kab/kota: Bangkalan

  • Jalan Rusak di Bangkalan Tak Tersentuh, Warga Gotong Royong Perbaiki Swadaya

    Jalan Rusak di Bangkalan Tak Tersentuh, Warga Gotong Royong Perbaiki Swadaya

    Bangkalan (beritajatim.com) – Perbaikan jalan secara swadaya dilakukan oleh warga Desa Kombangan, Kabupaten Bangkalan. Penyebabnya, jalan itu rusak dan membahayakan pengendara.

    Rahman, salah satu warga mengaku khawatir saat melintasi jalan itu. Apalagi ketika hujan, sebab jalanan menjadi berlumpur dan licin.

    “Kalau sudah kena hujan bahaya dan licin. Karena sudah tidak ada aspalnya,” ungkapnya, Selasa (20/5/2025).

    Sementara itu, warga lain yakni Hakim mengaku telah mengalang dana dan terkumpul uang sebanyak Rp 6 juta. Uang itu lalu dibelikan material kemudian bersama-sama melakukan perbaikan jalan.

    “Ya mau bagaimana lagi, nunggu pemerintah sudah 10 tahun gak diperbaiki. Akhirnya kita turun sendiri bersama warga lain,” ungkapnya.

    Ia berharap, pemerintah segera mengecek kondisi jalan tersebut. Apalagi, jalan itu statusnya jalan kabupaten.

    “Ini kan jalan kabupaten seharusnya pemerintah memperhatikan kebutuhan warganya,” pungkasnya. [sar/ian]

  • DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    Bangkalan (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Bangkalan menyoroti validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kepentingan dasar pengambilan kebijakan daerah. Sekretaris Komisi I DPRD Bangkalan, Nur Hakim, menyampaikan bahwa rapat itu dilatarbelakangi oleh pentingnya data yang disajikan BPS agar sesuai dengan Undang-Undang serta akurat dan bebas dari manipulasi.

    “Kita mempertanyakan variabel-variabel yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangkalan masih rendah, angka kemiskinan tinggi, serta persoalan angkatan kerja yang stagnan. Ini semua berkaitan erat dengan data yang disajikan oleh BPS,” terangnya, Selasa (20/5/2025).

    Tidak hanya itu, Politisi PDIP tersebut menyoroti lemahnya koordinasi antara BPS dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Tenaga Kerja dan Dinas UMKM dalam pengumpulan data ketenagakerjaan. Menurutnya, OPD di Bangkalan dinilai kurang peduli terhadap pembaruan data statistik, sehingga berdampak pada kualitas data yang disajikan.

    “Pemkab dan OPD tidak pernah update data. Kami harap ke depan, terutama Dinas Kominfo dapat aktif dalam memperbarui data secara rutin,” imbuhnya.

    Selain itu, BPS juga menyampaikan sejumlah kendala dalam pelaksanaan survei dan sensus, termasuk tekanan dari kepentingan lokal serta keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten.

    Hakim juga mengkritik data ketenagakerjaan yang stagnan antara tahun 2023 dan 2024, yang menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan. Ia menduga adanya kesalahan dalam pendataan, karena angka pengangguran seharusnya mencerminkan kondisi lapangan yang dinamis. Pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemkab Bangkalan dalam menyusun kebijakan berbasis data yang valid.

    “Harapan kami semua kebijakan pemerintah daerah tidak meleset dari kebutuhan riil masyarakat. Untuk itu, data yang digunakan harus benar-benar mencerminkan kondisi lapangan,” pungkasnya. [sar/aje]

  • Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar duka kembali menyelimuti rombongan jemaah haji asal Jawa Timur setelah seorang jemaah haji laki-laki asal Surabaya, Soesanto Soemantri Notodiarjo (73), dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi pada Sabtu (17/5) kemarin.

    Plh Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo mengatakan sebelum meninggal dunia jamaah lansia bernama Soesanto Soemantri Notodiarjo sempat dirawat di rumah sakit di Madinah karena keluhan hipertensi.

    “Satu jemaah Embarkasi Surabaya telah wafat pada Sabtu 17 Mei 2025 malam, pukul 21.30 waktu Arab Saudi, atas nama Soesanto Soemantri Notodiarjo 73 tahun,” kata Sugiyo di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Senin (19/5/2025).

    Sugiyo turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu jemaah haji tersebut. Dia mendoakan agar ibadah yang tengah dijalani almarhum diterima.

    “Almarhum berasal dari Kota Surabaya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 16. Saat ini jenazahnya telah dimakamkan di Komplek Pemakaman Baqi, Madinah,” urainya.

