kab/kota: Bangkalan

  • Hampir 7.000 Koperasi Merah Putih Telah Terdaftar di Jatim, 13 Daerah Capai 100%

    Hampir 7.000 Koperasi Merah Putih Telah Terdaftar di Jatim, 13 Daerah Capai 100%

    Surabaya (beritajatim.com) – Progres percepatan pembentukan dan pendaftaran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KD/KMP) di Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat sebanyak 6.984 koperasi telah resmi terdaftar melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jawa Timur.

    “Jumlah tersebut setara 82,2 persen dari total 8.494 desa dan kelurahan di Jawa Timur,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto, Senin (16/6/2025).

    Berdasarkan data resmi dari Kanwil Kemenkum HAM Jatim, terdapat 13 kabupaten/kota yang telah menuntaskan pendaftaran SABH untuk seluruh KD/KMP-nya. Daerah tersebut meliputi Ponorogo, Nganjuk, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, dan yang terbaru Kota Blitar.

    Sementara itu, sejumlah daerah lain mencatatkan progres tinggi dan hampir mencapai 100 persen. Beberapa di antaranya adalah Jombang dengan capaian 99,7 persen, Jember 99,6 persen, Surabaya 99,3 persen, Bangkalan 98,6 persen, dan Gresik 98,3 persen. Wilayah-wilayah ini hanya menyisakan 1 hingga 6 berkas untuk diselesaikan.

    Namun demikian, Haris juga menyoroti beberapa daerah yang menunjukkan progres lambat dan membutuhkan intervensi segera. Wilayah tersebut di antaranya adalah Bojonegoro (10,9 persen), Kota Pasuruan (20,6 persen), Kota Batu (37,5 persen), dan Kabupaten Pasuruan (41,4 persen).

    “Beberapa kendala yang ditemukan meliputi keterlambatan penganggaran, revisi berkas notaris, hingga keraguan pengurus,” terang Haris.

    “Perlu langkah percepatan dan pendampingan lebih intensif, terutama pada kabupaten/kota yang stagnan,” imbuhnya.

    Tren pertambahan pendaftaran koperasi melalui SABH harian menunjukkan angka rata-rata lebih dari 280 koperasi per hari. Dengan laju ini, Kemenkum HAM Jatim optimistis target 100 persen dapat tercapai pada pekan ketiga Juni 2025.

    Untuk mendukung target tersebut, sejumlah strategi percepatan tengah dilakukan. Di antaranya penandatanganan akta secara massal di hadapan notaris, audit kelengkapan dokumen secara kolektif, serta intervensi langsung ke daerah prioritas seperti Bojonegoro, Kota Batu, Sampang, dan Situbondo.

    “Kami tentu mengapresiasi seluruh mitra kerja kami yang terlibat, mulai dari Pemprov dan Pemkab, Notaris dan Ditjen AHU dengan keandalan sistem yang dimiliki,” tutup Haris.

    Program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan bagian dari agenda strategis nasional untuk mendorong kemandirian ekonomi desa melalui koperasi berbadan hukum. Jawa Timur saat ini tercatat sebagai provinsi dengan jumlah koperasi berbadan hukum terbanyak secara nasional. [uci/beq]

  • Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk Surabaya 15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Sebuah
    kecelakaan lalu lintas
    terjadi di Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, Minggu (15/6/2025).
    Kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan dan mengakibatkan empat orang dilarikan ke rumah sakit.
    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, menjelaskan bahwa kejadian berawal ketika mobil Honda Stream bernomor polisi M 1929 VK yang dikemudikan ABP (19) asal Kecamatan Mandingan, Kabupaten Sumenep, melaju dari arah Kabupaten Sumenep menuju Bangkalan.
    Di dalam mobil tersebut terdapat tiga penumpang lainnya yaitu FA, SF, dan AM.
    Setibanya di Jalan Raya Desa Karang Gayam, mobil yang dinaiki keempat orang tersebut melaju terlalu ke kanan dan menabrak sebuah truk bernopol M 9929 UN yang dikemudikan B (51), warga Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
    “Dua kendaraan itu bertabrakan hingga kedua kendaraan mengalami ringsek di bagian depan,” ungkap AKP Diyon Fitrianto.
    Akibat kecelakaan ini, keempat penumpang mobil mengalami luka-luka dan saat ini sedang dirawat di fasilitas kesehatan setempat.
    “Saat ini korban masih ada di rumah sakit,” tambahnya.
    Polisi menduga kecelakaan tersebut disebabkan pengemudi mobil mengalami
    microsleep
    , mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh.
    Namun, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian tersebut.
    “Dugaan kami akibat microsleep. Namun kami akan pastikan lagi karena saat ini pengemudi masih dirawat,” pungkasnya.
    Dari pantauan di lokasi kejadian, mobil Honda Stream mengalami kerusakan parah di bagian sisi kanan, merusak ban, kap, dan kaca.
    Sementara itu, truk mengalami kerusakan di bagian depan hingga merusak pintu kemudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Piton 5 Meter Masuk Polsek Bangkalan, Lilit Petugas hingga Terjatuh!

