kab/kota: bandung

  • Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata

    Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.

    Meskipun Indonesia telah memasuki periode musim kemarau, kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan. Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.

    Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau. Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.

    Dia menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah. Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

    “Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita dilansir dari laman BMKG.

    Dwikorita menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

    Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut. Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” tegas Dwikorita.

    Dwikorita juga mengingatkan, dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, masyarakat diminta untuk menyesuaikan aktivitas wisata dengan perkembangan cuaca terkini, termasuk membawa perlengkapan seperti jas hujan dan pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk. BMKG, lanjut dia, terus memantau perkembangan sistem atmosfer secara real-time dan akan menyampaikan peringatan dini apabila terindikasi adanya peningkatan risiko cuaca ekstrem.

  • BMKG Sebut 8 Lokasi Wisata yang Berpotensi Hujan dan Angin Kencang, Salah Satunya Puncak Bogor

    BMKG Sebut 8 Lokasi Wisata yang Berpotensi Hujan dan Angin Kencang, Salah Satunya Puncak Bogor

    PIKIRAN RAKYAT – Diketahui saat ini bahwa libur sekolah telah tiba, tetapi perlu untuk tetap waspada dengan berbagai potensi cuaca yang muncul, guna menghindari dampak buruk yang bisa datang kapan saja.

    Terkait hal ini, dikabarkan bahwa pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini untuk beberapa destinasi wisata, yang hingga saat ini memang masih ramai dikunjungi masyarakat, agar lebih berhati-hati.

    Dilansir dari unggahan di akun Instagram resmi BMKG, dijelaskan bahwa ada beberapa wilayah yang berisiko alami hujan dari siang hingga malam hari, dan lokasi wisata ini berada di dataran tinggi.

    Di antara tempat wisata yang biasanya ramai dikunjungi, dan mendapatkan peringatan dari pihak BMKG terkait potensi cuacanya adalah sebagai berikut:

    Puncak, Bogor Bandung Utara DI Yogyakarta Batu, Malang

    Tidak hanya lokasi wisata yang berada di dataran tinggi, potensi adanya gelombang tinggi dan juga angin kencang, kemungkinan juga akan dialami oleh beberapa wilayah berikut ini:

    Bali Lombok Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur

    Bagi Sobat PR yang memang telah merencanakan untuk menghabiskan libur sekolah di salah satu dari delapan lokasi di atas, tentunya bisa memperhatikan atau mengecek prakiraan cuaca terlebih dahulu.

    Jika memang mengharuskan untuk berkunjung, jangan lupa untuk mempersiapkan berbagai hal yang dianggap dapat menjadi antisipasi penyakit dengan mudah menyerang.

    Jas hujan, pakaian hangat, obat obatan tentunya menjadi salah satu kebutuhan penting, yang tidak boleh dilupakan terutama jika ingin berkunjung ke tempat wisata yang memiliki udara dingin, dan berpotensi akan alami hujan ataupun angin kencang.

    Selain itu, memastikan kondisi kesehatan diri sendiri dan juga keluarga menjadi hal yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan begitu saja.

    Jika tidak, tentunya akan ada banyak bahaya yang bakal mengancam, terutama dalam kondisi cuaca yang masih labil atau sering berubah-ubah dari waktu ke waktu.***

  • Tanah Bergerak Dekat Tol Cipularang, Jasa Marga Pastikan Jalan Aman

    Tanah Bergerak Dekat Tol Cipularang, Jasa Marga Pastikan Jalan Aman

    Jakarta

    Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait kondisi jalan tol yang berada di sekitarnya. Salah satu yang jadi sorotan adalah Jalan Tol Cipularang, jalur vital penghubung antara Jakarta dan Bandung.

    Menanggapi hal ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan bahwa Jalan Tol Cipularang tetap aman untuk dilintasi dan tidak terdampak langsung oleh bencana tanah bergerak tersebut.

    Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa pergerakan tanah di Purwakarta tidak mengganggu infrastruktur tol. Ia menyebut, tim Jasa Marga langsung mengambil langkah-langkah antisipatif begitu menerima laporan awal terkait bencana tersebut.

