kab/kota: Bangkalan

  • Polisi Selidiki Duel Dua Remaja Bertangan Kosong Viral, Diduga Pelajar di Bangkalan

    Polisi Selidiki Duel Dua Remaja Bertangan Kosong Viral, Diduga Pelajar di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah video berdurasi 4 menit 18 detik yang memperlihatkan dua remaja berduel dengan tangan kosong viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak dua remaja yang diduga masih berstatus pelajar berkelahi tanpa alat bantu. Keduanya mengenakan kaus loreng merah putih khas Madura.

    Sejumlah teman mereka, sebagian berseragam Pramuka, terlihat menonton dan merekam duel itu menggunakan ponsel. Suara sorakan terdengar jelas dalam video. “Tompak cong, ajet ajet teros (naikin cong, pukul yang keras terus),” teriak salah seorang di lokasi. “Bhentengagih, oo… jeh olle lajih wes la ajet (banting saja, sudah dapat itu, hajar saja),” sambung yang lain.

    Pertarungan berakhir ketika kedua remaja itu kelelahan setelah saling banting dan terjatuh di semak-semak. Salah satu di antaranya tampak menyerah dan meminta maaf, namun justru hampir menjadi sasaran amukan beberapa pelajar lain yang tidak terima.

    Menanggapi beredarnya video tersebut, Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait kejadian itu. Saat ini, polisi masih menelusuri lokasi pasti dan identitas para remaja dalam video tersebut.

    “Dugaannya memang di wilayah Bangkalan. Dari logat dan percakapan, besar kemungkinan berasal dari salah satu sekolah di sini. Tapi untuk memastikan, masih kami dalami,” kata Agung, Senin (27/10/2025).

    Agung menegaskan, apabila benar melibatkan pelajar, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan pembinaan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Perilaku seperti itu berisiko menimbulkan cedera dan sangat tidak pantas dilakukan oleh pelajar. Kami harap masyarakat tidak meniru atau menyebarkan ulang video tersebut,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Surabaya Terik Mendidih, Ahli BRIN Bilang Baru Panas Permulaan

    Surabaya Terik Mendidih, Ahli BRIN Bilang Baru Panas Permulaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Surabaya diperkirakan akan lebih panas dalam 25 tahun lagi. Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi suhu kota itu meningkat 5 derajat Celcius pada 2050 mendatang.

    Profesor Riset bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Prof Erma Yulihastin menjelaskan panas ekstrem di Surabaya akan terus berlanjut. Dalam catatan personal weather station selama Oktober dua tahun terakhir, suhunya telah mencapai 40 derajat Celcius.

    Sebagai informasi, PWS sendiri adalah alat pengukur cuaca yang jaringannya tersebar di seluruh dunia. Alat ini bisa diakses secara terbuka dan akan bergerak secara riil time.

    Dia juga menjelaskan Surabaya jadi kota paling sensitif merespons perubahan iklim.

    “Panas ekstrem di Surabaya akan terus berlanjut. Rekaman data PWS selama Oktober 2 tahun terakhir menunjukkan suhu maksimum capai ~40°C. Kajian kami menyatakan kota ini paling sensitif dalam merespons perubahan iklim dengan kenaikan suhu maksimumnya hingga 2050,” kata Erma dalam unggahan di akun X, dikutip Senin (27/10/2025).

    Riset BRIN juga telah mengungkapkan hasil tersebut. Model iklim Conformal Cubic Atmospheric Model atau CCAM pada riset yang dipublikasikan 2023 lalu mengungkapkan suhu maksimal di Surabaya Raya bakal meningkat 5 derajat Celcius.

    “Riset mengenai kenaikan suhu maksimum di Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Bangkalan) hingga mencapai >= 5°C hasil proyeksi downscalling model iklim CCAM telah dipublikasi pada 2023,” jelasnya.

    Suhu panas di Surabaya juga tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini. Tercatat suhu kota itu mencapai 36 derajat Celcius.

    Fenomena panas di sejumlah kota dalam beberapa hari terakhir disebutkan bukan karena Gelombang Panas. BMKG mengatakan suhu di Indonesia masih dalam batas wajar meski terasa tidak nyaman.

    BMKG juga mengungkapkan kemungkinan kondisi panas akan berlangsung hingga akhir Oktober atau berlanjut sampai awal November.