    Ular Piton 5 Meter Masuk Polsek Bangkalan, Lilit Petugas hingga Terjatuh!

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor ular piton sepanjang 5 meter melilit petugas kepolisian di Polsek Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 13 Jumi 2025 sekitar pukul 20.30 WIB, Ular tersebut masuk ke dalam plafon ruang tahanan Polsek Tanjung Bumi hingga merusak sebagian plafon.

    Kanit Reskrim Polsek Tanjung Bumi, Aiptu Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat salah seorang petugas piket malam yang hendak ke kamar mandi melihat plafon ruang rapat pecah. Setelah dilihat lebih cermat, ternyata ada seekor ular di dalamnya.

    Petugas tersebut lalu keluar untuk meminta bantuan warga untuk menangkap ular tersebut, namun saat kembali bersama warga, ular tersebut sudah menghilang.

    Sekitar 30 menit kemudian, plafon dekat ruang tahanan pecah dan ular itu kelihatan. Karena warga anggota belum bubar di kantor sehingga anggota bersama warga sempat mengamankan ular itu. “Kebetulan ruang tahanan itu kosong, sehingga tidak ada yang membahayakan terhadap orang-orang,” jelasnya, Sabtu (14/06/2025).

    Dia menambahkan, petugas kepolisian yang menangkap ular tersebut sempat dililit oleh ular tersebut hingga terjatuh dari tangga. Beruntung warga segera membantu sehingga lilitan ular itu bisa dilepas. “Petugas sempat kena lilitan ular itu karena saking berat dan besarnya ular itu jadi agak sulit untuk mengevakuasinya,” tambahnya.

    Ular dengan panjang 5 meter tersebut kemudian dimasukkan kedalam tong. Pihaknya juga masih melakukan pengecekan di dalam plafon, khawatir masih ada ular lain yang bersarang. “Nanti kita cek takutnya sudah beranak pinak, sekaligus memperbaiki plafon yang rusak akibat evakuasi ular tersebut,” tandasnya.[sar/kun]

  • Pemkab Bangkalan Perketat Syarat UHC, Warga Harus Berdomisili Minimal Enam Bulan

    Pemkab Bangkalan Perketat Syarat UHC, Warga Harus Berdomisili Minimal Enam Bulan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan berkomitmen melanjutkan program Universal Health Coverage (UHC) hingga akhir 2025, namun kini dengan regulasi yang lebih ketat. Melalui Peraturan Bupati (Perbup) terbaru, Pemkab mewajibkan penerima manfaat UHC untuk berdomisili minimal enam bulan di Bangkalan, yang dibuktikan dengan tanggal cetak KTP.

    Langkah ini dilakukan sebagai respons atas penyalahgunaan layanan oleh warga luar daerah. Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Ja’far, menyampaikan bahwa banyak warga dari luar daerah mengubah identitas kependudukan agar bisa mengakses layanan kesehatan gratis milik Pemkab Bangkalan.

    “Banyak masyarakat dari luar Bangkalan yang karena ingin mendapat layanan kesehatan yang cepat dan mudah, mengubah data KTP agar terlihat sebagai warga Bangkalan. Ini tentu membebani anggaran kami,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

    Selain itu, evaluasi internal menunjukkan bahwa mayoritas penerima layanan UHC justru berasal dari kalangan masyarakat mampu, meskipun secara administratif tercatat sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

    “Ketika data UHC disinkronkan dengan data kemiskinan, ternyata yang menikmati layanan ini banyak yang sebenarnya mampu, bukan masyarakat miskin,” jelasnya.

