kab/kota: Bangkalan

  • Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi

    Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi

    Bisnis.com, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) telah berhasil mengidentifikasi korban lainnya dari peristiwa robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan menyebut, tim DVI berhasil mengidentifikasi 8 kantong jenazah, yang terdiri atas 7 jenazah utuh dan satu body part atau potongan tubuh.

    “Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi terhadap 8 kantong jenazah. Yang terdiri dari 7 jenazah dan 1 body part,” ujar Khusnan, Selasa (7/10/2025).

    Khusnan menjelaskan, proses identifikasi terhadap jenazah korban tersebut melibatkan serangkaian metode pencocokan data ante mortem dan post mortem.

    “Tim menggabungkan data ante mortem yang dikumpulkan dari keluarga korban, seperti catatan medis, gigi, sidik jari, dan properti pribadi, dengan data post mortem yang diperoleh dari pemeriksaan jenazah,” ucap Khusnan.

    Berdasarkan hasil pencocokan data yang telah dilakukan tim DVI pada Senin (6/10/2025) malam, terdapat tujuh jenazah yang berhasil teridentifikasi.

    Khusnan menjelaskan dua kantong jenazah bernomor PM RSB B033 dan B034 ternyata milik satu korban, atas nama Moh Dafin.

    Hal tersebut diketahui setelah hasil rekonsiliasi menunjukkan kecocokan antara bagian tubuh dan data keluarga korban.

    Sementara itu, Kabid DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Wahju Hadijati mengatakan, dari seluruh kantong jenazah yang diterima pihaknya, tidak semuanya dalam kondisi utuh.

    “Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya. Namun, hasil pencocokan memastikan itu satu orang,” ungkap Wahju.

    Hingga Senin (6/10/2025) malam, dari 59 kantong jenazah yang telah diterima oleh tim DVI Polda Jatim, total sebanyak 17 korban telah berhasil diidentifikasi.

    Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Daftar korban meninggal dunia tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo yang telah berhasil dievakuasi dan teridentifikasi: 

    1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo

    2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Kamis (2/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya 

    7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    11. Moh Royhan Mustofa, 17 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    12. Abdul Fattah, 18 tahun, warga Asem Manunggal, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    13. Wasiur Rohib, 17 tahun, warga Gayungan, Surabaya. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 16 tahun, warga Cikarang Utara, Bekasi. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    15. Moh Dafin, 13 tahun, warga Bulu Lor, Semarang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    16. M Ali Rahbini, 19 tahun, warga Tambelang, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    17. Sulaiman Hadi, 15 tahun, warga Kolla Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

  • Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Edy Tambeng Widjaja melalui Kabid Pembangunan, Hadi Pramoedjo buka suara terkait rencana pembangunan jalur turunan di lingkungan Ngeprih, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, yang masih membutuhkan waktu panjang.

    Ini karena hingga kini pengajuan pembangunan yang disodorkan Pemkab Mojokerto tak kunjung mendapat lampu hijau dari Pemprov Jatim. Apa jawaban Pemprov?

    Menurut Hadi, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2024 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2025, dengan ID usulan di SIPD 1633074: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas Gotean-Ngeprih dan Ruas Lebaksono Slepi senilai Rp 32.274.804.000 setelah
    diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur sudah diteruskan untuk Verifikasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Timur.

    “Kemudian, Surat BPKAD nomor : 900.1.2.4/1138/203.1/2025 tanggal 6 Februari 2025 perihal Informasi DPA Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2025, disebutkan bahwa yang mendapatkan dana Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur tahun anggaran 2025 adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Malang, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek, tidak ada anggaran BKK untuk Kabupaten Mojokerto,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2025 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2026, dengan ID usulan di SIPD 2506829: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas
    Gotean-Ngeprih senilai Rp 11.432.167.500, setelah diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dikembalikan kepada pengusul Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk dilengkapi dengan gambar tipikal ruas usulan dimaksud.

    Dia juga menjelaskan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada ruas Pacet-Bts. Kota Batu (Jembatan Cangar II) sedang memperbaiki dan menambahkah fasilitas-fasilitas
    penyelamatan yang dibutuhkan. Yakni, pembebasan lahan untuk jalur penyelamat dan perbaikan geometri.

    Sedangkan untuk opsi pengalihan rute baru (seperti contoh Ruas Gotean-Ngeprih) atau pilihan yang lain, masih dalam tahap kajian teknis.

    Sekadar diketahui, DPUPR Kabupaten Mojokerto telah melayangkan rencana pembangunan tersebut lewat skema bantuan keuangan (BK) ke Pemprov Jatim pada pertengahan tahun 2024.

