kab/kota: bandung

  • KCIC Catat 73.500 Tiket Whoosh Terjual di Libur Paskah

    KCIC Catat 73.500 Tiket Whoosh Terjual di Libur Paskah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat penumpang Whoosh mengalami peningkatan dengan rata-rata mencapai hingga 20.000 per hari pada momen libur keagamaan. 

    Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan peningkatan mulai terlihat sejak Kamis 17 April 2025, sejumlah jadwal kereta untuk perjalanan siang hingga malam hari mencapai 90% untuk kereta tujuan Bandung.

    Pada Hari Minggu 20 April 2025 terpantau sejak siang hingga malam hari, jadwal perjalanan Whoosh tujuan Jakarta dipadati penumpang, jumlah tiket terjual hingga kereta terakhir diprediksi dapat mencapai hingga 20.000 penumpang. 

    “Secara total pada momen libur panjang di akhir pekan ini Whoosh melayani 73.500 penumpang,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

    Pada momen libur panjang akhir pekan ini, juga terpantau cukup banyak penumpang yang memanfaatkan tiket Whoosh untuk mendapatkan promo masuk gratis dan diskon di sejumlah destinasi wisata di Bandung dan sekitarnya.

    Adapun program promo tersebut memang dihadirkan melalui kerjasama KCIC dengan berbagai destinasi wisata, kuliner, dan penginapan untuk memberikan pengalaman liburan yang lebih istimewa bagi penumpang. Cukup menunjukkan tiket Whoosh, penumpang dapat menikmati berbagai penawaran menarik, mulai dari tiket masuk gratis hingga diskon penginapan dan kuliner.

    Sepanjang momen libur KCIC juga terus mengimbau penumpang Kereta Cepat Whoosh untuk datang ke stasiun selambatnya 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Hal tersebut dikarenakan secara sistem, boarding kereta pada gate akan ditutup saat sudah memasuki 5 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta.

    Penerapan kebijakan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang selama menggunakan perjalanan Whoosh baik saat berada di stasiun dan di atas kereta. Dengan kondisi stasiun yang ramai diharapkan penumpang dapat mengatur waktu perjalanannya dan tidak terburu-buru saat akan melalui proses pemeriksaan Xray dan boarding tiket sehingga semua aktifitas di Stasiun dapat berjalan dengan nyaman.

  • Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 April 2025

    Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG Bandung 20 April 2025

    Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Warga Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat, dihebohkan dengan penampakan lingkaran cahaya yang mengelilingi Matahari, Minggu (20/4/2025) siang, sekitar pukul 11.51 WIB.
    Fenomena langka ini menarik perhatian warga Sumedang, yang kemudian menggunggahnya ke media sosial.
    Warga Pasanggarahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Endin (41) mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia melihat fenomena tersebut.
    “Tadi saya rekam karena langitnya jadi terlihat indah, pemandangan yang langka, kurang tahu juga kalau itu sebenarnya fenomena apa,” ujar Endin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Ida Pramuwardani mengatakan bahwa cahaya melingkar di sekitar Matahari itu merupakan
    halo matahari
    , sebuah fenomena optik atmosfer yang terjadi secara alami.
    “Fenomena ini terbentuk akibat pembiasan dan pemantulan cahaya Matahari oleh kristal es berbentuk heksagonal yang terdapat di awan tinggi jenis cirrostratus,” ujar Ida kepada
    Kompas.com
    melalui WhatsApp, Minggu.
    Ida menuturkan bahwa kristal es tersebut membelokkan cahaya Matahari dan membentuk lingkaran cahaya berwarna menyerupai pelangi dengan radius sekitar 22 derajat dari pusat Matahari.
    Warna pada cincin halo biasanya tampak samar, dengan bagian dalam yang cenderung berwarna merah dan bagian luar kebiruan.