    Dari sisi pembiayaan, Fauzan menyebutkan bahwa Pemkab Bangkalan telah menganggarkan Rp55 miliar untuk program UHC tahun 2025. Namun, sekitar Rp7 miliar dari total anggaran tersebut dialokasikan untuk melunasi utang tahun sebelumnya. Dengan demikian, dana efektif yang tersedia untuk pembiayaan UHC tahun ini hanya Rp48 miliar.

    “Kami yakin jika pelaksanaannya kita atur lebih ketat, maka tren kenaikan peserta bisa ditekan dan dana Rp.48 miliar ini bisa mencukupi hingga akhir tahun,” ucapnya.

    Pengetatan aturan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi anggaran sekaligus memastikan bahwa manfaat UHC benar-benar dirasakan oleh masyarakat Bangkalan yang berhak. [sar/beq]

  • Antisipasi Barang Selundupan Rutan Klas llB Bangkalan Lakukan Razia

    Antisipasi Barang Selundupan Rutan Klas llB Bangkalan Lakukan Razia

    Bangkalan (beritajatim.com) – Rutan Klas llB Bangkalan melakukan razia dan tes urine pada pada napi dan tahanan. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya barang yang diselundupkan ke dalam ruang tahanan.

    Karutan Klas llB Bangkalan, Budi Setyo Prabowo, mengatakan razia dilakukan sebagai bagian dari komitmen mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan bebas dari praktik ilegal.

    Petugas lalu melakukan penggeledahan di seluruh kamar warga binaan. Hal ini dilakukan agar petugas bisa mengecek keseluruh barang yang ada di dalam kamar itu.

    “Kami perlu memastikan tidak ada barang-barang terlarang seperti narkoba, handphone, senjata tajam, maupun zat kimia berbahaya,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

    Hasilnya, petugas tidak menemukan adanya barang terlarang didalam kamar warga binaan. Tak hanya melakukan razia, petugas juga melakukan tes urine secara random pada sejumlah tahanan.

    “Kami juga melakukan tes urin secara acak pada warga binaan kami,” imbuhnya.

    Dari hasil tes urine yang dilakukan, petugas tidak menemukan adanya warga binaan yang positif mengkonsumsi narkotika ataupun zat terlarang lainnya.

    “Seluruh hasil tes menunjukkan negatif narkoba, ini memperkuat status Rutan Bangkalan sebagai zona Zero Narkoba dan Zero Halinar (Handphone, Pungli, dan Narkoba),” pungkasnya. [sar/aje]

  • Diduga Epilepsi Kambuh, Pria di Bangkalan Tercebur ke Dalam Sumur

    Diduga Epilepsi Kambuh, Pria di Bangkalan Tercebur ke Dalam Sumur

    Bangkalan (beritajatim.com) – Nasib naas dialami oleh SF (35) warga Desa Kranggan Timur, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan. Ia ditemukan tak bernyawa setelah tercebur ke dalam sumur sedalam 8 meter.

    Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja mengatakan kejadian bermula saat korban hendak mandi sore. Diduga penyakit ayan yang dideritanya kumat.

    “Lalu korban tercebur ke dalam sumur. Tidak lama kemudian isterinya melihat korban didalam sumur dan meminta tolong warga,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

    Warga berusaha menolong korban namun tidak ada yang berani masuk ke dalam sumur. Sehingga, warga melapor ke TNI-Polri dan BPBD Bangkalan untuk melakukan evakuasi.

    “Setelah itu tim gabungan melakukan evakuasi dan berhasil mengangkat korban yang sudah tidak bernyawa,” jelasnya.

    Saat diangkat, korban sudah tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia. Diduga korban kehabisan oksigen setelah tenggelam didalam sumur.

    “Korban lalu dibawa pihak keluarga untuk selanjutnya dikebumikan,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana malam Idul Adha di Pondok Pesantren Bani Rancang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda dari biasanya. Di tengah udara dingin selepas maghrib, barisan santri tampak sibuk mengipasi bara, menyiapkan tusukan-tusukan sate di atas panggangan sepanjang puluhan meter. Inilah Sate Lanjeng, tradisi khas pondok yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semarak Idul Adha mereka.

    Sate Lanjeng dari bahasa Madura yang berarti “sate panjang” merupakan kegiatan memasak sate secara serentak di atas panggangan raksasa yang terbentang sejauh 50 meter. Santri putra mengelola sisi sepanjang 25 meter, demikian pula santri putri di sisi lainnya.

