kab/kota: bandung

  • Whoosh jadi pilihan 17 dubes Afrika hadiri peringatan KAA di Bandung

    Whoosh jadi pilihan 17 dubes Afrika hadiri peringatan KAA di Bandung

    Bandung (ANTARA) – Sebanyak 17 duta besar dari negara-negara Afrika memilih menggunakan kereta cepat Whoosh untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dalam rangka menghadiri peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

    General Manager Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan kehadiran para dubes tersebut menjadi momentum penting dalam memperkenalkan teknologi transportasi modern Indonesia kepada dunia internasional.

    “Whoosh menjadi kepercayaan masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai sarana transportasi modern yang nyaman dan efisien. Tidak hanya sekadar alat transportasi, Whoosh juga memberikan pengalaman wisata dan mendukung konektivitas bisnis,” ujar Eva dalam keterangannya di Bandung, Kamis.

    Para dubes yang ikut dalam perjalanan tersebut berasal dari 17 negara, yakni Maroko, Mozambik, Tanzania, Kenya, Sudan, Etiopia, Rwanda, Mauritania, Mesir, Tunisia, Zimbabwe, Aljazair, Seiselensa, Angola, Afrika Selatan, Somalia, dan Nigeria.

    Eva menyatakan para dubes dari negara Afrika tersebut mengaku kagum dengan kemajuan infrastruktur transportasi Indonesia, terutama kereta cepat Whoosh yang menurut mereka memberikan pengalaman berbeda.

    Menurut data PT KCIC, sejak resmi beroperasi Whoosh telah melayani lebih dari 361 ribu penumpang internasional. Pada tahun 2024 tercatat sebanyak 237 ribu penumpang asing menggunakan layanan ini dan hingga awal 2025 telah mencapai 97 ribu penumpang.

    Wisatawan mancanegara terbanyak berasal dari Malaysia dengan total sekitar 157 ribu penumpang, disusul Singapura 40 ribu penumpang, China 35 ribu penumpang, Jepang 19 ribu penumpang, Australia dan Amerika Serikat masing-masing 13 ribu penumpang.

    Eva menyampaikan bahwa tingginya minat wisatawan asing terhadap layanan Whoosh memberikan dampak positif, tidak hanya bagi sektor transportasi, tetapi juga bagi promosi pariwisata dan investasi di Indonesia.

    “Kehadiran Whoosh tidak hanya mencerminkan modernisasi transportasi nasional, tetapi juga menjadi simbol daya saing Indonesia di mata dunia. Kunjungan para diplomat Afrika menunjukkan eratnya hubungan Asia-Afrika yang terus terjalin dengan semangat persahabatan dan kemajuan bersama,” kata Eva.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kardinal Suharyo: Ketua KWI Berangkat Ke Vatikan Malam Ini untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 April 2025

    Kardinal Suharyo: Ketua KWI Berangkat Ke Vatikan Malam Ini untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus Nasional 24 April 2025

    Kardinal Suharyo: Ketua KWI Berangkat Ke Vatikan Malam Ini untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Uskup Agung Jakarta,
    Kardinal Ignatius Suharyo
    , mengatakan,
    Uskup Bandung
    sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, akan berangkat ke
    Vatikan
    , pada Kamis (24/4/2025) malam.
    Keberangkatan ke Vatikan ini untuk menghadiri
    pemakaman Paus Fransiskus
    , pada Sabtu (26/4/2025).
    “Bapa Uskup
    Ketua KWI
    akan berangkat ke Vatikan malam ini. Beliau tidak bisa hadir karena harus cepat-cepat ke bandara supaya tidak ketinggalan pesawat malam ini,” kata Suharyo, saat jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis, usai misa arwah mengenang
    Paus Fransiskus
    .
    “Beliau akan mewakili gereja Katolik Indonesia dalam upacara pemakaman Bapa Paus,” tambah dia.
    Suharyo menyampaikan, pemakaman akan dilaksanakan pada Sabtu dengan upacara yang dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat.
    Upacara pemakaman akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal, Giovanni Battista Re.
    Ia mengaku, tidak ikut ke Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus.
    “Saya baru akan berangkat 4 Mei untuk mengikuti konklaf,” ujar Suharyo.
    Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus wafat, pada Senin (21/4/2025) di Vatikan.
    Paus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore.
    Sebanyak empat orang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi utusan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
    “Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).
    Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa salah satu tokoh yang akan menjadi utusan Presiden Prabowo adalah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
    1. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo
    2. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono
    3. Menteri HAM, Natalius Pigai
    4. Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bone Bolango Gorontalo gandeng NHI Bandung kembangkan pariwisata