    Halo matahari
    adalah peristiwa alamiah yang kerap terjadi terutama saat cuaca cerah dan keberadaan awan tinggi mendominasi atmosfer. Fenomena ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikaitkan dengan tanda-tanda bencana,” tutur Ida.
    Ida mengimbau warga tidak perlu merasa cemas karena halo matahari merupakan fenomena ilmiah yang wajar dan tidak berdampak negatif.
    “Bila ingin menyaksikan atau mengabadikan fenomena ini, kami menyarankan penggunaan kacamata hitam berfilter UV atau filter khusus kamera untuk menghindari risiko kerusakan mata akibat menatap langsung ke Matahari,” sebut Ida.
    Ida menambahkan bahwa BMKG memastikan pemantauan atmosfer dan kondisi cuaca akan terus dilakukan secara berkala.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 April 2025

    Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG Bandung 20 April 2025

    Heboh Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Sumedang, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Warga Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat, dihebohkan dengan penampakan lingkaran cahaya yang mengelilingi Matahari, Minggu (20/4/2025) siang, sekitar pukul 11.51 WIB.
    Fenomena langka ini menarik perhatian warga Sumedang, yang kemudian menggunggahnya ke media sosial.
    Warga Pasanggarahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Endin (41) mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia melihat fenomena tersebut.
    “Tadi saya rekam karena langitnya jadi terlihat indah, pemandangan yang langka, kurang tahu juga kalau itu sebenarnya fenomena apa,” ujar Endin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Ida Pramuwardani mengatakan bahwa cahaya melingkar di sekitar Matahari itu merupakan
    halo matahari
    , sebuah fenomena optik atmosfer yang terjadi secara alami.
    “Fenomena ini terbentuk akibat pembiasan dan pemantulan cahaya Matahari oleh kristal es berbentuk heksagonal yang terdapat di awan tinggi jenis cirrostratus,” ujar Ida kepada
    Kompas.com
    melalui WhatsApp, Minggu.
    Ida menuturkan bahwa kristal es tersebut membelokkan cahaya Matahari dan membentuk lingkaran cahaya berwarna menyerupai pelangi dengan radius sekitar 22 derajat dari pusat Matahari.
    Warna pada cincin halo biasanya tampak samar, dengan bagian dalam yang cenderung berwarna merah dan bagian luar kebiruan.

    Halo matahari
    adalah peristiwa alamiah yang kerap terjadi terutama saat cuaca cerah dan keberadaan awan tinggi mendominasi atmosfer. Fenomena ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikaitkan dengan tanda-tanda bencana,” tutur Ida.
    Ida mengimbau warga tidak perlu merasa cemas karena halo matahari merupakan fenomena ilmiah yang wajar dan tidak berdampak negatif.
    “Bila ingin menyaksikan atau mengabadikan fenomena ini, kami menyarankan penggunaan kacamata hitam berfilter UV atau filter khusus kamera untuk menghindari risiko kerusakan mata akibat menatap langsung ke Matahari,” sebut Ida.
    Ida menambahkan bahwa BMKG memastikan pemantauan atmosfer dan kondisi cuaca akan terus dilakukan secara berkala.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akses 2 Desa di Sumedang Terisolasi karena Jalan Putus, Pelajar Harus Lewati Jalan Setapak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 April 2025

    Akses 2 Desa di Sumedang Terisolasi karena Jalan Putus, Pelajar Harus Lewati Jalan Setapak Bandung 20 April 2025

    Akses 2 Desa di Sumedang Terisolasi karena Jalan Putus, Pelajar Harus Lewati Jalan Setapak
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Ruas jalan penghubung antara Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, dan Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat, putus akibat amblas tergerus air pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
    Kejadian ini mengakibatkan akses warga terisolasi, karena jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
    Warga terpaksa membuat akses jalan setapak agar puluhan pelajar yang bersekolah di sekolah dasar setempat dapat melewati jalan tersebut.
    Kosdiani Wulandari, dari Seksi Kedaruratan dan Logistik
    BPBD
    Kabupaten Sumedang, menjelaskan bahwa jalan yang amblas memiliki panjang sekitar 30 meter, lebar 4 meter, dan kedalaman mencapai 10 meter.
    Lokasi kejadian berada di Dusun Sukamunjul, RT 02 RW 08, Desa Cibereum Wetan.
    “Akses warga terisolasi, tidak bisa dilewati roda dua dan roda empat. Warga bikin jalan setapak untuk bisa dilewati oleh anak-anak SD, sebanyak 25 orang yang bersekolah di SD Pasir,” ujar Kosdiani kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Minggu siang.
    Kosdiani menuturkan bahwa peristiwa ini diduga dipicu oleh aliran air dari area pesawahan yang melintasi badan jalan dan meresap ke dalam tanah.
    Selain itu, keberadaan aliran Sungai Cikaso di bawah jalan memperparah kondisi tanah, sehingga mengakibatkan longsor dan jalan amblas.
    Menyusul laporan dari warga, tim Pusdalops BPBD Sumedang segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen dan pendataan.
    Sebagai langkah darurat, tim membuat jalan alternatif sementara khusus untuk siswa sekolah agar aktivitas belajar mengajar tetap berjalan.
    “Selain penanganan teknis, kami juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Mengingat, saat ini telah memasuki musim penghujan dengan potensi angin kencang dan petir,” kata Kosdiani.
    Hingga saat ini, akses jalan di lokasi kejadian masih ditutup total.
    Kosdiani menekankan bahwa kebutuhan utama yang mendesak saat ini adalah perbaikan infrastruktur jalan dan saluran irigasi untuk mencegah kejadian serupa terulang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Terakhir Libur Paskah, Ribuan Penumpang KA Tinggalkan Yogyakarta

