kab/kota: bandung

  • Ragam Reaksi Warga Jakarta Jika Museum-Perpustakaan Buka Sampai Malam

    Ragam Reaksi Warga Jakarta Jika Museum-Perpustakaan Buka Sampai Malam

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana membuka museum dan perpustakaan di Jakarta hingga malam. Kebijakan itu pun disambut positif oleh warga Jakarta.

    Dirangkum detikcom, Sabtu (3/5/2025), Pramono mengatakan kebijakan itu untuk meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar yang menjadi bagian dari program 100 hari kerja. Pramono mengatakan rencananya museum dan perpustakaan itu dibuka hingga pukul 23.00 WIB.

    Pramono mengatakan kebijakan itu akan segera dilakukannya. Namun, Pramono belum membeberkan lebih jauh terkait kapan tepatnya kebijakan itu terealisasi.

    “Perpustakaan akan kami buka sampai malam, mungkin jam 10 atau jam 11. Kita akan segera lakukan karena ini merupakan bagian untuk memberikan pendidikan dan juga kesempatan kepada anak-anak yang membutuhkan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5).

    Ia mengatakan peningkatan akses ke fasilitas pendidikan seperti perpustakaan, taman, dan museum merupakan bagian dari komitmennya untuk menghadirkan keadilan sosial di bidang pendidikan.

    “Yang kami akan segera selesaikan adalah hal menyangkut taman, museum juga akan kami buka tidak hanya sampai dengan jam 5 sore, termasuk perpustakaan. Ini salah satu bagian dari keadilan di bidang pendidikan,” ucap Pramono.

    Warga Sambut Rencana Museum Buka hingga Malam

    Warga sambut rencana museum buka hingga malam (Belia/detikcom)

    Seorang warga asal Cakung, Daniarti (35), mengaku setuju dengan rencana museum dibuka hingga malam hari. Daniarti mengatakan anak-anaknya sangat menyukai berwisata ke museum.

    “Setuju banget (buka sampai malam) karena anak-anak saya senang sekali ke museum. Pernah tuh kami keasyikan sampai gak sadar udah mau jam 3, dan langsung disuruh keluar karena udah mau tutup. Kalau museum buka sampai malam, kita bisa lebih leluasa,” katanya Daniarti saat ditemui di Kawasan Kota Tua Jakarta, Sabtu (3/5).

    Menurutnya, museum dapat menjadi salah satu tempat liburan yang edukatif. Sehingga, kata dia, anak-anak tak selalu mencari hiburan di pusat perbelanjaan, seperti mal.

    “Jadi gak cuma ke mal. Anak-anak suka belajar, kami sebagai orang tua juga senang. Wisata edukasi kayak gini justru lebih bermanfaat,” ujarnya.

    Senada, warga lainnya, Angel (32), mengaku kerap berkunjung ke kawasan Kota Tua. Menurutnya, dengan rencana tersebut, tak membatasi warga yang ingin datang ke museum pada malam hari.

    “Setuju banget. Seperti di Museum Nasional, di sana sudah buka sampai malam. Orang-orang yang kerja dari pagi sampai sore tetap bisa datang,” kata Angel.

    Menurutnya, museum di Jakarta akan ramai jika dibuka sampai malam hari. Terlebih, kata dia, museum saat ini sudah berteknologi canggih, sehingga akan banyak dijadikan tempat untuk berkonten.

    “Dulu saya pernah ke museum malam di Bandung, dan itu ramai banget. Di Jakarta pasti juga ramai, apalagi sekarang museum sudah canggih dan jadi tempat konten juga di sosmed,” jelasnya.

    Warga lainnya, Ninok (56), juga mengaku setuju dengan rencana tersebut. Dia berharap rencana museum dibuka hingga malam dapat segera direalisasikan.

    “Boleh saja buka sampai malam, tapi mungkin cukup di akhir pekan dulu. Weekend itu waktunya orang keluar rumah, museum bisa jadi pilihan hiburan yang positif,” katanya.

