kab/kota: Bangkalan

  • Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Juli 2025

    Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama Regional 26 Juli 2025

    Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan secara resmi sebanyak 80.000
    Koperasi Merah Putih
    pada Senin (21/7/2025).
    Sejumlah pejabat tinggi menghadiri acara ini, sebut saja Menko Bidang Pangan Zulhifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Koperasi Budi Arie, dan Mendagri Tito Karnavian.
    Usai diresmikan, ternyata banyak Koperasi Merah Putih yang belum beroperasi.
    Umumnya, masalah utama yang menjadi kendala Koperasi Merah Putih berasal dari ketiadaan modal.
    Misalnya, di Sikka, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 194
    Koperasi Desa Merah Putih
    belum beroperasi karena masih menunggu modal.
    194 Koperasi Desa Merah Putih di Sikka Belum Beroperasi, Pemkab: Masih Tunggu Modal
    Juga ada sebanyak 281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan, Jawa Timur belum berjalan karena sejumlah kendala.
    Selain legalitas yang belum siap untuk meminjam modal ke bank, serta pendamping dari kementerian yang belum datang juga menjadi kendala.
    281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan Belum Berjalan, Diskop Ungkap Sejumlah Kendala
    Masih di Jawa Timur, pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep juga belum ada.
    Karena anggarannya masih tertahan di Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Perubahan 2025 Pemkab Sumenep.
    Pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep Tertahan di APBD Perubahan
    Cerita lucu juga datang dari Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep.
    Mereka belum memiliki modal, namun sudah ada yang berencana mengajukan pinjaman sebesar Rp 100 juta ke mereka.
    Cerita Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep: Belum Ada Modal, Sudah Ada yang Minta Pinjam Rp 100 Juta
    Di Jawa Tengah, Koperasi Merah Putih di Purworejo juga tidak bisa beroperasi karena masalah modal yang belum ada.
    Koperasi Merah Putih di Purworejo Mandek, Ketua Kopdes: Bagaimana Mau Jalan Kalau Modal Belum Ada?
    Selain modal, masalah legalitas yang belum siap juga menjadi kendala dalam pengoperasian Koperasi Merah Putih.
    Di Lhokseumawe, Aceh, belum ada Koperasi Merah Putih yang beroperasi.
    Karena koperasi tersebut masih melengkapi dokumen-dokumen usahanya.
    Dua Hari Diresmikan Presiden, Belum Ada Koperasi Merah Putih di Lhokseumawe Aceh yang Beroperasi
    Sebanyak 205 Koperasi Merah Putih di Lumajang, Jawa Timur juga belum mulai beroperasi karena masih dalam proses pengurusan legalitas.
    205 Koperasi Merah Putih di Lumajang Belum Beroperasi (masih pengurusan legalitas
    Masalah legalitas ini juga, yang kemudian membuat sejumlah pengurus di Koperasi Merah Putih di Bondowoso, Jawa Timur mengundurkan diri.
    Mereka yang mengundurkan diri karena takut berurusan dengan proses hukum karena ketidakjelasan legalitas koperasi tersebut.
    Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
    Selain itu, keberadaan pendampingan, baik dari Pemerintah Provinsi maupun pusat juga sangat penting dalam keberlanjutan pengoperasian Koperasi Merah Putih, seperti di Kalimantan Tengah.
    Baru Diluncurkan, Koperasi Merah Putih di Kalteng Butuh Pendampingan Pemprov
    Masalah modal, manajemen dan pendampingan ini, telah dilakukan pihak swasta seperti PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
    Seperti yang dilakukan terhadap Koperasi Desa Merah Putih Pucangan, Tuban, Jawa Timur.
    Namun, karena koperasi tersebut meniadakan kontribusi mereka, Ponpes Sunan Drajat sempat kecewa dan menarik seluruh barang dari koperasi ini pada Selasa (22/7/2025).
    Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang
    Meski kemudian, Koperasi Desa Merah Putih Pucangan ini kembali buka karena sudah meminta maaf dan Ponpes Sunan Drajat memaafkan dan membuka kembali kontrak kerja sama.
    Kepala Desa Pucangan Menyesal: Pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat Berperan Besar untuk Koperasi Desa Merah Putih
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dimulai September, Sekolah Rakyat di Bangkalan Belum Punya Kepala Sekolah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juli 2025

