kab/kota: bandung

  • Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Liputan6.com, Bandung – Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung, Jawa Barat akan ditutup pada akhir pekan ini Sabtu, 19 Juli 2025 sampai Minggu, 20 Juli 2025. Oleh karena itu, masyarakat yang hendak beraktivitas dapat melintasi beberapa jalur alternatif.

    Sebagai informasi, penutupan jalan sementara ini berkaitan dengan digelarnya acara Pocari Sweat Run 2025, event lari tahunan berskala nasional. 

    Rute yang akan dilalui pelari akan ditutup sementara mulai pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB. Oleh karena itu, pengalihan lalu lintas diterapkan. Berikut sejumlah rute alternatif yang dapat dilalui:

    Sabtu, 19 Juli 2025 

    Arah Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa

    Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Kiara Artha Park

    Arah Dago menuju Asia Afrika

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Braga – Jalan Lembong – Jalan Asia Afrika

    Arah Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Arah Pajajaran menuju Gor Saparua

    Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Lembong – Jalan Veteran – Jalan Sunda – Jalan Aceh

    Arah Simpang Dago menuju Trans Studio Mall (TSM)

    Jalan Ir. H Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Arah Simpang Dago menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Cicaheum menuju Tol Pasteur

    Jalan AH. Nasution – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Supratman menuju Cisarua

    Jalan Supratman – Jalan Cendana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Gandapura – Jalan Aceh

     

    Minggu, 20 Juli 2025

    Dari Dago menuju Tol Pasteur

    Jalan Wastukencana (Kebun Binatang) – Flyover Pasupati

    Dari Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Surapati – Jalan PJ. Mustofa – Jalan Cikutra  (Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Terusan Kiaracondong

    Dari Simpang Dago menuju Saparua

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan Diponegoro – Jalan Citarum – Jalan Lombok – Jalan Aceh

    Dari Pasteur menuju Kiara Artha Park

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Cikutra (Rumah Sakit Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Jalan Ibrahim Adjie

    Dari Simpang Dago menuju Stadion Siliwangi

    Jalan Surapati – Jalan Sentot – Jalan Citarum – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Lombok

    Dari Simpang Dago menuju TSM

    Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Pahlawan – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Dari Pasteur menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapatul PH. Mustofa – Jalan AH. Nasution

    Dari Simpang Dago menuju Masjid Agung

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Tamansari – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Rajiman – Jalan Pajajaran (GOR) – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung – Jalan Kebon Jati – Jalan Otista – Jalan Kepatihan

    Dari Alun-Alun Kota Bandung menuju Bandung Electronic Center (BEC)

    Jalan Asia Afrika – Jalan Gardujati – Jalan Pasirkaliki – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Wastukencana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Purnawarman

    Dari Simpang Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Tamansari – Jalan Flyover Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Cichaeum menuju Stasiun Bandung

    Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover Pasupati – Jalan Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

    Gatot Subroto menuju Pindad

    Jalan Gatot Subroto – Putar arah di Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Pindad

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

     

    Penulis: Arby Salim

  • Cegah Penjualan Bayi, Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Rumah Sakit 

    Cegah Penjualan Bayi, Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Rumah Sakit 

    Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat berhasil mengungkap praktik perdagangan manusia berupa penjualan bayi yang melibatkan jaringan internasional. Dalam pengungkapan ini, enam bayi berhasil diselamatkan dan 12 orang ditetapkan sebagai tersangka. 

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol. Surawan, mengungkapkan bahwa sindikat tersebut diduga telah menjual sedikitnya 24 bayi, dengan sebagian besar diduga dikirim ke Singapura.

    “Kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan di luar negeri. Saat ini tengah dilakukan pengembangan kerja sama dengan Interpol untuk menelusuri keberadaan bayi-bayi yang sudah berada di Singapura,” ujar Kombes Pol. Surawan, dikutip dari siaran pers, Selasa (15/7/2025).

