kab/kota: Bangkalan

  • Paparkan Program Strategis 2025-2030, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Jadilah Pelayan Bukan Juragan

    Paparkan Program Strategis 2025-2030, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Jadilah Pelayan Bukan Juragan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Untuk pertama kali, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan pidato resmi sebagai wali kota masa jabatan 2025-2030.

    Bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, pidato resmi itu disampaikan pada rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, Senin (3/3/2025).

    Pidato ini berisi visi misi wali kota dalam memimpin Surabaya lima tahun mendatang.

    Selain program strategis dan arah pembangunan, pidato Eri Cahyadi juga menyampaikan kondisi terkini Kota Surabaya dalam lima tahun terakhir.

    Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono.

    Seluruh wakil ketua hadir bersama para anggota DPRD.

    “Ini adalah paripurna yang benar-benar istimewa, karena dihadiri kepala daerah Surabaya Raya. Tiga kepala daerah hadir,” kata Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono.

    Tiga kepala daerah aglomerasi itu adalah Bupati Sidoarjo Subandi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dan Bupati Bangkalan Lukman Hakim.

    Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa diwakili oleh Asisten 1 Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto.

    Adi menegaskan, pelantikan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024, termasuk Eri Cahyadi dan Armuji, telah dilaksanakan secara resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Jakarta.

    “Kami akan mendukung penuh arah kebijakan Pemkot Surabaya untuk mensejahterakan masyarakat Surabaya. DPRD akan bersinergi dalam mewujudkan Kota Surabaya sejahtera, humanis, berkelanjutan,” kata Adi.

    Dalam rapat paripurna tersebut, waktu sepenuhnya untuk penyampaian pidato Wali Kota Eri Cahyadi.

    Eri menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Surabaya yang telah memberikan kepercayaan untuk kembali memimpin kota ini.

    Bukan Juragan tapi Pelayan

    Untuk periode kedua ini, Eri Cahyadi menegaskan komitmennya untuk membangun Surabaya secara berkelanjutan dengan semangat gotong royong.

    Dia akan memprioritaskan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

    “Saya dan Pak Armuji akan bekerja keras untuk memastikan pembangunan yang merata dan berkeadilan. Surabaya harus menjadi kota yang maju secara ekonomi, tetapi juga tetap humanis dan berkelanjutan,” ujar Eri.

    Eri juga menyampaikan pencapaian ekonomi Surabaya yang berhasil tumbuh 5,76 persen.

    Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari nasional.

    Begitu juga angka kemiskinan juga turun menjadi 3,96 persen pada tahun 2024.

    Pengangguran terbuka juga bisa ditekan.

    Eri menegaskan, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan terus menjadi prioritas utama pemerintahannya.

    Sejumlah program unggulan, termasuk pembangunan infrastruktur, penguatan UMKM, pendidikan, dan layanan kesehatan.

    Salah satu program yang menjadi perhatian adalah pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur dan perluasan akses layanan kesehatan di setiap kelurahan.

    Tahun ini juga akan dibangun RSUD Surabaya Selatan di Karang Pilang.

    “Capaian ini adalah buah dari sinergitas bersama antara pemkot dan DPRD. Kolaborasi ini akan makin ditingkatkan demi mewujudkan visi besar kota ini. Saya mengajak semua pihak untuk berpartisipasi mewujudkan Surabaya lebih sejahtera,” tandasnya.

    Dengan semangat arek Suroboyo, Eri mengajak semua pihak bergotong royong demi masa depan yang lebih baik.

    Indeks pembangunan Surabaya sudah mencapai 84,6 persen. Angka ini menjadi yang terbaik dalam indeks pembangunan kota.

    Dia menargetkan, pertumbuhan ekonomi di Surabaya harus mencapai 8 persen.

    Eri mengaku paham, untuk mencapainya bukan perkara mudah. Tapi dia optimistis, dengan kerja bersama dan saling bahu membahu, semua bisa terealisasi.

    Periode kedua ini, Eri juga akan menggenjot pembangunan infrastruktur.

    Namun dia akan mengedepankan proyek padat karya dan memajukan ekonomi kerakyatan UMKM.

    Semua layanan dasar masyarakat akan pendidikan dan kesehatan harus tuntas.