    “Kita sebagai warga cuma bisa berharap Pak Pram beneran jalankan ini. Museum malam itu ide bagus buat kota kita,” imbuh dia.

    Warga Usul Pengawasan-SDM Perpustakaan Diperhatikan

    Perpustakaan Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini. (Rumondang/detikcom)

    Seorang warga Jakarta, Resya (23), menyatakan setuju dengan rencana Pramono itu. Maka dengan begitu, dia dapat menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan.

    “Sangat setuju kalau rencananya gitu, apalagi kalau setiap hari sampai malam, tidak hanya weekend,” kata Resya saat ditemui di Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5).

    Dia mengatakan, setelah lelah bekerja, sering kali ingin menepi ke perpustakaan. Namun tak bisa karena terbatas jam operasional, yang hanya buka hingga sore hari.

    “Kadang kalau pulang kerja butuh healing, tapi di tempat yang tenang, perpustakaan gini jadi opsi. Selain weekend, kan cuma sampai sore saja (bukanya),” ungkap Resya.

    Meski begitu, menurut Resya, banyak hal yang perlu diperhatikan jika hendak mengubah jam buka perpustakaan. Di antaranya perihal pengawasan dan sumber daya manusianya.

    “Pengawasannya tentu, keamanan. Kalau malam kan agak rentan karena gelap, mungkin pencahayaannya diperhatikan, petugas yang patroli juga harus ada,” saran Resya.

    “Soal petugas juga penting diperhatikan karena operasionalnya ditambah, jangan sampai petugas yang jadi korban, pengaturan SDM-nya,” tambahnya.

    Dukungan senada disampaikan oleh Leta (22). Dia memuji wacana itu, karena banyak orang yang butuh ruang belajar maupun kerja hingga malam hari.

    “Menurut aku, nggak apa kalau sampai jam 11 malam. Kadang kalau misalnya orang kuliah sambil kerja gitu sampai sore, terus dia masih mau belajar lagi, perlu banget,” ucap Leta.

    Namun, menurutnya, penataan layanan hingga pengawasan pun harus diperketat. Suasana yang kondusif, kata dia, tak kalah penting dibanding perpanjangan jam operasional.

    “Kalau malam harus lebih diawasi lagi. Soalnya, takutnya lebih ramai malam hari,” tutur Leta.

    “Kalau ramai, kurang kondusif sih menurut aku. Kalau dikondisiin lagi kayaknya biar orangnya nggak seramai ini,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 3

    (amw/amw)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick Cuma Main 10 Kali Bareng Brisbane Roar, Bakal Hijrah ke Liga 1?

    Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick Cuma Main 10 Kali Bareng Brisbane Roar, Bakal Hijrah ke Liga 1?

    JABAR EKSPRES – Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick hanya main 10 kali bersama dengan Brisbane Roar.

    Rafael Struick yang menjadi andalan lini depan Timnas Indonesia zaman Shin Tae-yong harus menerima kenyataan pahit di Liga Australia.

    Hal tersebut karena Rafael Struick lebih banyak absen ketimbang bermain bersama dengan Brisbane Roar di A League.

    Data dari Transfermarkt menunjukan bahwa pemain berusia 22 tahun ini hanya bermain sebanyak 10 kali sejak bergabung.

    BACA JUGA: Moussa Sidibe Jadi Kandidat Pengganti Ciro Alves di Persib Bandung, Benarkah?

    Rafa mencatatkan 239 menit bermain dari 10 penampilan dan hanya mampu untuk mencetak satu gol saja untuk Brisbane.

    Tercatat ia mulai bergabung dengan Brisbane Roar pada September 2024 setelah memutuskan hengkang dari ADO Den Haag.

    Padahal Ado Den Haag merupakan tim yang berkompetisi di kasta kedua Liga Belanda alias Eerste Devisie.

