kab/kota: bandung

  • 8
                    
                        Siapa Marty Natalegawa? yang Dibantah Dasco Jadi Calon Dubes RI di AS
                        Nasional

    8 Siapa Marty Natalegawa? yang Dibantah Dasco Jadi Calon Dubes RI di AS Nasional

    Siapa Marty Natalegawa? yang Dibantah Dasco Jadi Calon Dubes RI di AS
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Nama
    Marty Natalegawa
    dibantah Wakil Ketua DPR
    Sufmi Dasco Ahmad
    dicalonkan sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS).
    Dasco juga membantah nama Mari Elka Pangestu yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai
    Dubes Indonesia
    di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC.
    “Yang pasti dua-duanya bukan,” tegas Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
    Dasco menegaskan, DPR akan segera menindaklanjuti usulan calon Dubes Indonesia untuk AS dari pemerintah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
    “Dan dari usulan yang disampaikan pemerintah, dalam waktu yang secepatnya karena kita baru masuk dari masa sidang, kita akan segera proses,” kata Dasco.
    Lantas,
    siapa Marty Natalegawa
    yang dibantah Dasco menjadi calon Dubes Indonesia untuk AS?
    Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 22 Maret 1963 ini merupakan bungsu dari pasangan Sonson Natalegawa dan Siti Komariyah Natalegawa.
    Marty Natalegawa sendiri merupakan lulusan bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London, pada 1984.
    Kemudian, ia meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University pada 1985.
    Marty Natalegawa merupakan Menteri Luar Negeri (Menlu) pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menjadi Menlu sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.
    Sebelum ditunjuk sebagai Menlu, Marty Natalegawa merupakan Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya pada 11 November 2005 sampai 7 September 2007.
    Setelah itu, ia menjadi Utusan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 5 September 2007 hingga 22 Oktober 2009.
    Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (16/7/2013), nama Marty Natalegawa yang menjabat sebagai Menlu pernah dianugerahi gelar doktor honoris causa di bidang Hubungan Internasional dari Macquarie University, Australia, pada 2013.
    Diketahui, posisi Dubes Indonesia untuk AS sudah kosong hampir dua tahun. Rosan Roeslani menjadi nama terakhir yang menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS di KBRI Washington DC.
    Sejak 17 Juli 2023, Rosan ditarik Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu untuk menempati jabatan Wakil Menteri BUMN.
    Pemerintah sendiri disebut telah mengantongi nama bakal calon Dubes Indonesia untuk AS. Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto mengungkapkan, nama-nama bakal calon Dubes Indonesia untuk AS memiliki latar belakang diplomat hingga politikus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Efisiensi Anggaran Berdampak pada Perhotelan di Kabupaten Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Imbas Efisiensi Anggaran Berdampak pada Perhotelan di Kabupaten Bandung Bandung 26 Juni 2025

    Imbas Efisiensi Anggaran Berdampak pada Perhotelan di Kabupaten Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Dampak efisiensi berpengaruh besar terhadap
    kunjungan wisata
    dan perhotelan di Kabupaten Bandung,
    Jawa Barat
    .
    Kepala Dinas Kebudayaan
    dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung, Wawan A Setiawan, mengatakan, kebijakan efisiensi tersebut sedikit banyak berimbas pada okupansi hotel.
    “Adanya
    efisiensi anggaran
    pemerintah daerah memang berdampak terhadap kegiatan kunjungan, terutama yang berkaitan dengan penggunaan hotel di Kabupaten Bandung,” katanya dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (25/6/2025).
    Kendati dampaknya tidak terlalu signifikan, pada kenyataannya, fakta kebijakan tersebut tetap harus dihadapi bersama.
    Bahkan, menurutnya, hal itu menjadi tantangan tersendiri baik bagi pemerintah daerah maupun para pelaku usaha.
    “Ini sebuah tantangan bagi pelaku usaha wisata untuk membuat lebih beragam dalam menampilkan paket-paket wisata. Ini akan menjadi pilihan pengunjung wisatawan yang datang ke Kabupaten Bandung sehingga hotel ataupun restoran tidak bergantung pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah,” tuturnya.
    Sejauh ini, pihaknya telah melakukan langkah dengan pelbagai pihak.
    Salah satunya, kolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta pelaku usaha pariwisata untuk menjaga geliat industri wisata daerah.
    “Kami buat event-event yang sifatnya tingkat lokal maupun nasional. Ini menjadi salah satu solusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung,” ucap dia.
    Event yang dirasa mampu memberikan peningkatan di tengah kebijakan efisiensi itu di antaranya event seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-31 yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 22 Juni 2025 kemarin.
    Selain itu, pada bulan Agustus 2025 akan ada event Fun Run yang berlokasi di kawasan wisata Kawah Putih serta kegiatan sepeda gunung yang digagas oleh komunitas dan pelaku usaha wisata lokal.
    “Event-event ini berpotensi meningkatkan spending money, memperpanjang lama tinggal, dan mendorong belanja wisatawan di Kabupaten Bandung,” tutur Wawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ridwan Kamil Tuntut Lisa Mariana Ganti Rugi Rp 105 Miliar, Pengacara: Ini Bukan Sekadar Sengketa Personal
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Ridwan Kamil Tuntut Lisa Mariana Ganti Rugi Rp 105 Miliar, Pengacara: Ini Bukan Sekadar Sengketa Personal Bandung 26 Juni 2025