    “Kondisi panas ini kemungkinan masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, tergantung pada waktu mulai masuknya musim hujan di masing-masing daerah,” tulis BMKG di laman PPID BMKG.

    Penyebab utama cuaca panas saat ini karena posisi semu matahari optimum. BMKG mengatakan posisinya kini berada sedikit di bagian selatan ekuator, membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan mendapatkan penyinaran Matahari sangat intens.

    Faktor lain adalah angin dari Australia. Angin ini membawa massa udara kering, membuat awan sulit terbentuk serta matahari lebih terik di permukaan.

    Minimnya tutupan awan juga jadi alasan lainnya. Disebutkan pembentukan awan hujan untuk sejumlah wilayah masih minim meski beberapa wilayah telah masuk ke musim hujan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jaringan Kiai Santri Usulkan 2 Nama Ulama Jadi Pahlawan Nasional
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Oktober 2025

    Jaringan Kiai Santri Usulkan 2 Nama Ulama Jadi Pahlawan Nasional Surabaya 27 Oktober 2025

    Jaringan Kiai Santri Usulkan 2 Nama Ulama Jadi Pahlawan Nasional
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) meminta Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional tahun ini kepada 2 ulama yang disebut memiliki peran aktif pada perang kemerdekaan.
    Keduanya adalah KH Abbas Abdul Jamil yang dikenal populer dengan nama Kiai Abbas Buntet asal Cirebon, Jawa Barat dan KH Yusuf Hasyim yang pupuler dengan nama Pak Ud asal Jombang, Jawa Timur.
    Ketua JKSN KH Asep Saifudin Chalim mengatakan, kedua nama ulama tersebut menurut data dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP), merupajan nama yang paling kredibel dan memenuhi syarat untuk diberi gelar pahlawan nasional.
    “Berdasarkan kajian dan sumber-sumber primer, nama Kiai Abbas Buntet dan Pak Ud punya kredibilitas untuk diberi gelar Pahlawan Nasional,” katanya usai Halaqoh Ulama di Surabaya, Minggu (26/10/2025) malam.
    Ia mengatakan, Indonesia yang kini dipimpin Presiden Prabowo merupakan bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
    “Karena itu kami berharap, berapa pun nama yang diusulkan jadi pahlawan nasional kepada presiden, 2 nama tersebut setidaknya bisa masuk karena ukuran jasanya sudah jelas,” ujar Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto ini.
    Menurut dia, Pak Ud yang merupakan putra bungsu pendiri Nahdatul Ulama KH Hasyim Asy’ari merupakan tokoh kemerdekaan di Jombang, gerakan penumpasan G30S PKI, serta tokoh pesantren yang menjaga nilai-nilai pancasila.
    “Sedangkan Kiai Abbas Buntet adalah tokoh ulama yang menentukan hari, tanggal dan waktu serangan 10 November saat perang di Surabaya,” kata dia. 
    Dari 4 nama calon pahlawan nasional yang diusulkan tahun ini, kedua nama tersebut didukung lebih dari 70 sumber primer.
    “Untuk Kiai Abbas Buntet ada 76 sumber primer dan Pak Ud 74 sumber primer. Ini sudah cukup untuk ukuran kredibel,” ujar dia.
    Kementerian Sosial mengusulkan 40 nama untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang dipimpin Fadli Zon.
    Ke-40 nama tersebut telah melewati proses yang panjang dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk sebagai calon pahlawan nasional.
    Kiai Abbas Buntet adalah 2 dari 4 nama usulan tahun ini bersama tokoh buruh Marsinah dan Demmatande dari Sulawesi Barat.
    Selain itu, ada 16 nama usulan tunda 2024 serta 20 nama yang diajukan kembali karena memenuhi syarat. Sebanyak 20 nama dimaksud pernah diusulkan pada periode 2011-20203.
    Dari 20 nama itu, ada mantan Presiden Soeharto dan mantan Presiden KH Abdurahman Wahid serta Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Muzani: MPR Periode Lalu Sudah Nyatakan “Clear”

    Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Muzani: MPR Periode Lalu Sudah Nyatakan “Clear”

    Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Muzani: MPR Periode Lalu Sudah Nyatakan “Clear”
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut bahwa MPR periode 2019-2024 sudah menyatakan Presiden ke-2 RI Soeharto bersih.
    Oleh karena itu, menurut Muzani, seharusnya tidak ada masalah dari diusulkannya Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.
    “MPR kan pada periode lalu yang bersangkutan sudah dinyatakan
    clear
    , dalam arti sudah menjalankan proses seperti yang ditetapkan dalam TAP MPR,” kata Muzani di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/10/2025), dikutip dari
    Antaranews
    .
    Diketahui, MPR periode 2019-2024 mencabut nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
    Namun, Muzani mengatakan, dia sepenuhnya menyerahkan pemberian gelar pahlawan itu kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk tokoh-tokoh lainnya yang akan diberi gelar pahlawan.
    Menurut dia, Presiden memiliki pertimbangan dan pandangan yang matang terhadap tokoh-tokoh yang akan diberi gelar pahlawan, sesuai peran dan masa baktinya ketika mengabdi kepada bangsa dan negara.
    “Saya kira tunggu bagaimana keputusan Presiden untuk memberi gelar pahlawan nasional kepada tokoh yang dipilih,” katanya.
    Sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional ke Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon. Salah satunya aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah.
    Selain Marsinah, ada nama Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional.
    Sejumlah tokoh masyarakat lain juga masuk dalam 40 nama itu, di antaranya ulama asal Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU K.H. Bisri Syansuri; K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan; serta mantan Gubernur Jakarta, Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin.
    Namun, pengusulan nama Soeharto kembali menuai pro dan kontra. Usulan itu secara tegas ditolak para pegiat HAM, aktivis, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
    Merespons polemik tersebut, Menteri Kebudayaan (Menbud) selaku Ketua Dewan GTK, Fadli Zon menyebut bahwa semua nama yang diusulkan dari Kemensos sudah memenuhi kriteria.
    “Semua yang diusulkan dari Kementerian Sosial itu secara kriteria sudah memenuhi syarat semua, secara kriteria,” ujar Fadli di Kawasan Senayan, Jakarta pada 24 Oktober 2025.
    Namun, menurut dia, Dewan GTK akan melakukan pembahasan lanjutan sebelum menyerahkan sejumlah nama ke Presiden RI Prabowo Subianto.
    Berikut ini daftar 40 nama tokoh yang diusulkan Kemensos ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan:
    Usulan Baru 2025
    Usulan Tunda 2024
    Usulan Memenuhi Syarat Diajukan Kembali (2011-2023)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penambahan 5 Koridor Baru Transjatim Batal, Operasionalnya Terancam Hanya sampai Juni 2026
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Oktober 2025

    Penambahan 5 Koridor Baru Transjatim Batal, Operasionalnya Terancam Hanya sampai Juni 2026 Surabaya 25 Oktober 2025

    Penambahan 5 Koridor Baru Transjatim Batal, Operasionalnya Terancam Hanya sampai Juni 2026
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Rencana penambahan lima koridor baru bus transjatim pada tahun 2026 dibatalkan.
    Tiga koridor yang direncanakan di kawasan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan), dan dua koridor di Malang Raya tidak akan direalisasikan akibat keterbatasan anggaran.
    Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim), Nyono menyebut, pembatalan ini merupakan dampak dari pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebesar Rp 2,8 triliun serta penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat opsen pajak yang mencapai Rp 4,8 triliun.
    “Karena kondisi fiskal belum memungkinkan, lima koridor tersebut belum bisa direalisasikan,” ujar Nyono, Jumat (24/10/2025).
    Dengan kondisi fiskal APBD Jatim yang terpangkas, belanja diatur sedemikian efisien, sehingga penambahan koridor bus transjatim menjadi salah satu yang dibatalkan.
    Menurut Nyono, untuk penambahan satu koridor bus transjatim membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 70 miliar.
    Anggaran operasional transjatim juga terancam.
    Menurut Nyono, alokasi anggaran tahun 2026 hanya cukup untuk operasional hingga bulan Juni.
    “Kami sudah lapor ke Ibu Gubernur, kami minta operasional transjatim tahun depan tidak dikurangi,” kata dia.
    Transjatim dikenal sebagai transportasi publik murah dan efisien. Tarif dari Porong ke Paciran hanya Rp 5.000, jauh lebih murah dibanding layanan transportasi
    online
    yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
    Nyono mengatakan bahwa meski penambahan koridor dibatalkan, pihaknya berharap anggaran operasional tidak dikurangi agar layanan tetap berjalan hingga akhir tahun.
    “Kalau dari kami tidak apa-apa tidak ada penambahan koridor, tapi kami sangat berharap operasional tetap dipertahankan,” katanya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “Penambahan 5 Koridor Bus Trans Jatim Batal di 2026, Operasional Terancam Hanya Sampai Juni.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR RI Dapil Madura ingatkan bahaya perundungan