    Bayi-bayi korban umumnya berusia 2 hingga 3 bulan. Sebelum dikirim ke luar negeri, mereka dirawat oleh para pelaku dan dipersiapkan dokumen administrasi palsu.

    “Kami mengamankan lima bayi dari Pontianak yang telah dilengkapi dokumen untuk dikirim ke Singapura, serta satu bayi lainnya diamankan di wilayah Tangerang,” lanjut Kombes Pol. Surawan.

    Pengungkapan kasus ini bermula dari penyelidikan yang dilakukan sejak awal tahun 2023. Tim Ditreskrimum Polda Jabar berhasil mengidentifikasi dan membongkar modus operandi sindikat perdagangan orang yang beroperasi lintas provinsi dan negara.

    Modus yang digunakan melibatkan perekrutan ibu hamil, perawatan bayi, penampungan, dan pembuatan dokumen palsu seperti akta kelahiran dan paspor untuk memfasilitasi pengiriman ke luar negeri.

     

  • Mengenal Seblak Er Er, Kuliner Seblak Prasmanan Viral di Bandung

    Mengenal Seblak Er Er, Kuliner Seblak Prasmanan Viral di Bandung

    Liputan6.com, Bandung – Kuliner Indonesia dikenal sangat beragam dan terus berkembang memberikan inovasi menarik setiap waktunya. Berbagai daerah sering kali memiliki kekhasan rasa, bahan, dan cara penyajian yang mencerminkan budaya lokalnya.

    Adapun salah satu hidangan kuliner yang cukup populer di antar masyarakat Indonesia adalah seblak. Makanan ini berasal dari Bandung yang awalnya dikenal sebagai jajanan sederhana berbahan dasar kerupuk yang direbus dan dimasak dengan bumbu khas yang pedas dan gurih.

    Seiring berjalannya waktu, seblak kemudian mengalami banyak modifikasi dan dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran kekinian.

    Seblak disukai oleh berbagai kalangan karena rasanya yang unik dan menggugah selera. Tekstur kenyal dari kerupuk yang direbus berpadu dengan kuah pedas gurih yang kaya rempah membuat banyak orang ketagihan.

    Tidak hanya itu, seblak juga semakin inovasi dan fleksibel dalam pilihan isian karena bisa menambahkan berbagai bahan seperti ceker, sosis, makaroni, bakso, hingga sayuran sesuai selera masing-masing.

    Selain rasanya yang nikmat, seblak juga mencerminkan selera masyarakat Indonesia terutama anak muda yang cenderung menyukai makanan bercita rasa kuat dan pedas. Saat ini menikmati seblak bisa ditemukan dengan mudah.

    Tempat-tempatnya juga memiliki konsep unik seperti salah satunya Seblak Er Er yang menawarkan konsep seblak prasmanan.

  • Salip Rival-rivalnya, Ini Tipe Suzuki Fronx yang Paling Laris

    Salip Rival-rivalnya, Ini Tipe Suzuki Fronx yang Paling Laris

    Jakarta

    Suzuki Fronx membetot perhatian masyarakat Indonesia. Dari sisi penjualan, mobil ini memimpin penjualan di segmen SUV compact pada bulan pertama sejak peluncuran.

    Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Suzuki Fronx terdistribusi sebanyak 1.782 unit. Angka ini menempatkan Fronx di urutan ke-8 mobil terlaris di Indonesia pada Juni 2025.

    Diketahui, secara umum, Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni GL, GX, dan yang termahal, SGX. Sementara pilihan transmisinya tersedia dalam opsi manual dan matik.

    Penjualan Suzuki Fronx didominasi varian termahal, SGX Hybrid A/T dengan opsi warna 2 Tone. Total penjualannya pada Juni 2025 itu mencapai 840 unit. Untuk varian ini dijual Rp 321,9 juta (OTR Jakarta).