    Ridwan Kamil Tuntut Lisa Mariana Ganti Rugi Rp 105 Miliar, Pengacara: Ini Bukan Sekadar Sengketa Personal
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Mantan Gubernur Jawa Barat,
    Ridwan Kamil
    , menggugat balik selebgram
    Lisa Mariana
    sebesar Rp 105 miliar atas tuduhan tanpa dasar yang dinilai telah merusak nama baik, reputasi, dan kehidupannya.
    “Klien kami telah menjadi korban dari serangkaian tuduhan yang tidak berdasar dan tidak dibuktikan secara ilmiah,” kata Muslim Jaya Butar-Butar, kuasa hukum Ridwan Kamil, saat dihubungi, Rabu (25/6/2025) malam.
    Gugatan balik tersebut dicantumkan dalam dokumen jawaban atas gugatan Lisa Mariana dalam Perkara Nomor: 184/Pdt.G/2025/PN.Bdg yang telah diajukan secara e-court ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung Kelas 1A Khusus.
    Ridwan Kamil menuntut ganti rugi senilai Rp 105 miliar yang terdiri atas ganti rugi materiil sebesar Rp 5 miliar dan immateriil sebesar Rp 100 miliar.
    Muslim menjelaskan bahwa ganti rugi materiil mencakup biaya proses hukum, pengobatan psikis, kehilangan pendapatan akibat terganggunya pekerjaan, serta kerugian lain akibat narasi yang dianggap merusak.
    Sementara itu, ganti rugi immateriil diajukan atas dasar rusaknya reputasi Ridwan Kamil sebagai tokoh publik, tekanan psikologis, serta terganggunya kehidupan rumah tangga dan sosial.
    “Ini bukan sekadar sengketa personal, tetapi kampanye penghancuran reputasi secara masif yang memanfaatkan ruang publik,” ujar Muslim.
    Dalam dokumen gugatan balik, tim hukum Ridwan Kamil menilai Lisa Mariana telah melakukan rangkaian perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata.
    “Lisa Mariana telah menyebarkan tuduhan tanpa bukti bahwa klien kami melakukan hubungan layaknya suami istri di luar pernikahan hingga menyebabkan kehamilan dan menyarankan aborsi. Semua itu tidak pernah terjadi dan tidak pernah dibuktikan secara ilmiah, terutama melalui tes DNA,” jelasnya.
    Muslim juga menyebut Lisa Mariana telah menyebarkan informasi keliru dan fitnah secara berulang melalui media sosial dan sejumlah podcast, yang berdampak pada hancurnya reputasi Ridwan Kamil.
    “Oleh karena itu, kami juga meminta majelis hakim untuk menghukum LM menghapus seluruh unggahan fitnah di media sosial dan menyampaikan permintaan maaf di media massa dan media sosial selama tujuh hari berturut-turut,” tuturnya.
    Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran Bandung 26 Juni 2025

    Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Sayyida
    (31), seorang warga negara Indonesia (WNI), saat ini tertahan di
    Azerbaijan
    setelah dievakuasi akibat konflik antara Iran dan Israel.
    Sayyida adalah mahasiswi asal Bogor yang sedang menempuh studi doktoral di Ahlul Bayt International University, Teheran, Iran, dengan fokus pada bidang Ilmu Hadist.
    Evakuasi dilakukan setelah Sayyida berlindung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran.
    “Sekarang masih tertahan di Azerbaijan. Harusnya pesawatnya sudah berangkat kemarin dan sampai ke sini sore ini, tapi delay. Jadi belum tahu pasti kapan pulangnya,” kata Maryamah (61), ibu Sayyida, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/6/2025).
    Maryamah menjelaskan bahwa putrinya tergabung dalam kloter ketiga evakuasi, yang merupakan kloter terakhir setelah proses evakuasi.
    Sayyida dievakuasi bersama puluhan WNI lainnya di Baku, Azerbaijan.
    Saat ini, ia belum bisa kembali ke Indonesia karena jadwal penerbangannya mengalami penundaan.
    Maryamah menyampaikan bahwa komunikasi terakhir dengan Sayyida terjadi pada Rabu (25/6/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat itu, Sayyida mengabarkan bahwa penerbangannya tertunda dan diminta kembali ke hotel oleh pihak KBRI.
    “Dia bilang pesawatnya delay, jadi nggak berangkat. Balik lagi ke hotel. Saya tanya tinggal di mana, katanya masih bersama pihak KBRI,” ujarnya.
    Sayyida kini berada di Baku, Azerbaijan, bersama rombongan WNI lain yang tergabung dalam kloter ketiga evakuasi, yang jumlahnya sekitar 31 orang, mayoritas adalah mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Iran.
    “Katanya sekarang dia bersama teman-temannya juga, ada yang dari sekampus dia, yang pulangnya ke Cirebon,” tambah Maryamah.
    Meski Sayyida selalu terdengar tenang dalam setiap percakapan, Maryamah mengaku tetap diliputi rasa cemas.
    “Anaknya itu selalu bilang ‘Mamah tenang aja, tenang’, tapi namanya ibu ya pasti khawatir. Saya sampai sakit karena mikirin,” tuturnya.
    Maryamah menjelaskan bahwa Sayyida telah menempuh pendidikan di Iran sejak tahun 2020 dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
    “Dia itu
    cum laude
    dan hafal 30 juz Al Qur’an. Dapat beasiswa juga. Dia satu-satunya anak perempuan yang merantau ke Timur Tengah,” ujarnya.
    Sayyida terakhir pulang ke Indonesia pada September 2024 untuk menjenguk ayahnya yang sakit.
    Namun, tak lama setelah ia kembali ke Iran, sang ayah wafat.
    “Bapaknya itu dulu rektor, sangat mendukung anak perempuannya menuntut ilmu ke luar negeri. Alhamdulillah Sayyida juga kuat, tegar,” tambah Maryamah.
    Meskipun masih tertahan, Maryamah bersyukur anaknya dalam kondisi baik dan mendapatkan perhatian dari pihak KBRI.
    “Katanya semua diurus, makan, tempat tinggal, diperhatikan. Tapi tetap saja saya belum tenang sebelum anak saya sampai di rumah,” ucapnya.
    Maryamah berharap putrinya dapat segera terbang ke Indonesia dan tiba dengan selamat.
    “Mudah-mudahan selamat, sehat, sukses sekolahnya. Saya sudah siapkan makanan kesukaannya, opor ayam kampung,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Borong 2 Ton Melon Budidaya Cirebon Rp 30 Juta, Dibagikan ke Warga
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Borong 2 Ton Melon Budidaya Cirebon Rp 30 Juta, Dibagikan ke Warga Bandung 26 Juni 2025

