kab/kota: bandung

  • Mampu Deteksi Hujan Hingga Radius 20 Km, BRIN Kembangkan Radar Cuaca FMCW

    Mampu Deteksi Hujan Hingga Radius 20 Km, BRIN Kembangkan Radar Cuaca FMCW

    Liputan6.com, Bandung – Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tengah mengembangkan sistem radar cuaca berbasis Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW).

    Menurut Ahli Peneliti Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Asif Awaludin, teknologi ini diharapkan dapat menjadi alternatif cerdas bagi sistem radar konvensional dalam mendeteksi presipitasi dengan akurasi tinggi, namun dengan konsumsi energi dan biaya operasional yang jauh lebih rendah.

    “Radar FMCW memiliki karakteristik unik yang dapat memodulasi frekuensi kontinu, sehingga mampu memberikan pengukuran jarak dan kecepatan secara simultan dengan efisiensi daya tinggi,” ujar Asif pada Webinar Hybrid PRIMA bertajuk ‘Climate Frontiers in Indonesia: Insights from Land, Sea and Sky’, akhir April lalu ditulis Bandung, Senin (2/6/2025).

    Asif mengatakan teknologi FMCW memungkinkan penggunaan daya rendah dan komponen solid state, menjadikannya ideal untuk aplikasi lokal di wilayah tropis yang kompleks secara geografis.

    Radar FMCW yang dikembang bersama dengan konsorsium BMKG dan PT Solusi247 ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan radar cuaca konvensional.

    Dengan menggunakan daya rendah sebesar 10 watt di pita frekuensi X-band, radar ini mampu mendeteksi hujan hingga radius 20 kilometer. Dengan peningkatan sensitivitas, radar ini akan mampu mendeteksi hujan pada jarak yang lebih jauh.

    “Saat ini radar dalam tahap uji coba operasional pengamatan presipitasi secara real-time, dan hasilnya terus divalidasi menggunakan radar cuaca C-band. Hasil pengamatan radar juga akan dikalibrasi nilai reflektivitasnya menggunakan data radar X-band dan jaringan alat penakar hujan BMKG. Hasil pengembangan ini dapat menjadi komplemen jaringan radar cuaca nasional, khususnya di wilayah yang tidak terjangkau oleh jaringan radar utama BMKG,” kata Asif.

    Asif beranggapan pengembangan perangkat keras radar ini juga menggunakan beberapa komponen dalam negeri untuk meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

    Misalnya, antena radar yang dibuat menggunakan bahan dasar fiberglass dilapisi karbon grafit untuk meningkatkan efektivitas pancaran.

    Selain itu juga dibuat pula radome dengan redaman yang rendah, dilengkapi system penggerak elevasi 10 ketinggian sehingga mampu melakukan scan volume.

    “Penggunaan teknologi FMCW dan solid state dapat menekan biaya operasional radar. Pengembangan lebih lanjut menggunakan teknologi polarisasi ganda akan meningkatkan kemampuan radar ini dalam mengidentifikasi presipitasi dengan lebih detail, sehingga dapat digunakan untuk melihat mekanisme hujan ekstrem lebih jelas.” terang Asif.

    Untuk mendukung kelanjutan riset dan pengembangan, tim telah menyusun rencana pengembangan radar FMCW dari versi awal prototipe, hingga rencana integrasi ke dalam sistem pengamatan cuaca nasional.

    Roadmap yang memuat rencana pengembangan tersebut mencakup peningkatan jangkauan, resolusi vertikal, hingga integrasi dengan jaringan data radar dan sistem peringatan dini nasional.

    “Tujuan utama kami adalah menghadirkan teknologi pengamatan cuaca yang mandiri, dapat diproduksi dalam negeri, dan disesuaikan dengan karakteristik wilayah tropis Indonesia,” tutur Asif.

    Dengan berkembangnya radar FMCW, BRIN menargetkan penguatan sistem observasi atmosfer nasional, khususnya dalam mendukung sistem prediksi cuaca skala lokal dan respons cepat terhadap kejadian cuaca ekstrem. Seperti banjir, angin kencang, dan badai konvektif yang terjadi di Indonesia.