    Varian terlaris nomor dua Suzuki Fronx adalah Fronx Hybrid GX AT dengan torehan 363 unit. Harganya tidak sampai Rp 300 juta, atau lebih tepatnya Rp 293,9 juta (OTR Jakarta).

    Sementara itu, penjualan Suzuki Fronx yang paling rendah bukan varian termurah. Namun penjualan tipe transmisi manual memang lebih sedikit dibanding tipe transmisi matic.

    Penjualan paling kecil itu jatuh ke trim Suzuki Fronx Hybrid GX M/T yang terdistribusi 99 unit. Sebagai pembanding, tipe lebih murahnya Fronx GT M/T laku 112 unit, dan Fronx GT A/T terdistribusi 221 unit.

    Salah satu mobil irit, di balik kapnya, Suzuki Fronx varian SGX dan GX dibekali dengan mesin K15C yang dipadukan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Mesin itu menghasilkan tenaga sebesar 74 kW/6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm /4.400 rpm. Dalam mesin ini, Suzuki menggunakan dual injector untuk mengoptimalkan pengkabutan bahan bakar agar lebih efisien.

    12 unit Suzuki Fronx pernah dites ke Bandung, hasil konsumsi bahan bakarnya bervariasi. Pemenang adu irit dalam momen ini mencapai konsumsi bahan bakar rata-rata 44,87 km/liter, juara dua di angka 39,78 km/liter dan juara tiga di 32,8 km/liter. Ketiganya menggunakan mobil Suzuki Fronx dengan mesin K15C mild-hybrid.

    Berikut ini data penjualan Suzuki Fronx:Fronx GT MT: 112Fronx GT AT: 221Fronx Hybrid GX MT: 99Fronx Hybrid GX AT: 363Fronx Hybrid SGX AT: 147Fronx Hybrid SGX 2Tone AT: 840

    Dalam data tersebut, Suzuki Fronx mengungguli rivalnya dalam hal penjualan.

    Posisi kedua diisi Toyota Raize dengan angka penjualan sebanyak 619 unit dalam periode yang sama. Angka ini merosot dari bulan lalu yang mencetak 1.054 unit.

    Selanjutnya brand asal China, Chery juga berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Chery Tiggo Cross menempati posisi tiga penjualan SUV compact terlaris dengan distribusi sebanyak 383 unit pada Juni 2025. Namun angka itu juga mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang bisa mencapai 755 unit.

    Kemudian Honda WR-V menempati urutan keempat. Angka penjualannya tembus 285 unit, turun dari bulan Mei yang bisa mengirim 685 unit Honda WR-V dari pabrik ke dealer.

    (riar/dry)

  • Kepala SMAN 6 Garut Dinonaktifkan buntut Siswa Bunuh Diri karena Tak Naik Kelas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 Juli 2025

    Kepala SMAN 6 Garut Dinonaktifkan buntut Siswa Bunuh Diri karena Tak Naik Kelas Bandung 17 Juli 2025