    Bone Bolango Gorontalo gandeng NHI Bandung kembangkan pariwisata

    Kabupaten Bone Bolango (ANTARA) – Kabupaten Bone Bolango Gorontalo menggandeng dan melibatkan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) National Hotel Institute (NHI) Bandung dalam mengembangkan pariwisata di daerah itu.

    Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Bone Bolango Yudiawan Maksum di Gorontalo, Kamis mengatakan bahwa pelibatan Poltekpar NHI Bandung telah dikemas dalam bentuk kerja sama.

    “Ruang lingkup kerja sama yang terjalin adalah tentang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ucap Yudiawan.

    Kerja sama itu diharapkan mampu berdampak positif untuk daerah, yakni para siswa SMK jurusan pariwisata di Kabupaten Bone Bolango bisa mendapatkan fasilitasi dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Poltekpar NHI Bandung.

    Dinas Pariwisata Bone Bolango juga berkolaborasi dengan sejumlah organisasi non-pemerintah, pelaku industri pariwisata, yang bersama-sama dengan para mahasiswa Poltekpar NHI Bandung dalam melakukan penelitian di Bone Bolango.

    Ada dua program kerja sama yang dilaksanakan, yaitu metode pelatihan yang dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan, serta European Values Study (EVS) File Project Study dengan waktu pelaksanaan selama satu bulan dengan lokus di wilayah Bone Bolango.

    Besar harapan, kata dia kerja sama tersebut mampu memberikan masukan kepada pemerintah daerah, khususnya untuk pengembangan pariwisata, sebagai salah satu sektor yang diunggulkan di Kabupaten Bone Bolango.

    Hal itu, kata dia dapat mempengaruhi peningkatan kualitas pariwisata di daerah, sehingga menjadi pendulang kontributor Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Adanya program itu, pariwisata Bone Bolango diharapkan menjadi lebih berkembang dan profesional sesuai dengan perkembangan teknologi pada saat ini maupun kedepannya.

    “Kami berharap kerja sama ini akan berkelanjutan, sehingga pengembangan pariwisata di Kabupaten Bone Bolango juga akan tumbuh lebih baik,” imbuhnya.

    Pewarta: Adiwinata Solihin
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fakta di Balik Video Viral Remaja Dampingi Jenazah Ayah Sendirian di Bandung, Warga Beri Penjelasan – Halaman all

    Fakta di Balik Video Viral Remaja Dampingi Jenazah Ayah Sendirian di Bandung, Warga Beri Penjelasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video yang memperlihatkan narasi bocah laki-laki mengurus ayahnya hingga meninggal dunia seorang diri di sebuah kontrakan di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, terlihat percakapan sejumlah warga di sebuah kontrakan yang dalam rumahnya terdapat jenazah tertutup kain jarik.

    Merespons hal tersebut, warga setempat, yang bernama Eka Prasetia Santana, mengatakan ayah bocah berinisial R itu, meninggal dunia pada Minggu (20/4/2025) pukul 16.00 WIB.

    Ayah R meninggal saat tertidur di samping sang anak.

    Kemudian, warga sepakat mengurus jenazah, termasuk memandikan dan menyolatkan, sembari menunggu kabar dari keluarga almarhum. 

