kab/kota: bandung

  • Intensitas Hembusan Gas Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Waspada Erupsi Freatik!

    Intensitas Hembusan Gas Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Waspada Erupsi Freatik!

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi telah mengeluarkan laporan khusus terkait aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, dalam dua hari berturut-turut, 2-3 Juni 2025. Masyarakat di antaranya diimbau mewaspadai peningkatan intensitas hembusan gas dan potensi erupsi freatik. 

    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, berdasarkan pantauan pada 30 Mei – 2 Juni 2025, diketahui adanya peningkatan aktivitas kegempaan Tangkuban Parahu.

    Saat ini, aktivitas vulkanik gunung yang tugur di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Subang itu didominasi gempa-gempa berfrekuensi rendah, mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan. 

    “Gempa Hembusan berkisar antara 21 – 37 kejadian dan Gempa Low Frekuensi mencapai 134 kejadian. Demikian juga dari hasil pemantauan deformasi dengan metode Electronic Distance Measurement (EDM) dan Global Navigation Satellite System (GNSS) menunjukan pola inflasi,” jelas Wafid di Bandung, Selasa (3/6/2025).

    Wafid melanjutkan, peningkatan gempa frekuensi rendah ini berkorelasi dengan peningkatan intensitas hembusan gas. Dapat terjadi karena perubahan atau akumulasi tekanan di kedalaman dangkal, sementara itu indikasi akumulasi tekanan dari magma-dalam yang belum teramati. 

    “Pemantauan dengan metode deformasi juga menunjukkan pola inflasi atau terjadi peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu,” katanya.

    Oleh sebab itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat sekitar maupun pengunjung agar tidak mendekati dasar kawah, juga tidak berlama-lama atau menginap di area kawasan kawah aktif Gunung Takuban Parahu.

    Masyarakat diminta segera menjauhi area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas atau ketebalan asap kawah, serta apabila tercium bau gas yang menyengat guna menghindari potensi bahaya paparan gas beracun.

  • SPMB Kota Bandung: 2.675 Anak Lolos Masuk SMP Negeri Lewat Jalur Afirmasi

    SPMB Kota Bandung: 2.675 Anak Lolos Masuk SMP Negeri Lewat Jalur Afirmasi

    Syarat utama jalur Afirmasi RMP adalah siswa yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) Kota Bandung.

    Sebagai informasi, DTKS merupakan data induk yang dikelola oleh Kementerian Sosial dan menjadi acuan dalam penyaluran berbagai program bantuan sosial. Namun, tidak semua yang masuk dalam DTKS secara otomatis menerima bantuan, karena terdapat syarat tambahan sesuai kebijakan masing-masing program.

    Untuk memudahkan orang tua atau calon peserta didik memverifikasi status DTKS, Disdik Kota Bandung menyediakan layanan pengecekan daring melalui laman simdik.bandung.go.id/dtks.

    Cukup dengan memasukkan NIK calon murid atau NIK orang tua, sistem akan menampilkan status terdaftar. Jika data tidak ditemukan, masyarakat dapat mengajukan pengaduan dengan mengisi identitas dan mengunggah dokumen pendukung seperti Kartu Keluarga, KTP, dan tangkapan layar dari aplikasi SIKS-NG, yang bisa diakses melalui aplikasi Yes Jitu.

    “Untuk mengecek di aplikasi Yes Jitu, tidak perlu datang ke kelurahan. Bapak Ibu hanya perlu datang dan komunikasi dengan sekolah masing-masing, karena seluruh sekolah sudah memiliki akses ke aplikasi tersebut,” tambah Dani.

  • Aktivitas Gempa Hembusan Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Warga Diimbau Waspada

    Aktivitas Gempa Hembusan Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Warga Diimbau Waspada

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Geologi mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk waspada terhadap potensi erupsi freatik Gunung Tangkuban Perahu, meski gunung yang berada di Kabupaten Bandung itu per Selasa (3/6/2025), pukul 15.30 WIB, masih berstatus Normal (Level I). 

