kab/kota: bandung

  • Diskresi Kepolisian, contraflow diterapkan di Tol Japek arah Cikampek

    Diskresi Kepolisian, contraflow diterapkan di Tol Japek arah Cikampek

    PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mendukung kebijakan diskresi Kepolisian dengan membuka akses pintu masuk contraflow KM 55 s.d KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). (ANTARA/HO – Jasa Marga)

    Diskresi Kepolisian, contraflow diterapkan di Tol Japek arah Cikampek
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 15:41 WIB

    Elshinta.com – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mendukung kebijakan diskresi Kepolisian dengan membuka akses pintu masuk contraflow KM 55 s.d KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

    “PT JTT terus dukung kebijakan diskresi Kepolisian dengan membuka akses pintu masuk contraflow KM 55 s.d KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pukul 12.08 WIB,” ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Jakarta, Rabu.

    Saat ini volume lalu lintas kendaraan arah Cikampek pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terpantau meningkat.

    “Kami mengimbau pengguna jalan tol Jakarta – Cikampek untuk mengutamakan keselamatan, atur kecepatan dan jaga jarak terutama saat melalui lajur contraflow,” ujar Ria.

    Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan. Sebagai informasi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.963.152 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 s.d H1 libur Idul Fitri1446H/Lebaran 2025 yang jatuh pada periode Jumat-Selasa (21-31 Maret 2025).

    Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak). Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 25,5 persen jika dibandingkan dengan lalin normal (1.563.702 kendaraan) dan naik 0,5 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (1.953.891 kendaraan).

    Sumber : Antara

  • KCIC banyak dimanfaatkan para pelancong bukan pemudik

    KCIC banyak dimanfaatkan para pelancong bukan pemudik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    KCIC banyak dimanfaatkan para pelancong bukan pemudik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 02 April 2025 – 21:23 WIB

    Elshinta.com – Corporate Communication Manager PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti mengatakan profil penumpang yang menggunakan Whoosh (kereta cepat) didominasi para pelancong untuk berwisata dari Jakarta – Bandung atau sebaliknya bukan pemudik.

    “Whoosh ini masih tetap ramai, kerana banyak penumpang yang memanfaatkan untuk berlibur dari Jakarta ke Bandung, maupun dari Bandung ke Jakarta. Bukan untuk mudik, walau memang ada yang menggunakan Whoosh untuk mudik ya,” kata Emir Monti saat ditemui ANTARA di Stasiun Whoosh, Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, banyaknya yang memanfaatkan Whoosh sebagai transportasi dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya, karena adanya kemudahan layanan transportasi yang sudah terintegrasi hingga ke Stasiun Whoosh.

    Tidak hanya itu, jarak tempuh yang lumayan jauh dan kondisi jalan yang cukup padat ketika musim libur Lebaran seperti saat ini, menjadi pemicu meningkatnya peminat kereta api cepat ini.

    “Jadi, memang dengan rute yang relatif singkat ya, 30 menit Whoosh ini sudah seperti layaknya kereta commuter. Jadi memang untuk perjalanan mudik atau balik tetap ada yang gunakan, tapi memang saat ini, Whoosh masih didominasi oleh penumpang berlibur baik secara berkeluarga, rombongan maupun secara individu,” ujar dia.

    Pada masa libur Lebaran 2025, KCIC telah menjual lebih dari 210 ribu tiket Whoosh ke berbagai tujuan. Meskipun stasiun dipadati penumpang, arus penumpang dari dan menuju Stasiun Whoosh tetap terjaga dengan baik berkat dukungan berbagai moda transportasi penghubung.

    “Karena Whoosh ini juga sudah terkoneksi dengan Bandara Soekarno-Hatta dan juga Bandara Halim Perdana Kusuma melalui shuttle maupun bis yang tersedia di stasiun,” tutur dia.

    Ditemui oleh ANTARA, Randi Hazam Prasetyo (38) salah satu penumpang mengakui Whoosh merupakan transportasi yang nyaman dan aman untuk membawa keluarga kecilnya berlibur dari Bandung ke Jakarta.