    Begitu juga layanan publik harus makin baik. Layanan tidak selalu dalam kantor. Tapi semua bisa dilakukan di balai RW.

    “Bukan duduk di meja. Bahwa pemerintah bukan juragan tapi pelayan. Untuk itu, semua layanan terkait masyarakat harus tuntas. Kami yakin dengan partner DPRD, semua bisa terwujud. Mari berkeringat bersama, menangis dan bahagia bersama,” kata Eri. 

  • Digelar Mei 2025, Surabaya Jadi Tuan Rumah Munas Apeksi, Agenda Pilih Pemimpin Baru

    Digelar Mei 2025, Surabaya Jadi Tuan Rumah Munas Apeksi, Agenda Pilih Pemimpin Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII di Kota Surabaya, Selasa – Sabtu (6-10/5/2025).

    Satu di antara agendanya adalah memimpin baru untuk periode berikutnya.

    “Satu di antara agenda Munas ini adalah memilih Ketua Dewan Pengurus Apeksi,” kata Ketua Dewan Pengurus Apeksi sekaligus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di sela launching Musyawarah Nasional (Munas) VII dan Indonesia City Expo (ICE) ke-21 yang berlangsung di Hotel Vasa, Surabaya, Kamis malam (6/3/2025).

    Nantinya, Munas ini akan diikuti sekitar 98 Wali Kota se-Indonesia yang merupakan anggota Apeksi. Mereka akan membahas berbagai isu startegis terkait Pemerintah Kota.

    Bertema “Dari APEKSI Untuk Negeri”, pertemuan ini menjadi ajang Wali Kota se-Indonesia menyatukan visi-misi. Masing-masing kota dapat menunjukkan inovasi kota, misalnya terkait efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

    “Kami akan meminta setiap kota untuk menampilkan kelebihannya terkait pemanfaatan perencanaan efisiensi APBD menggunakan aplikasi atau inovasi lainnya,” kata Eri.

    Masing-masing kelebihan akan menjadi konsep program untuk diadopsi Pemerintah Kota yang lain. “Sehingga ada penghematan APBD di masing-masing kota,” ujar Cak Eri Cahyadi.

    Menurutnya, instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk efisiensi anggaran harus disikapi dengan bijak. Hal ini tak boleh membatasi inovasi setiap daerah dalam melahirkan program pro masyarakat.

    Pelaksanan efisien anggaran bukan hanya menekan pengeluaran. Namun, juga fokus pada pendapatan yang lebih besar dari APBD yang dikeluarkan.

    “Contoh mengadakan kegiatan sosialisasi, kata orang-orang  itu tidak perlu diadakan di hotel, cukup sederhana saja. Tapi saya pernah mengundang pengusaha yang tidak mungkin kalau tidak di hotel. Untuk kegiatan itu, saya keluarkan Rp50-70 juta,” katanya.

    “Tetapi, ketika saya sampaikan tentang program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana yang membutuhkan anggaran Rp40 miliar, para pengusaha bersedia menjadi orang tua asuh mereka. Jadi dalam waktu 30 menit kebutuhan anggaran itu terpenuhi dengan gotong-royong,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

    Selain bicara strategi efisiensi anggaran, forum Apeksi juga akan membicarakan usaha reformasi birokrasi. Eri menargetkan seluruh kota memperoleh predikat AA (predikat tertinggi) dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).

    Strateginya, kota yang telah menerima AA, maka akan menjadi mentor bagi kota lain. “Sehingga semua kota anggota APEKSI bisa mendapatkan nilai AA dalam reformasi birokrasi. Ini yang akan kami jadikan satu kesatuan,” imbuhnya.

    Masing-masing kota juga akan membicarakan kolaborasi dalam distribusi pangan. Dia mencontohkan, kerjasama dengan Kota Balikpapan terkait pemenuhan kebutuhan daging.

    “Selama ini, Surabaya bisa bergerak bersama dengan Bangkalan dan Jombang untuk memenuhi kebutuhan tersebut (daging). Jadi APEKSI akan memberi dampak luar biasa bagi setiap kota,” jelasnya.

    Selain itu, Pemkot juga akan membahas strategi pengembangan sumber daya manusia. Mengingat, potensi bonus demografi yang cukup besar di masa depan.

