kab/kota: Bandar Lampung

  • Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Liputan6.com, Lampung – Polisi menunjukkan kepedulian terhadap warga terdampak banjir dengan membagikan ratusan nasi bungkus, pada Jumat malam (17/1/2025). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah RT 039, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Selain membantu membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga, polisi juga menyalurkan 200 nasi bungkus bagi mereka yang terdampak. “Kami membagikan 200 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan di lokasi ini,” kata Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati.

    Aksi sosial ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya mereka yang terkena dampak bencana banjir. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, yang ikut meninjau lokasi banjir, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meminimalkan dampak bencana di wilayah tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan di Bandar Lampung masih cukup tinggi. “Kami mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, mengingat musim hujan belum berakhir,” kata Alfret.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat 19 lokasi terdampak banjir, dengan satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus.

    Koordinator Lapangan BPBD Lampung, Wahyu Dwi Saputra mengungkapkan bahwa hasil pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menunjukkan banjir merendam sejumlah titik di kota tersebut. “Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa wilayah terdampak banjir. Saat ini, titik terparah berada di Waylunik dan Jalan RE Martadinata,” kata Wahyu, Jumat (17/1/2025).

    Berikut 19 titik wilayah di Kota Bandar Lampung yang terdampak banjir :

    1. Way Halim Jalur 2 Korpri

    2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan

    3. Way Laga Panjang

    4. Simpang, PJR

    5. WR Supratman, Gg. Pancurmas

    6. Way Lunik Bandar Lampung

    7. Jualang, Bumi Waras

    8. Jl. Singosari Enggal

    9. Jl. Hi. Aminta Tanjung Gading

    10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan

    11. Kota Karang, Teluk Betung Timur

    12. Jl. Soekarno Hatta, depan PT. BA

    13. Jl. RE Martadinata

    14. Rajabasa Nunyai

    15. Jl. Ahmad Yani (Depan Central Plaza)

    16. Jl. WR Monginsidi Gg. Rozali (Belakang Hotel Grand Praba)

    17. Kel. Kuripan, Teluk Betung Barat

    18. Jl. Ridwan Rais GG. Hi. Syarif

    19. Gg. Toyib (Belakang SPBU Rajabasa)

  • PDI Perjuangan Lampung Gelar Mimbar Demokrasi

    PDI Perjuangan Lampung Gelar Mimbar Demokrasi

    Liputan6.com, Lampung – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDI Perjuangan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Lampung mengadakan acara Mimbar Demokrasi, Sabtu (18/1/2025). Acara ini dilengkapi dengan pembagian tumpeng, bibit tanaman bermanfaat, serta bibit ikan kepada masyarakat.

    Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung, Sutono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya demokrasi dan peran masyarakat dalam menjaga keberlangsungannya. “Acara ini bukan hanya sekadar potong tumpeng, tetapi juga menyampaikan pesan tentang demokrasi yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Kami juga membagikan bibit tanaman dan ikan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat,” ujar Sutono.

    Ia menjelaskan bahwa narasumber yang hadir memberikan pencerahan kepada masyarakat, termasuk generasi muda dan tokoh-tokoh daerah. Narasumber membahas berbagai topik seperti wawasan kebangsaan, keadilan sosial, dan pentingnya demokrasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. “Mimbar Demokrasi ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua komponen masyarakat tentang arti demokrasi yang sesungguhnya. Kita ingin demokrasi berjalan sesuai dengan aturan, tanpa ada intervensi pihak tertentu,” terangnya.

    Melalui berbagai kegiatan ini, PDI Perjuangan ingin terus mengawal demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial, sekaligus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

    Selain itu, Sutono juga menyampaikan rencana agenda DPD PDI Perjuangan Lampung pada 26 Januari mendatang. Acara yang bertajuk Soekarno Run akan digelar di Stadion Saburai, Bandar Lampung. Kegiatan ini diharapkan mampu menarik antusiasme masyarakat. “Baru tiga hari dibuka pendaftaran, sudah ada 1.400 peserta yang mendaftar. Dalam acara ini, kami juga akan memberikan medali bergambar Bung Karno sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh bangsa,” pungkasnya.

     

  • BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 20 Januari 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin. Prakirawan BMKG Rira A Damanik pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan di wilayah Sumatra cuaca diprakirakan berawan tebal di Pekanbaru, sedangkan hujan ringan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, dan Padang.

