kab/kota: bandung

  • Hari Angkutan Nasional 2025: Menelusuri Perjalanan DAMRI yang Berawal dari Cikar – Page 3

    Hari Angkutan Nasional 2025: Menelusuri Perjalanan DAMRI yang Berawal dari Cikar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hari Angkutan Nasional diperingati setiap 24 April. Tahun ini, peringatan Hari Angkutan Nasional 2025 jatuh pada Kamis, 24 April 2025 memberikan kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk kembali menegaskan komitmen terhadap pentingnya transportasi umum dalam pembangunan nasional.

    Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran vital transportasi umum dalam mengurangi kemacetan dan polusi, masalah serius yang dihadapi banyak kota besar di Indonesia.

    Sejarah Hari Angkutan Nasional telah dimulai sejak 1977, menandai tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan transportasi umum. Sejak saat itu, setiap tahun peringatan ini dirayakan dengan berbagai kegiatan, dari seminar hingga kampanye publik, semuanya bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum.

    Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum yang lebih besar lagi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran lingkungan dan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, peran transportasi umum menjadi semakin krusial. Maka dari itu, peringatan Hari Angkutan Nasional 2025 akan lebih menekankan pada manfaat nyata penggunaan transportasi umum bagi masyarakat dan lingkungan.

    Di tengah momentum Hari Angkutan Nasional pada Kamis pekan ini, yuk sejenak mengenali salah satu angkutan umum darat yang populer terutama bagi Anda yang pernah kuliah di Jatinangor dan Bandung, Jawa Barat. Atau Anda yang sering  ke bandara dengan memakai bus ini yakni bus Damri.

    Mengutip laman damri.co.id, sejarah angkutan nasional tidak lepas dari pendirian Jawa Unyu Zidousha dan Zidousha Sokyoku pada 1943 di Indonesia. Ketika itu masih dalam penjajahan Belanda, dan sekarang dikenal dengan Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia (DAMRI).

    Sejarah Damri beradal dari Cikar yang angkutan gerobak yang didorong oleh dua ekor sapi. Cikar beroperasi saat DAMRI masih bernama Jawa Unyu Zidousha sebagai angkutan barang dan Zidousha Sokyoku sebagai angkutan penumpang.

     

     

  • Ridwan Raharja Resmi Jabat Plh Bawaslu Bandung Barat Gantikan Riza Nasrul Falah

    Ridwan Raharja Resmi Jabat Plh Bawaslu Bandung Barat Gantikan Riza Nasrul Falah

    JABAR EKSPRES – Ridwan Raharja resmi ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Penggantian ini terjadi setelah mantan Ketua Bawaslu KBB Riza Nasrul Falah Sopandi dicopot dari jabatannya karena tersandung kasus penyalahgunaan narkoba.

    Sekedar diketahui, Riza Nasrul Falah, ditangkap polisi lantaran ketahuan mengonsumsi narkotika jenis sabu pada awal Maret 2025.

    Riza diciduk bersama dua orang rekannya di Cililin, Bandung Barat saat sedang mengonsumsi sabu. Riza selaku pemakai narkoba diketahui sudah menjalani rehabilitasi.

    “Iya benar saya ditunjuk sebagai Plh Ketua Bawaslu Bandung Barat,” kata Plh Ketua Bawaslu KBB, Ridwan Raharja saat dikonfirmasi, Kamis 24 April 2025.

    BACA JUGA: Polisi Hanya Diam saat Ormas Lakukan Kekerasan, Warga Sukahaji Tuntut Tindakan Tegas!

    Menariknya, posisi Ridwan Raharja yang sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (P2HM) Bawaslu Bandung Barat, kini ditempati oleh Riza Nasrul Falah Sopandi.

    “Benar, untuk Kordiv P2HM ditempati oleh Riza,” katanya.

    Dikatakan Ridwan, keputusan tersebut telah disepakati melalui rapat pleno Bawaslu Bandung Barat.

    “Saat pleno Bawaslu, Riza pun turut hadir, dan keputusan ini sudah melalui rapat pleno,”tambahnya.

    Kendati begitu, Ridwan menegaskan, terkait jabatan baru Riza masih bersifat sementara sebab masih menunggu proses hukum yang tengah berjalan.

    “Dia (Riza Nasrul Falah Sopandi) hanya dinonaktifkan sebagai ketua, tidak sebagai anggota,” jelas Ridwan.