    “Kami menggunakan Whoosh bukan untuk mudik, kebetulan untuk liburan dari Bandung ke Jakarta dan ini mau balik ke Bandung lagi,” kata Randi Hazam Prasetyo.

    Menurut dia, menggunakan Whoosh merupakan pilihan terbaik di saat musim libur Lebaran seperti saat ini. Tidak hanya menghindari jalur lalu lintas yang padat, harga yang cukup terjangkau menjadi alasan tersendiri Whoosh dijadikan sebagai pilihan untuk membawa dirinya dan keluarga dari Bandung ke Jakarta.

    Hal senada disampaikan Helmi Maulana mengakui Whoosh masih jadi pilihan utama ketika dirinya dan keluarganya ingin melakukan eksplorasi Bandung, Jawa Barat.

    Meski tidak membawa kendaraan pribadi selama berlibur ke Bandung, dirinya merasa lebih nyaman menggunakan transportasi online yang sangat memudahkan pergerakan mereka untuk menuju lokasi tujuan mereka.

    “Memang kami kalau berlibur tidak banyak memetakan lokasi wisata. Tapi, kami hanya tertuju satu tujuan dan bahkan hanya menikmati suasana hotel aja. Jadi pakai transportasi online sudah cukup,” ujar Helmy.

    Meski Randy dan Helmi memanfaatkan Whoosh sebagai moda transportasi untuk berlibur ke Bandung, berbeda dengan Aditya Mulia yang justru sengaja memanfaatkan Whoosh sebagai jembatan dirinya untuk bisa sampai ke Bandung bertemu sanak saudara.

    “Saya baru pertama kali menggunakan Whoosh untuk mudik,” ujar Aditya.

    Meski memiliki tujuan dan pemanfaatan yang bereda dalam menggunakan transportasi Whoosh, ketiganya memiliki ketertarikan yang sama ketika menggunakan Whoosh, yakni catatan waktu yang cepat, murah dan juga mudah untuk dijangkau.

    Sumber : Antara

  • Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya

    Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya

    Liputan6.com, Tasikmalaya – Aipda Anumerta Gugun Gunawan Panit Intelkam Polsek Cibalong, Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, wafat akibat terlibat kecelakaan lalu lintas, setelah sebelumnya menjalankan tugas di lapangan.

    “Almarhum wafat dalam pengabdian untuk bangsa dan negara,” kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, Rabu (3/4/2025) pagi.

    Menurutnya, Aipda Gugun gugur menjalankan tugas pengecekan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Tasikmalaya 2025.

    “Almarhum terlibat kecelakaan selepas mengecek lokasi yang akan digunakan pembuatan TPS kemudian memantau Pelantikan PPK di Kecamatan Cibalong,” papar dia.

    Diketahui, Aipda Gugun terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Sukaraja tepatnya di Desa Sirnajaya, Sukaraja. Sepeda motor yang dikendarainya oleng dan terjatuh saat menyalip di jalanan menikung dan menurun cukup tajam.

    “Kebetulan dari arah depan muncul angkutan umum yang dikendarai Jajang Nurjaman hingga korban terlindas,” papar dia.

    Akibat musibah itu, Aipda Gugun mengalami luka serius di kepala. Sebelumnya, Aipda Gugun sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong.

    “Almarhum dikenal sebagai anggota yang berdedikasi, dia begitu konsen dalam menjakankan tugas, rajin bekerjanya,” ujar dia.

    Sementara itu, sopir angkutan masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya. Jenazah almarhum akhirnya dikebumikan di pemakaman umum daerah Rancaekek Bandung.

    “Pagi ini dimakamkan di Bandung, mohon doanya untuk almarhum semoga husnul khatimah,” kata dia.

    Hal senada disampaikan Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus. Atas nama lembaga Kepolisian Daerah Jawa Barat, ia menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa salah satu prajurit terbaik di wilayah hukum Polres Tasikmalaya.

