kab/kota: Bangkalan

  • Heboh Teror Buaya di Sungai Tangkel Bangkalan Resahkan Warga, Beranak Pinak?

    Heboh Teror Buaya di Sungai Tangkel Bangkalan Resahkan Warga, Beranak Pinak?

    Bangkalan (beritajatim.com) – Munculnya buaya di sungai Tangkel, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, semakin meresahkan warga. Sehingga petugas gabungan turun ke lokasi untuk mencari asal usul buaya tersebut.

    Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar mengatakan pencarian buaya terus dilakukan. Ia khawatir, buaya tersebut beranak pinak di sungai tersebut.

    “Sampai sore ini belum kita ditemukan keberadaan buaya maupun sarangnya,” terangnya, Rabu (12/2/2025).

    Ia bersama tim gabungan melakukan pencarian habitat buaya air tawar itu. Sebab anakan buaya yang sempat terekam kamera warga dikhawatirkan hidup bersama induknya.

    “Kami masih cari telur dan induknya, karena buaya ini bisa membahayakan,” imbuhnya.

    Ia mengimbau agar warga tidak mendekati lokasi sungai tersebut dan meminta agar warga segera menghubungi petugas jika menemukan buaya muncul lagi ke permukaan.

    “Kami harap kerja sama warga untuk segera lapor jika melihat buaya itu muncul lagi,” pungkasnya.[sar]

  • Warga Bangkalan Meninggal Dalam Kecelakaan Kapal di Jeju Korsel

    Warga Bangkalan Meninggal Dalam Kecelakaan Kapal di Jeju Korsel

    Bangkalan (beritajatim.com) – Salah satu warga Bangkalan menjadi korban kecelakaan kapal yang terjadi di perairan Jeju, Korea Selatan. Jenazah korban telah dipulangkan dan dimakamkan di Kecamatan Arosbaya.

    Sebelumnya, dua kapal ikan mengalami kecelakaan di Perairan Jeju, Korea Selatan. Terdapat 10 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di dua kapal penangkap ikan tersebut, sementara ABK lainnya merupakan warga negara asing.

    Dari 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban, tujuh di antaranya berhasil diselamatkan. Sedangkan dua lainnya ditemukan meninggal dan satu ABK masih dinyatakan hilang.

    Dua PMI yang ditemukan meninggal adalah Muhammad Farukeffero (44) asal Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, serta Agus Muslim asal Cirebon.

    Kecelakaan dua kapal penangkap ikan tersebut diduga akibat cuaca buruk yang melanda perairan Jeju, Korsel. Akibatnya, kapal tersebut terbalik dan menyebabkan seluruh awak jatuh ke laut.

    Camat Arosbaya, Agung Firmansyah, membenarkan bahwa salah satu warganya menjadi korban kecelakaan laut tersebut.

    “Iya betul, Muhammad Faruk warga kami asli Desa Makam Agung Kecamatan Arosbaya,” terangnya, Rabu (12/2/2025).

    Ia juga menambahkan bahwa korban telah tiba di Arosbaya dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga. [sar/beq]

  • Warga Bangkalan Geger, Buaya Muara Terlihat di Tepi Sungai Desa Tangkel

    Warga Bangkalan Geger, Buaya Muara Terlihat di Tepi Sungai Desa Tangkel

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Desa Tangkel, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, dihebohkan dengan kemunculan buaya muara di tepi sungai setempat. Kemunculan reptil ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, meskipun belum ada laporan terkait serangan terhadap manusia.

    Kasi Humas Polres Bangkalan, Iptu Risna Wijayanti, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menindaklanjuti laporan warga dengan melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian. Namun, hingga saat ini, keberadaan buaya tersebut belum dapat dipastikan.

    “Sudah kami cek ke lokasi, anggota belum menemukan buaya itu muncul lagi, kemungkinan masuk ke dalam sungai,” terang Iptu Risna, Selasa (11/2/2025).

    Ia menambahkan, berdasarkan keterangan warga, buaya tersebut sering muncul di tepi sungai, namun sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda agresif. “Menurut kesaksian warga setempat, memang ada buaya, oleh sebab itu nanti akan kami pasang plang hati-hati,” tambahnya.