    “Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” kata Eka, dilansir TribunJakarta.com.

    Di sisi lain, Eka membantah informasi yang menyebut warga menelantarkan jenazah. 

    Menurutnya, warga dari dua kampung, yaitu Cikandang RW 22 dan Sindangsari RW 21, aktif bermusyawarah.

    “Karena R yang seorang diri menunggu jenazah Ayahnya, jadi warga berupaya mencari informasi terkait keluarganya yang saat itu kata R ada di Limbangan, Kabupaten Garut. Kemudian kami juga bermusyawarah untuk menentukan lokasi pemakaman,” ucapnya. 

    Jenazah Dimakamkan pada Senin Pagi

    Lebih lanjut, Eka menjelaskan, pihak keluarga almarhum tiba di kontrakan pada malam harinya. 

    Keluarga almarhum tiba sekitar pukul 20.00 WIB.

    Setelah berdiskusi, jenazah akhirnya dimakamkan keesokan harinya, pada Senin (21/4/2025) pukul 09.00 WIB di Kampung Sindangsari RW 21. 

    Setelah proses pemakaman, R kini tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. 

    Almarhum diketahui merupakan karyawan perusahaan bus swasta.

    Peristiwa Mendapat Perhatian Wagub Garut 

    Dalam kesempatan yang sama, Eka mengatakan, peristiwa di daerahnya ini, menarik perhatian Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina.

    Wagub Garut datang langsung ke lokasi kontrakan pada malam hari. 

    “Betul, Wakil Bupati Garut datang ke kontrakan itu pukul 23.00 WIB, ada pihak desa dan kecamatan juga di lokasi,” jelas Eka. 

    Video Viral di Medsos

    Video yang menarasikan seorang anak laki-laki mendampingi jenazah ayahnya di rumah kontrakan di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, viral di media sosial. 

    Video tersebut, diunggah oleh salah satu akun TikTok @thisis2425. Dalam video terlihat, sejumlah warga turut mendampingi R dan jenazah ayahnya. 

    “Anak SMP mengurus ayahnya seorang diri, hingga sang ayah tiada,” keterangan dalam video yang diunggah di TikTok.

    Hingga artikel ini ditulis, video viral tersebut, telah dilihat sebanyak lebih dari 5 juta kali, Kamis (24/2/2025).

    Beragam respons pun disampaikan warganet.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fakta di Balik Remaja Usia 13 Tahun Dampingi Jenazah Ayah Seorang Diri, Pihak Keluarga Tak Datang?

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com)

  • Dedi Mulyadi sebut persoalan pabrik BYD di Subang akibat calo tanah

    Dedi Mulyadi sebut persoalan pabrik BYD di Subang akibat calo tanah

    Bandung (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa persoalan pembangunan pabrik mobil listrik asal China BYD di Subang Jabar bukan masalah premanisme namun calo tanah.

    “Sebenarnya problem di Subang itu bukan premanisme tapi percaloan tanah. Ada beberapa pihak yang menguasai tanah, ya mungkin sudah di-DP dulu sama orang, kemudian dia menawarkan harga yang sangat tinggi. Ada katanya yang nawarin Rp20 juta per meter, ada Rp10 juta per meter, ada Rp5 juta,” ujar Dedi yang dikutip di Bandung, Kamis.

    Seperti diketahui, dunia usaha memerlukan kepastian mengenai nilai yang diperlukan untuk berinvestasi namun yang terjadi harga tanahnya dipatok menjadi sangat tinggi, di mana ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan dari investasi yang datang dari luar negeri.

    Soal isu premanisme, Dedi mengatakan hal itu adalah berita lama, dan kini kondisinya telah berbeda dan telah sangat berbeda.

    Ia pun menilai bahwa aksi premanisme ormas (organisasi kemasyarakatan) dalam pembangunan pabrik BYD itu sudah tidak lagi relevan dengan kondisi yang ada saat ini.