    Hari Terakhir Libur Paskah, Ribuan Penumpang KA Tinggalkan Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Berdasarkan pantauan data yang diambil pada Minggu (20/4/2024) per pukul 13.00 WIB, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 29.021 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) berangkat dari stasiun-stasiun di wilayah Daop 6 pada hari terakhir libur panjang akhir pekan momen Paskah. 

    Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun dengan keberangkatan paling tinggi yaitu sebanyak 15.773 penumpang. Keberangkatan tertinggi berikutnya disusul Stasiun Lempuyangan sebanyak 6.808 penumpang, kemudian Stasiun Solo Balapan yang memberangkatkan sebanyak 5.005 penumpang, dan sisanya dari stasiun lainnya di wilayah Daop 6.

    Data arus balik long weekend atau keberangkatan penumpang pada hari terakhir libur panjang Paskah hari ini menunjukkan ada peningkatan sekitar 45% jika dibandingkan dengan Minggu biasa dan Daop 6 Yogyakarta rata-rata memberangkatkan sekitar 20.050 pelanggan.

    “Untuk keberangkatan dari Stasiun Yogyakarta sendiri meningkat hingga 50% dibandingkan hari Minggu biasanya yang rata-rata memberangkatkan sekitar 10.000 pelanggan. Kota Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit saat libur panjang, baik untuk wisata, silaturahmi, maupun kegiatan keagamaan. KAI Daop 6 Yogyakarta berkomitmen mendukung mobilitas pelanggan dengan layanan transportasi yang andal, nyaman, dan keunggulan simpul integrasi transportasi,” kata Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih kepada Beritasatu.com, Minggu (20/4/2025) soal penumpang KA pada hari terakhir libur Paskah.

    Sementara itu, untuk jumlah kedatangan penumpang KA jarak jauh, hingga Minggu (20/4/2025) pukul 13.00 WIB, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 8.823 penumpang KA tiba atau datang di seluruh stasiun di Daop 6. Stasiun Yogyakarta menerima kedatangan sebanyak 7.774 penumpang, disusul Stasiun Lempuyangan 4.797 penumpang, Stasiun Solo Balapan 3.906 penumpang, dan sisanya dari stasiun lainnya di Daop 6.

    Sementara untuk pantauan ketersediaan tiket pada arus balik di hari terakhir libur Paskah pada Minggu (20/4/2025), rata-rata penjualan tiket telah mencapai di atas 80%. Ini artinya, tiket arus balik masih tersedia pada beberapa KA dari Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan ke berbagai tujuan. 

    Beberapa KA yang masih tiketnya masih tersedia yakni KA Sancaka (KA 84) relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng keberangkatan pukul 22.25 WIB dari Stasiun Yogyakarta dan KA Lodaya Tambahan (KA 7013) relasi Solo Balapan-Bandung keberangkatan pukul 21.40 WIB dari Stasiun Solo Balapan.

    Untuk mengakomodasi antusiasme masyarakat pada libur panjang akhir pekan Jumat Agung dan Paskah kali ini, Daop 6 Yogyakarta mengoperasikan total sebanyak 33 KA jarak jauh per harinya yang terdiri dari 25 KA reguler dan 8 KA tambahan. 

