kab/kota: bandung

  • Karakter Mesin Suzuki Fronx, Seimbangkan Efisiensi dan Performa

    Karakter Mesin Suzuki Fronx, Seimbangkan Efisiensi dan Performa

    JAKARTA – Menjadi model terbaru dari Suzuki, Fronx ternyata tidak hanya terlihat menarik dari sisi luar, tapi juga hadir dengan pengalaman berkendara yang bukan hanya efisien, juga menyenangkan berkat mesin yang disematkan.

    Suzuki Fronx sendiri hadir dalam tiga varian, mulai dari SGX GX dan GL. Untuk jantung pacunya, varian SGX dan GX, Suzuki Fronx dibekali dengan mesin K15C yang dipadukan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menghasilkan tenaga sebesar 74 kW pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm pada 4.400 rpm. \Dalam mesin ini, Suzuki menggunakan dual injector untuk mengoptimalkan pengabutan bahan bakar agar lebih efisien.

    “Suzuki Fronx hadir menawarkan pengalaman berkendara impresif. Perpaduan mesin canggih dan teknologi hybrid SHVS, menciptakan manfaat seperti efisien dalam konsumsi bahan bakar, tapi juga sangat ramah lingkungan. Ini adalah solusi pintar sebagai mobilitas modern,” kata 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel, saat ditemui di kawasan Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

    Balik ke mesin Suzuki Fronx K15C, mesin tersebut menawarkan vibrasi sangat minim berkat  pengembangan teknis seperti Less-friction, membuat rasa mengemudi jadi lebih nyaman. Impresi keunggulan dari kecanggihan tersebut akan terasa pada jumlah konsumsi bahan bakar yang lebih hemat, serta berdampak kepada penurunan emisi gas buang.

    Benar saja, hal ini dibuktikan oleh Tim VOI saat menjajal mobil ini di Bandung.

    Dengan rata-rata kecepatan 60-80 km/jam dengan gaya berkendara yang normal serta jalan dalam kota dan menanjak, konsumsi bbm bisa mencapai 30 km/liter.

    Sebagai informasi, mesin K15C di Suzuki Fronx tersemat dengan transmisi otomatis 6 percepatan (6 AT). Komponen penerus daya ini menghadirkan akselerasi secara halus namun responsif untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan pengendara.  

    Khusus pada varian SGX dan GX, Suzuki Fronx disertai Paddle Shift di balik lingkar kemudi. Fitur ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih engaging dan dinamis.

    Pengendara dapat mengatur perpindahan gigi secara manual hanya dengan sentuhan jari, tanpa perlu melepas tangan dari setir.

    Hal tersebut sangat berguna saat melintasi jalanan berliku atau tanjakan.

    “Setiap elemen pada Suzuki Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi otomatis 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive yang istimewa,” tuturnya.

  • Warga Bandung Waspada Virus Hanta! Ini Gejalanya Mirip Flu Biasa

    Warga Bandung Waspada Virus Hanta! Ini Gejalanya Mirip Flu Biasa

    Jakarta

    Infeksi Hantavirus atau Virus Hanta ditemukan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, baru-baru ini. Pria 52 tahun warga Desa Bojongkoneng, Ngamprah, dinyatakan positif terpapar berdasarkan hasil uji laboratorium.

    Kepala Dinkes Bandung Barat, Ridwan Abdullah, menjelaskan gejala awal yang dialami pasien mencakup:

    pusingdemamnyeri lambung.

    Pasien berinisial O tersebut mengalami gejala sejak 2 Mei 2025. Hasil penelusuran menunjukkan, pasien sempat digigit tikus saat bekerja di proyek bangunan di Ciwidey, Kabupaten Bandung.

    Kemenkes Catat 8 Kasus di 4 Provinsi

    Hingga Juni 2025, Kementerian Kesehatan RI mencatat ada 8 kasus hantavirus tersebar di 4 provinsi sebagai berikut:

    DI YogyakartaJawa BaratNusa Tenggara TimurSulawesi Utara.

    Temuan kasus Hantavirus dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) antara lain jika ditemukan 2 kasus konfirmasi atau lebih dalam satu masa inkubasi yakni 2 pekan.

    “Kasus di Bandung Barat belum memenuhi kriteria KLB,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, dikutip dari Antara, Sabtu (21/6/2025).