    “Sehingga, nantinya anak muda dari setiap daerah akan dikumpulkan di Surabaya untuk mengikuti kreatif hub (pada Munas). Kami ingin memunculkan talenta-talenta anak muda dengan memanfaatkan bonus demografi yang tinggi,” tandasnya.

    Melalui Munas APEKSI ke VII ini, Ia berharap para peserta yang hadir dalam hal ini wali kota tidak hanya melalukan pembahasan sektoral tapi juga menghadirkan kolaborasi untuk menyukseskan pembangunan Indonesia.

    Rencananya, Presiden Prabowo Subianto juga akan hadir untuk memberikan pengarahan. “Ketua dewan pengurus yang baru juga akan menyampaikan programnya,” tandasnya.

    Selain forum anak muda, Munas juga akan dirangkai dengan ICE. ICE akan menjadi etalase kota anggota APEKSI yang menampilkan pembangunan, inovasi serta produk-produk unggulan UMKM masing-masing.

  • Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun Surabaya 7 Maret 2025

    Sejarah Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Masjid Tertua Berusia Lebih dari 600 Tahun
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Jika mendengar masjid kuno paling ikonik di
    Surabaya
    , biasanya orang akan menyebut
    Masjid Agung Sunan Ampel
    .
    Namun, sebenarnya
    masjid tertua
    di Surabaya bernama
    Masjid Rahmat Kembang Kuning
     yang didirikannya sekitar abad ke-14.
    Takmir masjid, Rahmat Mustar Bakhri, menceritakan bagaimana cikal bakal pendirian masjid yang terletak di Jalan Kembang Kuning, Surabaya itu.
    Bermula saat Sunan Ampel melakukan perjalanan dari istana Majapahit ke Ampel Denta.
    Kemudian, Sunan Ampel sempat singgah di desa sekitar Kembang Kuning yang kala itu masih berupa hutan lebat. 
    Dirinya juga melakukan dakwah kepada penduduk sekitar sehingga banyak tertarik pada agama Islam, terutamanya Ki Wiroseryo atau biasa dikenal Mbah Karimah.
    Lalu, mereka berdua bersama-sama mendirikan sebuah langgar yang dinamakan Langgar Tiban, yang mana kata “tiban” dalam bahasa Indonesia berarti “tiba-tiba”. Nama ini dipilih karena pendiriannya dilakukan secara tiba-tiba.
    “Saat itu masih berupa langgar kecil sederhana, atapnya berbentuk cungkup yang terbuat dari alang-alang dan lantainya hanya tersusun dari batu bata,” ujar Mustar kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
    Dia mengatakan pemugaran Langgar Tiban menjadi Masjid Rahmat pertama kali terjadi sekitar tahun 1950-an yang dilakukan secara bertahap dan diresmikan pada tahun 1967.
    Penamaan Masjid “Rahmat” diambil dari nama asli Sunan Ampel, yaitu Raden Sayyid Ali Rahmatullah.
    “Karena masjid ini dianggap sebagai peninggalannya Sunan Ampel,” tuturnya.
    Kini, masjid seluas 1.500 meter persegi itu berdiri kokoh nan anggun dengan warnanya yang serba putih.
    Pilar-pilar yang menopang bangunan tampak gagah dengan corak lantai keramik teraso antik dan berhiaskan lima lengkungan yang berbentuk bak daun semanggi pada tiap serambinya.
    “Makna lima lengkungan itu berartikan rukun Islam ada lima yang menjadi landasan dari berdirinya masjid ini,” kata Mustar.
    Meski sudah berdiri sekitar 625 tahun, masjid ini masih menyimpan beberapa relief dan prasasti untuk tetap mengenang sejarah pembangunannya.
    Salah satunya relief yang berlukiskan langgar tiban yang terletak di samping ruang khatib, yang dulunya digunakan sebagai ruangan saat Sunan Ampel berkhalwat.
    Selain itu, juga terdapat sumur tua di belakang masjid yang airnya tidak pernah kering meski sudah ratusan tahun. Sumur itu masih digunakan sampai saat ini.
    Mustar juga menyampaikan bahwa masjid tersebut juga menjadi patokan waktu sholat bagi masjid-masjid lain di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
    “Jadi kita kan juga punya media radio, nah radio ini menjadi patokan waktu mulai sebelum sholat, saat masih zikiran, baca Al-Quran, sampai adzan bagi masjid lain di wilayah Surabaya, bahkan sampai ke luar kota seperti Bangkalan, Lamongan, Tuba, dan Pasuruan,” pungkasnya.
    Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Rahmat Kembang Kuning juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti mengaji bersama, serta berbagi takjil dan buka puasa.
    “Kita juga ada kegiatan qiyamul malam dan sahur bersama yang akan diadakan pada malam ganjil di seminggu terakhir Ramadhan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raja Begal yang Ditembak Mati Polda Jatim Selalu Habiskan Hasil Kejahatan untuk Pesta