    BACA JUGA: Pengamat Pendidikan Tanggapi Polemik Sengeketa Lahan SMANSA Bandung : Lihat dari Dua Aspek!

    Disinggung terkait resiko polemik yang akan muncul akibat keputusan tersebut, Ridwan tidak menampik bahwa Bawaslu KBB mendapat banyak sorotan negatif dari masyarakat. Bahkan akun media sosial resmi Bawaslu KBB pun dipenuhi komentar dan hujatan dari warganet.

    “Kalau tercoreng, jelas iya. Media sosial kita juga banyak menerima hujatan dari masyarakat, tapi itu sudah risiko,” katanya.

    Penunjukan Riza sebagai kordiv di tengah status hukumnya yang belum tuntas dikhawatirkan menimbulkan polemik lanjutan. Meski demikian, Ridwan menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku.

  • Polisi Hanya Diam saat Ormas Lakukan Kekerasan, Warga Sukahaji Tuntut Tindakan Tegas!

    Polisi Hanya Diam saat Ormas Lakukan Kekerasan, Warga Sukahaji Tuntut Tindakan Tegas!

    JABAR EKSPRES – Insiden pemukulan dan intimidasi menimpa warga Kampung Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, viral di media sosial setelah rekaman ibu‑ibu dipukuli tersebar, Senin (21/4) kemarin.

    Peristiwa bermula saat warga mendatangi lahan sengketa bekas lahan terbakar yang kini diklaim seorang bernama Junus. Mereka datang untuk menanyakan legalitas pemagaran.

    “Saya masih menunggu proses persidangan. Ketika tahu ada pagar dipasang, kami datang baik‑baik dan tanya, ‘Apakah ini sudah resmi?’” kata Yuriani (33), ibu tiga anak, kepada wartawan di lokasi, beberapa waktu lalu.

    Alih‑alih mendapat penjelasan, warga justru dihadang sekelompok orang bertanda pita biru. Menurut Yuriani, ormas itu membentak dan mengancam: “Udah, biarin saja. Kalau ada yang melawan, ibu‑ibu sekalipun, kita hadapi.”

    Dia menambahkan, tak lama, bentakan berubah jadi kekerasan fisik: dorong‑dorongan, bogem mentah, hingga lemparan batu. “Saya dipukul, didorong, diinjak, bahkan dilempari batu. Kakak saya coba membantu, tapi malah ditahan,” ujarnya.

    Menurutnya, pada saat kejadian, ada sekira 20 orang anggota ormas terus mendesak hingga malam, menutup akses jalan dengan petasan dan menimbulkan panik warga.

    Meski polisi terlihat di seberang jalan, mereka tak turun menengahi. Warga akhirnya melapor ke Polrestabes Bandung. “Ini bukan kali pertama. Di rumah kami juga pernah dapat ancaman pembakaran, semua terencana,” kata Yuriani.

    Lebih memilukan, anak‑anak kecil juga terkena lemparan batu saat pulang sekolah. “Kami hanya ingin kejelasan status tanah. Dimiliki siapa, atas dasar apa. Bukan teror,” tegas Yuriani.

    Satu dari sekian warga yang sudah hidup selama tiga generasi di Sukahaji itu berharap, pemerintah menghentikan semua aktivitas di lahan itu sampai keputusan pengadilan dan BPN keluar.

    Di tempat terpisah, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengimbau semua pihak menahan diri dan menghormati proses hukum. “Kami prihatin dengan insiden ini. Harapannya, dialog dan mediasi yang adil menjadi jalan keluar hingga ada keputusan final,” katanya.

  • Pengamat Pendidikan Tanggapi Polemik Sengeketa Lahan SMANSA Bandung : Lihat dari Dua Aspek!

    Pengamat Pendidikan Tanggapi Polemik Sengeketa Lahan SMANSA Bandung : Lihat dari Dua Aspek!

    JABAR EKSPRES – Polemik sengketa lahan antara Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 atau SMANSA Kota Bandung dan Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK), kini telah menjadi sorotan sejumlah pihak salah satunya Pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan (UPI), Cecep Darmawan.

    Dalam tanggapannya terhadap persoalan antara SMANSA dan PLK tersebut, menurut Cecep penggugat harus melihat dari dua aspek yang berbeda.

