kab/kota: Banda Aceh

  • Insya Allah Akan Bangkit Lebih Kuat

    Insya Allah Akan Bangkit Lebih Kuat

    Selain itu, Wakil Ketua DPR RI itu juga mengapresiasi kepada relawan dan seluruh masyarakat Indonesia bergerak cepat sejak hari pertama. Masyarakat menggalang dana hingga puluhan miliar, sebuah aksi yang patut diapresiasi.

    “Kami menyampaikan doa dan solidaritas terdalam dari keluarga besar PKB untuk masyarakat Aceh. Kami tahu ini masa yang berat, tetapi kami juga melihat kekuatan dan keteguhan warga Aceh yang tidak pernah hilang.”

    “Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi untuk menunjukan bahwa masyarakat Aceh tidak sendiri. Insya Allah Aceh akan bangkit lebih kuat,” tutup Cucun.

    Usai melepas secara resmi, dan dia bersama dari Posko Logistik PKB di Banda Aceh, rombongan bergegas melanjutkan perjalanan darat ke Pidie Jaya dan beberapa wilayah kabupaten yang terdampak bencana.

  • Pemulihan Akses Jalan di Aceh Terus Dikebut, Begini Progresnya

    Pemulihan Akses Jalan di Aceh Terus Dikebut, Begini Progresnya

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus mempercepat pemulihan akses jalan nasional di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak banjir. Sejumlah ruas kini mulai pulih secara bertahap setelah dilakukan penanganan darurat.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pemerintah bergerak cepat untuk mengembalikan konektivitas dan memperlancar distribusi logistik di wilayah terdampak.

    “Penanganan darurat kami lakukan secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah, dengan fokus utama memulihkan konektivitas guna memperlancar distribusi bantuan dan aktivitas masyarakat,” kata Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/12/2925).

    Pada koridor wilayah timur dan utara Aceh, pemulihan menunjukkan perkembangan positif. Pekerjaan penimbunan oprit di ruas Meureudu-Batas Pidie Jaya/Bireuen diharapkan membuat akses kembali fungsional pada 12 Desember 2025. Pemasangan jembatan bailey di ruas Kota Bireuen-Batas Bireuen/Aceh Utara juga dikebut dengan target rampung 14 Desember 2025.

    Kondisi di wilayah tengah Aceh lebih rumit karena banyak jembatan terputus. Meski begitu, perbaikan di ruas Kota Bireuen-Batas Bener Meriah terus berjalan, dengan pemasanganbailey di Jembatan Teupin Mane ditargetkan selesai 15 Desember 2025. Enam jembatan putus menuju Aceh Tengah juga sedang dipulihkan secara bertahap hingga akhir Desember 2025.

    Di wilayah selatan, penimbunan titik amblas di ruas Blangkejeren-Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara ditargetkan selesai 28 Desember 2025. Sementara itu, pemasangan jembatan bailey dan penanganan longsoran di tiga titik pada ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara-Kota Kutacane menunjukkan progres yang cukup signifikan.

    Hingga saat ini, sejumlah ruas strategis telah kembali dapat dilalui. Ruas-ruas seperti Batas Aceh Tengah/Nagan Raya-Lhok Seumot-Jeuram serta Geumpang-Pameue-Genting Gerbang-Sp. Uning telah menunjukkan perkembangan pemulihan.
    Meski demikian, masih diperlukan penanganan lanjutan, terutama pada titik jembatan putus dan longsoran besar. Material bronjong, armco, dan geotekstil telah tersedia di lokasi dan pemasangan dilakukan secara bertahap.

    Akses Banda Aceh-Meureudu kini sudah kembali terhubung. Lalu lintas di koridor Lhokseumawe-Langsa dan Langsa-Kuala Simpang juga pulih setelah pembersihan sedimen. Ruas Kota Kuala Simpang-Batas Sumatera Utara juga telah fungsional untuk semua jenis kendaraan.

    Di samping itu, pemulihan jalur lintas tengah Aceh masih menghadapi tantangan besar karena keterbatasan akses imbas 13 jembatan putus. Pemulihan dilakukan melalui pemasangan jembatan bailey dan rehabilitasi badan jalan yang rusak akibat gerusan sungai.

    Kementerian PU menegaskan seluruh pekerjaan pemulihan akan terus dikebut agar konektivitas kembali normal sesuai target. Pemerintah berharap percepatan ini dapat memulihkan aktivitas masyarakat dan mempercepat pemulihan wilayah pascabencana.

    Lihat juga Video Longsor Bikin Akses Jalan Perbatasan Jambi-Sumbar Terputus

    (acd/acd)

  • Sempat Lumpuh, RSUD Aceh Tamiang Kembali Beroperasi Normal

    Sempat Lumpuh, RSUD Aceh Tamiang Kembali Beroperasi Normal

    BANDA ACEH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang kembali beroperasi normal setelah sempat lumpuh total akibat banjir bandang akhir November 2025. Layanan medis dan konektivitas di RSUD kini sudah berjalan seperti sedia kala, siap melayani masyarakat terdampak.

    Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi mengatakan operasional RSUD sudah pulih dan dapat digunakan sepenuhnya untuk melayani masyarakat. Pemulihan ini sejalan dengan perintah dari menteri kesehatan yang menekankan agar pelayanan kesehatan harus diprioritaskan di RSUD Aceh Tamiang.

    “Salah satu kebutuhan krusial, yaitu air bersih untuk layanan medis, kini sudah tersedia. Ketersediaan ini berkat bantuan cepat dari PDAM, Bapaldam Iskandar Muda dan Polda Aceh. Begitu halnya dukungan tenaga medis juga mengalir. Sejumlah relawan tenaga medis dari Sumatera Utara telah turun membantu. Mereka umumnya adalah para relawan yang menawarkan diri secara sukarela,” kata Armia dalam keterangannya, Selasa 9 Desember.

    Armia menjelaskan tim medis juga ikut turun ke posko-posko darurat untuk memberikan pelayanan. Di antaranya fokus menangani ibu hamil dan balita, sebagai kelompok yang paling rentan terdampak pascabencana. Selain layanan medis, Bank Aceh turut berpartisipasi aktif dengan membantu menyuplai kebutuhan obat-obatan bagi masyarakat.

    “Masyarakat yang berobat pascabanjir umumnya mengalami keluhan seperti batuk, gatal-gatal, dan penyakit kulit lainnya yang sering muncul akibat sanitasi yang kurang baik setelah air surut,” tambahnya.

    Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan ke wilayah terdampak, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga telah mendirikan 10 unit puskesmas darurat di sejumlah lokasi strategis.

    Kehadiran puskesmas darurat ini diharapkan dapat mempermudah akses kesehatan bagi warga yang tinggal jauh dari RSUD utama.

    Armia mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan layanan kesehatan yang telah diaktifkan kembali dan posko darurat apabila merasakan gangguan kesehatan pascabanjir bandang di Aceh Tamiang.

  • 26 Ruas Tol yang Gratis dan Diskon Selama Libur Nataru

    26 Ruas Tol yang Gratis dan Diskon Selama Libur Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu identik dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Jutaan kendaraan memadati ruas tol utama menuju destinasi mudik, wisata, maupun balik ke kota asal.

    Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut sekaligus meningkatkan kenyamanan perjalanan, pemerintah kembali menghadirkan kebijakan khusus berupa pembukaan ruas tol gratis di titik tertentu serta pemberian diskon tarif tol hingga 20% pada jalur-jalur strategis.

    Melalui Kementerian Pekerjaan Umum, pemerintah memastikan kebijakan potongan tarif ini menjadi bagian dari strategi pengelolaan lalu lintas nasional pada musim liburan akhir tahun.

    Upaya ini diharapkan dapat membantu pemerataan arus kendaraan, mengurangi risiko kemacetan di jam-jam puncak, serta memberikan manfaat ekonomi langsung bagi para pengguna jalan selama periode Nataru.

    Kebijakan Diskon Tol pada Libur Nataru 2025/2026

    Kementerian Pekerjaan Umum mengumumkan bahwa diskon tarif tol akan diberlakukan sepanjang masa libur Nataru 2025/2026. Potongan biaya perjalanan ini diberikan di total 26 ruas tol yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

    Kebijakan tersebut hanya berlaku selama tiga hari tertentu, yaitu pada 22-23 Desember 2025 dan kembali diberlakukan pada 31 Desember 2025.

    Keputusan memberikan diskon lahir dari kesepakatan bersama sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengajukan usulan keringanan tarif guna mendukung kelancaran transportasi nasional. Besaran diskon yang disepakati bervariasi, mulai dari 10% hingga maksimal 20%, tergantung ruas tol yang ditetapkan.

    Sebaran Ruas Tol Penerima Diskon

    Dari total 26 ruas tol yang mendapatkan potongan tarif, sebarannya meliputi:

    12 ruas pada jaringan Tol Trans Sumatera.9 ruas pada jaringan Tol Trans Jawa.3 ruas tol di luar Pulau Jawa.2 ruas Tol Lingkar Jabodetabek.

    Pembagian wilayah ini dilakukan untuk memastikan manfaat kebijakan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat di berbagai daerah, bukan hanya terfokus pada Pulau Jawa semata.

    Daftar Lengkap Tol Diskon Nataru 2025/2026

    Berikut daftar ruas tol yang memperoleh diskon tarif selama periode Nataru beserta besar potongannya:

    Tol Trans Sumatera

    Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) diskon 20%Tol Indrapura-Kisaran (Indrakis) diskon 20%Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat diskon 20%Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) diskon 20%Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) diskon 20%Tol Medan-Binjai (Medbin) diskon 10%Tol Pekanbaru-XII Koto Kampar diskon 20%Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) diskon 20%Tol Indralaya-Prabumulih diskon 20%Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) diskon 10%Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) diskon 20%Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) diskon 10%

    Tol Trans Jawa

    Tol Jakarta-Cikampek (Japek) diskon 20%Tol Jakarta-Cikampek Elevated atau MBZ diskon 20%Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) diskon 20%Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) diskon 20%Tol Kanci-Pejagan diskon 20%Tol Pejagan-Pemalang diskon 10%Tol Pemalang-Batang diskon 10%Tol Batang-Semarang diskon 20%Tol Semarang ABC diskon 20%

    Tol di Luar Pulau Jawa

    Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) diskon 20%Tol Kelapa Gading-Pulogebang diskon 20%

    Ruas Tol dengan Ketentuan Diskon Khusus

    Selain daftar di atas, terdapat tiga ruas tol yang mendapatkan diskon tarif dengan skema dan masa berlaku khusus di luar periode utama Nataru.

    Tol Manado-Bitung diskon 20% berlaku lebih panjang, mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.Tol Bekasi-Cawang diskon 20% diterapkan menggunakan sistem tarif dinamis yang berlaku pada jam-jam tertentu. Kebijakan ini sudah berjalan sejak 13 Oktober 2025 dan berakhir pada 31 Desember 2025.Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) pemberian diskon tarif sebesar 11,11% berlaku mulai 21 Oktober hingga 31 Desember 2025.

    Penerapan diskon tarif tol saat periode Nataru tidak sekadar meringankan beban biaya perjalanan masyarakat. Lebih dari itu, kebijakan ini dirancang sebagai instrumen pengendalian lalu lintas untuk mendorong pengguna jalan mengatur ulang waktu perjalanan mereka.

    Dengan adanya potongan tarif di hari-hari tertentu, masyarakat diharapkan tidak menumpuk melakukan perjalanan pada satu waktu puncak saja. Dampaknya, kepadatan lalu lintas bisa lebih terdistribusi, risiko kemacetan berkurang, dan keselamatan berkendara dapat lebih terjaga.

    Bagi para pemudik dan wisatawan, diskon tol tentu memberikan dua keuntungan sekaligus. Pertama, penghematan biaya perjalanan yang cukup signifikan, terutama bagi pengendara jarak jauh yang melintasi beberapa ruas tol. Kedua, kondisi lalu lintas yang lebih lancar karena penyebaran volume kendaraan yang lebih merata.

    Kombinasi antara tarif yang lebih ringan dan arus kendaraan yang lebih terkendali diharapkan dapat menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman, nyaman, dan menyenangkan selama libur panjang akhir tahun.

  • 7
                    
                        Belajar dari Gubernur Aceh
                        Nasional

    7 Belajar dari Gubernur Aceh Nasional

    Belajar dari Gubernur Aceh
    Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.
    BADANNYA
    penuh lumpur. Wajahnya muram, pertanda kesedihan dan tak cukup istirahat. Sesekali tatapan matanya seolah hampa. Suaranya selalu serak dan acapkali ia mengusap air matanya.
    Ia adalah 
    Muzakir Manaf
    (Mualem), Gubernur Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
    Sejak banjir menghempas provinsi tersebut, Mualem langsung terjun ke sejumlah wilayah, pelosok-pelosok desa, menyaksikan langsung derita rakyatnya.
    Kendati ia tertekan oleh kesedihan mendalam atas nestapa yang dialami rakyatnya, Mualem tetap tegar. Tidak pernah menunjukkan gelagat putus asa, apalagi menyerah.
    Ia menelusuri anak-anak sungai. Ia melewati jalan-jalan yang tak jelas ujungnya. Ia menggunakan kendaraan apa saja demi menyatukan dirinya dengan rakyat yang dipimpinnya.
    “Pemimpin dipilih oleh rakyat, karena itu kita harus mengabdi pada rakyat, apa pun risikonya,” kata Mualem.
    Hebatnya lagi, semua itu dilakukan dengan perintah batinnya. Bukan perintah untuk jadi populer.
    Lihatlah ketika membantu rakyatnya, ia tidak pernah menghadapkan wajahnya secara sengaja ke kamera, demi pencitraan. Semua ia lakukan secara alami.
    Bahasa atau diksinya pun tidak diatur sedemikian rupa. Semuanya mengalir secara alami saja, tanpa pretensi, nihil kehendak untuk dipuji.
    Saya janjian bertemu di Banda Aceh. Namun, sehari sebelum pertemuan itu terjadi, Mualem menelpon saya, meminta agar pertemuan ditunda dulu, karena ia hendak ke Dubai.
    Ternyata, pada hari keberangkatannya ke Dubai, hujan mengguyur Sumatera Utara dan Barat, termasuk Aceh.
    Semuanya jadi lantak. Mualem bukannya ke kota metropolitan Dubai, tetapi ia memilih ke desa-desa, berikhtiar menyelamatkan nyawa manusia.
    Ia lebih mencintai penyatuan dengan rakyat yang dipimpinya, dibanding bepergian. Ia ingin sekali baur dengan rakyatnya, merasakan kepedihan secara bersama.
    Sebuah pepatah Aceh bisa menggambarkan sikap Mualem itu. ”
    Digob nyang na karam di laoet. Digeutanyo karam di darat
    ” (Orang lain kalaupun sial karam di laut, kita karam di darat).
    Intinya, musibah bisa menimpah siapa saja, karena itu, kita harus bersatu, bahu membahu untuk saling meringankan beban.
    Mualem paham sekaligus mempraktikkan nilai-nilai kultur Aceh tersebut. Ia harus membaur dan menyatu dengan rakyatnya.
    Ia tidak mau meninggalkan rakyatnya yang didera derita dan membinasakan. Mualem berprinsip, bila rakyat saya jadi korban, biarlah saya juga jadi korban, asal bersama rakyatku.
    Mualem menolak mengikuti jejak pemimpin-pemimpin lainnya, yang amat mahir menerima laporan dari bawah tanpa keterampilan sensor yang akurat.
    Setelah itu, sangat terampil memberi laporan ke atas yang bersifat fiksi karena laporan mereka berjarak sangat jauh dengan kenyataan.
    Mualem sangat detail memahami apa sesungguhnya yang dialami oleh rakyatnya. Ia dengan enteng mengetahui berapa rakyatnya yang telah meninggal, bagaimana mereka meninggal, di mana lokasinya, berapa jembatan yang rusak, apa akibat kerusakan itu, dan sebagainya.
    Ia terjun langsung, melihat, mendengar dan mengalami kondisi sesungguhnya.
    Itulah sebabnya, Mualem tidak segan meminta bantuan negara-negara asing. Baginya, siapa pun yang hendak membantu menyelamatkan nyawa manusia dan melonggarkan lilitan derita rakyatnya, ia tak segan berpaling.
