kab/kota: bandung

  • KDM: Dirut BJB Yusuf Saadudin Sempat Bebaskan Keluarga yang Dipenjara Sebelum Wafat

    KDM: Dirut BJB Yusuf Saadudin Sempat Bebaskan Keluarga yang Dipenjara Sebelum Wafat

    Bisnis.com, BANDUNG – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menceritakan sosok almarhum Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin di hari-hari terakhirnya sempat membantu satu keluarga lolos dari persoalan hukum.

    Dedi Mulyadi mengenang terakhir dirinya bertemu Yusuf pada Selasa (11/11/2025) di City Tower, Jakarta dalam acara forum percepatan investasi Jawa Barat. Di sela acara, Yusuf turut menemani dirinya menemui seorang ibu yang tersangkut kasus di Karawang.

    Adapun, kasus utang piutang menyebabkan sang ibu dan keluarganya sempat menjalani tahanan di penjara. 

    “Dia [Yusuf Saadudin] ikut membantu menyelesaikan kasus ibu yang ditahan di Karawang, agar BJB berpartisipasi menyelesaikan problem-nya. Dan itu direalisasikan,” katanya usai menghadiri acara WJIS 2025 di Pullman Hotel, Bandung, Jumat (14/11/2025).

    Menurutnya, Yusuf telah meninggalkan warisan kebaikan semasa hidupnya. Dedi Mulyadi menilai tindakan Yusuf, yang notabene seorang bankir, merupakan hal yang luar biasa.

    “Menjelang akhir hidupnya, ada satu keluarga yang diselamatkan dari penjara. Bagi saya, seorang perbankan melakukan itu luar biasa,” katanya.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya mendapatkan kabar jika Yusuf meninggal ketika dalam keadaan tengah berpuasa.

    “Kita doakan semoga almarhum diterima iman dan Islamnya diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

    Pihaknya juga menyampaikan doa agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan, kesabaran, dan kemuliaan atas kepergian figur yang dicintai. Menurut pemegang saham pengendali Bank BJB ini, Yusuf merupakan sosok pemimpin yang baik.

    Sosok yang terpilih sebagai Dirut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, di Menara Bank Bjb, Bandung pada Rabu (16/4/2025) menurut Dedi seorang pemimpin yang memiliki dedikasi yang sangat kuat.

    “Loyal terhadap pekerjaan dan jujur dalam pelaksanaan tugas. Semoga almarhum pergi dalam keadaan bahagia,” katanya.

  • Utang Whoosh, Purbaya: Saya Mending Tak Bayar

    Utang Whoosh, Purbaya: Saya Mending Tak Bayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

    “Kalau saya mending enggak bayar tetapi itu kan ada kebijakan dari atas, presiden dan lain-lain berdiskusi. Namun, ini belum diputuskan,” ujar Purbaya dalam taklimat media di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pembahasan penyelesaian utang KCIC saat ini mengarah pada skema pembagian peran antara pemerintah dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

    Dalam skema tersebut, Kementerian Keuangan akan menanggung porsi pembiayaan yang berkaitan dengan infrastruktur utama, seperti jalan dan rel.

    Sementara itu, komponen lainnya, termasuk rolling stock seperti rangkaian kereta tidak akan menjadi tanggungan Kemenkeu.

    “Rolling stock mereka yang menanggung, tetapi saya belum mendapat kesimpulan. Maka saya bilang kalau nanti mereka diskusi ke sana, saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat, tetapi kita lihat yang terbaik buat keuangan negara,” kata Purbaya.

    Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, pemerintah dan Danantara akan berbagi peran secara terukur dalam menangani utang KCIC.

    Ia menegaskan bahwa Whoosh telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat maupun ekonomi, sehingga penyelesaian utang menjadi bagian dari upaya memastikan keberlanjutan layanan transportasi modern tersebut.

