kab/kota: bandung

  • Dedi Mulyadi Ubah Gerbang Gedung Sate Seperti Candi: Itu Bukan Cagar Budaya

    Dedi Mulyadi Ubah Gerbang Gedung Sate Seperti Candi: Itu Bukan Cagar Budaya

    Sementara itu, Humas Bandung Heritage Society sekaligus Ahli Cagar Budaya, Tubagus Adhi mengatakan, perubahan Gerbang Gedung Sate tidak salah untuk dilakukan. Sebab menurutnya, gerbang tersebut bukan termasuk bangunan cagar budaya.

    “Enggak ada pagar waktu masa kolonial itu. Sekarang ada pagar, itu penting. Gimana kalau seperti kemarin, yang ada pagar di DPRD aja dibakar,” kata Adhi.

    Adhi menejelaskan, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, boleh mengembangkan cagar budaya dengan penyesuaian kebutuhan saat ini. Namun, pengembangan cagar budaya tidak boleh menghilangkan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah bangunan.

    “Pagar itu penting bagi saya, tapi harus memberikan aksesibilitas bagi pejalan kaki termasuk difabel,” kata dia.

    Dia mengatakan, perubahan gerbang Gedung Sate sah untuk dilakukan. Mengingat, arsitektur utama Gedung Sate, J. Gerber merancang gedung yang dominan warna putih itu mengusung konsep arsitektur Art Deco dengan perpaduan tradisional dan kolonial.

    “Desain Gedung Sate itu kan gaya eksentrik ya atau bisa sebut Art Deco,” ucap dia.

    Adhi menilai sentuhan Candi Bentar pada gapura di pintu masuk area Gedung Sate ini menarik, karena menjadi hal baru. Berbeda dengan di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah yang sudah lebih dulu memberikan sentuhan Candi Bentar.

    “Gapura yang dapat sentuhan Candi Bentar itu keren, karena untuk saya pribadi ada nilai sejarah. Kalau di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah kan sudah menerapkannya, kalau di sini kan baru,” kata Adhi.

  • Buruh Demo Besar-besaran di Sekitar Istana-DPR Hari Ini, Berikut Tuntutannya

    Buruh Demo Besar-besaran di Sekitar Istana-DPR Hari Ini, Berikut Tuntutannya

    Jakarta

    Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh menggelar demonstrasi besar-besaran hari ini. Massa buruh menolak kenaikan upah minimum 2026 versi pemerintah yang disebut hanya naik rata-rata Rp 90 ribu per bulan.

    Presiden KSPI dan Partai Buruh Said Iqbal mengatakan demonstrasi ini akan digelar serentak di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta, kata Said, demo rencananya akan digelar di depan Gedung DPR dan di sekitar Istana.

    “Aksi ini merupakan gerakan nasional yang akan dilakukan secara serentak di kota-kota industri. Untuk wilayah Jakarta, aksi dipusatkan di Istana Negara atau di DPR RI pada tanggal 24 November 2025. Keputusan final apakah aksi dipusatkan di Istana atau DPR RI ditentukan sesuai dinamika lapangan,” kata Said Iqbal kepada wartawan, Senin (24/11/2025).

    Said mengatakan rencananya diperkirakan 15 ribu buruh akan ikut dalam aksi di Jakarta. Kemudian aksi juga akan digelar di Bandung tepatnya di Gedung Sate hingga kantor Gubernur Provinsi Banten.

    “Di Jakarta sendiri diperkirakan sebanyak lima belas ribu buruh akan ikut serta melakukan aksi nasional tersebut. Di Bandung, aksi akan berlangsung di Gedung Sate, Jawa Barat. Di Serang aksi dilakukan di Kantor Gubernur Provinsi Banten. Di Semarang massa buruh akan melakukan aksi di Kantor Gubernur Jawa Tengah,” ujar Said.

    Dalam aksi kali ini, buruh menolak kenaikan upah minimum 2026 versi pemerintah yang disebut hanya naik rata-rata Rp 90 ribu per bulan. Angka ini, kata Said, didapat dari nilai inflasi 2,65 persen, pertumbuhan ekonomi 6,12 persen dalam rentang waktu Oktober 2024 hingga September 2025.

