kab/kota: Bangkalan

  • Peringati Hari Bumi, Telkom Konservasi Lingkungan di 4 Lokasi Ini

    Peringati Hari Bumi, Telkom Konservasi Lingkungan di 4 Lokasi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melaksanakan program konservasi lingkungan serentak di empat titik lokasi di Indonesia. Konservasi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April lalu.

    Kegiatan konservasi yang dilaksanakan mencakup penanaman mangrove, rehabilitasi terumbu karang, penanaman pohon MPTS (multi purpose tree species), dan pelestarian lamun (seagrass) berkolaborasi dengan berbagai komunitas masyarakat lokal.

    Rehabilitasi terumbu karang dilaksanakan di area Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada 21 April 2025 dan berkolaborasi dengan masyarakat setempat kelompok Paniis Lestari. Transplantasi terumbu karang bertujuan untuk merehabilitasi ekosistem laut dan diharapkan dapat membantu meningkatkan sumber daya perikanan di sekitarnya.

    Sebanyak 900 koloni terumbu karang ditanam menggunakan metode rak laba-laba berupa struktur logam berbentuk seperti laba-laba atau segienam bercabang yang dirancang sebagai media tempat menempelkan fragmen karang.

    Pada waktu yang bersamaan, berlokasi di Hutan Lindung Desa Bissoloro, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, Telkom mengajak masyarakat untuk turut dalam program penanaman 3.450 bibit pohon non produktif seperti Pinus dan Mahoni serta pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS). Pohon MPTS merupakan jenis pohon yang mempunyai manfaat, baik dari segi ekonomi maupun ekologi.

    Adapun bibit pohon MPTS yang ditanam adalah Durian Musang King, Manggis, Alpukat, Jambu Kristal, Matoa, dan Sukun. Selain menjaga keberlanjutan lingkungan, penanaman pohon MPTS bertujuan membuka potensi pariwisata baru di Gowa, yaitu kegiatan memetik buah di kawasan Hutan Lindung.

    Selain kegiatan tersebut, dilaksanakan pula pelestarian tanaman lamun di Perairan Lembung Paseser, Kabupaten Bangkalan Pulau Madura.

    Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang hidup di dasar perairan laut dangkal, terutama di daerah pesisir yang memiliki air jernih dan tenang. Lamun sering tumbuh berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang, membentuk ekosistem pesisir yang saling terhubung dan sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan laut.

    Ekosistem Lamun berperan dalam menunjang kehidupan dan populasi ikan sehingga diharapkan dapat membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Berkolaborasi dengan komunitas pemuda setempat, sebanyak 192 bibit tanaman lamun ditanam menggunakan metode TERFs berupa transplantasi yang menggunakan jangkar, frame besi yang dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran yang diinginkan dan menggunakan pemberat.

    Masih dalam rangka memperingati Hari Bumi serta mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission Tahun 2060, Telkom melaksanakan kegiatan restorasi lahan mangrove di Kawasan Pesisir Desa Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Telkom merestorasi sebanyak 1.000 bibit mangrove berkolaborasi dengan komunitas pemuda lokal Green Youth Celebes.

    Upaya pelestarian mangrove ini dilaksanakan untuk mengurangi dampak abrasi, melindungi keanekaragaman hayati, serta meningkatkan ketahanan pesisir terhadap ancaman perubahan iklim. Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan, sebagai perusahaan digital telco, Telkom menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan harus selaras dengan pelestarian lingkungan.

    “Dalam rangka memperingati Hari Bumi, kami melaksanakan berbagai program konservasi sebagai bentuk implementasi program TJSL. Inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen Telkom terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), sekaligus kontribusi aktif dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 tentang Aksi Iklim, SDG 14 tentang Ekosistem Lautan, dan SDG 17 tentang Kemitraan untuk Tujuan,” kata Hery dikutip Rabu (30/4/2025).

    “Telkom akan terus berinovasi, tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam kontribusi sosial dan lingkungan untuk Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.

    Dia menegaskan inisiatif ini juga bentuk kontribusi Telkom dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek lingkungan.

