kab/kota: bandung

  • Pura-pura Tanya Waktu, Pemuda di Sukabumi Jambret HP Milik Bocah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2025

    Pura-pura Tanya Waktu, Pemuda di Sukabumi Jambret HP Milik Bocah Bandung 25 November 2025

    Pura-pura Tanya Waktu, Pemuda di Sukabumi Jambret HP Milik Bocah
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Pemuda berinisial MA kini harus berhadapan dengan pihak kepolisian Polres Sukabumi.
    Pria berusia 28 tahun itu melakukan aksi penjambretan terhadap seorang bocah di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
    Diketahui, korban merupakan bocah wanita berusia 11 tahun.
    Pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 11.30 WIB, ia tengah dalam perjalanan pulang sambil menggenggam
    handphone
    (HP).
    MA yang mengendarai sepeda motor berpura-pura menanyakan waktu kepada bocah tersebut, kemudian pelaku menjambret HP milik korban.
    “Pelaku langsung merampas paksa
    handphone
    milik korban. Bocah tersebut berusaha mempertahankan barangnya, tetapi pelaku tancap gas dan menyeret korban sejauh kurang lebih 200 meter hingga keduanya terjatuh,” kata Kasi Humas
    Polres Sukabumi
    Kota, AKP Astuti Setyaningsih, dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (24/11/2025) siang.
    “Meski terjatuh bersama motornya, pelaku berhasil melarikan diri,” tuturnya.
    Dari kejadian tersebut, korban mengalami sejumlah luka lecet di area dada, perut, dan kedua kakinya.
    Kemudian, orangtua korban melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
    “Menerima laporan itu, Unit Reskrim Polsek Sukaraja segera melakukan penyelidikan intensif dan berhasil mengidentifikasi serta menangkap pelaku sekitar pukul 22.00 WIB malam harinya,” tutur Astuti.
    Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti seperti satu unit
    handphone
    milik korban serta sepeda motor pelaku yang digunakan saat melakukan aksi kejahatan tersebut.
    Pelaku kini telah diamankan di Polsek Sukaraja.
    Ia juga harus mendekap di sel tahanan dan terancam Pasal 365 Jo 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan/atau pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2025

    Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah Bandung 25 November 2025

    Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Matahari pagi baru saja muncul dari ufuk timur, tetapi langkah Asep Supriatna (66) sudah menapaki tanah merah di Pemakaman Sindangsari, Kelurahan Cipadung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.
    Berbekal cangkul, celurit, sapu lidi, dan sebungkus rokok, ia membersihkan makam-makam yang kotor dan sudah dipenuhi dedaunan kering.
    Hal itu dilakukan Asep setiap hari Jumat sejak tahun 2015 saat dirinya dipercaya oleh aparat kelurahan dan orang yang mewakafkan tanah tersebut untuk menjaga pemakaman.
    “Saya di sini hampir ada 10 tahunan, kan saya pengurus generasi ketiga di sini. Saya
    mah
    pertama sudah ditunjuk sama kelurahan di SK-kan, terus diminta juga sama yang mewakafkan,” kata Asep saat ditemui di
    Pemakaman Sindangsari
    , Cipadung Kulon pada Jumat (21/11/2025).
    Ditemani enam rekannya, ia membersihkan banyak makam dari rumput-rumput yang panjang, dedaunan kering, bahkan sampah berserakan.
    Tak jarang juga ia diminta untuk merenovasi makam yang sudah rusak dan lapuk karena waktu agar nisan tetap terlihat oleh peziarah.
    Asep tak pernah mendapat sepeser gaji dari pekerjaan itu, tetapi ia tetap ikhlas menjalani pekerjaan sebagai
    penjaga makam
    .
    Ia menganggap pekerjaannya sebagai
    ladang amal
    soleh untuk bekal di akhirat kelak.
    “Jadi, saya tuh enggak digaji. Pas diminta akhirnya saya merekrut anggota, tetapi katanya enggak digaji. Saya bilang enggak apa-apa-lah, amal soleh saja ini
    mah
    sekalian membersihkan,” ucap dia.
    Untuk pemeliharaan alat dan makanan pekerja saat membersihkan makam, ia mengandalkan uang kas pengelolaan yang bersumber dari tarif
    ziarah
    Rp 30.000 per makam.
    Tarif yang masih terbilang murah itu dipasang melalui karcis resmi berstempel dan diketahui oleh pihak RT dan RW.
    “Jadi enggak dipungut biaya, tetapi kaya karcis gitu, tiap keluarga yang mau ziarah itu Rp 30.000 per makam. Nah, uang kas itu nanti fungsinya kaya sekarang, bersih-bersih, ada sedikit sisa belikan makanan, belikan rokok, belikan air untuk yang bersih-bersih,” tutur Asep.
    Meski demikian, tak jarang juga ada peziarah yang komplain terkait adanya tarif.
    Padahal, tarif yang ditetapkan tidak sebanding dengan pekerjaan mereka dalam menjaga dan membersihkan makam.
    Apalagi, jika dirinya bersama enam rekannya harus digaji per bulan oleh kelurahan atau ahli waris untuk mengurus pemakaman tersebut.
    “Jadi, kalau ada yang protes tinggal tunjukkin aja capnya, bukan cap sembarangan, jadi bukan ilegal,” tegas dia.
    Asep sendiri hanya mengambil keuntungan berupa honor dari uang kas saat musim “boboran” atau ziarah sebelum Idul Fitri tiba.
    Biasanya dalam musim tersebut, banyak peziarah yang datang ke makam.
    Tak jarang dari tarif yang dipasang itu menghasilkan hingga Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
    Namun, uang tersebut tidak dipegang semua oleh dirinya.
    Asep harus membagi uang tersebut kepada enam rekan kerjanya, pihak RT atau RW, nadir, serta pihak keamanan seperti hansip dan linmas yang tak jarang meminta bagian kepada dirinya.
    Sering kali ia akhirnya hanya mendapat upah bersih Rp 500.000 dari hasil tarif karcis pada musim
    boboran. 
    Sementara itu, untuk tambahan sehari-hari, terkadang ia menerima upah dari menguburkan jenazah.
    Asep tidak pernah mematok tarif dalam menguburkan jenazah. Keluarga yang ditinggalkan boleh memberi Asep seikhlasnya, baik berupa uang maupun makanan untuk membayar keringat yang telah dikeluarkan.
    Namun, tak jarang ada keluarga yang lebih memilih memberi uang kepada dirinya.
    Biasanya Asep menerima sekitar Rp 2 juta, itu pun terkadang tidak diambil semua oleh Asep.
    Uang tersebut dibagi kepada rekan lainnya yang ikut bekerja menguburkan, uang kas, serta konsumsi saat menggali lubang dan menguburkan jenazah.
    “Sekarang dari yang minta
    nguburin
    enggak dipatok sama saya,
    gimana
    dikasihnya saja. Jika ada yang nanya tarif, silakan saja berapa, kalau nanya lagi biasanya berapa, baru dijawab Rp 2 juta kalau orang luar biasanya,” tuturnya.
    “Untuk warga sini bebas saja seikhlasnya, kadang ada yang
    ngasih
    Rp 100.000 atau Rp 150.000 per orangnya,
    gimana
    kesanggupan orangnya,” ucap Asep.
    Selain itu, ia juga terkadang menerima sedekah dari orang dermawan yang memberi makanan atau minuman kepada dirinya dan penjaga makam lain saat membersihkan atau menjaga makam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Bikin Geger, Gerbang Gedung Sate Diubah Mirip Candi hingga Bakar Kemenyan

    Dedi Mulyadi Bikin Geger, Gerbang Gedung Sate Diubah Mirip Candi hingga Bakar Kemenyan

     

    Liputan6.com, Bandung – Ada yang berbeda saat masuk ke Gedung Sate yang menjadi kantor pemerintahan Provinsi Jabar. Gerbangnya kini berbentuk seperti gapura candi, yang menyerupai peninggalan kerajaan di Indonesia zaman dahulu.

    Terkait hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, pembangunan ulang gerbang Gedung Sate merupakan berdasarkan analisis ahli teknik sipil. Dia pun menegaskan, bahwa rekonstruksi yang dilakukan bukan di bangunan cagar budaya atau heritage.

    “Itu bukan heritage, namanya pagar. Yang kedua disusun berdasarkan analisis yang ahli, orang teknik sipil yang nyusunnya, dari dari sisi nilai itu. Kalau ngomongin peradaban Sunda yang peninggalannya batu itu tinggal candi ya,” kata Dedi di Gedung Sate, dikutip Senin (24/10/2025).

