3 Sengketa Pilkada Bangka Belitung, 1 Ditolak dan 2 Lanjut Sidang Pembuktian
Tim Redaksi
BANGKA BELITUNG, KOMPAS.com
–
Mahkamah Konstitusi
(MK) memutuskan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
Pilkada Belitung Timur
tidak dapat diterima atau ditolak, sehingga calon bupati dan wakil bupati terpilih bisa diproses untuk pelantikannya.
Sedangkan dua PHPU lainnya, yaitu pilkada gubernur dan pilkada Bangka Barat, dinyatakan lanjut untuk sidang pembuktian.
“Putusan sidang dismissal MK tadi siang hanya untuk PHPU Pilkada Belitung Timur yang menyatakan tidak dapat diterima. Selanjutnya, KPU harus memproses
pelantikan calon terpilih
,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bangka Belitung, EM Osykar, saat dihubungi, Selasa (4/2/2025).
Sebagaimana diketahui, sidang dismissal merupakan wadah bagi MK untuk memilah dan memutuskan lanjut atau tidaknya berbagai sengketa yang masuk.
Dalam ketentuannya, MK tidak diperbolehkan menolak perkara di awal pendaftaran.
Osykar menjelaskan, dua PHPU lainnya, yaitu pilkada gubernur dan pilkada Bangka Barat, belum ada keputusannya.
Sidang dilanjutkan dengan agenda pembuktian pada 13-17 Februari 2025.
“Kami dari Bawaslu telah menyampaikan bukti-bukti terkait penyelenggaraan pilkada yang tentunya siap dijelaskan pada sidang pembuktian nanti,” ujar Osykar.
Osykar mengatakan, Bawaslu tidak bisa berasumsi terkait putusan MK yang tidak menerima gugatan
pilkada Belitung Timur
. “Tentunya MK sudah mempertimbangkan mana yang tidak dapat diterima dan mana yang sidangnya berlanjut,” ujar Osykar.
Pada pilkada Belitung Timur, pasangan Kamarudin Muten – Khairil Anwar yang diusung PDI Perjuangan akan ditetapkan sebagai pemenang dan dijadwalkan menjalani pelantikan pada 20 Februari 2025.
Sementara itu, pasangan calon gubernur terpilih Bangka Belitung, Hidayat Arsani – Hellyana, masih harus menunggu sidang selanjutnya di MK.
Kondisi yang sama juga dialami paslon terpilih pilkada Bangka Barat, Markus – Yus Derahman.
Ketua KPU Belitung Timur, Marwansyah, mengatakan, keputusan MK menjadi dasar untuk menetapkan pasangan bupati dan wakil bupati terpilih. “MK memutus perkara berhenti di dismissal, putusan NO (Niet Ontvankelijk Verklaard),” jelas dia.
Keputusan ini lebih awal dari jadwal sebelumnya yang direncanakan pada 11 hingga 15 Februari 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bangka
-
/data/photo/2024/10/23/671918d106208.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Sengketa Pilkada Bangka Belitung, 1 Ditolak dan 2 Lanjut Sidang Pembuktian Regional 4 Februari 2025
-

PT Timah berlakukan penambangan sistem kemitraan di Bangka Tengah
Sehingga masyarakat dapat ikut bekerja sama dalam pengelolaan pertambangan dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,
Koba, Babel, (ANTARA) – PT Timah Tbk mulai membenahi dan memberlakukan tata kelola penambangan bijih timah dengan sistem kemitraan di Kabupaten Bangka Tengah.
“Tata kelola kita benahi dan sistem kemitraan dengan melibatkan masyarakat yang diberlakukan untuk mencegah aktivitas penambangan liar,” kata Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Dicky Octa Zahriadi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menilai, permasalahan utama yang perlu dilakukan perbaikan tata kelola pertambangan adalah masih maraknya penambangan ilegal dan oknum pengepul yang belum tersentuh hukum.
“Yang akan kita jadikan fokus perbaikan tata kelola saat ini adalah masih banyak penambangan ilegal yang beroperasi walaupun sudah ada upaya tindakan penegakan hukum,” ujarnya saat menggelar rapat koordinasi dengan Pemkab Bangka Tengah dan Kejaksaan Tinggi Babel.
Ia berharap rapat koordinasi tata kelola pertambangan timah ini dapat membenahi aturan tentang pengelolaan pertambangan bijih timah.
“Sehingga masyarakat dapat ikut bekerja sama dalam pengelolaan pertambangan dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama yang melibatkan Pemkab Bangka Tengah dan Kejaksaan Babel dalam perbaikan tata kelola dengan sistem kemitraan, sehingga memberikan profit bagi negara dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung M Teguh Darmawan mengatakan, dengan program kerja sama dan kemitraan kelola penambangan timah yang melibatkan masyarakat dapat memberikan kepastian hukum dan dapat menghindari kerugian negara.
“Tujuan utama terkait kerja sama dan kemitraan pengelolaan pertambangan ini adalah kita berharap agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan aturan yang berlaku dan menghindari terjadinya penambangan ilegal,” ujarnya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025 -