    Di sisi lain, Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar, menyebut bahwa pihaknya masih berupaya menemukan buaya yang dimaksud. Berdasarkan foto yang beredar, buaya tersebut diduga masih berukuran kecil. “Masih kami cari posisi buayanya namun dari foto itu dugaannya masih kecil,” pungkas Ortis.

    Fenomena kemunculan buaya di daerah ini bukanlah yang pertama kali terjadi di wilayah Jawa Timur. Warga diimbau untuk tetap berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas berisiko di sekitar sungai hingga buaya tersebut ditemukan dan situasi dinyatakan aman. [sar/suf]

  • Baru Bebas 2 Tahun, Residivis Penadah Curanmor Bangkalan Kembali Dibui

    Baru Bebas 2 Tahun, Residivis Penadah Curanmor Bangkalan Kembali Dibui

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang residivis kasus penadahan kendaraan bermotor kembali ditangkap Satreskrim Polres Bangkalan setelah baru dua tahun bebas dari penjara. Pelaku bernama Munili (49), warga Desa Banyiur, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah polisi lebih dulu menangkap seorang pelaku pencurian motor. Dari hasil pengembangan, petugas berhasil mengidentifikasi Munili sebagai penadah hasil kejahatan tersebut.

    “Dari hasil pengembangan kasus curanmor kemarin kami berhasil ringkus penadahnya,” ujarnya, Selasa (11/2/2025).

    AKBP Hendro Sukmono menambahkan bahwa Munili telah dua kali masuk penjara atas kasus yang sama. Bahkan, ia baru saja bebas dua tahun lalu sebelum kembali terjerat kasus hukum.

    “Iya itu baru keluar penjara dua tahun lalu atas kasus curanmor juga,” imbuhnya.

    Berdasarkan penyelidikan, pelaku utama menjual motor curian kepada Munili seharga Rp 1 juta. Polisi pun segera menangkap Munili dan mengamankan barang bukti kendaraan hasil curian.

    “Barang curian itu dijual seharga sejuta oleh pelaku curanmor ke penadahnya,” pungkasnya.

    Kini, Munili kembali harus mendekam di penjara setelah dijerat dengan Pasal 480 KUHP, yang mengancamnya dengan hukuman penjara maksimal empat tahun. [sar/beq]

  • Dejavu Dwifungsi ABRI

    Dejavu Dwifungsi ABRI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk TNI aktif yakni Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik alias Bulog.

    Penunjukan TNI aktif di jabatan sipil dianggap menabrak undang-undang dan mengingatkan kembali kepada dwifungsi ABRI. Namun demikian, Erick berdalih bahwa penunjukan itu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja BUMN pangan tersebut.  

    “Tentu saja penyegaran itu perlu dilakukan. Penugasan yang diberikan harus bisa dijalankan secara maksimal. Oleh karena itu, kami melakukan review dan evaluasi,” ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Adapun, Novi Helmy Prasetya sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI terhitung sejak Februari 2024. Pria kelahiran 10 November 1971 di Bangkalan, Jawa Timur itu merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) dari Satuan Infanteri atau Kopassus.

    Novi diketahui menduduki sejumlah posisi strategis, di antaranya Kasiops Paspampres Grup A pada 2003, Wadan Grup B Paspampres di 2013, dan menempati posisi Danrem 061/Surya Kencana pada 2019-2020.

    Dia juga sempat menjabat posisi Aspers Kaskogabwilhan III, Kaskogartap I/Jakarta, Mayor Jenderal Pangdivif 3/Kostrad, dan Pangdam Iskandar Muda.

    Jenderal bintang dua ini turut melakukan sejumlah operasi militer, antara lain operasi Timor Timur 1996, operasi Tribuana tahun 1999 kemudian penugasan luar negeri melaksanakan Pengamanan VVIP RI 1 di Rusia tahun 2013, Inggris 2004, dan Jerman 2015.

    Pengangkatan Novi Helmy menjadi sorotan karena keputusan itu dinilai menyalahi Undang-undang TNI, sekaligus Undang-undang Dasar 1945.