    Namun, sudah sekitar setahun berjalan, pengajuan pemkab masih belum mendapat respons. “Sudah kita ajukan ke Pemprov Jatim lewat BK dan kita sounding berkali-kali. Tapi, sampai sekarang masih belum ada kelanjutannya,” ungkap Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henry Surya, Kamis (2/10/2025).

    Demikian juga terkait soal izin bangun ruas jalan di tengah kawasan hutan tersebut. Pemkab belum bisa melangkah lebih jauh lantaran belum mendapat restu dari pemprov. “Untuk izin pembangunan itu akan kita tindak lanjuti nanti setelah pengajuan BK kita ada kejelasan,” terang Henry. [tok/beq]

  • Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Mabes Polri berhasil mengidentifikasi 17 jenazah korban tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa dari total 61 kantong jenazah yang telah diterima hingga pukul 21.00 WIB, tim berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya.

    “Jenazah yang berhasil diidentifikasi langsung kita serahkan ke keluarga,” kata Khusnan, Senin (6/10/2025).

    Dari total tersebut, lima jenazah teridentifikasi di Rumah Sakit Sidoarjo, sementara sisanya di RS Bhayangkara. Mereka yang berhasil teridentifikasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic asal Pabean Cantikan, Muhammad Soleh asal Bangka Belitung, Muhammad Mashudulhaq asal Dukuh Pakis, Rafi Catur Okta Mulya asal Putat Jaya, dan M Agus Ubaidillah asal Gresik Gudukan.

    Selain itu, Firman Noor asal Tembok Lor, M Azka Ibadurrahman asal Jalan Randu, Daud Milal asal Jalan Sidokapasan, Nurudin asal Bangkalan, Ahmad Rijalul asal Jalan Dapuan Baru, M Royhan Mustofa asal Bangkalan, Abdul Fattah asal Sampang, Wasiur Rohib asal Gayungan, M Aziz Pratama asal Bekasi, M Daffin asal Semarang, MnAlinRahbunj asal Tambelang, dan Sulaiman Hadi asal Bangkalan juga telah berhasil diidentifikasi.

    “Semua yang sudah teridentifikasi cocok dengan data pembanding yang telah dikumpulkan oleh tim DVI dari keluarga,” jelas Khusnan.

    Hingga kini, tim DVI terus bekerja untuk mengidentifikasi sisa jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi reruntuhan bangunan. Proses identifikasi dilakukan secara teliti melalui pencocokan data antemortem dan postmortem agar seluruh korban dapat segera diketahui identitasnya. (ang/ian)

  • 7 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi Lagi, Ini Daftarnya

    7 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Teridentifikasi Lagi, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, kembali berhasil mengidentifikasi delapan kantong jenazah, yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part, korban tragedi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

    “Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part. Dari delapan kantong tersebut, tujuh di antaranya cocok dengan nomor antemortem,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) M Khusnan di Surabaya, Senin (6/10/2025).

    Ia merinci, korban yang berhasil diidentifikasi antara lain:

    1. Moh. Royhan Mustofa (17) asal Jalan KH. Syadhali, Makhdi, RT 1, RW 2, Kelurahan Banyuayuh, Kamal, Bangkalan.

    2. Abdul Fattah (18) asal Asem Manunggal.

    3. Wasiyur Rohib (17) asal Jalan Gayungan 8 Gang Mawar 14/53 Surabaya.

    4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16) asal KP. Pulo Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

    5. Moh Dafin (13) asal Jalan Banowati Selatan 11/20, RT 007, RW 001, Bulu Lor, Semarang. 6. Muhammad Ali Rahbini (19) asal Dusun Plasah, Birem, Tambelang, Sampang.

    7. Sulaiman Hadi (15) asal Morleke, Kolla Modung, Bangkalan.

     

  • Polres Bangkalan Buru 8 DPO Pemerkosaan 2 Perempuan

    Polres Bangkalan Buru 8 DPO Pemerkosaan 2 Perempuan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan akhirnya menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap delapan terduga pelaku pemerkosaan dua gadis di bawah umur.

    Langkah ini diambil setelah keluarga korban mendatangi Mapolres Bangkalan untuk menanyakan perkembangan kasus yang sempat menjadi sorotan publik.

    Kasihumas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, menegaskan bahwa penyidikan kasus tersebut masih berjalan dan delapan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Sejak laporan resmi diterima, perkara ini langsung ditangani. Saat ini sudah masuk tahap penyidikan dan delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Agung saat dikonfirmasi, Senin (06/10/2025).