    Anggota DPR RI Dapil Madura ingatkan bahaya perundungan

    Bangkalan (ANTARA) – Anggota Komisi VIII DPR RI asal daerah pemilihan XI Madura Ansari mengingat bahaya praktik perundungan yang akhir-akhir ini sering terjadi di masyarakat dan menyebar luas di media sosial.

    “Perkembangan teknologi digital memang membawa manfaat besar, tetapi di sisi yang lain muncul ancaman yang serius, yaitu kekerasan berbasis siber, yang banyak menimpa kelompok rentan, terutama perempuan dan anak,” katanya saat menjadi pembicara pada acara talk show ‘Gender Awarness’ di kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu.

    Ia menjelaskan, bentuk kekerasan siber kian beragam, dan tidak tidak hanya dalam bentuk perundungan, seperti penghinaan, ancaman, dan pelecehan secara daring, akan tetapi berbagai bentuk lainnya juga sudah sering terjadi.

    Termasuk, sambung Ansari, penyebaran konten pribadi tanpa izin, manipulasi anak di ruang digital untuk tujuan seksual dan pencurian data pribadi untuk memperdaya dengan tujuan jahat.

    “Kondisi ini jelas semakin memperparah kerentanan terhadap perempuan dan anak di dunia maya. Bukan tidak mungkin mahasiswi di berbagai kampus di Indonesia khususnya di Madura, lebih khusus di Universitas Trunojoyo Madura juga menjadi korban,” kata Ansari.

    Dampak dari praktik perundungan ini beragam, seperti mengalami trauma psikologis, kehilangan kepercayaan, hingga gangguan tumbuh kembang pada anak.

    “Tidak jarang pula kekerasan digital menimbulkan keretakan sosial dan keluarga,” ujarnya.

    Karena itu, sambung legislator perempuan asal Kabupaten Pamekasan itu, upaya agar ruang ruang digital menjadi ruang yang aman dan berkeadilan khsuusnya bagi perempuan dan anak perlu dilakukan secara sistematis, dan terstruktur dan mendapatkan dukungan semua elemen masyarakat.

    “Komisi VIII DPR RI dan lembaga mitra seperti Kementerian Perempuan dan Anak telah berkomitmen untuk terus mengawasi pelaksanaan undang-undang perlindungan ruang digital, memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada korban, serta memastikan platform digital memiliki tanggung jawab dan tanggap terhadap laporan kekerasan siber,” katanya.

    Ansari yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep ini juga mengatakan, sanksi maksimal terhadap oknum pelaku perundungan dan kejahatan dunia siber harus harus ditegakkan dengan mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di antaranya Undang-Undang tentang Internet dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    “Saya yakin dengan adanya dukungan maksimal dari perguruan tinggi, organisasi keagamaan dan komitmen dari penegak hukum, kasus kekerasan digital yang sudah menjadi ancaman serius ini bisa ditekan,” katanya.

    Selain dari kalangan mahasiswa, perwakilan organisasi perempuan, pemkab dan aparat penegak hukum, talk show bertajuk “Generasi Sadar Gender: Saatnya Bergerak, Saatnya Berbicara” itu juga dihadiri perwakilan aktivis kaum perempuan.

    Menurut Rektor UTM Bangkalan Dr Syafi, talk show tentang Generasi Sadar Gender itu sengaja digelar dengan menghadirkan langsung tokoh perempuan Madura sebagai upaya untuk menggugah kesadaran semua pihak tentang peran dan tanggung jawab, bahwa kasus kekerasan siber menjadi tanggungjawab semua pihak.

    “Karena itu, kegiatan ini juga dalam rangka membangun kesadaran kolektif dalam berupaya memerangi berbagai bentuk kejahatan siber, seperti perundungan,” kata Syafi.