    Novi pun mengakui hingga saat ini dirinya masih aktif sebagai prajurit. Sejak Februari 2024, dia tercatat masih menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. “Ya masih aktivitas [sebagai prajurit TNI],” kata Novi kepada awak media di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Minggu (9/2/2025).

    Aturan di UU TNI

    Tentara menduduki jabatan sipil sejatinya bukan suatu hal yang baru. Pada era Orde Baru, dimana sistem politik masih otoriter, banyak tentara yang menjadi pejabat di lingkungan kementerian bahkan kepala daerah hingga tingkat yang paling kecil di kelurahan.

    Namun demikian, sejak reformasi, ada gelombang besar untuk mengembalikan tentara ke tugas dan fungsinya secara tradisional. Dwifungsi ABRI dihilangkan. Secara eksplisit Undang-undang TNI telah mengatur secara tegas bahwa prajurit TNI aktif dilarang untuk menduduki jabatan sipil.

    Pasal 47 UU TNI, misalnya, mengatur prajurit atau siapapun yang berasal dari rumpun militer hanya bisa menduduki jabatan sipil jika mengundurkan diri atau memasuki masa purna tugas dari dinas kemiliteran.

    Kendati demikian, beleid tentang TNI juga memberikan relaksasi, bahwa prajurit TNI tetap bisa menduduki jabatan sipil namun terbatas.

    Jabatan sipil yang bisa diisi oleh prajurit TNI aktif antara lain pejabat di kantor yang membidangi koordinator bidang Politik dan Keamanan Negara, Pertahanan Negara, Sekretaris Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung.

    Isu Dwifungsi ABRI

    Dwifungsi ABRI adalah salah satu doktrin militer yang telah hidup sejak era Bung Karno dan menjadi kekuatan mapan pada era rezim Suharto. Pelopor Dwifungsi ABRI atau militer adalah Jenderal AH Nasution.

    Harold Crouch (1999) dalam buku Militer dan Politik di Indonesia menulis bahwa hubungan militer dan politik tidak pernah dipisahkan di Indonesia. Dia mengatakan bahwa pada masa revolusi kemerdekaan yang  berlangsung dari 1945-1949, tentara terlibat aktif dalam tindakan politik maupun militer.

    “Tiadanya tradisi yang apolitis di kalangan tentara lebih memudahkan memainkan pemimpin tentara memainkan peran mereka semacam revolusi,“ tulis Crouch.

    Tentara kemudian berperan dalam banyak bidang. Di bidang ekonomi, banyak perwira militer yang berperan di sana. Tentara pada era demokrasi liberal, juga memiliki wadah politik termasuk memiliki hak suara dalam Pemilu 1955. Pada perkembangannya, terutama setelah penerapan Demokrasi Terpimpin pada 1959, tentara menjadi kekuatan penyeimbang di pemerintahan.

    Tentara menjadi lawan kubu kiri yakni komunis (PKI) dalam tarik menarik pengaruh kepentingan, khususnya di lingkaran kekuasaan Sukarno. Peristiwa G30S 1965, yang ditandai oleh tindakan pasukan pengaman presiden alias Cakrabirawa menculik dan membunuh jenderal-jenderal Angkatan Darat, membalikkan keadaan.

    Kubu komunis kemudian terpental dari lingkaran kekuasaan. Elite-elitenya dibabar habis. Pengikutnya diburu dan dibantai oleh gelombang ’serangan balasan’ milisi dan militer secara langsung. Peneliti asal Australia Robert Crib menulis bahwa, jumlah korban tewas beragam, namun angka paling optimistis ada di angka 1 juta orang.

    Setelah 1965, militer berhasil menguasai keadaan. Mereka mengendalikan kehidupan masyarakat sipil. Wacana atau diskursus dibatasi. Suharto, jenderal AD yang pada waktu itu menjabat sebagai Pangkostrad, naik ke tampuk kekuasaan. Dia dilantik sebagai presiden menggantikan Sukarno pada 1967. Lahirlah Orde Baru.

