kab/kota: bandung

  • Pasca Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Barat Turun!

    Pasca Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Barat Turun!

    JABAR EKSPRES – Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat satu pekan pasca Hari Raya Idulfitri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukan tren penurunan. Sejumlah komoditas mengalami penurunan harga mulai dari cabai, daging ayam, daging sapi, kentang, telur, bawang, minyak goreng dan beras.

    Penurunan harga kebutuhan pokok ini disambut positif oleh para konsumen, meski para pedagang mengaku pasokan dari petani dan distributor belum sepenuhnya kembali normal.

    “Harga sejumlah komoditas mulai turun di H+3 lebaran. Tapi nggak sepenuhnya turun ke harga normal, bertahap,” ungkap salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Bandung Barat, Deden, 32 tahun, kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Penurunan paling signifikan menurut Deden, pada komoditas cabai rawit merah yang sebelumnya sempat tembus Rp120.000 per kilogram, menjadi Rp100.000 per kilogram.

    Penurunan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis cabai rawit saja. Cabai keriting merah dan cabai tanjung yang sebelumnya dibanderol Rp90.000 per kilogram, kini bisa didapatkan dengan harga Rp60.000 per kilogram.

    BACA JUGA:Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    Deden berharap turunnya harga tersebut dapat membawa angin segar bagi para konsumen yang sempat mengeluhkan lonjakan harga selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2025.

    Ia menambahkan, selain berbagai jenis cabai, sejumlah sayuran penting lainnya juga menunjukkan tren serupa. Salah satunya kentang, sebelumnya harga komoditas itu dibanderol dengan harga Rp22.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram.

    “Naik karena stok sedikit, sekarang normal lagi. Selain kentang wortel juga turun dari Rp22.000 menjadi Rp20.000 per kilogram,” tambahnya.

    Deden menilai penyebab utama naiknya harga sebelum Lebaran, karena pasokan yang terbatas, sementara permintaan meningkat tajam.

    Kini, setelah para petani dan distributor kembali beraktivitas normal, pasokan pun mulai stabil sehingga harga bisa turun perlahan. Namun, menurutnya tidak semua komoditas mengikuti tren penurunan, bawang merah dan bawang putih masih bertahan di harga tinggi sejak H-7 Lebaran.

    Kedua bahan pokok itu, lanjut dia, masih dijual dengan harga sekitar Rp50.000 per kilogram.

    “Bawang masih mahal, belum ada penurunan. Tapi ya mudah-mudahan minggu depan bisa turun juga,” jelasnya.

  • Rentan Intimidasi, Warga Sukahaji Harap Sengketa Lahan Cepat Terselesaikan

    Rentan Intimidasi, Warga Sukahaji Harap Sengketa Lahan Cepat Terselesaikan

    JABAR EKSPRES — Warga Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, masih hidup dalam bayang-bayang intimidasi akibat sengketa lahan yang belum menemui titik terang. Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu dan memunculkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.

    Rundiati (52), salah satu warga yang telah menetap di wilayah tersebut sejak lebih dari dua dekade lalu, menyampaikan keresahannya. Ia mengaku mengalami tekanan dari pihak yang mengklaim lahan yang mereka tempati.

    “Kami sering diintimidasi. Sekarang jadi waswas dan ketakutan. Kalau tidak mau ambil (uang kerahiman), kami diancam, bahkan ada ancaman pembakaran,” ujar Rundiati kepada awak media, belum lama ini.

    “Kami jadi takut bekerja, takut ninggalin rumah. Anak-anak pun diminta tetap di rumah, jangan sampai rumah kosong,” lanjutnya.

    BACA JUGA: Warga Sukahaji Terancam Digusur Sepihak, Kuasa Hukum Warga Minta Bantuan IKADIN

    Rundiati menambahkan, proses pengambilan uang kerahiman bagi warga yang bersedia meninggalkan rumah sering kali diwarnai kehadiran aparat. Menurutnya menambah tekanan psikologis. Ia menyesalkan sikap aparatur lingkungan yang dinilainya tidak berpihak pada warga.

    “RT RW seolah tidak bersama masyarakat. Kami hanya berharap suasana tetap aman dan proses persidangan cepat selesai,” katanya.