    Dedi Mulyadi Borong 2 Ton Melon Budidaya Cirebon Rp 30 Juta, Dibagikan ke Warga
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , memborong sebanyak 2 ton melon hasil budidaya Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (26/6/2025) siang.
    Pembelian ini sebagai ungkapan dukungan Dedi Mulyadi terhadap warga yang berusaha memajukan
    ketahanan pangan
    .
    Pantauan Kompas.com di lokasi, Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM ini memberikan sambutan kepada warga sekitar di tengah sawah yang menjadi lokasi budidaya melon.
    Kehadiran Dedi didampingi Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni dan Kepala Desa Ciawijapura, Ade Sri Sumartini.
    Dedi Mulyadi juga sempat melakukan dialog dengan para petani budidaya
    melon varietas Amanda Taviv
    tersebut.
    Dedi juga menyerap aspirasi dan harapan para petani untuk terus mengembangkan budidaya melon sebagai salah satu hasil panen unggulan desa setempat.
    “Saya datang ke sini, mendengar para petani Desa Ciawijapura berhasil membudidayakan melon secara mandiri dan hasilnya luar biasa, saya kagum,” kata Dedi Mulyadi di tengah sambutannya pada Kamis (26/6/2025) siang.
    Di tengah sambutannya, Dedi Mulyadi menyatakan akan membeli sebanyak 2 ton melon yang baru saja dipanen warga sekitar.
    Melon tersebut juga sudah dipamerkan tepat di depan podium atau panggung tempat Dedi memberi sambutan.
    Namun, Dedi mengaku tidak akan membawa melon itu ke rumah, melainkan dibagikan ke warga sekitar yang kurang mampu.
    Dedi akan membayar 2 ton melon itu senilai Rp 30.000.000 atau Rp 15.000 per kilogram, yang ditransfer ke rekening Kepala Desa Ciawijapura.
    Dedi Mulyadi juga menyoroti kasus korupsi yang beberapa kali dilakukan oleh sejumlah kepala desa.
    Sebagai orang nomor satu di Jawa Barat, Dedi meminta agar seluruh kepala desa tidak melakukan korupsi dana desa.
    Dia menilai korupsi dana desa merusak dan menghambat kemajuan desa.
    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Ciawijapura, Ade Sri Sumartini, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang telah memborong melon hasil panen Bumdes Mitra Sukses.
    Hasil panen sebanyak 2 ton tersebut merupakan panen yang pertama dilakukan oleh BumDes setempat.
    Dia menilai pembelian ini merupakan bentuk dukungan dan penyemangat warga sekitar.
    “Ini panen yang pertama kali hasil karya Bumdes dan langsung diborong Pak Gubernur. Terima kasih sekali. Ini membuat kami dan para warga semakin semangat,” kata Ade di atas panggung.
    Ade menjelaskan, BumDes setempat memanfaatkan lahan seluas 1,3 hektar untuk budidaya melon.
    Hamparan yang sebelumnya kurang produktif kini menjadi area tanaman dengan buah melon.
    Ade menilai progres BumDes dengan bentuk ketahanan pangan ini cukup berhasil.
    Dia akan terus mengembangkan melon berbasis inovasi di bidang pertanian hortikultura.
    Dia menilai, program ini bukan sekadar budidaya, melainkan semangat kolaborasi, ilmu pengetahuan, dan harapan besar.
    Dari data yang diterima Kompas.com, Pemerintah Desa Ciawijapura menganggarkan 20 persen Dana Desa atau senilai Rp205 juta untuk program ketahanan pangan yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Sukses dalam dua tahap.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Geng Motor Moonraker Aniaya Anggotanya Sendiri di Garut
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Viral Video Geng Motor Moonraker Aniaya Anggotanya Sendiri di Garut Bandung 26 Juni 2025

    Viral Video Geng Motor Moonraker Aniaya Anggotanya Sendiri di Garut
    Tim Redaksi
    GARUT, KOMPAS.com
    – Aksi kekerasan internal
    geng motor Moonraker
    di
    Garut
    terekam kamera dan viral di media sosial. Polisi pun bergerak cepat mengamankan belasan anggotanya, termasuk satu pelaku utama yang langsung ditahan.
    “Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh kelompok mana pun. Genk Moonraker Kadungora secara resmi kami bubarkan dan untuk 3 pelaku penganiayaan akan kami proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Wakapolres Garut Kompol Bayu Tri Nugraha, Kamis (26/6/2025).
    Polres Garut mengamankan belasan orang yang tergabung dalam
    geng motor
    Moonraker Kadungora, Rabu (25/6/2025) malam. Salah satu pelaku utama, berinisial MA (26), langsung ditahan. Sementara dua lainnya, yakni B (25) dan Z (26), yang juga berasal dari Kecamatan Kadungora, kini dalam pengejaran.
    Kekerasan terjadi di perempatan Jalan Bypass Leles, tepatnya di Kampung Nangkaleah, Desa Leles, Kecamatan Leles, Sabtu (21/6/2025). Empat korban yang juga anggota Moonraker dianiaya hanya karena tidak menghadiri acara ulang tahun (aniversary) geng tersebut.
    Awalnya, keempat korban melintas di lokasi kejadian. Mereka diberhentikan oleh anggota Moonraker Kadungora dan diminta menjelaskan alasan absen dari acara. Tidak lama kemudian, datang rombongan anggota geng motor lainnya yang langsung melakukan pengeroyokan.
    Usai video penganiayaan itu menyebar luas di media sosial, Tim Sancang Polres Garut bersama jajaran Polsek Leles langsung melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap para pelaku.
    Dari tangan para pelaku, polisi juga menyita sejumlah atribut geng motor Moonraker seperti bendera, jaket, dan baju yang biasa digunakan sebagai simbol eksistensi kelompok tersebut.
    Bayu menyayangkan keterlibatan pelajar dalam insiden ini. Menurut dia, mayoritas anggota geng Moonraker Kadungora merupakan remaja usia sekolah.
    “Ini sangat memprihatinkan, karena mayoritas anggotanya adalah pelajar yang seharusnya mengisi waktu dengan belajar dan kegiatan positif, bukan malah melakukan aksi kekerasan yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dasco Imbau WNI di Iran dan Israel Tenang, Evakuasi Terus Dilakukan Bertahap – Page 3