    Kepala SMAN 6 Garut Dinonaktifkan buntut Siswa Bunuh Diri karena Tak Naik Kelas
    Editor
    KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan kepala Sekolah SMAN 6
    Garut
    buntut kasus tragis meninggalnya seorang siswa kelas 10 yang diduga melakukan bunuh diri karena tidak naik kelas.
    Keputusan ini diambil usai pertemuan antara pihak sekolah dan keluarga korban pada Kamis (17/7/2025).
    Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, wali kelas, guru bimbingan konseling (BK), guru kimia, guru fisika, serta perwakilan keluarga korban.
    “Antara pihak sekolah dan keluarga sama-sama merasa benar. Karena itu, kita tidak bisa langsung melakukan rekonsiliasi. Maka saya memutuskan untuk menempuh jalur investigasi,” kata Dedi Mulyadi dalam video yang dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis.
    Untuk menjamin proses yang objektif dan transparan, Gubernur Dedi langsung menugaskan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat guna melakukan investigasi terhadap kemungkinan kelalaian pihak sekolah.
    “Saya tugaskan BKD untuk melakukan pendalaman. Apakah ada kelalaian dari kepala sekolah, wali kelas, guru BK, atau guru mata pelajaran terkait. Kami ingin tahu apakah ada tanggung jawab yang diabaikan,” tegas Dedi yang dalam video itu didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat Dedi Supandi.
    Demi mendukung proses penyelidikan yang adil, Kepala
    SMAN 6 Garut
    resmi dinonaktifkan sementara mulai hari ini.
    “Untuk mewujudkan seluruh proses secara transparan, kepala sekolahnya dinonaktifkan sementara sampai pemeriksaan selesai. Agar pemeriksaannya bisa berjalan secara objektif,” ujarnya.
    Dedi menegaskan, proses pemeriksaan sudah dimulai sejak hari ini dan mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dalam menyikapi kejadian ini.
    Seorang remaja berusia 16 tahun di Garut diduga melakukan bunuh diri pada Senin pagi, 14 Juli 2025, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah setelah libur. Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sang ibu mengungkap kisah tragis putranya melalui media sosial, menyebut anaknya menjadi korban bullying karena dituduh melaporkan teman-teman yang menggunakan vape di kelas.
    Unggahan sang ibu di Instagram sejak Juni 2025 telah menarik simpati luas netizen. Ia juga menyebut anaknya dinyatakan tidak naik kelas oleh pihak sekolah dan disarankan pindah jika ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya.
    Wakil Bupati Garut Putri Karlina mengaku sudah memantau kasus ini sejak tiga minggu sebelumnya dan telah meminta UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mendampingi korban. Namun, sebelum pendampingan lanjutan bisa dilakukan, korban sudah meninggal dunia.
    Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin membenarkan bahwa remaja tersebut meninggal karena bunuh diri di rumahnya, berdasarkan pemeriksaan tim Inafis dan tim medis.
    Sementara itu, Kepala SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, membantah adanya tindakan
    bullying
    .
     
    Menurutnya, istilah
    bullying
    baru mencuat setelah siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas akibat nilai tujuh mata pelajaran yang tidak tuntas.
    Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah memanggil orang tua sebelum rapat pleno kenaikan kelas dilakukan.
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
    https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Gede Keluar Asap Putih, 5 Alat Ini Langsung Dipasang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 Juli 2025

    Gunung Gede Keluar Asap Putih, 5 Alat Ini Langsung Dipasang Bandung 17 Juli 2025

    Gunung Gede Keluar Asap Putih, 5 Alat Ini Langsung Dipasang
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Salah satu kawah
    Gunung Gede
    kembali mengeluarkan asap putih. Namun, pihak pengelola menyatakan kondisi tersebut merupakan
    aktivitas vulkanik
    yang masih tergolong normal.
    “Meski tergolong normal, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (
    PVMBG
    ) tetap mengimbau masyarakat, pengunjung, dan pendaki untuk tidak mendekati, menuruni, atau bermalam di area kawah dalam radius 600 meter demi keselamatan,” ujar Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, dalam keterangan tertulis, dikutip Kompas.com, Kamis (17/7/2025).
    Deni menjelaskan, asap putih tersebut berasal dari Kawah Wadon, salah satu dari tiga kawah aktif di Gunung Gede, selain Kawah Lanang dan Kawah Ratu.
    Sebagai bagian dari mitigasi dan pemantauan rutin, TNGGP bekerja sama dengan PVMBG Kementerian ESDM telah memasang lima perangkat pemantauan aktivitas vulkanik di Gunung Gede.
    “Alat tersebut antara lain seismometer untuk mendeteksi gempa vulkanik, GPS untuk memantau perubahan morfologi gunung, dan tiltmeter untuk mengukur deformasi atau perubahan bentuk gunung,” kata Deni.
    Ia menambahkan, pemantauan juga dilakukan dengan alat infrasound untuk merekam suara aktivitas vulkanik seperti erupsi, serta radio mikrotik untuk mengirimkan data ke pos pemantauan dan pusat PVMBG.
    Berdasarkan data dari lima alat tersebut, status aktivitas Gunung Gede hingga saat ini masih berada pada Level I atau normal.
    “Informasi ini juga dapat diakses secara publik melalui laman resmi PVMBG,” tambahnya.
    Deni mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi, serta selalu merujuk pada sumber resmi untuk mendapatkan informasi terkait kondisi dan aktivitas Gunung Gede.
    “Gunung Gede adalah kawasan konservasi yang kaya akan potensi alam dan keanekaragaman hayati. Karenanya, diperlukan sikap bijak dalam menyikapi setiap informasi yang berkaitan dengan kawasan ini,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Abdya Safaruddin Punya Jabatan Baru, Targetnya Kolaborasi Aceh-Pusat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Juli 2025

    Bupati Abdya Safaruddin Punya Jabatan Baru, Targetnya Kolaborasi Aceh-Pusat Regional 17 Juli 2025

    Bupati Abdya Safaruddin Punya Jabatan Baru, Targetnya Kolaborasi Aceh-Pusat
    Tim Redaksi
    ACEH BARAT DAYA, KOMPAS.com

    Bupati Aceh
    Barat Daya (Abdya),
    Safaruddin
    , ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Aceh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (
    Apkasi
    ) untuk periode 2025-2030.
    Penunjukan tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) VI Apkasi Tahun 2025. Para Bupati dan Wali Kota yang tergabung dalam Dewan Pengurus Apkasi 2025-2030 dikukuhkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2025).
    “Kita ditunjuk sebagai Korwil Aceh Apkasi periode 2025-2030. Selain saya, ada juga beberapa Bupati lainnya dari Aceh yang masuk dalam Dewan Pengurus,” kata Safaruddin saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui telepon.
    Ia menjelaskan, Apkasi periode 2025-2030 dipimpin oleh Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, sebagai ketua umum, dan Bupati Bandung, Dadang Supriatna, sebagai ketua harian.
    Adapun sejumlah kepala daerah dari Aceh yang juga masuk dalam kepengurusan, di antaranya Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris, sebagai Ketua Bidang Imigrasi dan Pemasyarakatan; Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan (TRK), sebagai Ketua Bidang Pertanian; dan Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram), sebagai Sekretaris Bidang Pengentasan Kemiskinan.
    Safaruddin menyebutkan, penunjukan dirinya sebagai Korwil Aceh menjadi momen untuk meningkatkan kolaborasi antarkabupaten/kota di Aceh dalam rangka memajukan daerah.
    “Tentunya kita berharap ke depan dapat menjalin kerja sama yang lebih baik dengan pemerintah pusat dan daerah lain demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujarnya.
    Ia juga mengajak seluruh Bupati dan Wali Kota di Aceh untuk bersama-sama membawa perubahan yang lebih baik bagi daerah masing-masing, terutama dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
    “Seperti halnya inovasi dalam tata kelola pemerintahan, khususnya pelayanan publik yang lebih baik lagi bagi masyarakat, serta memperkuat posisi Aceh dalam kancah nasional melalui peran Apkasi,” ucap Safaruddin.
    “Mari sama-sama kita memperlihatkan ke nasional bagaimana kolaborasi antar kabupaten/kota di Aceh, dan sinergitas antara Pemerintah Provinsi dan juga Pusat,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 SMK Swasta di Ciamis Tak Punya Siswa Baru, Guru Terancam Nganggur
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 Juli 2025