    Sementara itu, laman Kemenkes RI menyebut hingga saat ini hanya ditemukan kasus hantavirus dengan manifestasi klinis Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) di Indonesia.

    Kemenkes RI melaporkan, 8 kasus yang tercatat seluruhnya saat ini sudah sembuh. Termasuk satu kasus di Kabupaten Bandung Barat, saat ini pasien sudah sembuh dan kembali bekerja.

    Gejala Infeksi Hantavirus

    Hantavirus merupakan keluarga virus yang menyebabkan penyakit serius dan bisa memicu kematian.

    Laman The US Center for Disease Control and Prevention (US CDC) menyebut infeksi hantavirus dapat menular melalui kontak dengan hewan pengerat seperti tikus. Paparan urine dan liur dapat menularkan virus, demikian juga gigitan atau cakaran meski relatif langka.

    Infeksi hantavirus dapat menyebabkan dua sindrom sebagai berikut:

    Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)

    Gejala HPS

    HPS merupakan penyakit yang potensial mematikan dan menyerang paru-paru. Gejala muncul 1-8 pekan setelah kontak dengan hewan penular.

    Gejala awal meliputi:
    fatigue atau kelelahandemamnyeri ototsakit kepalapusingmenggigilgangguan lambung seperti mual, muntah, diare, hingga nyeri perut

    HPS dapat mematikan. Sebanyak 38 persen pasien HPS yang mengalami gejala pernapasan dapat meninggal dunia.

    Gejala HFRS

    Jika HPS menyerang pernapasan, HFRS sesuai namanya menyerang renal atau ginjal. HFRS juga bisa mematikan, gejalanya muncul 1-2 pekan setelah paparan.

    Beberapa gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

    sakit kepala intensnyeri punggung dan perutdemam dan menggigilmualmata buram.

    Gejala lanjutan dapat berupa:

    tekanan darah rendahaliran darah berkurang (syok akut)perdarahan internal (kebocoran pembuluh darah)gagal ginjal akut.

    (up/up)

  • PHRI Usul Wacana Pemkot Bandung soal Insentif Khusus Hotel Bintang 3 Disalurkan ke Karyawan

    PHRI Usul Wacana Pemkot Bandung soal Insentif Khusus Hotel Bintang 3 Disalurkan ke Karyawan

    Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut hotel bintang 3 banyak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjadi kelompok yang paling rentan, padahal harga sewanya cenderung lebih rendah dibandingkan hotel bintang 4 atau 5. 

    “Kondisi mereka paling memprihatinkan,” katanya dalam keterangan pers beberapa waktu lalu, (10/6/2025).

    Penurunan itu teramati saat momen libur panjang Idul Adha, tanggal 6-9 Mei lalu. Farhan mengatakan, hanya satu hari yang menunjukkan tingkat hunian 100 persen, yaitu pada Sabtu, sehari setelah Idul Adha.

    “Sisanya langsung turun tajam. Hari Minggu dan Senin hanya 50 persen. Ini sangat memprihatinkan,” ungkap Farhan.

    Ia menilai kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pelaku industri pariwisata di Bandung membutuhkan insentif maupun program strategis untuk menarik wisatawan. Pemkot Bandung akan menyelenggarakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di hotel-hotel di kota Bandung khususnya hotel bintang 3.

    “Saatnya kita berikan insentif pada pelaku industri pariwisata. Ini penting agar sektor ini bisa bertahan,” tuturnya.

    Sektor perhotelan, kata Farhan, merupakan salah satu industri terbesar yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga menyediakan lapangan pekerjaan.

    “Kita harus memastikan APBD bisa menggerakkan ekonomi, salah satunya melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),”katanya.

    Pemkot Bandung akan memberikan berbagai bentuk insentif kepada hotel bintang 3, namun dengan syarat tertentu. Salah satunya, hotel penerima insentif tidak boleh melakukan PHK terhadap karyawannya. 

    Dukungan ini, menurut Farhan, bukan sekadar formalitas. Ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan industri perhotelan secara langsung. 