    BRIN melalui Pusat Riset Iklim dan Atmosfer terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi pengamatan atmosfer yang adaptif dan efisien.

    “Melalui inovasi ini, diharapkan FMCW yang dikembangkan konsorsium nasional radar cuaca tidak hanya memperkuat kapasitas sains dan teknologi nasional. Di samping itu juga memberikan dampak langsung pada keselamatan masyarakat dan perencanaan pembangunan yang berbasis mitigasi risiko,” tukas Asif.

     

  • Cerita Si Bruno, Mito, dan Sanjaya Jadi Sapi Pilihan Presiden Prabowo dari Kota Bandung

    Cerita Si Bruno, Mito, dan Sanjaya Jadi Sapi Pilihan Presiden Prabowo dari Kota Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Tiga ekor sapi milik peternak Vandry Dwitama asal Kota Bandung dipilih menjadi hewan kurban Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk Hari Raya Iduladha tahun ini. Sapi dipilih melalui seleksi yang ketat hingga dinyatakan layak.

    Ketiga sapi presiden itu bernama Bruno, Mito, dan Sanjaya. Mereka berjenis simental dengan bobot 1-1,2 ton. Vandry mengatakan, sapi di peternakannya sudah lima tahun berturut-turut menjadi sapi pilihan presiden.

    “Alhamdulillah tahun ini ke lima. Berarti lima tahun berturut-turut sapi kita dipilih untuk kurban Presiden. Untuk tahun ini ada tiga ekor sapi simental yang terpilih,” Pemilik Dwi Sejahtera Perkasa (DSP) Farm, Vandry Dwitama, dalam keterangan persnya di Bandung, Kamis, 5 Juni 2025.

    Sapi pertama yang bernama Bruno memiliki bobot 1.217 kg atau 1,2 ton, Mito berbobot 1.175 kg atau hampir 1,2 ton, dan Sanjaya dengan bobot 1.054 kg. 

    Ia memaparkan proses terpilihnya hewan kurban tahun ini mulai dari tes kesehatan sapi. Pemeriksaan melalui proses pengecekan laboratorium secara ketat. 

    “Jadi kalau sapi presiden itu pasti sapi-sapi yang besar, utamakan dulu yang besar. Dari kesehatannya terjamin. Pengecekan lab ke lab mulai dari cek air liur, sampel darah dan sampel kotoran hewan”. jelas Vandry. 

    Dikirim ke Tiga Tempat

    Rencananya tiga sapi tersebut akan dikirim ketiga tempat. Bruno dikirim ke Istana Bogor, Mito ke Masjid Al Ukhuwah Kota Bandung, terakhir Sanjaya ke Indramayu. 

    Untuk bisa sukses lima tahun berturut-turut sapinya terpilih menjadi hewan kurban presiden memang tak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi Vandry berternak di Kota Bandung. Terutama soal keterbatasan lahan dan sumber pakan yang terbatas. 

    “Karena keterbatasan lahan, kita jadi harus bisa benar-benar memanfaatkan lahan yang ada terutama lahan untuk menjadikan sumber pakan seperti kebutuhan nutrisi, protein, dan serat,” kata Vandry.

    Namun Vandry bersyukur sampai saat ini banyak dukungan kesehatan untuk hewan ternak dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung.

    “Alhamdulillah sampai saat ini kita ada bantuan untuk kesehatan. Namun untuk pengembangannya sampai saat ini memang belum. Tapi harapannya ke depan peternak di Kota Bandung bisa tetap bersaing secara kuantitas dan kualitas dengan kota kabupaten lain,” tuturnya.

  • Update Kondisi Gunung Tangkuban Perahu: Tetap Waspada Walau Jumlah Gempa Turun dan Kosentrasi Gas Normal

    Update Kondisi Gunung Tangkuban Perahu: Tetap Waspada Walau Jumlah Gempa Turun dan Kosentrasi Gas Normal

    Wafid melanjutkan, aktivitas kegempaan pada awal bulan ini diserta hembusan asap putih dari Kawah Ratu yang semakin intensif, mencapai ketinggian antara 5 hingga 150 meter dari dasar kawah. 