    Dimulai September, Sekolah Rakyat di Bangkalan Belum Punya Kepala Sekolah Surabaya 12 Juli 2025

    Dimulai September, Sekolah Rakyat di Bangkalan Belum Punya Kepala Sekolah
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com

    Sekolah rakyat
    (SR) di Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, akan mulai dilaksanakan pada bulan September 2025 mendatang.
    Namun, hingga saat ini, masing-masing jenjang masih belum menetapkan kepala sekolah yang akan memimpin di sekolah besutan
    Kementerian Sosial
    (Kemensos) itu.
    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Moh Yakub, mengatakan saat ini pihaknya telah mendata sejumlah kepala sekolah.
    Nantinya, data itu akan diserahkan ke Kemensos menjelang pelaksanaan SR di Kabupaten Bangkalan.
    “Kami sudah memiliki data
    calon kepala sekolah
    , nanti data itu yang akan kami serahkan ke Kemensos jika sudah ada permintaan. Sampai saat ini masih belum ada,” ujar dia, Sabtu (12/7/2025).
    Ia mengatakan calon kepala sekolah yang disiapkan di masing-masing jenjang yakni tiga orang yang telah melalui tahap seleksi dan usulan dari dinas.
    “Untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sudah kami siapkan. Untuk yang dari sekolah menengah atas (SMA) itu melalui Cabdin,” imbuhnya.
    Sedangkan untuk calon guru di SR, tiap jenjang memiliki kebutuhan yang berbeda, yakni dua guru untuk tingkat SD dan 11 guru untuk tingkat SMP.
    “Untuk SD, sementara butuh dua wali kelas, guru agama, dan olahraga. Sedangkan untuk SMP sebanyak sebelas guru sesuai dengan mata pelajaran,” ungkap dia.
    Hingga saat ini, ada 37 calon guru yang mendaftar. Namun, pihaknya masih belum menentukan guru yang diterima di SR.
    “Untuk mendaftarnya itu bisa melalui usulan dari dinas dan guru yang lulus PPG juga bisa mendaftar,” kata dia.
    Sekolah rakyat di Kabupaten Bangkalan masuk dalam tahap 1C yang akan mulai dilaksanakan pada bulan September.
    Nantinya, untuk tahap awal, akan dibuka dua rombongan belajar (rombel) untuk tingkat SD dan SMP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tempati Warung Kosong, 2 Pasangan Anjal Kumpul Kebo Diamankan Satpol PP Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Tempati Warung Kosong, 2 Pasangan Anjal Kumpul Kebo Diamankan Satpol PP Bangkalan Surabaya 8 Juli 2025