    Alih-alih mencari menit bermain dengan hijrah ke A League, Rafa justru malah lebih sering tak masuk skuad tim.

    Rafa bahkan terakhir kali masuk ke dalam daftar susunan pemain pada 15 Maret 2025 saat menghadapi Perth Glory.

    BACA JUGA: Tyronne del Pino Dirumorkan Tinggalkan Persib, Susul Ciro Alves Gabung Malut United?

    Kompetisi A League atau Liga Australia ini sekarang sudah rampung dan Brisbane Roar berada di peringkat ke 12 dari 13 tim.

    Apakah Rafael Struick Akan Hijrah ke Liga 1?

    Hijrah ke Liga 1 memang bisa menjadi solusi bagi Rafa untuk bisa mendapatkan menit bermain reguler.

    Hanya saja dari sisi kualitas kompetisi, tentu bisa dikatakan tidak akan sebaik Liga Australia atau A League.

    Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa pemain yang berposisi sebagai sayap kiri ini hijrah ke salah satu klub Indonesia.

    Mengingat kontraknya bersama dengan Brisbane Roar akan segera berakhir pada 30 Juni 2025.*

  • Tinjau Siswa di Barak Militer, KDM: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang Jam 8 Malam Sudah Terlelap – Halaman all

    Tinjau Siswa di Barak Militer, KDM: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang Jam 8 Malam Sudah Terlelap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer sebagai bagian dari program pendidikan karakter.

    Ia menilai program ini berhasil membentuk generasi muda yang lebih disiplin dan semangat.

    Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, menyampaikan pandangannya saat meninjau kegiatan di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Purwakarta, pada Sabtu, 3 Mei 2025.

    Ia mengungkapkan, siswa yang sebelumnya sulit diatur kini menunjukkan perubahan signifikan.

    “Dulu mereka sulit tidur, sekarang jam 8 malam sudah terlelap. Dulu susah bangun, sekarang jam 4 pagi sudah bangkit,” ungkapnya dengan antusias.

    KDM menekankan bahwa program ini bukan hanya pendidikan keras, melainkan juga terapi kejut bagi siswa.

     “Coba lihat tempat nongkrong sekarang bersih. Anak-anak yang biasanya bolos enggak kelihatan,” tambahnya.

    Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa efek siswa ditempatkan di barak militer sangat nyata.

    “Kalau disuruh guru mereka diledek, tapi begitu ketemu jajaran TNI langsung nurut. Ada efek kejut di sana,” jelasnya.

    Program ini direncanakan akan diperluas ke Bandung, Bekasi, dan Sumedang, serta seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

    Dedi juga mengungkapkan bahwa Subang telah menjalin kerja sama dengan Lanud Kalijati untuk pelatihan yang tidak hanya ditujukan bagi siswa SMP dan SMA.

    KDM menambahkan, jika program ini berhasil, ia akan menyiapkan konsep serupa untuk orang dewasa yang terlibat dalam kenakalan, seperti nongkrong, mabuk, dan tawuran.

    “Sebulan ke depan, kalau ini berhasil, saya akan siapkan konsep untuk orang dewasa, yang suka nongkrong, mabuk, tawuran. Saya akan tangani juga,” ujarnya.

    Selain itu, Dedi Mulyadi berharap program ini dapat mempersiapkan generasi muda untuk dunia kerja.

    “Saya ingin anak-anak yang baik ini bisa terhubung dengan industri. Kita siapkan pelatihan berpola militer sebelum masuk ke dunia kerja,” tuturnya.

    Dedi Mulyadi menaruh harapan besar pada program pendidikan karakter ini, berharap anak-anak akan menjadi disiplin, terarah, dan memiliki visi untuk masa depan.

