kab/kota: bandung

  • Prabowo Siap Tanggung Beban Utang Kereta Cepat Whoosh: Nggak Usah Khawatir

    Prabowo Siap Tanggung Beban Utang Kereta Cepat Whoosh: Nggak Usah Khawatir

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan masyarakat tak perlu khawatir dengan beban utang yang ditanggung Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

    Menurutnya, manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kehadiran kereta cepat, jauh lebih besar dibanding beban finansial yang kini menuai tanggapan beragam publik.

    Selaku Kepala Negara, Prabowo akan bertanggung jawab penuh atas polemik dan keberlangsungan operasional Whoosh.

    “Nggak usah khawatir, ribut-ribut whoosh, saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti whoosh semuanya,” tegas Prabowo saat meresmikan operasional Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).

    Prabowo menyampaikan proyek kereta cepat Whoosh tidak menghadapi persoalan serius seperti yang ramai diberitakan. Oleh karena itu ia meminta masyarakat tidak usah khawatir dan tidak terpengaruh isu-isu yang menimbulkan kekhawatiran.

    Ia menambahkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga tidak perlu cemas karena seluruh tanggung jawab terhadap pengelolaan transportasi publik merupakan tanggung jawab pemerintah.

    “Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung nggak ada masalah. PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir, kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” ucapnya lantang.

    Sebelumnya, Prabowo telah memerintahkan jajaran menterinya untuk mencari skema terbaik menyelesaikan masalah utang kereta cepat Jakarta–Bandung Whoosh, termasuk detail yang terkait dengan angka, dan skenario-skenario penyelesaian utang terbaik yang dapat ditempuh oleh pemerintah.

  • Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Bandung

    Sejumlah alat berat seperti ekskavator, bulldozer, truk, crane, girder, mesin pompa air, toilet portable dan peralatan kebencanaan lainnya, berjejer rapih di halaman belakang Balai Teknik Jalan dan Jembatan, Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

    Peralatan itu disiapkan untuk antisipasi kejadian bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia. Untuk mengetahui kesiapannya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung peralatan kebencanaan itu.

    Pantauan detikJabar, Selasa (4/11/2025) siang, Dody meninjau peralatan kebencanaan itu dengan menggunakan mobil komando berwarna hijau. Sambil meninjau, Dody juga menyapa para petugas yang nantinya akan turun ke lokasi-lokasi bencana.

    “Dalam beberapa minggu ke belakang kita diperingatkan BMKG bahwa saat ini sudah memasuki masa musim penghujan, di beberapa tempat terjadi banjir dan longsor, dikhawatirkan ada banjir lagi dan bencana lainnya terutama di Jabar dan beberapa provinsi lainnya, provinsi yang memang kita tenggarai berat (rawan) pada saat musim penghujan,” kata Dody kepada awak media.

    “Kita cek alat berat kita, peralatan banjiran kita, jangan sampai misal ada longsor di Sukabumi material habis, bronjong habis dan beberapa tempat lain,” tambahnya.

    Selain membangun infrastruktur, Dody menyebut kesiapsiagaan bencana alam dalam memantau kondisi infrastuktur menjadi tugasnya. Maka dari itu, dia minta jajarannya untuk siap siaga, hal itu dilakukan demi masyarakat Indonesia.

    Disinggung terkait kesiapannya, Dody nyatakan siap.

    “Kita pastikan semua alat berat siap, truk siap, alat banjiran siap, kalau kurang dialokasikan untuk segera dibeli, kalau ada bencana kita sudah siap,” ujarnya.

    “Karena tanggap darurat adalah salah satu tugas kita selain membangun dan merawat, sementara waktu SDM cukup, karena memang ini tugas fungsi kita, setiap balai ada satgas bencana, tinggal kita siapkan dan mantapkan terutama dengan BNPB dan BPBD juga pemda sertempat dan jangan ada communication gap,” tuturnya.

    Bagi Kementerian PU, Dody tegaskan tidak ada libur.

    “Kita perkuat lagi, sehingga siap menghadapi cuaca ektream yang terjadi hari ini, besk dan beberapa waktu kedepan, kita siap 24 jam sehari, tujuh hari seminggu,” tegasnya.

    (ega/ega)

  • Menko Airlangga Sebut Sudah Ada Alternatif Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh

    Menko Airlangga Sebut Sudah Ada Alternatif Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah mengantongi alternatif penyelesaian utang proyek kereta cepat Whoosh. Meski dia belum bicara lebih jauh.