    Dalam rencana tersebut, Danantara akan fokus mengelola aspek operasional kereta cepat agar semakin efisien dan optimal dalam melayani mobilitas masyarakat di kawasan Jakarta-Bandung. Sementara itu, pemerintah akan menangani penguatan infrastruktur pendukung yang menjadi fondasi layanan KCIC.

    Danantara berharap minat masyarakat terhadap Whoosh terus meningkat, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional yang lebih efisien, profesional, dan berdaya saing.

  • Hakim PN Palembang Meninggal di Kos, KY Sarankan Ubah Sistem Penempatan

    Hakim PN Palembang Meninggal di Kos, KY Sarankan Ubah Sistem Penempatan

    Hakim PN Palembang Meninggal di Kos, KY Sarankan Ubah Sistem Penempatan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Komisi Yudisial
    (
    KY
    ) menyoroti sistem penempatan dan mutasi para hakim usai hakim Pengadilan Negeri Palembang,
    Raden Zaenal Arief
    , meninggal dunia di kamar kos.
    Dilansir
    ANTARA
    , Jumat (14/11/2025), juru bicara KY Mukti Fajar Nur Dewata menyampaikan lembaganya telah menggelar survei kesejahteraan hakim melibatkan 567 hakim.
    Salah satu rekomendasi survei adalah reformasi sistem penempatan dan mutasi.
    Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dinilai perlu mendukung transformasi sistem mutasi hakim dari pola nasional menuju sistem mutasi berbasis regional.
    “Sistem baru ini akan memperhatikan tanggung jawab sosial dan kondisi keluarga hakim, sekaligus mempertimbangkan karakteristik geografis, beban perkara, dan tingkat kerentanan wilayah penugasan,” ucap Mukti.
    Adapun Almarhum Raden Zaenal Arief yang bertugas di Palembang telah memiliki istri dan dua orang anak yang tinggal di Bandung.
    KY menilai fasilitas seperti sewa hunian memang ada, namun kedekatan si hakim dengan keluarganya tetap merupakan pilihan kondisi yang lebih baik.
    Selain itu, KY menilai, perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap klasifikasi tipe dan kelas pengadilan untuk memastikan keseimbangan beban kerja serta penghargaan profesional yang lebih proporsional.
    “Meski sudah memperoleh fasilitas rumah dinas atau biaya sewa rumah seperti rumah kos, dengan beban pekerjaan yang begitu besar dan kecenderungan menyimpan beban psikologis, penting ketika bertugas didekatkan dengan keluarganya,” ucap Mukti.
    KY juga mendorong agar dimensi psikologis hakim untuk diperhatikan sebab hakim memiliki kecenderungan mengalami tekanan psikis karena jauh dari keluarga, beban perkara tinggi, kondisi kesejahteraan, dan tekanan dalam menangani perkara.
    “Jika keluhan atau tekanan psikis hanya disimpan dan tidak diungkapkan dengan bercerita kepada ahlinya, bisa membuat kondisi psikologis atau mental hakim serta kondisi kesehatan fisik dari hakim menjadi tidak baik,” kata Mukti.
    Sebelumnya, hakim senior yang juga dikenal sebagai juru bicara PN Palembang, Raden Zaenal Arief, meninggal dunia pada Rabu (12/11).
    Almarhum ditemukan telah tiada di kamar indekosnya di kawasan Dwikora, Palembang, setelah petugas keamanan mengecek kamar Raden karena merasa janggal yang bersangkutan tidak keluar sejak pagi.
    Ketua PN Palembang Kelas IA Khusus I Nyoman Wiguna menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Raden.
    “Kami sangat kehilangan sosok hakim teladan. Almarhum bukan hanya kolega, tapi juga panutan bagi banyak hakim muda. Beliau selalu ramah, santun, dan memiliki integritas yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya,” tutur Nyoman Wiguna.
    Menurut sejumlah kolega, almarhum sempat mengeluhkan nyeri di bagian dada beberapa hari terakhir. Namun, Raden tetap ke kantor dan menjalankan tugas tanpa banyak bicara soal kondisi kesehatannya.
    “Beliau itu tipe orang yang sangat disiplin dan berdedikasi tinggi. Walau sedang kurang sehat, tetap berusaha hadir di pengadilan. Tidak pernah sekalipun mengeluh di depan orang lain,” kenang Indra, seorang pegawai PN Palembang yang dekat dengan Raden.
    PN Palembang lantas mengurus seluruh keperluan administrasi dan prosesi pemulangan jenazah ke Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan di pemakaman keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Operasi Zebra mulai 17-30 November 2025, Ini Daftar Sasarannya