    “Ini bukan soal keras, ini soal masa depan,” tegasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Tengok Siswa di Barak Militer Purwakarta, Sebut Jadi Efek Kejut Siswa Lain.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BGN Kirim Tim Investigasi Usut Keracunan MBG di Bandung dan Tasikmalaya

    BGN Kirim Tim Investigasi Usut Keracunan MBG di Bandung dan Tasikmalaya

    BGN Kirim Tim Investigasi Usut Keracunan MBG di Bandung dan Tasikmalaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Badan Gizi Nasional
    (BGN) menugaskan tim investigasi gabungan untuk mengusut penyebab keracunan makanan bergizi gratis (
    MBG
    ) di Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
    Kepala BGN Dadan Hindayana memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat dengan bertambahnya
    kasus keracunan
    MBG ini.
    “BGN telah menerjunkan tim investigasi gabungan dan menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan serta bahan mentah yang digunakan,” ujar Dadan dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5/2025).
    Dadan menuturkan, uji laboratorium diperkirakan akan keluar dalam waktu 10 hari ke depan. Ia berjanji mengungkapkan hasilnya secara transparan.
    “BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” tutur Dadan.
    Untuk itu, Dadan mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi.
    “Kami memastikan bahwa siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan setempat,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami keracunan makanan usai menyantap menu MBG.
    Peristiwa ini terjadi di sekolah yang berlokasi di Jalan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Selain siswa, dua orang guru juga mengalami gejala serupa.
    Peristiwa
    keracunan MBG
    juga baru terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, Kamis (1/5/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jabat Komisaris PT Timah, Anak Pengrajin Sepatu Letjen TNI (Purn) Agus Rohman Pernah jadi Ajudan SBY

    Jabat Komisaris PT Timah, Anak Pengrajin Sepatu Letjen TNI (Purn) Agus Rohman Pernah jadi Ajudan SBY

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Timah Tbk yang menjadi holding tambang MIND ID, telah melakukan pergantian struktur Direksi dan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (2/5/2025).

    Perubahan pucuk pimpinan PT Timah Tbk salah satunya terjadi pada posisi Komisaris Utama (Komut) yang kini dijabat oleh Letnan Jenderal TNI Purn. H. Agus Rohman, S.I.P., M.I.P.

    Letjen TNI Purnawirawan Agus Rohman ditunjuk sebagai komisaris utama sekaligus komisaris independen.

    Dalam jabatan barunya, Letjen TNI (Purn.) Agus Rohman sendiri menggantikan posisi M Alfan Baharudin.

    Lantas, siapakah sosok Letjen TNI Purn. Agus Rohman?

    Agus Rohman merupakan sosok yang telah dikenal luas, terlebih ia memiliki latar belakang militer.

    Ia lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pengrajin sepatu di kawasan Cibaduyut, Bandung.

    Meski berlatar keluarga sederhana, Agus membuktikan diri bisa meraih mimpinya.

    Setelah lulus dari Akmil, Agus Rohman memulai kariernya di Kostrad.

    Ia pernah bertugas di daerah operasi Timor Timur pada tahun 1994, bertugas di bagian logistik dan distribusi kebutuhan di garis depan.

    Tugas itu, termasuk misi berbahaya mengantar uang ke wilayah Lospalos, Timor Timur.

    Pria yang praktik kepemimpinannya diabadikan dalam buku berjudul Panglima dari Bandung Selatan ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1988.

    Dia tercatat pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009–2012), Danrem 061/Surya Kencana (2012–2013), Kasdivid 1/Kostrad (2018–2020), dan terakhir menjabat sebagai Pati Mabes TNI Angkatan Darat (2021).

  • 5 Konser Musik Sepanjang Mei 2025, Didominasi Musisi Mancanegara

    5 Konser Musik Sepanjang Mei 2025, Didominasi Musisi Mancanegara

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bulan ini, panggung musik Indonesia dimeriahkan oleh beberapa konser musik. Sejumlah musisi dijadwalkan bakal menggelar konser pada Mei 2025.