    Dedi mengatakan, gapura serupa candi itu mengadopsi arsitektur kerajaan Cirebon yang memiliki nilai budaya. Menurutnya, arsitektur tersebut juga hampir sama dengan peninggalam kerajaan Mataram dan Majapahit.

    “Nah, gapura itu kan berasal dari nilai-nilai budaya kecirebonan, kecirebonan mengadopsi dari kebudayaan Mataram dan Majapahit, di situ yang disebut dengan Candi Bentar,” jelas Dedi.

    Bukan Cagar Budaya

    Sementara itu, Humas Bandung Heritage Society sekaligus Ahli Cagar Budaya, Tubagus Adhi mengatakan, perubahan Gerbang Gedung Sate tidak salah untuk dilakukan. Sebab menurutnya, gerbang tersebut bukan termasuk bangunan cagar budaya.

    “Enggak ada pagar waktu masa kolonial itu. Sekarang ada pagar, itu penting. Gimana kalau seperti kemarin, yang ada pagar di DPRD aja dibakar,” kata Adhi.

    Adhi menejelaskan, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, boleh mengembangkan cagar budaya dengan penyesuaian kebutuhan saat ini. Namun, pengembangan cagar budaya tidak boleh menghilangkan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah bangunan.

    “Pagar itu penting bagi saya, tapi harus memberikan aksesibilitas bagi pejalan kaki termasuk difabel,” kata dia.

    Dia mengatakan, perubahan gerbang Gedung Sate sah untuk dilakukan. Mengingat, arsitektur utama Gedung Sate, J. Gerber merancang gedung yang dominan warna putih itu mengusung konsep arsitektur Art Deco dengan perpaduan tradisional dan kolonial.

    “Desain Gedung Sate itu kan gaya eksentrik ya atau bisa sebut Art Deco,” ucap dia.

    Adhi menilai sentuhan Candi Bentar pada gapura di pintu masuk area Gedung Sate ini menarik, karena menjadi hal baru. Berbeda dengan di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah yang sudah lebih dulu memberikan sentuhan Candi Bentar.

    “Gapura yang dapat sentuhan Candi Bentar itu keren, karena untuk saya pribadi ada nilai sejarah. Kalau di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah kan sudah menerapkannya, kalau di sini kan baru,” kata Adhi.

  • Belanja Elektronik Rumah Tangga Akhir Tahun, Yuk Serbu Diskonnya

    Belanja Elektronik Rumah Tangga Akhir Tahun, Yuk Serbu Diskonnya

    JAKARTA – Setiap menjelang akhir tahun, minat masyarakat terhadap perangkat rumah tangga meningkat signifikan. Tren ini dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen untuk meningkatkan kenyamanan rumah, untuk menyambut libur panjang, liburan sekolah, maupun momen Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Midea melihat momentum akhir tahun sebagai periode terbaik untuk memberikan penawaran spesial bagi konsumen.

    “Akhir tahun selalu menjadi waktu favorit keluarga Indonesia untuk memperbarui perangkat rumah tangga. Selain banyaknya kebutuhan menjelang liburan, konsumen kini juga semakin selektif memilih produk yang hemat energi dan tahan lama. Karena itu, Midea ingin memberikan nilai lebih melalui promo nasional dan roadshow agar masyarakat dapat mencoba langsung teknologi kami dan mendapatkan produk terbaik dengan harga yang lebih hemat,” ujar Hendry Wijaya, Head of Product Management Midea Electronics Indonesia

    Menyambut momen penutup tahun, merek elektrinik rumah tangga menghadirkan program promo spesial “Midea Super Hebat, Hemat Belanja Akhir Tahun” yang berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025. Program ini menawarkan diskon hingga 20% untuk seluruh produk Midea dan berlaku nasional di seluruh jaringan penjualan, baik online maupun offline.

    Sebagai bagian dari program tahun ini, Midea menggelar Roadshow Midea Super Hebat di lima kota besar yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar yang berlangsung pada 18 November – 7 Desember 2025. Roadshow perdana di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta, menghadirkan hiburan spesial dari Project Pop dan Liza Natalia pada Sabtu, 22 November 2025. Selain pertunjukan musik, pengunjung dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seperti Zumba, Poundfit, demo masak, dan sesi interaktif lainnya yang memperlihatkan keunggulan produk Midea dalam pengalaman nyata.