    “Bukan setengah hidup lagi. Kita dukung habis-habisan industri hotel di Bandung,” tambahnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        28 Juni 2025

    Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama Bandung 28 Juni 2025

    Dedi Mulyadi: Warga Jabar Butuh Jalan Baru, Bukan Janji Lama
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    menegaskan bahwa masyarakat Jawa Barat saat ini menginginkan perubahan nyata dari pemerintah, bukan lagi sekadar janji atau proyek yang bersifat simbolik.
    Hal ini disampaikan dalam pernyataannya menjelang kunjungan ke Kota
    Cirebon
    dalam rangka Hari Jadi kota tersebut, Sabtu (28/6/2025).
    “Selamat ulang tahun untuk Kota Cirebon. Semoga menjadi kota yang harmoni, antara pemimpin dan rakyatnya, dengan jalan yang tertata, pasar yang bersih, serta layanan pendidikan dan kesehatan yang baik,” ucap Dedi dalam unggahan videonya.
    Lebih jauh, Dedi mengungkapkan bahwa harapan masyarakat Jawa Barat terhadap pemerintah sangat sederhana, tetapi menyentuh kebutuhan mendasar kehidupan sehari-hari.
    “Warga Jawa Barat ingin jalan-jalan yang baru—bukan lagi jalan lama yang rusak. Dari jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi, sampai jalan nasional, mereka ingin perbaikan konkret,” katanya.
    Tak hanya infrastruktur, kebutuhan dasar lain juga menjadi sorotan. Dedi menyebut masyarakat miskin di Jawa Barat sangat membutuhkan rumah layak huni agar tidak lagi tidur di emperan atau terkena hujan saat musim hujan tiba.
    Dalam bidang kesehatan, ia menekankan pentingnya wajah pelayanan yang ramah dan fasilitas yang memadai.
    “Masyarakat ingin layanan kesehatan yang baru, dengan dokter, perawat, dan bidan yang tersenyum, serta obat yang tersedia baik di rumah sakit maupun puskesmas,” katanya.
    Untuk sektor pendidikan, Dedi mengangkat persoalan perlengkapan sekolah sebagai simbol pentingnya perhatian terhadap masa depan anak-anak.
    “Anak-anak sekolah butuh sepatu baru, baju baru, meja baru. Karena hari ini mereka naik kelas, naik ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.
    Dedi menambahkan, semua kebutuhan tersebut menggambarkan satu hal: masyarakat Jawa Barat menginginkan kehadiran pemerintah yang benar-benar melayani dan menghadirkan suasana hidup yang baru dan nyaman.
    “Mereka tidak menginginkan hal lain sebenarnya, kecuali suasana hidup yang baru yang memberikan kenyamanan. Karena pemerintah hadir untuk melayani seluruh masyarakatnya,” tuturnya.
    Dengan gaya khasnya, di akhir pernyataan Dedi menyisipkan candaan ringan, “Kalau saya sendiri perlu apa? Mungkin suatu saat saya perlu istri baru,” ujarnya sambil tertawa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta Megapolitan 28 Juni 2025

    Libur Panjang Akhir Juni, 404.683 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Sebanyak 404.683 orang meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api selama masa libur sekolah dan
    libur panjang
    atau 
    long weekend
     peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
    Jumlah tersebut dicatat oleh PT
    Kereta Api Indonesia
    (Persero) Daop 1 Jakarta terhitung selama 19-30 Juni 2025 atau 12 hari operasional.
    “Volume pelanggan yang tinggi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api untuk perjalanan selama masa libur sekolah dan peringatan Tahun Baru Islam. Angka tersebut masih dapat bertambah karena pemesanan tiket masih terus berlangsung,” kata Manager Humas
    KAI
    Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, dikutip dari 
    Antara, 
    Sabtu (28/6/2025). 
    Ixfan memerinci, dari 404.683 orang yang membeli tiket, sebanyak 173.759 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
    Lalu, 124.588 orang dari Stasiun Gambir, 54.416 dari Stasiun Bekasi, dan 51.920 orang dari stasiun lainnya seperti Jatinegara, Karawang, Cikarang, dan Cikampek.
    Volume jumlah penumpang tertinggi selama periode libur tercatat pada Kamis (26/6/2025) dengan total 41.035 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Jatinegara, dan sejumlah stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
    Destinasi favorit penumpang antara lain Surabaya, Malang, Yogyakarta, Tegal, Semarang, dan Bandung.
    Ixfan mengingatkan, KAI masih memberlakukan program diskon tiket 30 persen untuk kereta api kelas ekonomi non subsidi yang dapat diperoleh melalui seluruh kanal penjualan resmi KAI, termasuk aplikasi Access by KAI dan situs booking.
    kai
    .id. Diskon berlaku dari 15 Juni- 31 Juli 2025.
    Sedangkan diskon sebesar 20 persen untuk kelas eksekutif dan bisnis hanya dapat diperoleh di stan KAI di area Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2025, selama periode 19 Juni- Juli 2025.
    Diskon berlaku untuk perjalanan dengan jadwal keberangkatan H+45 dari tanggal pembelian.
    Ixfan menambahkan, program diskon ini telah dimulai sejak 5 Juni 2025 sebagai bentuk dukungan KAI terhadap stimulus ekonomi dari pemerintah, sekaligus upaya meningkatkan minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi massal. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bersolek Jadi Waterfront City, Pemkot Cimahi Bakal Bangun Jogging Track Susuri Sungai