    Diketahui, beban utang kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh itu tengah menjadi perhatian. Airlangga bilang, sudah menemukan alternatif penyelesaiannya.

    “Sudah ada alternatif, nanti kita bahas,” kata Airlangga usai CEO Insight, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) saat ini masih meramu berbagai cara penyelesaian utang. Salah satunya peluang restrukturisasi utang tersebut dan akan dibahas dengan pihak China.

    Pagi ini, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara tentang polemik utang proyek  Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh senilai Rp 116 triliun yang ramai diperbincangkan publik.

    Presiden meminta masyarakat tak khawatir dan ribut-ribut. Kepala Negara menegaskan akan bertanggung jawab atas penyelesaian utang Whoosh. 

    “Enggak usah khawatir, ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

    KAI Tak Perlu Khawatir

    Prabowo juga meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk tak khawatir dengan penyelesaian utang Whoosh. Semua menjadi tanggung jawab Kepala Negara.

    “Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak ada masalah PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir.“

    Mantan Menteri Pertahanan ini menegaskan, kehadiran Whoosh penting untuk pelayanan terhadap publik. “Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita. Teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu diujungnya tanggung jawab RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh,” jelasnya. 

     

  • Prabowo Umumkan Kereta Cepat Whoosh akan Diperpanjang sampai Banyuwangi

    Prabowo Umumkan Kereta Cepat Whoosh akan Diperpanjang sampai Banyuwangi

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya ingin proyek kereta cepat Whoosh tidak hanya sampai Bandung dan Surabaya saja. Prabowo mendukung apabila rute Whoosh diperpanjang dari Jakarta sampai Banyuwangi, Jawa Timur.

    “Saya minta tidak hanya (sampai) Surabaya. Banyuwangi. Banyuwangi (Kereta Cepat sampai Banyuwangi) Ya. Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu. Sekarang Banyuwangi,” kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

    Terkait utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh, Prabowo meminta masyarakat tenang dan khawatir. Prabowo menegaskan dirinya akan bertanggung jawab atas penyelesaian utang Whoosh senilai Rp116 triliun.

    “Jadi, sudahlah, saya sudah katakan presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut, Kita mampu. Dan kita kuat,” jelasnya.

    Prabowo menuturkan, semua transportasi publik jangan dihitung untung dan rugi, termasuk Whoosh. Dia menyampaikan seluruh dunia memakai skema Public Service Obligation (PSO) dalam pelayanan publik dan transportasi umum.

    “Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita. Teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu diujungnya tanggung jawab Presiden RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh,” tutur Prabowo.

  • AHY ungkap Skema Penggunaan APBN untuk Tangani Utang Kereta Cepat

    AHY ungkap Skema Penggunaan APBN untuk Tangani Utang Kereta Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengungkap bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan opsi untuk mengikutsertakan APBN dalam penanganan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

    Usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto, Senin (3/11/2025), Agus atau AHY menyebut pemerintah dan Danantara tengah bernegosiasi untuk skema penanganan utang proyek senilai US$7 miliar lebih itu. 

    Pemerintah dan Danantara juga secara simultan berkomunikasi dengan pihak China guna mengajukan restrukturisasi utang dengan China Development Bank (CDB).

    AHY mengatakan bahwa pemerintah tengah mengkaji opsi penyertaan APBN dalam penanganan utang Whoosh. Sebagaimana yang sempat diusulkan oleh Danantara sebelumnya yakni untuk prasarana Whoosh diserahkan ke pemerintah. 

    Menurutnya, ada opsi yang berkembang untuk memisahkan pengelolaan sarana Whoosh yang meliputi rangkaian keretanya, serta prasarana seperti stasiunnya. 

    “Inilah yang saya sampaikan tadi. Ada bagian nanti pengembangan konsep ini, sementara ada sejumlah opsi. Bagaimana operasional dan kepentingan untuk kita bisa fokus pada profit, ini dipisahkan dari bagaimana mengelola infrastrukturnya,” terang AHY di Istana Kepresidenan, dikutip Selasa (4/11/2025).

    Untuk diketahui, pengelolaan transportasi kereta di Indonesia umumnya dikelola terpisah untuk sarana dan prasarananya. Seperti kereta jarak jauh maupun kereta komuter dalam kota, sarana atau rangkaian kereta dikelola dan dimiliki oleh BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, sedangkan infrastruktur stasiunnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

    Adapun Whoosh dikelola secara keseluruhan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Perusahaan patungan Indonesia dan China itu sebagian besar sahamnya atau 60% dimiliki oleh konsorsium BUMN PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang dipimpin oleh KAI.