    Menurut Agung, penyidik telah melakukan berbagai upaya untuk menangkap para pelaku, termasuk penggeledahan di sejumlah lokasi. Namun, karena para tersangka belum berhasil ditangkap, polisi akhirnya mengeluarkan DPO.

    “Penyidik sudah menerbitkan daftar pencarian orang terhadap delapan tersangka. Saat ini mereka sedang dalam pengejaran,” tegasnya.

    Kasus pemerkosaan ini terjadi pada 10 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, korban pertama berinisial HB diajak seorang pemuda berinisial RD untuk membeli nasi goreng.

    Karena tak kunjung pulang, sepupunya AF menyusul bersama seorang pria berinisial R. Namun, bukannya bertemu, AF justru mengalami nasib serupa.

    Kedua korban baru pulang sekitar pukul 02.30 dini hari dan menceritakan bahwa mereka telah menjadi korban pemerkosaan.

    Dari pengakuan korban, HB diperkosa oleh tiga orang di Desa Sepulu, sementara AF diperkosa oleh lima orang di Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, Bangkalan.

    Pihak keluarga melaporkan kasus ini ke kepolisian pada 28 Juli 2025, namun sempat mengaku kecewa karena tidak ada perkembangan berarti. Desakan keluarga akhirnya membuat polisi bergerak dengan menerbitkan DPO terhadap delapan tersangka yang kini masuk daftar buronan. (ted)

  • Daftar Nama 10 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny, Total 54 Meninggal Dunia

    Daftar Nama 10 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny, Total 54 Meninggal Dunia

    Bisnis.com, SURABAYA – Sekitar 10 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur telah berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, total korban meninggal dunia akibat insiden tersebut mencapai 54 orang hingga Senin (6/10/2025). 

    Lima jenazah telah teridentifikasi oleh petugas medis di rumah sakit Sidoarjo dan lima lainnya teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

    Seluruh jenazah yang teridentifikasi oleh tim DVI tersebut telah melalui pemeriksaan menyeluruh dari tim forensik, dengan mencocokan data post mortem (PM) dengan ante mortem (AM). Proses identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jwa Timur. 

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan menjelaskan, dua jenazah yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (5/10/2025) malam, melalui metode ilmiah seperti pemeriksaan gigi, medis, dan pencocokan properti pribadi yang ditemukan di lokasi kejadian.

    “Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua jenazah,” ucap Kombes Khusnan di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (6/10/2025).

    Jenazah yang berhasil teridentifikasi tersebut, dengan nomor post mortem PM RSB B011 dan ante mortem AM 041 atas nama Nurudin (13), warga Karang Gayam, Blega, Bangkalan. Proses pencocokan dilakukan melalui pemeriksaan gigi, data medis, dan barang milik korban yang ditemukan di lokasi reruntuhan.

    “Yang pertama teridentifikasi melalui gigi, medis dan properti barang kepemilikan cocok dengan jenazah PM RSB B011 dengan data AM 041 sebagai Nurudin, laki-laki, 13 tahun dengan alamat Karang Gayam, Blega, Bangkalan,” ucapnya.

    Sementara itu, jenazah kedua dengan nomor post mortem PM RSB B021 dan ante mortem AM 035 teridentifikasi sebagai Ahmad Rijalul Haq (16), warga Jalan Dakuan Baru, Surabaya. 

    Identifikasi tersebut dilakukan melalui pencocokan gigi, medis, properti, serta sidik jari yang sesuai dengan data keluarga korban.

    “Kemudian nomor dua teridentifikasi melalui gigi medis, properti, sidik jari, cocok dengan jenazah nomor PM RSB B021 dengan data ante mortem AM 035 sebagai Ahmad Rijalul Haq. Laki-laki 16 tahun dengan alamat Jalan Dakuan Baru 1 Nomor 57, Surabaya,” paparnya.

    Sebelumnya, pada Sabtu (4/10/2025), tim DVI Polda Jawa Timur juga telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban peristiwa ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo tersebut.

    Jenazah dengan nomor PM RSBB 002 teridentifikasi sebagai Firman Nur (16) warga Tembok Lor 38A, Surabaya. Lalu, jenazah PM RSBB 003 teridentifikasi sebagai Muhammad Azka Ibadur Rahman (13) warga Jalan Randu Indah, Kenjeran, Surabaya. 

    Sementara jenazah selanjutnya, PM RSBB 006, teridentifikasi dengan nama Daul Milal (15) warga Sitok Kapasan, Surabaya.

    45 Kantong Jenazah Dikirim ke RS Bhayangkara Surabaya 

    Khusnan menambahkan, total terdapat 45 kantong jenazah yang telah dikirim ke RS Bhayangkara, Surabaya. Dari jumlah tersebut, delapan korban telah berhasil diidentifikasi, lalu ditambah dua jenazah yang baru diumumkan berhasil teridentifikasi oleh petugas.