    Tempati Warung Kosong, 2 Pasangan Anjal Kumpul Kebo Diamankan Satpol PP Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Dua pasangan
    anak jalanan
    (Anjal) diamankan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
    Saat ditemukan, empat orang tersebut sedang tidur bersama pasangannya masing-masing.
    Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bangkalan, Moh Hasbullah, mengatakan pasangan
    kumpul kebo
    itu ditemukan petugas saat melakukan razia.
    Dua pasangan anjal itu menempati warung kosong yang ada di akses menuju Jembatan Suramadu.
    “Kami sedang melakukan razia di warung sekitar Suramadu dan menemukan bangunan warung kosong yang ditempati mereka,” kata Hasbullah, Selasa (8/7/2025).
    Dua pasangan sejoli itu yakni Roni (19) asal Kabupaten Sampang bersama Nur Hayati (21) asal Desa Petapan,Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.
    “Dua orang ini sudah sering kami tertibkan tapi balik lagi kesini,” tuturnya.
    Sedangkan satu pasangan lain yakni Muhammad Agung (20) asal Kabupaten Sidoarjo bersama Salsabila Dwi (19) asal Kota Surabaya.
    “Untuk yang berasal dari Bangkalan, kami akan panggil keluarganya. Sedangkan untuk yang dari luar kota kami serahkan ke dinas sosial,” tambahnya.
    Hasbullah mengatakan, dua pasangan tidak sah itu diduga menempati bangunan bekas warung di sekitar Suramadu.
    Hal itu terbukti dari adanya sejumlah pakaian bekas pakai di dalam gubuk sempit tersebut.
    “Diduga gubuk atau warung kosong tersebut mereka gunakan sebagai tempat tinggal. Karena saat kami cek, ada beberapa baju yang bekas pakai disana,” imbuhnya.
    Selain mengamankan dua pasangan kumpul kebo itu, petugas juga mengamankan 7 orang anjal lain yang tersebar di sejumlah titik di Bangkalan.
    Mayoritas, mereka berasal dari luar Kabupaten Bangkalan dan mengamen di lampu merah.
    “Untuk anjal lain kami temukan di lampu merah dan kebanyakan dari luar Bangkalan. Selain mengamankan anjal, kami juga amankan minuman beralkohol dua botol,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tembak Kaki Pencuri Motor Mahasiswi Universitas Trunojoyo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Juli 2025

    Polisi Tembak Kaki Pencuri Motor Mahasiswi Universitas Trunojoyo Surabaya 1 Juli 2025

    Polisi Tembak Kaki Pencuri Motor Mahasiswi Universitas Trunojoyo
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Salah satu pelaku pencurian motor milik mahasiswi
    Universitas Trunojoyo
    Madura (UTM), Jawa Timur, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) ditangkap.
    Polisi juga menembak kaki pelaku saat berusaha kabur saat diringkus.
    Kasatreskrim
    Polres Bangkalan
    , AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan pelaku yakni FA (22) warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.
    Pelaku diamankan polisi di sebuah bangunan kosong tak jauh dari rumahnya.
    “Pelaku kami amankan, karena melakukan perlawanan dan berusaha kabur maka kami lakukan tindakan tegas terukur,” kata Hafid, Selasa (1/7/2025).
    Polisi lalu menembak kaki kanan pelaku agar tak melarikan diri.
    Pelaku lalu dibawa ke Mapolres Bangkalan untuk diinterogasi.
    “Dari hasil interogasi, pelaku ini sudah beraksi di sejumlah tempat, diantaranya di Jembatan Suramadu,” jelasnya.
    Dari pengakuan pelaku pada penyidik, FA beraksi di lima lokasi yang berbeda.
    Yakni di Pelabuhan Timur Kecamatan Kamal, Bentang Tengah Jembatan Suramadu, Jembatan Suramadu sisi Surabaya, di dua kali di Kecamatan Socah.
    Sebelumnya, FA bersama AW (26) warga Dusun Jaddih Utara, Desa Jaddih, Kecamatan Socah melakukan pencurian motor milik mahasiswi UTM.
    Keduanya menyasar mahasiswi yang keluar pada malam hari dan melintas di tempat sepi.
    Setibanya di tempat sepi, pelaku menodongkan celurit ke leher korban.
    Akibatnya, korban yang ketakutan menyerahkan motornya.
    “Dalam kasus itu, FA mengemudikan motor bersama AW. Untuk pelaku AW sudah kami tangkap terlebih dahulu,” imbuhnya.
    FA mengaku, motor hasil curiannya itu ia jual seharga Rp 4.500.000 melalui tersangka lain yakni S yang sudah ditangkap.
    Saat itu, S menjual motor itu pada N, namun hasil penjualan motor belum sempat dibagi, S ditangkap oleh polisi.
    Akibat perbuatan tersebut, pelaku dituntut pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Pingsan, Atlet Sambo Bangkalan Meninggal Usai Menonton Pertandingan Kurash
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Juni 2025