Warga Belitung Timur Tangkap Buaya 4 Meter yang Kerap Ganggu Pemancingan
Pangkalpinang, Beritasatu.com – Warga di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menangkap buaya sepanjang empat meter. Reptil tersebut ditangkap lantaran meresahkan dan kerap mengganggu pemancing serta sering muncul di dekat rumah warga.
“Reptil ini sengaja ditangkap guna menghindari korban jiwa karena kerap mengganggu warga yang sedang memancing. Buaya ini bahkan sesekali naik ke darat hingga ke depan rumah warga sekitar,” kata warga Zuherman, Selasa (4/2/2025).
Zuherman menjelaskan reptil tersebut berhasil ditangkap warga dengan cara dipancing, kemudian dievakuasi warga ke daratan, Buaya itu langsung dilepas kembali ke habitatnya, yang jauh dari permukiman penduduk.
“Kami memancing umpan dengan ayam. Kalau tidak terbiasa termasuk susah,” jelasnya tentang buaya yang ditangkap warga itu.
Warga di Belitung Timur menangkap buaya sepanjang empat meter. – (Beritasatu.com/Irwan Setiawan)
Warga diimbau untuk selalu waspada saat beraktivitas di sungai yang merupakan habitat buaya. Warga juga diminta untuk segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan hewan buas atau berbisa lainnya, agar segera diambil tindakan lebih lanjut.
-

Diterkam Buaya Saat Bermain Pasir di Pangkalpinang, Bocah yang Hilang Ditemukan Tewas
Pangkalpinang. Beritasatu.com – Tina Ramadhani (7), bocah yang dilaporkan hilang setelah diterkam buaya, di Muara Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, ditemukan meninggal dunia, Selasa (4/2/2025) pagi. Bocah perempuan ini hilang saat tengah bermain pasir di dekat rumahnya.
Jasad Tina pertama kami ditemukan oleh seorang nelayan pencari kepiting yang sedang melintas di Perairan Jembatan Emas, Pangkalpinang.
“Iya korban ditemukan pada pukul 00.45 WIB dengan jarak 1 mil dari lokasi kejadian awal di sekitar Jembatan Emas,” kata Dantimopssar Basarnas, Supani, Selasa (4/2/2025), tentang bocah diterkam buaya di Pangkalpinang ini.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan mengapung dengan kondisi meninggal dunia, Tubuh korban pada saat ditemukan dalam keadaan utuh, tetapi terdapat luka gigitan pada kaki sebelah kiri korban.
Tim SAR gabungan bergegas mengevakuasi korban menuju dermaga KN SAR Karna dan menginformasikan penemuan korban kepada pihak keluarga. Ayah korban meminta untuk diantarkan ke rumah duka yang berada di Kelurahan Pangkalarang, Pangkalpinang
“Kemudian kami menyerahkan korban langsung kepada pihak keluarga. Terima kasih kami ucapkan kepada segenap unsur Tim SAR gabungan yang turut membantu proses pencarian terhadap korban hingga korban berhasil ditemukan,” paparnya terkait bocah diterkam buaya tersebut.
-