    “Melalui implementasi program konservasi lingkungan, Telkom berkomitmen dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan sekaligus memperingati Hari Bumi dengan langkah konkret,” jelas Hery.

    “Ke depan, Telkom akan terus mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam strategi bisnis, sebagai bagian dari upaya menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat, lingkungan, dan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

    (rah/rah)

  • Produk Marshmallow Berlogo Halal Terindikasi Mengandung Babi, Petugas Bawa ke BPOM Surabaya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 April 2025

    Produk Marshmallow Berlogo Halal Terindikasi Mengandung Babi, Petugas Bawa ke BPOM Surabaya Regional 30 April 2025

    Produk Marshmallow Berlogo Halal Terindikasi Mengandung Babi, Petugas Bawa ke BPOM Surabaya
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melakukan sidak ke minimarket.
    Hasilnya, petugas menemukan satu produk
    marshmallow
    berlogo halal yang terindikasi mengandung babi.
    Kemasan marshmallow berwarna merah muda itu memiliki isi berbentuk tabung kecil dengan warna merah muda dan putih.
    Pada daftar komposisinya, salah satu bahan yang digunakan adalah gelatin.
    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Metrologi, Diskopumdag Kabupaten Bangkalan, Delly Septiana mengatakan, dari hasil sidak ke minimarket di Jalan RE Martadinata, Kabupaten Bangkalan, pihaknya menemukan satu produk marshmallow yang diduga mengandung babi.
    “Tadi ada dua lokasi yang kami datangi, untuk minimarket di jalan Soekarno-Hatta tidak ditemukan yang terindikasi mengandung babi, lalu disini kami dapat satu,” ujar Delly, Rabu (30/4/2025).
    Pada kemasan produk berlogo halal itu, menurut Delly tidak mencantumkan jenis gelatin yang digunakan.
    Sedangkan pada produk marshmallow lain dengan merek serupa, mencantumkan jenis gelatin yang digunakan.
    “Kalau lainnya tertulis gelatin sapi. Namun pada produk ini, hanya tertulis gelatin. Untuk logo halal memang ada namun kami perlu pastikan gelatin apa yang digunakan,” imbuhnya.
    Delly mengatakan, pihaknya meminta pihak minimarket itu untuk menarik sementara produk marshmallow itu dari etalase.
    Hal itu sebagai bentuk antisipasi agar konsumen tidak membeli produk tersebut sampai hasil laboratorium dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) keluar.
    “Kami akan bawa sampel ini ke
    BPOM Surabaya
    untuk uji lab. Lalu produknya, kami minta pihak toko agar ditarik sementara,” ungkapnya.
    Nantinya, jika hasil uji laboratorium menunjukkan positif memiliki kandungan babi, pihaknya akan bersurat ke pihak minimarket agar dilakukan penarikan produk untuk diretur.
    “Kalau nanti terbukti mengandung babi, kami minta ditarik di seluruh gerai minimarket yang ada di Bangkalan,” jelasnya.
    Sementara itu, Kepala minimarket yang menjadi lokasi sidak, Dwi Damayanti mengaku pihaknya hanya mendapat perintah penarikan pada produk marshmallow dengan kemasan berbentuk mobil.
    Namun, menurutnya tak ada perintah penarikan pada marshmallow berbentuk tabung kecil itu.
    “Kalau sebelumnya sudah ada penarikan dan retur pada marshmallow dengan kemasan mobil. Kalau yang ini belum ada,” ungkapnya.
    Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan, RKH Makki Nasir berharap agar pihak yang berwenang menangani produk halal bisa lebih teliti melakukan pemeriksaan terhadap produk yang akan diberi logo itu.
    “Kami juga berharap agar Diskopumdag untuk segera mengambil tindakan operasi ke toko dan supermarket yang ada di Bangkalan,” kata Nasir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemicu Massa Bawa Senjata Tajam Geruduk Puskesmas Geger Bangkalan – Halaman all

    Pemicu Massa Bawa Senjata Tajam Geruduk Puskesmas Geger Bangkalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suasana di Puskesmas Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memanas pada Senin (28/4/2025), saat sekelompok pria membawa senjata tajam (sajam) setelah terjadinya insiden saling bacok di Embong Sempal.