    3 SMK Swasta di Ciamis Tak Punya Siswa Baru, Guru Terancam Nganggur Bandung 17 Juli 2025

    3 SMK Swasta di Ciamis Tak Punya Siswa Baru, Guru Terancam Nganggur
    Tim Redaksi
    CIAMIS, KOMPAS.com
    – Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten
    Ciamis
    , Jawa Barat, tidak menerima satu pun siswa baru pada tahun ajaran ini. Sekolah tersebut meliputi SMK Yashira dan SMK Darul Falah di Kecamatan Cijeungjing, serta SMK Kesehatan di Kecamatan Ciamis.
    “Ini salah satunya karena kebijakan PAPS (Pencegahan Anak Putus Sekolah),” kata Sekjen Forum Kepala
    SMK Swasta
    (FKSS) Kabupaten Ciamis, Paryono, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/7/2025).
    Menurut Paryono, kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menaikkan kuota siswa di SMA dan SMK negeri menjadi 50 orang per rombongan belajar berdampak langsung terhadap menurunnya jumlah siswa di sekolah swasta.
    “Hampir keseluruhan (
    SMK swasta
    ) mengalami penurunan siswa,” jelasnya.
    Dari total 57 SMK swasta di Ciamis, sebanyak 42 sekolah telah mengirimkan data ke FKSS. Hasilnya, hanya 2.158 siswa baru yang mendaftar, padahal tahun ini jumlah lulusan SMP di Ciamis mencapai sekitar 12.168 siswa.
    “Tahun ini, SMK swasta meluluskan 2.887 siswa dari 42 sekolah. Sedangkan total siswa baru yang masuk hanya 2.158 siswa. Artinya masih kekurangan sekitar 729 orang lagi kalau indikatornya dari siswa yang lulus tahun sekarang,” kata Paryono.
    Dia menambahkan, ada sekolah yang hanya menerima enam, tujuh, bahkan sembilan siswa baru. Penurunan ini dikhawatirkan berdampak serius terhadap tenaga pendidik.
    “SMK swasta turun drastis siswanya,” keluhnya.
    Salah satu kekhawatiran terbesar adalah tidak terpenuhinya jam mengajar bagi guru, yang menjadi syarat untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi.
    “Sementara sekarang gurunya banyak, tapi siswa paling banyak sekelas, tidak mencukupi (syarat sertifikasi). Harusnya pemerintah memikirkan hal itu juga. Jika SMK swasta tutup dan gulung tikar, ini kan ada 1.067 guru (di Ciamis) mau ke manakan?” tegas Paryono.
    Saat ini, lanjut dia, banyak guru PPPK di sekolah negeri yang justru mengajar tambahan di sekolah swasta agar memenuhi syarat mengajar 24 jam per minggu.
    “Misalnya di SMK negeri PPPK jam ngajar kurang, harus ngajar di SMK swasta (agar jam mengajar terpenuhi),” jelasnya.
    Data FKSS mencatat, di Kabupaten Ciamis terdapat 1.067 guru SMK swasta dari 51 sekolah, serta 229 tenaga nonkependidikan. Mereka tidak bisa serta-merta pindah ke sekolah negeri karena terbentur aturan.
    “Kalau SMK swasta tutup mereka mau di kemanakan? Mau pindah ke sekolah negeri enggak bisa. Ada surat edaran terkait sekolah negeri tak boleh nerima honorer lagi,” ujarnya.
    Paryono berharap, pemerintah berlaku adil terhadap sekolah swasta dan tak hanya fokus pada sekolah negeri.
    “Jangan sampai kita, sekolah swasta, dianaktirikan. Harus adil. Kami juga sama-sama masyarakat Ciamis, warga Jawa Barat, Indonesia,” katanya.
    Senada dengan itu, Ketua Forum Kepala SMA Swasta Ciamis, Muhammad Abdul Roji, menyampaikan kekhawatiran serupa terhadap kebijakan 50 siswa per rombongan belajar.
    “Jangankan efek tiga-lima tahun ke depan, setahun ini langsung terasa,” kata Abdul Roji.
    Dia mencontohkan, sekolah swasta yang sebelumnya memiliki tiga hingga empat rombel, kini hanya mampu membuka satu atau dua kelas. Imbasnya, jam mengajar guru otomatis berkurang.
    “Honornya berkurang. Apalagi jika sampai tidak ada siswa, jumlah jam (mengajar) hilang. Ini juga merugikan sekolah tersebut ke depannya,” ujarnya.
    Guru honorer di sekolah swasta pun tak bisa berpindah ke sekolah negeri.
    “Jadi mau ke mana? Ke sekolah swasta lainnya? Kan swasta juga semua kurang murid. Gimana nasib para guru,” ujar Abdul Roji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Farhan Soroti "Billboard" dan Sampah Kota Bandung Jelang Pocari Sweat Run 2025
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 Juli 2025