    Hal senada disampaikan Ratna Nababan (47), warga lainnya. Ia menuturkan, ketakutan akibat intimidasi membuat aktivitas keluarga menjadi sangat terbatas, bahkan selama momen Lebaran.

    “Kemarin tidak ada yang mudik. Anak-anak juga jarang keluar karena takut. Sebagai orang tua, kami harus terus mengawasi, karena khawatir terjadi sesuatu,” pungkasnya.

    Sementara itu, Jabar Ekspres sempat menghubungi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung untuk dimintai konfirmasi terkait sengketa lahan tersebut. Namun hingga berita ini selesai ditulis, belum ada balasan.

  • Minta Revitalisasi Cepat Dilakukan, Sejumlah Pedagang Pasar Parakanmuncang Datangi Kantor DPRD Sumedang

    Minta Revitalisasi Cepat Dilakukan, Sejumlah Pedagang Pasar Parakanmuncang Datangi Kantor DPRD Sumedang

    JABAR EKSPRES – Pertanyakan wacana revitalisasi Pasar Parakanmuncang yang berlokasi di Kecamatan Cimanggung, sejumlah pedagang datangi Kantor DPRD Sumedang.

    Mereka sengaja mendatangi Kantor DPRD Sumedang, untuk mendengar langsung komitmen legislator yang merupakan perwakilan rakyat, dalam kepedulian terhadap kondisi kumuhnya Pasar Parakanmuncang.

    Salah seorang perwakilan yang juga sebagai pedagang daging di Pasar Parakanmuncang, Dendan Jaenudin mengatakan, terkait wacana revitalisasi sampai sekarang belum ada kejelasan.

    “Wacana ini sudah lama (digaungkan), bahkan sudah 5 periode Bupati tapi masih belum ada eksekusi realisasinya,” katanya, Selasa (8/4).

    Dendan menyebutkan, kabar yang diterima pada pedagang, ada informasi bahwa Pemda Sumedang akan mengeksekusi revitalisasi, tapi ujung-ujungnya masih belum ada realisasinya.

    BACA JUGA:Wacana Revitalisasi Pasar Parakanmuncang Kembali Jadi Perhatian, Ketua DPRD Sumedang Dorong Realisasi

    Melalui pantauan Jabar Ekspres, terlihat sebanyak delapan orang perwakilan pedagang Pasar Parakanmuncang mendatangi Kantor DPRD Sumedang. Mereka disambut pertama kali oleh Ketua Komisi 1 dari Fraksi Golkar, yang juga merupakan Anggota DPRD Sumedang dari Dapil 5 (Jatinangor-Cimanggung), Asep Kurnia.

    Kemudian Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar pun terpantau mendengarkan langsung keluhan para pedagang Pasar Parakanmuncang di ruangannya.

    Sebanyak delapan orang perwakilan pedagang Pasar Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung saat bertemu langsung dengan Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar didampingi Ketua Komisi 1 DPRD Sumedang dari Dapil 5, Asep Kurnia. (Yanuar/Jabar Ekspres)

    “Musim hujan becek, musim panas berdebu, kondisi pasar yang kumuh bikin konsumen menurun minatnya untuk datang,” beber Dendan.

    Dia mengaku, cukup disayangkan ketika mengetahui bahwa banyak warga Kecamatan Cimanggung, yang beralih berbelanja ke luar wilayah salah satunya ke Pasar Cicalengka, Kabupaten Bandung.

    “Kita pedagang jam 9.00 (WIB) pagi juga udah mulai beres-beres lapak, karena sepi konsumen,” ujar Dendan.

    “Mereka lebih pilih ke Pasar Cicalengka, karena kondisi Pasar Parakanmuncang yang kumuh, lapak parkir juga enggak ada,” tukasnya.

    BACA JUGA:Babak Baru Wacana Revitalisasi Pasar Parakanmuncang, Pengurus IKWAPA Dilaporkan ke Polisi

    Sementara itu, Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar menyampaikan, siap untuk mendorong eksekusi revitalisasi, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kondisi Pasar Parakanmuncang.