    Dwifungsi ABRI menapaki wajah yang paling sempurna. Peran militer tidak terbatas ekonomi dan kaki tangan kekuasaan, bahkan penguasa tertinggi dari pemerintahan sipil pada waktu itu adalah seorang jenderal Angkatan Darat.

    Banyak penulis, salah satunya Max Lane dalam Unfinished Nation; Indonesia Before and After Suharto menyoroti menguatnya peran militer dalam politik Indonesia. Tokoh-tokoh militer memiliki jabatan strategis. Ali Moertopo salah satunya.

    Ali adalah orang yang menanamkan fondasi-fondasi penting Orde Baru. Salah satu strategi Ali Moertopo untuk memisahkan masyarakat dengan politik adalah dengan strategi massa mengambang. Partai-partai disederhanakan menjadi tiga. Gerakan pembangunan berlangsung massif.

    Di sisi lain jabatan-jabatan menteri hingga kepala daerah banyak diisi oleh orang-orang militer. Dwifungsi ABRI runtuh setelah munculnya gerakan demokratisasi pada 1998. Suharto tumbang. Pada tahun 2004 lahir UU TNI yang memisahkan peran TNI dalam kehidupan sipil. TNI kembali ke barak.

    Namun demikian, setelah lebih dari 20 tahun berlalu, saat ini mulai ada upaya melibatkan TNI di luar tugas dan fungsinya di bidang pertahanan negara. TNI mulai masuk jabatan sipil. 

    TNI Bantah Dwifungsi 

    Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Hariyanto mengatakan penunjukan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya itu sudah sesuai dengan Memorantum of Understanding (MoU) antara TNI dan BUMN.

    Menurutnya, TNI dan BUMN telah menjalin kerja sama strategis, salah satunya adalah menunjuk anggota TNI aktif menjadi Dirut Perum Bulog.

    “Jadi ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara TNI dan BUMN yang telah didasarkan pada MoU antar kedua institusi, yang telah dilaksanakan sebelumnya,” tutur Hariyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (10/2/2024).

    Dia menjelaskan bahwa penunjukan itu juga telah melewati tahap seleksi dan disepakati Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Menurutnya, Mayjen TNI Novi Helmi sudah memenuhi unsur strategis dan kontribusi.

    “Panglima TNI telah menyetujui permintaan tersebut setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang bisa diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog,” kata Hariyanto.

    Menurutnya, TNI dan Bulog akan memberi dukungan penuh untuk pengadaan beras dan gabah nasional 2025. Hal tersebut, kata Hariyanto sudah disepakati di dalam MoU.

    “Kerja sama ini akan memanfaatkan gudang-gudang TNI yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

  • Puluhan Honorer Bangkalan Cekcok dengan Staff BPJS Ketenagakerjaan, Ini Klarifikasinya

    Puluhan Honorer Bangkalan Cekcok dengan Staff BPJS Ketenagakerjaan, Ini Klarifikasinya

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sempat terjadi kericuhan, puluhan tenaga honorer yang tergabung dalam berbagai instansi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap salah satu staff BPJS Ketenagakerjaan yang dinilai arogan dalam melayani pertanyaan terkait pencairan Jaminan Hari Tua (JHT).

    Kejadian ini terjadi saat mereka hendak mengklarifikasi prosedur pencairan JHT bagi tenaga honorer paruh waktu dan honorer yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Rony Wahyudi, salah satu tenaga honorer yang ikut dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa mereka hanya ingin bertanya mengenai proses pencairan JHT, namun malah mendapatkan respons yang tidak menyenangkan.

    “Kami menanyakan itu tapi sikap salah satu staff terlihat semena-mena bahkan ada kalimat yang menyinggung kami agar keluar bahkan menantang,” ujarnya pada Senin (10/2/2025). Kejadian ini membuat dirinya dan teman-teman honorer lainnya merasa tidak dihargai, meskipun mereka sudah berusaha berkomunikasi dengan baik dengan staff lainnya.

    Rony pun mengungkapkan rasa kesalnya, mengingat sebagian besar staff BPJS Ketenagakerjaan di kantor tersebut dapat berdiskusi dengan baik dan memberikan penjelasan yang jelas terkait peraturan dan prosedur yang berlaku.