    Pasalnya, sudah ada tindakan kepada ormas tersebut.

    “Nggak itu berita lama. Cek saja sekarang sudah sangat aman. Dicek deh, enggak ada lagi itu premanisme sekarang di sana. Yang jualin Aqua aja udah hampir enggak ada sekarang. Itu cerita lama aja. Makanya yang diperlukan oleh kita itu tindakan. Jadi kalau ada problem ambil tindakan, ada problem ambil tindakan,” ucapnya.

    Progres pabrik BYD, kata Dedi, berjalan dengan baik, termasuk izin akses tol yang telah dikeluarkan oleh kementerian.

    “Ya tinggal BYD-nya aja untuk terus mewujudkan tinggal ada beberapa wilayah yang pembebasan tanahnya masih terkendala,” katanya.

    Ke depan, Dedi mengatakan bahwa akan melakukan fasilitasi dengan mempertemukan berbagai pihak untuk kepastian investasi.

    “Hal ini akan segera saya fasilitasi, saya akan pertemukan antara pihak yang melakukan pembebasan tanah atas nama perusahaan dan kemudian warganya, mungkin minggu depan sudah kelar,” tuturnya.

    Sebelumnya Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah agar cepat turun tangan dalam menangani kasus ormas itu. Sebab proses pembangunan pabrik ini ternyata diganggu oleh sekelompok ormas.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy dalam akun instagram dia.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Reaktivasi rel Banjar-Pangandaran butuh Rp3,2 triliun

    Reaktivasi rel Banjar-Pangandaran butuh Rp3,2 triliun

    Bandung (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan reaktivasi rel kereta Banjar – Pangandaran dibanding lainnya, adalah yang paling rasional saat ini dengan proyeksi kebutuhan anggaran sebesar Rp3,2 triliun.

    “Yang paling rasional dan bisa dilaksanakan, tahap pertama adalah Banjar-Pangandaran. Ya kurang lebih Rp3,2 triliun,” kata Dedi dikutip di Bandung, Kamis.

    Reaktivasi jalur kereta adalah mimpi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat meski saat ini keadaan fiskal daerah diakuinya belum memungkinkan.

    Target dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Dedi, bisa mereaktivasi jalur kereta Cipatat-Padalarang, Bandung-Ciwidey, jalur Garut (Cikajang), termasuk Banjar-Pangandaran dengan proyeksi kebutuhan dana Rp20 triliun.

    “Terkait nilai pembiayaan Rp20 triliun ini akan dilakukan sekarang atau ke depan minimal kan kita sudah punya mimpi. Siapa tahu, keuangan pemerintah pusat ke depan semakin sehingga Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan mampu alokasikan dana untuk Jabar,” ujarnya.

    Sebelumnya, Sekda Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan akan mendahulukan dukungan aksesibilitas untuk proyek strategis nasional.

    “Ini masih didalami karena kan harus dikaji dari berbagai aspek, satu misalnya dari aspek aksesibilitas tempat-tempat yang menjadi proyek strategis nasional misalnya, lalu dari sisi sosial budaya, kependudukan, dan sisi lingkungan jadi multi aspek yang harus kita pertimbangkan, tapi tetap akan dikaji DED-nya,” ujarnya.

    Pengkajian itu akan diikuti dengan kajian anggaran dari jumlahnya, termasuk sumber pendanaannya.

    “Alternatif anggarannya yang pertama tentu kita harapkan dari pemerintah pusat melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan skema transfer pusat ke daerah lainnya. Kemudian nanti tentu di dalamnya juga bagaimana kapasitas fiskal kita untuk ikut juga memastikan pembangunan reaktivasi bisa berjalan optimal,” tuturnya.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Mengeluh Jalan Longsor di Desa Cimerang, Jeje Govinda: Saya Cek!

    Warga Mengeluh Jalan Longsor di Desa Cimerang, Jeje Govinda: Saya Cek!