    Sejauh ini, ada lima jadwal konser yang akan digelar sepanjang Mei 2025. Beberapa konser tersebut didominasi oleh musisi mancanegara. Berikut daftar konser musik Mei 2025:

    1. Day6 3rd World Tour Forever Young (3 Mei 2025)

    Grup band asal Korea Selatan, Day6, bakal kembali menghibur para penggemarnya di Indonesia. Mereka akan menggelar konser bertajuk Day6 3rd World Tour Forever Young di Jakarta pada 3 Mei 2025.

    Awalnya, konser ini aknan digelar di Jakarta International Stadium (JIS). Namun karena adanya jadwal kompetisi Liga 1 Indonesia, venue konser pun dialihkan ke Stadion Madya Gelora Bung Karno Jakarta.

    2. j-hope Tour Hope On The Stage (3 dan 4 Mei 2025)

    Masih dari Korea Selatan, ada juga j-hope yang menjadwalkan konser di Jakarta pada 3 dan 4 Mei 2025. Konser salah satu rapper BTS yang bertajuk Hope On The Stage ini bakal berlangsung di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat.

    Konser ini merupakan konser solo pertama j-hope. Tour HOPE ON THE STAGE sekaligus menjadi kunjungan pertamanya ke Indonesia tanpa rekan satu grupnya yang lain.

    3. Boyz II Men with Very Special Guest Kahitna (21 Mei 2025)

    Tak hanya dari Korea Selatan, panggung musik Tanah Air juga bakal dimeriahkan oleh penampilan grup vokal legendaris asal Amerika Serikat, Boyz II Men. Mereka akan menggelar konser bertajuk Boyz II Men with Very Special Guest Kahitna.

    Sebelumnya, mereka telah beberapa kali menggelar konser di Indonesia. Sesuai tajuk konser tersebut, kali ini panggung mereka juga akan dimerahkan grup musik asal Bandung Kahitna. Boyz II Men with Very Special Guest Kahitna akan digelar pada 21 Mei 2025 di di Istora Senayan, Jakarta.

     

  • Tinjau Siswa di Barak Militer, KDM: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang Jam 8 Malam Sudah Terlelap – Halaman all

    Tengok Siswa di Barak Militer, KDM: Kalau Ini Berhasil, Saya Siapkan Konsep untuk Orang Dewasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara perihal kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer.

    Menurutnya, lewat program pendidikan karakter yang melibatkan TNI itu, generasi muda yang dahulu sulit diatur itu kini menjadi pribadi disiplin dan penuh semangat.

    Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi saat meninjau kegiatan di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (3/5/2025).

    “Dulu mereka sulit tidur, sekarang jam 8 malam sudah terlelap. Dulu susah bangun, sekarang jam 4 pagi sudah bangkit,” ucap pria yang akrab disapa KDM itu dengan antusias, dilansir Tribun Jabar.

    KDM mengatakan, program tersebut bukan sekadar pendidikan keras, melainkan terapi kejut.

    Ia menyebut, anak-anak yang terbiasa bolos, tawuran, dan nongkrong sembarangan kini mulai berubah. 

    “Coba lihat tempat nongkrong sekarang, bersih. Anak-anak yang biasanya bolos, enggak kelihatan,” ungkap Dedi Mulyadi.

    Eks Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa efek siswa ditempatkan di barak militer ternyata tak main-main.

    “Kalau disuruh guru, mereka diledek. Tapi begitu ketemu jajaran TNI, langsung nurut. Ada efek kejut di sana,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Dedi berujar bahwa program ini akan dilaksanakan di Bandung, Bekasi, Sumedang dan merambah ke seluruh kabupaten/kota di Jabar. 

    Ia berujar, Subang menjalin kerja sama dengan Lanud Kalijati dan pelatihan ini tak berhenti untuk siswa SMP dan SMA.

    “Sebulan ke depan, kalau ini berhasil, saya akan siapkan konsep untuk orang dewasa, yang suka nongkrong, mabuk, tawuran. Saya akan tangani juga,” ujarnya.

    Bukan hanya menyasar kenakalan, ia menyatakan program ini juga mempersiapkan generasi siap kerja.