    Ada Operasi Zebra mulai 17-30 November 2025, Ini Daftar Sasarannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Operasi Zebra kembali digelar secara serentak pada 17–30 November 2025 sebagai langkah awal untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

    Melalui operasi ini, Korlantas Polri berharap bisa menekan angka pelanggaran, mengurangi kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran pengguna jalan dalam mematuhi aturan berkendara.

    Sebagai bagian dari upaya cipta kondisi, Polda Metro Jaya turut menggelar Operasi Zebra Jaya 2025. Operasi ini menjadi momentum penting untuk mengatur arus lalu lintas sebelum memasuki masa libur panjang akhir tahun yang biasanya diikuti peningkatan aktivitas masyarakat di jalan raya.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut pendekatan yang digunakan akan lebih humanis, preventif, dan edukatif, termasuk bagi pengemudi ojek online (ojol) yang juga diajak menjadi pelopor keselamatan di jalan.

    “Operasi Zebra 2025 ini menjadi tahapan awal untuk menyiapkan kondisi tertib di jalan raya, sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin berlalu lintas menjelang libur panjang Nataru,” kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan, dikutip Jumat (14/11/2025).

    Selain itu, penertiban balap liar akan menjadi fokus penting karena fenomena tersebut semakin meresahkan masyarakat.

    Persiapan pelaksanaan operasi telah disampaikan Kabagops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin dalam pertemuan evaluasi di Bandung, Jawa Barat.

    Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa Operasi Zebra bukan hanya kegiatan penegakan hukum, tetapi juga sarana membangun kesadaran dan keamanan lalu lintas.

    Kombes Aries juga menjelaskan bahwa Operasi Zebra 2025 diarahkan pada tiga fokus utama, yaitu persiapan Operasi Lilin, analisis situasi keamanan serta keselamatan lalu lintas tiga bulan terakhir, dan respons terhadap fenomena di masyarakat.

    Salah satu perhatian khusus adalah penertiban balap liar, yang dianggap berpotensi menciptakan kecelakaan dan kerawanan.

    Data Korlantas Polri menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir terdapat 639.739 pelanggaran lalu lintas di seluruh Indonesia. Mayoritas pelanggar merupakan usia produktif 26-45 tahun dan didominasi pengendara sepeda motor.

    Meski idealnya 95% penindakan dilakukan melalui kamera ETLE dan hanya 5% melalui tilang manual, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penilangan manual masih cukup tinggi.

    Sasaran Operasi Zebra 2025

    Berikut daftar sasaran pelanggaran yang akan menjadi fokus Operasi Zebra 2025:

    Tidak menggunakan sabuk keselamatan.Tidak memakai helm berstandar SNI.Melanggar rambu atau marka jalan.Melanggar lampu APILL.Menggunakan ponsel saat berkendara.Kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.Aksi balap liar.Pelanggaran tata cara pemuatan angkutan barang.

    Melihat luasnya sasaran dan pendekatan yang digunakan, Operasi Zebra diharapkan bukan hanya menciptakan efek jera, tetapi juga menanamkan budaya tertib berlalu lintas bagi seluruh warga.