    “Kami atas nama Kapolda Jabar menyampaikan belasungkawa, Alhamarhum wafat dalam menunaikan tugas,” ujar dia.

  • Ada Aktivitas di Segmen Seulimeum Sesar Sumatera, Pemicu Gempa M5,4 di Banda Aceh

    Ada Aktivitas di Segmen Seulimeum Sesar Sumatera, Pemicu Gempa M5,4 di Banda Aceh

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar normal pada segmen Seulimeum, Sesar Sumatera yang terbentuk akibat adanya zona tarikan pada sistem sesar mendatar, jadi pemicu gempa bumi berkekuatan M 5,4 pada kedalaman 10 km di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh 30 Maret 2025, pukul 09.58 WIB.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, kondisi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi oleh perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian timur – Tenggara.

    “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi,” ujar Wafid, Bandung, Minggu (30/3/2025).

    Berdasarkan data Badan Geologi daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi dataran pantai, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan.

    Wafid mengatakan daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial Pantai dan Sungai, serta batuan rombakan gunung api muda dan sebagian telah mengalami pelapukan.

    “Endapan Kuarter pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” terang Wafid.

    Selain itu pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

    Wafid merekomendasikan bangunan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.

    “Oleh karena wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Besar tergolong rawan gempa bumi terutama bersumber dari Sesar Sumatera, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural,” ungkap Wafid.

    Wafid mengaku belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi ini. Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiskas (BMKG) guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

    Sedangkan, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi.

    “Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat,” terang Wafid.

    Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

    Menurut informasi dari BMKG lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 95,47 BT dan 5,63 LU, berjarak sekitar 18 km timur laut Kota Banda Aceh, dengan magnitudo (M 5,4) pada kedalaman 10 km.

    Berdasarkan data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 95,347 BT dan 5,434 LU dengan magnitudo (M 5,1) pada kedalaman 10 km.

    Sementara informasi dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 95,49 BT dan 5,49 LU, dengan magnitudo (M 5,2) pada kedalaman 10 km.

     

    Pohon Bertumbangan Menutup Jalan, Kapolres Pemalang Turun Tangan

  • Bocah Hilang Terseret Arus Saat Berenang di Pantai Sayang Heulang Garut

    Bocah Hilang Terseret Arus Saat Berenang di Pantai Sayang Heulang Garut

    Jakarta

    Anak berusia 11 tahun hilang saat berenang di pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap anak tersebut.

    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut Iptu Aep Saprudin mengatakan, korban bernama Muhamad Ridwan Hafid warga Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk siang tadi. Korban terbawa arus dan hanyut.

    “Korban terbawa arus air laut dan belum ditemukan,” kata Aep dilansir Antara, Rabu (2/4/2025).

    Peristiwa bermula ketika korban bersama keluarganya berwisata ke Pantai Sayang Heulang, Garut untuk mengisi waktu libur Lebaran. Korban kemudian berenang bersama dua orang dari rombongan keluarganya di sekitar Curugan Sayang Heulang. Saat ke tengah lautan tiba-tiba korban tenggelam diduga terpeleset ke palung laut.

    “Tidak lama kemudian dia terpeleset ke area palung laut dan terseret arus laut yang menyebabkannya tenggelam,” ujarnya.

    Aep menyampaikan, saudara korban yang melihat kejadian itu panik dan meminta bantuan ke masyarakat yang berada di pesisir pantai lalu memberitahukan kepada orang tuanya.