    Kepala Badan Geologi M Wafid mengatakan dengan curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut turut meningkatkan potensi erupsi freatik karena terjadi kontak antara air dengan magma atau material panas di dalam gunung api.

    “Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah,” kata Wafid. 

    Sementara itu, menurut laporan Petugas Pos Pantau Gunung Tangkuban Perahu Adzan Anugrah Indiarsyah, berdasarkan hasil pemantauan sepanjang Senin (2/6/2025), periode pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Tangkuban Perahu mengalami sebanyak 13 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.5-10 mm, dan lama gempa 30-50 detik, serta 134 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 1.5-12 mm, dan lama gempa 10-29 detik, lalu 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1.5-2 mm, dan lama gempa 6-8 detik.

    Atas catatan aktivitas itu, Adzan Anugrah mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu untuk tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas, serta tidak diperbolehkan menginap/berlama-lama berada di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

    “Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik,” katanya.

     

  • Badan Geologi Imbau Masyarakat Waspada Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Perahu

    Badan Geologi Imbau Masyarakat Waspada Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Perahu

    Berdasarkan pemantauan dari 30 Mei hingga 1 Juni 2025, katanya, tercatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan berupa 21 hingga 37 kejadian gempa hembusan serta 100 kejadian gempa frekuensi rendah.

    Gempa-gempa ini menunjukkan adanya pergerakan fluida di kedalaman dangkal dan berkaitan erat dengan peningkatan hembusan gas dari dasar kawah.

    “Peningkatan gempa frekuensi rendah ini berkorelasi dengan peningkatan intensitas hembusan gas. Peningkatan ini dapat terjadi karena perubahan tekanan di kedalaman dangkal,” kata Wafid.

    Wafid merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Perahu.

    “Kemudian segera menjauhi atau meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas atau ketebalan asap kawah atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik,” katanya.

    Badan Geologi juga meminta pemerintah daerah serta BPBD provinsi dan kabupaten agar terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu di Desa Cikole, Lembang, maupun dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

     

  • Farhan Temukan 30 Persen Hewan Kurban Tidak Layak Dijual

    Farhan Temukan 30 Persen Hewan Kurban Tidak Layak Dijual

    Bandung, Beritasatu.com — Wali Kota Bandung Muhammad Farhan melakukan pemantauan hewan kurban yang menjalani pemeriksaan ante mortem. Hasilnya, ditemukan 30 persen hewan kurban tidak layak dijual

    Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperketat pengawasan terhadap hewan kurban. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memantau proses pemeriksaan ante mortem pada hewan kurban.

    Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum penyembelihan di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Salak.

    Farhan menegaskan, pemeriksaan ini dilakukan demi memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Ia menyatakan, satu ekor hewan sakit saja bisa berisiko menularkan penyakit, sehingga perlu deteksi dini.

    “Lebih baik mencegah dari awal daripada menunggu ada kasus penyakit menular,” ujar Farhan kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Pemerintah Kota Bandung kini menggunakan aplikasi e-Selamat, inovasi digital yang memungkinkan masyarakat memeriksa kesehatan hewan kurban secara transparan. 

    Hewan yang lolos pemeriksaan akan diberi “kalung sehat” dengan QR Code berisi informasi kesehatan dan foto hewan tersebut.

    “Dengan aplikasi ini, tidak ada lagi celah pemalsuan atau pertukaran hewan,” katanya.

    Masyarakat, baik penjual maupun pembeli, diimbau mengunduh aplikasi tersebut agar bisa memastikan hewan yang dibeli aman dan sesuai syariat.

    Hingga awal Juni 2025, sekitar 10.000 hewan kurban telah masuk ke Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 30 persen dinyatakan belum layak, terutama karena belum cukup umur.

    Sementara itu, 70 persen atau sekitar 7.000 ekor domba, kambing, sapi, hingga kerbau telah dinyatakan sehat dan layak. Pemilihan Pussenkav sebagai lokasi pemeriksaan bukan tanpa alasan. Fasilitas ini memiliki kandang dan tenaga terlatih dalam pemeliharaan hewan, khususnya kuda. Namun, Farhan mengingatkan agar jumlah hewan di sana tidak melebihi kapasitas.