  • Warga Kenang Sosok Dirut BJB Yusuf Saadudin: Rajin ke Masjid dan Gak Neko-neko

    Warga Kenang Sosok Dirut BJB Yusuf Saadudin: Rajin ke Masjid dan Gak Neko-neko

    Bisnis.com, BANDUNG — Wafatnya Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin mengagetkan banyak pihak, tak terkecuali warga yang tinggal di lingkungan rumah almarhum di Bandung. 

    Sosok yang memimpin Bank BJB sejak Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada April 2025 lalu ini dikenal sebagai sosok yang religius. 

    “Bapak setahu saya baru menempati rumah ini [Jl Gamelan] kalo nggak salah 2 tahunan lalu lah,” ungkap Neni Supriani (47) yang tinggal tidak jauh dari rumah duka Yusuf Saadudin, Jumat (14/11/2025). 

    Meski ia belum sempat berinteraksi lebih jauh dengan Almarhum, namun ia hampir setiap hari melihat mendiang salat berjamaah saat waktu salah Magrib, Isya dan Subuh.

    “Soalnya kalau siang mungkin bapa sibuk, tapi Magrib, Isya dan Subuh itu pasti ke masjid,” jelas dia.

    Rumah Almarhum Yusuf Saadudin memang hanya berjarak satu rumah dengan Masjid Jami Al Hasan. Neni mengatakan, dikarenakan waktu di rumah Yusuf hanya malam hari, jadi kebanyakan mendiang banyak berinteraksi sama masyarakat di Mesjid.

    “Sama anak-anak juga kalau dia lagi ada di rumah itu baik, sering nyapa, setau warga dia hanya direktur bank aja,” ungkap dia.

    Ia mendapatkan informasi bahwa Yusuf wafat dari Satpam yang menjaga di sekitar rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB. “Saya kaget, pagi-pagi mendiang udah dibawa ke rumah, langsung dibawa untuk dimakamkan,” jelasnya.

    Ia pun berdoa untuk mendiang Yusuf Saadudin agar dimaafkan segala kekhilafan dan diterima segala kebaikannya yang telah dilakukan.

    1763104509_a429e636-032f-4734-aaa1-db54692e9fdf.

  • Soal Utang Whoosh, Purbaya Ikut Arahan Presiden

    Soal Utang Whoosh, Purbaya Ikut Arahan Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku secara pribadi tak ingin melibatkan APBN sebagai bagian dari solusi untuk menanggung masalah utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung alias Whoosh.

    Meski begitu, ia mengakui, pemimpinan tertingginya, yang diketahui ialah Presiden Prabowo Subianto telah memastikan pemerintah akan menuntaskan masalah utang proyek itu.

    “Kalau saya mending enggak bayar. Tapi itu kan ada kebijakan pemimpin di atas ya, tapi ini belum putus,” kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Purbaya menjelaskan, opsi yang tengah dipertimbangkan saat ini ialah pemerintah ikut menanggung beban pembayaran itu sebatas untuk proyek infrastrukturnya, seperti rel, bukan sampai ke urusan rolling stock atau kereta dan stasiun.

    Kendati begitu, Purbaya menegaskan, opsi ini belum sampai pada tahap keputusan, dan ia masih berkomitmen jangan sampai keuangan negara ikut bermasalah.

    “Rolling stoknya bukan kita yang nanggung, tapi kita belum sampai kesimpulan detailnya seperti apa. Jangan sampai saya rugi-rugi amat tapi kita lihat yang terbaik buat keuangan negara,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan berbagi peran dengan pemerintah dalam mengurus persoalan utang proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh).

    Chief Operating Officer Dony Oskaria mengatakan, akan berfokus pada aspek operasional sementara pemerintah akan berfokus pada infrastruktur. Hal tersebut telah disampaikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Ini juga solusi terbaik tentunya mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional dengan Whoosh. Dan juga ada porsinya pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur,” ujarnya saat ditemui di Graha Mandiri Jakarta, dikutip Kamis (13/11).