    Raja Begal yang Ditembak Mati Polda Jatim Selalu Habiskan Hasil Kejahatan untuk Pesta

    Surabaya (beritajatim.com) – Raja begal dan curanmor yang ditembak mati oleh Jatanras Polda Jawa Timur, Jumat (07/03/2025) pagi, selalu menghabiskan uang hasil dari hasil kejahatannya untuk berpesta.

    Pelaku berinisial Y (30) yang saat ini jenazahnya berada di RS Bhayangkara itu kerap menghabiskan uangnya di diskotik Surabaya.

    “Pelaku beraksi di Jombang, Gresik, Bangkalan, dan Surabaya. Sehari bisa mengambil 4 motor,” kata Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur saat diwawancarai Beritajatim.com.

    Dalam melakukan aksinya, pelaku Y (30) kerap berganti-ganti pasangan. Selain mencuri kendaraan bermotor, pelaku juga melakukan aksi jambret di sejumlah tempat sejak tahun 2018. Tiga anggota komplotannya sudah dibekuk terlebih dahulu oleh Jatanras Polda Jatim.

    “Langsung dilempar ke wilayah Bangkalan (penjualannya). Dia langsung ke Surabaya lagi, hanya untuk pesta dengan teman-temannya. Dapat hasil dia pesta, hasil pesta, hasil pesta, seperti itu, terus,” tuturnya.

    Sementara itu dari data kepolisian, Y (30) sudah 3 kaki keluar masuk penjara. Ia pertama kali diamankan pada tahun 2019. Lalu keluar penjara dan masuk kembali sampai tahun 2023 kemarin. Ia dikenal lincah karena beberapa kali lolos dari sergapan anggota kepolisian. Termasuk ketika anggota Polres Bangkalan melakukan penggerebekan di rumahnya. Sebelum melakukan aksinya, pelaku selalu mengkonsumsi sabu.

    “kami juga dapati, dia bawa ada bong, sabu, kelihatannya dia habis nyabu,” pungkas Jumhur.

    Diketahui sebelumnya, Jatanras Polda Jatim menembak mati bandit curanmor berinisial Y (30) asal Tragah, Bangkalan, Madura, di Jalan Ir. Soekarno (Merr) Surabaya, Jumat (07/03/2025) pagi. Petugas terpaksa menembak dada dan leher pelaku lantaran hendak membacok anggota saat akan diamankan.

    Kasubdit Jatanras Polda Jawa Timur, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan pelaku Y (30) merupakan otak dari komplotan bandit curanmor yang terkenal lincah. Dalam seminggu, ia bisa beraksi hingga 4 kali. (ang/ted)

  • Bandit curanmor yang ditembak Mati Polda Jatim Dikenal sebagai Raja Begal

    Bandit curanmor yang ditembak Mati Polda Jatim Dikenal sebagai Raja Begal

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit Curanmor yang ditembak mati oleh anggota Jatanras Polda Jawa Timur dikenal sebagai raja begal.

    Ia sudah beraksi sejak tahun 2018 dan masuk keluar penjara 3 kali. Terakhir ia keluar penjara pada tahun 2023 sebelum akhirnya ditembak mati oleh anggota Jatanras Polda Jatim pada Jumat (07/03/2025) pagi di Jalan Ir. Soekarno (Merr) Surabaya.

    Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan pelaku Y (30) asal Tragah, Bangkalan, Madura terpaksa ditembak di dada dan leher karena melawan dan hendak membacok anggota yang sedang bertugas.