    Bersolek Jadi Waterfront City, Pemkot Cimahi Bakal Bangun Jogging Track Susuri Sungai

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi berencana membangun jalur jogging track sebagai bagian dari penataan kawasan sungai di Kota Cimahi, Jawa Barat.

    Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira saat melakukan pemantauan saat menyusuri jalan di sepanjang sungai. Penyusuran tersebut, kata Adhitia, dilakukan dari ruas Jalan Jend. Amir Machmud hingga Plaza Rakyat Pemkot Cimahi.

    “Nanti ada semacam jogging track dari Jalan Amir Machmud dengan akhir di Pemkot Cimahi dari dua sisi. Namun ada jalur terputus karena beberapa bangunan menghalangi dan harus kita bebaskan ke depannya,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 20 Juni 2025.

    Menurut dia, sejauh ini, kondisi sungai di kawasan tersebut cukup baik. Dengan demikian, Adhitia menilai konsep itu realistis untuk diterapkan.

    “Tidak ada sampah menumpuk, air mengalir dengan baik, material sedimen wajar pasti ada apalagi di area tikungan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, kata Adhitia, Pemkot Cimahi sudah memiliki konsep untuk penataan kawasan tersebut sejak 2012.

    “Ternyata konsep waterfront city penataan di Sungai Cimahi sudah dibuat sejak 2012. Nanti di-review lagi apakah masih bisa diterapkan atau perlu ada penyesuaian,” tutur dia.

    Sementara terkait anggaran, Adhitia tak menampik penerapan konsep tersebut memang membutuhkan anggaran yang cukup besar.

    “Untuk pembangunan butuh anggaran besar, tapi minimal jalan dulu. Nanti kita masukkan ke dalam tubuh RPJMD Kota Cimahi 2025-2029, soal dieksekusi di tahun mana ya kita lihat struktur anggaran dan kemampuan anggaran Kota Cimahi,” tandasnya.

    Di sisi lain, Adhitia mengeklaim konsep penataan tersebut ditujukan untuk memuliakan sungai. “Kita perlu mengedukasi masyarakat untuk memuliakan sungai,” jelasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Libur Panjang di Bandung, Ada ‘Galactic Glow’ Wahana Luar Angkasa Tengah Kota  

    Libur Panjang di Bandung, Ada ‘Galactic Glow’ Wahana Luar Angkasa Tengah Kota  

    Liputan6.com, Bandung – Libur panjang telah tiba dan Kota Bandung memang tak pernah kehabisan sensasi sebagai tempat destinasi. Salah satunya sensasi berada di luar angkasa. Berlokasi Sky Level Paris Van Java hadirkan pengalaman wisata malam yang spektakuler melalui event Galactic Glow 2025. 

    Mengusung tema “Wonders Beyond the Light,” pameran cahaya imersif ini dibuka pada 28 Mei hingga 31 Agustus 2025. 

    “Galactic Glow tahun ini hadir dengan konsep yang lebih futuristic, serta ada tambahan beberapa area yang sebelumnya tidak ada. Dijamin membuat pengunjung terpukau,” ujar salah satu pengelola Galactic Glow, Dimas, dalam siaran Diskominfo Kota Bandung, 27 Juni 2025.

    Setelah kesuksesan tahun sebelumnya, tahun ini Galactic Glow hadir dengan konsep dan visual yang lebih kaya serta mendalam. Pengunjung akan diajak menikmati instalasi cahaya seperti moonlite walk, laser cosmic, waterfall of stars, dan neon galaxy tree memancarkan atmosfer galaksi yang memukau. 