    “Kami terus berupaya mencari korban dengan melakukan penelusuran ke tengah lautan dan menyusuri pantai,” katanya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 April 2025

    Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut Regional 2 April 2025

    Tim SAR Cari Bocah yang Tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut
    Editor
    GARUT, KOMPAS.com –
    Tim Search and Rescue (SAR) gabungan melakukan pencarian seorang anak berusia 11 tahun yang hilang saat berenang di
    Pantai Sayang Heulang
    , Kabupaten
    Garut
    , Jawa Barat, Rabu (2/4/2025).
    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut Iptu Aep Saprudin mengatakan, korban bernama Muhamad Ridwan Hafid, warga Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk.
    “Korban terbawa arus air laut dan belum ditemukan,” katanya seperti dikutip
    Antara.
    Ia menuturkan, peristiwa itu bermula ketika korban bersama keluarganya berwisata ke Pantai Sayang Heulang untuk mengisi waktu libur Lebaran.
    Korban berenang bersama dua orang dari rombongan keluarganya di sekitar Curugan Sayang Heulang. Korban kemudian tenggelam diduga terpeleset ke palung laut.
    “Tidak lama kemudian dia terpeleset ke area palung laut dan terseret arus laut yang menyebabkan tenggelam,” katanya.
    Aep menyampaikan, saudara korban yang melihat kejadian itu panik dan meminta bantuan ke masyarakat di pesisir pantai lalu memberitahukan kepada orangtuanya.
    Selanjutnya keluarga korban meminta pertolongan kepada masyarakat dan petugas jaga.
    “Kami terus berupaya mencari korban dengan melakukan penelusuran ke tengah lautan dan menyusuri pantai,” katanya.
    Kawasan objek wisata pantai di wilayah selatan Kabupaten Garut dilaporkan ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada momentum libur Lebaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 April 2025

    Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way Bandung 2 April 2025

    Jalur Nagreg Menuju Kadungora Garut Ramai Wisatawan, Sempat Diterapkan One Way
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Jajaran satuan lalu lintas (Satlantas) Poltesta Bandung melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk menguras kepadatan yang terjadi di arus lalu lintas
    Nagreg
    , Kabupaten Bandung, menuju jalur Kadungora menuju Kota Garut.
    Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmadja mengatakan sejak H+1 atau Selasa (2/4/2025) hingga H+2 atau Rabu (3/4/2025) situasi arus lalu lintas di Nagreg menuju Kadungora Garut cukup ramai.
    “Iya, sudah mulai padat, betul. Karena memang dari jalur-jalur wisata Garut ini sudah mulai kembali, sehingga kita jug mengantisipasi beberapa titik-titik yang bisa menjadi trouble spot atau titik Kepadatan,” katanya ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/4/2025).
    Untuk memastikam kondisi arus lalu lintas di lokasi tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan jajarab Polres Garut untuk menerapkan rekayasa arus lalu lintas one way dan buka tutup sepenggal.
    Danu mengklaim, rekayasa arus lalu lintas tersebut baru diterapkan satu kali pada hari ini.
    “Ya tadi sudah berkoordinasi, permintaan dari Polres Garut. Untuk menguras kendaraan yang ada di daerah Garut, kembali lagi menuju ke arah Bandung, ke jalur wisata. Dari kota Garut, sudah dilaksanakan CB buka tutup. Di laksanakan satu kali yang mengarah Bandung dialirkan,” kata dia.
    Rekayasa arus lalu lintas serupa, kata dia, memungkinkam untuk dilakukan dalam situasi dan lokasi tertentu, semisal bubaran karyawan pabrik yang kerap terjadi di wilayah Limbangan Kabupaten Garut.
    “Iya, untuk mengantisipasi kita sudah masuk berkoordinasi dengan stack holder untuk bubaran pabrik ini sudah kami laksanakan juga dengan antisipasi agar bubar tidak sekaligus, jadi bubaran di bagi jadi beberapa waktu,” ungkapnya.
    Selain itu, pihaknya memprediski puncak arus balik akan terjadi pada hari Sabtu (5/4/2025) hingga Minggu (6/4/2025) mendatang.
    “Dua hari itu termasuk kita perkirakan menjadi puncak arus balik,” katanya.
    Berdasarkan data yang diterimanya jumlah kendaraan yang melintas di
    jalur Nagreg
    dari arah Bandung menuju Selatan Jawa Barat tercatat sebanyak 59.323 unit.
    “Kalu dibandingkan pada arus mudik kemarin sebelum lebaran yang terbilang turun drastis, kemarin saja yang melintas itu sebanyak 42.900 unit ya,” katanya ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
    Danu menyebut kendaraan yang mengarah ke Selatan Jawa Barat melalui jalur Nagreg, rata-rata memiliki tujuan untuk ke lokasi wisata yang berada di Garut, Tasikmalaya bahkan Pangandaran.
    “Iya, untuk kembalinya masyarakat ke arah timur ke barat itu kemungkinan besar di dominasi oleh arah jalur wisata Garut. Karena dari arah Leles yang banyaknya ke Bandung,” terangnya.
    Pantauan di lapangan, sejak sore hari hingga malam pukul 20.06 WIB hujan dengan intensitas rendah mengguyur jalur Nagreg, Kabupaten Bandung
    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi hujan dengan intensitas rendah akan melanda beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat, tak terkecuali jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.
    Kepala BMKG Bandung Teguh Rahyu mengatakan prediksi cuaca tersebut, terhitung sejak tanggal 31 Maret hingga 6 April mendatang.
    “Kemungkinan akan mengguyur sebanyak 27 Kabupaten/kota akan dilanda hujan dengan intensitas rendah beberapa hari mendatang,” ujar dia dikonfirmasi melalui pesan singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suami Menghilang saat Perjalanan Mudik ke Ciamis Jabar, Ibu dan Anak Tertinggal di Masjid Kaum Ciawi – Halaman all