    “Yang lain kami komunikasi baik bahkan tadi dengan kepalanya juga dijelaskan dengan baik. Tapi satu staff bersikap arogan sehingga memancing emosi kami,” tambahnya.

    Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura, Indriyanto, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman antara tenaga honorer dan staff BPJS Ketenagakerjaan.

    Menurutnya, staff yang terlibat dalam insiden tersebut bermaksud mengajak tenaga honorer untuk berdiskusi di tempat lain karena area pelayanan yang dipenuhi pengunjung, sehingga situasi menjadi kurang kondusif untuk berdiskusi.

    “Kami meminta maaf atas adanya kesalahpahaman tersebut. Itu miskomunikasi, tadi niatnya mau diskusi di tempat lain supaya tidak mengganggu pelayanan,” jelas Indriyanto.

    Selain itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura ini juga menegaskan bahwa tidak ada kendala terkait pencairan JHT selama penerima manfaat sudah berhenti atau putus kontrak dengan perusahaan atau instansi yang membayar premi.

    Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa jika tenaga honorer yang bersangkutan telah menerima Surat Keputusan (SK) PPPK, maka secara otomatis hak atas JHT mereka akan terhenti dan pembayaran akan dilakukan oleh Taspen.

    Indriyanto memastikan bahwa pihaknya selalu berupaya memberikan layanan yang baik dan jelas kepada seluruh tenaga honorer di wilayah Madura. Kejadian ini, menurutnya, seharusnya tidak terjadi dan telah menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. [sar/ian]

  • Gagal Curi Motor, Maling di Bangkalan Ngumpet di Kandang Ternak

    Gagal Curi Motor, Maling di Bangkalan Ngumpet di Kandang Ternak

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Bangkalan berhasil menangkap Mulyadi (31), warga Desa Gunelap, Kecamatan Sepulu, yang tertangkap basah saat mencoba mencuri motor di sebuah toko. Sadar aksinya dipergoki, pelaku kabur dan bersembunyi di kandang ternak sebelum akhirnya diringkus polisi.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa pelaku kepergok pemilik toko saat berusaha membobol motor.

    “Korban langsung meneriaki pelaku ini maling, warga sekitar langsung datang dan mengejar pelaku,” terangnya, Senin (10/2/2025).

    Pelaku yang panik langsung melarikan diri dan berusaha bersembunyi di kandang ternak milik warga. Namun, usaha itu gagal setelah warga mengepung lokasi persembunyian.

    “Pelaku ditangkap saat sembunyi di kandang ternak,” imbuhnya.

    Warga yang geram hampir menghakimi pelaku, namun polisi segera mengamankannya dan membawanya ke kantor kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Sudah diamankan dan setelah kami interogasi ternyata pelaku beraksi di 9 TKP berbeda di Bangkalan,” ungkap AKBP Hendro Sukmono.

    Saat ini, polisi masih mendalami keterlibatan pelaku lain dalam jaringan pencurian motor di wilayah Bangkalan.

    “Kami juga dalami siapa saja yang terlibat dan yang menadah,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Dua Jenazah ABK WNI Kecelakaan Kapal di Jeju, Korsel Dipulangkan ke Tanah Air

    Dua Jenazah ABK WNI Kecelakaan Kapal di Jeju, Korsel Dipulangkan ke Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua jenazah anak buah kapal (ABK) warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan di perairan dekat pulau Jeju, Korea Selatan, dipulangkan ke daerah asal pada Minggu (9/2/2025).

    Sebagai informasi, penjaga pantai Korea Selatan sebelumnya melaporkan menerima laporan sebuah kapal nelayan seberat 32 ton yang membawa tujuh orang dan kapal seberat 29 ton dengan delapan awak terdampar di bebatuan di perairan sekitar Pulau Jeju pukul 09.24 waktu setempat.

    Dilansir dari Antara, kedua jenazah ABK itu diketahui bernama Agus Muslim (34), warga Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat dan Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

    “Untuk kedua jenazah ABK ini kami akan langsung menyerahkan ke keluarganya masing-masing pada hari ini,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI Moh Fachri di Tangerang, Minggu (9/2/2025).