    “Pussenkav tetap harus menjalankan fungsi utamanya sebagai tempat pemeliharaan kuda,” tegasnya.

    Pemkot juga mengimbau masyarakat menggunakan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersedia di wilayah Ciroyom dan Cisaranten, serta beberapa RPH swasta.

    “Kalau sibuk, lebih baik serahkan ke RPH yang diawasi dan memiliki tenaga bersertifikat,” ujarnya.

    Para juru sembelih di RPH harus memiliki sertifikat kompetensi, guna mencegah kesalahan penanganan hewan maupun limbah pemotongan.

    Farhan juga menyinggung isu lingkungan, terutama penggunaan plastik pembungkus daging kurban. Ia mendorong penggunaan plastik yang bisa didaur ulang dan menyebut Pasar Gedebage sebagai contoh lokasi dengan sistem pengelolaan sampah organik yang baik.

    Meski penjualan belum setinggi tahun lalu yang mencapai 16.000 ekor, Farhan optimis target tersebut bisa tercapai dengan sisa waktu yang ada.

    “Minat beli sudah terlihat meningkat, bahkan pedagang mulai jualan lebih awal tahun ini,” ungkapnya.

    Hewan kurban yang masuk ke Bandung mayoritas berasal dari Garut, Tasikmalaya, dan daerah sekitarnya. Namun, Farhan mengapresiasi meningkatnya jumlah warga Bandung yang mulai beternak domba sendiri.

  • Nenek di Tulungagung Tewas Tertemper Kereta Api Malabar

    Nenek di Tulungagung Tewas Tertemper Kereta Api Malabar

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang nenek tewas usai tertemper kereta api di Tulungagung. Korban diketahui bernama Sringatin (70), warga Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, tertemper kereta api Malabar relasi Bandung-Malang hingga terpental sejauh 25 meter dari titik awal.

    Warga tak menyangka korban tewas karena tertemper kereta api. Sebab selama ini korban dikenal mengalami sakit dan susah untuk berjalan kaki.

    Panit Laka Lantas Polsek Ngunut, Iptu Thomas Hari Wibowo mengatakan kecelakaan ini terjadi di jalur kereta api masuk Desa Pulosari, sekitar pukul 04.55 WIB. Petugas yang menerima laporan warga langsung menuju lokasi kejadian.

    Mereka menemukan korban terpental masuk ke area sawah di sekitar rel. “Saat kami tiba di lokasi kejadian korban sudah terpental sejauh 25 meter dari titik awal kecelakaan dan masuk ke area pesawahan,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).

    Petugas sempat kesulitan untuk mengidentifikasi korban karena tidak menemukan identitas. Namun warga mengenali korban dari pakaiannya. Korban diketahui mengenakan pakaian milik jamaah yasin Desa Kromasan. Keluarga yang datang ke lokasi kejadian memastikan bahwa korban adalah Sringatin.

    Rumah korban berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. “Yang mengenali pertama adalah keluarga korban dari pakaiannya, karena kondisi wajah sudah rusak,” tuturnya.

    Dari keterangan sejumlah saksi, korban selama ini mengalami sakit dan susah untuk berjalan kaki. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan adanya jejak korban berjalan kaki di sekitar lokasi. Keterangan ini juga diperkuat pengakuat masinis yang melihat korban berjalan di sebelah rel.

    Jenazah korban dibawa ke RSUD dr Iskak untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. “Dugaan kuat korban nekat mengakhiri hidupnya, tapi kita masih lakukan pendalaman lagi,” pungkasnya. [nm/beq]

  • LRT Jabodebek & Kereta Cepat Diserbu Warga Selama Libur Panjang

    LRT Jabodebek & Kereta Cepat Diserbu Warga Selama Libur Panjang

    Jakarta

    Pengguna LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Whoosh selama libur panjang Kenaikan Yesus Kristus pada 29 Mei hingga 1 Juni 2025 membludak.

    Penumpang LRT Jabodebek selama periode libur panjang tersebut mencapai 181.000 orang. Menurut Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan secara rata-rata harian, jumlah penumpang mencapai 45.250 pengguna per hari.