    “Saat dipepet oleh petugas, pelaku terjatuh dan langsung mengeluarkan celurit dan hendak membacok petugas,” kata Jumhur saat dikonfirmasi Beritajatim.com.

    Dari data kepolisian, pelaku Y (30) beraksi berganti-ganti pasangan. Dalam sehari, pelaku bisa mencuri dan melakukan aksi pembegalan hingga 4 kali. Ia dikenal sebagai raja begal yang kerap lolos dari penyergapan anggota kepolisian. Bahkan, Y (30) merupakan buronan dari 3 Polres berbeda di wilayah Jawa Timur.

    “Informasi yang kita dapat, pelaku tidak segan melukai korbannya. Dia juga berhasil kabur beberapa kali saat akan diamankan,” tutur Jumhur.

    Diketahui sebelumnya, Jatanras Polda Jatim menembak mati bandit curanmor berinisial Y (30) asal Tragah, Bangkalan, Madura, di Jalan Ir. Soekarno (Merr) Surabaya, Jumat (07/03/2025) pagi. Petugas terpaksa menembak dada dan leher pelaku lantaran hendak membacok anggota saat akan diamankan.

    Kasubdit Jatanras Polda Jawa Timur, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan pelaku Y (30) merupakan otak dari komplotan bandit curanmor yang terkenal lincah. Dalam seminggu, ia bisa beraksi hingga 4 kali.

    “Dia gonta ganti pasangan dalam melakukan aksi curanmornya. Sementara ini ada 3 pelaku yang sudah kita amankan,” kata Jumhur saat dikonfirmasi Beritajatim.com.

    Dari data kepolisian pelaku Y merupakan residivis dan sudah 3 kali masuk penjara. Ia sudah beraksi di Surabaya, Jombang, dan Gresik. Ia juga menjadi buronan yang diburu oleh 3 Polres.

    “Dari pengakuan teman-temannya yang sudah kami amankan, pelaku seminggu bisa 4 kali melakukan aksi curanmor. Dia beraksi di Surabaya, Gresik, dan Jombang. Untuk hasil pencurian langsung dilempar ke Bangkalan,” tutur Jumhur. (ang/ted)

  • Jatanras Polda Jatim Tembak Mati Bandit Curanmor di Jalan MERR Surabaya

    Jatanras Polda Jatim Tembak Mati Bandit Curanmor di Jalan MERR Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) -Jatanras Polda Jatim menembak mati bandit curanmor berinisial Y (30) asal Tragah, Bangkalan, Madura, di Jalan Ir. Soekarno (Merr) Surabaya, Jumat (07/03/2025) pagi.

    Petugas terpaksa menembak dada dan leher pelaku lantaran hendak membacok anggota saat akan diamankan.

    Kasubdit Jatanras Polda Jawa Timur, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan pelaku Y (30) merupakan otak dari komplotan bandit curanmor yang terkenal lincah. Dalam seminggu, ia bisa beraksi hingga 4 kali.

    “Dia gonta ganti pasangan dalam melakukan aksi curanmornya. Sementara ini ada 3 pelaku yang sudah kita amankan,” kata Jumhur saat dikonfirmasi Beritajatim.com.

    Dari data kepolisian pelaku Y merupakan residivis dan sudah 3 kali masuk penjara. Ia sudah beraksi di Surabaya, Jombang, dan Gresik. Ia juga menjadi buronan yang diburu oleh 3 Polres.

    “Dari pengakuan teman-temannya yang sudah kami amankan, pelaku seminggu bisa 4 kali melakukan aksi curanmor. Dia beraksi di Surabaya, Gresik, dan Jombang. Untuk hasil pencurian langsung dilempar ke Bangkalan,” tutur Jumhur.

    Saat ini, petugas kepolisian masih menelusuri anggota komplotan Y yang lain. Jumhur mengatakan dirinya sudah menerima data dan siap melakukan penangkapan.

    “Kami masih kejar 8 anggota komplotan Y yang lain. Kami minta doanya agar semoga cepat tertangkap,” pungkas Jumhur. (ang/ted)

  • Hendak Beli Sandal, HP Samsung S24 Ultra Digondol Maling

    Hendak Beli Sandal, HP Samsung S24 Ultra Digondol Maling

    Bangkalan (beritajatim.com) – Aksi pencurian dilakukan oleh seorang pria di sebuah toko sendal yang berada di Jalan Raya Kemayoran, Kabupaten Bangkalan.