    Ada pun 8 KA tambahan ini dengan keberangkatan dari Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan. KA tambahan tersebut melayani berbagai relasi seperti Yogyakarta-Jakarta, Solo-Yogyakarta–Bandung, dan relasi lainnya yang memiliki tingkat okupansi cukup tinggi.

    Berikut daftar 8 KA tambahan libur Paskah yang dioperasikan mulai 17 hingga 20 April 2025 dari Daop 6 Yogyakarta:
    Keberangkatan Awal Stasiun Yogyakarta
    1. KA Tambahan Yogyakarta-Wates-Gambir (KA 10121) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 00.25 WIB dari Stasiun Yogyakarta.
    2. KA Tambahan Yogyakarta-Gambir (KA 7007A) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 06.20 WIB dari Stasiun Yogyakarta.
    3. KA Tambahan Yogyakarta-Gambir (KA 7009A) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 15.40 WIB dari Stasiun Yogyakarta.
    4. KA Sancaka relasi Yogyakarta-Klaten-Solo Balapan-Surabaya Gubeng (KA 88F) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 22.25 WIB dari Stasiun Yogyakarta.
    Keberangkatan Awal Stasiun Solo Balapan
    1. KA Lodaya Tambahan relasi Solo Balapan-Klaten-Yogyakarta-Wates-Bandung (KA 7011A) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 08.15 WIB dari Stasiun Solo Balapan.
    2. KA Lodaya Tambahan relasi Solo Balapan-Klaten-Yogyakarta-Wates-Bandung (KA 7013A) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 21.40 WIB dari Stasiun Solo Balapan.
    3. KA Tambahan relasi Solo Balapan-Klaten-Yogyakarta-Wates-Pasarsenen (KA 7025) dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 04.00 WIB dari Stasiun Solo Balapan.
    4. KA Batavia (KA 7005) relasi Solo Balapan-Klaten-Yogyakarta-Gambir dijalankan periode 17-20 April 2025, berangkat pukul 22.00 WIB dari Stasiun Solo Balapan.

    Jika tiket yang diinginkan sudah habis, pelanggan diimbau untuk dapat memilih rute alternatif atau memanfaatkan fitur Connecting Train atau Kereta Sambungan di aplikasi Access by KAI yang akan membantu memberikan pilihan perjalanan dengan mengombinasikan jadwal kereta yang bersifat persambungan.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta senantiasa mengimbau kepada para pelanggan untuk memperhatikan kembali jadwal keberangkatannya dan mengatur waktu perjalanannya untuk menuju stasiun sehingga tidak terlalu mepet atau tertinggal KA mengingat pada arus lalu lintas di jalan rata cukup padat pada masa long weekend,” tutup Feni Novida Saragih terkait tiket kereta api jarak jauh saat libur Paskah 2025.

  • Sengketa Lahan Tenjolaya Memanas, Sidang Perlawanan Digelar Akhir April

    Sengketa Lahan Tenjolaya Memanas, Sidang Perlawanan Digelar Akhir April

    JABAR EKSPRES – Konflik sengketa lahan di Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, memasuki babak baru.

    Sebelumnya, pihak penggugat dari keluarga Oce Rumnasih melalui Handi Burhan, akan melakukan eksekusi usai mengklaim kemenangannya atas sebidang tanah, dari hasil putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan perkara perdata No.39/Pdt.G/2011/PN.BB.

    Sejumlah masyarakat turun ke jalan menolak proses eksekusi, mereka merasa resah dan mengaku enggan hak tempat tinggalnya direbut tanpa dasar yang jelas. Eksekusi yang rencananya dilakukan pada Selasa (15/4/2025) pun akhirnya batal.

    Diketahui, eksekusi ini batal dilakukan karena adanya bantahan hukum yang dilayangkan ke Pengadilan Negeri Bale Bandung, tepat sehari sebelumnya.

    Penasihat Hukum (PH) dari pihak Yayasan Pendidikan Bina Muda, Agus Gustiara menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan bantahan resmi terhadap eksekusi tersebut pada Senin, 14 April 2025. Bantahan ini berkaitan dengan lahan seluas 9.200 meter persegi di Blok Simpen, yang tercatat dalam Persil Nomor 112 dan C Desa Kohir/Kikitir Nomor 975.