    Sempat Pingsan, Atlet Sambo Bangkalan Meninggal Usai Menonton Pertandingan Kurash Surabaya 28 Juni 2025

    Sempat Pingsan, Atlet Sambo Bangkalan Meninggal Usai Menonton Pertandingan Kurash
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com –
    Kabar duka datang dari atlet Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
    Bangkalan
    , Jawa Timur.
    Salah satu atlet dari cabang olahraga (cabor) Sambo meninggal dunia usai menonton pertandingan Kurash.
    Ketua Koni Bangkalan, Moch Fauzan Jakfar mengatakan, atlet tersebut bernama
    Moh Naufaluddin Hanif
    (20) asal Jalan Pembela, Kelurahan Pejagan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan.
    “Kami segenap keluarga besar Koni Bangkalan, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan turut berduka cita atas meninggalnya atlet kami, adik Naufal,” ucapnya, Jumat (27/6/2025) malam.
    Ia mengatakan, semula Naufal sempat melakukan latihan bersama atlet bela diri di gelanggang olahraga (GOR) Kanjuruhan, Malang. Saat itu kondisi Naufal sehat dan bisa mengikuti latihan dengan baik.
    “Jadi karena belum bertanding, Naufal ini sempat melakukan latihan bersama. Karena di tempat itu ada banyak cabor bela diri lain jadi almarhum ini sempat latihan bersama atlet lainnya,” ungkapnya.
    Usai melakukan latihan, Naufal lalu menonton pertandingan cabor Kurash di GOR tersebut.
    “Iya, almarhum bersama atlet lain sempat menonton pertandingan Kurash,” imbuhnya.
    Usai menonton pertandingan itu, Naufal lalu turun ke tribun dan hendak melepas sepatu. Namun, saat melepas sepatu itu, ia mendadak pingsan. 
    “Di sana ada tim medis. Lalu karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, dirujuk ke rumah sakit Kepanjen,” ungkapnya.
    Di tengah perjalanan, tenaga medis sempat memberikan bantuan oksigen pada Naufal. Namun, setibanya di rumah sakit almarhum sudah dinyatakan meninggal dunia.
    “Di jalan sempat diberikan oksigen dan penanganan darurat. Setelah itu sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia,” pungkasnya.
    Naufal lalu dibawa ke rumah duka tadi malam. Pihak keluarga juga menolak untuk melakukan autopsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Sita Tanah hingga Apartemen Milik Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim – Page 3

    KPK Sita Tanah hingga Apartemen Milik Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim – Page 3

    KPK telah menetapkan 21 orang tersangka kasus korupsi dana hibah pokmas Jatim. Empat di antaranya penerima dan 17 lainnya pemberi. Lalu ada juga pihak penyelenggara negara hingga staf.

    Juru Bicara (Jubir) KPK Tessa Mahardika Sugiarto menjelaskan penyidik melakukan pencarian bukti seperti menggeledah sejumlah lokasi. Upaya ini dilaksanakan sejak 8 Juli lalu dan menyasar sejumlah tempat.

    Rinciannya, beberapa rumah di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Tulungagung, Gresik, serta di Pulau Madura seperti Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep yang sudah didatangi penyidik.

    Dari penggeledahan ini penyidik menemukan uang sekitar Rp380 juta, dokumen terkait pengurusan dana hibah, kuitansi serta catatan penerimaan uang bernilai miliaran rupiah, bukti setoran uang ke bank, bukti penggunaan uang untuk pembelian rumah, salinan sertifikat rumah dan dokumen lain serta barang elektronik berupa handphone dan media penyimpanan lainnya.

    “Diduga memiliki keterkaitan dengan perkara yang sedang disidik dan akan terus didalami oleh penyidik,” kata Tessa.