    Kini, pemerintah tengah menggodok opsi agar beban pengelolaan prasarana Whoosh nantinya diserahkan ke pemerintah. “Nah harapannya sama-sama bisa berjalan dengan baik. Dan ada bisa dikatakan sharing responsibility atau burden sharing,” terang AHY. 

  • Prabowo Umumkan Kereta Cepat Whoosh akan Diperpanjang sampai Banyuwangi

    Prabowo soal Ribut-Ribut Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab, KAI Enggak Usah Khawatir

    Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait polemik utang kereta cepat Whoosh. Jokowi disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.

    Jokowi mengungkapkan awal mula dibangunnya kereta cepat Whoosh. Dia menyebut, proyek itu berangkat dari kemacetan parah yang sudah melanda Jakarta dan sekitarnya selama puluhan tahun, termasuk Bandung.

    “Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah, sudah sejak 30 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu. Dan Jabodetabek kemacetannya parah, termasuk Bandung kemacetannya parah,” kata dia kepada wartawan di Solo pada Senin (27/10/2025).

    Dalam setahun, lanjut Jokowi, negara mengalami kerugian hingga Rp 65 triliun per tahun khusus di Jakarta. Sementara di Jabodetabek dan Bandung bisa lebih dari Rp 100 triliun.

    Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi merancang transportasi massal seperti MRT, LRT, kereta cepat Whoosh, kereta bandara, dan KRL agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

    “Agar masyarakat berpindah dari transportasi pribadi mobil atau sepeda motor ke kereta cepat, MRT, LRT, kereta bandara dan KRL agar kerugian itu bisa terkurangi dengan baik,” ucapnya. 

  • Geger Utang Whoosh, Prabowo: Jangan Hitung Untung-Rugi, Hitung Manfaatnya!

    Geger Utang Whoosh, Prabowo: Jangan Hitung Untung-Rugi, Hitung Manfaatnya!

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh pihak untuk tidak menghitung aspek untung-rugi dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang saat ini menjadi perdebatan publik.

    Menurutnya, proyek warisan era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut perlu dipandang dari sisi manfaat kepada rakyat. Prabowo lantas menyatakan bakal bertanggung jawab atas utang Whoosh yang menuai polemik.

    “Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Semua transportasi publik di dunia itu jangan dihitung untung-ruginya. Hitunglah manfaat enggak untuk rakyat,” kata Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Dia lantas menyampaikan telah mempelajari masalah dalam tata kelola proyek Whoosh. Dia menyatakan tidak ada yang bermasalah dalam proyek tersebut.

    Prabowo mengaku telah menghitung kemampuan negara untuk melunasi utang proyek tersebut, kemudian menyampaikan bahwa Indonesia bukan negara sembarangan.

    Seiring beragam upaya yang tengah ditempuh pemerintah, dia mengimbau PT KAI (Persero) hingga khalayak luas agar tidak mengkhawatirkan permasalahan Whoosh ke depannya.

    “Semua sarana itu tanggung jawab bersama. Dan itu di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh,” ucap 

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menghadap Presiden Prabowo Subianto pada Senin (3/11/2025) untuk melaporkan skema restrukturisasi utang Whoosh.

    AHY menyebut pihaknya bersama kementerian dan lembaga mulai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian telah sepakat mengenai skema penyelesaian utang. Selanjutnya, dia akan segera melaporkan kesepakatan tersebut ke Presiden Prabowo.

  • Prabowo: RI Bayar Utang Kereta Cepat Rp1,2 Triliun Tiap Tahun ke China

    Prabowo: RI Bayar Utang Kereta Cepat Rp1,2 Triliun Tiap Tahun ke China

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia akan membayar sekitar Rp1,2 triliun per tahun dalam skema pelunasan utang kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    Hal tersebut disampaikan Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025). Dia menyebut tak ada masalah dalam skema tersebut, kendati tak memerinci sumber dananya.

    “Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar [utang Whoosh] mungkin Rp1,2 triliun per tahun,” kata Prabowo kepada wartawan.

    Menurutnya, permasalahan Kereta Cepat Whoosh Indonesia semestinya tak semata dipandang dari sisi utang, melainkan juga manfaat bagi masyarakat seperti mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, hingga mempercepat perjalanan.

    Dengan adanya kereta warisan era Presiden ke-7 RI Joko Widodo tersebut, dia menilai bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang menguasai teknologi, sekaligus menjadi simbol kerja sama yang erat dengan China.