    “Kita menyulap area pusat perbelanjaan menjadi ruang eksplorasi bertema luar angkasa. Mengajak kamu menikmati dunia antariksa di Kota Bandung,” tambah Dimas. 

     

    Saat masuk area pengunjung akan disuguhkan dengan spot-spot foto yang instragramable. Di sini dihadirkan indahnya matahari, bola dunia, astronot dengan roketnya hingga planet-planet ukuran besar dan terkecil dengan cahaya lampu-lampu yang indah bikin serasa berada di luar angkasa.

    Kerennya, saat ini ada juga Galactic Studio berupa workshop. Pengunjung bisa membuat planet sendiri mulai dari galactic painting sampai face painting. 

    Dimas berharap, hal itu bisa menambah daya tarik wisata malam di Kota Bandung. hususnya sebagai alternatif hiburan keluarga dan generasi muda yang menyukai konten visual serta pengalaman interaktif.

    So! Buat kamu yang masih bingung ke mana habiskan liburan? Sini!! Rasakan sensasi luar angkasa di tengah Kota Bandung. Untuk harga tiket weekday Rp40.000 dan Rp55.000 untuk weekend serta hari libur nasional. 

    Buka setiap hari, weekday pukul 17.00- 22.00 WIB, weekend pukul 17.00-23.00 WIB.

  • Jelang Piala Presiden di Kabupaten Bandung, Persib Punya Pemain Kakak-Adik Teranyar

    Jelang Piala Presiden di Kabupaten Bandung, Persib Punya Pemain Kakak-Adik Teranyar

    Persib baru saja mengumumkan perekrutan Al Hamra Hehanussa. Bek yang musim lalu berbaju Persik Kediri ini bersyukur bisa memperkuat klub kebanggaan Bobotoh tersebut.

    Sebelum bergabung dengan Persib, Hamra bermain dua setengah musim bersama Persik dengan 68 kali penampilan serta mencetak 5 gol dan 3 assist. 

    “Alhamdulillah, bisa bergabung dengan Persib. Ini hal yang tidak disangka-sangka. Jadi, saya sangat bersyukur bisa ada di sini. Ini momen terbaik karena untuk pertama kali memperkuat tim besar seperti Persib,” kata pemain kelahiran 1 Juli 1999 tersebut.

    Hamra terkesan dengan ketertarikan Persib yang memiliki sederet prestasi dan dukungan besar dari Bobotoh.

    “Persib, tim besar di Indonesia yang juga punya suporter besar dengan atmosfer pertandingannya selalu bagus dan luar biasa. Itu jadi pertimbangan buat datang ke sini. Persib sudah dua kali juara beruntun, insyaAllah, saya ingin bantu PERSIB jadi juara untuk ketiga kalinya,” harapnya.

     

     

     

  • Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juni 2025

    Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah Nasional 28 Juni 2025

    Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah
    Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar”99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com
    PUTUSAN
    Mahkamah Konstitusi (MK) terkait waktu pelaksanaan Pilkada Serentak dua tahun dari Pemilu Nasional 2029, bagi penulis yang berkutat di bidang komunikasi massa, sontak mengingatkan pada polah komunikasi penjabat gubernur/wali kota/bupati periode 2022-2024 lalu.
    Hal ini penting karena cepat atau lambat, suka tak suka, periode PJ akan segera dilaksanakan terhadap 551 pemerintah daerah (38 provinsi dan 513 kabupaten/kota). Dengan sendirinya, lebih dari 250 juta rakyat Indonesia akan mereka pimpin.
    Sebagai bentuk menjaga ingatan kolektif sehingga bisa pasang “kuda-kuda” ke depan, penulis menghimpun sejumlah kontroversi komunikasi publik para PJ.
    Misal, Heru Budi Hartono selaku Penjabat Gubernur DKI Jakarta, dengan polemik komunikasi, antara lain mengganti slogan “Jakarta Kota Kolaborasi” tanpa dialog publik memadai.
    Tagline warisan Anies Baswedan itu oleh Heru diubah menjadi, “Sukses Jakarta untuk Indonesia” dengan momen bersamaan mulai
    ground breaking
    IKN.
    Sulit untuk tidak menyambungkan situasi ini dengan posisi Heru sebagai ASN yang bertugas di lingkungan Istana.
    Kemudian, Heru juga menghapus anggaran jalur sepeda, serta memotong layanan JakWifi secara sepihak.
    Bahkan, kebijakan infak 50 persen dari masjid untuk bantuan bencana diambil tanpa perencanaan komunikasi matang, sehingga memicu resistensi dari komunitas Betawi dan warganet.
    Alhasil, gaya komunikasinya dinilai lebih menyerupai administrator pusat ketimbang pemimpin yang terhubung dengan denyut publik Jakarta.
    Di Aceh, PJ. Gubernur Achmad Marzuki mengeluarkan Surat Edaran penutupan warung kopi pada pukul 00.00 WIB, demi mendukung pelaksanaan syariat Islam.
    Namun, pendekatan sepihak ini dianggap menutup ruang publik dan melemahkan kegiatan ekonomi rakyat kecil di malam hari.
    Gaya kepemimpinannya yang berasal dari latar militer juga dinilai terlalu “komando-is”, dengan komunikasi tertutup dan minim pelibatan masyarakat sipil.
    Penggantinya, Bustami Hamzah, memang membawa angin baru lewat pengaktifan kembali wacana Qanun Disabilitas, tetapi pendekatannya pun masih elitis.
    Di tingkat kabupaten dan kota, komunikasi publik terkait mereka tidak kalah gaduh. Ery Putra, yang menjabat singkat sebagai Penjabat Bupati Indragiri Hilir, dilantik dengan proses yang dipersoalkan DPRD setempat karena dianggap terburu-buru dan minim dialog.
    Sementara itu, penunjukan Pj Bupati Pati, Pulau Morotai, dan dua kabupaten di Sulawesi Tenggara menuai protes karena dilakukan tanpa persetujuan atau usulan dari pemerintah provinsi.
     