    Dia menjelaskan pemulangan kedua jenazah ABK ini melalui Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Korea Selatan dengan diterbangkan ke Tanah Air dan tiba sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

    Dari kedua jenazah tersebut, jenazah Agus Muslim saat ini telah dikembalikan dan diserahkan kepada keluarga dengan keberangkatan pada pukul 18.00 WIB.

    Sementara, jenazah Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) akan langsung diserahkan ke keluarganya pada malam ini yang langsung ditangani pihak BP3MI daerah setempat.

    “KP2MI sudah melalui BP3MI Banten sudah koordinasi dengan BP3MI Jateng untuk memastikan bahwa seluruh kepulangan jenazah sampai ke rumah keluarga,” ujarnya.

    Dia mengatakan berdasarkan informasi dari KBRI Seoul, Korea Selatan bahwa jenazah ABK warga Indonesia ini bagian dari hasil temuan tim evakuasi kecelakaan kapal nelayan di pulau wisata Jeju.

    Saat itu, terdapat 10 ABK dilaporkan menghilang dan kemudian tujuh orang di antaranya ditemukan dengan kondisi selamat, dua meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian.

    “Dalam kedua kapal itu terdapat 10 PMI status ABK, di mana tiga di antaranya di kapal dan tujuh lainnya di kapal Man Seo Kho. Kemudian dari 10 ABK diberitakan tujuh orang selamat , dua orang meninggal dan satu belum ditemukan,” katanya.

    Hingga saat ini, pemerintah Indonesia melalui KBRI terus berkoordinasi dengan pemerintah Korea Selatan melalui tim pencarian dan penyelamatan agar mengupayakan pencarian kepada satu ABK yang hilang karena tenggelam kapal penangkap ikan tersebut.

    “Dari pihak Indonesia terutama perwakilan kita Kemlu dan pihak terkait sedang komunikasi dengan pemerintah Korsel untuk proses pencarian kepada satu PMI kita belum ditemukan,” kata dia.

    Adapun, hingga pukul 15.00 waktu setempat, 13 awak telah diselamatkan, tetapi dua di antaranya ditemukan tewas. Operasi pencarian masih berlangsung untuk menyelamatkan dua awak lainnya yang hilang.

    Di antara korban yang diselamatkan, kapten kapal 32 ton yang berusia 50-an tahun ditemukan dalam kondisi henti jantung dan dibawa ke rumah sakit. Namun, dia kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Seorang awak kapal Indonesia ditemukan sekitar empat jam setelah kecelakaan selama operasi pencarian di sepanjang pantai. Dia ditemukan dalam kondisi henti jantung dan kemudian meninggal dunia.

    Di antara awak yang diselamatkan, satu orang dipindahkan ke rumah sakit setelah didapati pingsan, tetapi tidak mengalami masalah kesehatan yang serius. Sementara itu, 10 orang lainnya dilaporkan mengalami hipotermia tetapi kasusnya diyakini ringan.

  • Maling Motor di Bangkalan Sembunyi di Kandang Kambing, Ternyata Sudah Beraksi di 9 TKP

    Maling Motor di Bangkalan Sembunyi di Kandang Kambing, Ternyata Sudah Beraksi di 9 TKP

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Netrwork, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Maling motor berinisial MY (31), warga Desa Gunelap, Kecamatan Sepulu tidak berkutik ketika tertangkap sembunyi di kandang kambing milik warga Desa Kalabetan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Jawa Timur, pada Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. 

    Setelah diserahkan ke pihak kepolisian, MY ternyata telah beraksi di 9 TKP sejak Juli 2024.

    Tersangka MY hanya bisa tertunduk ketika penyidik Satreskrim Polres Bangkalan membawanya keliling di sembilan TKP, tempat ia beraksi melakukan pencurian sepeda motor.

    Termasuk lokasi pencurian sepeda motor Honda Beat warna putih yang dilakukan MY pada Juli 2024 silam, aksinya saat merusak kunci dan membawa kabur motor terekam CCTV milik toko pinggir Jalan Raya Arosbaya.  