Kronologi Bocah di Bangka Diterkam Buaya, 24 Jam Pencarian Belum Membuahkan Hasil – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Nasib nahas dialami Tina Ramadani (8) dilaporkan menjadi korban penerkaman buaya di kawasan Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (2/2/2025).
Dikutip dari Pos Belitung, Tina yang berasal dari Pangkalarang, Kota Pangkalpinang saat itu tengah berlibur bersama keluarga dan kerabat.
Tina bermain air di pinggir Sungai Pangkalbalam di kawasan dermaga.
Ketua Relawan Laskar Sekaban, M Achin mengungkapkan, menurut keterangan keluarga, Tina tiba-tiba disambar buaya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.45 WIB.
“Menurut keluarga mereka sedang bermain air ada ibu, kakak, adik dan bibinya di air setinggi lutut.”
“Tiba-tiba disambar buaya yang membuat keluarga tersebut panik, korban langsung ditarik dan diseret ke tengah sungai,” kata Achin, Minggu (2/2/2025).
Hingga berita ini diturunkan, pencarian korban belum membuahkan hasil.
Aparat Polairud Polresta Pangkalpinang membantu upaya pencarian Tina, Minggu..
Mereka bergabung dengan tim pencarian lain, yang terjun ke lokasi kejadian di dermaga kawasan Airanyir, Kabupaten Bangka.
Kasatpolairud Polresta Pangkalpinang AKP Asmadi, pihaknya masih melakukan upaya pencarian dengan menyusuri tempat kejadian.
“Anggota mendapatkan laporan dari warga ada bocah diduga diterkam buaya, ketika mancing di Dermaga BPP (Paulus) sekitar pukul 11.00 WIB,” kata AKP Asmadi.
Mendapatkan laporan tersebut anggota Satpolairud bersama tim gabungan, sedang berupaya melakukan pencarian di daerah sekitar.
“Masih terus dilakukan pencarian, berdasarkan keterangan saksi Ade selaku kakak kandung.”
“Korban pada saat pukul 10.45 WIB, sedang bermain air di pinggir sungai Dermaga BBP (Paulus) dan diterkam oleh buaya dan langsung diseret kedalam air,” ujarnya.
Pencarian Dilanjutkan Hari Ini
Upaya pencarian Tina berlanjut hari ini, Senin (3/2/2025).
Tim SAR yang turun dalam upaya pencarian terdiri dari Basarnas Pangkalpinang, Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Bakamla, BPBD Bangka, Sat Polairud Polres Bangka, Relawan Laskar Sekaban, dan lainnya.
M Achin mengungkapkan, hari ini penyisiran diperluas mulai dari Muara Pangkalbalam dan sisi aliran.
Baik di sisi Kota Pangkalpinang maupun di sisi Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka.
“Pagi ini kita kembali turun melakukan pencarian korban disambar buaya yang kejadiannya kemarin anak perempuan berusia delapan tahun,” kata Achin.
“Kalau pengalaman kita, biasanya korban sambaran buaya disembunyikan predator tersebut setelah ditarik ke dalam aliran air. Namun karena luasnya aliran Pangkalbalam, kita hanya bisa melakukan penyisiran guna melihat tanda-tanda korban dan buayanya,” jelasnya.
Buaya Sempat Terekam Drone
Tim SAR gabungan menggunakan kamera drone untuk membantu melakukan pencarian Tina, Minggu.
Seekor buaya sempat terekam kamera drone.
Dalam video hasil rekaman drone Kantor Basarnas Pangkalpinang berdurasi 27 detik, tampak seekor buaya muncul ke permukaan.
Tetapi, buaya itu kemudian kembali menyelam ke dalam air.
“Sempat terekam video drone seekor buaya muncul tapi belum tahu apakah itu buaya yang menerkam korban atau bukan,” kata Dantim Kasarnas Pangkalpinang, Suparmi, Minggu.
Sebagian artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Bocah Perempuan di Pangkalpinang Diterkam Buaya Belum Ditemukan, Tim SAR Lanjutkan Upaya Pencarian.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (PosBelitung.co/Deddy Marjaya, Novita)
-

Bocah 7 Tahun Hilang Diduga Diterkam Buaya di Perairan Muara Pangkalbalam
Pangkalpinang, Beritasatu.com – Seorang bocah berusia 7 tahun dilaporkan hilang setelah diduga diterkam buaya muara di Perairan Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Korban, yang diketahui bernama Tina (7), merupakan warga Pangkalarang.
Menurut laporan, kejadian tragis bocah hilang ini terjadi pada Minggu (2/2/2025) sore. “Saat korban sedang asyik bermain pasir di pinggir sungai, tiba-tiba seekor buaya langsung menerkam dan menyeret korban ke dalam air,” ujar Dantim Basarnas Pangkalpinang, Supani.
Sebelum kejadian, Tina bersama kakaknya sedang memancing di sekitar perairan dekat Dermaga Polairud. Saat Tina bermain di tepi sungai, keluarga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melaporkan insiden ini ke pihak Polairud dan Basarnas untuk meminta bantuan pencarian.
Tim SAR Gabungan segera melakukan upaya pencarian maksimal dengan penyisiran di permukaan air menggunakan rigid inflatable boat (RIB) milik Basarnas, RIB Polairud, beberapa perahu karet dari potensi SAR, serta pemantauan udara melalui drone. Hingga berita ini dibuat, pencarian bocah hilang masih terus dilakukan.
-

Melihat lebih dekat proses peleburan timah cair di Bangka Belitung
Kamis, 23 Januari 2025 13:28 WIB
Pekerja melakukan peleburan timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Sepanjang tahun 2024 PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen di antaranya ke Singapura 16 persen, Korea Selatan 15 persen, India 11 persen, Jepang 10 persen, Amerika Serikat 9 persen, Belanda 8 persen dan sisanya ke sejumlah negara lainnya. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Pekerja melakukan peleburan timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Sepanjang tahun 2024 PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen di antaranya ke Singapura 16 persen, Korea Selatan 15 persen, India 11 persen, Jepang 10 persen, Amerika Serikat 9 persen, Belanda 8 persen dan sisanya ke sejumlah negara lainnya. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Timah cair dialirkan menuju bak penampungan saat peleburan timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Sepanjang tahun 2024 PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen di antaranya ke Singapura 16 persen, Korea Selatan 15 persen, India 11 persen, Jepang 10 persen, Amerika Serikat 9 persen, Belanda 8 persen dan sisanya ke sejumlah negara lainnya. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Timah cair dialirkan menuju bak penampungan saat peleburan timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Sepanjang tahun 2024 PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen di antaranya ke Singapura 16 persen, Korea Selatan 15 persen, India 11 persen, Jepang 10 persen, Amerika Serikat 9 persen, Belanda 8 persen dan sisanya ke sejumlah negara lainnya. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU


