kab/kota: Banda Aceh

  • Kisah Penyintas Tsunami Aceh: Selamat dan Bertemu Ayah di Masjid Raya Baiturrahman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Desember 2024

    Kisah Penyintas Tsunami Aceh: Selamat dan Bertemu Ayah di Masjid Raya Baiturrahman Regional 26 Desember 2024

    Kisah Penyintas Tsunami Aceh: Selamat dan Bertemu Ayah di Masjid Raya Baiturrahman
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Pagi itu, Minggu 26 Desember 2004, seperti biasa Zulfahmi Ikhsan bersama teman-temannya sedang mengikuti latihan bola kaki di Lapangan Blang Padang, Banda
    Aceh
    . Kegiatan ini merupakan jadwal rutin setiap akhir pekan atau libur sekolah.
    Ikhsan masih ingat betul, pagi itu dia mengenakan jersey klub kesukaannya, Barcelona. Di tengah sedang asyik latihan, tiba-tiba gempa berkekuatan magnitudo 9,3 membuat mereka ketakutan. Setelah gempa berhenti, Ikhsan dan teman-temannya diminta oleh pelatih untuk kembali ke rumah masing-masing.
    Pada saat itu, Ikhsan tinggal di kawasan Lampaseh Kota. Setiba di rumah, dia melihat orang-orang ramai keluar untuk melihat bangunan roboh, termasuk sang ibu bersama tetangganya. Ikhsan yang kala itu masih berusia 13 tahun, juga ikut pergi.
    Selang sekitar 20 menit kemudian, tiba-tiba orang pada berlarian panik sambil meneriakkan air laut naik. Ikhsan masih belum percaya, dia berpikir tidak mungkin air laut naik ke daratan apalagi hingga ke tengah-tengah kota.
    Seketika, gemuruh suara air dan teriakan warga semakin kencang dari arah belakangnya. Ikhsan panik ketakutan. Dia pun langsung ikut lari menyelamatkan diri ke atas reruntuhan bangunan toko di Jalan Muhammad Jam.
    “Pada saat itu saya masih belum percaya, kok bisa air naik ke daratan. Akhirnya saya juga ikut lari ke arah Jalan Muhammad Jam, tepatnya di toko Zikra yang waktu itu sudah hancur, dan saya naik ke atasnya,” kata Ikhsan saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Kamis (26/12/2024).
    Bangunan itu ikut tersapu oleh air. Ikhsan terhempas dan hanyut dalam gulungan tsunami bercampur dengan reruntuhan kayu. Ikhsan sudah pasrah, kakinya terluka, dia tidak bisa berenang hingga terminum air lumpur tersebut.
    Di balik gulungan air tsunami itu, tiba-tiba Ikhsan tersangkut di tumpukan kayu dekat lampu merah tepat di samping Masjid Raya Baiturrahman. Pada saat itu, Ikhsan sudah tidak kuat, posisinya terbenam dalam air, yang terlihat hanya tangannya saja.
    “Ada satu orang abang-abang yang datang menyelamatkan saya. Dialah yang membawa saya ke dalam masjid. Pada saat itu kondisinya mengalami luka parah juga, dia lalu mengatakan adik coba cari terus keluarga, abang sudah tidak kuat lagi,” ucap Ikhsan, ini adalah momen yang paling membekas.
    Di tengah ketakutan itu, Ikhsan bertemu teman ayahnya di dalam masjid. Ia kemudian menanyakan kondisi dan keberadaan sang ayah yang ternyata juga menyelamatkan diri di sana. Karena kondisi orang begitu ramai, Ikhsan baru bertemu dengan ayah saat sore hari.
    “Saya dievakuasi ke dalam masjid sekitar pukul 09.00 WIB, dan baru ketemu ayah di dalam masjid itu sekitar pukul 15.00 WIB,” katanya.
    Ikhsan menceritakan, sang ayah memang berjualan di dekat masjid raya dan setiap pagi selalu keluar lebih dulu. Pada saat itu, ayahnya langsung lari menyelamatkan diri di dalam masjid. Dalam musibah ini, Ikhsan kehilangan sang ibu yang jasadnya hingga kini belum ditemukan.
    Bagi Ikhsan, Masjid Raya Baiturrahman adalah saksi kekuasaan Tuhan di mana air tsunami sedikit pun tidak menyentuh masuk ke dalam masjid, sehingga banyak orang-orang yang selamat, bahkan dia sendiri bertemu dengan sang ayah di sana.
    Setelah 20 tahun
    tsunami Aceh
    , luka yang dialami Ikhsan memang sudah pulih. Dia perlahan bangkit dari trauma itu. Kini, Ikhsan sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Ikhsan berprofesi sebagai seorang fotografer pernikahan atau 
    wedding
    profesional di Banda Aceh.
    “Dengan musibah ini, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan lebih sigap menghadapi bencana. Saya mengajak semua kita untuk membekali diri dengan mitigasi bencana yang cukup. Aceh daerah rawan, dan bencana itu kita tidak tahu kapan datangnya,” pungkas Ikhsan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh di Masjid Raya Baiturrahman

    Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh di Masjid Raya Baiturrahman

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh memperingati 20 tahun tsunami Aceh di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (26/12/2024). Kegiatan ini diisi dengan zikir dan doa bersama untuk para korban tsunami, serta ditutup dengan tausiyah oleh KH Abdullah Gymnastiar atau AA Gym.

    Masjid Raya Baiturrahman salah satu saksi bisu bencana tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 170.000 orang. Peringatan 20 tahun tsunami di masjid tersebut dihadiri banyak orang termasuk jajaran Forkopimda.

    “20 tahun yang lalu, sekitar pukul 07.58 WIB, Allah Swt menguji Aceh dengan ujian yang teramat berat. Gempa berkekuatan 9,1 skala richter yang kemudian disusul dengan gelombang tsunami telah menghantam pesisir Aceh,” kata Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA dalam sambutannya saat mengenang 20 tahun tsunami di Masjid Raya Baiturrahman.

    Dalam hitungan menit, lanjut Safrizal, gempa dan gelombang dahsyat itu telah merenggut lebih dari 170.000 nyawa orang Aceh. 

    Safrizal mengenang solidaritas dunia internasional yang luar biasa dalam membantu Aceh bangkit kembali. Lebih dari 60 negara, ratusan organisasi internasional, dan ribuan relawan datang membantu Aceh saat itu.

    “Kita menyaksikan bagaimana dunia bersatu untuk Aceh, dan bagaimana nilai-nilai kemanusiaan menjadi terang di tengah kegelapan,” ujar Safrizal dilansir dari Waspada Aceh.

    Tsunami membuka pintu perdamaian bagi Aceh setelah 30 tahun dilanda konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia.

    Pada 15 Agustus 2005, Pemerintah Indonesia dan GAM menandatangani kesepahaman damai atau MoU di Helsinki, Finlandia sehingga berakhirlah perang di Aceh.

    Menurut Safrizal, peringatan 20 tahun tsunami Aceh menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kebersamaan, ketangguhan, dan keimanan.

    Selain doa bersama, Pemerintah Aceh memberikan penghargaan kepada duta besar dari negara-negara yang berkontribusi besar dalam pemulihan Aceh setelah tsunami, seperti Malaysia, Jepang, Kuwait, India, hingga Amerika Serikat. Penghargaan juga diberikan kepada para penyintas tsunami yang menunjukkan ketangguhan luar biasa.

    Pemerintah juga menyerahkan santunan dan paket pendidikan kepada 300 anak yatim.

    “Bencana ini adalah takdir Allah yang memiliki hikmah tersendiri. Kita jadikan momen ini untuk memperkuat keimanan, memperbaiki hubungan dengan Sang Khalik, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama,” kata Safrizal mengenang 20 tahun tsunami Aceh.

  • Sirene Berbunyi Tandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

    Sirene Berbunyi Tandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Suara sirene peringatan tsunami berbunyi di Banda Aceh, Aceh, pada Kamis (26/12) pagi sebagai tanda resmi peringatan 20 tahun tsunami dahsyat dari Samudera Hindia pada 2004.

    Diberitakan AFP, peringatan resmi itu dimulai di Masjid Raya Banda Aceh berupa menyalakan sirene peringatan selama tiga menit, dimulai pada pukul 07.58 WIB, waktu yang sama saat tsunami 2004 menghantam Aceh.

    AFP menyebut peringatan tersebut berlangsung emosional. Setelah sirene peringatan berbunyi, masyarakat yang berkumpul melanjutkan dengan doa bersama sebagai awal dari berbagai peringatan yang digelar di banyak lokasi provinsi itu.

    Para korban yang selamat dan keluarga korban meninggal dan hilang juga mendatangi pemakaman massal korban tsunami Aceh. Mereka mengenang momen mengerikan yang terjadi 20 tahun lalu dan merenggut harta, benda, dan kerabat mereka.

    “Saya pikir itu kiamat,” kata Hasnawati, seorang guru berusia 54 tahun, saat mengunjungi masjid yang rusak karena tsunami.

    “Minggu pagi itu kami sekeluaga, semua tertawa bersama, tiba-tiba bencana melanda dan semuanya lenyap. Saya tidak dapat menggambarkannya dengan kata-kata,”

    AFP melaporkan peringatan 20 tahun tsunami Samudera Hindia juga digelar melalui sejumlah upacara keagamaan di Sri Lanka, India, dan Thailand, beberapa negara yang ikut menjadi korban tsunami 2004.

    Pada 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter pecah di ujung barat Sumatera yang menghasilkan serangkaian gelombang besar di Samudera Hindia dan menghantam pesisir pantai 14 negara, dari Indonesia hingga Somalia.

    Gelombang itu bahkan mencapai ketinggian 30 meter, menyapu nyaris bersih pemukiman, penduduk, hingga wisatawan yang sedang merayakan momen libur natal dan akhir pekan sekaligus.

    Gelombang dari dasar laut itu melaju dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari kereta cepat, melintasi seluruh bagian Samudera Hindia hanya dalam beberapa jam.

    Tsunami tersebut menerjang tanpa didahului peringatan tsunami. Namun meskipun sebagian negara memiliki teknologi tersebut dan berfungsi, jeda waktu untuk menyelamatkan diri sangatlah sempit.

    Tercatat, sebanyak 226.408 orang meninggal dunia akibat tsunami tersebut di seluruh negara. Indonesia menjadi negara paling terdampak, yakni setidaknya 160 ribu orang meninggal dunia. Kala itu, Aceh tak memiliki sistem peringatan dini.

    “Saya berharap kita tidak akan pernah mengalaminya lagi,” kata Nilawati yang kini berusia 60 tahun. “Rasanya seperti baru terjadi kemarin. Setiap kali saya mengingatnya, rasanya seperti semua darah mengalir keluar dari tubuh saya.”

    “Anak-anak, istri, ayah, ibu, semua saudara saya hanyut,” kata Baharuddin Zainun, seorang nelayan 70 tahun yang selamat dari bencana. “Tragedi yang sama juga dirasakan oleh orang lain. Kami merasakan hal yang sama.”

    Di Sri Lanka, korban jiwa akibat tsunami mencapai 35 ribu orang. Sementara itu, para korban selamat dan keluarga berkumpul untuk mengenang 1.000 orang meninggal saat tsunami menghantam kereta yang tengah melaju kala itu.

    Upacara keagamaan singkat diadakan bersama keluarga korban di sana. Sementara upacara Buddha, Hindu, Kristen, dan Muslim juga diselenggarakan untuk mengenang para korban di seluruh negara pulau Asia Selatan itu.

    Sementara itu di Thailand, acara peringatan tidak resmi diperkirakan akan menyertai upacara peringatan pemerintah. Tsunami 2004 menelan 5.000 korban jiwa di negara itu, dengan lebih dari separuhnya adalah wisatawan asing.

    Sebuah hotel di provinsi Phang Nga mengadakan pameran tsunami, pemutaran film dokumenter, dan pengenalan kesiapsiagaan bencana dan langkah-langkah ketahanan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga kemanusiaan.

    Hampir 300 orang tewas di tempat yang jauh seperti Somalia, serta lebih dari 100 orang di Maladewa dan puluhan di Malaysia dan Myanmar.

    (AFP/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • 20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hari ini, 26 Desember, genap 20 tahun sejak gelombang tsunami dahsyat meluluhlantakkan Aceh. Ancaman bencana serupa terulang di Indonesia pun masih menghantui sampai sekarang.

    Tsunami Aceh pada 2004 masih menjadi pembahasan, mulai dari ketinggian gelombang air, gempa besar yang menjadi penanda, hingga total kerusakan ribuan jiwa.

    Gelombang tsunami dahsyat itu meratakan sebagian wilayah pesisir Aceh, terjadi hanya dalam waktu 30 menit, dengan ketinggian hingga 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam. Akibatnya, ratusan ribu orang meninggal dunia dalam bencana tersebut.

    Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wisyanto kemudian mengkaji lebih dalam bencana ini. Ia kemudian menuliskannya dalam jurnal berjudul ‘Tsunami Aceh 2004 Sebagai Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh’ beberapa waktu lalu.

    Dalam jurnal tersebut, ia mengutip laporan Survei Geologi AS (USGS) yang menjelaskan bahwa tsunami Aceh kala itu diawali dengan gempa tektonik pada 26 Desember 2004. Gempa tercatat mengguncang tanah Serambi Mekah pada pukul 07.59 WIB, berpusat di titik 3.316 derajat N, 95,84 derajat E dengan kekuatan M9,1.

    Gempa tersebut memicu gelombang tsunami dahsyat yang menyapu daratan Aceh. Tak hanya dirasakan di Indonesia, gempa itu bahkan terasa hingga Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.

    Gempa disebabkan pergerakan lempeng Bumi di bawah Pulau Sumatera, termasuk provinsi Aceh. Namun, disebutkan ada tiga zona yang dapat menyebabkan gempa kuat di wilayah itu.

    Dalam jurnal berjudul ‘Melihat Potensi Gempabumi dan Tsunami Aceh’ yang terbit 2017, disebutkan bahwa gempa bisa jadi karena pertemuan lempeng Indo-Australia atau zona subduksi, zona patahan Sumatera, atau Investigator Fractur Zone (IFZ).

    Gempa bumi di Aceh 20 tahun lalu yang memicu tsunami itu memiliki periode berulang, artinya gempa disertai tsunami bisa kembali terjadi di masa depan. Hal itu mengingatkan kembali agar terus memperhatikan sifat periode ulang gempa.

    Ancaman megathrust

    Menurut catatan Peta Sumber Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang disusun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta lembaga terkait lainnya, gempa dahsyat yang disusul tsunami di Aceh 20 tahun silam ini tak lepas dari megathrust.

    Megathrust adalah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprakirakan dapat ‘pecah’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Di Indonesia, tercatat setidaknya ada 13 zona megathrust yang mengepung Indonesia. Namun, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen-segmen baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

    Ada pula segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

    BMKG mencatat saat ini ada dua zona megathrust yang masih jadi ancaman karena sudah lama tak melepaskan energi besarnya. Dua zona ini diprediksi dapat ‘meledak’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Dua zona itu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Sibert. Kedua zona ini disebut seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial tapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

    Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menuturkan dua zona megathrust ini “tinggal menunggu waktu” untuk pecah. Meski begitu, tidak diketahui pasti kapan zona megathrust ini bakal mengguncang daratan.

    “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

    Megathrust Selat Sunda, yang punya panjang 280 km, lebar 200 km, dan pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun, tercatat pernah ‘pecah’ pada 1699 dan 1780 dengan Magnitudo 8,5.

    Sementara, Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, sertaslip rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M8,9.

    Peringatan buat Jakarta di halaman selanjutnya…

    Wilayah Jakarta tak luput dari bahaya ancaman megathrust. Wilayah ini diapit dua segmen megathrust, yakni Selat Sunda dan Jawa Tengah bagian barat.

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

    Potensi tsunami 20 meter

    Wilayah yang paling terdampak apabila Megathrust Selat Sunda pecah adalah Banten, karena lokasinya yang sangat berdekatan. Bahkan, jika megathrust pecah dan mengguncang wilayah tersebut, ada kemungkinan besar gelombang tsunami dapat mencapai 20 meter dan menyapu wilayah di ujung barat Pulau Jawa itu.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi tersebut muncul setelah ia dan sejumlah peneliti lainnya melakukan pemodelan tsunami dalam sebuah studi yang terbit pada tahun 2020.

    “Tsunami ini, kalau dengan skenario satu selatan Jawa, maka potensi tinggi tsunami di selatan Jawa itu bisa mencapai 5-20 meter,” kata Rahma.

    Rahma menjelaskan dari hasil simulasi yang dia dan peneliti lain lakukan, mereka melihat akumulasi energi yang lebih besar ada di bagian barat Pulau Jawa.

    “Mungkin di daerah Lebak, Banten [tinggi gelombang tsunami] bisa sampai 20 meter,” jelas Rahma.

    “Rata-rata daerah lainnya 15 meter, sama tinggi lah ya. Makanya kita keluarnya rata-rata di selatan Jawa itu potensinya bisa 20 meter dengan waktu tempuh rata-rata 20 menit,” ujarnya menambahkan.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Langkah mitigasi di halaman berikutnya…

    Pemerintah tidak berdiam diri menghadapi ancaman megathrust. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah menambah jumlah alat pendeteksi sensor gempa untuk menghadapi potensi gempa dahsyat di zona megathrust.

    Ia mengatakan saat ini jumlah sensor gempa mencapai 530 unit yang tersebar di seluruh negeri. Jumlah itu meningkat dari yang sebelumnya hanya 176 unit pada 2019.

    “Khusus megathrust di seluruh Indonesia, kami sebelum tahun 2019, sensor-sensor gempa hanya berjumlah 176, tapi dalam rangka merapatkan sensor tadi, terutama dalam menghadapi megathrust, kami tambah menjadi 500 sensor. Saat ini angkanya sudah 530-an sensor,” kata Dwikorita beberapa waktu lalu.

    Menurut Dwikorita lonjakan jumlah sensor gempa itu tak lepas dari ‘trauma’ masa lalu ketika gempa dahsyat mengguncang Aceh pada 2004. Gempa yang bersumber di zona Megathrust Andaman-Sumatera itu mengeluarkan kekuatan hingga Magnitudo 9,3 sehingga memicu tsunami.

    “Jadi megathrust itu skenario terburuk, naudzubillah min dzalik semoga tidak terjadi, tapi seperti Banda Aceh. Insya Allah kalau kita siap, tidak terjadi,” lanjutnya.

    Dwikorita juga mengungkap bahwa pihaknya dalam beberapa tahun terakhir fokus mengerahkan alat mitigasi gempa besar di sekitar Banten, wilayah yang paling terancam keberadaan Megathrust Selat Sunda.

    Ia mengatakan sejak 2018 pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, industri, hingga masyarakat setempat.

    Dengan pihak industri, BMKG sudah bekerja sama untuk memasang peringatan dini, termasuk jalur-jalur evakuasi. Menurut dia mitigasi gempa besar megathrust yang berpotensi memunculkan tsunami dahsyat di wilayah itu butuh perhatian serius.

    “Di sana juga banyak hotel, masyarakatnya padat penduduk, jadi total ini kami barangkali di selat sunda melebihi dari yang lain lah,” tuturnya.

    Ia merinci, setidaknya sejak 2019 pihaknya sudah memasang 39 unit seismograf atau alat untuk mengukur pergerakan Bumi. Padahal, sebelumnya hanya ada kurang dari 10 alat seismograf di wilayah tersebut.

    Kemudian, BMKG juga sudah memasang 20 unit akselerograf atau yang dikenal dengan strong motion seismograf, sebuah perlatan yang digunakan untuk merekam guncangan tanah yang sangat kuat sehingga percepatan permukaan tanah terukur.

    Menurut Dwikorita, pemasangan 20 unit akselerograf di Banten itu merupakan yang terbanyak dibanding wilayah lain.

    Selanjutnya, Dwikorita mengklaim bahwa BMKG sudah memasang sebanyak 22 unit automatic water level atau tsunami gate yang berpotensi mendeteksi potensi tsunami yang kemungkinan disebabkan oleh gempa megathrust ataupun aktivitas Gunung Anak Krakatau.

    Bukan hanya itu, BMKG juga sudah menambah sirine evakuasi menjadi 15 unit dari sebelumnya hanya 2 unit di wilayah Banten. BMKG, kata Dwikorita, juga telah memasang 81 Warning Receiver System (WRS) di BPBD, hotel, dan industri.

    Warning Receiver System merupakan salah satu alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

    “Dan kami lakukan sekolah lapang gempa ada di 7 lokasi. Ini masih terus, terutama untuk berdayakan pemda dan masyarakat agar mereka mampu mandiri,” jelas dia.

  • Pemprov Aceh Ajak Warga Zikir di Masjid Raya Baiturrahman Kenang Tragedi Tsunami

    Pemprov Aceh Ajak Warga Zikir di Masjid Raya Baiturrahman Kenang Tragedi Tsunami

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh mengajak seluruh masyarakat berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk berzikir dan berdoa bersama dalam rangka mengenang 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh pada Kamis (26/12/2024).

    “Mari kita bersama-sama berzikir, berdoa, dan bertafakur untuk mengenang para syuhada yang gugur dalam tragedi gempa dan tsunami Aceh 2004 silam,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, di Banda Aceh, Rabu (25/12/2024) dilansir dari Antara.

    Peringatan 20 tahun tsunami Aceh bertema “Aceh Thanks The World” dengan subtema “Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat” ini akan menghadirkan penceramah kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

    Acara akan diawali dengan ziarah ke makam para syuhada korban tsunami di Ulee Lheue, Banda Aceh. Setelah itu, peserta akan menuju Masjid Raya Baiturrahman untuk menyalakan tsunami early warning system (EWS) sebelum agenda utama berupa tafakur dan doa bersama.

    Zahrol menjelaskan, peringatan ini tidak hanya mengenang tragedi gempa dan tsunami 2004, tetapi juga bertujuan menanamkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Solidaritas kemanusiaan menjadi elemen penting dalam acara ini, dengan melibatkan perwakilan lembaga internasional dan negara sahabat yang mendukung rekonstruksi Aceh pascatsunami.

    “Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen berkelanjutan untuk mendukung pembangunan Aceh dan mencegah tragedi serupa di masa depan,” katanya.

    Zahrol juga menekankan peringatan ini merupakan ajang refleksi atas ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana, semangat gotong royong yang luar biasa, serta solidaritas bersama dalam proses pemulihan pascabencana.

    “Peringatan tahunan tsunami Aceh bukan sekadar ritual mengenang peristiwa tragis, tetapi menjadi manifestasi nyata dalam memperkuat solidaritas dan membangun resiliensi menghadapi bencana di masa mendatang,” tambahnya.

    Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat Aceh untuk hadir dan meramaikan acara puncak peringatan 20 tahun tsunami Aceh di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. “Semoga Aceh selalu dilindungi Allah SWT dan diberi kekuatan untuk terus bangkit dan maju,” pungkas Zahrol Fajri mengenang tragedi tsunami Aceh.

  • Museum Tsunami Aceh, Tempat Terbaik Merenungkan Peristiwa 20 Tahun Lalu

    Museum Tsunami Aceh, Tempat Terbaik Merenungkan Peristiwa 20 Tahun Lalu

    Liputan6.com, Aceh – Museum Tsunami Aceh berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda No.3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh. Museum ini dibangun untuk mengenang musibah gempa dan tsunami dan menguncang Aceh pada 26 Desember 2004.

    Peristiwa yang telah terjadi 20 tahun lalu ini menyisakan duka bagi para korban. Mengutip dari museumtsunami.acehprov.go.id, bencana tsunami di Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 sekitar pukul 07.58 WIB.

    Bencana tersebut diawali dengan gempa dahsyat berkekuatan 9.3 skala richter (SR). Gempa tersebut menyebabkan serangkaian tsunami dahsyat di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

    Aceh menjadi wilayah yang terkena dampak paling parah. Adapun wilayah lain yang juga terdampak adalah Sri Lanka, Thailand, dan India.

    Peristiwa ini menelan banyak korban jiwa. Tercatat sekitar 170.000 jiwa terenggut dalam musibah ini.

    Untuk mengenang para korban, Museum Tsunami Aceh pun didirikan. Museum ini sekaligus menjadi tempat edukasi dan pusat evakuasi bencana.

    Museum Tsunami Aceh didirikan pada 23 Februari 2009. Bangunan museum ini dirancang oleh Ridwan Kamil yang memenangkan sayembara tingkat internasional pada 2007 dalam rangka memperingati peristiwa tsunami 2004.

    Museum Tsunami Aceh menyimpan sekitar 6.038 koleksi yang dibagi ke dalam beberapa jenis, mulai dari koleksi etnografika, arkelogika, biologika, teknologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual. Koleksi ini tidak dipamerkan secara serentak, ada beberapa yang ditampilkan dalam pameran temporer.

    Koleksi di museum ini dirotasi oleh pengelola setiap enam bulan sekali. Dalam satu pameran, terdapat sekitar 1.300 koleksi yang tersebar di tiga titik, yaitu rumah Aceh, pameran temporer, dan ruang pameran tetap.

    Saat memasuki Museum Tsunami Aceh, pengunjung akan melewati sebuah lorong kecil dengan pencahayaan minim. Saat berada di lorong tersebut, pengunjung akan merasakan berbagai emosi yang sulit dijelaskan.

    Selanjutnya, terdapat ruang bernama The Light of God. Tempat tersebut menampilkan ratusan ribu nama korban bencana tsunami Aceh.

    Untuk berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, pengunjung perlu membayar tiket senilai Rp3.000 untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa. Adapun untuk anak di bawah lima tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis.

    Sementara untuk umum dan orang dewasa dikenakan biaya Rp5.000, sedangkan untuk turis mancanegara dibanderol harga Rp20.000. Museum Tsunami Aceh beroperasi setiap Sabtu hingga Kamis. Jam operasional dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

     

    Penulis: Resla

  • 129 Ribu Kendaraan Lalui Tol Trans Sumatera H-1 Natal, Naik 45% – Page 3

    129 Ribu Kendaraan Lalui Tol Trans Sumatera H-1 Natal, Naik 45% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) mencatat adanya lonjakan volume lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada Selasa, 24 Desember 2024, atau H-1 Natal 2024.

    Menurut laporan Hutama Karya, Rabu (25/12/2024), volume lalu lintas Jalan Tol Trans Sumatera pada H-1 Natal 2024 mencapai 129.004 kendaraan, naik 45 persen dari volume lalu lintas normal.

    Dari total 10 ruas Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) tercatat jadi yang terpadat. Di sisi lain, Tol Sigli-Banda Aceh (Seulimeum-Baitussalam) (Sibanceh) jadi ruas dengan lonjakan lalu lintas terbesar.

    Berikut rinciannya:

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (Terpeka): 17.650 Kendaraan atau meningkat 47 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Palembang-Prabumulih (Palindra & Inprabu): 14.526 Kendaraan atau meningkat 39 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Bengkulu – Taba Penanjung (Bengtaba): 1.976 kendaraan atau meningkat 39 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 3 (Bayung Lencir-Tempino): 6.002 kendaraan atau meningkat 26,20 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar: 9.795 kendaraan atau meningkat 75,25 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Pekanbaru-Dumai (Permai): 17.559 kendaraan atau meningkat 28,79 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Indrapura-Kisaran: 13.197 kendaraan atau lebih tinggi 70,26 persen dari volume lalu lintas normal.

    • Kendaraan yang melintasi Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat): 31.284 kendaraan atau meningkat 33 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Binjai-Tanjung Pura (Binsa): 11.174 kendaraan atau meningkat 53,7 persen dari volume lalu lintas normal.

    •⁠ ⁠Kendaraan yang melintasi Tol Sigli-Banda Aceh (Seulimeum – Baitussalam) (Sibanceh): 5.841 kendaraan atau meningkat 130,56 persen dari volume lalu lintas normal.

    Melintas Tol Fungsional

    Sementara secara terpisah, total kendaraan yang melintas di ruas fungsional pada (24/12/2024) mencapai 7.632 kendaraan. Berikut rinciannya:

    Tol Padang-Sicincin sebanyak total 2.167 kendaraan.
    ⁠Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sebanyak total 2.108 kendaraan
    Tol Sigli Banda Aceh Seksi Seulimeum-Padang Tidji sebanyak total 1.412 kendaraan

    Jalan Tol Kuala Tanjung-Indrapura sebanyak 1.945 kendaraan.

  • Cuaca Hari Ini Saat Perayaan Natal, Hujan Landa Sejumlah Kota Besar Indonesia

    Cuaca Hari Ini Saat Perayaan Natal, Hujan Landa Sejumlah Kota Besar Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini Rabu (25/12/2024) saat perayaan Natal 2024, sejumlah kota besar di Indonesia diguyur hujan.

    Prakirawati BMKG Syndhy Indah Pratiwi mengatakan, cuaca hari ini di Banda Aceh akan berawan. Sementara hujan dengan intensitas ringan diprakirakan mengguyur Medan, Padang, dan Tanjung Pinang, serta hujan disertai petir di Pekanbaru.

    “Cuaca hari ini di Jambi diprakirakan hujan ringan, sedangkan Bandar Lampung, Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang hujan dengan intensitas sedang,” kata di Jakarta, Rabu dilansir Antara.

    Di Pulau Jawa, cuaca hari ini akan diguyur hujan seperti terjadi di Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan hujan ringan. “Waspadai potensi hujan disertai kilat atau petir di Kupang,” tambahnya.

    Adapun untuk wilayah Kalimantan, Syndhy menyebutkan, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Pontianak. Sementara, hujan ringan diprakirakan di Palangkaraya, serta potensi hujan disertai kilat di Tanjung Selor, Samarinda, dan Banjarmasin.

    Sementara di Pulau Sulawesi, cuaca hari ini dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di Gorontalo, Palu, Kendari, dan Makassar.

    Sedangkan cuaca hari ini di Sorong, Ambon, Manokwari, dan Jayawijaya diprakirakan hujan ringan.  “Sementara hujan sedang diprakirakan di Ternate dan Nabire,” ujarnya.

  • Prakiraan Cuaca di Hari Natal, Hujan Merata di Kota-Kota Besar, Cek Prediksi BMKG

    Prakiraan Cuaca di Hari Natal, Hujan Merata di Kota-Kota Besar, Cek Prediksi BMKG

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan akan mewarnai perayaan Natal tahun ini di berbagai kota besar di Indonesia. Prakirawati BMKG, Syndhy Indah Pratiwi, dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Rabu (24/12), mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami hujan dengan berbagai intensitas, bahkan disertai petir di beberapa daerah.

    “Di Pulau Sumatera, hujan ringan diprakirakan mengguyur Medan, Padang, dan Tanjung Pinang, sementara hujan dengan petir dapat terjadi di Pekanbaru,” ujar Syndhy. Banda Aceh diprediksi berawan, sedangkan Jambi akan mengalami hujan ringan, dan Bandar Lampung berpotensi hujan sedang. Syndhy juga mengingatkan potensi hujan disertai kilat atau petir di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang.

    Di Pulau Jawa, hampir seluruh wilayah diprakirakan mengalami hujan ringan, termasuk Kota Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. “Kondisi serupa diperkirakan terjadi di Bali dan Nusa Tenggara, dengan hujan ringan di Kota Denpasar dan Mataram, serta hujan disertai petir di Kupang,” jelasnya.

    Untuk wilayah Kalimantan, cuaca berawan tebal diperkirakan terjadi di Pontianak, sementara hujan ringan kemungkinan turun di Palangkaraya. “Waspadai hujan disertai kilat atau petir di Tanjung Selor, Samarinda, dan Banjarmasin,” tambah Syndhy.

    Di Sulawesi, hujan ringan diperkirakan mengguyur Gorontalo, Palu, Kendari, dan Makassar. Namun, hujan dengan petir dapat terjadi di Mamuju dan Manado. Sedangkan di kawasan timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua, kota-kota seperti Ambon, Manokwari, dan Jayawijaya diprediksi akan mengalami hujan ringan. “Khusus Ternate dan Nabire, hujan sedang diprakirakan turun. Sementara itu, Jayapura dan Merauke perlu mewaspadai hujan disertai petir,” ujarnya.

  • Cuaca Hari Ini Rabu 25 Desember 2024: Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Hari Natal

    Cuaca Hari Ini Rabu 25 Desember 2024: Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Hari Natal

     

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah daerah di Indonesia diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada Hari Natal, Rabu (25/12/2024). Hal itu diungkap prakirawati Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Syndhy Indah Pratiwi.

    Melalui siaran resminya,  Syndhy Indah mengatakan cuaca berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, sementara hujan dengan intensitas ringan diprakirakan mengguyur Medan, Padang, dan Tanjung Pinang, serta hujan disertai petir di Pekanbaru.

    “Masih di Pulau Sumatera, diprakirakan hujan ringan untuk Kota Jambi, hujan sedang diprakirakan di Kota Bandar Lampung. Waspadai potensi hujan disertai kilat atau petir di Kota Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” katanya.

    Di Pulau Jawa, secara umum diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan untuk Kota Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    “Selanjutnya untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan hujan ringan untuk Kota Denpasar dan Kota Mataram. Waspadai potensi hujan disertai kilat atau petir di Kota Kupang,” tambahnya.

    Adapun untuk wilayah Kalimantan, Syndhy menyebutkan cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Kota Pontianak. Sementara, hujan ringan diprakirakan di Kota Palangkaraya, serta potensi hujan disertai kilat atau petir di Kota Tanjung Selor, Samarinda, dan Banjarmasin.

    Sementara di Pulau Sulawesi, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di Kota Gorontalo, Palu, Kendari, dan Makassar, serta potensi hujan disertai kilat atau petir di Kota Mamuju, dan Manado.