    “Kami memastikan seluruh infrastruktur jalan tol Jasa Marga Group senantiasa aman dan dapat diandalkan oleh masyarakat,” ujar Rivan dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025) lalu.

    “Tim kami terus memantau kondisi di lapangan agar pengguna jalan tetap merasa nyaman, aman, dan terlindung,” lanjutnya.

    Sebagai upaya antisipasi, Jasa Marga juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, BPBD Jawa Barat, serta Dinas Pekerjaan Umum setempat. Monitoring dilakukan secara berkala untuk mendeteksi potensi risiko di sepanjang koridor Jalan Tol Cipularang.

    Tak hanya itu, tim pemeliharaan jalan tol dari Jasamarga Tollroad Maintenance juga sudah melakukan pemantauan udara. Hasilnya menunjukkan bahwa titik pergerakan tanah terdekat berada sekitar satu kilometer dari jalur tol, dengan arah gerak tanah menuju utara atau menjauhi jalur utama.

    “Dengan arah gerak tanah ke utara, potensi dampak langsung terhadap jalan tol sangat kecil,” tutup Rivan.

    (mhg/rgr)

  • Intip, Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam Hari Ini

    Intip, Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Batam Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Cuaca memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan termasuk sektor industri. Banyak kegiatan industri, terutama yang berkaitan dengan logistik dan transportasi sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

    Selain itu, cuaca menjadi faktor utama dalam menjaga kelancaran operasional khususnya untuk distribusi barang dan pengiriman. Kemudian dalam dunia industri yang menuntut kecepatan dan efisiensi gangguan cuaca dapat memberikan dampak langsung.

    Oleh karena itu, informasi prakiraan cuaca menjadi hal yang vital untuk membantu pihak industri mengantisipasi berbagai potensi risiko. Selain itu, mengetahui prediksi cuaca perusahaan dapat menyesuaikan jadwal operasional.

    Hal ini tidak hanya berlaku bagi sektor manufaktur tetapi juga sangat penting bagi sektor pertanian dan perkebunan yang bergantung pada kondisi iklim untuk menentukan waktu tanam dan panen.

    Di Indonesia, banyak kawasan industri yang memerlukan informasi cuaca secara rutin salah satunya adalah Kota Batam. Letaknya yang strategis sebagai jalur pelayaran internasional menjadikan Batam sangat bergantung pada kondisi cuaca.

    Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca di Kota Batam pada hari Minggu, 29 Juni 2025 diperkirakan cerah. Contohnya di wilayah Kecamatan Batam Kota, suhu udara berada dalam kisaran 25 hingga 32 derajat Celcius dengan kelembapan antara 61 hingga 94 persen.

     

    8 Orang Terjebak di Dalam Lubang Tambang Emas di Banyumas

  • Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, 29 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, 29 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai destinasi wisata unggulan tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga internasional. Keindahan alamnya yang beragam menjadi daya tarik utama.

    Mulai dari pantai berpasir putih seperti Kuta dan Nusa Dua hingga kawasan pegunungan sejuk seperti Kintamani dan Danau Batur yang memikat hati banyak pelancong. Para wisatawan seringkali datang ke Bali untuk menikmati berbagai kegiatan luar ruangan.

    Kegiatan seperti berselancar di laut, menyelam, menjelajahi alam, hingga sekadar menikmati suasana santai di tengah pemandangan alam menjadi kegiatan yang rutin dilakukan di pulau ini.

    Namun tentunya aktivitas-aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca harian. Agar pengalaman berwisata tetap optimal dan bebas gangguan, sangat penting bagi wisatawan untuk mengetahui prakiraan cuaca sebelum melakukan aktivitas di alam terbuka.

    Terlebih lagi, saat musim hujan tiba curah hujan dapat menghambat berbagai rencana kegiatan luar ruangan yang telah disusun sebelumnya. Itulah sebabnya, wisatawan sangat disarankan untuk selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca.