    Farhan Soroti "Billboard" dan Sampah Kota Bandung Jelang Pocari Sweat Run 2025 Bandung 17 Juli 2025

    Farhan Soroti “Billboard” dan Sampah Kota Bandung Jelang Pocari Sweat Run 2025
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Wali Kota
    Bandung

    Muhammad Farhan
    menyoroti persoalan billboard dan sampah menjelang pelaksanaan ajang lari
    Pocari Sweat Run
    2025 pada Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025) di Kota Bandung.
    Farhan memastikan seluruh perangkat dinas siaga menyambut lomba yang akan melewati sejumlah ruas jalan kota tersebut.
    “Event ini harus bersih dan tertib,” kata Farhan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/7/2025).
    Dia bersama sejumlah dinas serta panitia Pocari Sweat Run telah meninjau langsung rute lari dan memastikan perbaikan di sejumlah titik yang dilewati peserta. Farhan berharap event berskala nasional itu bisa berjalan aman serta menjaga citra Bandung sebagai kota yang nyaman untuk pelari.
    Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengelolaan titik-titik billboard di beberapa sudut kota. Farhan meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) agar memastikan pemanfaatan titik strategis dilakukan secara efektif.
    “Kalau ada titik yang tidak bisa, lewati saja. Fokus pada yang mau dan memungkinkan,” ujarnya.
    Dia juga menugaskan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menjaga komunikasi dengan komunitas pelari.
    “Pastikan semua komunitas merasa dilibatkan dan bahagia,” kata Farhan.
    Adapun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) ditugaskan menangani potensi tumpukan sampah di sepanjang jalur lomba.
    Farhan juga menekankan pentingnya koordinasi lintas dinas, termasuk pengelolaan pencahayaan dan parkir yang menjadi tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Sementara rekayasa lalu lintas diminta dikoordinasikan secara detail dengan kepolisian.
    “Jangan sampai ada kecelakaan, apalagi sampai ada korban jiwa,” tegas Farhan.
    Dia juga menyoroti pentingnya pengawasan di sembilan pos kontrol agar tidak ada titik yang luput dari pantauan petugas. Untuk kerja sama dengan pihak swasta dan aparat kepolisian, Farhan menyerahkannya kepada tim pelaksana.
    “Pocari Sweat Run 2025 adalah kerja bareng. Kita tinggal terima hasilnya kalau koordinasi dan korporasi jalan baik,” kata Farhan.
    Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Kerja ke Jepang Sampai 4 Kali, Michael Kejar Mimpi Bangun Yayasan Sosial untuk Anak Jalanan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Juli 2025

    Daftar Kerja ke Jepang Sampai 4 Kali, Michael Kejar Mimpi Bangun Yayasan Sosial untuk Anak Jalanan Regional 17 Juli 2025