    “Kawah Ratu juga menunjukkan aktivitas fumarola yang lebih dominan dibandingkan Kawah Ecoma, dengan tekanan hembusan lemah hingga sedang,” jelasnya. 

    Hingga saat ini, pengukuran gas menggunakan instrumen Multi-GAS baik yang portabel maupun stasiun permanen belum menunjukkan perubahan mencolok dalam komposisi gas-gas vulkanik seperti rasio CO2/SO2, CO2/H2S, maupun proporsi antara SO2 dan H2S. 

    “Konsentrasi gas masih berada dalam batas normal, dan bersifat fluktuatif,” katanya.

    “Dengan mempertimbangkan semua data tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan para pengunjung tetap diimbau untuk tidak mendekati area dasar kawah,” imbuhnya.

    Selain itu, lanjut Wafid, masyarakat juga diimbau tidak berlama-lama di kawasan aktif, serta segera menjauh jika teramati peningkatan intensitas hembusan atau tercium bau gas menyengat.

    “Meski aktivitas menurun, kewaspadaan harus tetap dijaga. Pemerintah daerah dan BPBD diminta terus menjalin koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu di Desa Cikole serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” katanya.

  • Aktifitas Pencarian Emas di Sungai Tulungagung Dihentikan

    Aktifitas Pencarian Emas di Sungai Tulungagung Dihentikan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemerintah Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung bersama Perhutani menghentikan aktifitas pencarian emas di sungai desa. Sebelumnya sejumlah warga mencari emas di sepanjang alirang sungai tersebut.

    Video pencarian emas ini viral di media sosial sehingga banyak warga dari luar kota yang berdatangan. Mereka bahkan rela menginap di sekitar lokasi aliran sungai untuk ikut mencari emas.

    Kepala Desa Keboireng, Supirin mengatakan pasca desanya viral menjadi lokasi pencarian emas banyak warga yang merasa resah.

    Hal ini dikarenakan jumlah pendatang dari luar daerah bertambah banyak. Beberapa pencari emas diketahui dari luar kota seperti Lumajang, Blitar dan Pasuruan.

    Kondisi ini membuat warga tidak nyaman karena banyak pendatang yang keluar masuk desa. “Warga saya terganggu kedatangan orang-orang luar daerah dan orang-orang luar daerah itu pada mencari di tebing-tebingnya sungai. Termasuk juga banyak yang menginap malam hari ratusan orang dari luar,” ujarnya.

    Selain itu mereka juga khawatir kerusakan lingkungan yang disebabkan aktifitas pencarian emas tersebut. Terlebih para pencari emas ini mulai mengambil tanah di tebing sungai.

    Pihak desa kemudian berkoordinasi dengan Perhutani untuk melakukan razia dan sosialisasi. Mereka meminta warga tidak lagi mencari emas di sepanjang sungai desa tersebut.

    “Seluruh warga kami minta ikut mengawasi, jika ada yang masih nekat mencari emas kita akan minta bantuan dari instansi kepolisian atau mungkin APH lainnya untuk menindak tegas,” tuturnya.

    Sementara itu Asper KBKPH Bandung, Edi Purnomo menerangkan sungai yang menjadi lokasi pencarian emas tersebut berada di kawasan milik Perhutani.

    Sungai ini masuk petak 98 H yang menjadi kawasan perlindungan setempat. Sesuai UU no 18 tahun 2023, aktifitas penambangan dan pencarian emas di sungai dilarang.

    Jika melanggar bisa dikenakan sanksi pidana berupa hukuman penjara maksimal 15 tahun. “Selain itu juga dendanya cukup besar mencapai Rp 10 miliar,” pungkasnya. [nm/ted]

  • Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, 5 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, 5 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai kota industri dan pelabuhan utama di Indonesia sehingga kota ini sangat membutuhkan informasi akurat mengenai kondisi cuaca.

    Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis, 5 Juni 2025 wilayah Batam diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan. Kemudian diprediksi memiliki perkiraan suhu sekitar 26 hingga 30 derajat Celsius.