    Kebersamaan dan gotong royong terasa kental sepanjang prosesi ini berlangsung.
    Ratusan santri berpakaian putih dengan bawahan gelap telah bersiap sejak sore.

    Mereka berjajar di sepanjang tungku panjang yang dibuat dari bata dan semen. Strukturnya sederhana namun kokoh, tungku ini telah digunakan secara turun-temurun di lingkungan pondok.

    Daging sate berasal dari 40 ekor kambing kurban yang khusus disediakan untuk para santri. Dari total 90 ekor kambing dan dua ekor sapi yang dikurbankan tahun ini, sebagian besar disalurkan kepada masyarakat sekitar, sedangkan sisanya dinikmati bersama di pondok sebagai bentuk rasa syukur.

    Usai proses memanggang, para santri berkumpul di teras madrasah untuk melanjutkan tradisi poloan yakni makan bersama di atas daun pisang.

    Menu yang dihidangkan sederhana yakni nasi, sate, dan telur rebus. Namun di balik kesederhanaannya, momen ini menghadirkan kehangatan dan kebersamaan yang istimewa.

    Bagi Maulidatun Nabila (19), santri asal Bangkalan, momen ini adalah salah satu yang paling dinanti setiap tahunnya.

    “Alhamdulillah bisa ikut lagi tahun ini. Sate lanjeng itu bukan Cuma tentang makanannya, tapi tentang kebersamaannya. Rasanya lebih nikmat karena dimakan bareng teman-teman,” tuturnya dengan penuh semangat.

    Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Sate Lanjeng juga menyimpan filosofi yang mendalam. Ketua Pengurus Pondok, Suhud Al-Fauzi, menjelaskan bahwa panjangnya panggangan menjadi simbol dari proses menuntut ilmu yang tidak mengenal akhir.

    “Sate lanjeng menggambarkan perjalanan menimba ilmu sepanjang hayat Kulli Hayat. Kami ingin santri menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup,” jelasnya.

    Tradisi poloan pun mengajarkan nilai hidup bersahaja dan saling berbagi, dua hal yang sangat dijunjung tinggi dalam kehidupan santri.

    “Kesederhanaan itu bukan keterbatasan, tapi karakter. Hidup sederhana, namun penuh kebersamaan dan rasa peduli satu sama lain, itulah yang kami tanamkan,” tambah Suhud.

    Tahun ini terasa lebih istimewa karena para santri juga dapat berkomunikasi dengan Pengasuh Pondok, Gus Agus Hasan Muktasim Billah, yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji. Dari Tanah Suci, beliau menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh santri.

    “Semoga berkah kurban tahun ini membawa semangat baru dalam menuntut ilmu, dan menjadikan para santri insan yang penuh keberkahan sepanjang hidupnya,” ucapnya.

    Di Pondok Pesantren Bani Rancang, sate bukan sekadar sajian. Ia menjadi simbol dari semangat belajar, rasa syukur, dan kebersamaan yang terus diwariskan dari tahun ke tahun. (ada/but)

  • Transjatim Segera Tambah Koridor VII, Siap Beroperasi September 2025

    Transjatim Segera Tambah Koridor VII, Siap Beroperasi September 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi (Pempro Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus memperluas layanan Transjatim sebagai solusi transportasi massal yang terjangkau dan terintegrasi. Setelah sukses dengan enam koridor sebelumnya, kini tengah disiapkan Koridor VII.

    Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jawa Timur, Ainur Rofiq, menjelaskan bahwa Koridor VII merupakan hasil pengembangan berdasarkan studi yang telah dilakukan. Koridor VII akan memperkuat konektivitas di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Lamongan, dan Bangkalan).

    “Rute koridor ini akan dimulai dari Terminal Porong, Sidoarjo, dan akan terintegrasi dengan Koridor VI yang saat ini beroperasi di wilayah Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Koridor VII ini akan melanjutkan perjalanan dari Porong menuju Mojosari, kemudian ke arah Krian (Sidoarjo), dilanjutkan ke Legundi dan Karang Pilang (Gresik),” ungkapnya.