    Puncak jumlah pengguna terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, yang mencapai 53.707 orang, diikuti oleh Sabtu, 31 Mei dengan 46.281 orang, Kamis, 29 Mei sebanyak 41.329 orang, dan Minggu, 1 Juni sebanyak 39.683 orang.

    “Terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terus memilih LRT Jabodebek untuk berbagai kebutuhan mobilitas. Komitmen kami adalah terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan terutama saat momen-momen spesial seperti libur panjang ini,” ujar Purnomosidi dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

    Terdapat tiga stasiun yang melayani pengguna terbanyak selama periode tersebut, pertama Stasiun Dukuh Atas BNI dengan jumlah 32.880 pengguna tap in dan 34.179 pengguna tap out.

    Kedua Stasiun Harjamukti dengan 21.828 pengguna tap in dan 22.332 pengguna tap out. Ketiga, Stasiun Cikoko dengan 16.699 pengguna tap in dan 15.752 pengguna tap out.

    “Jumlah tersebut mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat yang memilih LRT Jabodebek sebagai sarana mobilitas selama libur panjang, baik untuk keperluan rekreasi maupun perjalanan menuju kawasan strategis di Jabodebek,” tuturnya.

    Selama empat hari masa libur, LRT Jabodebek mengoperasikan 1.080 perjalanan guna memastikan kelancaran dan kenyamanan seluruh pengguna.

    LRT Jabodebek juga tetap menerapkan tarif yang bersahabat selama akhir pekan, yakni mulai dari Rp 5.000 hingga maksimal Rp 10.000. Kebijakan ini disebut menjadikan LRT Jabodebek menjadi salah satu pilihan transportasi yang ekonomis dan efisien.

    Kereta Cepat Whoosh

    Penumpang Kereta Cepat Whoosh mencapai 97 ribu orang selama periode libur panjang Kenaikan Yesus Kristus 28 Mei hingga 1 Juni 2025.

    Secara rata-rata, selama periode ini Whoosh melayani 19 hingga 20 ribu penumpang per hari, meningkat sekitar 15% dibandingkan hari biasa yang berada di kisaran 16 hingga 18 ribu penumpang per hari. Volume penumpang tertinggi tercatat pada Kamis, 29 Mei 2025, dengan 20.669 penumpang dalam satu hari.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan bahwa capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh, terutama dalam momen perjalanan masif seperti libur panjang.

    “Selama periode long weekend ini, tren keberangkatan dan kedatangan penumpang dari seluruh stasiun menunjukkan lonjakan signifikan, dengan pola mobilitas yang padat dari dan menuju Jakarta maupun Bandung. Hal ini membuktikan bahwa Whoosh kini menjadi bagian penting dalam pilihan perjalanan masyarakat,” ujar Eva.

    Selama periode libur panjang, Stasiun Halim menjadi stasiun terpadat dengan total pergerakan penumpang naik dan turun mencapai sekitar 92 ribu penumpang. Disusul Stasiun Padalarang dengan 71 ribu penumpang, Stasiun Tegalluar Summarecon sekitar 24 ribu penumpang, dan Stasiun Karawang sebanyak 7 ribu penumpang.

    Pada Senin pagi, 2 Juni 2025, arus penumpang dari Bandung menuju Jakarta masih menunjukkan kepadatan. Fleksibilitas waktu tempuh Whoosh menjadi pilihan banyak penumpang yang ingin optimal memanfaatkan waktu bersama keluarga sebelum kembali beraktivitas.

