Arifin, Minggu (23/11/2025).
Samsul mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan aksi demonstrasi kepada Polda Jawa Timur. Aksi tersebut rencananya digelar pada Selasa mendatang sebagai bentuk tekanan agar pemerintah daerah mempercepat proses penjadwalan Pilkades.
“Kita juga akan demo ke Gubernur Jawa Timur untuk menuntut agar Pilkades di Sampang segera digelar,” ujarnya.
FAM juga menyampaikan kekecewaan terhadap Wakil Bupati Sampang, Mahfud. Menurut Samsul, saat aksi demo sebelumnya, Mahfud sempat menyatakan dukungan, namun sampai saat ini belum menunjukkan langkah konkret.
“Kami kecewa karena Wabup mendukung saat demo beberapa waktu lalu, tetapi sampai sekarang belum ada langkah nyata,” keluhnya.
Samsul menegaskan bahwa pihaknya siap menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar jika Pemkab Sampang tidak segera memberikan kepastian penyelenggaraan Pilkades. Ia juga menyoroti besarnya anggaran Pilkades di Sampang dibandingkan daerah lain di Madura.
“Di Bangkalan hanya Rp 80 juta per desa. Sementara di Sampang Rp 120 juta per desa, padahal kultur kedua kabupaten sama. Karena itu kami akan melakukan aksi lebih besar agar Pilkades secepatnya digelar,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Aksi FAM, Mausul, meminta eksekutif dan legislatif Kabupaten Sampang segera memastikan alokasi anggaran Pilkades dan menetapkan jadwal resmi pelaksanaannya pada tahun 2026.
“Kalau ini tidak diindahkan, kami akan terus berjuang dengan aksi lima kali lipat dari sebelumnya,” tegas Mausul. [sar/but]
-

Pesan MH Said Abdullah untuk UIN Madura
Pamekasan (beritajatim.com) – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jatim XI Madura, MH Said Abdullah meresmikan Gelanggang Olahraga (GOR) Said Abdullah di Kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) Madura, Jl Raya Panglegur KM 4 Tlanakan,Pamekasan, Sabtu (22/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Rektor UIN Madura, Saiful Hadi beserta jajaran, Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Safi’, Anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Hj Ansari l, serta sejumlah undangan lainnya.
“Ini peresmian GOR kedua untuk hari ini, tadi pagi kami meresmikan Said Abdullah Sport Centre di UTM Bangkalan, dan saat ini GOR Said Abdullah (UIN Madura). Semoga dua gedung ini punya makna yang menurut hemat kami bermanfaat bagi siapa saja, karena itu pergunakan GOR ini sebaik-baiknya,” kata MH Said Abdullah.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan proses transformasi IAIN Madura menuju UIN Madura. “Secara pribadi kami punya riwayat panjang, berawal dari rencana pembangunan gedung ini saat diajak Menpan RB, Azwar Anas. Di mana saat itu IAIN mulai memiliki inisiatif dan berencana mengajukan alih status menjadi UIN,” ungkapnya.
“Pada saat itu, pihak IAIN tengah melakukan proses alih status menjadi UIN, dan meminta dukungan untuk bertemu dengan Mensesneg. Kebetulan saat itu Mensesneg juga setuju, setelah rampung baru memanggil Kementerian Agama (Kemenag). Sebab jika tidak begitu, biasanya relatif lama,” sambung politisi yang tercatat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Polisi senior yang tercatat sebagai Ketua Banggar DPR RI, sengaja menceritakan hal itu sebagai motivasi bagi juniornya di PDI Perjuangan, Hj Ansari yang juga hadir dalam peresmian tersebut. “Itulah manfaat jadi anggota DPR, mudah-mudahan Mbak Ansari bisa melakukan hal yang sama, tetap melayani rakyat. Karena melayani rakyat punya kebahagiaan tersendiri,” tegasnya.
“Namun tidak kalah penting, kami akan selalu berharap semoga UIN Madura bisa menjadi pelopor keilmuan keislaman, dan jangan sampai hilang ciri khas terhadap nilai-nilai keislaman,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dua bangunan GOR di Madura, yakni Said Abdullah Sport Centre di UTM Bangkalan, serta GOR Said Abdullah di UIN Madura, merupakan bantuan pribadi dari politisi senior yang tercatat sebagai Ketua Bidang Sumber Daya DPP PDI Perjuangan.
Bahkan disela sambutan yang disampaikan dalam peresmian GOR Said Abdullah UIN Madura, MH Said Abdullah juga memberikan apresiasi kepada sejumlah pembawa acara, mulai dari pembaca ayat suci Al-Qur’an hingga kelompok pembaca shalawat Nabi Muhammad SAW. [pin/kun]
-