    Koridor ini dirancang untuk terintegrasi dengan Terminal Joyoboyo Surabaya, sebagai simpul transportasi penting di kawasan metropolitan. Untuk mendukung operasional Koridor VII, Dishub Jatim telah menyiapkan 15 unit armada, terdiri dari 14 armada operasional dan satu armada cadangan. Target operasional dijadwalkan pada bulan September 2025.

    “Insya Allah Koridor VII bisa mulai beroperasi pada bulan September 2025. Kami berharap ini bisa melengkapi jaringan koridor Transjatim yang sudah ada dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya di kawasan GKS. Transjatim tidak hanya menjadi moda transportasi alternatif, tetapi juga bagian dari upaya strategis Pemprov Jatim dalam mewujudkan ‘Jatim Akses’,” katanya.

    Yakni salah satu dari sembilan program prioritas Nawa Bhakti Satya. Melalui pengembangan koridor yang terus berlanjut, diharapkan Transjatim dapat menjadi tulang punggung transportasi publik berbasis bus yang efisien, nyaman, dan terjangkau di Jawa Timur. [tin/aje]

  • Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Juni 2025

    Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore Surabaya 9 Juni 2025

    Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Morsabe, Desa Kranggan Timur, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur geger setelah salah satu tetangganya terjatuh ke sumur.
    Diduga, korban terpeleset saat penyakit epilepsinya kumat.
    Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja mengatakan kejadian bermula saat korban yakni S (35) hendak mandi sore.
    “Jadi sekitar jam 5 sore tadi itu korban mandi. Biasanya itu di kamar mandi tapi tadi itu mandinya di sumur yang ada di depan kamar mandi,” ujar Arif, Senin (9/6/2025).
    Tak lama kemudian, isterinya datang ke sumur dan melihat suaminya sudah berada di dalam lubang sedalam 8 meter tersebut.
    Isteri korban kaget dan langsung meminta bantuan warga sekitar.
    Warga yang datang semula tak berani masuk ke dalam sumur.
    Sebab, warga khawatir kekurangan oksigen dan terdapat gas yag membahayakan nyawa.
    Tak lama kemudian tim penyelamat gabungan tiba di lokasi itu yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD dan Damkar.
    “Setelah melakukan upaya evakuasi, korban berhasil diangkat sekitar pukul 18.30 WIB sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” imbuhnya.
    Ia mengatakan, diduga korban mengalami serangan epilepsi alias ayan secara mendadak hingga jatuh ke dalam sumur.
    “Dugaannya karena ayannya kumat. Karena memang korban ini memiliki riwayat penyakit ayan,” jelasnya.
    Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke dalam rumah duka oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kusnadi Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan, Keluarga Cabut Laporan ke Polisi

    Kusnadi Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan, Keluarga Cabut Laporan ke Polisi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kusnadi (67), mantan Ketua DPRD Sidoarjo yang sebelumnya dilaporkan hilang dari tempat tinggalnya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, akhirnya ditemukan di kawasan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura.

    Penemuan Kusnadi terjadi pada Senin (9/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah memastikan keberadaan orang tuanya, pihak keluarga langsung mencabut laporan kehilangan yang sebelumnya diajukan ke Polsek Balongbendo.

    Tonny Kusdita Kunong, putra Kusnadi, menjelaskan bahwa informasi awal mengenai keberadaan ayahnya diperoleh dari seseorang yang tidak disebutkan identitasnya. Orang tersebut memberi tahu bahwa Kusnadi berada di sebuah rumah di Tanah Merah.

    “Alhamdulillah, bapak saya berhasil ditemukan dalam keadaan sehat. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak ada barang yang hilang,” ujar Tonny.

    Tonny dan keluarga segera menuju lokasi untuk menjemput Kusnadi dan membawanya kembali pulang. Sebagai tindak lanjut, laporan kehilangan yang sempat dibuat resmi dicabut.

    “Pada hari ini, Senin 9 Juni 2025, kami mencabut laporan soal sempat hilangnya bapak saya di Polsek Balongbendo,” tegasnya.

    Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih atas respons cepat dan dukungan dari aparat kepolisian Polsek Balongbendo selama proses pelaporan.

    Sebelumnya, informasi mengenai keberadaan Kusnadi tersebar melalui pemberitaan media daring. Kapolsek Tanah Merah, AKP Eko Siswanto, sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan laporan langsung dari keluarga dan hanya mengetahui informasi tersebut dari media. [isa/beq]