  • 9
                    
                        Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang
                        Regional

    9 Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang Regional

    Di Luar Prediksi, Jumlah Wisatawan ke Bandung Tidak Sampai Satu Juta Orang
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Wali Kota
    Bandung
    , Muhammad Farhan, mengakui bahwa prediksi
    kunjungan wisatawan
    ke Kota Bandung selama
    libur panjang Lebaran
    2025 meleset.
    Sebelumnya, Farhan memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1.000.000 orang.
    Namun, data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung menunjukkan bahwa angka kunjungan wisatawan hanya mencapai 370.718 orang antara 28 Maret hingga 7 April 2025.
    Meskipun demikian, jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan libur Lebaran pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencatat 21.252 pengunjung.
    Farhan menjelaskan bahwa rendahnya kunjungan wisata ke Kota Bandung pada libur Lebaran kali ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang sulit.
    “Ini kelihatannya karena masalah daya beli. Sehingga secara psikologis orang yang tadinya mau nginap tiga hari jadi cuma sehari, yang mau nginap sehari jadinya cuma pulang pergi. Orang yang tadinya mau cuma pulang pergi, memutuskan untuk tidak berangkat,” ungkap Farhan saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, pada Selasa (8/4/2025).
    Lebih lanjut, Farhan menambahkan bahwa fenomena tersebut terlihat jelas di lapangan.
    Banyak orang yang memilih untuk tidak mudik demi melakukan penghematan.
    “Terbukti waktu saya melakukan kunjungan keluarga ke Jakarta pada hari ketiga dan keempat, Jakartanya padat, tidak sepi,” ujarnya.
    Farhan juga menampik anggapan bahwa Kota Bandung sudah tidak diminati lagi sebagai destinasi wisata.
    Dia menegaskan bahwa fenomena serupa juga terjadi di sejumlah daerah wisata lainnya.
    “Bali juga sepi, turun 30 persen,” ujarnya.
    Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, Farhan mengungkapkan rencananya untuk menciptakan beberapa daya tarik destinasi wisata baru.
    “Contohnya, saya sedang mengkaji kemungkinan untuk membuat wisata study tour untuk para siswa di empat titik, yaitu Taman Lalu Lintas, Saung Udjo, Museum Geologi, dan hiking ke daerah Maribaya,” ucapnya.
    Salah satu tujuan dari kebijakan ini adalah agar program study tour di dalam Kota Bandung dapat memberikan manfaat yang nyata bagi siswa.
    “Mekanismenya seperti apa kita lagi pikirkan bagaimana caranya, tetapi menghindari bahwa study tour adalah sebuah kewajiban, study tour berbiaya mahal, tidak mempengaruhi nilai kependidikan bagi para siswa. Study tour harus memberikan konten kependidikan kepada para siswa,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Segar Bagi Para Tenaga Pendidik Honorer di Kota Bandung

    Angin Segar Bagi Para Tenaga Pendidik Honorer di Kota Bandung

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menggodok pergantian status honorer pada para tenaga pendidik di Kota Kembang.

    Diakui Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pergantian status tenaga pendidik honorer di Kota Kembang ini harus rampung sebelum November 2025.

    “PR satu lagi untuk sumber daya manusia memastikan sebelum November kita sudah menemukan status resmi untuk para tenaga pendidik honorer,” kata Farhan, saat meninjau posko Imbauan Simpatik, di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Selasa (8/4).

    Sebab, kata dia, apabila pergantian status honorer pada tenaga pendidik di Kota Kembang kurun terlaksana sampai batas waktu tersebut, alokasi honor pembayaran guru pada tahun 2026 dikhawatirkan tidak bisa dianggarkan.

    “Honorer itu sudah gak boleh, kita harus ganti status, supaya kita bisa mengeluarkan anggaran untuk selanjutnya,” ujar Farhan.

    Pemkot Bandung sendiri telah menggelontorkan anggaran bagi para tenaga pendidik honorer senilai Rp 91 miliar guna keperluan pembayaran honor selama tahun 2025.