Dua Pemuda Tewas Adu Moncong di Torjun Sampang, Motor Sempat Diduga Melaju Kencang
Sampang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Torjun, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, dan mengakibatkan dua pemuda asal Kecamatan Tambelangan meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah mobil dari arah berlawanan. Korban diketahui bernama Siful (21), pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan Rafa (18), keduanya warga Desa Tambelangan.
“Meski sempat dilarikan ke RSUD Sampang, nyawa kedua remaja itu tak terselamatkan akibat luka serius,” ucap Kasat Lantas Polres Sampang Akp Sigit Ekan Sahudi, Sabtu (22/11/2025).
Sementara itu, pengemudi mobil Hyundai bernomor polisi W 1578 ZD, Rahmat Fajar (40), warga Bangkalan, selamat tanpa mengalami luka apa pun.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi saat sepeda motor korban yang melaju dari arah timur ke barat diduga berkecepatan tinggi dan berupaya mendahului kendaraan lain di depannya. Motor tersebut bergerak terlalu ke kanan hingga masuk ke jalur berlawanan.
Di saat bersamaan, sebuah mobil Hyundai melaju dari arah barat ke timur. Karena jarak yang terlalu dekat dan minimnya ruang untuk menghindar, tabrakan adu depan tidak terelakkan. Benturan keras membuat kedua pemuda tersebut mengalami luka berat dan meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
Kerugian material akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp10 juta. Satuan Lalu Lintas Polres Sampang mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat berkendara, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta memastikan kondisi tubuh tetap fit sebelum melakukan perjalanan. [sar/ian]
-

Identitas 6 Santri Tenggelam di Danau Bekas Tambang Galian C Bangkalan
Bangkalan (beritajatim.com) – Enam santri Pondok Pesantren Jabal Qur’an di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di danau bekas tambang galian C yang berjarak sekitar 450 meter dari pondok, Kamis (20/11/2025).
Para korban diduga pergi ke lokasi tanpa sepengetahuan pengasuh, lalu satu di antaranya terpeleset dan lima lainnya ikut tenggelam saat mencoba menolong.
Kepala Puskesmas Jaddih, drg Purwanti, mengatakan para korban tiba di puskesmas sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Ketika datang, seluruh korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kondisi fisik membiru, pupil membesar, dan ditemukan lebam di beberapa bagian tubuhnya,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Lebam itu diduga akibat benturan dengan batu dan lumpur di dasar danau. Puskesmas kemudian berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk proses identifikasi dan penanganan lanjutan.
Purwanti menambahkan, hanya satu korban yang berasal dari Bangkalan, sementara lima lainnya merupakan santri dari luar daerah. “Seluruh jenazah sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing dengan bantuan ambulans,” terangnya.
Identitas keenam korban adalah:
Louvin (9) – Surabaya
Osyid Ainul Yakin (10) – Surabaya
Eynand Azka (9) – Surabaya
Alman (9) – Surabaya
Moh Nasirudin Adrai (8) – Sampang
Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) – BangkalanPeristiwa itu pertama kali diketahui santri lain yang melihat para korban tenggelam. Evakuasi berlangsung sulit karena tubuh para santri berada di kedalaman dan harus diangkat satu per satu. Seorang pengurus pondok bahkan dilarikan ke RSUD Syamrabu akibat kelelahan saat proses penyelamatan.
Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab tenggelamnya para santri dan menilai ulang tingkat keamanan kawasan bekas tambang galian C tersebut. Polda Jawa Timur juga turun langsung memeriksa lokasi dan menjadwalkan pengujian kualitas air danau untuk mendukung proses penyidikan. [sar/beq]
-