    Pewarta: Abd Aziz
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sewa Mobil Tak Dikembalikan, Seorang Wanita di Bangkalan Diringkus Polisi

    Sewa Mobil Tak Dikembalikan, Seorang Wanita di Bangkalan Diringkus Polisi

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang wanita berinisial SLT (46), warga Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Kota Bangkalan, akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

    Ia ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan setelah diduga melakukan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan terhadap sebuah mobil rental milik warga.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi menjelaskan bahwa kasus ini bermula ketika pelaku menyewa mobil milik korban, RF (31), warga Kelurahan Pejagan, Kecamatan Kota Bangkalan. Pelaku menyewa mobil tersebut selama lima hari dengan janji akan mengembalikannya sesuai waktu yang disepakati.

    Namun, setelah waktu sewa habis, korban tidak mendapatkan kabar dari pelaku dan mobilnya pun tak kunjung dikembalikan.

    “Korban sempat mencoba menghubungi pelaku, tetapi tidak mendapat respons. Merasa dirugikan, korban akhirnya melapor ke Polres Bangkalan,” terang AKP Hafid, Sabtu (25/10/2025).

    Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Satreskrim segera melakukan serangkaian penyelidikan. Setelah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi, petugas akhirnya berhasil melacak keberadaan pelaku. SLT ditangkap di sebuah rumah di Desa Jambu, Kecamatan Burneh, tanpa perlawanan.

    Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil pick-up berikut STNK dan BPKB asli kendaraan tersebut.

    “Barang bukti tersebut langsung kami amankan sebagai bagian dari proses penyidikan,” tambah AKP Hafid.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan, dengan ancaman hukuman penjara hingga 4 tahun. [sar/ian]

  • Kasus Pembobolan Laundry Ungkap Pencurian Koleksi Museum Cakraningrat Bangkalan

    Kasus Pembobolan Laundry Ungkap Pencurian Koleksi Museum Cakraningrat Bangkalan

    Liputan6.com, Bangkalan – Keberhasilan polisi dari Unit Resmob Satreskrim Polres Bangkalan menggagalkan upaya pencurian di sebuah usaha laundry, justru menguak kasus yang lebih besar, yaitu pencurian koleksi bersejarah milik Museum Cakraningrat.

    Satu dari dua pencuri yang ditangkap, ternyata adalah pelaku pencurian puluhan artefak di Museum Cakraningrat.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Hafid Dian Maulidi menceritakan peristiwa pembobol usaha laundry terjadi Rabu dini hari (22/10/2025).

    Malam itu, tim Resmob sedang berpatroli di kawasan Jalan Jokotole, Kelurahan Kraton dan menjumpai aktivitas mencurigakan dua orang pria yang tengah membobol sebuah toko.

    “Saat dihampiri petugas, pelaku sempat melarikan diri, tapi berhasil kami tangkap,” kata Hafid, Kamis (23/10/2025).

    Salah satu pelaku yang tertangkap adalah Herman Taufik (40). Polisi kemudian menggeledahan rumahnya. Di sanalah poliai menemukan sejumlah piring keramik antik yang ternyata bukan barang biasa.

    Setelah ditelusuri, piring-piring itu adalah bagian dari koleksi Museum Cakraningrat yang hilang beberapa waktu sebelumnya.

    “Piring tersebut merupakan peninggalan Dinasti Ming, dan termasuk dalam daftar benda bersejarah yang dilaporkan hilang,” kata Hafid.

     

  • Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok, Pria Asal Bangkalan Ditangkap Polisi

    Sembunyikan Sabu di Bungkus Rokok, Pria Asal Bangkalan Ditangkap Polisi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upaya pemberantasan narkoba di wilayah Pasuruan kembali membuahkan hasil. Petugas dari Satresnarkoba Polres Pasuruan Kota berhasil menangkap seorang pria yang kedapatan membawa sabu di wilayah Kecamatan Kraton.

    Pelaku diketahui berinisial MJ (46), warga asal Bangkalan, Madura, yang kini menetap di Desa Klampisrejo. Ia diringkus polisi saat tengah duduk santai di sebuah warung pada Senin malam (20/10/2025).