    Keputusan Wali Kota (Kepwal) Bandung untuk pencairan honor guru honorer non-ASN ditandatangani oleh Wali Kota Muhammad Farhan pada 7 Maret 2025. Kepwal ini menjadi dasar pencairan honor bagi guru honorer di Kota Bandung untuk tahun 2025.

    Diakui Farhan, hal ini sebagai salah satu penghargaan terkait bentuk apresiasi atas dedikasi para tenaga pendidik. Dilansir dari laman Dinas Pendidikan Kota Bandung, tenaga pendidik berstatus honorer di Kota Kembang saat ini berjumlah 4.000 orang. (Dam)

  • Ngrembel Asri Semarang Diserbu Wisatawan di Akhir Libur Lebaran: Sejuk, Seru, dan Ramah Keluarga

    Ngrembel Asri Semarang Diserbu Wisatawan di Akhir Libur Lebaran: Sejuk, Seru, dan Ramah Keluarga

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di tengah hiruk-pikuk akhir libur Lebaran 2025, ribuan wisatawan memadati destinasi wisata keluarga Ngrembel Asri, yang terletak di kawasan Gunungpati, Kota Semarang. 

    Dikelilingi pepohonan rindang dan berada di kawasan perbukitan, Ngrembel Asri menyuguhkan suasana yang sejuk dan asri menjadi magnet kuat bagi pengunjung yang ingin melepas penat bersama keluarga.

    Di objek wisata tersebut, area permainan air penuh sesak oleh anak-anak dan orang dewasa yang berenang dan bermain seluncuran air. Gelak tawa terdengar di setiap sudut, menandai semangat liburan yang belum usai.

    “Anak-anak senang banget di sini, bisa main air, lihat hewan-hewan juga. Tempatnya adem dan luas, jadi nyaman buat keluarga,” ujar Sarah, wisatawan asal Kendal, yang datang bersama suami dan dua anaknya, Selasa (8/4/2025).

    Selain kolam renang, Ngrembel Asri juga menawarkan berbagai wahana outbound seperti flying fox, mobil ATV, trampolin, dan paintball. 

    Anak-anak hingga remaja tampak antusias mencoba berbagai permainan yang memacu adrenalin tersebut.

    Namun bukan hanya itu, pengalaman berinteraksi langsung dengan berbagai satwa menjadi daya tarik tersendiri. 

    Pengunjung bisa memegang iguana, menaiki kuda, memberi makan kelinci, rusa, hingga melihat dari dekat burung unta dan ular. 

    Aktivitas ini menjadi kesempatan edukatif bagi anak-anak sekaligus menyenangkan bagi orang dewasa.

    “Favorit anak saya itu naik kuda sama kasih makan kelinci. Ini pengalaman yang jarang mereka dapat di kota,” tambah Sarah sambil tersenyum.

    Tak hanya wahana darat, kawasan ini juga dilengkapi danau buatan di bawah pepohonan yang teduh. 

    Di atas air, wisatawan bisa menaiki perahu bebek, mengelilingi danau sambil menikmati angin semilir dan panorama alam yang menenangkan.

    Informasi dari pengelola, momen libur Lebaran membuat jumlah pengunjung melonjak tajam. 

    Di mana pengunjung meningkat lebih dari 50 persen. Tidak hanya dari Semarang, tapi juga banyak dari luar kota seperti Kudus, Salatiga, Pekalongan, Bandung, sampai Jakarta.

    Dengan harga tiket masuk hanya Rp10.000 per orang, Ngrembel Asri terbukti menjadi pilihan wisata ramah kantong namun tetap berkesan. 

    Fasilitas yang lengkap, nuansa alam yang menyejukkan, serta pengalaman interaktif membuatnya cocok untuk segala usia. (*)

  • Simak, Apa Itu Trading Halt dan Fungsinya?

    Simak, Apa Itu Trading Halt dan Fungsinya?

    Liputan6.com, Bandung – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan usai dibuka pada Selasa (8/4/2025). Melansir dari Bloomberg IHSG turun 9,19% ke level 5.912,06 pada awal perdagangan.

    Adapun dengan turunnya IHSG pada hari ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt. Sebagai informasi, istilah trading halt bukan sebutan yang asing dalam dunia saham.