    Hendry mengungkapkan, dalam promo ini, Midea menghadirkan rangkaian produk unggulan mulai dari AC hemat energi, kulkas dengan kapasitas besar, mesin cuci efisien, hingga small appliances modern yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Keuntungan membeli produk Midea pada periode ini tidak hanya terletak pada harga yang lebih hemat, tetapi juga pada teknologi inovatif, efisiensi energi, ketahanan produk, serta layanan purna jual yang terpercaya di seluruh Indonesia.

    “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang ke roadshow Midea Super Hebat di kota-kota berikutnya. Selain bersenang-senang dengan berbagai aktivitas, pengunjung juga bisa mendapatkan edukasi produk, mencoba langsung fitur unggulan Midea, dan menikmati promo eksklusif yang hanya tersedia selama roadshow berlangsung,” ujarnya.

    Dengan hadirnya roadshow serta promo akhir tahun ini, Midea berharap dapat semakin dekat dengan konsumen dan membantu lebih banyak keluarga menikmati perangkat rumah tangga yang inovatif, efisien, dan terjangkau.

  • Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

    Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

    Jakarta

    Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti UMKM yang kerap sulit mendapatkan modal. Ia mendorong adanya skema pembiayaan tanpa agunan hingga para UMKM terhindar dari pinjaman online (pinjol).

    Hal ini ia katakan dalam Talkshow Skema Financing untuk Pemberdayaan Masyarakat di Ruang Heritage, Gedung Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025). Cak Imin menekankan urgensi reformasi skema pembiayaan untuk memberdayakan UMKM.

    “Kita tidak punya waktu untuk berjalan lambat. Di luar sana ada jutaan usaha masyarakat sedang berlari mengejar kesempatan hidup yang lebih baik,” kata Cak Imin.

    Lalu, ia juga mengidentifikasi tantangan nyata yang menghambat pemberdayaan, yakni kewajiban agunan yang ketat, literasi keuangan yang terbatas, dan inovasi yang cenderung lambat dari lembaga keuangan formal. Cak Imin menyebut UMKM yang memiliki arus kas bisnis sehat namun tidak memiliki aset sering kali kesulitan mengakses pembiayaan legal di perbankan.

    Akibatnya, kata Cak Imin, layanan pinjol menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat, meskipun membawa risiko bunga yang mencekik dan potensi gagal bayar yang tinggi.

    Lebih lanjut, Cak Imin juga menekankan perlunya inovasi pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif dan pekerja lepas seperti YouTuber, podcaster, dan kreator konten. Alternatif solusi yang ditawarkan mencakup pembiayaan berbasis rekam monetisasi konten yang tercatat oleh platform media sosial, serta skema pembiayaan berbasis Hak Kekayaan Intelektual dan Royalti.

    “Saatnya kita mengambil langkah berani menciptakan terobosan skema pembiayaan mikro yang inklusif,” tegasnya.

    Acara ini juga menghadirkan sesi dialog dengan narasumber di antaranya Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Rektor Universitas Teknologi Bandung Muchammad Naseer, dan VP Stakeholder Management PT BSI Greget Kalla Buana. Mereka memaparkan praktik baik, inovasi terkini, serta model kolaborasi pembiayaan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sudut pandang.

    (azh/azh)

  • Hindari Gejolak Buruh, Iwan Suyawan Minta Pemerintah Percepat regulasi UMP Jabar

    Hindari Gejolak Buruh, Iwan Suyawan Minta Pemerintah Percepat regulasi UMP Jabar

    BANDUNG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Iwan Suryawan berpendapat penundaan pengumuman UMP dapat menciptakan ketidakpastian yang dianggap merugikan dua pihak utama yaitu pekerja atau buruh, dan kalangan pengusaha.

    Ia memandang bahwa buruh membutuhkan kepastian besaran upah baru untuk merencanakan anggaran keluarga dan mengantisipasi laju inflasi.

    Sementara itu, pihak pengusaha juga memerlukan kejelasan angka UMP secepatnya sebagai dasar perhitungan biaya produksi dan perencanaan bisnis untuk tahun mendatang.

    Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat untuk tahun 2026 yang seharusnya diumumkan paling lambat pada Jumat, 21 November 2025, dipastikan batal dilaksanakan sesuai jadwal. Pembatalan ini disebabkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang hingga tenggat waktu tersebut belum menerima regulasi resmi mengenai formula penetapan upah dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia.

    “Penundaan ini, meskipun didasari oleh tindak lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), seharusnya tidak sampai mengorbankan kepastian jadwal yang sudah diatur oleh peraturan sebelumnya,” ujar Iwan Suryawan, Sabtu (22/11/2025).

    Merujuk pada Putusan MK Nomor 168 Tahun 2023, pemerintah pusat memang diwajibkan merevisi formula penetapan upah minimum agar mencakup pertimbangan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pekerja.

    Penyesuaian inilah yang menjadi alasan Kemnaker belum merampungkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai dasar hukum baru.

    Iwan Suryawan menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terikat pada regulasi yang dikeluarkan oleh pusat.

    Tanpa adanya payung hukum baru yang final, Dewan Pengupahan Daerah di Jabar tidak dapat secara resmi melaksanakan rapat pleno penetapan.

    “Pemprov Jabar dalam hal ini menjadi pihak yang menunggu, di sisi lain tenggat waktu 21 November itu sangat penting untuk menjaga iklim hubungan industrial yang kondusif,” jelasnya.

    Wakil Ketua DPRD Jabar ini juga menyoroti potensi timbulnya gejolak di kalangan serikat buruh.

    Informasi yang dihimpun, beberapa serikat pekerja di Jawa Barat, bahkan telah merencanakan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 24 November 2025 sebagai bentuk protes atas penundaan ini.

    “Protes buruh adalah reaksi alami dari ketidakpastian. Mereka sudah menanti pengumuman ini, apalagi sempat ada desakan kenaikan upah yang signifikan, ada yang menuntut 8,5 persen hingga 10,5 persen,” tambahnya, merujuk pada tuntutan kenaikan yang diusulkan oleh serikat pekerja Jabar.

    Iwan juga meminta agar Kemnaker benar-benar memfinalisasi RPP dengan memasukkan masukan dari semua elemen, terutama mengenai indeks tertentu (alfa) yang menjadi faktor penting dalam perhitungan upah.

    Menurutnya, tarik-menarik kepentingan antara buruh yang menginginkan kenaikan tinggi dan pengusaha yang menginginkan kenaikan terukur menjadi semakin tajam dengan adanya penundaan ini.

    “DPRD Jabar mendesak Pemerintah Pusat melalui Kemnaker agar segera mengeluarkan regulasi final tersebut. Jangan sampai ketidakjelasan ini berlarut-larut hingga mendekati bulan Desember, yang akan mempersempit waktu implementasi bagi perusahaan,” tegas Iwan.

    Ia juga mengingatkan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pekerja dan kawasan industri padat karya terbesar di Indonesia.

    Ketidakpastian UMP di Jabar memiliki dampak ekonomi yang jauh lebih luas dibandingkan dengan provinsi lain.

    “Kami berharap Pemerintah Pusat memahami urgensi ini. Besaran UMP di Jabar tahun 2025 saja sudah ditetapkan Rp2.191.238,18, dengan kenaikan 6,5 persen dari UMP 2024. Kenaikan tahun 2026 harus mampu mengatasi inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat tanpa mematikan industri,” pungkas Iwan Suryawan.

    Penundaan ini harus dijadikan momentum untuk menghasilkan formula upah yang benar-benar adil, transparan, dan berkelanjutan, bukan sekadar menunda masalah.

    Ia berharap pengumuman UMP terbaru dapat segera dilakukan dalam waktu dekat agar tidak mengganggu operasional dan perencanaan ekonomi di Jawa Barat yang harus berlaku mulai 1 Januari 2026.

    DPRD Jawa Barat, katanya, akan terus memantau perkembangan regulasi di tingkat pusat dan siap memfasilitasi dialog antara serikat pekerja dan Pemprov Jabar jika diperlukan.

    Langkah ini penting demi menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di Jawa Barat, terutama dalam menghadapi dinamika pasar tenaga kerja.