    Sementara itu, beberapa wilayah di kota Batam juga diprediksi memiliki kelembapan sekitar 70 hingga 90 persen. Adapun situasi cuaca semacam ini dapat berdampak terhadap berbagai sektor penting khususnya kegiatan industri dan distribusi logistik.

    Pentingnya mengetahui prakiraan cuaca juga penting untuk melihat kondisi terkini pasalnya hujan ringan berpotensi menimbulkan genangan di sejumlah lokasi yang bisa menghambat proses kerja terutama yang melakukan banyak aktivitas di luar ruangan.

    Para pelaku industri serta masyarakat setempat dianjurkan untuk terus mengikuti informasi terbaru mengenai cuaca serta menyesuaikan aktivitas dan jadwal kerja mereka agar terhindar dari kemungkinan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh perubahan cuaca tersebut.

    Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan pakaian yang nyaman dan membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan sebagai antisipasi. Informasi prakiraan cuaca terkini dapat diperoleh melalui situs dan kanal resmi BMKG.

  • Liburan Murah! Tiket Kereta Ekonomi Non Subsidi Diskon 30%

    Liburan Murah! Tiket Kereta Ekonomi Non Subsidi Diskon 30%

    Jakarta: Liburan pertengahan tahun bisa jadi makin hemat dan nyaman! PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan promo spesial berupa diskon tiket 30 persen untuk kereta api kelas ekonomi non subsidi.
     
    Program ini berlaku untuk pembelian tiket dan keberangkatan mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025. 
    Diskon ini diharapkan bisa mendorong masyarakat menjadikan kereta api sebagai moda transportasi utama yang efisien dan ramah lingkungan.
    Dorong mobilitas dan ekonomi lewat transportasi
    Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan promo ini merupakan bagian dari stimulus untuk mendukung pergerakan masyarakat serta pemulihan ekonomi nasional.
     
    “Program ini kami harapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan mobilitas, khususnya selama periode liburan pertengahan tahun,” ujar Anne dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Juni 2025.
    Gantikan diskon schooliday, kini potongan jadi 30%!
    Diskon ini menggantikan program “Schooliday” sebelumnya yang hanya memberikan potongan hingga 20 persen. 

    Tiket promo ini bisa didapatkan di seluruh kanal penjualan resmi KAI, seperti aplikasi Access by KAI atau laman booking.kai.id.
     
    Syarat dan ketentuan diskon KA ekonomi
     
    – Berlaku untuk pembelian tiket pada 5 Juni s.d. 31 Juli 2025.
    – Periode keberangkatan di tanggal yang sama.
    – Tidak berlaku untuk tarif khusus dan tidak dapat digabung dengan reduksi maupun promo lain.
    – Tiket diskon bisa dibatalkan atau dijadwalkan ulang sesuai ketentuan.
    – Berlaku selama kuota tarif diskon masih tersedia.
     

    Daftar KA Ekonomi Non Subsidi yang Dapat Diskon 30%
    Tercatat ada lebih dari 50 kereta api kelas ekonomi non subsidi yang termasuk dalam program diskon ini. Berikut daftarnya:

    KA 263–266 Ambarawa Ekspress (Surabaya Pasarturi – Semarang Poncol PP)
    KA 161–162 Bangunkarta (Jombang – Pasar Senen PP)
    KA 267–268 Banyubiru (Solo Balapan – Semarang Tawang PP)
    KA 231–232 Banyubiru Ekspress (Solo Balapan – Semarang Tawang PP)
    KA 7005–7006 Batavia (Solo Balapan – Gambir PP)
    KA 145–146 Blambangan Ekspress (Pasar Senen – Ketapang via Semarang Tawang dan Surabaya Pasarturi PP)
    KA 261–262 Blorajaya (Cepu – Semarang Poncol PP)
    KA 103–104 Bogowonto (Lempuyangan – Pasar Senen PP)
    KA 151–152 Brantas (Blitar – Pasar Senen PP)
    KA 121–124, 122–123 Cakrabuana (Purwokerto, Cirebon – Gambir PP)
    KA 125F–126F Cirebon Fakultatif (Cirebon – Cirebon PP)
    KA 171–172 Ciremai (Bandung – Semarang Tawang via Cikampek PP)
    KA 165–166 Dharmawangsa Ekspress (Surabaya Pasarturi – Pasar Senen PP)
    KA 74 Fajar Utama Solo (Pasar Senen – Solo Balapan)
    KA 109–110 Fajar Utama YK (Yogyakarta – Pasar Senen PP)
    KA 105–106 Gayawang (Pasar Senen – Lempuyangan PP)
    KA 89–90 Gaya Baru Malam Selatan (Surabaya Gubeng – Pasar Senen PP)
    KA 117–120 Gunungjati (Gambir – Cirebon/Semarang Tawang PP)
    KA 95–96, 99–100 Harina (Surabaya Pasarturi – Bandung via Cikampek PP)
    KA 239F–240F Ijen Ekspres (Malang – Ketapang via Bangil PP)
    KA 255–256 Jaka Tingkir (Solo Balapan – Pasar Senen PP)
    KA 91–92 Jayabaya (Malang – Pasar Senen via Surabaya Pasarturi PP)
    KA 251–252 Jayakarta (Surabaya Gubeng – Pasar Senen PP)
    KA 201–202, 185, 187, 193 Joglosemarkerto (Yogyakarta – Cilacap – Semarang – Solo – Purwokerto PP)
    KA 213–218, 220–222F Kaligung (Semarang Poncol – Tegal/Brebes/Cirebon Prujakan PP)
    KA 181, 183, 191, 194, 197 Kamandaka (Semarang Tawang – Tegal – Purwokerto – Cilacap PP)
    KA 77–80 Lodaya (Bandung – Solo PP)
    KA 247–248 Logawa (Ketapang – Purwokerto via Surabaya Gubeng PP)
    KA 143–144 Madiun Jaya (Madiun – Pasar Senen PP)
    KA 245–246 Majapahit (Malang – Pasar Senen PP)
    KA 67–70 Malabar (Malang – Bandung PP)
    KA 169–170 Malioboro Ekspress (Malang – Purwokerto PP)
    KA 75–76 Mataram (Solo Balapan – Pasar Senen PP)
    KA 269–270 Matarmaja (Malang – Pasar Senen PP)
    KA 175–177 Menoreh (Semarang Tawang – Pasar Senen PP)
    KA 71–72 Mutiara Selatan (Surabaya Gubeng – Bandung PP)
    KA 209–210 Mutiara Timur (Surabaya Pasarturi – Kebumen PP)
    KA 127–128 Pangandaran (Banjar – Gambir PP)
    KA 223–230 Pangrango (Bogor – Sukabumi PP)
    KA 129–130 Papandayan (Garut – Gambir PP)
    KA 131, 134–136 Parahyangan (Bandung – Gambir PP)
    KA 275–276 Pasundan (Surabaya Gubeng – Kiaracondong PP)
    KA 257–258 Progo (Lempuyangan – Pasar Senen PP)
    KA 153–154 Rangga Jati (Cirebon – Jember via Surabaya Gubeng PP)
    KA 81–86, 87F–88F Sancaka (Yogyakarta – Surabaya Gubeng PP)
    KA 233F–236F Sancaka Utara (Surabaya Pasarturi – Cilacap via Solo, Gambringan PP)
    KA 111–116 Sawunggalih (Kutoarjo – Pasar Senen PP)
    KA 73 Senja Utama Solo (Solo – Pasar Senen)
    KA 107–108 Senja Utama YK (Yogyakarta – Pasar Senen PP)
    KA 149–150 Singasari (Blitar – Pasar Senen PP)
    KA U51–U56 Sribilah Utama (Rantau Prapat – Medan PP)
    KA 157–158 Wijaya Kusuma (Cilacap – Ketapang via Surabaya Gubeng PP)
    KA 10229–10240 Tambahan (Lempuyangan – Pasar Senen PP)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 4
                    