    “Jadi sebelum ditangkap massa, tersangka MY pernah beraksi mencuri Honda Beat dan terekam CCTV di Kecamatan Arosbaya. Di TKP Kecamatan Arosbaya tersangka MY beraksi sebanyak dua kali pada Juli 2024,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan kepada Tribun Madura, Minggu (9/2/2025).

    Pada dua TKP di Kecamatan Arosbaya, tersangka menjual dua motor hasil curiannya masing-masing seharga Rp 2 juta dan Rp 1,7 juga kepada seorang pria berinisial MN.  Dalam aksinya di dua TKP itu, pertama tersangka MY mencuri bersama MH dan pada aksi kedua bersama AD.

    Tersangka MY kembali beraksi pada September 2024 di Pasar/Kecamatan Klampis. Seorang diri, MY menggondol motor Honda Beat warna putih. Namun motor matic lansiran tahun 2019 akhirnya dikembalikan setelah belakangan diketahui milik temannya.

    Selanjutnya, MY kali ini kembali mencuri Honda Vario warna hitam lansiran tahun 2017 bersama pria berinisial PT di sebuah studio foto di kawasan Kota Bangkalan pada Oktober 2024. Motor itu dijualnya seharga Rp 4 juta kepada seorang pria berinisial SL.  

    MY dan PT kembali menyasar Honda Vario warna hitam yang terparkir di dekat kantor Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan pada Oktober 2024. Motor itu kemudian dijual kepada SL seharga Rp 4 juta.  

    Hafid menjelaskan, pada kurun waktu November 2024 hingga Februari 2025, tersangka MY bersama rekannya berinisial FH mencuri Honda Vario lansiran 2017. Motor laku dijual ke SL seharga Rp 4 juta.

    Bersama PT, lanjutnya, tersangka MY mencuri lagi motor Honda Beat yang kemudian dijual kepada pria berinisial MNL seharga Rp 1 juta. Pria berinisial MNL ini sempat berupaya kabur namun berhasil dibekuk personil Opsnal Satreskrim Polres Bangkalan pada Jumat (7/2/2025).

    “MNL ini saat kami gerebek hendak kabur memasuki kawasan hutan. Saat ini sedang memburu pria berinisial MR karena bersama tersangka MY mencuri Honda Beat lansiran tahun 2020, motor itu dijual senilai Rp 5 juta kepada SLM,” jelasnya.  

    Ia menegaskan, upaya pengungkapan perkara tindak pidana pencurian sepeda motor tidak hanya berhenti setelah membekuk MY dan MNL. Namun juga memburu sejumlah orang yang telah ditetapkan sebagai DPO.

    “Dari tangan MY, kami menyita kunci T dari kantong jaketnya yang sempat dibuang tersangka MY di kandang kambing saat dikejar massa,” pungkas mantan Wakasat Polresta Sidoarjo itu.   

    Tersangka terancam kurungan pidana 7 tahun penjara, sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Pihak penyidik Satreskrim Polres Bangkalan saat ini masih menggali ketarangan dari tersangka MNL

  • Cuaca Jatim Senin 10 Februari 2025 Mayoritas Hujan Ringan saat Pagi, Waspada Hujan Petir di Surabaya

    Cuaca Jatim Senin 10 Februari 2025 Mayoritas Hujan Ringan saat Pagi, Waspada Hujan Petir di Surabaya

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah prediksi cuaca Jawa Timur, Senin 10 Februari 2025. 

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Juanda Sidoarjo memprediksi Jawa Timur (Jatim) mayoritas berawan. 

    Namun beberapa daerah diprediksi hujan ringan pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 hingga 09.00. Diantaranya di Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Sampang, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, serta Tulungagung. 

    BMKG Kelas 1 Juanda Sidoarjo pun memprediksi hujan sedang di pagi hari akan turun di Kabupaten Kediri, Ponorogo, dan Probolinggo.

    Sementara Surabaya dan Pasuruan pagi hari diprediksi hujan petir. 

    Prediksi cuaca Jatim Senin (10/2/2025) selengkapnya: KLIK

    Jangan lupa berdoa juga saat hujan. 

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    Berita Jatim lainnya