    Melansir dari Investopedia, istilah trading halt berarti penghentian sementara perdagangan saham atau instrumen lainnya dalam bursa efek. Ketentuan penghentiannya juga bisa disebabkan oleh banyak hal.

    Mulai dari pengumuman berita penting, ketidakseimbangan akibat gangguan teknis, hingga masalah regulasi. Sementara itu, pada hari ini keputusan trading halt dilakukan karena adanya penurunan nilai signifikan.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Primadi Nurachmad menuturkan trading halt dilakukan dalam dua kondisi ekstrem. Pertama trading halt selama 30 menit jika IHSG turun tajam lebih dari 8 persen.

    “Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%,” ucapnya.

    Kemudian kondisi kedua merupakan trading lanjutan selama 30 menit jika IHSG turun hingga lebih dari 15 persen. Selain itu, jika grafik IHSG tidak lantas membaik atau turun tajam hingga mencapai 20 persen maka trading suspend akan dilakukan.

    Kebijakan trading halt mempunyai tujuan untuk memberikan waktu bagi investor mencerna informasi penting dan menghindari kepanikan yang dapat menyebabkan aksi jual masif dan untuk membuat nilai perdagangan saham tidak semakin anjlok.

  • Libur Lebaran Berakhir, Korlantas Resmi Tutup One Way Nasional untuk Arus Balik

    Libur Lebaran Berakhir, Korlantas Resmi Tutup One Way Nasional untuk Arus Balik

    JABAR EKSPRES – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi menutup sistem satu arah atau one way nasional untuk arus balik pada masa libur Lebaran 2025.

    “Tadi pada pukul 08.00 WIB, Pak Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi) dengan kami semua menutup one way nasional arus balik yang secara resmi sudah kami tutup,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho, melansir dari ANTARA, Selasa (8/4).

    Namun, meski one way nasional ini telah resmi ditutup, Operasi Ketupat 2025 akan masih berjalan hingga pukul 00.00 WIB.

    BACA JUGA: Jutaan Kendaraan Lintasi Bandung Barat di Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025

    Agus mengatakan Operasi Ketupat 2025 ini merupakan operasi kemanusiaan sehingga sangat memintingkan aspek keselamatan pemudik.

    Menurutnya, selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, aspek keselamatan tersebut bisa terwujud dengan baik. hal itu dapat terlihat dari menurunnya angka kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

    “Peristiwa kecelakaan yang menonjol selama operasi adalah nihil, tidak ada. Kuantitas jumlah kecelakaan menurun, termasuk juga fatalitas korban meninggal dunia yang menurun, baik yang ada di jalan arteri dan di jalan tol. Jadi, semuanya turun,” ucapnya.

    Sampai saat ini kondisi arus lalu lintas pada masa arus balik masih cukup terkendali.

    BACA JUGA: Arus Balik 2025: 7.700 Lebih Pemudik Mulai Kembali ke Kota Bandung melalui Terminal Cicaheum!

    “Jadi, sudah hampir 74 persen kendaraan yang dari luar Jakarta sudah masuk Jakarta. Kami masih menunggu selesainya operasi nanti,” katanya.

    Dalam apel penutupan one way nasional arus balik tersebut, digelar juga evaluasi dan konsolidasi antara Korlantas Polri dengan Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Jasa Raharja.

    “Kami konsolidasi bersama. Kami tunjukan bahwa kebersamaan itu adalah kunci keberhasilan. Jadi, kolaborasi dan koordinasi antara stakeholder itu adalah kunci,” ujar Agus.

    BACA JUGA: Arus Balik Mudik, PMI Kota Cimahi Catat Tangani 12 Kasus Kecelakaan

    Sebelumnya, pada Minggu (6/4), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin secara resmi membuka sistem one way nasional mulai gerbang Tol Kalikangkung Semarang hingga Gerbang Tol Utama Cikampek.

  • Pesan Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim, Sebut Pejabat Harus Terbiasa Terikat Aturan Meski dari Geng Artis – Halaman all

    Pesan Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim, Sebut Pejabat Harus Terbiasa Terikat Aturan Meski dari Geng Artis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberi pesan kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim bahwa pejabat terikat pada peraturan negara.