                        Menteri Ara Semprot Pejabat di Bandung soal Rutilahu: Sudah Jangan Banyak Omong Lagi Kamu!
                        Bandung

    4 Menteri Ara Semprot Pejabat di Bandung soal Rutilahu: Sudah Jangan Banyak Omong Lagi Kamu! Bandung

    Menteri Ara Semprot Pejabat di Bandung soal Rutilahu: Sudah Jangan Banyak Omong Lagi Kamu!
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Maruarar Sirait, menegur keras Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II, Mulya Permana, saat meninjau program renovasi
    rumah tidak layak huni
    (rutilahu) di Gang Mukami, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).
    Kunjungan ini dilakukan dalam rangka evaluasi Program Bebenah Kampung, yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KemenPKP), Yayasan Buddha Tzu Chi, Pemerintah Kota Bandung, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    Saat meninjau salah satu rumah yang sedang diproses renovasinya, Maruarar atau yang akrab disapa Ara mempertanyakan status kelayakan rumah tersebut. Namun, Mulya Permana tidak mampu menjawab dengan meyakinkan, sehingga memicu ketegangan.
    “Kriterianya pilih yang tidak layak huni dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jangan orang kaya yang dapat. Tidak adil, itu tidak benar. Saya tidak mau dengar, jangan sampai orang kaya menengah dapat sementara orang miskin enggak dapat,” kata Ara.
    Untuk memastikan kondisi sebenarnya, Ara mengajak Mulya Permana bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Sekda Provinsi Jawa Barat, serta perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi ke salah satu rumah lainnya yang akan direnovasi. Rumah tersebut ternyata terkunci, dan bagian depannya tampak masih layak huni.
    “Jangan
    muter-muter
    , Bapak sudah lihat ke lapangan belum? Kalau sudah, jawab pertanyaan saya dengan jelas,” ujar Ara.
    Ara terlihat geram saat Mulya menjawab pertanyaan secara berbelit-belit dan belum pernah masuk ke dalam rumah yang dimaksud.
    “Sudah jangan banyak omong lagi kamu, berarti Bapak tidak pernah
    ngecek
    ke lapangan,” ucap Ara.
    “Saya sportif saja, Bapak Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II, Bapak mengatakan rumah ini tidak layak huni, padahal belum masuk ke dalam, belum ketemu sama orangnya. Bapak besok-besok harus lebih sering cek ke lapangan, ketemu orangnya, main ke dalam. Ini saya kasih peringatan keras ya. Saya saja cek lapangan, apalagi Bapak,” tuturnya.
    Setelah rumah berhasil dibuka, Ara menilai kondisi dalam rumah memang perlu direnovasi.
    “Memang di luar masih layak dan di bawah masih lumayan bagus. Tapi begitu ke lantai atas ternyata banyak bocor, banyak yang jebol, tidak ada pencahayaan. Maka saya simpulkan rumah tadi harus direnovasi,” akunya.
    Ara pun meminta seluruh pihak yang terlibat dalam program untuk mempercepat renovasi 500 unit rutilahu di Kota Bandung hingga Oktober 2025. Ia mengingatkan bahwa hingga kini, baru 11 rumah yang mulai diproses dalam waktu satu bulan.
    “Minimal di bulan Juli 2025 sudah ada 100 rutilahu yang selesai, supaya target bisa tercapai,” katanya.
    Ara juga meminta agar proses verifikasi dilakukan langsung ke lapangan agar program tepat sasaran dan tidak memunculkan polemik data.
    Wali Kota Bandung Muhammad
    Farhan
    , yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan komitmennya menyelesaikan target renovasi 500 rutilahu sesuai tenggat.
    “Ayo sama-sama kita kebut renovasi 500 rumah selesai karena ini hak rakyat. Gimana caranya harus diselesaikan. Kalau saya optimistis satu bulan satu lokasi selesai,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah mobil yang dikendari anggota DPRD Tulungagung mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam sungai. Mobil Grand Vitara dengan nomor polisi AG 808 BNI tersebut dikendarai oleh Subani, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Hanura.