  • Libur Nataru, Ini Prediksi Tanggal Terjadinya Lonjakan Pembelian Tiket Kereta Api

    Libur Nataru, Ini Prediksi Tanggal Terjadinya Lonjakan Pembelian Tiket Kereta Api

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 240.156 tiket kereta api telah disiapkan dan dijual selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk keberangkatan 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 mendatang. Lonjakan pembelian tiket kereta api pun telah diperkirakan bakal terjadi pada 3-4 Desember 2025.

    Humas PT KAI wilayah Daop 2, Kusdarwojo mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sebanyak 13.342 tempat duduk untuk penumpang selama 18 hari periode Nataru. Total kapasitas 230.076 tempat duduk, mencakup 25 perjalanan yang berangkat dari Daop 2 Bandung terdiri dari komersial dan PSO (subsidi) dengan berbagai kelas mulai dari eksekutif, ekonomi hingga luxury.

    “Sampai dengan pagi ini tadi tercatat lebih dari 39.000 atau mendekati angka 40.000 tiket yang sudah terjual. Jadi tentunya kalau kita lihat secara keseluruhan okupansi, memang jumlah keterisian masih di kisaran 23 sampai 24 persen,” kata Kuswardojo di Stasiun Bandung, Senin (24/11/2025).

    Dia mengatakan, kereta api yang berangkat dari wilayah Daop 2 Bandung antara lain Turangga, Malabar, Lodaya, Mutiara Selatan, Harina, Pangandaran, Papandayan, Argo Wilis, Kahuripan, Kutojaya Selatan, Pasundan, dan Siliwangi.

    Sementara tiket yang telah habis dijual, yaitu untuk perjalanan kereta api Kahuripan dengan keberangkatan dari Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung.

    “Jadi okupansi untuk kereta api Kahuripan sendiri sampai saat ini sudah di atas 100 persen, lebih kurang 112 persen dari ketersediaan tempat duduk yang ada. Itu dari Kiaracondong sampai dengan Blitar. Iya, kalau untuk tujuan yang Jawa Tengah dan Jawa Timur memang masih cukup banyak kesediaan,” jelas dia.

    Sementara itu, lanjut Kuswardojo, Daop 2 memperkirakan puncak keberangkatan libur Nataru 2025/2026 terjadi pada tanggal 27 dan 28 Desember. Oleh karenanya, pihaknya telah mengantisipasi penambahan penjualan tiket dan penambahan kereta api.

    “Prediksi kami tahun ini kami memang sudah menyiapkan perjalanan ekstra beberapa kereta tambahan. Kami perkirakan nanti, kami akan meluncurkan kereta tambahan pada awal-awal Desember 2025. Jadi kami perkirakan nanti akan ada terjadi lonjakan di kisaran tanggal 3 dan tanggal 4 Desember 2025,” ucap dia.

    Dia mengatakan, KAI Daop 2 memastikan seluruh layanan perjalanan kereta api berjalan dengan mengutamakan keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan pelanggan. Pemeriksaan sarana, prasarana, serta kesiapan petugas di stasiun dan lintas jalur terus dilakukan secara berkala.

    “Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan selama libur Natal dan Tahun Baru. KAI juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pemesanan tiket lebih awal agar perjalanan dapat diatur dengan baik,” pungkas Kuswardojo.

  • Raymond/Joaquin Ukir Kemenangan di BWF Super 500

    Raymond/Joaquin Ukir Kemenangan di BWF Super 500

    Jakarta

    Pasangan bulu tangkis Raymond Indra/Nikolaus Joaquin sukses merebut gelar juara Ganda Putra Australia Open 2025 pada debut mereka di turnamen BWF World Tour Super 500. Prestasi ini menjadi bukti kuat keberhasilan pembinaan atlet muda Indonesia yang didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

    Pertandingan tersebut digelar di State Sports Centre, Sydney, Australia, pada 16-23 November 2025. Kemenangan ini sekaligus menegaskan kualitas Raymond/Joaquin yang mampu tampil matang sejak awal karier internasional mereka.

    Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menegaskan kemenangan itu membuktikan pembinaan berjenjang dan regenerasi atlet PBSI mampu melahirkan talenta yang siap bersaing di level dunia sejak awal karier profesional.

    “Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan atlet-atlet masa depan Indonesia, termasuk Raymond dan Joaquin, yang menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan dukungan ekosistem pembinaan yang tepat mampu menjaga tradisi juara di level dunia,” kata Okki dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

    BNI turut mendukung momen bersejarah pasangan Raymond/Joaquin yang pada debut perdana di BWF World Tour Super 500 langsung berhasil meraih gelar juara.