    Prabowo pun meminta masyarakat tidak menambah gaduh atas polemik Whoosh, sebab pemerintah disebutnya tidak akan lepas tangan.

    “Jadi, sudahlah. Saya sudah katakan Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi, tidak usah ribut, kita mampu dan kita kuat,” ucap eks Danjen Kopassus ini.

    Ketika ditanya kembali perihal sumber dana pelunasan utang Whoosh, Prabowo menyatakan bahwa salah satunya akan bersumber dari uang hasil rampasan korupsi.

    Dia lantas berujar bahwa pemerintah tak akan memberikan kesempatan lagi bagi para koruptor untuk kembali mencari celah dalam keuangan negara demi keuntungan pribadi.

    “Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” tutur Prabowo.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menghadap Presiden Prabowo Subianto pada Senin (3/11/2025) untuk melaporkan skema restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    AHY menyebut pihaknya bersama Kementerian dan Lembaga (K/L) mulai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian telah sepakat mengenai skema penyelesaian utang. Selanjutnya, dia akan segera melaporkan kesepakatan tersebut ke Presiden Prabowo.

    “Solusi kereta cepat Jakarta — Bandung dan pengembangan lanjutan, kami telah menggelar rapat koordinasi yang in-line dengan arahan Bapak Presiden bersama Menteri Investasi/CEO Danantara, Menteri Perhubungan, Kemenko Ekonomi, dan Kementerian Keuangan,” kata AHY di akun Instagram resminya, Selasa (4/11/2025).

    Dia menambahkan, pemerintahan Presiden Prabowo telah sepakat mencari solusi terbaik untuk restrukturisasi keuangan. 

    Apabila proses tersebut telah dirampungkan, barulah proses pengembangan kereta cepat bakal diperluas ke ruas lain, salah satunya Jakarta — Surabaya.

    “Setelah tuntas, kita akan kembangkan jalur-jalur berikutnya sebagai wujud nyata pembangunan berkeadilan dan pemerataan antarwilayah,” ujarnya.

  • Prabowo Umumkan Kereta Cepat Whoosh akan Diperpanjang sampai Banyuwangi

    Presiden Prabowo Bicara Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Jangan Menari di Gendang Orang!

    Beberapa waktu lalu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh.

    Menurut dia, pemerintah sedang mencari skema terbaik untuk menyelesaikan utang Whoosh senilai Rp 116 triliun. Salah satunya, meminta kelonggaran waktu pembayaran utang Whoosh.

    “Kemarin di dalam ratas itu (utang Whoosh) bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran,” jelas Prasetyo di ANTARA Heritage Center Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

    Selain itu, kata dia, Prabowo meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Perekonomian, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk mencari solusi terbaik untuk melunasi utang Whoosh. Termasuk, opsi perpanjangan masa pinjaman.

    “Pak Airlangga, Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara, diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik,” tuturnya.

    Prasetyo menyampaikan pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan transportasi publik yang baik. Pemerintah juga berupaya memperbaiki transportasi publik lainnya di Indonesia.

    “Tidak hanya Whoosh, mulai dari transportasi kereta api yang non-kereta api cepat, kemudian transportasi bus, transportasi kapal, semuanya sedang coba kita perbaiki,” kata Prasetyo. 

  • Presiden Prabowo Tegas soal Utang Whoosh Rp 116 Triliun: Tak Usah Ribut, Saya Akan Tanggung Jawab!

    Presiden Prabowo Tegas soal Utang Whoosh Rp 116 Triliun: Tak Usah Ribut, Saya Akan Tanggung Jawab!

    Beberapa waktu lalu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh.

    Menurut dia, pemerintah sedang mencari skema terbaik untuk menyelesaikan utang Whoosh senilai Rp 116 triliun. Salah satunya, meminta kelonggaran waktu pembayaran utang Whoosh.

    “Kemarin di dalam ratas itu (utang Whoosh) bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran,” jelas Prasetyo di ANTARA Heritage Center Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

    Selain itu, kata dia, Prabowo meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Perekonomian, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk mencari solusi terbaik untuk melunasi utang Whoosh. Termasuk, opsi perpanjangan masa pinjaman.

    “Pak Airlangga, Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara, diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik,” tuturnya.

    Prasetyo menyampaikan pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan transportasi publik yang baik. Pemerintah juga berupaya memperbaiki transportasi publik lainnya di Indonesia.

    “Tidak hanya Whoosh, mulai dari transportasi kereta api yang non-kereta api cepat, kemudian transportasi bus, transportasi kapal, semuanya sedang coba kita perbaiki,” kata Prasetyo.