    Menurutnya jika dilihat dari aspek hukum, sengketa lahan ini tidak harus selalu diselesaikan di pengadilan. “Kalau memang lahan itu punya pihak penggugat, nah selain bisa diselesaikan di pengadilan, tetapi juga bisa di luar pengadilan atau non pengadilan seperti dimusyawarahkan atau dimediasi dulu,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (24/4/2025).

    Sementara itu untuk aspek yang kedua, Cecep menilai bahwa penggugat harus bisa melihat dari sisi masa depan anak bangsa.

    BACA JUGA:Tanggapi Putusan Sengketa Lahan SMANSA dari PTUN, Pihak Sekolah: Kami Serahkan Sepenuhnya ke Biro Hukum Jabar!

    “Dan kalau memang nanti misalnya putusan akhir ini dimenangkan (penggugat),  itu jangan sampai diusir, tetapi harus dari aspek-aspek lain seperti masa depan anak-anak (para siswa) maupun hal lainnya itu harus dilihat juga,” ungkapanya

    Lebih lanjut, Cecep mengungkapkan bahwa SMAN 1 Kota Bandung khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) harus segera melakukan berbagai cara agar bisa memenangkan persoalan tersebut. Pasalnya, kata dia, persoalan ini telah membuat kekhawatiran khususnya para orang tua siswa.

    “Khususnya pemerintah provinsi, itu juga harus memikirkan hal pahitnya. Misal jika memang nanti kalah, itu harus bisa meyakinkan kepada siswa untuk tetap tenang, kalau perlu gubenur melakukan pertemuan dengan para orang tua untuk meyakinkan bahwa akan terus mengawal sehingga siswa nantinya akan tetap tenang belajarnya, dan tidak akan kehilangan haknya sebagai pelajar,” ungkapnya.

    Maka dari itu, dengan adanya persoalan ini, Cecep berharap dalam proses hukum yang hingga kini masih berjalan, Majelis Hakim bisa memutuskan seadil-adilnya.

    BACA JUGA:Tuntut Keputusan PTUN Dibatalkan! Siswa SMAN 1 Bandung Gelar Aksi Save SMANSA!

    “Kita berharap dari proses hukum itu dimenangkan oleh pemerintah (SMAN 1), dan hakim juga bisa memutuskan seadil-adilnya apalagi ini kan menyangkut soal lembaga pendidikan,” imbuhnya.

  • Menhub dukung reaktivasi jalur kereta di Jabar demi pacu ekonomi

    Menhub dukung reaktivasi jalur kereta di Jabar demi pacu ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur-jalur kereta, termasuk rute Bandung- Pangandaran guna memacu peningkatan ekonomi daerah tersebut.

    “Kita sih mendukung kalau memang itu dinilai sebagai salah satu menggerakan ekonomi atau pariwisata di Jawa Barat,” kata Menhub dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dudy menyampaikan hal itu ketika awak media mengkonfirmasi mengenai apakah telah ada komunikasi antara dirinya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai reaktivasi jalur-jalur kereta di Jabar.

    “Kemarin kan Gubernur (Jawa Barat) menginginkan supaya ada beberapa jalur yang reaktivasi,” ujar Menhub.

    Menurut Menhub, reaktivasi jalur kereta memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi serta sektor pariwisata daerah, terutama bagi destinasi yang memiliki potensi wisata seperti Pangandaran.

    Meski tidak menjelaskan secara rinci bentuk dukungan Kementerian Perhubungan, Menhub menegaskan bahwa langkah itu akan sangat positif apabila dilaksanakan untuk mendongkrak perekonomian daerah.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, reaktivasi jalur kereta Bandung – Pangandaran menjadi fokus pertama dari Provinsi Jawa Barat, dibandingkan rencana reaktivasi lainnya.

    “Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu yang eksistensi saat ini baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangan di Bandung, Rabu (16/4).

    Dedi mengatakan, Pemprov Jabar akan memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat dengan memanfaatkan kereta api yang disebutnya merupakan transportasi yang paling murah.

    Menurut Dedi, kereta api bisa mendukung pariwisata karena sifatnya yang massal dan antimacet.