     

     

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

  • KPK Periksa Tiga Saksi dan Sita Aset Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pokmas Jatim

    KPK Periksa Tiga Saksi dan Sita Aset Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pokmas Jatim

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai memeriksa tiga saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait pengurusan dana hibah Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun anggaran 2021–2022.

    Pada Rabu, 25 Juni 2025, tiga saksi yang diperiksa tim penyidik di Kantor BPKP Jawa Timur adalah Miftahul Kamil (Swasta/Pegawai Honorer), Nurhakim (Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan), dan Mohammad Ruji (Swasta).

    “Saksi didalami terkait peran dan pengetahuan mereka atas pengajuan dana hibah untuk Pokmas dan Lembaga serta besaran commitment fee yang diminta,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Kamis, 26 Juni 2025.

    Selain melakukan pemeriksaan saksi, penyidik KPK juga melakukan langkah tegas berupa penyitaan terhadap sejumlah aset yang diduga berasal dari hasil korupsi dana hibah.

    “Penyidik juga melakukan pemasangan plang tanda penyitaan terhadap aset-aset yang diduga milik tersangka yang diperoleh dari tindak pidana korupsi,” ucap Budi.

    Adapun aset yang disita berupa satu unit tanah dan satu unit tanah-bangunan yang berlokasi di Kabupaten Pasuruan. Lalu, satu unit apartemen yang bertempat di Kota Malang, serta satu unit rumah yang beralamat di Kabupaten Mojokerto.

    Apartemen, rumah, dan tanah di tiga lokasi disita KPK dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Pokmas dari APBD Jawa Timur tahun anggaran 2021–2022.

    Khofifah Minta KPK Jadwalkan Pemeriksaan Ulang

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, meminta KPK menjadwalkan ulang pemeriksaannya. Ia akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Pokmas dari APBD Jatim tahun anggaran 2021–2022.

    Khofifah sedianya dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK pada hari ini, Jumat, 20 Juni 2025. Namun, ia mengajukan permintaan penjadwalan ulang dengan alasan ada keperluan lain yang tidak bisa ditinggalkan.

    “Alasannya karena ada keperluan lain sehingga tidak bisa memenuhi panggilan penyidik pada hari ini,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Jumat, 20 Juni 2025.

    Menurut Budi, Khofifah telah menyampaikan surat resmi permohonan penundaan dan meminta agar pemeriksaan dijadwalkan ulang pada pekan depan.

    “Saksi minta penjadwalan ulang untuk pekan depan, presisinya nanti akan kami sampaikan tanggalnya berapa,” ucap Budi.***

  • Kejar Layangan Putus, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Tambak Garam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Juni 2025

    Kejar Layangan Putus, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Tambak Garam Surabaya 25 Juni 2025

    Kejar Layangan Putus, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Tambak Garam
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – ID (14), pelajar SMP asal Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten
    Sampang
    , Jawa Timur, ditemukan tewas di tanggul tambak garam di Dusun Plasah, Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Selasa (24/6/2025).
    Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Gama Rizaldi mengatakan, berdasarkan keterangan warga sekitar, korban sempat terliat berlari mengejar layangan putus sekitar pukul 11.00 WIB.
    Diduga, korban mengejar layangan itu hingga ke tanggul tambak garam yang tak jauh dari rumahnya.
    “Menurut keterangan tetangganya, sempat melihat korban lari mengejar layangan putus,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
    Awalnya, orangtua korban mencari keberadaan anaknya karena tidak pulang hingga sore hari.
    “Karena tetangganya melihat arah lari korban itu, akhirnya pencarian dilakukan di sekitar tanggul tambah,” imbuhnya.
    Usai melakukan pencarian selama 30 menit, warga menemukan korban di sebuah tanggul tambak garam yang memiliki kedalaman 2,5 meter. Diduga, korban tenggelam di lokasi itu.
    “Korban ditemukan tidak bernyawa. Dugaan sementara akibat tenggelam, karena itu cukup dalam tambaknya,” jelasnya.
    Setelah berhasil dievakuasi, keluarga korban menolak korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Korban lalu dibawa ke rumah duka untuk dibersihkan dan dimakamkan.
    “Pihak keluarga menolak otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah kecelakaan,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Juni 2025

    Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan Surabaya 22 Juni 2025

    Tak Bayar Pajak, Petugas Gabungan Tindak 10 Reklame di Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com

    Petugas gabungan
    dari Bappenda, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Satpol PP
    Bangkalan
    melakukan
    penertiban reklame
    di sejumlah titik di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
    Tindakan itu dilakukan setelah petugas mendapati pemilik usaha tidak membayar pajak atas reklame tersebut.
    Sekretaris Satpol PP Bangkalan, Moh Hasbullah, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan pihak Bappenda Bangkalan, terdapat sejumlah papan reklame tak berizin dan tidak membayar pajak.
    “Penertiban dilakukan di Jalan KH Moch Kholil, Jalan Pemuda Kaffa, dan Jalan Soekarno Hatta,” ungkapnya, Sabtu (21/6/2025) kemarin.
    Setidaknya, terdapat 10 papan reklame yang tersebar di sejumlah lokasi tersebut, mulai dari reklame neon box hingga papan reklame sejumlah produk.
    “Totalnya ada 10 reklame yang kami tempel stiker ‘tidak bayar pajak’. Itu tersebar di sejumlah titik,” kata dia.
    Selain itu, terdapat satu swalayan dan satu toko yang mendapat teguran dari petugas karena tidak melakukan pembayaran
    pajak reklame
    serupa. “Untuk yang mendapatkan teguran persuasif ada dua tempat,” imbuh dia.
    Selanjutnya, pihak pemilik usaha diminta untuk segera melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah setempat, sehingga stiker peringatan bisa dilepas dari papan reklame.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat
                        Surabaya

    9 Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat Surabaya

    Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil
    Fortuner
    mengalami
    kecelakaan
    tunggal saat melintas di Jembatan
    Suramadu
    ,
    Jawa Timur
    .
    Diduga, kecelakaan itu diakibatkan pengemudi mengantuk saat berkendara.
    Kanit PJR Jatim VIII Suramadu, AKP Darwoyo mengatakan, kejadian bermula saat mobil Fortuner dengan pelat L 70 CE dikendarai oleh Aldo Wira Putra, warga Dusun Kauman, Desa Socah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
    “Pengemudi semula berkendara dari arah Surabaya dan hendak pulang ke Bangkalan,” ucapnya, Sabtu (21/6/2025).
    Namun, saat pengemudi baru masuk
    Jembatan Suramadu
    , pengemudi diduga mengalami
    microsleep
    saat tiba di kilometer 2 jembatan tersebut.
    Akibatnya, mobil yang dikendarai seorang diri itu menabrak pembatas jalan.
    “Kendaraan Fortuner oleng ke kanan dan menghantam pembatas jalan yang ada di sisi tengah, mobil lalu terpental dan menepi ke sisi sebelah kiri,” ujarnya. 
    Kecelakaan
    itu mengakibatkan pengemudi mengalami luka parah di sekujur badannya.
    Bahkan, kendaraan berwarna hitam itu mengalami rusak pada bagian depannya. Bagian kaca depan hancur dan atap bagian kemudi ringsek.
    “Untuk korban mengalami luka berat dan sudah kami evakuasi ke rumah sakit. Untuk mobil hancur bagian depan,” ucapnya. 
    Setelah melakukan evakuasi, petugas menyerahkan barang bukti tersebut ke Kantor Unit Gakkum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
    “Kami hanya bantu pengamanan dan evakuasi, untuk selanjutnya ditangani Polres Tanjung Perak, Surabaya,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.