    Dasco Imbau WNI di Iran dan Israel Tenang, Evakuasi Terus Dilakukan Bertahap – Page 3

    Sebelumnya diberitakan, evakuasi kepulangan WNI dari Iran terus berlanjut pada Rabu (25/6/2025) kemarin. Sebanyak 8 WNI telah tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sekitar Rabu dini hari, pukul 06.03 hingga 07.22 WIB.

    Seharusnya, kepulangan WNI dari Iran pada Selasa, 24 Juni 2025. Namun, akibat kondisi di Qatar memanas dan sempat menutup bandaranya, hingga mengakibatkan penundaan penerbangan. Kepulangan WNI pada hari Selasa pun hanya 11 orang saja, yang berasal Kalimantan Timur dan Jawa Timur.

    Kemudian dua rombongan lainnya direncanakan tiba pada hari ini. Terdiri dari 8 orang yang sudah tiba pada pagi ini di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

    Dari data yang dihimpun, ke-8 WNI tersebut menumpang pesawat Qatar Airlines (QR-954) rute Doha (DOH) – Jakarta (CGK). Keseluruhannya berasal dari Bandung, Jawa Barat, dan Medan, Sumatera Utara.

     

  • Warga Sebut Pejaten Shelter Tak Pernah Sosialisasi, Diduga Tak Berizin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Warga Sebut Pejaten Shelter Tak Pernah Sosialisasi, Diduga Tak Berizin Megapolitan 26 Juni 2025

    Warga Sebut Pejaten Shelter Tak Pernah Sosialisasi, Diduga Tak Berizin
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Warga
    Pejaten
    Barat,
    Pasar Minggu
    ,
    Jakarta Selatan
    menyebut
    Pejaten Shelter
    tidak pernah melakukan sosialisasi kepada lingkungan soal menjadi tempat penampungan hewan.
    Salah satu warga, Herry Kurniawan menduga, keberadaan shelter hewan tersebut tidak memiliki izin, meski mereka mengaku di bawah binaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelauran dan Pertanian (KPKP) Jakarta.
    “Yang pasti mereka tidak punya izin. Itu sudah terbukti. Dan tidak ada sosialisasi ke warga,” ujar Herry saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (26/6/2025).
    Warga sebelumnya juga menyoroti kasus babi hutan yang berkeliaran di permukiman pada Rabu (25/6/2025) pagi. Hewan tersebut diketahui milik Pejaten Shelter.
    “Iya (milik Pejaten Shelter). Ada dari karyawan atau petugas dari Pejaten Shelter keluar ke rumah warga untuk menangkap babi itu,” jelas Herry.
    Dalam rapat kelurahan pada 5 Juni 2025 dan peninjauan lapangan oleh Dinas KPKP Jakarta Selatan pada 20 Juni 2025, pihak Pejaten Shelter sempat menyatakan bahwa babi-babi tersebut telah dipindahkan ke Bandung.
    “Pada saat rapat di kelurahan, itu terbukti kalau mereka menampung babi. Tapi mereka bilang babinya sudah dipindahkan ke Bandung,” katanya.
    Namun kenyataannya, hewan sejenis kembali terpantau berkeliaran hingga masuk halaman rumah warga.
    “Ternyata masih ada di sini. Lepas lagi ke permukiman warga. Artinya mereka sudah berbohong di depan pemerintah,” tegas Herry.
    Warga pun tengah mengupayakan penutupan shelter tersebut. Prosesnya kini telah masuk tahap pembahasan di tingkat kota setelah adanya peninjauan dari dinas terkait.
    “Terakhir itu sudah dari dinas terkait, sudah peninjauan lapangan,” ucap Herry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi

    Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi

    Presiden RI Prabowo Subianto melalui konferensi video memberikan pidato dalam acara peresmian pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi, di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Fathur Rochman.