    Raymond Indra, pebulu tangkis asal Bandung berusia 21 tahun, bergabung ke pelatnas PBSI pada 2025. Ia dikenal sebagai pemain bertalenta dengan kontrol permainan stabil dan pertahanan rapat. Kariernya dimulai sejak sekolah dasar di klub lokal, sebelum menembus level nasional dan tampil di berbagai turnamen internasional.

    Sementara itu, Nikolaus Joaquin, lahir di Jakarta pada 14 September 2005 dan kini berusia 20 tahun. Ia mulai bermain bulu tangkis sejak usia enam tahun dengan menjadikan Fajar Alfian sebagai inspirasi. Pada 2025, Joaquin resmi bergabung ke pelatnas PBSI setelah sebelumnya berpasangan dengan sejumlah pemain, termasuk Muhammad Al Farizi dan Verrel Yustin Mulia.

    Sejak berpasangan, Raymond/Joaquin mencatat perkembangan impresif. Mereka sukses mempertahankan gelar juara BWF Indonesia Masters Super 100 tahun 2025 dan pekan lalu meraih posisi runner-up di Korea Masters 2025. Pasangan ini dikenal dengan pertahanan solid yang membuat lawan kesulitan menembus pola serangan mereka.

    Di final Australia Open 2025, Raymond/Joaquin tampil tangguh dan berhasil menundukkan pasangan Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dengan skor 22-20, 10-21, 21-18. Kemenangan mereka ditopang oleh konsistensi ritme, penguasaan tempo, serta respon cepat saat menghadapi tekanan.

    Kombinasi performa itu membuat Raymond/Joaquin dijuluki penerus Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Selain pernah dilatih Chafidz Yusuf, mereka juga dikenal dengan gaya permainan agresif khas ganda putra Indonesia kelas dunia.

    Okki menegaskan BNI berkomitmen mendukung pembinaan atlet muda lewat sinergi dengan PBSI, mencakup fasilitas, kompetisi, dan program jangka panjang. Ia menambahkan, Indonesia bukan hanya perlu menjaga tradisi juara, tetapi juga menyiapkan penerus di setiap generasi.

    “Kami ingin memastikan bahwa bibit unggul seperti Raymond dan Joaquin mendapatkan dukungan optimal agar mampu terus mengharumkan Merah Putih di berbagai turnamen dunia. Dukungan BNI bukan hanya untuk prestasi hari ini, tetapi untuk masa depan olahraga bulu tangkis Indonesia,” tambah Okki.

    BNI berharap dukungan terhadap pembinaan olahraga nasional dapat melahirkan lebih banyak atlet muda berkelas dunia, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai kekuatan utama bulu tangkis internasional.

    (ega/ega)

  • Penampakan Lokasi Temuan Jasad Bocah Alvaro di Tenjo Bogor, Sepi dari Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 November 2025

    Penampakan Lokasi Temuan Jasad Bocah Alvaro di Tenjo Bogor, Sepi dari Permukiman Warga Bandung 24 November 2025

    Penampakan Lokasi Temuan Jasad Bocah Alvaro di Tenjo Bogor, Sepi dari Permukiman Warga
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang sempat dilaporkan hilang sejak 8 bulan lalu, ditemukan tewas di Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Ia diduga menjadi
    korban pembunuhan
    dan jasadnya dibuang di jembatan tersebut.
    Pantauan Kompas.com,
    Jembatan Cilalay
    yang menjadi lokasi temuan jasad Alvaro berada di jalan raya yang menghubungkan antara wilayah Kecamatan Tenjo dengan Kecamatan Jasinga.
    Untuk menuju lokasi, perjalanan dari pusat Kota Bogor menempuh waktu kurang lebih 2 jam.
    Wilayah ini sendiri berada di ujung barat Bogor yang berbatasan dengan wilayah Banten.
    Suasana di lokasi cukup sepi dari permukiman penduduk.
    Kendaraan yang lalu lalang juga tidak terlalu ramai seperti jalan raya pada umumnya.
    Adapun jasad atau kerangka Alvaro ditemukan oleh polisi di antara tumpukan sampah di bawah jembatan, tepat di pinggir Kali Cilalay.
    Saat ini, lokasi temuan terlihat sepi dan tidak ada kerumunan warga seperti saat pencarian.
    Di sekelilingnya juga sudah terpasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat.
    Salah satu warga sekitar, A. Sunaryo (67), membenarkan di lokasi tersebut ditemukan jasad Alvaro yang sempat dilaporkan hilang 8 bulan lalu.
    “Saya juga kaget kedatangan aparat, katanya ada yang dicari minta bantuan sama saya, terus dia
    nyeritain
    kronologinya, katanya (Alvaro) dibuang di kali ini,” kata Sunaryo saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi, Senin (24/11/2025).
    Sebelumnya, Alvaro (6) sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025).
    Setelah sekian lama, polisi menemukan Alvaro dalam kondisi sudah meninggal dunia di Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, pada Minggu (24/11/2025).
    Polisi juga telah menangkap satu terduga pelaku dalam kasus kematian Alvaro ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Jakarta