    Meskipun keluarga Lucky Hakim datang dari kalangan artis, kata Dedi, tetap harus sudah membiasakan diri sebagai pejabat publik yang terikat peraturan dan budaya. 

    Hal tersebut disampaikan Dedi saat menanggapi alasan Lucky Hakim, berlibur ke Jepang bersama keluarga saat libur Lebaran karena memenuhi janji kepada anak-anaknya.

    “Tapi, saya jelasin Pak Lucky, memang kita ini hari ini adalah pejabat negara. Jadi karena pejabat negara terikat oleh peraturan negara,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (8/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Jadi, menurut Dedi, kebahagiaan itu bisa didapatkan tanpa harus ke Jepang.

    Justru keluarga pejabat itu, kata Dedi, seharusnya mendapatkan kebahagiaan di daerahnya sendiri, bukan di negara orang lain. 

    “Nah, walaupun itu keinginan anak-anak, hak kita untuk memberikan kebahagiaan bagi anak-anak kita, tapi kan bahagia tidak mesti di Jepang,” ujar Dedi.

    “Kalau mengatakan bahwa, kotanya tidak seindah Jepang, bikin dong jadi seindah Jepang. Jadi, saya ingin nanti para pejabat itu.”

    “Coba ciptakan tempat-tempat di Jawa Barat menjadi tempat-tempat indah sehingga dia rekreasinya di wilayah kerjaannya masing-masing. Gitu loh,” ucapnya.

    Dedi juga mengatakan, saat Lucky Hakim berlibur di Jepang bersama keluarganya, banyak masalah di Indramayu juga yang belum tuntas, terutama saat musim mudik Lebaran.

    “Selain infrastruktur yang perlu waktu untuk dibenahi, adalah yang nyapu koin. Itu saya sudah berkunjung ke situ jauh sebelum jadi gubernur.”

    “Nah, ini kan kita harus cari rumusan bagaimana mereka berhenti nyapu koin,” katanya.

    Sebagai informasi, Lucky Hakim dikabarkan menghadap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa siang ini.

    Izin Lucky Hakim Tertolak Sistem

    Sekretaris Daerah Indramayu Aep Surahman mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Jepang, Lucky Hakim sempat memerintahkan stafnya untuk membuat izin pergi ke luar negeri saat bulan Ramadan kemarin.

    Namun, pengajuan tersebut tertolak oleh sistem, diduga karena pengajuan cuti itu kurang dari 14 hari kerja dari tanggal pemberangkatan.

    Selain itu, diduga pula karena adanya dokumen yang kurang lengkap.

    Meski izin pergi ke luar negerinya tertolak oleh sistem, Lucky Hakim tetap berangkat ke Jepang.

    Awalnya, Lucky Hakim berencana berlibur tanggal 2-11 April.

    Namun, kemudian diubah menjadi 2-6 April 2025 atau menyesuaikan hari cuti Lebaran agar pada 8 April 2025, saat hari pertama masuk kerja, Lucky Hakim bisa kembali bekerja karena dirinya tidak ingin membolos.

    Lucky Hakim bahkan diketahui juga masih bekerja sampai hari Lebaran. 

    Selain itu, Lucky Hakim juga sudah menyiapkan berbagai hal dengan mendelegasikan tugas ke Wakil Bupati Indramayu selama ia pergi agar roda pemerintahan bisa tetap berjalan.

    Lucky Hakim Mengaku Salah Artikan Aturan

    Dalam hal ini, Lucky Hakim mengakui dirinya bersalah dan meminta maaf karena mungkin salah mengartikan aturan yang berlaku.

    “Mungkin di frame kepala saya ya, ini saya salah mengartikan,” ujar dia.

    Mengenai alasannya tetap berangkat ke Jepang itu, Lucky Hakim mengatakan karena ia sudah berjanji kepada anak dan keluarganya.

    Pasalnya, sejak Pilkada 2024 lalu hingga menjadi Bupati Indramayu, Lucky Hakim terus bekerja dan tidak ada waktu untuk keluarga.