    “Masih di wilayah Sumatra, berpotensi udara kabur di Palembang, berawan tebal di Jambi, hujan ringan di Pangkal Pinang, serta waspadai hujan petir di wilayah Bengkulu dan Bandar Lampung,” katanya.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan hujan ringan di wilayah Serang, Bandung, dan Surabaya. Sementara hujan sedang diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Kemudian di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, terdapat potensi hujan ringan di Mataram, serta hujan sedang di wilayah Denpasar dan Kupang.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Banjarmasin, Palangkaraya, dan Samarinda.

    “Waspadai potensi hujan petir di Pontianak dan Tanjung Selor,” ujar dia.

    Beranjak ke Pulau Sulawesi, terdapat potensi hujan ringan di Kota Makassar dan Gorontalo.

    “Hujan sedang diprakirakan terjadi di Palu dan Kendari, serta hujan lebat di Mamuju. Waspadai potensi hujan petir di Manado,” tuturnya.

    Selanjutnya di wilayah Indonesia bagian Timur, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Ambon, Sorong, dan Manokwari.

    “Kemudian hujan sedang di daerah Ternate, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura, serta waspadai hujan disertai petir di wilayah Merauke,” ucapnya.

    Rira juga mengingatkan masyarakat waspada adanya potensi banjir rob di pesisir wilayah Jawa Tengah.

    Sumber : Antara

  • BNPB Catat Lampung Jadi Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir, Ini Wilayahnya – Halaman all

    BNPB Catat Lampung Jadi Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir, Ini Wilayahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa banjir menjadi bencana alam yang mendominasi pada minggu ini. 

    Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Lampung menjadi provinsi yang paling banyak dilanda banjir dalam dua hari terakhir.

    BNPB menerima laporan banjir terjadi di Provinsi Lampung sejak Jumat (17/1). 

    Wilayah terdampak banjir di ‘Gerbang Pulau Sumatra’ ini antara lain di Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung.

    Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, hujan intensitas tinggi picu banjir di dua kecamatan pada Jumat, (17/1) pukul 18.30 WIB. 

    Lokasi terdampak yakni Kecamatan Teluk Pandan Desa Sukajaya Lempasing dan Kecamatan Kedondong Desa Kertasana, Way Kepayang dan Gunung Sugih. Sebanyak 211 KK terdampak. Sebanyak 211 unit rumah terdampak dan satu unit fasilitas pendidikan terdampak.

    “BPBD Kabupaten Pesawaran berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan assessment. Kondisi mutakhir pada Sabtu (18/1) pukul 04.00 WIB banjir sudah surut,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu, (19/1/2025).

    Sehari pascabanjir di Kecamatan Teluk Pandan Desa Sukajaya Lempasing dan Kecamatan Kedondong Desa Kertasana, Kabupaten Pesawaran kembali di landa banjir. Kali ini wilayah terdampak yakni Desa Negarasaka dan Desa Sindang Garut.

    Luapan sungai Way Semah di Kecamatan Negeri Katon dan Sungai Way Lima di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran saat terjadinya hujan deras menjadi penyebabnya. Air menggenangi rumah masyarakat pada Sabtu, (18/1) pukul 08.00 WIB. Sebanyak 53 KK rumah terdampak.

    “BPBD Kab. Pesawaran melakukan assessment dan kaji cepat serta berkoordinasi dengan aparat setempat. Kondisi Mutakhir pada Sabtu (18/1) pukul 16.56 WIB banjir masih belum surut,” katanya.

    Banjir yang melanda Kabupaten Lampung telah dilaporkan surut pada Sabtu (18/1). Sementara itu, banjir yang menggenang Kecamatan Sekampung Udik di Kabupaten Lampung Timur terpantau belum surut hingga Sabtu. Sebanyak 54 KK terdampak.

    Ia mengatakan Kota Lampung mengalami banjir yang cukup parah. Sebanyak 20 kecamatan tergenang banjir sejak hujan deras melanda pada Jumat (17/1). Kejadian ini menimbulkan korban jiwa dua warga meninggal dunia.

    “Satu orang tewas akibat tersengat alliran listrik sementara satu orang lainnya tewas terseret arus. Hingga Minggu (19/1) pagi, terpantau air masih menggenangi beberapa wilayah,” pungkasnya.