    Insiden ini memicu perhatian masyarakat dan viral di media sosial.

    Kejadian bermula sekira pukul 14.50 WIB, saat dua pria, BS (55) dan MDH (55), terlibat baku hantam yang mengakibatkan keduanya mengalami luka.

    BS, yang terluka di bagian kepala, dirawat di Puskesmas Geger, sementara MDH mendapatkan perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan.

    “Seolah-olah menyerbu puskesmas, padahal tidak. Karena di situ ada salah seorang yang terluka, keduanya sama-sama terluka,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono didampingi Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi, Selasa (29/4/2025).

    Menurut Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, insiden ini dipicu oleh bunyi klakson mobil kepala desa setempat yang ditujukan kepada rombongan mobil di depan, bukan kepada MDH.

    MDH tidak terima dan mengira klakson itu ditujukan kepadanya, sehingga terjadi cekcok.

    Setelah insiden, kedua pihak saling melaporkan ke polisi.

    Pihak MDH melapor ke Polres Bangkalan, sementara BS melapor di Polsek Geger.

    Menanggapi situasi tersebut, Kapolres memerintahkan Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali, bersama beberapa kapolsek untuk mengamankan lokasi.

    Hingga malam hari, sebanyak 30 personel Satsamapta Polres Bangkalan disiagakan di berbagai titik untuk menjaga keamanan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Transmisi Rusak, Dirut PDAM Bangkalan Minta Maaf

    Transmisi Rusak, Dirut PDAM Bangkalan Minta Maaf

    Bangkalan (beritajatim.com) – Gangguan pipa transmisi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sumber Sejahtera Bangkalan mengakibatkan sejumlah pelanggan kesulitan mendapat air bersih. Pelanggan hanya bisa menunggu pihak perusahaan melakukan dropping air bersih.

    Salah satu pelanggan asal Perumahan Soka Park, Ahmad mengaku air dari PUDAM tak mengalir sejak Sabtu kemarin. Namun, ia bersyukur pihak perusahaan memberikan bantuan dropping dengan mendatangkan mobil tangki datang ke rumah pelanggan secara bergantian.

    “Sejak kemarin gak ada mengalir. Ya alhamdulillah ada bantuan air bersih dari PUDAM,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

    Sementara itu, Dirut Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sumber Sejahtera Bangkalan Sjobirin Hasan mengaku, timnya langsung melakukan pelacakan di lapangan.

    “Ada gangguan aliran air ke wilayah sektor barat, pelanggan yang terdampak di wilayah Jalan Kini Balu,” imbuhnya.

    Selain itu, terdapat sejumlah wilayah lain yakni di Perum Indira, Perum Griya Utama 2, Perum HBM, Perum Soka Park, Perum Grand Asri, Perum Griya Abadi dan Perum Lavender.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan, kami siap melayani bantuan dropping air ke pelanggan yang membutuhkan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Emak-emak Penjual Sayur di Bangkalan Meninggal Ditabrak Mobil, Begini Kronologinya!

    Emak-emak Penjual Sayur di Bangkalan Meninggal Ditabrak Mobil, Begini Kronologinya!

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang ibu muda di Bangkalan meninggal dunia saat hendak menjajakan sayur jualannya karena ditabrak sebuah mobil dari arah depan.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan, kejadian bermula saat korban SH (38) warga asal Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan mengendarai motor dari arah selatan ke utara.

    “Korban ini tukang sayur keliling jadi membawa motor yang keranjang belakangnya sudah berisi sayur,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

    Setibanya di Jalan Raya Gebang, Kelurahan Bancaran, dari arah depan korban diseruduk oleh sebuah mobil HRV dengan nomor polisi M-1944-NK yang dikemudikan AK (38) warga Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.

    “Diduga jalan terlalu sempit, akhirnya dua kendaraan dari dua arah yang berbeda itu bertabrakan,” ungkapnya.

    Diyon mengaku, akibat kejadian itu, SH meninggal dunia di tempat. Sedangkan pengemudi mobil beserta 3 penumpang didalamnya mengalami luka ringan.