    Mobil tersebut tertabrak oleh Honda Brio dengan nopol AG 1681 VO saat hendak keluar gang. Kerasnya benturan membuat mobil oleng dan masuk ke dalam sungai sedalam 3 meter.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana mengatakan peristiwa kecelakaan ini bermula saat mobil honda Brio yang dikendarai oleh Andy Prasetya Pradana (30) warga Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri melaju dari arah utara menuju selatan. Tepat di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, mobil yang dikendarai Subani keluar dari gang.

    Mobil tersebut berjalan dari arah barat dan hendak berbelok ke arah selatan. “Diduga karena kurang konsentrasi baik itu pengendara mobil Honda Brio maupun Grand Vitara akhirnya terjadi kecelakaan,” ujarnya, Rabu (04/06/2025).

    Kerasnya benturan tersebut membuat mobil yang dikendarai Subani masuk ke dalam sungai di sisi kanan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Subani diketahui hanya mengalami luka ringan saja.

    Sedangkan sopir dan penumpang mobil honda brio mengalami luka sedang dan menjalani perawatan di klinik terdekat. “Baik pengemudi mobil grand vitara maupun honda brio mengalami luka ringan dan sedang,” terangnya.

    Polisi sendiri masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan ini. Mereka menemukan bekas pengereman di lokasi kejadian. Pengereman tersebut dari mobil honda brio dan panjang bekas pengereman ini mencapai 100 meter. Polisi masih akan melihat rekaman CCTV untuk membantu proses penyelidikan kasus ini.

    “Yang jelas ada bekas pengereman dari mobil honda brio, diduga mobil ini melaju dengan kecepatan mencapai 100 KM/jam,” pungkasnya. [nm/but]

  • Polisi Panggil Pemilik BMW yang Adu Cepat dengan Whoosh di Tol MBZ

    Polisi Panggil Pemilik BMW yang Adu Cepat dengan Whoosh di Tol MBZ

    Jakarta

    Polda Metro Jaya sudah mengantongi identitas pengemudi BMW M4 yang membuat konten adu cepat dengan Whoosh. Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, mengatakan, pihaknya akan memanggil pembuat konten adu cepat BMW M4 dengan Whoosh tersebut.

    “Saat ini kita coba memanggil, data sudah diketahui dari media sosial yang bersangkutan,” kata Argo saat dikonfirmasi detikOto, Rabu (4/6/2025).

    “Mobilnya pelat D Bandung, namun belum diketahui apakah yang bersangkutan warga Jakarta atau Bandung,” tambahnya lagi.

    Argo menyayangkan dengan adanya aksi adu cepat tersebut, bahkan sampai dibuat konten. Aksi tersebut, kata dia, membahayakan diri dan pengguna jalan lain.

    “MBZ sudah diatur maksimal 100 km/jam, karena struktur MBZ ini bergelombang sehingga berpotensi rawan laka lantas,” tambah Argo.

    “Kami melakukan penghitungan manual dari CCTV, (kecepatan mobilnya) rata-rata lebih dari 100 km/jam. (Mobilnya melaju) sampai 150 km/jam,” jelas dia.

    Dia berharap ke depannya masyarakat bisa lebih bijak dalam membuat konten. Apalagi isi kontennya mengandung pelanggaran lalu lintas.

    “Masyarakat tidak dibenarkan konten seperti itu, sangat salah sekali. Lebih baik membuat konten yang positif,” jelas Argo.

    Sebuah mobil berperforma tinggi, BMW M4, ngebut seakan adu cepat dengan kereta cepat Whoosh di jalan Tol Layang MBZ. Videonya sempat menjadi perbincangan warganet.
    Dalam video yang dibagika akun instagram @jk.feed terlihat dua rekaman yang berbeda. Pertama dari balik kemudi BMW M4 dan sisi lain penumpang kereta cepat Whoosh.

    “BMW M4 vs Whoosh, Tebak kecepatan?” tulis akun instagram tersebut.

    Beberapa waktu yang lalu, praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan mengendarai sebuah mobil berperforma tinggi tidak bisa sembarangan asal ngegas.