    “Rata-rata upah minimum per bulan di Indonesia (rata-rata 38 provinsi) adalah tidak lebih dari Rp 3 juta per bulan. Maka rata-rata kenaikan upah minimum adalah di kisaran 90 ribu per bulan,” ujar Said.

    “Kedua, sebesar 7,77% yang berasal dari perhitungan 2,65 inflasi ditambah 1,0 indeks tertentu dikalikan 5,12 pertumbuhan ekonomi. Ketiga, tetap menggunakan sekurang-kurangnya kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen,” lanjutnya.

    Iqbal menyampaikan aksi ini menjadi peringatan agar pemerintah tidak gegabah dalam menentukan formula pengupahan. Dia menyebut aksi ini untuk menuntut penghormatan terhadap kesejahteraan dan martabat pekerja.

    “Aksi ini menjadi bentuk peringatan keras kepada pemerintah agar tidak gegabah dalam menentukan formula pengupahan serta tidak tunduk kepada tekanan oligarki pengusaha. Buruh tidak sedang meminta sesuatu yang berlebihan, tetapi menuntut penghormatan terhadap kesejahteraan dan martabat pekerja,” ujarnya.

    (whn/imk)

  • Nasib (Partai) Politik Anak Muda

    Nasib (Partai) Politik Anak Muda

    Nasib (Partai) Politik Anak Muda
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    GERAKAN
    politik anak muda saat ini di Indonesia berada di persimpangan. Partai yang membawa nama mereka di antara dua kemungkinan: energi pembaruan atau ornamen yang dipinjam elite lama.
    Di satu sisi, anak-anak muda yang melabuhkan diri pada permainan politik hadir dengan imajinasi politik yang lebih cair, menantang kemapanan, serta lebih dekat dengan isu-isu masa depan seperti iklim, kesehatan mental, ekonomi digital, dan transparansi
    kekuasaan
    .
    Namun, di sisi lain, gerakan politik mereka rawan “dibajak” oleh kekuatan lama yang mengendalikan sumber daya.
    Partai politik yang membawa identitas kemudaan kelihatan modern dan seperti harapan baru. Namun, ketika masuk ke dunia politik yang sebenarnya, anak muda hanya punya harapan, tapi hampir tidak punya peluang kemenangan.
    Sangat nyata bahwa politik itu bukan hanya soal harapan, ide, atau bahkan sekadar kejujuran. Politik butuh jaringan, orang lapangan, dan terutama uang. Ini bukan soal materialistis, tapi soal kenyataan.
    Seperti orang mau berlayar ke lautan, semangat saja tidak cukup. Harus ada kapal, mesin, bahan bakar, dan kru.
    Begitu juga dengan partai
    politik anak muda
    . Semangat kemudaan itu ibarat angin kencang yang bagus. Namun, kalau tidak ada kapal yang kuat, anginnya hanya lewat tanpa membawa ke mana-mana.
    Di media sosial anak muda bisa debat gratis. Mereka bisa bikin konten gratis. Namun, memenangkan pemilu itu butuh biaya sangat besar.
    Ada lebih dari 800.000 TPS di seluruh negeri. Setiap TPS butuh saksi. Saksi harus dilatih. Saksi harus makan. Saksi harus dapat transport.
    Belum lagi biaya kantor partai, konsolidasi ke daerah, rapat-rapat, spanduk, baliho, survei, alat peraga, dan mobilisasi massa.
    Sementara itu, anak muda masih tahap merintis hidup. Baru bekerja, gaji belum besar, belum punya bisnis besar, belum punya aset, dan belum punya jaringan pengusaha.
    Betul bahwa anak muda kuat di media sosial, tapi media sosial tidak mengisi kotak suara. Di ruang digital, anak muda menang trending, viral, ramai, dan bahkan penuh gagasan bagus.
    Kenyataannya, dari sejak “Firaun belum beristri pun”, pemilu akan dimenangkan yang mampu hadir sampai ke kampung-kampung, pelosok, desa terpencil.
    Di banyak daerah, orang memilih bukan karena melihat media sosial, tapi karena ketua RT bicara, tokoh agama memberikan rekomendasi, perangkat desa datang, keluarga besar menentukan, atau karena dapat bantuan langsung dari komunitas tertentu.