    “Semuanya sudah kami evakuasi ke RSUD Syamrabu Bangkalan,” tandasnya.[sar/aje]

  • Bangkalan Jadi Ladang Penjualan Motor Hasil Curanmor

    Bangkalan Jadi Ladang Penjualan Motor Hasil Curanmor

    Bangkalan (beritajatim.com) – Banyaknya motor hasil curian yang dijual ke Madura membuat Polres Bangkalan aktif melakukan razia kendaraan di sejumlah lokasi berbeda.

    Razia tersebut difokuskan pada pemeriksaan kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4), dengan tujuan menegakkan aturan lalu lintas dan mencegah terjadinya gangguan kamtibmas.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan dalam giat razia KRYD kali ini, Polisi berhasil mencapai jumlah tilang sebanyak 17.

    “Kami fokus pada razia di kecamatan Sepulu alhasil di lapangan kami melakukan tindakan tilang sebanyak 17, dengan rincian barang bukti R10 1 unit, barang bukti R2 3 unit dan BB STNK sebanyak 13 unit,” terangnya, Minggu (27/4/2025).

    Ia mengatakan kegiatan KRYD dengan salah satunya melaksanakan razia, sebagai tindak lanjut atas maraknya motor hasil curian yang dijual ke Madura berasal dari Surabaya dan sekitarnya.

    Ia menambahkan, razia ini merupakan bagian dari upaya Polres Bangkalan untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas dan menjaga ketertiban, khususnya aksi curanmor dan begal yang terjadi di wilayah hukum kabupaten Bangkalan.

    “Motor yang kami sita karena pajak atau plat nomor motor mati, pemilik harus menyertakan surat kendaraan lengkap agar motor bisa diambil,” tandasnya. [sar/aje]

  • Heboh Buaya Berkeliaran di Ladang Jagung di Bangkalan

    Heboh Buaya Berkeliaran di Ladang Jagung di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor buaya ditemukan lepas dari kandangnya. Beruntung, buaya itu berhasil ditangkap oleh warga sekitar.

    Hal itu dibenarkan oleh Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kabupaten Bangkalan, Arif Surya Atmaja. Pria yang akrab disapa Yayak itu mengaku pihaknya sudah mendatangi lokasi kandang buaya. “Kami sudah kesana dan buayanya sudah masuk kandang lagi. Memang sempat kabur tapi sudah dibawa oleh pemiliknya,” ujarnya, Kamis (24/4).

    Yayak mengatakan, buaya itu kabur diduga kekurangan pasokan makanan. Sehingga hewan predator itu kabur dari kandangnya. “Selain karena lapar, buaya itu ditempatkan ke kandang yang tingkat keamanannya minim sehingga bisa keluar,” imbuhnya.

    Kini, pihaknya berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Surabaya untuk mencari solusi penanganan buaya itu. “Sementara buayanya masih di kandangnya sana di Desa Buddan, Kecamatan Tanah Merah,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan Surabaya 24 April 2025

    Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Seekor
    buaya muara
    milik warga
    Desa Buddan
    , Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, lepas dari kandang.
    Buaya itu lalu memasuki area ladang jagung yang berada di sekitar permukiman warga.
    Camat Tanah Merah, Heri Arifin, mengatakan, usai mendapat laporan itu, pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tanah Merah mendatangi pemilik buaya.
    Di tempat itu, Heri melihat buaya yang sebelumnya lepas sudah ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang.
    “Tadi kami ke sana, informasi dari pemilik, gigi buaya juga sudah tidak ada, jadi sudah jinak,” ungkapnya, Kamis (24/4/2025).
    Heri mengaku, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang menangani satwa.
    Sehingga, keberadaan buaya itu nantinya tidak membahayakan warganya.
    “Kami akan koordinasi dan meminta petunjuk pada instansi yang menangani satwa ini. Untuk sementara, kami bersama Muspika mengamankan buaya itu dan memastikan agar tidak membahayakan siapapun,” imbuhnya.
    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja, mengatakan buaya tersebut peliharaan warga setempat.
    “Ya betul, ada
    buaya muara
    lepas dari kandang. Buaya itu dipelihara oleh Parman, warga di Desa Buddan. Saat ini sudah ditangkap dan dimasukkan ke kandang,” ujarnya.
    Diketahui, buaya berukuran 2,5 meter itu dipelihara oleh Parman sejak ukurannya masih kecil.
    Buaya muara
    diperoleh Parman saat mencari ikan di Sungai Tangkel, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan pada 2016 lalu.
    “Menurut informasi pemilik, buaya itu dipelihara sejak kecil dan ditaruh di kandang sebelah rumahnya,” imbuhnya.
    Buaya itu dipelihara di kandang bekas kolam ikan setinggi paha orang dewasa. Sedangkan bagian atasnya hanya ditutupi kawat.
    Diduga, buaya tersebut lapar sehingga kabur ke luar kandang untuk mencari makan.
    Saat ini, pihak BPBD Kabupaten Bangkalan sedang melakukan koordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Tanjung Perak, Surabaya, untuk proses
    evakuasi buaya
    .
    “Kami hari ini akan koordinasi dengan BPSPL Surabaya agar ada solusi untuk buaya tersebut akan dibawa ke mana. Untuk pemilik juga sudah bersedia untuk buayanya dievakuasi,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 April 2025

    Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah Surabaya 23 April 2025

    Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Berkunjung ke Bangkalan belum lengkap rasanya jika belum mencicipi hidangan khas
    Bu Mis
    .
    Soto mata sapi
    yang diracik dengan resep khusus ini selalu membuat ketagihan para pecinta kuliner.
    Siapa yang tidak mengenal soto Madura? Namun, Bu Mis memberikan cita rasa berbeda dengan menu
    soto mata sapi
    .
    Nama masakan yang unik ini membuat semua orang penasaran untuk berkunjung ke Dusun Pancar Selatan, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
    Warung Bu Mis sepintas terlihat sederhana. Namun, di tempat ini hampir semua kalangan usia berbondong-bondong.
    Cita rasa yang ditawarkan mengundang pecinta kuliner datang dan menyantap nikmat hidangan soto mata sapi.
    “Alhamdulillah ini sudah dikenal banyak orang. Paling jauh itu dari Jakarta, salah satunya dulu pernah dikunjungi Pak Bondan ‘maknyus’ itu,” tuturnya, Senin (21/04/25).
    Dalam satu porsi terdapat bola mata sapi utuh yang sudah diolah, sehingga rasanya lezat dengan aroma khas yang sudah dipertahankan selama 21 tahun.
    Selain itu, soto ini terasa gurih dengan tekstur kenyal, dipadukan dengan kuah kaldu yang dimasak bersama rempah khas Bangkalan.
    Di atasnya, diberi seledri yang menambah aroma nikmat, serta taburan kacang dan jagung goreng ‘marning’ yang menambah cita rasa gurih.
    “Resepnya asli dari ibu saya. Cara masaknya juga sama, dengan memasak bola mata sapi, daging, dan jerohan sapi ini selama 3 jam supaya empuk, dan saat memasukkan ke panci juga harus dalam kondisi air mendidih,” jelasnya.
    Bu Mis memasak bola mata sapi seperti orang pada umumnya.
    Namun, racikan rempahnya secara turun-temurun dari orang tuanyalah yang membuat cita rasanya berbeda.
    Namun, sejak ibunya meninggal, usaha kuliner itu diteruskan oleh Mis hingga saat ini.
    “Dulu awalnya warung kecil tidak sebesar ini, tapi memang lokasinya di sini,” ucap Mis kepada
    Kompas.com
    .
    Seiring berjalannya waktu, warung soto mata sapi itu dikenal banyak orang.
    Bahkan, legenda kuliner Indonesia, Bondan Winarno, sempat berkunjung ke warung tersebut untuk mencicipi soto mata buatan Mis.
    “Alhamdulillah ini sudah dikenal banyak orang. Paling jauh itu dari Jakarta, salah satunya dulu pernah dikunjungi Pak Bondan ‘maknyus’ itu,” tuturnya.
    Meski telah berjalan selama lebih dari dua dekade dan dikenal banyak orang, Mis tetap menjaga resep asli dari ibunya.
    Bahkan, tak ada satupun bumbu dan cara pengolahan yang ia ubah atau modifikasi.
    “Kami mempertahankan resep itu dan tidak mengubahnya. Alhamdulillah, mulai dari anak-anak hingga dewasa tetap bisa menikmati sampai sekarang,” katanya.
    Dalam satu hari, Mis bisa menghabiskan 20 hingga 26 mata sapi.
    Jumlah itu tergantung dari ketersediaan mata sapi di tempat jagal langganannya.
    Pengunjung bisa menikmati di warung dan bisa dibungkus.
    Sampai saat ini, pesanan tidak berkurang setiap hari.
    “Jadi kalau di jagal itu ada 13 ekor yang disembelih, saya bisa dapat 26 mata. Rata-rata saya dapat 20 mata setiap harinya,” ungkapnya.
    Di warung miliknya, Mis tak hanya menjual soto mata sapi, namun juga terdapat menu lain, yakni soto usus, soto daging, rujak soto, dan rujak cingur.
    Namun, dari semua pilihan menu itu, soto mata sapi menjadi primadona di warungnya.
    “Pelanggan saya paling banyak beli soto mata sapi. Apalagi kalau di stadion ada pertandingan bola, banyak yang mampir ke sini cari mata sapi. Waktu itu sampai ada pesanan 50 porsi mata sapi,” cerita Mis.
    Untuk satu porsi soto mata sapi, pembeli cukup membayar dengan harga Rp 35.000. Sedangkan untuk soto usus dan soto daging dibanderol dengan harga Rp 25.000.
    Sementara untuk rujak cingur seharga Rp 10.000 dan untuk rujak soto seharga Rp 30.000.
    Salah satu penikmat soto mata sapi, Nia Karunia, mengaku baru pertama kali mencoba kudapan unik itu. Menurutnya, soto mata sapi memiliki rasa dan tekstur yang unik.
    “Awalnya saya tidak berani, karena matanya utuh bulat. Setelah saya coba, rasanya enak. Kenyal seperti kikil. Tidak ada aroma prengus. Kuahnya sangat enak karena berkaldu,” ucapnya.
    Menurutnya, warung soto milik Mis ini menjadi salah satu pilihan kuliner saat bosan mencicipi berbagai olahan bebek yang ada di Bangkalan.
    “Kalau di Bangkalan ini kan kebanyakan kuliner bebek, dengan adanya kuliner soto mata sapi ini menjadi pilihan saat bosan makan bebek,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pulang Mengajar, Guru Perempuan di Bangkalan Jadi Korban Begal