    “Saya ingin anak-anak yang baik ini bisa terhubung dengan industri. Kita siapkan pelatihan berpola militer sebelum masuk ke dunia kerja seperti BYD atau industri lainnya,” terangnya.

    Dedi Mulyadi pun menaruh harapan besar dengan program pendidikan karakter ini.

    “Mudah-mudahan anak-anak kita jadi disiplin, terarah, dan punya visi. Ini bukan soal keras, ini soal masa depan,” ucapnya.

    Didukung Anggota DPRD Cirebon

    Di sisi lain, gagasan KDM mengirim siswa nakal ke barak militer juga memperoleh dukungan dari sejumlah pihak, termasuk anggota DPRD Kota Cirebon, Subagja.

    Ia bahkan mengusulkan agar program tersebut ditambah dengan pembinaan melalui olahraga keras seperti tinju.

    “Ya, saya sebagai anggota DPRD Kota Cirebon sangat setuju sekali, karena setiap ada pelaku perang-perang konten yang dilakukan oleh pelajar, tidak ada tindakan tegas dari aparat hukum. Maka saran Kang Dedi itu memang bagus,” ujar Subagja, Sabtu.

    Subagja menilai, selain disiplin ala militer, olahraga keras seperti gulat, boxing, karate dan muay thai juga penting dalam membentuk karakter dan menyalurkan energi anak-anak ke arah positif.

    “Karena olahraga dengan unsur body contact dapat membentuk karakter dan menyalurkan energi anak-anak ke hal positif.”

    “Termasuk saya sendiri sebagai Ketua Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Kota Cirebon. Kami gratiskan untuk siapa pun yang ingin belajar tinju, asal syaratnya satu yakni salat,” ucapnya.

    Ia juga menyinggung penyebab kenakalan remaja saat ini yang dipicu oleh penyalahgunaan obat-obatan serta kurangnya penegakan hukum terhadap narkoba.

    Oleh sebab itu, menurutnya Pertina Kota Cirebon secara rutin menggelar pertandingan setiap dua bulan demi menarik minat pelajar pada olahraga.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Tengok Siswa di Barak Militer Purwakarta, Sebut Jadi Efek Kejut Siswa Lain.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Deanza Falevi)

  • Fakta-Fakta Keracunan Massal MBG di Jabar, Ratusan Siswa Jadi Korban hingga BGN Turun Tangan – Page 3

    Fakta-Fakta Keracunan Massal MBG di Jabar, Ratusan Siswa Jadi Korban hingga BGN Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat telah menghebohkan publik. Kejadian ini melibatkan ratusan siswa dari berbagai sekolah di beberapa daerah, seperti Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya. 

    Berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Dinas Kesehatan setempat, langsung bergerak cepat untuk melakukan investigasi dan memberikan penanganan medis kepada para korban.

    Salah satu kejadian terparah terjadi di Kabupaten Cianjur, di mana 176 orang, termasuk 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur serta 98 warga lainnya, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG dan sebuah hajatan. 

    Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur bahkan menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Gejala yang dialami para korban beragam, mulai dari pusing, mual, hingga muntah. Kepala Dinkes Cianjur, Yusman Faisal, menyatakan bahwa pihaknya telah memaksimalkan penanganan terhadap korban dan melakukan pendataan menyeluruh.

    Di Kota Bandung, 342 siswa SMP Negeri 35 juga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG pada 29 April 2024. Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan bahwa pihaknya langsung melakukan investigasi dan pengambilan sampel makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Sementara itu, di Kabupaten Tasikmalaya, 25 pelajar SD dan SMP juga mengalami hal serupa. Semua korban telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.