    Di sinilah partai anak muda berada dalam ketergantungan kepada modal. Sementara itu, kelompok pemodal politik selalu berhitung, partai ini punya peluang menang atau tidak. Jika peluang menang kecil, mereka tidak mau buang uang.
    Partai anak muda dianggap belum punya pengalaman, kedudukan dalam pemerintahan, jaringan pejabat, pengaruh di lembaga-lembaga negara.
    Jadi “para donatur” akan lebih memilih “bersedekah” kepada partai besar atau partai lama.
    Di sinilah kelemahan partai anak muda. Mereka menang dalam perdebatan, tapi kalah di lapangan. Partai mereka menang di layar HP, tapi kalah di TPS. Mereka punya suara di dunia maya, tapi tidak punya saksi di dunia nyata.
    Akhirnya, anak muda diolah elite lama yang membutuhkan simbol. Mereka ditampilkan sebagai wajah segar, jargon baru, gaya kekinian, tetapi pola yang menopangnya tetaplah kekuatan lama.
    Mereka ingin memperpanjang napasnya, tetapi dengan wajah yang terlihat lebih bersih dan diterima publik.
    Hukum besi perniagaan politik adalah para elit lama tidak akan mau membuang sumber daya. Itu rumus paten permainan kekuasaan di mana dan kapan pun.
    Selain itu, para elite pun tidak akan menyokong karena seseorang muda, melainkan kepada kelompok muda yang sudah memiliki modal awal juga, entah itu nama keluarga yang populer, orangtua yang pernah berkuasa, jaringan bisnis yang mapan, atau hubungan kuat dengan elite lama. Dengan kata lain, yang dibiayai mereka bukan “kemudaan”, tetapi “peluang”.
    Adapun anak muda yang bergerak dari bawah tetap saja terjebak dalam lingkaran realitas. Mereka punya idealisme, punya gagasan, punya dukungan emosional dari sebagian publik, tetapi tidak punya daya dorong finansial untuk melangkah jauh.
    Kampanye kreatif mereka di media sosial hanya menarik, tetapi tidak mampu menandingi kekuasaan modal ketika pemilihan tiba.
    Di TPS, yang jumlahnya ratusan ribu itu, suara ditentukan bukan oleh viralnya video, tetapi oleh konsolidasi rapat, struktur saksi, distribusi logistik, dan kemampuan menjaga suara. Sudah barang tentu, semuanya mahal.
    Realitas pahit inilah yang membuat partai anak muda sering kali hanya berhenti pada level harapan. Mereka menjadi inspirasi, bukan kemenangan. Mereka menggetarkan forum diskusi, tetapi tidak menggerakkan perolehan kursi.
    Akhirnya, satu-satunya jalan agar figur muda bisa melaju adalah bergabung dengan kekuatan lama, baik dalam bentuk dukungan finansial, warisan nama, atau jaringan keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelaku Penusukan Pemuda di Ciwastra Ditangkap, Motif Diduga Karena Cekcok di Jalan

    Pelaku Penusukan Pemuda di Ciwastra Ditangkap, Motif Diduga Karena Cekcok di Jalan

    Liputan6.com, Bandung – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung menangkap pelaku penusukan terhadap seorang pemuda berinisial HSJ alias A yang tewas di kawasan Ciwastra, Kota Bandung, pada Jumat malam, 21 November 2025. Pelaku berinisial AP ditangkap tak lama setelah kejadian.

    Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Anton, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB ketika pelaku dan korban tidak sengaja berpapasan di jalan saat sama-sama mengendarai sepeda motor.

    “Pelaku merasa kesal kepada korban karena pada saat mengendarai sepeda motor ketika dia belok arah, dia tidak memberikan lampu isyarat atau sen. Kemudian pelaku menegur korban dan terjadilah percekcokan mulut dan terjadi perkelahian,” ujar Anton saat konferensi pers di Kantor Satreskrim Polrestabes Bandung, Minggu (23/11/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan, korban sempat meminta maaf. Namun, pelaku disebut masih dalam pengaruh obat-obatan hingga tetap melanjutkan aksinya.