    (ada/hns)

  • Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juni 2025

    Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova Bandung 2 Juni 2025

    Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap seorang sopir truk wing box berinisial S (36) usai menabrak gardu Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (2/6/2025) siang.
    Pria tersebut mengemudikan truk Fuso bernomor polisi F 9718 FE yang terlibat kecelakaan beruntun sekitar pukul 13.20 WIB.
    “Sopir kami amankan di Sat Lantas Polresta Bogor Kota,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, saat ditemui di lokasi kejadian.
    Menurut Santi, kecelakaan bermula saat truk melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Sesampainya di gerbang tol, kendaraan mengalami rem blong.
    Truk kemudian menabrak pembatas jalan (guardrill), menghantam gardu tol, dan membuat bagian pembatas itu terpental hingga mengenai truk lain.
    Tak berhenti di situ, truk Fuso terus melaju dan menabrak bagian belakang mobil Toyota Innova bernomor polisi B-302-RYO yang baru saja menyelesaikan transaksi di gerbang tol arah Jakarta.
    Akibat kejadian tersebut, portal gawang GTO dan barrier GT Ciawi mengalami kerusakan parah.
    Sementara dua kendaraan lain yang terdampak hanya mengalami kerusakan ringan dan kembali melanjutkan perjalanan.
    “Dua kendaraan yang terhempas kembali melanjutkan perjalanan. Yang kami amankan adalah kendaraan (truk Fuso) yang di tol. Korban jiwa tidak ada, hanya kerugian materiil dari kendaraan dan infrastruktur Jasa Marga,” ujar Santi.
    Kecelakaan tersebut juga sempat memicu kemacetan karena proses evakuasi memakan waktu.
    Saat ini, polisi tengah menyelidiki unsur kelalaian dalam insiden tersebut, termasuk memeriksa kondisi teknis truk dan kesiapan pengemudi saat berkendara.
    GT Ciawi 2 tercatat pernah menjadi lokasi kecelakaan serupa, terutama yang melibatkan kendaraan besar. Polresta Bogor Kota menyatakan akan mengevaluasi sistem keselamatan di kawasan gerbang tol itu.
    “Masih terus kita kaji terkait dengan kecelakaan ini,” tutup Santi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramai Penolakan Vaksin TBC M72, DPRD Jatim Siap Kawal Aspirasi Ulama dan Tokoh Masyarakat

    Ramai Penolakan Vaksin TBC M72, DPRD Jatim Siap Kawal Aspirasi Ulama dan Tokoh Masyarakat

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas menanggapi aspirasi puluhan ulama, habaib, dan tokoh masyarakat Jawa Timur terkait penolakan terhadap rencana uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

    Dia sepakat bahwa kebijakan publik, terlebih yang menyentuh ranah kesehatan massal, harus berbasis bukti ilmiah dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

    “Para kiai dan alim ulama merespons dari beberapa hal tadi itu. Saya sepakat bahwa segala sesuatu kebijakan yang sebelum itu menjadi evidence based jelas secara kajian ilmiah ataupun kajian secara agama karena kita ini mayoritas beragama islam agar pemerintah ini tidak mengeluarkan statement yang meresahkan masyarakat,” ujar Puguh di hadapan peserta audiensi di Ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Jawa Timur, Senin (2/6/2025).

    Puguh menguraikan, keresahan masyarakat salah satunya dipicu oleh pernyataan Presiden RI setelah kunjungan tokoh internasional, Bill Gates, ke Indonesia. Saat itu, muncul pernyataan bahwa Indonesia akan menjadi lokasi uji coba vaksin TBC jenis M72, karena vaksin lama dianggap tidak lagi efektif menekan kematian akibat TBC yang mencapai 100 ribu kasus per tahun.

    “Kalau dibagi, kira-kira setiap 5-10 menit ada orang yang meninggal karena TBC. Maka menurut versi pemerintah, vaksin baru M72 dibutuhkan untuk menanggulangi hal ini,” jelasnya.

    Untuk memastikan keakuratan informasi, Puguh mengaku langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Jatim yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof Erwin Astha Triyono. Dia memastikan bahwa hingga saat ini belum ada penunjukan resmi Jawa Timur sebagai wilayah uji coba vaksin tersebut.

    “Beliau share satu statement pemerintah bahwa sampai saat ini tidak ada info daerah Jawa Timur yang ditunjuk sebagai uji coba vaksin TBC,” ungkap Puguh.