    Gubernur Sulawesi Tenggara bahkan menolak melantik Pj yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri, menegaskan bahwa proses ini sarat politisasi dan miskin legitimasi sosial.
    Ketika kepala daerah hadir tanpa basis dukungan lokal, maka komunikasi publik menjadi sulit dibangun secara otentik dan akuntabel.
    Apakah kinerja bidang pemerintahan tak cukup cakap berkomunikasi publik? Laporan hal ini sudah dibuat organisasi nonpemerintah Transparency International berjudul “Dampak Kinerja Pj Gubernur Terhadap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak” pada 2023 lalu.
    Hasilnya? Rata-rata skor nasional hanya berada di angka 2,92 dari total skor maksimal 9 poin –pada penelitian di 25 provinsi.
    Artinya, kinerja para Pj Gubernur hanya mencapai sepertiga dari capaian ideal. Evaluasi ini dilakukan terhadap tiga klaster penting: perencanaan dan penganggaran, pelayanan publik, serta pengawasan.
    Masing-masing klaster dianalisis berdasarkan lima dimensi: transparansi, akuntabilitas, partisipasi, inklusivitas, dan manfaat.
    Hasilnya menunjukkan, kehadiran Pj Gubernur bukan hanya gagal memperkuat demokrasi lokal, tetapi justru menegaskan lemahnya sistem pemerintahan yang responsif terhadap kelompok rentan.
    Dalam klaster perencanaan dan penganggaran, hampir seluruh provinsi menunjukkan lemahnya akses dan partisipasi publik.
    Dokumen seperti RPJMD, RKPD, hingga APBD memang tersedia secara daring di banyak daerah, tetapi hanya menyajikan informasi umum.
    Publik, terutama kelompok rentan, tidak bisa mengetahui alokasi anggaran yang menyasar kebutuhan mereka secara rinci.
    Banyak pemerintah daerah hanya melibatkan masyarakat sebagai pemenuhan formalitas, bukan sebagai mitra deliberatif.
    Usulan yang masuk pun lebih sering dicatat daripada diakomodasi. Implikasinya, kebijakan perencanaan tetap bias pada kepentingan dominan dan gagal menjawab disparitas sosial.
    Sementara itu, pelayanan publik juga dinilai masih jauh dari inklusif. SOP layanan memang tersedia di situs resmi pemerintah daerah, tetapi tidak mudah diakses dan tidak disosialisasikan dengan baik.
    Banyak kantor pelayanan publik yang belum menyediakan fasilitas dasar seperti jalur disabilitas atau ruang laktasi.
    Kondisi lebih memprihatinkan tampak dalam klaster pengawasan yang cenderung eksklusif dan tertutup.
    Pemerintah daerah umumnya berpegang pada regulasi yang menyatakan bahwa hasil pengawasan tidak dapat dipublikasikan.
    Konsekuensinya, masyarakat tidak memiliki informasi atas hasil audit atau tindak lanjut atas laporan mereka.
    Kanal pengaduan tersedia tetapi sulit diakses, minim respons, dan tidak memberikan jaminan perubahan.
    Proses pengawasan hanya berjalan normatif dan baru digerakkan bila isu sudah viral di media sosial. Fenomena ini menunjukkan lemahnya etika kepemimpinan serta nihilnya budaya akuntabilitas publik.
    Singkat kata, memang
    Putusan MK
    ini sudah final dan mengikat. Namun, bagaimana persiapan kita ke depan, tentu tak bersifat permanen; seluruh pihak bisa bercermin pada kinerja holitik PJ. kepala daerah 2022-2024 lalu.
    Mari melihat sejarah dan lalu menggeliat. Jangan yang terjadi di negeri sebesar Indonesia pada 2031 ke depan, “Lagi-lagi begini.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter Megapolitan 28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga RT 02/RW 08,
    Pejaten
    Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resah dengan keberadaan Pejaten Animal Shelter.
    Bukan karena hewan yang mereka tampung, tapi lokasinya berdampingan langsung dengan permukiman warga.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Kamis (26/6/2025), gerbang utama Pejaten Animal Shelter sebenarnya terbilang jauh dari rumah penduduk. Tempatnya tidak langsung terlihat dari sisi kiri Jalan Pejaten Barat karena posisinya sedikit masuk ke dalam, seperti berada di ceruk.
    Namun, area belakang Pejaten Animal Shelter berdampingan dengan permukiman. Pembatas hanyalah tembok setinggi dua meter dan sebuah kali, di mana  terdapat kawat besi sebagai penutup dari dalam tempat penampungan.
    Resahnya warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat dengan Pejaten Animal Shelter memuncak karena pada bulan Juni ini saja sudah ada dua
    babi hutan
    yang lepas dari tempat penampungan.
    Namun, setelah satu hari pemangku wilayah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mendatangi lokasi, babi kembali lepas dan mengacak-acak permukiman warga pada Rabu (25/6/2025).
    “Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (27/6/2025).
    Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing di sana.
    “Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
    rate
    -nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
    Bukan hanya babi, Nurdiansyah mengungkapkan, sejumlah hewan lain juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter, mulai dari anjing hingga monyet.
    Saat kejadian itu, Nurdiansyah langsung berkoordinasi dengan Pejaten Animal Shelter untuk melakukan penangkapan.
    Nurdiansyah menyebut, tak ada warga yang menyakiti hewan-hewan yang lepas dari Pejaten Animal Shelter. 
    Namun, kondisi ini kerap terulang hingga akhirnya seekor
    babi lepas
    .
    Warga mengeluhkan kerap mendengar suara gonggongan anjing yang begitu nyaring dari Pejaten Animal Shelter. Kondisi ini membuat warga sulit beristirahat, apalagi saat malam hari.
    Selain itu, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
    “Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata Nurdiansyah.
    Kini, warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
    “Penginnya warga ditutup,” kata Nurdiansyah.
    Namun, rupanya tuntutan serupa telah muncul sejak awal berdirinya tempat penampungan hewan tersebut.
    “Ya, setelah 2010-2014 itu ketika ada penolakan, dia ada pernah berucap, waktu itu saya lupa siapa, yang penting orang shelter. Kita dikasih angin surga, bahasanya. Dia akan pindah ke daerah Bogor. Sampai dengan 2019, tidak terjadi,” tutur Nurdiansyah.
    Sejumlah pertemuan antara warga dan pengurus Pejaten Animal Shelter pernah berlangsung, rapat terakhir terjadi pada April 2025.
    “Ada warga dan RT, dan ada pengurus mereka, dan mereka bilang, ‘kalau untuk bau memang kita lagi berusaha’. Saya tanya, ‘bisa kasih jaminan berapa lama?’. Mereka tidak bisa kasih jaminan. Karena memang susah untuk baunya,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.