    “Korban sempat meminta maaf, tapi pelaku juga dalam pengaruh obat-obatan,” kata Anton.

    Pelaku kemudian mengeluarkan pisau yang dibawanya dan menusuk korban di bagian dada kiri hingga mengenai jantung.

    “Luka tusuk cuma satu, di dada menembus jantung. Dia selalu membawa itu, senjatanya. Pelaku tidak saling mengenal. Si korban tidak memberikan sen, dongkol dia. Kemudian cekcok terus dikejar sama pelaku,” jelasnya.

     

    Seorang anggota TNI menjadi korban penusukan di tempat hiburan malam kawasan Jakarta Selatan. Berawal dari adu argumen dengan pelaku, anggota TNI itu mendapat 13 tusukan di tubuhnya.

  • Buka Family Run, Wamenag Soroti Angka Keretakan Keretakan Rumah Tangga di Jabar Mencapai 90 Ribu Kasus

    Buka Family Run, Wamenag Soroti Angka Keretakan Keretakan Rumah Tangga di Jabar Mencapai 90 Ribu Kasus

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan nasional yang kuat.

    Pernyataan itu disampaikan saat membuka kegiatan Sakinah Family Run 5K di Pintu Barat GOR Saparua, Bandung, Minggu (23/11/2025).

    Kegiatan yang diikuti ribuan peserta tersebut menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu ketahanan keluarga. Jawa Barat menjadi salah satu fokus perhatian, menyusul data pada 2024 yang mencatat hampir 90.000 kasus keretakan rumah tangga di provinsi tersebut.

    “Tantangan yang kita hadapi di Jawa Barat, dengan angka keretakan rumah tangga yang cukup tinggi, harus menjadi perhatian bersama. Ini adalah potensi kerugian sosial yang harus kita mitigasi,” ujar Romo Syafi’i.

    Ia menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil yang menentukan arah masa depan bangsa. Karena itu, ketahanan keluarga menjadi bagian penting dari pembangunan nasional.

    “Ketahanan satu bangsa diawali dari ketahanan keluarga. Jika keluarga baik, harmonis, dan kokoh, maka kehidupan nasional kita juga akan kuat. Maka, mari jadikan momen ini untuk merawat kebersamaan,” tegasnya.

     

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Indonesia 2022, sebanyak 447.743 kasus perceraian terjadi pada tahun 2021. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 291.677 perkara.

  • Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Jakarta

    Komunitas pencinta Toyota Corolla Altis yang tergabung dalam Altis Indonesia Community (ALTIC) merayakan hari jadinya yang ke-14 tahun. Perayaan 14 tahun ALTIC digelar pada Sabtu, 15 November 2025 di GR Garage Pantai Indah Kapuk (PIK).

    Perayaan anniversary Altis Indonesia Community dihadiri oleh lebih dari 200 member beserta keluarga menggunakan 120 unit Toyota Altis. Member yang ikut perayaan ulang tahun ini tersebar dari berbagai chapter seperti Chapter Banten, Bogor, Tangerang Raya, Bekasi, Bandung, Ciayumajakuning, Jawa Tengah, Barlingmascakeb, serta Region Jakarta, Bekasi, dan Depok, termasuk beberapa komunitas pencinta otomotif dari area Jabodetabek.

    Mengusung tema “ALTIC 14th Drive The Next Level & Gazoo Racing’, rangkaian acara meliputi Car Meet Up serta kompetisi GR Simulator antar perwakilan Chapter dan Region. Selain itu, ALTIC juga melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan PIK 2 sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Tidak ketinggalan, tersedia juga layanan servis berkala, tune-up, dan ganti oli yang difasilitasi oleh GR Garage by Auto2000.