    BACA JUGA: Izin Tambang di Jabar Bakal Dievaluasi, KDM Tak Segan Cabut Jika Nakal

    “Setelah kita melakukan bantahan atau sanggahan eksekusi, kemudian hal tersebut diterima hingga muncul jadwal sidang,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres, Minggu (20/4).

    Sidang pertama dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 30 April 2025. Agus menyebut, proses hukum ini akan berjalan cukup panjang dan diperkirakan berlangsung hingga Juli.

    Informasi ini juga telah tercantum dalam laman resmi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan nomor perkara 117/Pdt.Plw/2025/PN Blb.

    Agus dan tim hukumnya mengaku heran dengan keputusan Pengadilan Negeri Bale Bandung yang memenangkan pihak Handi Burhan dan mengesahkan rencana eksekusi. Ia menyebut ada dua putusan berbeda yang saling bertentangan dalam kasus ini.

    Meski pada perkara nomor 39 pihak Handi Burhan dinyatakan menang, namun pada perkara nomor 201/Pdt.G/2015/PN.Blb, Yayasan Bina Muda justru keluar sebagai pemenang melalui putusan verstek (karena pihak tergugat tidak hadir di persidangan). Bantahan dari pihak Handi Burhan atas perkara ini juga telah ditolak oleh pengadilan.

  • Obat Anestesi Diduga Disalahgunakan untuk Pelecehan, BPOM Inspeksi ke Unit Farmasi RS Hasan Sadikin – Halaman all

    Obat Anestesi Diduga Disalahgunakan untuk Pelecehan, BPOM Inspeksi ke Unit Farmasi RS Hasan Sadikin – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar bersama tim melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) pada Kamis (17/4/2025). 

    Inspeksi ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat BPOM terhadap kekhawatiran publik yang merebak pasca kasus dugaan penyalahgunaan obat anestesi di rumah sakit ini.

    Diketahui, seorang dokter PPDS atau calon dokter spesialis anestesi memakai obat anestesi untuk memuluskan aksi bejatnya merudapaksa anak pasien.

    Hal ini dilakukan untuk memastikan sistem pengelolaan obat di rumah sakit pendidikan berjalan sesuai regulasi. 

    Obat keras seperti obat anestesi atau yang lebih dikenal dengan obat bius, harus diawasi pengelolaannya secara ketat.

    “Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan obat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung telah sesuai dengan standar keamanan dan tata kelola yang ketat. Ini penting demi keselamatan pasien dan integritas profesi medis,” tegas Taruna Ikrar dilansir dari website resmi, Minggu (20/5/2025). 

    Anestesi (KOMPAS.COM)

    Tim BPOM melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pengelolaan obat yang meliputi sistem pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan obat di Instalasi Farmasi RSHS. 

    Kepala BPOM juga berdiskusi langsung dengan manajemen rumah sakit dan jajaran farmasi untuk memberikan arahan dan memperkuat koordinasi pengawasan.

    Lebih lanjut, Taruna Ikrar menyatakan BPOM akan terus meningkatkan sinergi dengan rumah sakit pendidikan, institusi kesehatan, dan perguruan tinggi untuk memperkuat pengawasan serta edukasi dalam penggunaan obat. 

    “Tanpa kolaborasi dengan rumah sakit sebagai mitra utama dalam melaksanakan pengelolaan obat yang baik, pengawasan BPOM tidak akan efektif dalam menjaga mutu dan pengamanan rantai suplai obat yang beredar di masyarakat,” tambahnya.

    Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) memegang peran super penting dalam memastikan obat yang diterima dan dikonsumsi oleh pasien di rumah sakit. 

    IFRS merupakan garda terdepan dalam menjaga ketersediaan obat yang berkhasiat, aman, dan berkualitas untuk masyarakat.

    “Langkah tegas akan diambil jika ditemukan pelanggaran. Kami tidak ingin ada celah sedikitpun dalam pengawasan obat-obatan, apalagi yang menyangkut keselamatan nyawa pasien,” tegas Taruna Ikrar.

     

  • Tak Diam, Alumni Smansa Desak Peninjauan Putusan Sengketa Lahan oleh PTUN

    Tak Diam, Alumni Smansa Desak Peninjauan Putusan Sengketa Lahan oleh PTUN

    JABAR EKSPRES – Respons keras datang dari barisan Ikatan Alumni SMAN 1 (Smansa) Kota Bandung terkait putusan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung dalam perkara sengketa lahan antara sekolah mereka dengan Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK).