    Suami Menghilang saat Perjalanan Mudik ke Ciamis Jabar, Ibu dan Anak Tertinggal di Masjid Kaum Ciawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang ibu bernama Dede dan anaknya  berusia 4 tahun kebingungan setelah suaminya menghilang saat perjalanan mudik ke Ciamis, Jawa Barat.

    Peristiwa ini pun viral di media sosial, ibu dan anaknya tertinggal di Masjid Kaum, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

    Dede, yang berasal dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, awalnya berangkat bersama suami dan anaknya menuju Ciamis.

    Saat melewati kawasan Gentong, mereka sempat beristirahat dan menginap di Masjid Kaum, Ciawi.

    Kemudian, pada pukul 06.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati suaminya sudah tidak ada.

    Beruntung, anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten menemukan Dede bersama anaknya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan.

    “Kami menerima informasi bahwa ada seorang ibu bersama bayinya yang ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi. Setelah itu, kami segera mendatangi lokasi dan menemui ibu tersebut yang tengah kebingungan mencari suaminya,” ujar AKP Asep kepada wartawan dikutip dari WartaKotalive, Rabu (2/4/2025).

    AKP Asep menjelaskan, Dede awalnya bertanya kepada anggota kepolisian mengenai lokasi polsek terdekat.

    Kebetulan, anggota yang sedang patroli kemudian membawanya ke Pos Terpadu Ampera untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

    “Ibu ini berangkat dari Pangalengan dengan tujuan mudik ke Ciamis. Karena situasinya cukup memprihatinkan, kami segera mengambil inisiatif untuk membantunya,” jelasnya.

    Polres Tasikmalaya Kota pun memberikan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk Dede yang belum sempat makan, serta susu bagi bayinya.

    Pihak kepolisian juga membantu memfasilitasi kepulangannya ke rumah di Pangalengan dengan menggunakan jasa travel.

    “Kami memutuskan untuk membawanya kembali ke Pangalengan karena ibu ini tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis,” lanjut AKP Asep.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.

    “Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja,” tambahnya.

    Pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya.