    Dony mengungkapkan, kereta cepat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian. Namun, saat ini persoalan utang membelit moda transportasi tersebut. Presiden telah memberi perintah kepada Kementerian dan Danantara untuk membenahinya.

    “Yang sudah disampaikan oleh Pak Presiden yang untuk operasional tentu akan menjadi tanggung jawab Danantara. Karena operasionalnya kan Danantara jadi kami bertanggung jawab secara operasional kepada Whoosh,” ungkapnya.

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Analisis DNA Adolf Hitler Diungkap Peneliti, Diduga Alami Mikropenis

    Analisis DNA Adolf Hitler Diungkap Peneliti, Diduga Alami Mikropenis

    Jakarta

    Isu soal kondisi biologis Adolf Hitler kembali mencuat. Hasil analisis DNA terbaru mengungkapkan dugaan bahwa pemimpin Nazi itu bukan hanya memiliki satu buah Zakar, tetapi kemungkinan mengalami mikropenis.

    Temuan ini diungkapkan dalam dokumenter terbaru Channeln4 berjudul ‘Hitler’s DNA: Blueprint office a Dictator’. Para peneliti menilai Hitler kemungkinan memiliki sindrom Kallmann, yaitu kelainan genetik langka yang dapat menghambat perkembangan organ seksual dan pubertas.

    Berdasarkan laporan The Times, kondisi ini membuat peluang Hitler mengalami mikropenis sekitar 1 bandung 10. Mikropenis merupakan kondisi penis yang panjangnya tidak mencapai 2 inci atau sekitar 5 cm.

    “Kalau saja dia (Hitler) melihat hasil genetiknya sendiri, dia mungkin langsung mengirim dirinya ke kamar gas,” tutur ahli genetika utama dalam studi tersebut, Profesor Turi King, dikutip dari NYPost.

    Penelitian ini menggunakan profil DNA yang diambil dari sepotong kain berlumuran darah, berasal dari sofa tempat Hitler bunuh diri di bunker Berlin pada 1945. Prof King menyebut bahwa genom Hitler tampak sangat biasa.

    Namun, temuan tersebut justru membuka kembali dugaan gangguan seksual yang sebelumnya pernah dikaitkan dengan sang diktator.

    Sebelumnya, isu soal Hitler hanya memiliki satu testis atau buah zakar sebenarnya pernah muncul dalam laporan medis tahun 1923, yang ditemukan lagi pada 2015.

    Prof King yang dikenal berkat perannya dalam mengidentifikasi jenazah Raja Richard III mengaku memahami bahwa penelitian seperti ini dapat memicu perdebatan. Ia bahkan sempat ragu untuk terlibat.

    “Tapi, kalau tidak dilakukan secara ilmiah dan terukur., riset seperti ini justru bisa menempatkan Hitler pada posisi istimewa,” jelasnya.

    Meski begitu, Prof King menegaskan apapun hasilnya, genetika tidak bisa dijadikan pembenaran atas tindakan keji yang dilakukan Hitler.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia

    Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar duka datang dari dunia perbankan. Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin meninggal dunia pada Jumat, (14/11/2025) pukul 00.29 WIB di Bandung, Jawa Barat.

    Manajemen, Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh insan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin.

    Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Herfinia, mewakili jajaran manajemen dan seluruh insan bank bjb menyampaikan belasungkawa mendalam.

    “Kami sangat kehilangan sosok pemimpin yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan dan transformasi bank bjb. Integritas, dedikasi, dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan menjadi warisan berharga bagi seluruh insan bank bjb. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 14 November 2025.

    Almarhum merupakan sosok pemimpin strategis yang memiliki dedikasi tinggi, rekam jejak profesional yang kuat, serta komitmen besar terhadap transformasi dan penguatan tata kelola perusahaan.