    “Kereta api sebenarnya jalur transportasi yang paling murah, ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya,” ujar Dedi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertama Kali Gelar Karya di Luar Sekolah, SMKN 3 Bandung Adakan D3KAVAGANZA

    Pertama Kali Gelar Karya di Luar Sekolah, SMKN 3 Bandung Adakan D3KAVAGANZA

    JABAR EKSPRES – Untuk pertama kalinya SMKN 3 Bandung melaksanakan gelar karya dan pemutaran film siswa di luar sekolah. Event yang bertajuk ‘D3KAVAGANZA’ berlangsung selama dua hari di Bandung Creative Hub (BCH), mulai dari Kamis (24/4) sampai Jumat (25/4) besok.

    Kepala Program Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) SMKN 3 Bandung, Mohamad Ismail mengatakan, gelar karya tersebut merupakan hasil kolaborasi siswa dengan guru. Termasuk melibatkan sponsor dari pihak eksternal.

    Untuk event sendiri DK Vaganza ini projek kolaborasi pembelajaran berbasis projek. Kita kita berkolaborasi siswa dengan guru untuk merancang sebuah gelar karya.

    “Dimana khusus siswa kelas 12 program DKV menampilkan film. Ini inline dengan uji kompetensi. Lalu lantai satu BCH ada menampilkan hasil siswa belajar kelas satu dan dua,” ungkap Ismail kepada Jabar Ekspres di sela-sela pemutaran film, Kamis (24/4).

    BACA JUGA: Lahan Strategis, Dedi Mulyadi Duga Ada Pihak Berkepentingan di Balik Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

    Dia menjelaskan, D3KAVAGANZA hasil kolaborasi tiga angkatan. Menurutnya ini ibarat tugas akhir bagi siswa DKV. Inipun merupakan proyek jangka panjang. Disusun secara terencana dari sejumlah tahapan. Mulai praproduksi hingga post produksi.

    “Tapi produksi dari Januari sampai maret. Hampir semua film mereka membuat post atau original song sendiri. Kami serahkan kepada anak soal produksi, kami guru hanya memonitoring, fasilitasi, memotivasi dan membimbing,” jelasnya.

    “Ini mungkin puncak dari gelar karya tapi kita melibatkan kelas 10 dan 11, mereka menampilkan kerajinan dan hasil karya tugas pelajaran; ada nirmana, design logo, digital art, video iklan,” sambung Ismail.

    Dia menambahkan, khusus bagi siswa kelas 11, mereka terlibat dalam unsur panitia. Mulai dari venue hingga sponsorship. Jelas ini kali pertama digelar di luar sekolah. Biasanya menurut Ismail, gelar karya berada di dalam sekolah.

    BACA JUGA: Jelang SPMB, Pemkot Bandung Tunggu Lampu Hijau Pemprov Jabar Terkait Pelaksanaan Program RMP di Tingkat SMA

    “Kita berani ekspose melihat potensi dari anak-anak. Sudah saatnya ekspose di luar. Untuk karya tiap kelas satu. Tinggal bahan evaluasi tahun berikutnya adalah kekompakan kelas. Karena ini kerja tim yang tidak kecil. Satu kelas 36 siswa,” tambahnya.

  • Bupati Bandung Harap Panen Raya Jagung di Arjasari Dukung Swasembada Pangan Nasional

    Bupati Bandung Harap Panen Raya Jagung di Arjasari Dukung Swasembada Pangan Nasional

    JABAR EKSPRES  – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, berharap panen raya jagung di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, bisa menjadi langkah konkret dalam mendukung swasembada pangan nasional.

    Panen ini juga merupakan bagian dari rencana aksi 100 hari kerja Bupati Bandung periode 2025–2030.

    “Kami bersama Forkopimda melaksanakan Panen Raya Jagung, dalam rangka mendorong dan membantu program ketahanan pangan nasional yang juga masuk ke dalam program 100 hari kerja,” kata Dadang saat kegiatan panen raya yang digelar Kamis (24/4/2025).

    Lahan seluas 180 hektare tersebut dikelola bersama oleh Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Kodim 0624/Kabupaten Bandung.

    BACA JUGA: TPS di Cimahi Bakal Dilengkapi Insinerator, Pemkot Dorong Sirkular Ekonomi dari Sampah

    Dari total lahan yang tersedia, 75 hektare telah ditanami jagung pakan dan menghasilkan rata-rata 13 ton per hektare. Selain jagung, sebagian lahan juga ditanami padi gogo.