    Jakarta, Beritasatu.com – Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail atau Jeje “Govinda” langsung merespons terkait aduan dari masyarakat terkait jalan longsor yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    Keluhan dari warga Kabupaten Bandung Barat terkait jalan longsor yang berada di Desa Cimerang, Kampung Pasir Gombong disampaikan lewat kolom komentar Instagram Jeje “Govinda” yang melakukan pengecekan terhadap kondisi air bersih yang berubah menjadi keruh di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    “Jalan longsor oge di Kabupaten Bandung Barat mah diantep. Jalan longsornya ada di Desa Cimerang, Kampung Pasir Gombong,” kata akun @indra_m85, Kamis (24/4/2025).

    Ia menyebut, jalan longsor yang terjadi di wilayahnya selama satu tahun belum ada tindakan dari pemerintah setempat.

    “Tos setahun jalan longsor di Desa Cimerang teu aya tindakan. Jalan seperti ini malas bayar pajak air kieh th,” ujarnya lagi.

    Tidak itu saja, masyarakat juga mengeluhkan terkait banyaknya sampah yang sudah bertumpuk dan dibiarkan selama bertahun-tahun lamanya, serta belum ada tindakan dari pemerintah sebelumnya.

    “@ritchieismail saat perjalanan menuju lokasi ada sampah menumpuk bertahun-tahun lamanya, dan belum ada tindakan dari pemerintah sebelumnya. Semoga melalui kinerja Pak Jeje bisa menjadi lebih baik. Nuhun sa Bandung Barat teun,” tuturnya.

    Mendapat keluhan dari masyarakat Desa Cimerang, Kampung Pasir Gombong, membuat Jeje “Govinda” langsung meresponsnya.

    “@indra_m85 segera saya cek ya,” tutup Bupati Bandung Barat Jeje “Govinda” yang merespons keluhan dari warga yang ada di Kabupaten Bandung Barat.

  • Festival Topeng Cirebon kembali hadir

    Festival Topeng Cirebon kembali hadir

    Festival ini merupakan agenda ketiga Disbudpar Kota Cirebon sepanjang 2025, setelah sebelumnya menggelar Festival Cap Go Meh pada Februari dan Festival Ramadhan

    Cirebon (ANTARA) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mempromosikan wisata budaya di daerah tersebut melalui penyelenggaraan Festival Topeng Cirebon pada 25-26 April 2025.

    “Festival ini merupakan agenda ketiga Disbudpar Kota Cirebon sepanjang 2025, setelah sebelumnya menggelar Festival Cap Go Meh pada Februari dan Festival Ramadhan,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon Ramli Effendi di Cirebon, Kamis.

    Ia mengatakan, festival ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah, dalam memperkenalkan kekayaan seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas, terutama turis domestik.

    Menurut dia, kesenian topeng menjadi salah satu atraksi budaya yang harus mendapatkan tempat secara khusus sehingga bisa menggaet minat turis untuk berkunjung ke Kota Cirebon.

    Pihaknya pun menargetkan pada 2025, sebanyak 2,6 juta turis bisa menyambangi Kota Cirebon untuk berwisata dan menikmati keunikan tradisi maupun keseniannya.

    “Festival Topeng ini menjadi salah satu agenda strategis kami untuk mempromosikan wisata budaya Kota Cirebon di tahun 2025. Kami yakin kegiatan ini bakal meriah sehingga berdampak pada kunjungan wisata di Kota Cirebon,” katanya.

    Ia menuturkan, rangkaian kegiatan tersebut dimulai pada Jumat (25/4) pukul 08.00 WIB, dengan workshop melukis topeng yang digelar di pelataran Museum Topeng Balaikota Cirebon.

    Ramli menyampaikan kegiatan tersebut diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, masyarakat umum hingga dosen, dengan target peserta mencapai 100 orang.