    “Tahun ke tahun, perhelatan HUT ALTIC menjadi ajang pamungkas bagi seluruh member untuk mempererat silaturahmi dan menyatukan visi ke depan. Dengan semangat ‘Pushing the Limits for Better’ dari GAZOO Racing, kami mengadakan lomba balap virtual menggunakan GR Simulator untuk memberikan pengalaman berkendara yang mendekati nyata dari kendaraan GR Toyota. Harapannya, melalui simulator berteknologi tinggi ini, para member bisa merasakan sensasi kecepatan, ketegangan, dan strategi layaknya berada di lintasan balap sungguhan,” ujar Muhammad Febriansyah Ibrahim, Ketua Umum ALTIC.

    Saat ini, ALTIC memiliki sekitar 1.500 member yang tersebar di 13 Chapter dan 4 Region di seluruh Indonesia. Komunitas pencinta Toyota Altis ini mengusung tagline “We are not just a brotherhood, we are family” sehingga semakin mempererat kekeluargaan.

    (rgr/mhg)

  • Ruang Berekspresi di Jabar Kurang, Grup Band Antre Ikuti Kompetisi Amplified Nation
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 November 2025

    Ruang Berekspresi di Jabar Kurang, Grup Band Antre Ikuti Kompetisi Amplified Nation Bandung 23 November 2025

    Ruang Berekspresi di Jabar Kurang, Grup Band Antre Ikuti Kompetisi Amplified Nation
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Minimnya ruang berekspresi bagi musisi muda di Jawa Barat memicu antusiasme luar biasa dari band-band amatir untuk mengikuti kompetisi Amplified Nation.
    Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
    PKB

    Jawa Barat
    sebagai wadah bagi para musisi di tatar Pasundan.
    Ketua DPW PKB Jawa Barat,
    Syaiful Huda
    mengungkapkan, setelah pandemi Covid-19, kesempatan bagi anak-anak band untuk mengekspresikan diri menjadi sangat terbatas.
    Hal ini mendorong pihaknya untuk menyediakan panggung bagi musisi yang haus akan ruang ekspresi.
    “Semangatnya pasca pandemi Covid-19, kompetisi band itu sangat jarang bahkan hilang. Makanya kami membuat
    Amplified Nation
    untuk memberi ruang bagi anak-anak band untuk bisa berkompetisi,” kata Huda dalam konferensi pers Amplified Nation di Kantor DPW PKB Jawa Barat, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota
    Bandung
    , Minggu (23/11/2025).
    Antusiasme peserta terlihat jelas, di mana hanya dalam waktu tiga jam setelah pendaftaran dibuka, sudah terdaftar puluhan band amatir.
    Mengingat banyaknya pendaftar, panitia terpaksa membatasi waktu pendaftaran menjadi hanya tiga hari dengan total 70 band yang mendaftar.
    Menariknya, tidak hanya dari Jawa Barat, grup band amatir yang mendaftar juga berasal dari DKI Jakarta.
    Setelah proses seleksi ulang dari 70 pendaftar, diputuskan bahwa hanya 55 band yang disahkan sebagai peserta.
    Kompetisi ini akan menampilkan 10 peserta terbaik yang akan mengikuti babak final pada 30 November mendatang, bersamaan dengan digelarnya Musyawarah Wilayah PKB Jawa Barat.
    “Untuk pemenang, selain uang pembinaan, kami juga akan fasilitasi untuk rekaman karya-karya mereka,” imbuh Huda.
    Huda juga memastikan bahwa dengan tingginya animo tersebut, PKB Jabar berencana menjadikan Amplified Nation sebagai agenda rutin yang digelar setiap tahun.
    Menurutnya, banyaknya peserta yang mendaftar menunjukkan bahwa pelaku industri kreatif, khususnya dalam bidang musik, sangat membutuhkan ruang berekspresi.
    Ia berharap ajang Amplified Nation dapat meningkatkan gairah industri musik tanah air, khususnya di Jawa Barat, yang telah melahirkan banyak musisi kondang.
    “Tumbuhnya band-band ini karena ada ruang ekosistem yang bisa difasilitasi. Saya bersyukur mereka tidak anti partai, walaupun kami niat sebenarnya tulus saja. Tulus ingin ada panggung aksi untuk mereka bisa mengekspresikan apa yang menjadi gagasan jadi aktivitas mereka bermusik. Tapi mereka oke, mereka enggak masalah, termasuk ketika ditawarkan untuk membawa lagu-lagu PKB,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 November 2025

    Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan Bandung 23 November 2025

    Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Dunia seni sandiwara Indramayu berduka setelah dua seniman, Aolia Fuji Lestari atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Nok Ool, serta ibunya, Mimi Keni, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
    Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang,
    Indramayu
    , pada Sabtu (22/11/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
    Kabar duka ini cepat menyebar di media sosial, memicu rasa kehilangan yang mendalam di kalangan warganet.
    Darka (61), suami
    Mimi Keni
    sekaligus ayah
    Nok Ool
    , mengkonfirmasi bahwa istri dan anaknya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan sepulang dari pementasan sandiwara di Desa Rambatan Wetan.
    “Mohon doanya untuk almarhumah,” ungkap Darka, Minggu (23/11/2025).
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Indramayu, IPDA Masnan, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi saat keduanya melintas menggunakan sepeda motor.
    Diduga karena mengantuk, mereka menabrak sebuah truk yang terparkir di pinggir jalan.
    “Korban meninggal dunia di tempat,” ujar Masnan.
    Jenazah keduanya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, daerah tempat tinggal mereka.
    Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menyampaikan belasungkawa dan mengunjungi rumah duka.
    “Semoga almarhumah husnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini,” kata Syaefudin.
    Ungkapan duka juga datang dari para penggemar. Nok Ool dan Mimi Keni dikenal luas di dunia sandiwara Indramayu.
    Karakter mereka yang jenaka, energik, dan kemampuan untuk menghibur penonton membuat mereka sering diundang untuk tampil di berbagai daerah.
    “Nok Ool itu kayak ibunya (Mimi Keni), lucu, bisa nari, bisa nyanyi, di medsos juga sering viral. Pastinya kehilangan sekali,” ujar Tardi (44), seorang penggemar yang berasal dari Kecamatan Jatibarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerap Meresahkan Warga, Puluhan Anggota Geng Motor di Bandung Diamankan Polisi

    Kerap Meresahkan Warga, Puluhan Anggota Geng Motor di Bandung Diamankan Polisi

    Liputan6.com, Jakarta – Jajaran Polrestabes Bandung menangkap sebanyak 25 orang pelajar SMP dan SMA yang tergabung dalam sejumlah kelompok berandalan bermotor atau geng motor. Mereka ditangkap saat melakukan tawuran dan menyerang warga yang dilewati kelompok-kelompok tersebut saat melakukan konvoi di Kota Bandung.

    Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono melalui Kabagops Polrestabes Bandung, AKBP Asep Saefudin mengatakan, penangkapan itu berawal dari patroli yang dilakukan petugas gabungan tim Prabu, Perintis Presisi, dan jajaran polsek. Mereka pun mendapatkan laporan bahwa sekelompok orang di beberapa kawasan telah meresahkan masyarakat.

    “Saat tim gabungan patroli Polrestabes Bandung melaksanakan patroli di jalan Cihampelas, Antapani, Cihaurkuku, dan sekitar terminal, kita mendapatkan sekitar 25 orang berandal bermotor yang langsung ditangkap, sekarang kita amankan di Polrestabes Bandung. Kemudian ada senjata tajam dan ada beberapa barang bukti yang lainnya,” jelas Asep di Mapolrestabes Bandung, Minggu (23/11/2025).

    Saat penangkapan, kata dia, para remaja tersebut tengah melakukan konvoi di sekitar Kota Bandung. Kemudian, mereka menyerang warga yang sedang berada dipinggir jalan tanpa dengan alasan.

    “Mereka melakukan rolling dan melakukan penyerangan baik terhadap warga dan masyarakat yang sedang nongkrong. Dan mereka juga ada kegiatan untuk bentrok dari kelompok yang lain, sehingga warga pun menjadi kesal dan melakukan perlawanan terhadap geng motor ini,” ucap Asep.

    Asep mengatakan, para remaja yang ditangkap dan terlibat kejahatan jalanan rata-rata masih berada di bawah umur. Polisi pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dilakukan pendampingan.