    Dadang menilai pemanfaatan lahan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, dan TNI mampu memberi manfaat langsung kepada masyarakat.

    “Ini membuktikan bahwa lahan yang sebelumnya belum dimanfaatkan oleh petani, sekarang sudah bisa digunakan untuk mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.

    Ia juga mengapresiasi peran Unpad, Kodim 0624, dan para petani yang terlibat dalam pengelolaan dan panen jagung ini.

    BACA JUGA: Duga Ada Pihak Berkepentingan di balik Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Dedi Mulyadi: Bukan Murni Gugatan PTUN!

    Menurutnya, para petani yang terlibat juga telah menerima upah kerja (HOK) serta 10 persen hasil panen sebagai bentuk pembagian manfaat langsung.

    “Ini salah satu terobosan yang luar biasa. Bukan hanya jagung yang ditanam, tapi juga padi dan keputusan-keputusan lain yang mendukung swasembada pangan, terutama di Kabupaten Bandung,” ucap Dadang.

    Sementara itu, Komandan Kodim 0624/Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra, menambahkan jika panen ini merupakan bagian dari program strategis nasional dalam mendukung ketahanan pangan yang digagas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

    “Ini salah satu program strategis, karena ketahanan pangan merupakan program khusus dari Pak Prabowo, dan kami laksanakan di setiap kabupaten, termasuk di sini,” kata Tinton.

  • Para Pewaris Maestro Topeng Cirebon Bakal Tampil di Satu Panggung, Catat Waktu dan Tanggalnya

    Para Pewaris Maestro Topeng Cirebon Bakal Tampil di Satu Panggung, Catat Waktu dan Tanggalnya

    Liputan6.com, Cirebon – Tari topeng menjadi salah satu warisan seni dan budaya Cirebon yang masih lestari. Bahkan, tari Topeng Cirebon sudah diturunkan kepada para pewaris untuk terus dilestarikan.

    Dalam upaya tersebut, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon akan menghadirkan panggung spesial dan langka. Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon Ramli Effendi mengaku, pewaris atau keturunan maestro Topeng Cirebon akan tampil dalam satu panggung.

    “Ada anak dari maestro topeng Losari, Palimanan, Slangit sampai Indramayu Insya Allah akan tampil di Festival Topeng Cirebon akhir pekan ini,” ujar Ramli, Kamis (24/42025).

    Ia mengatakan, dalam rangkaiannya, kegiatan tersebut diawali dengan workshop melukis topeng di pelataran museum topeng Cirebon. Ramli menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 50 peserta yang mendaftar workshop melukis topeng.

    Memasuki hari kedua, kegiatan diawali dengan seminar mengenai topeng Cirebon antara pakem dan modernitas. Ramli mengaku seminar tersebut akan dihadiri para pelaku topen, tokoh masyarakat hingga akademisi.

    “Pembicara dari ISBI bandung dan salah satu pelaku seni topeng sendiri bu Wangi dari Indramayu,” ujarnya.

    Puncaknya, kata dia akan dimeriahkan oleh penampilan para pewaris maestro topeng Cirebon. Mereka adalah Nani Kadmini, Nani Dewi Sawitri, Inu Sujana Arja, Baedah Purba Saputri, Aerli Rasinah dan Waryo Sela.

    Terbuka untuk Umum

    Masing-masing akan menampilkan tarian topeng Cirebon 5 wanda dengan gaya dan ciri khas dari sang guru. Yakni gaya Losari, Palimanan, Slangit, Gegesik.

    “Total durasi penampilan dari pewaris maestro 1,5 jam. Setelah pewaris maestro tampil akan ada penampilan dari Ki Waryo Sela dan Ki Wiyono,” ujarnya.

    Ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh nasional diharapkan hadir menyaksikan penampilan dari para pewaris maestro topeng.

    Sementara itu, di sela agenda puncak, Pemkot Cirebon menerima surat resmi mengenai registrasi museum topeng Cirebon yang dikelola oleh pemerintah daerah.

    “Kalau puncak di pelataran gedung setda Pemkot Cirebon. Acara ini terbuka untuk umum,” ujarnya.

  • Mengenal Depot Es Semanggi, Kedai Es Legendaris di Magelang

    Mengenal Depot Es Semanggi, Kedai Es Legendaris di Magelang

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan ragam kuliner termasuk dalam kategori cemilan dan minuman manis. Hampir setiap daerah dari Sabang hingga Merauke memiliki sajian khas yang unik dan menggugah selera.