    Pulang Mengajar, Guru Perempuan di Bangkalan Jadi Korban Begal

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang guru perempuan di Kabupaten Bangkalan menjadi korban begal saat pulang mengajar. Insiden terjadi di jalan persawahan Desa Geger, Kecamatan Geger, pada Senin (21/4/2025) sore. Lokasi yang sepi dan minim penerangan diduga dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengonfirmasi peristiwa ini. Ia menyebutkan bahwa korban melintasi jalur sepi di area persawahan sepulang mengajar, sebelum akhirnya disergap oleh pelaku begal.

    “Iya, itu area persawahan di Geger,” jelas Hafid saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).

    Meski hingga kini korban belum membuat laporan resmi ke polisi—diduga karena masih dalam kondisi shock—namun aparat langsung bergerak cepat setelah mendapat informasi dari warga dan media sosial.

    “Sampai saat ini korban belum melapor,” imbuhnya.

    Namun begitu, unit Reskrim Polres Bangkalan langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan awal dan pengumpulan bukti.

    “Anggota saya tugaskan untuk melakukan penyelidikan dan turun ke lapangan,” ujar Hafid.

    Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang wanita berseragam coklat yang ditemukan dalam kondisi panik di sebuah parit pinggir jalan. Dalam video itu, korban mengaku bahwa motor matiknya dirampas oleh komplotan begal, yang kemudian kabur ke arah Tanah Merah.

    Aksi kriminal ini memantik keprihatinan warga, terutama kalangan guru dan tenaga pendidik di Bangkalan, yang berharap ada penambahan patroli keamanan di wilayah rawan begal, terutama pada jam pulang sekolah. [sar/beq]