Kiai Kholil Bangkalan Pahlawan Nasional, Jong Madura Probolinggo Gelar Tasyakuran
Probolinggo (beritajatim.com) – Jong Madura Probolinggo (JongMa) akan mengadakan tasyakuran sebagai bentuk penghormatan atas penetapan Kiai Kholil Bangkalan sebagai Pahlawan Nasional. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ingatan kolektif masyarakat Madura terhadap tokoh besar yang memberikan kontribusi bagi bangsa.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, JongMa juga menggelar kajian mendalam terkait peran dan pemikiran Kiai Kholil. Kajian itu akan mengulas perjalanan intelektual beliau mulai dari aktivitas pergerakan, pendidikan, hingga nilai tasawuf.
Sebelum acara puncak digelar, JongMa memulai konsolidasi awal bersama mahasiswa perwakilan dari empat kabupaten di Madura. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah penguatan sinergi dan pemetaan gerakan budaya di kalangan generasi muda.
Pertemuan tersebut diselenggarakan di Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid pada Kamis (20/11/2025). Lokasi itu dipilih sebagai ruang bertemu dan berdiskusinya mahasiswa Madura yang sedang menempuh pendidikan di kawasan Probolinggo.
Ketua Umum JongMa Probolinggo, Ponirin Mika, mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya nilai-nilai budaya Madura di tengah masyarakat. Ia menyebut karakter seperti kesopanan dan keakraban perlahan mulai memudar dari kehidupan sehari-hari.
“Banyak nilai budaya Madura yang sekarang mulai bergeser,” ujar Ponirin. Ia menilai generasi muda perlu memahami akar tradisi tersebut agar tidak semakin hilang.
Ponirin juga menyoroti semakin melemahnya ikatan persaudaraan antarwarga Madura dibandingkan masa sebelumnya. Menurutnya, konsolidasi pemuda menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali rasa persatuan itu.
Selain itu, Ponirin menilai masuknya budaya luar secara masif membawa pengaruh besar terhadap cara hidup masyarakat Madura. Ia berpendapat kondisi tersebut harus disikapi dengan serius agar nilai-nilai luhur tidak tergerus.
JongMa Probolinggo menilai revitalisasi budaya Madura harus dimulai dari ruang edukasi dan kebersamaan antar pemuda. Ponirin menegaskan bahwa kesadaran budaya hanya bisa tumbuh lewat dialog dan kegiatan kolektif yang konsisten.
Melalui tasyakuran dan kajian pemikiran Kiai Kholil Bangkalan, JongMa berharap generasi muda semakin memahami sejarah tokoh asal Madura. “Kiai Kholil adalah figur yang dapat memperkuat identitas budaya kami,” kata Ponirin.
Dengan solidnya jejaring mahasiswa Madura di Probolinggo Raya, JongMa menargetkan gerakan pelestarian budaya dapat berjalan lebih terarah. Mereka berharap kegiatan ini menjadi awal kebangkitan kembali nilai-nilai Madura di kalangan generasi muda. (ada/but)
-

6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Galian Tambang
Jakarta –
Enam orang santri di Desa Parseh, Socah, Bangkalan, Jawa Timur, ditemukan tewas tenggelam saat mandi di kubangan genangan air bekas galian tambang golongan C di area wisata Bukit Jaddih. Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
Dilansir detikJatim, Kamis (20/11/2025), Kapolsek Socah Bangkalan Iptu Pariadi mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Sementara keenam jenazah santri kini sudah diserahkan ke keluarga korban.
“Beberapa sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga,” kata Pariadi.
Pariadi mengungkapkan semua korban masih di bawah umur. Mereka adalah IZ (7), asal Bangkalan; SM (9) dan NZ (8), asal Sampang; serta LV (9), RN (9), dan RY (10), asal Surabaya.
Menurut dia, keluarga korban enggan melakukan autopsi jenazah pada korban. Hal itu disertai surat pernyataan.
“Sebagian korban masih menunggu pihak keluarga, sebagian sudah dibawa pulang ke rumah duka dengan membuat surat penyataan,” tandasnya.
(rfs/eva)
-