     

  • Banjir di Lampung Surut, Warga Butuh Bantuan Air Bersih dan Makanan

    Banjir di Lampung Surut, Warga Butuh Bantuan Air Bersih dan Makanan

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Seusai banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung, warga menemui masalah air bersih dan makanan. Selain itu, warga juga meminta pihak terkait membantu membersihkan material lumpur di jalanan dan halaman rumah warga.

    Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung, Lampung pada Jumat petang (17/1/2027) telah surut. 

    Seusai banjir, Sabtu (18/1/2025) warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, salah satu wilayah yang terdampak banjir mulai membersihkan rumah mereka dari material banjir.

    Warga membersihkan lantai rumah mereka yang dipenuhi lumpur. Perabotan rumah tangga yang terendam banjir mereka pun dikeluarkan dari dalam rumah untuk dibersihkan.

    Meski banjir telah usai warga Kelurahan Way Lunik belum tersentuh dari pihak terkait maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

    Seusai banjir di Lampung ini, warga membutuhkan bantuan air bersih karena sumur mereka kotor tercemar lumpur. Selain bantuan air bersih, warga juga membutuhkan bantuan makanan cepat saji karena kompor mereka rusak tidak bisa digunakan karena terendam banjir.

    Tidak hanya membuat rumah warga kotor, material banjir berupa lumpur menyebabkan akses jalan dan halaman rumah warga tertutup lumpur. 

    Untuk membersihkan material lumpur yang tertinggal di jalan dan halaman rumah, warga mengaku tidak mampu membersihkannya tanpa bantuan pihak terkait semisal petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas pemadam kebakaran (damkar). 

    Iwan Kurniawan (43) warga Kelurahan Way Lunik mengatakan, warga tidak mampu membersihkan material lumpur yang menutup jalan dan halaman rumah karena membersihkan rumah mereka.

    “Kami minta bantuan pihak terkait turun lokasi terdampak banjir untuk membantu membersihkan lumpur di jalan dan halaman rumah kami,” kata Iwan terkait banjir di Lampung ini, Sabtu (18/1/2025).

    Sementara itu, Mat Hasan (52) warga Kelurahan Way Lunik mengatakan, karena kompor warga rusak akibat terendam banjir ia meminta bantuan kepada Pemkot Bandar Lampung untuk memberikan bantuan makanan cepat saji.

    “Saat ini kalau bisa dibantu pemerintah, warga minta bantuan makanan siap saji karena kompor warga rusak tidak bisa digunakan,” ujar Mat Hasan.

    Satu minibus yang sempat hanyut terbawa banjir masih berada di lokasi banjir.

    Diketahui, hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam menyebabkan beberapa wilayah Kota Bandar Lampung terendam banjir pada Jumat petang (17/1/2025). Tidak hanya menyebabkan puluhan rumah terendam, banjir di Lampung juga menyebabkan seorang pria lanjut usia (lansia) dan sejumlah mobil hanyut.

  • Hanyut Terbawa Banjir, Lansia di Lampung Ditemukan Meninggal

    Hanyut Terbawa Banjir, Lansia di Lampung Ditemukan Meninggal

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Lansia korban hanyut terbawa banjir di Bandar Lampung, Lampung berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad pria berusia 60 tahun itu ditemukan sekitar 2,2 kilometer dari lokasi korban terbawa sungai yang meluap akibat banjir.

    Bahtiar, nama korban banjir di Lampung, hanyut pada Jumat (17/1/2025) petang. Jasadnya berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.

    Bahtiar merupakan warga Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Ia  ditemukan dalam kondisi meninggal pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 07.25 WIB.

    Korban ditemukan di sekitar 2,2 kilometer dari lokasi korban terpeleset dan terjatuh ke sungai yang ada di belakang rumahnya. Tim SAR menemukan jasad korban terapung di Pantai Sukaraja, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.

    Setelan ditemukan, jasad korban dievakuasi korban dan diserahkan ke pihak keluarga. Setelah tiba di rumah duka, para tetangga dan kerabat melayat.

    “Dalam proses evakuasi ini, tim SAR gabungan juga dibantu warga. Jarak penemuan korban sekitar 2,2 kilometer dari lokasi kejadian,” kata Muhammad Qodri, Sabtu (18/1/2025).

    Kronologi kejadian pria nahas itu yaitu ketika banjir berangsur mereda, korban memperbaiki atap dapur rumahnya yang bocor. Saat memperbaiki atap yang bocor, korban terjatuh ke sungai yang ada di belakang rumahnya, lalu hanyut terbawa banjir.