    Kasat Resnarkoba Polres Pasuruan Kota, Iptu Arief Wardoyo, membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, tersangka kami amankan di warung Dusun Mojoloro setelah didapati menyimpan sabu di bungkus rokok,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

    Penangkapan MJ berawal dari laporan warga yang curiga dengan aktivitas mencurigakan di sekitar warung tempatnya nongkrong. Tim kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap pelaku tanpa perlawanan.

    Saat digeledah, polisi menemukan dua plastik klip berisi sabu dengan berat total 0,40 gram. Barang haram tersebut disembunyikan pelaku di dalam bungkus rokok yang ia taruh di saku celana.

    Selain sabu, petugas juga menyita sejumlah alat yang biasa digunakan untuk mengonsumsi narkotika. Di antaranya pipet kaca, korek api modifikasi, sedotan, tisu, cotton bud, dan ponsel Vivo warna biru.

    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa sabu tersebut dibeli MJ dari seseorang di Dusun Kisik, Desa Kalirejo. Kepada penyidik, ia mengaku sabu itu akan dipakai sendiri dan bukan untuk dijual kembali.

    “Kami masih mendalami asal usul barang tersebut dan siapa pemasoknya. Tidak menutup kemungkinan ada jaringan lain yang terlibat,” terang Iptu Arief.

    Polisi menegaskan akan terus melakukan operasi rutin untuk menekan peredaran narkoba di wilayah hukum Pasuruan Kota. Warga juga diminta berperan aktif memberikan informasi jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    Akibat perbuatannya, MJ terancam hukuman berat sesuai Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Narkotika. Ia kini mendekam di ruang tahanan Polres Pasuruan Kota sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. (Ada/ted)

  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Lukman: Santri Harus Jadi Penjaga Kebhinekaan di Era Modern

    Peringati Hari Santri 2025, Bupati Lukman: Santri Harus Jadi Penjaga Kebhinekaan di Era Modern

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim menegaskan pentingnya peran santri sebagai penjaga kebhinekaan dan moral bangsa di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

    Pesan itu disampaikan saat Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Bangkalan, Selasa (22/10/2025).

    Dalam amanatnya, Bupati Lukman mengingatkan bahwa Hari Santri bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali jati diri santri sebagai generasi penerus yang tangguh, cerdas, dan berakhlak.

    “Santri hari ini harus menjadi benteng moral bangsa sekaligus penjaga kebhinekaan di tengah derasnya arus informasi. Perjuangan kalian bukan lagi perang fisik, tetapi perang melawan disinformasi, hoaks, dan degradasi moral,” ujar Bupati Lukman.

    Ia menilai, santri memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Dengan karakter yang kuat dan pemahaman agama yang mendalam, santri dinilai mampu menjadi penyejuk di tengah perbedaan dan perekat sosial di masyarakat.

    “Santri harus menjadi contoh dalam menyebarkan nilai toleransi, memperkuat ukhuwah, dan menjaga keutuhan bangsa. Kita harus membuktikan bahwa pesantren bukan tempat yang tertinggal, tetapi pusat peradaban yang berkontribusi nyata bagi Indonesia,” tambahnya.

    Selain menyampaikan pesan moral, Bupati Lukman juga memberikan apresiasi kepada para pengasuh dan tenaga pendidik keagamaan.

    Dalam kesempatan itu, ia secara simbolis menyerahkan Belanja Hibah untuk lembaga keagamaan, Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS), serta insentif guru ngaji sebesar Rp230 ribu per bulan untuk empat bulan, terhitung mulai Juni hingga September 2025.

    Bupati berharap, dukungan pemerintah daerah ini dapat memperkuat lembaga keagamaan di tingkat akar rumput dan meningkatkan kesejahteraan para pengajar yang selama ini berperan besar dalam pembinaan moral generasi muda.

    “Guru ngaji dan pendidik diniyah adalah ujung tombak pendidikan akhlak di masyarakat. Pemerintah akan terus hadir memberikan dukungan agar semangat dakwah dan pendidikan keagamaan tidak pernah padam,” kata Bupati.

    Dalam penutup sambutannya, Bupati Lukman mengajak para santri untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu yang berjuang bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan ketulusan dan keikhlasan.

    “Jadikan nilai-nilai kesantrian sebagai kekuatan untuk membangun bangsa. Santri harus menjadi generasi berilmu, berakhlak, dan berdikari di era digital,” pungkasnya. [sar/ian]