    “Sejak dipercaya memimpin bank bjb, beliau telah mendorong berbagai langkah percepatan bisnis, memperluas kemitraan strategis, serta meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam menghadapi dinamika industri perbankan nasional,” ujar dia.

    Kontribusi dan Warisan Kepemimpinan dalam Masa Kepemimpinannya

    Yusuf Saadudin menjadi figur sentral yang mendorong penguatan struktur permodalan, modernisasi layanan digital, serta peningkatan nilai perusahaan bagi para pemegang saham dan masyarakat Jawa Barat dan Banten.

    “Beliau dikenal sebagai pemimpin yang visioner, rendah hati, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan talenta dan budaya kerja bank bjb yang unggul,” kata dia.

    Bank bjb memastikan, seluruh proses bisnis, layanan operasional, serta fungsi intermediasi tetap berjalan dengan baik sesuai ketentuan Good Corporate Governance (GCG). Sesuai kewenangan dan mekanisme tata kelola perusahaan.

    “Seluruh insan bank bjb mengajak mitra kerja, pemegang saham, nasabah, dan masyarakat untuk turut mendoakan almarhum agar amal ibadahnya diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Bank bjb menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas perhatian, dukungan, serta doa dari seluruh pihak,” ujar dia.

     

     

     

     

     

     

  • 6
                    
                        Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka
                        Regional