    “Waktu banjir, korban membetulkan atap yang bocor, kronologi jatuhnya di situ,” kata Sawal.

    Tidak hanya menyebabkan satu orang meninggal akibat hanyut terbawa banjir, banjir di Bandar Lampung juga menyebabkan satu orang warga lainnya tewas tersengat arus Listrik, yaitu Suhendi (28), warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

  • Ratapan Warga Bandar Lampung usai Banjir Surut

    Ratapan Warga Bandar Lampung usai Banjir Surut

    Liputan6.com, Lampung – Setelah hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore, banjir yang melanda sejumlah wilayah mulai surut pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

    Namun, banjir yang merendam ratusan rumah ini meninggalkan tumpukan lumpur dan sampah, menyisakan pekerjaan berat bagi warga untuk membersihkan lingkungan mereka.

    “Mulai surut tadi subuh. Sekarang kami fokus membersihkan lumpur yang masuk sampai ke dalam rumah,” kata Endra (48), warga Kuripan, Teluk Betung Selatan, yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Way Belau.

    Endra menceritakan, banjir yang datang dengan cepat pada Jumat sore menyebabkan warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka.

    “Air meluap sekitar pukul 17.00 WIB, hanya dua jam setelah hujan deras mulai turun. Karena air datang begitu cepat, kami tidak sempat mengamankan perabotan dan barang elektronik. Semuanya terendam, banyak yang rusak,” terangnya.

    Luapan air dari drainase dan Sungai Way Belau menggenangi rumah warga, merusak perabotan hingga barang dagangan milik Endra.

    “Warung saya juga kena. Barang-barang dagangan ikut hanyut terbawa arus,” ucapnya.

    Menurut Endra, banjir kali ini merupakan yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Setiap tahun memang ada banjir saat musim hujan, tapi tidak separah ini. Banjir semalam jauh lebih hebat dampaknya,” ungkapnya.

    Narti, warga lain yang terdampak banjir, juga mengeluhkan kondisi serupa. Rumahnya masih penuh dengan lumpur, sementara perabotan seperti kasur tak lagi bisa digunakan.

    Ia berharap pemerintah segera mengerahkan petugas kebersihan dan armada pengangkut sampah untuk membantu membersihkan lingkungan.

    “Kami sudah kelelahan. Tenaga habis untuk bersih-bersih, pikiran juga lelah. Kami butuh bantuan petugas untuk mengangkut lumpur dan sampah,” pungkasnya.

    Warga berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan, termasuk penyediaan alat berat dan kendaraan pengangkut sampah, agar lingkungan bisa segera pulih setelah bencana banjir ini.

     

    Detik-Detik Evakuasi 4 Korban Tertimbun Longsor di Peniron, Bruno, Purworejo

  • Detik-Detik Jembatan Gantung Sumur Putri Ambruk Diterjang Banjir

    Detik-Detik Jembatan Gantung Sumur Putri Ambruk Diterjang Banjir

    Liputan6.com, Lampung – Jembatan gantung Sumur Putri, salah satu ikon wisata di Bendungan Kali Akar, Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, ambruk akibat derasnya arus banjir yang melanda kota tersebut pada Jumat (17/1/2025) sore.

    Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15.30 WIB memicu banjir besar di berbagai wilayah. Momen dramatis robohnya Jembatan gantung Sumur Putri terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp.

    Dalam video tersebut, terlihat arus air yang begitu deras memutuskan jembatan hingga tiang penyangganya roboh dan hanyut terbawa arus. Suara warga yang merekam video terdengar panik menyaksikan kejadian tersebut.

    “Jembatan putus, jembatan Sumur Putri putus, Allahu Akbar putus. Roboh-roboh,” teriak salah satu warga di dalam video.

    Ambruknya jembatan ini menjadi pukulan bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung, yang sebelumnya memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan wisata Sumur Putri dengan berbagai fasilitas baru.

    Hingga saat ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut, termasuk soal kerugian materiil yang ditimbulkan. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menangani dampak banjir yang meluas.

    Peristiwa ini sekaligus menjadi peringatan penting akan perlunya evaluasi terhadap infrastruktur kota dan kesiapan dalam menghadapi bencana alam, khususnya banjir yang sering terjadi di musim penghujan.

    Sebelumnya diberitakan, hujan deras pada Jumat (17/1/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Bandar Lampung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat 19 lokasi terdampak banjir, dengan dua warga dilaporkan tewas karena tersengat arus listrik dan terbawa arus banjir.