    Daftar Kerja ke Jepang Sampai 4 Kali, Michael Kejar Mimpi Bangun Yayasan Sosial untuk Anak Jalanan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Michael (19), seorang pemuda asal Karanganyar, Jawa Tengah, memiliki impian yang lebih besar daripada sekadar mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan tinggi di Jepang.
    Ia bercita-cita untuk mendirikan
    yayasan sosial
    yang dapat membantu anak-anak telantar di daerahnya.
    Hal ini diungkapkan Michael saat ditemui di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Selasa (15/7/2025), saat mengurus berkas pendaftaran magang ke Jepang.
    “Penginnya nanti kalau sudah pulang dari Jepang, bisa bikin yayasan. Bukan usaha sih sebenarnya, lebih ke yayasan sosial buat anak-anak jalanan, biar mereka bisa dapat pendidikan dan tempat tinggal layak,” tutur Michael.
    Sejak lulus dari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), yang kini menjadi SMKN 8 Solo, Michael tak henti-hentinya mengejar peluang magang ke negeri Sakura.
    Ini adalah percobaan keempatnya, setelah dua kali gagal karena masalah usia yang tidak memenuhi syarat.
    Tantangan lain yang dihadapi Michael adalah jurusan seni yang ia ambil saat sekolah, yang mengharuskannya untuk melengkapi sertifikat teknik agar bisa diterima di program magang IM Japan.
    “Ada syaratnya, kalau dari non-teknik, harus ikut pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja). Saya udah tiga bulan pelatihan teknik di SMK. Tapi usianya belum cukup saat mendaftar, jadi gagal,” jelasnya.
    Meskipun mengalami kegagalan, Michael tidak menyerah.

    Ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan di sebuah LPK di Boyolali selama setahun terakhir.
    Di sana, ia berlatih bahasa, matematika, fisika, hingga wawancara. “Yang terakhir itu gagal di matematika. Soalnya banyak, 50 soal, waktunya cuma 30 menit. Kurang fokus,” ucapnya.
    Kegagalan tersebut tidak mematahkan semangat Michael.
    Ia percaya bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan, terutama karena ia memiliki mimpi besar untuk membantu anak-anak jalanan.
    “Waktu masih sekolah di Solo, sering lihat anak-anak yang bukannya sekolah malah kerja di jalanan. Ada yang tidur di pinggir jalan, jualan, dipaksa kerja. Dari situ kepikiran buat bikin tempat supaya mereka bisa sekolah dan hidup lebih layak,” ungkapnya.
    Setahun terakhir juga menjadi waktu yang penuh tantangan bagi Michael.
    Ayahnya meninggal dunia pada akhir November tahun lalu.
    Meskipun saat itu ia sudah memenuhi syarat usia untuk ikut seleksi magang, Michael memutuskan untuk menunda pendaftaran karena sedang berduka.
    Ibunya kini tinggal di Bandung, Jawa Barat, sementara Michael dan adiknya tetap tinggal di Karanganyar dan diasuh oleh wali.
    Ketika ditanya tentang beban ekonomi yang harus ditanggungnya, Michael tidak menjawab secara langsung.
    Namun, ia menegaskan bahwa membantu keluarga tetap menjadi motivasi utamanya.
    “Kalau untuk adik, biar dia sekolah aja dulu. Saya sih fokus dulu ke ini (magang),” katanya.
    Menurut informasi dari gurunya di LPK, peserta magang yang beragama Kristen kemungkinan besar akan ditempatkan di sektor pengolahan makanan.
    “Soalnya katanya, 90 persen yang Kristen masuknya ke pengolahan makanan karena banyak yang mengandung minyak babi. Ya, ya udah siap-siap aja,” ujarnya.
    Michael mengaku siap untuk ditempatkan di mana pun karena baginya, setiap proses adalah bagian dari perjuangan untuk mewujudkan mimpinya.
    Ia bertekad untuk mengejar mimpi ke Jepang agar dapat membantu keluarga dan membangun masa depan anak-anak jalanan yang ia temui.
    “Yang penting dicoba terus sampai bisa,” kata Michael, menunjukkan semangatnya yang tak tergoyahkan meskipun masih muda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.