  • 6
                    
                        Tengok Siswa Nakal ke Barak Militer, Dedi Mulyadi: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang…
                        Regional

    6 Tengok Siswa Nakal ke Barak Militer, Dedi Mulyadi: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang… Regional

    Tengok Siswa Nakal ke Barak Militer, Dedi Mulyadi: Dulu Mereka Sulit Tidur, Sekarang…
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , mengungkapkan bahwa hampir semua kabupaten dan kota di Jawa Barat telah siap untuk mengirim siswa nakal ke barak militer.
    Hal ini disampaikan Dedi dalam kunjungannya ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta, pada Sabtu (3/5/2025).
    Dedi menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berlaku untuk tingkat SMP, tetapi juga untuk tingkat SMA.
    “Untuk tingkat SMP di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, dan untuk tingkat SMA sudah berjalan di Bandung, di Rindam,” ujarnya.
    Ia menambahkan, program ini akan dimulai di kota Bekasi pada Senin (5/5/2025), sedangkan di Sumedang dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis (8/5/2025).
    Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, dan Subang juga telah menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi, dengan kegiatan di Kabupaten Subang akan berlangsung di Lanud Suryadharma.
    “Hampir semua kabupaten dan kota sudah siap,” kata Dedi Mulyadi.
    Dedi juga menekankan pentingnya kerjasama dengan Lanud Kalijati dalam pelaksanaan program ini.
    Dia menilai bahwa kondisi di barak TNI, khususnya Angkatan Udara, sangat mendukung. “Ini sudah berlangsung di berbagai tempat,” tambahnya.
    Selama kunjungannya, Dedi Mulyadi meninjau langsung kegiatan pendidikan penguatan karakter yang diikuti oleh 39 siswa SMP.
    Ia menyaksikan para siswa yang mengikuti pelatihan baris berbaris serta pemenuhan gizi mereka.
    Dedi mencatat bahwa para siswa tampak bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut, yang menurutnya mungkin tidak akan terjadi jika mereka diajarkan di sekolah.
    “Dulu mereka sulit tidur, sekarang mereka sudah bisa tidur jam 8. Dulu mereka sulit bangun, sekarang sudah bisa bangun jam 5, jam 4. Dulu mereka sulit untuk fokus. Nanti saya cek,” ungkap Dedi Mulyadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenal Soto Ludi, Kuliner Legendaris di Jakarta

    Mengenal Soto Ludi, Kuliner Legendaris di Jakarta

    Liputan6.com, Bandung – Makanan berkuah sudah dikenal sejak lama menjadi bagian penting dalam kuliner Indonesia. Adapun dari banyaknya hidangan makanan berkuah, soto jadi salah satu hidangan yang menempati posisi istimewa di hati masyarakat.

    Pasalnya soto merupakan makanan berkuah berbahan dasar kaldu dan biasanya dari daging ayam atau sapi serta tambahan bahan lain seperti bihun, telur rebus, kentang, dan daun bawang.

    Rasanya yang gurih dan aroma rempah yang khas menjadikan soto cocok disantap kapan saja baik pagi, siang, maupun malam hari. Salah satu daya tarik dari soto adalah keberagaman jenisnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    Setiap daerah memiliki ciri khas sotonya masing-masing mulai dari Soto Betawi yang kaya santan, Soto Lamongan dengan koya gurihnya, hingga Soto Medan yang kental dan beraroma rempah kuat.

    Perbedaan ini menjadikan soto bukan hanya sekadar makanan tetapi juga representasi dari kekayaan budaya kuliner lokal. Soto tidak hanya digemari karena rasanya yang nikmat tetapi juga karena kehangatannya.

    Tak hanya dijajakan di warung atau rumah makan sederhana soto kini juga mudah ditemukan di restoran modern hingga hotel berbintang. Beberapa jenis soto bahkan telah dimodifikasi agar lebih sesuai dengan selera kekinian.

    Adapun bagi masyarakat Jakarta, terdapat spot tempat makan soto yang dikenal legendaris yaitu Soto Ludi. Kuliner ini mempunyai banyak cabang dan jadi destinasi populer tidak hanya di antara warga Jakarta tetapi juga wisatawan.