    Prabowo resmikan operasional dan pembangunan PLTP-PLTS di 15 provinsi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 26 Juni 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi.

    “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meresmikan pengoperasian dan pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi,” ujar Prabowo melalui konferensi video dari Bali, Kamis.

    “Serta peletakan batu pertama atau groundbreaking lima pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia,” sambung Presiden.

    Prabowo meminta maaf tidak bisa hadir langsung ke acara peresmian yang dipusatkan di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur tersebut lantaran kendala cuaca. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan peresmian pengoperasian dan pembangunan PLTP dan PLTS di 15 provinsi sebagai upaya Indonesia menuju swasembada energi.

    Menurutnya, kemerdekaan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa tersebut untuk memberi makan rakyatnya dan menjamin kehidupan dan penghidupan yang layak untuk bangsanya. Terkait hal itu, energi memiliki peran penting untuk kehidupan bangsa di abad ke-21.

    Presiden bersyukur Indonesia dikaruniai potensi kekayaan sumber energi terbarukan yang luar biasa dan potensi kekayaan tersebut harus dikelola dengan baik.

    Prabowo juga menegaskan bahwa peresmian dan pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan ini merupakan bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian.

    “Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi kepada seluruh bangsa Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis,” ucap Kepala Negara.

    Peresmian ini meliputi pengoperasian PLTP Blawan Ijen Unit 1 serta proyek energi terbarukan lainnya yang telah memasuki tahap operasi komersial maupun pembangunan awal. PLTP Blawan Ijen Unit 1, yang telah memasuki tahap commercial operation date (COD) pada 9 Februari 2025, memiliki kapasitas pembangkit sebesar 34 megawatt (MW) dengan potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp15 miliar per tahun.

    Pengembangan lebih lanjut PLTP Blawan Ijen Unit 1 hingga kapasitas total 110 MW diperkirakan akan meningkatkan potensi PNBP menjadi Rp39 miliar per tahun. Adapun Potensi bonus produksi dari kapasitas 34 MW sebesar Rp2,1 miliar, dan dapat meningkat menjadi Rp6,9 miliar jika kapasitas mencapai 110 MW.

    PLTP Blawan Ijen Unit 1, yang merupakan fasilitas PLTP pertama di Jawa Timur, didukung oleh 83 menara transmisi dan jaringan transmisi 150 kV, yang akan meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan Jawa-Bali serta memasok listrik bagi sekitar 85.000 rumah tangga.

    Selain peresmian PLTP Blawan Ijen Unit 1, juga dilakukan peresmian dua PLTP lainnya yaitu PLTP Sorik Marapi Unit 5 dan PLTP Salak Binary. PLTP Sorik Marapi Unit 5 (COD 1 Februari 2025) dengan kapasitas 41,25 MW berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara dan memiliki nilai investasi sebesar 52,9 juta dolar AS. Potensi tambahan PNBP dan bonus produksi dari proyek ini sebesar Rp12,56 miliar per tahun.

    PLTP Salak Binary (COD 8 Februari 225) dengan kapasitas 16,15 MW berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan nilai investasi 45,5 juta dolar AS. Proyek ini memiliki potensi tambahan PNBP dan bonus produksi sebesar Rp5,2 miliar per tahun.

    Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan peresmian peletakan batu pertama lima proyek PLTP baru dengan total kapasitas 260 MW, yaitu PLTP Patuha Unit 2 (55 MW) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan nilai investasi 211,16 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp95,1 miliar per tahun.

    PLTP Salak Unit 7 (Target COD Desember 2026) berkapasitas 40 MW berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan nilai investasi 153,7 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp58,8 miliar/tahun. PLTP Wayang Windu Unit 3 (target COD Desember 2026) berkapasitas 30 MW berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan nilai investasi 120 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp44,1 miliar/tahun.