    “Keesokan harinya, Sabtu (26/4), Disbudpar menggelar seminar bertajuk Sembilan Topeng: Antara Pakem dan Modernitas yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan seniman topeng,” katanya.

    Dia menyampaikan beberapa narasumber yang dijadwalkan hadir yakni guru besar dari Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung serta seniman topeng asal Indramayu, yakni Ibu Wangi.

    Ramli menyebut seminar ini bersifat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi pelaku seni, budayawan, dan tokoh masyarakat yang memiliki perhatian terhadap seni topeng.

    “Puncak Festival Topeng Cirebon digelar pada Sabtu malam pukul 18.30 WIB di halaman Kantor Wali Kota Cirebon, yang juga akan dihadiri tokoh nasional dari kementerian terkait,” katanya.

    Dalam acara tersebut, tambah dia, ada enam pewaris maestro topeng Cirebon akan menampilkan berbagai gaya tari topeng seperti Palimanan, Losari, Slangit, dan Gegesik, termasuk lima wanda topeng khas Cirebon, yakni Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana.

    “Penampilan para pewaris maestro ini tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya, sekaligus promosi wisata berbasis budaya lokal,” ujar Ramli.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jeje Govinda Tegur Kepala Dinas Soal Air, Netizen: Kerja Nyata!

    Jeje Govinda Tegur Kepala Dinas Soal Air, Netizen: Kerja Nyata!

    Jakarta, Beritasatu.com – Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail atau Jeje “Govinda” mendapat banjir pujian dari netizen, setelah Jeje menegur dinas terkait air bersih yang berubah menjadi keruh di Kabupaten Bandung Barat.

    Jeje “Govinda” langsung berhenti ketika melihat kondisi air yang keruh. Ia pun langsung menanyakan kepada warga sekitar terkait air tersebut.

    “Ini kok airnya butek banget ya. Apakah air ini dipakai untuk kehidupan sehari-hari?” tanya Jeje “Govinda” kepada warga dikutip dari akun Instagram miliknya, Kamis (24/4/2025).

    “Iya pak, kami pakai buat mandi, kemudian untuk cuci piring. Namun, untuk mandi tidak dilakukan di sini karena airnya butek,” jawab warga.

    Mendengar penjelasan dari warga, Jeje “Govinda” langsung menegur Pak Camat yang menemani dirinya untuk melihat wilayah tersebut.

    “Dari kecamatan selama ini tahu enggak ada permasalahan air seperti ini?” kata Jeje “Govinda” kepada Pak Camat.

    “Sejauh ini belum ada laporan kepada kami, pak,” jawab pak camat.

    Jawaban dari Pak Camat, sontak membuat Ritchie Ismail murka. Ia pun mempertanyakan soal kinerja Pak Camat dalam memperhatikan warganya.

    “Masa kalian yang bekerja di kecamatan tidak tahu kondisi air warga di sini, apalagi sebagai camat seharusnya kan sempat keliling atau melihat kondisi warga bagaimana. Kalian kerjanya benar apa tidak?” tegas Jeje “Govinda”.

    Jeje “Govinda” langsung meminta jajarannya untuk menghubungi dinas terkait untuk segera menangani air bersih di Kabupaten Bandung Barat.

    “Coba telepon dinas sekarang. Kok seperti ini ya warga dibuat? Jangan main-main sama saya,” ujar Jeje “Govinda” dengan nada kesal.

    Ia meminta kepada dinas terkait untuk segera mengerjakan air bersih untuk kepentingan warga di Kabupaten Bandung Barat.

    “Mohon segera ya pak kadis, tolong besok langsung dikerjakan biar warga bisa merasakan air bersih,” kata Jeje “Govinda”.

    “Baik pak, atas perintah bapak saya langsung ke sana dan mengerjakannya,” jawab Pak Kadis.

    Melihat akun Instagram Jeje “Govinda” membuat netizen membanjiri kolom komentar miliknya.

    “Mantap Pak Bupati,” tulis netizen.