Banjir Sampang Bikin Arus Lalu Lintas di Madura Terhambat
Sampang (beritajatim.com) – Banjir yang merendam Jalan Raya Penyepen, Desa Penyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, membuat arus lalu lintas di jalur nasional penghubung empat kabupaten di Madura terhambat sejak Rabu pagi.
Genangan air berasal dari luapan sungai yang tidak mampu menampung derasnya volume hujan, sehingga jalan utama tersebut tampak seperti aliran sungai dan memaksa kendaraan melaju perlahan dari dua arah.
Pengendara roda dua menjadi pihak yang paling terdampak karena harus mengantre panjang sambil menunggu ketinggian air menurun. Banyak dari mereka enggan memaksakan melintas karena risiko mesin mati.
Tokoh masyarakat Kecamatan Jrengik, H Suwali, menilai potensi kerusakan motor sangat tinggi jika pengendara nekat menerjang arus banjir. “Kalau sepeda motor memaksa menerjang banjir saya pastikan mogok karena air bisa menganggu pengapian seperti businya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Luapan sungai tidak hanya membuat arus lalu lintas tersendat, tetapi juga merendam areal persawahan di sekitar ruas jalan nasional tersebut. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada tanaman padi yang tengah tumbuh, terutama bila banjir tidak segera surut.
“Yang kasian itu petani karena tanaman padinya terendam air dan terkadang berakibat pada gagal panen,” tambah Suwali.
Dari sisi penanganan darurat, BPBD Sampang memastikan banjir yang terjadi merupakan banjir luapan sungai dan memerlukan langkah normalisasi pada titik-titik tertentu. Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Sampang, H Hozin, menyebut hujan intensitas tinggi sejak malam sebelumnya menjadi pemicu utama genangan di jalan nasional tersebut.
“Air hujan yang terjadi tadi malam membuat banjir meluap hingga ke jalan raya, semoga cepat surut dan lalulintas kembali lancar,” tutupnya.
Gangguan arus lalu lintas akibat banjir ini kembali menguatkan persoalan kapasitas sungai dan saluran air di wilayah barat Madura. Ruas Jalan Raya Penyepen menjadi salah satu titik krusial dalam mobilitas antar-kabupaten, sehingga setiap gangguan berpotensi menghambat distribusi barang, aktivitas ekonomi, dan perjalanan masyarakat yang melintas dari arah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. [sar/beq]
-

Polres Bangkalan Gelar Operasi Zebra Semeru 2025 untuk Tekan Kecelakaan Lalu Lintas
Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan resmi meluncurkan Operasi Zebra Semeru 2025 sebagai langkah tegas untuk menekan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat.
Operasi yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin berlalu lintas.
Meskipun data Satlantas Polres Bangkalan menunjukkan penurunan jumlah kejadian kecelakaan pada 2025, jumlah korban luka ringan justru mengalami peningkatan sebesar 4 persen. Dari 413 kasus pada 2024, jumlah tersebut naik menjadi 429 kasus pada tahun ini.
Kenaikan ini menjadi perhatian serius bagi Polres Bangkalan, yang merasa perlu untuk memperketat pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan bahwa dalam Operasi Zebra Semeru 2025 ini, ada delapan pelanggaran prioritas yang menjadi target utama.
Di antaranya adalah pengendara roda dua yang tidak memakai helm SNI, pengemudi yang tidak mengenakan sabuk pengaman, penggunaan ponsel saat berkendara, melawan arus, pengendara di bawah umur, melanggar batas kecepatan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, kendaraan tidak laik jalan, kendaraan over dimension dan over load (ODOL), serta berboncengan lebih dari satu orang.
“Kami ingin menekan pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal, sekaligus meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas,” ujar AKBP Hendro.
Operasi ini juga menjadi bagian dari upaya Polri untuk memperkuat pelayanan publik, khususnya dalam hal layanan SIM, STNK, dan BPKB. Selain itu, digitalisasi layanan lalu lintas juga menjadi fokus, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan transparan.
“Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk mengembalikan kesadaran dan budaya tertib berlalu lintas di Bangkalan,” tambah Kapolres.
Dengan berfokus pada pelanggaran lalu lintas yang paling berbahaya, diharapkan operasi ini dapat meminimalkan kecelakaan yang mengancam keselamatan pengendara dan masyarakat sekitar. [sar/suf]