    “Sebanyak 45 kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Dari 45 ini, yang lima diidentifikasi ketika di Sidoarjo, yang tiga kemarin sudah dikirim, berarti total delapan, ditambah sekarang ada dua yang sudah teridentifikasi,” paparnya.

    Selain itu, saat ini tim DVI juga masih berproses untuk mengindentifikasi empat kantong berisi bagian tubuh (body part) yang akan senantiasa diperiksa untuk memastikan identitas para korban lainnya.

    Tim identifikasi ini merupakan gabungan dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Jatim, serta Persatuan Dokter Forensik Indonesia.

    “Kemudian dari 45 itu, teman-teman, itu ada empat yang terdiri atas body part,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, hingga Senin (6/10/2025) dini hari, total korban peristiwa tersebut yang berhasil ditemukan berjumlah 158 orang. Terdiri dari 104 yang dinyatakan dalam kondisi selamat, 54 meninggal dunia, dan lima kantong yang berisi potongan tubuh.

    Sedangkan korban yang masih belum ditemukan berjumlah 9 orang. Data tersebut masih dapat bertambah karena potongan tubuh yang telah dievakuasi petugas masih belum bisa teridentifikasi, apakah saling berhubungan satu sama lain atau tidak.

    Daftar korban meninggal dunia tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 

    1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya

    2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya

    3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya

    5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya

    6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya 

    7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya

    8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya

    9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan

    10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya

  • Tragedi Pondok Al Khoziny: 53 Korban Meninggal, 43 Belum Diketahui Identitasnya

    Tragedi Pondok Al Khoziny: 53 Korban Meninggal, 43 Belum Diketahui Identitasnya

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban dan penyisiran korban robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

    Hingga dini hari ini, Senin (6/9/2025), ada 53 korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi oleh petugas dari balik tumpukan beton dan besi. Jumlah korban 157 dan yang selamat 104 orang.

    Dari jumlah korban 53 orang, teridentifikasi sebanyak 10 orang, sedangkan 43 korban meninggal dunia belum teridentifikasi. Sepanjang hari Minggu (5/10/2025), petugas di RS Bhayangkara Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 2 orang.

    Kedua korban tersebut terdiri dari jenazah pertama dengan nomor PM RSB B-811 teridentifikasi bernama Nuruddin (13) asal Karanggayam Blega Bangkalan. Korban teridentifikasi melalui gigi, medis, dan barang kepemilikan.

    Lokasi Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (dok. Basarnas Surabaya)

    Jenazah kedua nomor YM RSB B-21 yang teridentifikasi melalui gigi, medis, dan barang kepemilikan cocok data AM 633 sebagai Ahmad Rijalul Haq (16) wsrga Jalan Dakuan Baru 2 No 58 Surabaya.

    Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer bahwa proses pencarian dan evakuasi terhadap korban dari balik puing-puing dilakukan secara waspada dan ekstra hati-hati. Pertimbangannya karena banyak korban tertimbun material berat di bawah reruntuhan bangunan.

    “Setiap puing kami angkat satu per satu, memotong rangka-rangka beton, besi dengan sangat hati-hati, baru kemudian bisa mengevakuasi korban,” terangnya. (isa/but)

  • Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Oktober 2025

    Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang Surabaya 4 Oktober 2025

    Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Korban meninggal dunia akibat reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, bertambah dua orang.
    Tim SAR gabungan masih melanjutkan proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny dengan menggunakan sejumlah alat berat seperti
    crane
    dan ekskavator.
    Alat tersebut digunakan untuk membuka akses ruang yang ditimpa puing-puing bangunan.
    Tujuannya ialah agar posisi-posisi korban dapat terlihat.
    Memasuki hari keenam evakuasi, korban meninggal dunia yang ditemukan tim SAR gabungan terus bertambah.
    Hingga Sabtu (4/10/2025) pukul 16.15 WIB, dua korban ditemukan.
    “Total terdapat dua korban berhasil diekstrikasi pada hari keenam di sektor A2,” kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Sabtu (4/10/2025).
    Korban meninggal dunia yang ditemukan hari ini pukul 14.35 WIB dan 16.15 WIB.
    Namun, identitasnya belum diketahui dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
    “Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” terang Bramantyo.
    Dengan begitu, korban runtuhan mushala Al Khoziny hingga kini berjumlah 120 orang, 29 di antaranya berhasil dievakuasi petugas, sementara sisanya evakuasi mandiri.
    Sebanyak 16 orang dinyatakan meninggal dunia dan 104 orang selamat.
    Namun, 47 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
    Berikut ini daftar korban meninggal dunia:
    1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya
    2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya
    3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung
    4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya
    5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya
    6. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.30 WIB
    7. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.36 WIB
    8. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 10.19 WIB
    9. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 11.34 WIB
    10. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 14.00 WIB
    11. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.15 WIB
    12. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.20 WIB
    13. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.30 WIB
    14. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 23.00 WIB
    15. Mr. X ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 14.35 WIB
    16. Mr. X ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 16.15 WIB
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua PMI Ilegal Asal Bangkalan Dideportasi Malaysia, Kini Dipulangkan ke Keluarga