    Di Indonesia, informasi cuaca secara resmi dapat diakses melalui BMKG maupun aplikasi prakiraan cuaca yang terpercaya. Dengan bantuan informasi ini, pengunjung dapat menghindari risiko yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca ekstrem.

    Melansir dari situs resminya, pada hari Minggu, 29 Juni 2025 wilayah Bali diprediksi mengalami hujan ringan di beberapa daerah. Oleh karena itu, para wisatawan diharapkan tetap waspada dan menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung.

     

    Penyebab Tim SAR Gabungan Kesulitan Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas di Banyumas

  • Sebanyak 373 Rribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di Tahun Baru Islam

    Sebanyak 373 Rribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di Tahun Baru Islam

    JAKARTA – Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 373.324 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-1 s.d Hari H periode libur Tahun Baru Islam 1447H atau pada Kamis 26 Juni 2025 s.d Jumat 27 Juni 2025.

    “Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (ke arah Merak), GT Ciawi (ke arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung),” ujar Rivan di Jakarta, Sabtu.

    Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 34,7 persen jika dibandingkan lalin normal.

    Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu dengan mayoritas sebanyak 191.919 kendaraan (51,4 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 91.865 kendaraan (24,6 persen) menuju arah Barat (Merak) dan 89.540 kendaraan (24,0 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

    Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 95.916 kendaraan, naik sebesar 81,6 persen dari lalin normal.

    Sedangkan lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 96.003 kendaraan, naik sebesar 59,5 persen dari lalin normal.

    Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 191.919 kendaraan, naik sebesar 69,8 persen dari lalin normal.

    Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebanyak 91.865 kendaraan, lebih rendah 5,3 persen dari lalin normal.

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 89.540 kendaraan, naik sebesar 33,5 persen dari lalin normal.

    Pada hari H periode libur Tahun Baru Islam 1447H (Jumat, 27 Juni 2025), lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat 183.890 kendaraan, meningkat 26,3 persen dari lalu lintas normal (145.615 kendaraan).

    “Periode Hari H libur Tahun Baru Islam 1447H, Jasa Marga mencatat lalu lintas meninggalkan Jabotabek terlihat adanya peningkatan kendaraan, untuk di GT Cikampek Utama sebanyak 46.633 kendaraan, meningkat 69,8 persen dari lalin normal (27.466 kendaraan),” ujar Rivan.

    Kemudian, lanjutnya, GT Kalihurip Utama sebanyak 51.337 kendaraan meningkat 55,1 persen dari lalin normal (33.093 kendaraan), dan GT Ciawi tercatat 46.038 kendaraan, meningkat 29,0 persen dari lalin normal (35.690 kendaraan).

  • Sebanyak 11 kereta dari Gambir esok berhenti di Jatinegara

    Sebanyak 11 kereta dari Gambir esok berhenti di Jatinegara

    Ilustrasi Stasiun Jatinegara. PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta memberhentikan 11 kereta api jarak jauh dari Stasiun Gambir di Stasiun Jatinegara pada 29 Juni 2025 untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas karena BTN Jakarta International Marathon 2025. ANTARA/PT KAI Daop 1 Jakarta

    Sebanyak 11 kereta dari Gambir esok berhenti di Jatinegara
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 20:09 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta memberhentikan 11 kereta api jarak jauh dari Stasiun Gambir di Stasiun Jatinegara pada 29 Juni 2025 untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas karena kegiatan BTN Jakarta International Marathon 2025.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu mengatakan KAJJ pada hari-hari biasa tidak berhenti di Stasiun Jatinegara, namun pada hari pelaksanaan acara marathon akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani penumpang yang akan naik.

    “Rekayasa ini bersifat sementara dan hanya berlaku pada Minggu, 29 Juni 2025, demi memberi alternatif akses naik KA bagi para pelanggan yang terdampak pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi acara marathon internasional tersebut,” kata dia.

    Ke-11 KAJJ yang dimaksud yakni KA 6 Argo Semeru relasi Gambir – Surabaya Gubeng, berangkat pukul 06.20 WIB, KLB KP/50A Purwojaya relasi Gambir – Kroya, berangkat pukul 06.20 WIB.

    Lalu, KA 132 Parahyangan relasi Gambir – Bandung, berangkat pukul 06.20 WIB; KA 46 Taksaka – relasi Gambir – Yogyakarta, berangkat pukul 06.20 WIB; KA 2 Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 06.20 WIB.

    Kemudian, KA 16 Argo Dwipangga relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 06.20 WIB; KA 118 Gunung Jati relasi Gambir – Semarang Tawang, berangkat pukul 06.20 WIB; PLB 7006 Batavia relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 06.20 WIB.

    Selanjutnya, KA 40 Sembrani relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 06.20 WIB, KA 62 Manahan relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 06.20 WIB; dan KA 122 Cakrabuana relasi Gambir – Cirebon, berangkat pukul 06.20 WIB.

    “Ini upaya KAI untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang mungkin mengalami kesulitan akses ke Stasiun Gambir. Dengan berhentinya kereta-kereta tersebut di Stasiun Jatinegara, diharapkan pelanggan tetap dapat mengakses layanan kereta api tepat waktu,” ujar Ixfan.

    Adapun pelaksanaan BTN Jakarta Internasional Marathon (JAKIM) 2025 dimulai di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Pelaksanaan lomba akan dibarengi dengan penutupan dan pengaturan sejumlah ruas jalan utama di Ibu Kota Jakarta.

    Penutupan jalan akan dimulai sejak pukul 03.00 WIB hingga 11.30 WIB, disesuaikan dengan waktu mulai (start) dan berakhir (finish) para pelari.

    Sumber : Antara

  • 373 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Tahun Baru Islam

    373 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Tahun Baru Islam

    Jakarta: Libur Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H jadi momen penting bagi masyarakat untuk berlibur, pulang kampung, atau bersilaturahmi. Tak heran, arus kendaraan keluar Jabotabek melonjak tajam sejak H-1.

    Menurut data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 373.324 kendaraan tercatat meninggalkan wilayah Jabotabek selama dua hari, yakni Kamis hingga Jumat, 26-27 Juni 2025.

    “Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol Utama yaitu Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama,” ujar Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, dilansir Antara, 28 Juli 2025.

    Arah timur jadi jalur favorit pemudik
    Distribusi arus lalu lintas keluar Jabotabek selama libur panjang menunjukkan arah Timur menjadi yang paling padat. Berikut pembagiannya:

    – Ke arah Timur (Trans Jawa & Bandung): 191.919 kendaraan (51,4 persen)
    – Ke arah Barat (Merak): 91.865 kendaraan (24,6 persen)
    – Ke arah Selatan (Puncak): 89.540 kendaraan (24,0 persen)
     

    Peningkatan terbesar terjadi pada GT Cikampek Utama, yang mencatat 95.916 kendaraan, naik 81,6 persen dari lalu lintas normal. Disusul GT Kalihurip Utama dengan 96.003 kendaraan, naik 59,5 persen.

    Secara total, 191.919 kendaraan menuju arah Timur, meningkat 69,8 persen dari kondisi normal. Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk berlibur ke arah Trans Jawa dan Bandung.
    GT Cikupa dan Ciawi tak kalah ramai
    Sementara itu, kendaraan yang mengarah ke Merak melalui GT Cikupa berjumlah 91.865 kendaraan (turun 5,3 perssen dari lalin normal). Lalu ke arah Puncak via GT Ciawi: 89.540 kendaraan, naik 33,5 persen.

    Meski tak sebanyak arah Timur, arus ke Selatan tetap menunjukkan kenaikan signifikan, terutama ke kawasan wisata Puncak.

    Puncak arus keluar terjadi pada Hari H libur 1 Muharam, Jumat 27 Juni 2025, dengan total 183.890 kendaraan keluar dari Jabotabek, naik 26,3 persen dari hari normal.

    “Jasa Marga mencatat peningkatan signifikan di beberapa gerbang tol utama,” ujar Rivan.
    Imbauan untuk pengguna jalan
    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol untuk mengatur waktu perjalanan dan menggunakan fitur digital seperti Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) serta memanfaatkan layanan real-time guna memantau kepadatan lalu lintas.

    Jasa Marga juga menyiagakan personel tambahan dan melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas dan mempercepat penanganan insiden jika terjadi kepadatan.

    Jakarta: Libur Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H jadi momen penting bagi masyarakat untuk berlibur, pulang kampung, atau bersilaturahmi. Tak heran, arus kendaraan keluar Jabotabek melonjak tajam sejak H-1.
     
    Menurut data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 373.324 kendaraan tercatat meninggalkan wilayah Jabotabek selama dua hari, yakni Kamis hingga Jumat, 26-27 Juni 2025.
     
    “Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol Utama yaitu Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama,” ujar Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, dilansir Antara, 28 Juli 2025.

    Arah timur jadi jalur favorit pemudik
    Distribusi arus lalu lintas keluar Jabotabek selama libur panjang menunjukkan arah Timur menjadi yang paling padat. Berikut pembagiannya:

    – Ke arah Timur (Trans Jawa & Bandung): 191.919 kendaraan (51,4 persen)
    – Ke arah Barat (Merak): 91.865 kendaraan (24,6 persen)
    – Ke arah Selatan (Puncak): 89.540 kendaraan (24,0 persen)
     

    Peningkatan terbesar terjadi pada GT Cikampek Utama, yang mencatat 95.916 kendaraan, naik 81,6 persen dari lalu lintas normal. Disusul GT Kalihurip Utama dengan 96.003 kendaraan, naik 59,5 persen.
     
    Secara total, 191.919 kendaraan menuju arah Timur, meningkat 69,8 persen dari kondisi normal. Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk berlibur ke arah Trans Jawa dan Bandung.
    GT Cikupa dan Ciawi tak kalah ramai
    Sementara itu, kendaraan yang mengarah ke Merak melalui GT Cikupa berjumlah 91.865 kendaraan (turun 5,3 perssen dari lalin normal). Lalu ke arah Puncak via GT Ciawi: 89.540 kendaraan, naik 33,5 persen.
     
    Meski tak sebanyak arah Timur, arus ke Selatan tetap menunjukkan kenaikan signifikan, terutama ke kawasan wisata Puncak.
     
    Puncak arus keluar terjadi pada Hari H libur 1 Muharam, Jumat 27 Juni 2025, dengan total 183.890 kendaraan keluar dari Jabotabek, naik 26,3 persen dari hari normal.
     
    “Jasa Marga mencatat peningkatan signifikan di beberapa gerbang tol utama,” ujar Rivan.
    Imbauan untuk pengguna jalan
    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol untuk mengatur waktu perjalanan dan menggunakan fitur digital seperti Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) serta memanfaatkan layanan real-time guna memantau kepadatan lalu lintas.
     
    Jasa Marga juga menyiagakan personel tambahan dan melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas dan mempercepat penanganan insiden jika terjadi kepadatan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pejaten Shelter Akui Tak Punya Izin Karena Belum Ada Aturannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Pejaten Shelter Akui Tak Punya Izin Karena Belum Ada Aturannya Megapolitan 28 Juni 2025

    Pejaten Shelter Akui Tak Punya Izin Karena Belum Ada Aturannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kuasa hukum
    Pejaten Animal Shelter
    , Stein Siahaan, mengakui bahwa tempat penampungan hewan telantar itu tidak mempunyai izin.
    Kendati demikian, ketiadaan izin Pejaten Animal Shelter disebabkan oleh belum adanya regulasi yang mewajibkan penampungan hewan untuk memiliki izin.
    “Kemarin kan sempat ada dibilang, ‘mana izinnya shelter?’ Saya balikin lagi, ‘Mana aturannya? Kita mau mengurus ke mana?’,” ujar Stein saat ditemui Kompas.com di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
    “Bukan kami enggak mau urus sama sekali. Cuma memang belum ada aturan sampai sekarang. Kami mau urus, kami datang ke dinas, dinasnya bingung. ‘Ini saya mau keluarkan izin apa?’ Karena memang belum ada aturannya,” tambah dia.
    Kuasa hukum Pejaten Animal Shelter lainnya, Santy Rahmi, menolak kliennya disebut tidak mempunyai izin.
    “Bahasanya dibalik ya, maksudnya bukan izinnya yang tidak ada, tapi karena aturan yang tidak ada, makanya jadinya izinnya tidak ada. Jadi bukan karena izin kami tidak ada, aturannya yang tidak ada,” tegas Santy dalam kesempatan yang sama.
    Santy menekankan, kalaupun aturan tentang perizinan tempat penampungan hewan telantar sudah ada, Pejaten Animal Shelter akan mengurusnya.
    Diberitakan sebelumnya, warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resah dengan keberadaan Pejaten Animal Shelter.
    Bukan karena hewan yang mereka tampung, tapi lokasinya berdampingan langsung dengan permukiman warga.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, gerbang utama Pejaten Animal Shelter memang terbilang jauh dari penduduk.
    Tempatnya tidak langsung terlihat dari sisi kiri Jalan Pejaten Barat karena posisinya sedikit masuk ke dalam, seperti berada di ceruk.
    Namun, area belakang Pejaten Animal Shelter berdampingan dengan permukiman.
    Pembatas hanyalah tembok setinggi dua meter dan sebuah kali yang di bagian dalam tempat penampungan ditutup dengan kawat besi.
    Resahnya warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat dengan Pejaten Animal Shelter memuncak karena dalam bulan Juni ini saja sudah ada dua babi yang lepas dari tempat penampungan.
    Padahal usai kejadian pertama lepasnya babi pada Sabtu (14/6/2025), hewan itu disebut akan segera dipindahkan ke Bandung, Jawa Barat.
    Namun, setelah satu hari pemangku wilayah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan, babi serupa pun lepas dan mengacak-acak permukiman warga pada Rabu (25/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Sekolah, Kepala BMKG Ingatkan Waspada Wisata ke Bandung-Batu

    Libur Sekolah, Kepala BMKG Ingatkan Waspada Wisata ke Bandung-Batu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem sepanjang liburan sekolah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, meskipun Indonesia telah memasuki periode musim kemarau, kondisi atmosfer yang masih labil menyebabkan sejumlah wilayah tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir.

    Ia menjelaskan, musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia, yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.

    Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.

    “Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita di Jakarta, Sabtu dalam keterangan resminya, Sabtu (28/6/2025).

    Hati-Hati Liburan ke Puncak, Bandung Utara-Yogyakarta

    Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diprakirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan.

    Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ini.

    Selain itu, kelembapan atmosfer yang masih tinggi serta angin timuran yang belum stabil menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya hujan, bahkan di kawasan yang biasanya sudah kering di musim kemarau. Di wilayah pegunungan, hujan berpotensi memicu longsor atau tumbangnya pohon, sementara di wilayah laut, angin kencang dan gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan aktivitas wisata air.

    Dwikorita menekankan, kewaspadaan masyarakat sangat penting dalam merencanakan perjalanan liburan, terutama menuju destinasi seperti kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, yang berpotensi mengalami hujan pada siang hingga malam hari.

    Waspadai Gelombang Tinggi

    Sementara itu, kawasan wisata pesisir seperti Bali dan Lombok juga perlu diwaspadai karena potensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur yang dapat membahayakan aktivitas di laut. Di wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, hujan lebat dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” tegas Dwikorita.

    Dwikorita juga mengingatkan, dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, masyarakat diminta untuk menyesuaikan aktivitas wisata dengan perkembangan cuaca terkini, termasuk membawa perlengkapan seperti jas hujan dan pakaian hangat, serta menghindari aktivitas luar ruang jika terdapat peringatan cuaca buruk.

    “BMKG terus memantau perkembangan sistem atmosfer secara real-time dan akan menyampaikan peringatan dini apabila terindikasi adanya peningkatan risiko cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]