    “Mengemudi sport car itu harus dengan teknik yang tinggi dan harus punya emosi yang stabil. Mengingat power yang besar memancing pengemudinya untuk buka gas. Jadi nggak bisa disamakan den mobil standar,” ujar Sony kepada detikcom.

    Menurutnya, di jalan tol yang terlihat sepi justru bahayanya besar. Untuk itu, dia menyarankan agar pengemudi tetap bijaksana melajukan kendaraan dengan kecepatan sesuai aturan.

    “Di jalan tol ada aturan batas kecepatan 60-100 km/jam. Bijaksanalah dalam menentukan kecepatan kendaraan. Perhatikan 3 hal: keperluannya, keamanannya dan kemampuan pengemudinya,” sebut

    (riar/rgr)

  • Wamendagri: Digitalisasi untuk birokrasi yang efisien dan partisipatif

    Wamendagri: Digitalisasi untuk birokrasi yang efisien dan partisipatif

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menegaskan digitalisasi pemerintahan menjadi hal yang vital dalam menciptakan birokrasi yang efisien, transparan, dan partisipatif.

    Dia menyebut transformasi digital dalam pemerintahan bukan hanya soal penggunaan teknologi, melainkan juga transformasi budaya kerja dan tata kelola birokrasi. Digitalisasi memungkinkan efisiensi waktu dan biaya, membuka akses informasi bagi publik secara real-time, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

    “Digitalisasi untuk efisiensi, tadi disampaikan juga digitalisasi untuk transparansi, digitalisasi untuk partisipasi,” kata Bima dalam Kuliah Umum Nasional bertema “Transformasi Digital Government Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Pasundan (Unpas), Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu.

    Dalam paparannya, Bima mengungkapkan pemerintah telah menyusun berbagai roadmap digital untuk memastikan layanan publik berjalan secara efisien, akuntabel, dan inklusif. Dengan sistem ini, pemerintah pusat hingga daerah diharapkan dapat terintegrasi secara digital dalam satu ekosistem pelayanan publik.

    Menurutnya, digitalisasi tak cukup hanya ditopang dengan keberadaan teknologi canggih, tapi juga perlu didukung dari aspek edukasi dan evaluasi. “Jadi ekosistemnya dibangun secara keseluruhan,” ujarnya.

    Ia menambahkan pemerintah telah menerapkan sistem Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang bertujuan mengintegrasikan berbagai layanan pemerintahan ke dalam satu platform digital. Hal ini akan memudahkan masyarakat sekaligus meningkatkan akuntabilitas aparatur.

    Dirinya juga mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan digital dan tidak tertinggal dari perkembangan teknologi.

    Bima mengatakan salah satu tujuan utama digitalisasi adalah meminimalkan ruang penyalahgunaan wewenang sekaligus mempercepat pelayanan publik. Ia mencontohkan keberhasilan beberapa daerah dalam menerapkan sistem pelayanan digital terpadu sebagai bukti nyata manfaat digitalisasi.

    Dia menceritakan pengalamannya saat menjabat Wali Kota Bogor. Kala itu, ia mendorong keterbukaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar masyarakat bisa memantau penggunaan anggaran secara langsung.

    “Saya sampaikan ke seluruh kepala dinas, Bapak-Ibu, besok kita akan buka APBD untuk publik. Jadi kalau ada yang aneh-aneh, silakan ditanggung sendiri dosanya,” ungkap Bima.

    Bima juga mengisahkan pengalamannya saat mengunjungi daerah di Indonesia, seperti Kota Surabaya dan Kabupaten Sumedang, yang telah menerapkan digitalisasi dengan pendekatan ekosistem menyeluruh. Di Sumedang, misalnya, data ibu hamil dari Posyandu dipadukan dengan teknologi gelang pintar agar bupati bisa memantau kondisi kesehatan ibu hamil, termasuk stunting, secara real-time.

    “Apa itu digitalisasi? Apa itu smart city? Ketika hidup lebih mudah. Ketika sesuatu lebih transparan, lebih mudah, dan kita ikut berpartisipasi,” pungkasnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025