    Dalam perkara Nomor: 164/G/2024/PTUN.BDG, pengadilan memenangkan PLK sebagai pemilik sah atas lahan seluas 8.450 meter persegi—putusan yang langsung memantik gelombang kekecewaan dari para alumni.

    Kordinator Tim Careteker Smansa 1 Bandung, Arief Budiman menyebut, putusan tersebut bertentangan dengan rasa keadilan dan prinsip-prinsip hukum yang seharusnya dijunjung tinggi oleh lembaga peradilan.

    “Kita sangat menyayangkan putusan ini karena bertentangan dengan semangat hukum yang bersih dan berkeadilan. Ini bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang bagaimana hukum harus ditegakkan secara jujur dan objektif,” ujar Arief saat dikonfirmasi, Minggu (20/4).

    BACA JUGA: Ribuan Massa Aksi Solidaritas Palestina Kecam Penghianatan Israel Terkait Gencatan Senjata di Gaza

    Menurutnya, putusan ini sampai menyentuh sisi moral dan psikologis para alumni serta masyarakat pendidikan yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan integritas.

    Arief menegaskan, keberatan ini bukan sekadar ekspresi kekecewaan, melainkan wujud tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kebenaran.

    Maka dari itu, pihaknya telah menyiapkan serangkaian langkah hukum dan advokasi lanjutan. Pertama, Tim Caretaker akan melakukan kajian yuridis secara menyeluruh terhadap substansi dan dasar pertimbangan majelis hakim dalam putusan tersebut. Kajian ini akan melibatkan ahli hukum dan akademisi guna memastikan analisis obyektif dan konstruktif.

    Kedua, alumni akan bersinergi dengan tim hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengajukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Bandung. Langkah ini diambil sebagai bentuk koreksi atas putusan yang dinilai tidak merepresentasikan keadilan substantif.

    Dikatakan Arief, perjuangan ini bukanlah bentuk pembangkangan terhadap putusan hukum, melainkan upaya untuk membangun sistem hukum yang lebih adil, transparan, dan akuntabel.

    BACA JUGA: Capai 2.564 Jamaah, Bupati Bandung: Kuota Haji Kabupaten Bandung Terbanyak di Jabar

    “Ini bukan tentang nostalgia almamater. Ini adalah panggilan moral bagi kita semua untuk memastikan hukum tidak dipakai sebagai alat kepentingan, tetapi sebagai wajah keadilan yang melindungi kepentingan masyarakat luas,” ujar Arief.

  • Izin Tambang di Jabar Bakal Dievaluasi, KDM Tak Segan Cabut Jika Nakal

    Izin Tambang di Jabar Bakal Dievaluasi, KDM Tak Segan Cabut Jika Nakal

    JABAR EKSPRES -Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bakal mengevaluasi seluruh izin pertambangan di Jabar. Ia juga tidak segan mencabut izin tambang yang terbukti merusak lingkungan.

    Hal itu diungkapkan, Minggu (20/4). Ia menguraikan, sejauh ini pihaknya banyak menerima keluhan terkait aktivitas pertambangan di Jabar.

    “Mohon maaf tidak dapat mendatangi satu per satu. Tapi sikap kami jelas bahwa saya tidak akan berpihak pada penambang yang melanggar apalagi yang tidak berizin,” ucapnya dalam video yang juga dibagikan melalui akun medsosnya itu.

    Pria yang akrab disapa KDM itu melanjutkan, dalam waktu dekat bakal mengevaluasi seluruh izin tambang di Jabar.

    “Karena di era sebelumnya banyak izin yang dikeluarkan untuk tambang,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Komitmen Ketahanan Pangan dan Upaya Peningkatan Ekonomi Peternak Lewat Pesta Patok Domba

    Menurut KDM, tambang yang bertentangan dengan prinsip lingkungan, kesinambungan lingkungan, pembangunan berkelanjutan dan merusak infrastruktur akan dievaluasi.

    “Saya tegaskan tidak akan segan cabut izin tersebut. Bagi saya keberpihakan pada alam lingkungan dan masyarakat jauh di atas kepentingan penambang,” ucapnya.