    Tak tanggung-tanggung, ponsel yang dicuri yakni Samsung S24 Ultra senilai belasan juta.

    Korban yakni Sabir langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolres Bangkalan. Ia mengaku, kejadian berlangsung saat dirinya hendak membeli sandal di toko tersebut.

    “Saya beli sandal itu naik motor. Hp saya taruh di jok depan motor. Setibanya di toko itu saya lupa bawa hp,” kata korban, Kamis (6/3/2025).

    Ia mengatakan, selang beberapa saat kemudian ia teringat hpnya tertinggal dan hendak mengambil di kantong motornya. Namun, saat mengambil, ponselnya sudah raib tidak ada di tempat semula.

    “Pegawai toko sempat lihat ada orang mendekati motor saya, diduga orang itu yang ambil,” ungkapnya.

    Ia lalu mengecek cctv toko tersebut, alhasil pelaku menggunakan motor matik berwarna putih dengan plat nomor L 3832 ID. Pelaku menggunakan jaket merah dan sarung berwarna kuning bercorak hijau.

    “Kami bawa rekaman cctv itu ke polisi untuk bukti adanya aksi pencurian btersebut,” tandasnya.[sar/ted]

  • Pria Bangkalan Aniaya Ibu gegara Tak Diberi Rp 15 Juta untuk Judi Online

    Pria Bangkalan Aniaya Ibu gegara Tak Diberi Rp 15 Juta untuk Judi Online

    Jakarta

    Pria di Bangkalan bernama Zaen Firdaus (26) ditangkap polisi karena menganiaya ibu kandungnya, Siti Aisyah (54). Zaen diduga geram tak diberi uang untuk judi online.

    Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengatakan selama ini pelaku tinggal bersama ibu dan adiknya. Namun, pelaku kerap mengancam dan menganiaya ibunya sejak kecanduan judi online.

    “Jadi pelaku ini awalnya minta uang Rp 500 ribu ke ibunya untuk bermain judi online. Namun ibunya hanya memberinya Rp 100 ribu,” kata Hendro dilansir detikJatim, Kamis (6/3/2025).

    Karena permintaannya tak dituruti, pelaku mengancam korban dengan linggis dan akan menusuk korban dengan alat tersebut hingga meninggal dunia. Korban akhirnya memberikan uang Rp 400 ribu. Pelaku lalu pergi dari rumahnya usai dapat uang tersebut.

    Selang beberapa jam, pelaku kembali ke rumahnya. Saat itu korban yang sedang tidur ditarik kakinya hingga terbangun. Pelaku lalu meminta uang Rp 15 juta kepada korban.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Korban lalu tidak memberikan uang tersebut karena tidak punya. Pelaku kesal lalu memukuli wajah dan bagian belakang kepala ibunya,” ucapnya.

    Adik pelaku yang khawatir nyawa ibunya terancam lalu berusaha melindungi dengan memeluk korban. Namun, pelaku gelap mata dan turut menganiaya adiknya pula.

  • Kalah Judi Rp15 Juta, Pria Bangkalan Tega Aniaya Ibu Kandung

    Kalah Judi Rp15 Juta, Pria Bangkalan Tega Aniaya Ibu Kandung

    Bangkalan (beritajatim.com) – ZF (26), pria asal Bangkalan tega menganiaya hingga mengancam membunuh ibu kandungnya sendiri, SA (54). Pemicunya, dia kalah judi dan menderita kerugian Rp15 juta.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan kejadian itu bermula saat pelaku meminta uang pada ibunya sebesar Rp500 ribu untuk judi slot. Namun, ibunya hanya memberikan uang Rp100 ribu.

    Pelaku kesal lalu mengancam ibunya dengan linggis. Ibunya diancam akan ditusuk dengan alat tersebut hingga meninggal dunia.

    “Korban sempat diancam pelaku, hingga akhirnya uang Rp400 ribu itu diserahkan ke pelaku,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

    Usai mendapatkan uang yang diminta, pelaku lalu pergi meninggalkan rumah untuk bermain judi slot. Tak berapa lama kemudian, pelaku kembali ke rumahnya dan mengaku kalah judi sebesar Rp15 juta dan meminta ibunya mencarikan uang tersebut.