    “Setelah kita data tadi ada pelajar di tingkat SMP, ada SMA, dan rata-rata mereka berada di usia 14, 15, 16, sampai dengan 17 tahun. Betul, (koordinasi) dengan bapas dan ada pendampingan dari para orang tuanya atau dari pengacara,” kata Asep.

     

  • Serahkan Manifesto ke Dedi Mulyadi, Tokoh Jabar Soroti Krisis Sistemik Sunda
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 November 2025

    Serahkan Manifesto ke Dedi Mulyadi, Tokoh Jabar Soroti Krisis Sistemik Sunda Bandung 23 November 2025

    Serahkan Manifesto ke Dedi Mulyadi, Tokoh Jabar Soroti Krisis Sistemik Sunda
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    — Majelis Musyawarah Sunda (MMS) menyerahkan Manifesto MMS ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dokumen tersebut merupakan peta jalan pemulihan martabat dan masa depan Tatar Sunda dalam lanskap Indonesia modern.
    Presidium Pinisepuh MMS, Dindin S Maolani menegaskan, tantangan yang dihadapi masyarakat
    Sunda
    sudah melampaui persoalan sektoral.
    “Persoalan Sunda hari ini bukan sekadar daftar keluhan tetapi masalah sistemik yang rumit dan harus diselesaikan melalui kepemimpinan kolektif dan keberanian mengambil keputusan strategis,” ujar Dindin dalam rilisnya, Minggu (23/11/2025). 
    Dindin mengurai fakta ketimpangan fiskal atas kekayaan alam yang terus diekstraksi tanpa imbal balik yang adil, kebudayaan yang terpinggirkan, pendidikan yang tertinggal, hingga rapuhnya ekonomi rakyat.
    Ia juga menyoroti kepemimpinan kolektif yang mulai tumbuh tetapi belum terkonsolidasi.
    Prosesnya mencakup penyusunan Policy Brief, notulensi rapat Pinisepuh, serta kajian Komisi A dan B Panata Pikir sebagai dasar perumusan langkah konkret.
    Dari rangkaian pembahasan, MMS menetapkan empat agenda strategis sebagai arah perjuangan peradaban Sunda ke depan, sekaligus kontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.
    Pertama, penguatan jati diri dan kebudayaan sunda. Fokusnya pada Revolusi Pendidikan Karakter Sunda, kebijakan afirmatif bahasa dan toponimi, serta pembentukan Dana Abadi Kebudayaan Sunda Raya.
    Kedua, penataan relasi pusat–daerah, diwujudkan melalui reforma keadilan fiskal, integrasi Sunda Raya dengan konsep Benelux, pencabutan moratorium pemekaran CPDOB secara selektif, dan evaluasi kebijakan strategis nasional di Tatar Sunda.
    Ketiga, pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Berisi audit sistemik terhadap Proyek Strategis Nasional di wilayah Sunda, reforma agraria kultural dan ekonomi rakyat, serta pengembangan Indeks Kesejahteraan Sunda Raya berbasis data presisi.
    Keempat, penguatan sistem kepemimpinan Sunda.
    Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , menekankan pentingnya masyarakat Sunda kembali kepada jati diri sebagai bangsa yang menjunjung alam.
    “Kalau sekarang saya bersihkan pemukiman di bantaran sungai, itu agar muara sungai membaik lagi dan mendukung pemulihan kondisi gunung,” ujarnya.
    Wamendagri Akhmad Wiyagus mengajak masyarakat Sunda untuk menatap ke depan dan memperkuat kerja sama berbasis nilai-nilai luhur.
    Ia menekankan pentingnya spirit silih asah, silih asih, silih asuh sebagai fondasi kebersamaan.
    Di akhir penyampaian, Dindin kembali menyerukan gerakan perubahan bagi masyarakat Sunda.
    “Kami menyerukan kebangkitan Sunda Raya melalui empat agenda perubahan agar tanah ini kembali berdiri bermartabat dengan keadilan fiskal budaya yang mulia kesejahteraan rakyat dan kepemimpinan yang terhormat demi masa depan anak cucu,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.