    Politisi PKS ini juga menjelaskan, uji coba vaksin M72 sudah dilakukan di beberapa negara dengan tingkat kemiskinan tinggi, seperti Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Di Indonesia, fase ketiga uji klinis dilakukan dengan melibatkan sekitar 2.000 sukarelawan dari rumah sakit mitra seperti FK UI, RSHS Bandung, dan Unpad.

    “Saya dulu juga kedokteran, jadi tahu bahwa uji coba klinis itu ada tiga fase. Sekarang ini kita berada di fase ketiga, yakni yang melibatkan ribuan partisipan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Puguh menyatakan siap membawa aspirasi para ulama dan tokoh masyarakat Jatim ke DPR RI dan lembaga terkait. Dia juga berjanji akan menyampaikan langsung kekhawatiran ini kepada Gubernur Jatim, pimpinan DPRD, dan Dinas Kesehatan.

    “Saya akan meneruskan aspirasi jenengan ini secara resmi. Selain nanti kita akan bersurat resmi, kita juga akan menyampaikan hasil kunjungan ini ke gubernur, pimpinan DPRD, dan Kepala Dinas Kesehatan supaya ini menjadi awareness alarm kepada pemerintah,” tegasnya.

    Puguh memperingatkan bahwa jika pemerintah pusat tetap memaksakan uji coba tanpa persetujuan masyarakat, maka potensi konflik sosial bisa muncul. Dia berharap semua pihak mengedepankan kehati-hatian dan menghormati suara masyarakat.

    “Kalau memaksakan kehendak, otomatis gubernur harus melaksanakan. Tapi paling tidak, gubernur sudah punya warning bahwa ada penolakan dari masyarakat, kiai, dan alim ulama. Supaya ini menjadi kehati-hatian,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Dua Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Maut Libatkan Tiga Motor di Diwek Jombang

    Dua Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Maut Libatkan Tiga Motor di Diwek Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis kembali terjadi di wilayah Kabupaten Jombang. Dua orang pengendara sepeda motor dilaporkan meninggal dunia dalam insiden yang melibatkan tiga kendaraan roda dua di Jalan Raya Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Selasa (2/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan adanya peristiwa laka lantas tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas dan para saksi di lokasi, kecelakaan ini melibatkan tiga sepeda motor dengan rincian sebagai berikut:

    “Kendaraan pertama adalah sepeda motor Suzuki Satria dengan nomor polisi S-5429-OAC. Identitas pengendaranya belum diketahui karena masih menunggu hasil identifikasi dari tim Inafis Polres Jombang. Pengendara tersebut meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP),” kata Siswanto.

    Kendaraan kedua adalah sepeda motor Honda PCX Profit yang dikendarai oleh Moh. Ali Fikri Amrulloh (19), seorang karyawan swasta asal Dusun/Dusun Menganto, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Pengendara ini juga meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka serius.

    Sementara itu, kendaraan ketiga adalah sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi S-5285-OCJ yang dikendarai oleh Farid Reivan Suhartono (18), seorang pelajar asal dusun yang sama dengan korban kedua. Dalam insiden ini, Farid dilaporkan tidak mengalami luka.

    Adapun kronologi kecelakaan, menurut keterangan saksi dan pihak kepolisian, bermula saat pengendara Suzuki Satria melaju dari arah timur ke barat. Ketika hendak berbelok ke kanan, diduga pengendara tidak memperhatikan situasi di belakang, sehingga ditabrak oleh sepeda motor Honda PCX yang datang dari arah yang sama.

    Tabrakan ini menyebabkan Honda PCX terdorong ke kanan dan langsung tertabrak oleh sepeda motor Yamaha Jupiter yang melaju dari arah berlawanan.

    Kecelakaan tersebut juga disaksikan oleh dua orang warga, masing-masing bernama Ardiansyah (22), seorang mahasiswa asal Desa Cukir, Kecamatan Diwek, serta Desi (56), seorang warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek.

    Pihak kepolisian juga mencatat kerugian material akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 2 juta. Kasus ini masih dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang untuk proses lebih lanjut. Petugas tengah melakukan identifikasi terhadap korban yang belum diketahui identitasnya serta mendalami kronologi melalui keterangan saksi-saksi. [suf]