    “Mantap,” tulis netizen lainnya.

    “Semangat Pak Bupati,” tulis netizen.

    “Kerja Nyata,” tulis netizen.

    “Camatnya pura-pura enggak tahu,” tulis netizen lagi.

    “Langsung kena semprot,” tulis netizen.

    “Gaskeun Pak Bupati,” tulis netizen.

    “Menyala,” tulis netizen yang memuji kinerja Bupati Bandung Barat Jeje “Govinda” yang menegur kepala dinas terkait air bersih yang berubah menjadi butek.

  • Jeje Govinda Murka Lihat Kondisi Air di Kabupaten Bandung Barat

    Jeje Govinda Murka Lihat Kondisi Air di Kabupaten Bandung Barat

    Jakarta, Beritasatu.com – Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail atau Jeje “Govinda” murka saat mengunjung salah satu wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Kemarahan dari Jeje “Govinda” itu saat melihat kondisi air bersih yang berubah menjadi butek atau keruh.

    Sebelum meluapkan emosinya, Jeje “Govinda” terlebih dahulu menyapa warga yang ada di wilayah tersebut, sayangnya tidak diketahui di wilayah Kabupaten Bandung Barat mana Jeje menyambangi wilayah tersebut.

    Pada video yang diunggah di Instagram miliknya, Jeje “Govinda” langsung berhenti ketika melihat kondisi air yang keruh. Ia pun langsung menanyakan kepada warga sekitar terkait air tersebut.

    “Ini kok airnya butek banget ya. Apakah air ini dipakai untuk kehidupan sehari-hari?” tanya Jeje “Govinda” kepada warga, Kamis (24/4/2025).

    “Iya pak, kami pakai buat mandi, kemudian untuk cuci piring. Namun, untuk mandi tidak dilakukan di sini karena airnya butek,” jawab warga.

    Mendengar penjelasan dari warga, Jeje “Govinda” langsung menegur Pak Camat yang menemani dirinya untuk melihat wilayah tersebut.

    “Dari kecamatan selama ini tahu enggak ada permasalahan air seperti ini?” kata Jeje “Govinda” kepada Pak Camat.

    “Sejauh ini belum ada laporan kepada kami, pak,” jawab pak camat.

    Jawaban dari Pak Camat, sontak membuat Ritchie Ismail murka. Ia pun mempertanyakan soal kinerja Pak Camat dalam memperhatikan warganya.

    “Masa kalian yang bekerja di kecamatan tidak tahu kondisi air warga di sini, apalagi sebagai camat seharusnya kan sempat keliling atau melihat kondisi warga bagaimana. Kalian kerjanya benar apa tidak?” tegas Jeje “Govinda”.

    Pak Camat beralasan, bahwa dirinya belum memiliki waktu untuk mendatangi wilayah tersebut.

    “Memang selama ini saya suka keliling tetapi ke wilayah ini belum pernah,” ungkapnya.

    Seketika itu pula, Jeje “Govinda” langsung meminta jajarannya untuk menghubungi dinas terkait untuk segera menangani air bersih di Kabupaten Bandung Barat.

    “Coba telepon dinas sekarang. Kok seperti ini ya warga dibuat? Jangan main-main sama saya,” ujar Jeje “Govinda” dengan nada kesal.

    Ia meminta kepada dinas terkait untuk segera mengerjakan air bersih untuk kepentingan warga di Kabupaten Bandung Barat.

    “Mohon segera ya pak kadis, tolong besok langsung dikerjakan biar warga bisa merasakan air bersih,” kata Jeje “Govinda”.

    “Baik pak, atas perintah bapak saya langsung ke sana dan mengerjakannya,” jawab Pak Kadis.

    “Harus segera ya pak, bagaimana warga mau sehat apabila airnya seperti ini,” tutup Bupati Bandung Barat Jeje “Govinda” yang murka melihat kondisi air keruh di Kabupaten Bandung Barat.