    PLTP Muaralaboh Unit 2 (target COD April 2027) berkopasitas 80 MW berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dengan nilai investasi 417 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp29,5 miliar/tahun. PLTP Ulubelu Gunung Tiga (target COD Desember 2029) berkapasitas 55 MW berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Lampung dengan nilai investasi 36,52 juta dolar AS serta potensi tambahan PNBP dan bonus produksi Rp34,5 miliar/tahun.

    Peresmian juga mencakup 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 27,8 MW yang tersebar di 11 provinsi dan memberikan akses listrik kepada 5.383 rumah tangga.

    Adapun 11 provinsi tersebut yaitu Provinsi Bali (1 PLTS) berkapasitas 25 MW dengan investasi 20,55 juta dolar AS, Jawa Timur (7 PLTS) total kapasitas 0,52 MW dengan investasi Rp29,2 miliar, NTT (11 PLTS) total kapasitas 0,69 MW dengan investasi Rp14,43 miliar, Kalimantan Barat (2 PLTS) total kapasitas 0,14 MW dengan investasi Rp12,88 miliar.

    Kalimantan Timur (5 PLTS) total kapasitas 0,12 MW dengan investasi Rp1,81 miliar, Kalimantan Utara (2 PLTS) total kapasitas 0,08 MW dengan investasi Rp7,02 miliar, Sulawesi Utara (3 PLTS) total kapasitas 0,54 MW dengan investasi Rp24,15 miliar, Maluku (2 PLTS) total kapasitas 0,1 MW dengan investasi Rp9,2 miliar

    Maluku Utara (21 PLTS) total kapasitas 0,005 MW dengan investasi Rp4,6 miliar, Papua (5 PLTS) total kapasitas 0,26 MW dengan investasi Rp14,51 miliar, dan Papua Barat (8 PLTS) total kapasitas 0,29 MW dengan investasi Rp11,88 miliar.

    Peresmian tersebut turut dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, dan Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro.

    Sumber : Antara

  • Warga Desak Penutupan Pejaten Shelter karena Babi Hutan Terus Lepas ke Permukiman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Warga Desak Penutupan Pejaten Shelter karena Babi Hutan Terus Lepas ke Permukiman Megapolitan 26 Juni 2025

    Warga Desak Penutupan Pejaten Shelter karena Babi Hutan Terus Lepas ke Permukiman
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Warga RT 02 RW 08
    Pejaten Barat
    ,
    Pasar Minggu
    ,
    Jakarta Selatan
    mendesak agar Pejaten Shelter segera ditutup.
    Desakan ini mencuat setelah terjadi kembali insiden
    babi hutan lepas
    dan masuk ke permukiman pada Rabu (25/6/2025).
    “Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat. Kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman,” kata perwakilan warga setempat, Herry Kurniawan, Kamis (26/6/2025).
    Upaya penutupan shelter sudah dalam proses dan tengah menunggu pembahasan di tingkat kota.
    Sebelumnya disebut dilakukan peninjauan lapangan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta.
    Adapun babi hutan yang berkeliaran ke halaman warga itu merupakan milik Pejaten Shelter.
    “Iya (milik Pejaten Shelter). Ada dari karyawan atau petugas dari Pejaten Shelter keluar ke rumah warga untuk menangkap babi itu,” ujarnya.
    Tempat penampungan berbagai jenis hewan itu juga disebut telah memberikan informasi yang tidak sesuai kepada pemerintah terkait keberadaan hewan-hewan tersebut.
    Dalam rapat kelurahan pada 5 Juni 2025 dan peninjauan lapangan oleh Dinas KPKP pada 20 Juni, pihak Pejaten Shelter mengklaim seluruh babi yang sempat ditampung telah dipindahkan ke Bandung.
    “Pada saat rapat di kelurahan, itu terbukti kalau mereka menampung babi. Tapi mereka bilang babinya sudah dipindahkan ke Bandung,” ujar Herry.
    Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Pada pertengahan Juni, seekor babi hutan sempat lepas ke jalan raya.
    Dua pekan berselang, hewan serupa kembali berkeliaran dan bahkan masuk ke pekarangan rumah warga.
    “Ternyata masih ada di sini. Lepas lagi ke permukiman warga. Artinya mereka sudah berbohong di depan pemerintah,” ucap Herry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.