    Mobil listrik mulai membanjiri pasar otomotif Indonesia. Dengan harga mulai di bawah Rp 200 juta, mobil listrik murah seperti BYD Atto 1 mencatat penjualan yang cukup signifikan, bahkan bisa mengalahkan penjualan mobil konvensional murah seperti LCGC (low cost green car). Apakah artinya kehadiran mobil listrik murah bakal menggerus pasar mobil LCGC? Ini kata Daihatsu.

    Marketing and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah mobil listrik murah China sudah menggerus pasar mobil LCGC. Sebabnya, konsumen mobil LCGC memiliki karakter yang berbeda dengan mobil listrik murah.

    “Kalau menggerus saya tidak tahu ya. Karena tidak dan belum melakukan survei berkaitan dengan ini. Tapi kalau di LCGC, LCGC sendiri, kebutuhannya yang perlu teman-teman tahu, 70% sampai 80% adalah first car buyer,” buka Agung menjawab pertanyaan detikOto di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang (21/11/2025).

    “First car buyer itu belum beli sudah mikirin jual, belum beli sudah mikirin gimana ngerawatnya. Jadi affordable saat beli, affordable saat rawat, mendapatkan keuntungan saat jual. Jadi itu adalah ownership di first car buyer,” tambah Agung.

    Agung mengatakan, meski Daihatsu belum melihat mobil listrik murah sebagai ancaman buat mobil LCGC, kehadiran mobil seperti BYD Atto 1 memiliki peran yang positif buat industri otomotif Indonesia.

    “Jadi bagaimana antara LCGC dengan kendaraan elektrifikasi, walaupun memiliki range harga yang sama, saya rasa keduanya memiliki sama-sama peran positif di market otomotif Indonesia,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, kendati baru seumur jagung, BYD Atto 1 sudah membetot perhatian orang Indonesia melalui capaian penjualan yang fantastis.

    Berdasarkan data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit per Oktober 2025. Angka ini terbilang besar untuk satu model mobil yang bahkan masih diimpor utuh dari China.

    BYD Atto 1 secara resmi dijual di Indonesia mulai Juli saat GIIAS 2025 berlangsung, dan pengiriman unit kepada konsumen dimulai pada Oktober 2025. Artinya baru sebentar saja, BYD Atto 1 sudah sukses menyalip penjualan mobil termurah di Indonesia, yaitu LCGC.

    Total penjualan LCGC per Oktober 2025 mencapai 8.505 unit. Bila dirinci per model; Toyota Calya 3.057 unit, Honda Brio Satya 2.021 unit, Daihatsu Sigra 1.689 unit, Toyota Agya 887 unit, dan Daihatsu Ayla 851 unit.

    Mobil LCGC Daihatsu Sigra Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp 150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik ‘low cost’ semakin pudar.

    Melihat komposisi harga dan juga fitur, BYD Atto 1 disebut pengamat, bisa menggerogoti pasar LCGC. Terlebih, biaya perawatan mobil listrik yang lebih murah ketimbang mobil bermesin konvensional juga jadi daya tarik lainnya.

    “Terutama bagi konsumen gen millenial dan gen Z kota besar atau tier 1 khususnya Jabodetabek yang mengutamakan biaya operasional rendah, aksesibilitas ke wilayah ganjil-genap, performa yang lebih baik, dan fitur konektivitas modern,” jelas Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung Yannes Pasaribu dalam keterangannya.

    (lua/dry)