    “Berdasarkan pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), titik terparah berada di Way Lunik dan Jalan RE Martadinata,” ujar Koordinator Lapangan BPBD Lampung, Wahyu Dwi Saputra.

     

    Duel Berdarah 2 Pemuda di Ruang Karaoke, 1 Tewas

  • Hujan Deras, Debit Air Bikin Pohon Tumbang di Jalan Berbukit Lampung
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Januari 2025

    Hujan Deras, Debit Air Bikin Pohon Tumbang di Jalan Berbukit Lampung Regional 18 Januari 2025

    Hujan Deras, Debit Air Bikin Pohon Tumbang di Jalan Berbukit Lampung
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com

    Hujan deras
    yang kembali mengguyur Bandar Lampung membuat jalan berbukit longsor pada Sabtu (18/1/2025) sore.
    Kapolsek Panjang Komisaris Polisi (Kompol) Martono mengonfirmasi peristiwa tersebut terjadi di
    Batu Suluh
    , Jalan Raya Suban,
    Kecamatan Panjang
    .
    “Benar, di Batu Suluh, tadi sore,” kata Martono saat ditelepon, Sabtu malam.
    Martono menjelaskan, longsor terjadi akibat pohon di tepi jalan tumbang ke jurang yang berada di bawahnya.
    “Itu sebenarnya pohon tumbang, karena air hujan datang dari atas, jadi dikira longsor,” katanya.
    Dari hasil pengecekan di lokasi, tumbangnya pohon itu akibat debit air hujan yang deras pada saat kejadian.
    Lokasi tersebut berada di jalan alternatif dari Kecamatan Panjang, Bandar Lampung ke Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan, dengan kontur jalan berkelok dan membelah perbukitan.
    “Sudah bisa dilewati, pohon tumbang sudah ditepikan,” katanya.
    Meski demikian, Martono mengimbau pengendara yang melintasi jalan itu untuk berhati-hati, karena minimnya penerangan dan rambu lalu lintas.
    “Pengendara diimbau tetap berhati-hati karena di satu sisi adalah jurang,” katanya.
    Sementara itu, kondisi terkini beberapa wilayah di Bandar Lampung kembali terendam banjir saat
    hujan deras
    terjadi pada Sabtu (18/1/2025) sore.
    Wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Yos Sudarso di Kecamatan Panjang dan beberapa titik di Kecamatan Teluk Betung Barat serta Kecamatan Teluk Betung Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        6 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung Terendam Banjir, Bandar Lampung Terparah
                        Regional

    9 6 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung Terendam Banjir, Bandar Lampung Terparah Regional

    6 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung Terendam Banjir, Bandar Lampung Terparah
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com –
    Enam kabupaten/kota di Provinsi Lampung terdampak banjir pada Jumat (17/1/2025).
    Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, enam kabupaten kota itu adalah Lampung Tengah dengan 2 titik banjir, Lampung Timur 6 titik banjir, Pesawaran 2 titik banjir, Lampung Selatan 4 titik banjir, dan Pesisir Barat 2 titik banjir, dan Kota Bandar Lampung.
    Kota Bandar Lampung menjadi daerah terdampak banjir paling parah dengan dengan 19 titik banjir.
    Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan, enam daerah itu diterjang banjir setelah hujan melanda selama 8 jam.
    “Ada 5 kabupaten dan 1 kota yang terdampak banjir,” kata Wahyu di Bandar Lampung, Sabtu (18/1/2025) siang.
    “Bandar Lampung yang paling parah terdampak banjir kemarin,” kata dia.
    Untuk jumlah rumah ataupun fasilitas umum yang terdampak banjir masih dilakukan pendataan secara menyeluruh.
    Kondisi di titik-titik banjir tersebut saat ini sudah mulai surut.
    “Kami sedang lakukan pengeringan menggunakan pompa untuk menyedot air. Jadi totalnya masih kami lakukan kajian cepat,” katanya.
    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 15.30 WIB, membuat hampir seluruh kecamatan di Bandar Lampung terendam banjir.
    Beberapa kecamatan yang terdampak parah di antaranya Kecamatan Panjang, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kecamatan Bumi Waras, dan Kecamatan Teluk Betung Barat.
    Dari informasi yang dihimpun BPBD Bandar Lampung, ketinggian banjir di kecamatan-kecamatan tersebut mencapai atap rumah.
    Banjir juga mengakibatkan dua warga tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.