    6 Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka Regional

    Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka
    Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
    RENCANA
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memodernisasi jalur kereta api Bandung-Jakarta, mengangkat nama kereta Parahyangan dalam diskursus.
    Ini adalah kereta yang punya cengkeraman sejarah panjang—melintang hingga 31 Juli 1971. Satu masa di mana tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dan tol Jakarta-Cikampek belum muncul dalam sejarah republik.
    Tujuh tahun selepas
    KA Parahyangan
    beroperasi, tol pertama di Tanah Air, yakni tol Jagorawi mulai beroperasi melayani kendaraan roda empat dari Jakarta-Bogor dan sebaliknya.
    Berikutnya, tahun 1988, tol Jakarta-Cikampek melengkapi jalur masuk dan keluar Jakarta ke Jawa Barat.
    Sejarah kereta api sebagai ikon transportasi modern dunia mengemuka sejak tahun 1800-an atau awal abad 19. Moda ini baru menclok ke negeri kita, hampir tujuh dekade kemudian, yaitu 17 Juni 1864, tatkala Belanda menjajah Indonesia.
    Riwayat itu memberi pijakan sejarah untuk menoleh kembali secara serius pada moda transportasi massal, kereta api.
    Memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, berarti mengurus jalur rel sepanjang 166 kilometer sehingga memungkinkan kereta Parahyangan melaju lebih kencang dan cepat. Dari durasi perjalanan tiga jam lebih sedikit menjadi 1,5 jam.
    PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghitung, langkah memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta yang telah ada saat ini, butuh dana Rp 8 triliun.
    Dana itu sangat murah dibandingkan membangun sarana dan prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung,
    Whoosh
    , yang menelan 7,26 miliar dollar AS atau hampir Rp 120 triliun.
    Durasi perjalanan Whoosh cuma 36-43 menit. Kecepatannya sangat “whoosh”, dapat menembus 300 kilometer per jam.
    Cuma stasiun terluar kereta cepat ini berada di pinggiran kota, Stasiun Halim (Jakarta) dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
    Sementara stasiun terluar KA Parahyangan berada di dalam kota, yakni Stasiun Gambir (Jakarta) dan Stasiun Bandung/Stasiun Hall.
    Saya pernah berutang budi pada KA Parahyangan antara tahun 2004-2005 silam. Saban Senin dan Jumat, kereta ini membawa saya ke Bandung dan Jakarta. Senin pagi, saya antre di Stasiun Bandung untuk berangkat kerja ke Jakarta menggunakan Parahyangan.
    Harga tiketnya saat itu sekitar Rp 45.000. Masih terjangkau oleh isi dompet saya yang ketika itu bekerja di sekitar Menteng, tak jauh dari Stasiun Gambir.
    Maka saya terperangah ketika presiden di masa itu, Joko Widodo, kebelet membangun kereta cepat Jakarta-Bandung untuk mempersingkat durasi perjalanan antardua kota menjadi 30 menitan.
    Pada 2015 itu, studi kelayakan oleh China menyebut potensi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 60.000per hari. Data ini diungkap oleh Ekonom senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin dalam podcast “Mencintai Indonesia” (8/11/2025).
    Perkiraan penumpang itu ternyata terlampau tinggi. Setelah beroperasi pada Oktober 2023, Whoosh ternyata cuma mengangkut 16.000-18.000 penumpang per hari. Jadi, meleset total dari studi kelayakannya.
    Dengan cuma melayani seperempat penumpang dari target maksimal, Whoosh berakhir sebagai transportasi supercepat yang merugi, bikin tekor PT KCIC. Ternyata perhitungan di atas kertas itu kontras dengan kenyataan di lapangan.
    Whoosh juga menguak kisah BUMN yang dibebani penugasan oleh pemerintah. Setelah PT KAI, PT Wijaya Karya (WIKA) ikut bersuara ihwal kerugian yang harus ditanggungnya.
    Bersama tiga BUMN lain, WIKA tergabung dalam konsorsium yang membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ( PSBI).
    Dengan kepemilikan saham 32 persen, WIKA menyetor Rp 6,1 triliun. Selain itu, BUMN ini menjadi kontraktor lokal yang tergabung dalam konsorsium dengan sejumlah kontraktor China. Posisi itu bukan bikin cuan, tapi merana.
    WIKA mengaku memiliki klaim atas pembengkakan biaya (
    cost overrun
    ) pembangunan kereta cepat senilai Rp 5,01 triliun. Namun, belakangan, hal itu masih jadi dispute (sengketa).
    PT PSBI memiliki saham hingga 60 persen di PT KCIC sebagai pemilik kereta cepat. Sisanya dikuasai konsorsium BUMN. Karena kereta cepat boncos, WIKA juga harus menanggung kerugian tadi.
    Kinerja keuangan WIKA sepanjang Januari-September 2025 menjadi merah, tekor Rp 3,21 triliun.
    Kerugian itu disumbang oleh keikutsertaannya dalam PT PSBI. Bandingkan dengan kinerja di periode yang sama tahun 2024 di mana WIKA menangguk laba Rp 741,43 miliar (
    Bisnis.com
    , 12/11/2025).
    WIKA adalah korban “business to business” yang tak berawal dari inisiatif BUMN sebagai perusahaan plat merah yang membawa misi meraih keuntungan.
    Seperti KAI, PT Jasa Marga Tbk dan PTPN VIII, WIKA menjadi pesakitan: Terbebani proyek mercusuar kereta cepat Jakarta-Bandung.