    Sebelumnya, Satu tambang ilegal di Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, ditutup. Alasanya, pertambangan itu tidak berizin dan merusak lingkungan.

    Penutupan dilakukan oleh Tim Gabungan Pemprov Jabar, mereka terdiri dari Dinas ESDM, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta Satpol PP Kabupaten Cianjur.

    Selain itu, KDM juga sempat dibuat geram oleh aktivitas penambangan di Subang, kegiatan itu cukup mengotori jalan.

    BACA JUGA: Berhasil Juara, Domba Pesta Patok Alami Kenaikan Harga Jual

    Di sisi lain, Dinas ESDM Jabar sepanjang 2024, telah menindaklanjuti 176 titik tambang ilegal di Jabar. Hal tersebut, bagian dari respon aduan dari masyarakat. Tindak lanjutnya cenderung bersifat administratif, misalnya dalam bentuk surat teguran.

    Sebanyak 176 titik tambang ilegal itu tersebar di sejumlah kota kabupaten di Jabar.

    Rinciannya, di Kabupaten Sumedang 31 titik, Subang 24 titik, Bogor 23 titik, Sukabumi 20 titik, Bandung Barat 13 titik, Garut 12 titik, Tasikmalaya 12 titik, Pangandaran 9 titik, Purwakarta 8 titik. Kemudian Kota Tasikmalaya 6 titik, Kabupaten Bandung 5 titik, Bekasi 4 titik, Majalengka 4 titik, Ciamis 2 titik, Cirebon 2 titik dan Kuningan 1 titik.

  • Sebut Pelaku Seni Murahan, Polisi di Subang Klarifikasi dan Minta Maaf

    Sebut Pelaku Seni Murahan, Polisi di Subang Klarifikasi dan Minta Maaf

    JABAR EKSPRES – Baru-baru ini beredar luas di dunia maya video pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh anggota Polsek Kalijati, Aiptu Hendra Gunawan.

    Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rusdy Oyag Percussion, Aiptu Hendra terdengar menyebut bahwa, “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara.”

    Pernyataan tersebut menuai kekecewaan dari kalangan seniman dan masyarakat Kabupaten Subang.

    BACA JUGA: Ribuan Massa Aksi Solidaritas Palestina Kecam Penghianatan Israel Terkait Gencatan Senjata di Gaza

    Para pelaku seni di Subang menilai ucapan Aiptu Hendra merendahkan martabat profesi mereka.

    Menyikapi hal ini, Polres Subang bergerak cepat dengan menggelar pertemuan klarifikasi pada Sabtu, 19 April 2025, pukul 17.00 WIB.

    Pertemuan dilakukan  di Mapolres Subang dan dihadiri oleh jajaran pejabat utama, termasuk Kasat Intelkam, Kapolsek Kalijati, Kasi Humas, Kasi Propam, serta perwakilan seniman Subang, Joni Januar atau yang dikenal sebagai Raka AB.

    Dalam pertemuan itu, Aiptu Hendra menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh senimah dan masyarakat Subang.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menghina profesi seni.

    BACA JUGA: Capai 2.564 Jamaah, Bupati Bandung: Kuota Haji Kabupaten Bandung Terbanyak di Jabar

    “Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh seniman dan masyarakat. Saya tidak ada niat untuk menghina, dan saya sangat menghormati peran seniman dalam membangun budaya bangsa,” ujarnya melansir dari akun Instagram @polres_subang, Minggu (20/4/2025).

    Selain itu, Polres Subang menyampaikan Aiptu Hendra telah menjalani pemeriksaan internal oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Sie Propam), termasuk tes urine yang hasilnya menunjukkan negatif dari zat narkotika.

    Sebagai bentuk penanganan sementara, Aiptu Hendra ditempatkan dalam status penempatan khusus (patsus) di ruang Sie Propam Polres Subang.

    Para seniman pun mengapresiasi langkah cepat Polres Subang dalam menangani hal ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

    BACA: Tim Balap Binaan DAM Siap Berlaga di Honda Dream Cup Malang 2025

    Dalam pernyataan resminya, Polres Subang menegaskan komitmen untuk menjalin hubungan harmonis dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas seni, serta menjunjung tinggi etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.