    Dua PMI Ilegal Asal Bangkalan Dideportasi Malaysia, Kini Dipulangkan ke Keluarga

    Bangkalan (beritajatim.com) – Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bangkalan yang bekerja secara non-prosedural di Malaysia akhirnya dipulangkan ke kampung halaman setelah dideportasi oleh otoritas setempat.

    Kedua PMI tersebut yakni Yahya, warga Desa Dupok, Kecamatan Kokop, dan Nurul Agustini, asal Desa Klampis Timur, Kecamatan Klampis. Mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (2/10/2025) malam, dan langsung difasilitasi kepulangannya oleh BP3MI Jawa Timur bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan.

    Pemulangan dilakukan setelah BP3MI Sulawesi Selatan mengirim surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 1 Oktober 2025, yang berisi permintaan fasilitasi bagi 15 PMI deportasi asal Jatim, termasuk dua orang warga Bangkalan.

    Setibanya di Kantor Disperinaker Bangkalan, Jumat (3/10/2025), petugas langsung melakukan pendataan dan wawancara singkat sebelum menyerahkan keduanya kepada keluarga.

    Kepala Disperinaker Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana mengatakan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab penuh memastikan setiap PMI, baik yang berangkat secara prosedural maupun non-prosedural, dapat kembali ke keluarga dengan selamat.

    “Dengan kondisi PMI purna sedemikian, tetap dan selalu menjadi kewajiban Disperinaker untuk menyerahkan kembali ke keluarga. Mereka bagian dari masyarakat Bangkalan yang berjuang meningkatkan taraf hidupnya,” ujarnya.

    Jemmy menegaskan, Disperinaker berkomitmen memperkuat sosialisasi dan pengawasan agar masyarakat tidak lagi tergiur berangkat ke luar negeri melalui jalur ilegal. Ia mengingatkan, jalur non-prosedural sangat berisiko, baik dari sisi hukum maupun keselamatan kerja.

    “Kami terus mengimbau agar calon PMI mengikuti jalur resmi. Pemerintah siap memfasilitasi agar masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri mendapat perlindungan penuh dan tidak terjebak jaringan perekrut ilegal,” tandasnya. [sar/ian]

  • Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Morfologi wilayah di sekitar pusat gempa bumi Sumenep bervariasi mulai dari dataran aluvial di daerah pantai hingga perbukitan bergelombang di wilayah tengah Pulau Sapudi dan Pulau Madura.

    Kondisi morfologi di sekitar sumber gempa memperlihatkan kondisi umur batuan di sekitar sumber gempa bumi. Keberadaan batuan muda serta sedimen permukaan yang telah mengalami pelapukan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi, sehingga intensitas guncangan di permukaan dapat lebih besar dibandingkan di daerah dengan batuan kompak.

    “Kekerasan batuan di wilayah Sumenep dipengaruhi oleh umur dan litologi, batuan yang lebih muda atau telah mengalami pelapukan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan batuan tua dan kompak,” sebut Wafid.

    Berdasarkan kondisi geologi dan geoteknik, wilayah sekitar pusat gempa bumi di Sumenep dapat diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) dan E (tanah lunak) berdasarkan nilai Vs30, sehingga variasi tingkat amplifikasi guncangan gempa bumi sangat bergantung pada kondisi setempat.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) V-VI MMI di Pulau Sapudi, IV MMI di Sumenep, III-IV MMI di Pamekasan, Situbondo, Sampang, dan Surabaya, III MMI di Tuban dan Gianyar, II-III MMI di Tabanan, Probolinggo, Denpasar, Buleleng, Lumajang, Kuta, Banyuwangi, Bangkalan, Jember, Sidoarjo, dan Mojokerto, serta II MMI di Lombok Tengah, Lombok Utara, Blitar, Bondowoso, dan Malang.

    “Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, daerah yang berada dekat dengan sumber gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi rendah hingga menengah,” ujar Wafid.