    Sepekan setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa dia mengambil alih masalah Whoosh, berikut utangnya, belum ada solusi solid dari pemerintah. Yang ada baru kepingan-kepingan rencana.
    Contohnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara disebut akan mengambil penuh operasional Whoosh.
    Ini disebut bagian dari restrukturisasi untuk memperkuat kontribusi Whoosh terhadap mobilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
    Hal sama diutarakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa modernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, dengan begitu mempersingkat atau mempercepat durasi perjalanan KA Parahyangan, dapat memudahkan mobilisasi masyarakat di wilayah Jawa Barat.
    Oh iya, selain itu Dedi bertekad memperbaiki jalur kereta Bandung-Banjar. Sang gubernur yang punya sapaan akrab KDM (Kang Dedi Mulyadi) sedang percaya diri lantaran provinsi yang dipimpinnya meraup pertumbuhan ekonomi di atas kinerja ekonomi nasional.
    Meski terlambat setidaknya satu dekade, ide KDM mengangkat Parahyangan menjadi kereta dengan kecepatan menengah, layak dihargai.
    Menurut saya, Whoosh dan Parahyangan sama-sama sedang “terluka”. Pada April 2010, Parahyangan sempat gulung tikar dan digantikan oleh Argo Parahyangan (hasil “peleburan” Parahyangan dan Argo Gede yang lux).
    Mulai 1 Februari 2025, KA Argo Parahyangan digantikan oleh KA Parahyangan. Sang legendaris hidup lagi. Kereta ini melayani kelas ekonomi dengan harga tiket Rp 150.000. Kemudian kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 200.000-250.000. Ada pula kelas Panoramic dan Luxury Rp 435.000-450.000.
    Harga tiket kelas eksekutif dan lux itu setara tiket Whoosh. Bedanya, Whoosh punya waktu tempuh lebih cepat, tapi stasiun akhir di pinggiran kota Bandung dan Jakarta. Dalam skema KDM, tarif KA Parahyangan akan dimoderasi menjadi Rp 150.000-300.000.
    Jika ide KDM menjadi kenyataan–waktu tempuh Parahyangan jadi lebih singkat–akan terjadi persaingan sengit atau duel langsung dengan Whoosh.
    Perbandingannya 36 menit versus 90 menit. Dan harga tiket Parahyangan lebih murah dibandingkan Whoosh di hari normal.
    Apakah itu berarti Parahyangan akan merebut kembali pasarnya? Belum tentu. Mari kita cermati data berikut.
    Pada 2024, KA Argo Parahyangan–“pendahulu” Parahyangan–cuma mengangkut 301.737 penumpang. Tolong dicatat, ini dalam kondisi durasi perjalanan antara dua sampai 2,5 jam. Sedangkan sepanjang 2024, Whoosh mengklaim mengangkut 6,06 juta penumpang.
    Jika ide KDM terwujud, KAI berada di tengah-tengah. Dalam kasus Parahyangan ia menjadi pemain utama, tapi pada saat yang sama menjadi pemain penting di Woosh dengan kepemilikan saham mayoritas di PT PSBI, konsorsium yang menguasai 60 persen saham KCIC.
    Saya menduga isi hati dan pikiran PT KAI ada pada KA Parahyangan. Sebab, ia tak terbebani utang seperti kereta cepat Whoosh.
    Namun, entahlah di mana gerangan pemerintah pusat berdiri ketika presiden Prabowo mengambilalih utang Whoosh dan menganggap kereta cepat ini sebagai investasi sosial yang boleh diongkosi dengan APBN.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan Siswa di Lembang Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Janji Berbenah

    Ratusan Siswa di Lembang Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Janji Berbenah

    Jakarta

    Sebanyak 201 siswa di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Lodewyk Pusung memastikan pihaknya akan terus memperbaiki sistem pengelolaan.

    “Kita akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah di investigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini,” ujar Lodewyk kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).

    “Terima kasih kami kepada rakyat yang terus mengawasi dan mendukung program Bapak Presiden Prabowo.” tambahnya.

    Lalu, ia juga optimis setelah adanya keterlibatan aktif dari Matra TNI dalam program MBG ini. Lodewyk berpandangan bahwa dengan terlibatnya TNI secara aktif, program ini akan menjadi mudah mencapai target.

    “Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong antara semua golongan,” ujarnya.

    Hasil Investigasi BGN

    “Kesimpulan ini kami peroleh berdasarkan hasil rapid test dan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

    Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Menu MBG di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.

    Sementara itu, di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah. Diketahui, menu MBG di sekolah itu adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng.

    “Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,” ungkap Arie.

    Menurut Arie, kadar nitrit yang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakan rapid test. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon.

    Hal ini, katanya, menjadi alasan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon.

    (azh/azh)