    “Ibunya tidak bisa memberikan uang karena memang tidak punya uang. Lalu korban dianiaya dengan cara dipukul pada bagian wajah dan bagian belakang kepalanya,” ungkapnya.

    Melihat hal tersebut, adik pelaku berusaha melerai. Namun, pelaku turut menganiaya adik kandungnya itu. Khawatir aksi pelaku semakin brutal, korban lalu mengiyakan permintaan pelaku dan berjanji akan mencarikan uang yang diminta.

    “Setelah dijanjikan uang, pelaku baru melepaskan korban dan pergi meninggalkan rumah,” tuturnya.

    Kesempatan itu lalu dimanfaatkan oleh korban untuk pergi dari rumah meninggalkan pelaku. Korban lalu melaporkan pelaku ke polisi sebab khawatir nyawanya terancam jika aksi penganiayaan itu terulang.

    “Kami sudah amankan dan tangkap, pelaku dituntut Pasal 44 KUHP tentang KDRT dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Jukir di Taman Apsari Surabaya Ditahan Polisi, Pinjam Motor Milik PKL Malah Dijual ke Bangkalan

    Jukir di Taman Apsari Surabaya Ditahan Polisi, Pinjam Motor Milik PKL Malah Dijual ke Bangkalan

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – ‘Dikasih hati malah minta jantung’ pepatah itu menggambarkan kelakuan seorang juru parkir (jukir) di Surabaya yang tak tahu terima kasih usai dipinjami motor oleh seorang pedagang kaki lima (PKL). 

    Tersangka yang berinisial A (43) malah menggelapkan motor Honda Vario bernopol L-5160-DAL milik korban yang juga teman sesama mencari nafkah ‘jalanan’ di sekitaran Taman Apsari, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. 

    Ternyata, motor milik temannya itu, belakangan diketahui dijual oleh Tersangka A ke seorang temannya yang lain berinisial AL di Kabupaten Bangkalan, Jatim. 

    Uang hasil menjual motor pinjaman tersebut, ternyata dipakai untuk keperluan hidup sehari-hari, tak terkecuali foya-foya. 

    Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Grandika Indera Waspada mengatakan, kasus penggelapan itu bermula berpura-pura meminjam motor Honda Vario milik korban, pada Kamis (12/12/2024) malam. 

    Alasannya, motor tersebut dipakai sebentar untuk membeli rokok di kios yang berlokasi ujung gang. 

    Ternyata, alasan peminjaman motor kepada korban itu, cuma hisapan jempol belaka. 

    Karena, setelah ditunggu hingga larut malam, tersangka tak kunjung menunjukkan batang hidungnya, apalagi membawa kembali motor tersebut. 

    “Pelaku berdalih meminjam motor korban untuk membeli rokok di daerah Jalan Kaliasin. Tidak jauh dari lokasi itu, tapi ternyata enggak balik,” ujarnya saat dihubungi awak media, pada Rabu (5/3/2025).

    Tak terima motornya raib, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Genteng Polrestabes Surabaya. 

    Kemudian, anggota penyidik Unit Reskrim Polsek Genteng melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan untuk mengejar pelaku. 

    Setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran. Petugas kepolisian berhasil menangkap pelaku yang bersembunyi di sebuah kosan kawasan Kecamatan Genteng Surabaya.

    “Menindaklanjuti laporan itu, anggota kami bersama Tim Jogoboyo 97 yang patroli di wilayah itu berhasil mengamankan pelaku. Pelaku lalu dibawa kepada Polsek Genteng,” katanya. 

    Nah, Grandika mengungkapkan, tersangka tidak menepati janjinya untuk segera mengembalikan motor tersebut ke pihak korban karena ingin memperoleh keuntungan lebih. 

    Sehingga, tersangka berkeinginan membawa kabur motor tersebut untuk dijual seharga sekitar dua juta rupiah ke seorang temannya di Kabupaten Bangkalan, Jatim. 

    Akibat perbuatannya, tersangka bakal dikenakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan atau penggelapan.

    “Dari hasil penyelidikan terungkap, pelaku menggunakan uang hasil penjualan motor untuk kebutuhan pribadi,” pungkasnya.