    Kabar duka dari tanah suci hari ini menambah jumlah jemaah haji Jawa Timur yang meninggal dunia menjadi 5 orang, setelah sebelumnya dilaporkan warga dari Tulungagung, Bangkalan, Sidoarjo, dan Kediri.

    “Dua jemaah wafat di Rumah Sakit Haji (Sukolilo, Surabay), satu jemaah wafat di pesawat, dua jemaah wafat di Arab Saudi,” ujarnya.

    Sugiyo menyebut, para jemaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi senilai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Selain itu, nomor keberangkatannya juga bisa digantikan oleh pihak keluarga.

    Sedangkan diketahui, sampai hari ini AHES mencatat sudah memberangkatkan sebanyak 56 kloter ke Tanah Suci. Dengan rincian, sebanyak 36.845 orang yang termasuk jemaah haji dan petugas. [ram/ian]

  • Alami Pendangkalan Sungai Kapal Nelayan Bangkalan Kerap Kandas

    Alami Pendangkalan Sungai Kapal Nelayan Bangkalan Kerap Kandas

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sungai Bandaran yang terletak di Kampung Lebak, Kelurahan Pangeranan, Kabupaten Bangkalan mengalami pendangkalan. Akibatnya, pemukiman di sekitar sungai kerap mengalami banjir rob dan kapal nelayan yang bersadar sering kandas.

    Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengatakan, pendangkalan bukan hanya menyebabkan terjadinya banjir saat hujan deras maupun rob akibat air pasang, tetapi juga berdampak langsung terhadap aktivitas melaut para nelayan karena kapal mereka kadas.

    Perahu nelayan kerap tidak bisa memasuki area dermaga sungai saat air surut. Sebab, lumpur menumpuk di dasar sungai.

    “Para nelayan harus menunggu air pasang jika ingin melaut dan yang lebih parah lagi terjadinya banjir rob,” terangnya, Senin (19/5/2025).

    la menambahkan, dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan normalisasi sungai agar para nelayan lebih mudah untuk beraktivitas dan menguranggi resiko terjadinya banjir rob.

    “Hal ini tentu akan berdampak besar terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat nelayan di wilayah tersebut,” ungkapnya.

    Pihaknya akan segera merealisasikan program normalisasi Sungai Bandaran. Namun, pelaksanaannya masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait di tingkat provinsi.

    “Kita masih akan melakukan koordinasi dengan Dinas PU Provinsi, karena untuk menormalisasi aliran sungai ini dibutuhkan peralatan berat khusus seperti ekskavator,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Bandar Sabu Bangkalan Kabur, Polisi Hanya Tangkap Pengedar

    Bandar Sabu Bangkalan Kabur, Polisi Hanya Tangkap Pengedar

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Bangkalan menangkap MY (47) warga Kota Surabaya di rumah salah satu bandar sabu yakni SK di Desa Sukolilo, Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan.

    Kasatresnarkoba Polres Bangkalan, Iptu Kiswoyo Supriyanto mengatakan, semula mereka menargetkan untuk menangkap SK. Namun setibanya di rumah itu, SK kabur dan tersisa MY yang saat itu berada di rumah bosnya.

    “Kami amankan MY, perannya membantu SK untuk melayani pembeli,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025).

    Dari tangan MY polisi mengamankan 33 klip sabu siap edar dengan total berat 10,44 gram sabu dan 4 bungkus ganja dengan berat total 26,04 gram.

    “Kami dapatkan sabu dan ganja dari tangan pelaku,” imbuhnya.

    Kiswoyo mengatakan, kedatangan petugas ternyata diketahui oleh SK yang saat itu memantau cctv dari kamarnya. SK lalu kabur lewat atap rumahnya melalui tangga yang sudah disediakan.

    “Di dalam kamar SK ada tangga ke atap dan dari situ keluar lewat belakang rumah. Jadi ketika kami datang, dia langsung kabur,” pungkasnya.

    Saat ini polisi menetapkan SK sebagai DPO dan polisi masih melakukan pengejaran.[sar/aje]

  • Mutasi Jabatan di Wilayah Polda Jatim, Berikut Daftarnya!

    Mutasi Jabatan di Wilayah Polda Jatim, Berikut Daftarnya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerbong mutasi kembali bergulir di wilayah Polda Jawa Timur, sejumlah personil mulai berpangkat Ipda, Iptu, AKP, Kompol hingga AKBP tercatat dalam surat telegram No ST/520/V/KEP/2025 tertanggal 16 Mei 2025.

    Gerbong mutasi jabatan di jajaran Polda Jatim ini tercatat 375 personelz di antaranya adalah Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengemban tugas baru sebagai penyidik Madya 3 Ditreskrimsus Polda Jatim. Kini Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya diemban oleh AKBP Edy Herwiyanto, yang sebelumnya Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Untuk jabatan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim diemban oleh AKBP Dewa Putu Prima Yogantara Parsana dari Bareskrim Polri.

    Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Galih Bayu Raditya mengemban tugas baru sebagai Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim. Untuk Kasubdit Regident dijabat oleh Kompol Yanto Mulyanto, yang sebelumnya pindahan dari Polda Papua.

    Sedangkan Waka Polres Sampang Kompol Hj Hosna Nurhidayah mengemban tugas baru sebagai Waka Polres Bangkalan. Ini Satu satunya Polwan (polisi wanita) yang ada di jajaran Polda Jatim menjabat Waka Polres.

    “Mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam suatu organisasi termasuk Polda Jawa Timur. Mutasi jabatan ini dilakukan untuk memberikan penyegaran dan meningkatkan kinerja,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Minggu (18/5/2025).

    Selain itu, lanjut Kombes Jules sapaan akrabnya, mutasi jabatan dilakukan untuk pembinaan karier dan peningkatan profesionalisme serta peningkatan kompetensi.

    “Personel yang mutasi tentunya akan dapat mengembangkan potensi diri dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan di berbagai bidang. Utamanya dalam menghadapi tantangan tugas sehingga akan berguna dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan Polda Jawa Timur kepada masyarakat,” pungkasnya. [uci/aje]

  • Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

    Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

    Surabaya (beritajatim.com) — Festival Rujak Uleg kembali digelar untuk ke-20 kalinya dengan mengusung tema unik dan penuh nostalgia, “The Legend of THR”. Bertempat di Surabaya Expo Center — kawasan yang dulunya dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) — festival tahunan ini sukses menarik perhatian ribuan warga Surabaya dan wisatawan dari berbagai daerah.

    Acara yang berlangsung meriah pada Sabtu malam ini menghadirkan total 131 tim peserta, mulai dari 38 perwakilan hotel, 38 komunitas masyarakat, hingga 28 delegasi khusus dari mahasiswa asing dan perguruan tinggi di Surabaya.

    Tidak hanya itu, sebanyak 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 31 kecamatan turut memeriahkan panggung festival lewat parade busana bertema Dangdut, menambah semarak suasana dengan sentuhan budaya populer Indonesia.

    Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah hadirnya kategori khusus “Rujak Nusantara” yang diikuti oleh lima kabupaten sekitar, yakni Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan. Masing-masing daerah membawa cita rasa khas rujak mereka, memperkaya keberagaman kuliner lokal yang ditampilkan di festival ini.

    Namun, yang paling dinanti-nantikan para pengunjung adalah pembagian 3.300 porsi rujak uleg secara gratis. Tradisi ini menjadi ikon festival yang selalu ditunggu-tunggu, mengajak warga dan wisatawan untuk menikmati kelezatan rujak cingur bersama-sama.

    Festival Rujak Uleg sendiri pertama kali digelar pada 2004 oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai bentuk pelestarian kuliner khas daerah, terutama rujak cingur — makanan tradisional berbahan dasar petis, sayur, dan irisan cingur (hidung sapi). Sejak saat itu, festival ini berkembang menjadi salah satu event budaya kuliner terbesar di Indonesia.

    Puncak prestasi festival ini terjadi pada 2019, ketika berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penggunaan cobek (ulekan) terbesar serta jumlah peserta terbanyak yang secara bersamaan mengulek rujak.

    Lebih dari sekadar festival kuliner, Rujak Uleg telah menjadi bagian penting dari identitas budaya Kota Surabaya. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas lokal dan mahasiswa internasional, menjadikan acara ini sebagai simbol kebersamaan dalam keberagaman.

    Dengan konsep yang terus berinovasi tiap tahunnya, Festival Rujak Uleg tak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang mendukung branding Surabaya sebagai kota kreatif dan inklusif. (fyi/suf)

  • Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, berencana menurunkan harga sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan (SGMRP) Pamekasan, yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

    Sebab sejauh ini, harga sewa SGMRP Pamekasan relatif mahal dibanding stadion lain di Madura, semisal Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, yang hanya mematok harga sewa sekitar Rp 30 juta untuk setiap pertandingan.

    Sementara harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan (sebutan lain SGMRP) justru 100 persen lebih tinggi dibanding harga sewa di SGB Madura, yakni mencapai angka sekitar Rp 90 juta untuk setiap pertandingan.

    Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan manajemen Madura United FC, PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) enggan untuk menggunakan Stadion Pemelingan sebagai kandang, dan mereka justru lebih memilih SGB yang dinilai harga sewa relatif terjangkau.

    Bahkan dalam dua musim terakhir, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab yang berlaga di kompetisi tertinggi sepakbola tanah air, Liga 1 justru lebih banyak menjamu tim lawan di SGB Madura. Sekalipun dalam beberapa tahun sebelumnya, mereka menempati Stadion Pemelingan sebagai markas.