    Untuk itu, Lucky Hakim pun segera bertolak ke Kemendagri setelah memimpin apel dan melakukan sidak hari pertama kerja di Indramayu.

    “Maka hari ini saya akan ke Kementerian Dalam Negeri untuk memberi penjelasan atau klarifikasi. Apakah saya salah? Saya merasa bersalah karena saya salah dalam mengartikan (aturan),” ujar dia.

    Lucky Hakim pun menyampaikan siap menerima konsekuensi apabila dirinya dinyatakan bersalah.

    Namun, dalam hal ini Lucky menekankan bahwa tidak ada maksud dirinya pergi berlibur tanpa meminta izin terlebih dahulu ke Kemendagri.

    “Intinya kalau saya salah, sebagai percontohan, saya siap menerima apapun konsekuensinya, tapi saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak bermaksud seperti itu,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu.

    “Selebihnya saya akan menanggung karena semua perbuatan ada konsekuensinya,” lanjut Lucky Hakim.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Berkaca pada Lucky Hakim, Dedi Sebut Keluarga Pejabat Harus Bahagia Berekreasi di Daerahnya Sendiri

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJabar.id/Nazmi Andurrahman/Handhika Rahman)

  • Teras Cihampelas Bakal Kembali Direvitalisasi, Tiga Aspek Berikut Jadi Perhatian Pemkot Bandung

    Teras Cihampelas Bakal Kembali Direvitalisasi, Tiga Aspek Berikut Jadi Perhatian Pemkot Bandung

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal kembali merevitalisasi kawasan Teras Cihampelas, guna menggeliatkan kembali roda perekonomian di kawasan tersebut.

    Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menuturkan, fokus perhatian nantinya bakal dilakukan meliputi aspek ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum), Infrastruktur, dan perbaikan segala sarana prasarana pendukung di kawasan tersebut.

    “Pemerintah kota Bandung dalam hal Teras Cihampelas akan melakukan tiga fungsi dasar. Satu, menjaga keamanan 24 jam. Dua, memastikan infrastrukturnya berjalan dan berfungsi dengan baik,” kata Farhan di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Selasa (8/4).

    “Terus ada ide liftnya akan diganti menjadi eskalator kayaknya itu ide bagus. Kemudian, yang pasti lampu dan toilet nyala,” lanjutnya.

    BACA JUGA:Pedagang Teras Cihampelas Tagih Janji Wali Kota Bandung Terkait Revitalisasi

    Disinggung soal PKL sendiri, Kata Farhan, pihaknya bakal memberikan akses penuh kepada Koperasi Pedagang Teras Cihampelas guna mengatur segala jenis PKL di kawasan ini.

    “Ya, itu diatur aja masing-masing. Silakan mengatur diri sendiri. Karena kan sudah ada Koperasi Pengelola, jadi nanti Koperasi Pengelola akan menyampaikan usulan program kepada kami,” ujarnya.

    Namun dengan catatan, segela jenis aktifitas para PKL tidak boleh melanggar peraturan yang telah tertuang di dalam Perda maupun Perwal, juga tidak boleh mengganggu ketertiban umum.

    “Kalau memang selama itu tidak melanggar peraturan, tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban silahkan saja,” ucapnya.

    BACA JUGA:Menunggu Nasib Pulihnya Teras Cihampelas di Era Wali Kota Bandung Terpilih

    Pengawasan nantinya bakal dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung dan Aparat Penegak Hukum (APH). Di sisi lain, pihaknya juga berencana bakal merevitalisasi para pelaku bisnis di kawasan Cihampelas.

    “Satpol PP dan Kewilayahan. Dan kita tentu kerjasama dengan APH. Sambil saya juga akan melihat kemungkinan untuk merevitalisasi bisnis yang ada di Cihampelas,” ungkapnya.

    Dirinya berharap, dalam satu tahun ke depan pergeliatan ekonomi di kawasan Teras Cihampelas bakal kembali hidup, berbarengan dengan selesainya revitalisasi tempat wisata ikon Kota Bandung tersebut.

    “Mudah-mudahan dalam waktu kurang dari satu tahun, kita sudah menemukan kembali Teras Cihampelas yang kinclong,” pungkasnya. (Dam)