    Salah satu jenis minuman manis yang sangat digemari masyarakat Indonesia adalah es segar. Sajian es tidak hanya menyegarkan di tengah cuaca tropis Indonesia tetapi juga menjadi bagian dari budaya kuliner lokal yang penuh warna dan cita rasa.

    Adapun beberapa es segar khas daerah yang populer antara lain es dawet hingga es semanggi. Es dawet sering juga disebut es cendol merupakan minuman khas Jawa dengan isian dawet hijau dari tepung beras disajikan dengan santan dan gula merah cair.

    Selain dua es tersebut banyak juga varian es lokal lainnya yang menarik untuk dicoba. Misalnya es pisang ijo dari Makassar yang menyajikan pisang yang dibungkus adonan hijau berbahan tepung, disiram dengan sirup merah dan santan.

    Ada juga es teler campuran alpukat, kelapa muda, nangka, dan sirup yang menjadi favorit di banyak kota besar. Kekayaan jenis es ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kreativitas tinggi dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi sajian manis yang menyegarkan.

    Tak hanya menjadi makanan penutup sajian es tradisional ini juga menjadi bagian dari warisan budaya yang diwariskan turun-temurun. Adapun di kota Magelang terdapat tempat kuliner es legendaris yaitu Depot Es Semanggi.

  • Lahan Strategis, Dedi Mulyadi Duga Ada Pihak Berkepentingan di Balik Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

    Lahan Strategis, Dedi Mulyadi Duga Ada Pihak Berkepentingan di Balik Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi curiga ada pihak berkepentingan lain di balik sengketa lahan SMAN 1 Bandung. Karena, lahan SMA Negeri itu berada di lokasi yang strategis.

    Dedi Mulyadi mengungkapkan, pihaknya tentu akan menempuh langkah banding terkait sengketa tersebut. Itu buntut kekalahan Pemprov dalam sengketa lahan dengan pihak Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) itu.

    “Menurut saya, itu bukan murni gugatan terhadap SMAN. Tapi tanah itu (SMAN 1 Bandung.red) tanah strategis. Pasti banyak pihak yang punya kepentingan terhadap tanah itu. Jadi bukan murni gugatan PTUN,” terangnya, Rabu (23/4) malam.

    BACA JUGA:Tuntut Keputusan PTUN Dibatalkan! Siswa SMAN 1 Bandung Gelar Aksi Save SMANSA!

    Pria yang akrab disapa KDM itu melanjutkan, selama ini pemerintah cenderung kalah dalam sengketa tanah karena ada keterbatasan. Salah satunya terkait pengacara. “Kami paham, pengacara terbatas dan pemerintah tidak mungkin melakukan hal-hal yang melanggar undang-undang ketika bersengketa,” sambungnya.

    KDM melanjutkan, sebagai langkah jangka panjang, pihaknya juga bakal mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang. Ia akan menginstruksikan jajaran Pemprov untuk lebih cepat dalam sertifikasi aset.

    “Setelah ini kami akan identifikasi seluruh aset. Kelemahan pemerintah kan sertifikasi lambat,” cetusnya.

    BACA JUGA:Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Gugatan Perkumpulan Lyceum Kristen Dikabulkan PTUN!

    Selain itu, pertimbangan biaya juga mahal. “Kalau menurut kami, biaya sertifikasi mahal tapi gak apa-apa. Karena asetnya jauh lebih mahal,” kata dia.

    Kondisi lemahnya sertifikasi tanah itu menurut KDM bukan hanya di Pemprov Jabar. Tapi juga di tingkat daerah maupun kementerian. “Nanti ke bidang aset akan perintahkan untuk buat anggaran yang cukup. Untuk segera memproses seluruh aset dengan baik lalu disertifikasi,” bebernya.

    Di sisi lain, sebanyak 228 sekolah yang menjadi aset Pemerintah Provinsi Jabar masih berstatus numpang atau berdiri di atas tanah milik pihak lain. Mulai dari tanah desa, hingga milik TNI. Data itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait keuangan Pemprov tahun anggaran 2023. Rinciannya, 111 SMAN, 86 SMKN, dan 31 SLBN. (son)