    Kondisi tersebut disinyalir akibat adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 yang ditanda tangani Pj Bupati Pamekasan, Masrukin tentang kenaikkan harga sewa Stadion Pemelingan. Sehingga untuk kompetisi Liga 1 2024-2025, Madura United lebih memilih fokus berkandang di SGB Madura.

    Padahal keberadaan Madura United yang menjamu tim lawan di Stadion Pemelingan, justru memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian masyarakat Pamekasan. Bagi bagi Pemkab, perhotelan, pertokoan, UMKM hingga masyarakat Pamekasan secara umum.

    Berdasar fakta harga sewa yang relatif ketinggian berdasar Perda tersebut, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman berencana untuk menerbitkan Perda seputar tarif sewa penggunaan Stadion Pemelingan Pamekasan.

    Di mana dalam penjabaran Perda tersebut, nantinya juga akan dijabarkan dalam beberapa klaster berbeda, mulai dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, kompetisi internal ASKAB PSSI Pamekasan, ujicoba internasional, ujicoba lokal hingga kompetisi kelompok usia.

    Selain untuk pertandingan sepakbola, Stadion Pemelingan Pamekasan, juga memfasilitasi lintasan atletik di dalam stadion dan akan dibuka dengan tarif retribusi diperkirakan Rp 5 ribu untuk setiap latihan.

    Hal tersebut berdasar lampiran Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tarif Retribusi, di mana perubahan tarifnya akan ditentukan melalui Perda. “Saat ini kami sudah menandatangani peraturan, termasuk tentang harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan,” kata KH Kholilurrahman kepada beritajatim.com, Rabu (14/5/2025) kemarin.

    “Dalam waktu dekat, nanti akan kita sosialisasikan kepada masyarakat khususnya seputar harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, bahwa harga sewa sudah relatif murah dibanding harga sewa sebelumnya,” ungkapnya.

    Saat disinggung soal tarif sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail seputar tarif pasti. “Intinya untuk harga sewa relatif murah dibanding sebelumnya, sekitar 35 hingga 50 juta untuk pertandingan siang,” jelasnya.

    “Tidak kalah penting, juga ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan. Semisal tribun VIP yang justru terasa tribun ekonomi ketika pertandingan digelar siang hari. Hal itu juga kita pikirkan kedepan, termasuk rekomendasi seputar status akreditasi beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya sangat berharap musim depan Madura United kembali menempati Stadion Pemelingan Pamekasan sebagai markas. “Selain sebagai bentuk kebanggaan, tentunya juga akan berdampak pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pamekasan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pedagang sayur ditemukan meninggal saat menepi di pinggir jalan. Jenazah ditemukan warga di Jalan Raya Desa Sukolilo Timur, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, korban yakni AJ (47) asal Kecamatan Candi, Sidoarjo.

    Diduga, korban membawa sayur dari Malang hendak dikirim ke Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Aktivitas itu membuat korban kelelahan.

    “Dugaannya meninggal akibat kelelahan karena hendak mengirim sayur dari Malang ke Sampang,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    AJ ditemukan tergeletak disamping motornya yang masih bermuatan sayur mayur. Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi.

    “Petugas sudah melakukan visum dan tidak ditemukan tanda kekerasan. Korban lalu dibawa pihak keluarga dan menolak autopsi,” pungkasnya. [sar/but]

  • Cuaca Ekstrem Picu Potensi Longsor di Bangkalan, Warga Diminta Waspada

    Cuaca Ekstrem Picu Potensi Longsor di Bangkalan, Warga Diminta Waspada

    Bangkalan (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem masih melanda wilayah Kabupaten Bangkalan jelang peralihan musim hujan ke musim kemarau. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya bencana alam, terutama tanah longsor di wilayah tebing.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Eko Sugiharto, mengungkapkan bahwa curah hujan di Bangkalan masih cukup tinggi berdasarkan pantauan BMKG.

    “Untuk di Bangkalan, beberapa hari ke depan diprediksi masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Eko, Rabu (14/5/2025).

    Ia menyebut, intensitas hujan yang tinggi bisa memicu longsor, terutama di daerah dengan kontur tanah labil dan banyak tebing.

    “Iya ada potensi longsor jika curah hujan tinggi,” imbuhnya.

    BPBD Bangkalan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan kejadian bencana ke pihak berwenang agar bisa dilakukan evakuasi dan penanganan cepat.

    “Ya, silakan lapor ke kami jika masyarakat terdampak bencana atau di wilayahnya terjadi bencana,” pungkasnya. [sar/beq]