     

  • H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 April 2025

    H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran Bandung 2 April 2025

    H+2 Lebaran, Jalur Nagreg Ramai Kendaraan Menuju Lokasi Wisata di Garut Hingga Pangandaran
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pada H+2 Lebaran, Rabu (2/4/2025) malam,
    arus lalu lintas
    di
    Jalur Nagreg
    , Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpantau ramai lancar.
    Volume kendaraan
    dari arah Bandung menuju selatan Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Pangandaran, terlihat cukup ramai.
    Meskipun
    jalur Nagreg
    mengalami hujan dengan intensitas rendah sejak sore hari, arus lalu lintas tetap terpantau lancar.
    Kasatlantas Polresta Bandung Danu Raditya Atmadja menyatakan, arus lalu lintas menuju wilayah selatan Jawa Barat mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan.
    “Berdasarkan data yang kami terima, jumlah kendaraan yang melintas di jalur Nagreg dari arah Bandung menuju selatan Jawa Barat tercatat sebanyak 59.323 unit. Jika dibandingkan dengan arus mudik sebelum Lebaran yang mengalami penurunan drastis, kemarin saja yang melintas hanya sebanyak 42.900 unit,” ungkap Danu saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg.
    Danu menambahkan bahwa kendaraan yang mengarah ke selatan Jawa Barat melalui jalur Nagreg sebagian besar memiliki tujuan ke lokasi wisata di Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
    “Iya, untuk kembalinya masyarakat ke arah timur ke barat, kemungkinan besar didominasi oleh arah jalur wisata Garut, karena dari arah Leles banyak yang menuju Bandung,” terangnya.
    Untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi di sepanjang jalur Cileunyi hingga Nagreg, pihak kepolisian telah melakukan sejumlah langkah antisipatif.
    “Kami telah melaksanakan penguraian untuk mengantisipasi kepadatan atau penumpukan di wilayah Nagreg. Kami menarik kendaraan dari arah timur menuju barat, yaitu menuju gate tol Cileunyi. Selain itu, kendaraan roda dua ada yang menuju Cinunuk kota, dan ada yang mengarah ke Cibeudi, Sumedang,” tuturnya.
    Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diprediksi hujan dengan intensitas rendah akan melanda beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.
    Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahyu, menyatakan bahwa prediksi cuaca tersebut berlaku dari tanggal 31 Maret hingga 6 April mendatang.
    “Kemungkinan akan mengguyur sebanyak 27 kabupaten/kota dengan hujan berintensitas rendah beberapa hari ke depan,” ujarnya melalui pesan singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Juta Wajib Pajak Menunggak, Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan

    6 Juta Wajib Pajak Menunggak, Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan

    FAJAR.CO.ID, BANDUNG —  Masyarakat Jawa Barat yang memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor patut bahagia. Pasalnya, mereka masih memiliki waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyatakan bahwa akan memperpanjang program pemutihan pajak kenadaraan bermotor di wilayahnya.

    Keputusan ini diambil setelah melihat masih banyaknya wajib pajak yang belum menyelesaikan tunggakannya. 

    “Pertama dari sisi jangka waktu terlalu mepet ya. Karena melayani hampir 6 juta wajib pajak yang nunggak itu kan bukan perkara gampang,” kata Dedi Mulyadi di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, dilansir jawapos, Rabu (2/4).

    Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan, program pemutihan pajak di Jabar disambut antusiasme masyarakat. Ia menyebut, kondisi itu mengakibatkan antrian yang mengular panjang.

    “Saya melihat timbul antrean yang begitu panjang dan itu merepotkan, baik petugas atau para wajib pajak,” ucap Dedi.

    Karena itu, Dedi menyatakakan pihaknya memutuskan untuk memperpanjang waktu pemutihan pajak bagi kendaraan motor dan mobil di Jabar. Hal itu dilakukan untuk menurunkan antrean panjang.

    “Sehingga agar tidak terjadi antrian yang terlalu panjang. Maka waktunya diperpanjang, agar nanti jumlahnya tidak terlaku berdesak desakan dan bisa terlayani dengan baik semuanya,” ujar Dedi.

    Dedi tak memungkiri, pemutihan kendaraan sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Ia menyebut, tunggakan pajak kendaraan yang lama hingga sampai 15 tahun, mengakibatkan masyarakat enggan bayar pajak kendaraan.