    Baginya, tiap orang, siapa pun dia, pasti memiliki rasa kemanusiaan, dan rasa tersebut membangun
    human solidarity.
    Mengapa kita harus menyoal bantuan orang lain hanya karena menjaga harga diri bahwa kita mampu menyelesaikan urusan kita sendiri. Bangsa lain tak perlu ikut.
    Nyawa manusia tak mengenal patok-patok teritori. Rasa kemanusiaan adalah rasa universal.
    Saya ingat betul kejadian Tsunami di Aceh 21 satu tahun silam. Tsunami datang mengguntur dan menghancurkan pada 26 Desember 2004 pagi.
    Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden sedang berada di Papua untuk urusan dinas, disertai beberapa menteri. Hanya sekitar tujuh menteri yang berada di Jakarta ketika itu, termasuk saya.
    Pada malam hari, Wapres Jusuf Kalla mengumpulkan para menteri yang ada dan dirjen serta kepala badan.
    Wapres langsung memberi perintah detail yang bersifat teknis. Misalnya, kumpul semua obat yang ada.
    “Gudang terkunci, Pak,” kata salah seorang peserta rapat.
    “Ambil senjata, tembak gembong gudang supaya obat-obat bisa diambil malam ini,” jawab Wapres.
    Wapres berpaling dan bertanya ke saya, “Hamid, kebijakan apa yang kamu lakukan?”
    Saya menjawab bahwa sejak tiga jam lalu, saya mengambil kebijakan keimigrasian, membuka pintu masuk ke Sumatera Utara dan Aceh bagi siapa pun, tanpa harus memiliki visa masuk ke Indonesia.
    Kebijakan terbuka ini ternyata amat membantu rakyat Aceh. Presiden SBY pun memberi pujian ke saya atas kebijakan terbuka itu.
    Mualem tidak pernah puas menerima laporan bawahan yang memang cenderung asal bapak senang. Mata, telinga dan perasaannya harus menyatu dengan realitas sesungguhnya.
    Bukan rekayasa statistik untuk pencitraan belaka. Ia bicara bukan dengan bahasa statistik belaka, tetapi ia bersuara dengan hati nurani. Ia berpekik bukan meminta belas kasihan, tetapi berpekik tentang rasa kemanusiaan.
    Mualem menampik kepura-puraan, datang ke lokasi bencana dengan pelbagai gaya yang memelas, penuh kesamaran untuk bersedih, lalu disebarkan melalui media yang dibawanya sendiri dari Jakarta.
    Belum cukup dengan itu, pemimpin dari Jakarta datang ke lokasi bencana dengan memanggul logistik demi pencitraan sesaat yang memberi kenikmatan seketika. Mualem kontras dengan itu semua.
    Kehadirannya di lokasi bencana dengan pakaian serta gaya alami, membuat rakyatnya menyatu secara fisik dan bathin.
    Dan bukankah ini yang kita sebut
    true leadership
    ? Hadir bersama rakyat memikul beban yang sama dengan rakyat, adalah penyatuan batin antara dirinya dengan rakayatnya.
    Thomas Phillip “Tip” O’Neill Jr, mantan “Speaker of the House” (Ketua Kongres) Amerika Serikat (1977-1987), pernah menulis buku:
    All Politics is Local.
    O’Neill memberi pesan bahwa bila Anda menjadi politisi dan hendak menjadi pemimpin, maka lakukan sesuatu secara nyata di level daerah. Perhatikanlah infrastruktur rakyatmu, beri solusi atas masalah yang dihadapi rakyatmu.
    Mualem tidak pernah bertemu Tip Oneill, tetapi ia mempraktikkan apa yang dibayangkan oleh Tip O’Neill. Kita belajar dari Mualem, Gubernur Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini Pasokan BBM ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Kondisi Terkini Pasokan BBM ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan di tengah pemulihan bencana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Distribusi pasokan BBM di 3 provinsi tersebut mulai kembali normal.

    Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menegaskan distribusi BBM tidak boleh terputus. Saat ini, pasokan BBM Kota Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, telah kembali normal dengan pengalihan suplai melalui Fuel Terminal (FT) Krueng.

    Sementara untuk kawasan dengan kerusakan berat di Aceh Tamiang, terdapat tiga SPBU dioperasikan secara terbatas menggunakan Portable Tank Operasional (PTO) dan drum sambil dilakukan pembersihan serta renovasi fasilitas. Kemudian untuk wilayah terisolir seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues dilayani melalui distribusi multimoda dan jalur udara untuk memenuhi kebutuhan BBM alat berat, evakuasi, serta dapur umum.

    “Sejak awal arahan Bapak Menteri sangat jelas, pasokan energi untuk kebutuhan dasar masyarakat dan penanganan bencana tidak boleh terputus, meskipun akses darat belum sepenuhnya pulih,” ujar Rudy dalam keterangan tertulisnya dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Selasa (9/12/2025).

    Kemudian untuk Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Aceh, pasokan juga mulai pulih melalui jalur laut Lhokseumawe-Banda Aceh dengan dukungan suplai Sumatera Utara (Sumut) melalui barat Aceh. Sementara untuk wilayah terisolir, distribusi LPG difokuskan melalui jalur udara secara terbatas.

    Sementara untuk di Sumatera Utara, pasokan BBM di Kota Medan kembali normal dan tidak ditemukan antrean panjang. Seluruh SPBU di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah juga telah beroperasi normal.

    Untuk delapan kabupaten/kota yang sebelumnya mendapatkan suplai dari FT Sibolga, Pertamina melakukan alih suplai dari Dumai, Siantar, dan Teluk Kabung. Distribusi dilakukan dengan penambahan mobil tangki (MT) dan awak mobil tangki (AMT), peningkatan ketahanan stok di titik suplai alternatif, serta pengalihan jalur distribusi untuk mengoptimalkan ketahanan pasokan.

    “Penguatan suplai ini adalah bentuk tindak lanjut konkret atas hasil tinjauan lapangan Menteri ESDM, agar tidak terjadi kelangkaan maupun gejolak di masyarakat,” jelasnya.

    Penanganan khusus juga dilakukan untuk SPBU dengan tingkat kebutuhan tinggi, termasuk SPBU Batang Toru di Tapanuli Selatan, dengan tambahan distribusi Pertalite dan Biosolar secara bertahap sejak 5 hingga 7 Desember 2025.

    Sementara itu, pasokan LPG di Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolir disalurkan melalui kapal dari Teluk Kabung, Sumatera Barat, serta dukungan pengiriman tabung dari SPBE Pakpak Bharat.

    Kemudian untk Sumatera Barat, pasokan BBM dan LPG relatif aman. Namun, gangguan distribusi masih terjadi akibat putusnya jalan nasional Lembah Anai dan kemacetan di Sitinjau Lauik.

    Kementerian ESDM mendorong percepatan pemulihan akses darat, serta percepatan pemulihan kelistrikan dan jaringan komunikasi. “Kami terus berkoordinasi lintas sektor, termasuk dengan aparat penegak hukum, untuk memastikan distribusi BBM dan LPG ke wilayah terisolir berjalan aman, lancar, dan tepat sasaran,” pungkasnya.

    (ahi/hns)

  • Mirwan MS Diberhentikan, Baital Mukadis Jadi Plt Bupati Aceh Selatan

    Mirwan MS Diberhentikan, Baital Mukadis Jadi Plt Bupati Aceh Selatan

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh sudah menerima pemberitahuan resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai pemberhentian Mirwan MS sebagai bupati Aceh Selatan. Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan selanjutnya Wakil Bupati Baital Mukadis diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati Aceh Selatan.

    Muhammad MTA mengatakan masa pemberhentian sementara tersebut akan berlangsung selama tiga bulan. Terkait jenis sanksi atau ketentuan yang berlaku selama masa nonaktif, seluruh kebijakan berada di bawah kewenangan Kemendagri.

    “Biasanya, pejabat yang dinonaktifkan akan mengikuti program pembinaan terkait pemerintahan yang diagendakan Kemendagri. Jika nantinya diperlukan pertimbangan dari Pemerintah Aceh, gubernur akan menyampaikannya secara resmi kepada mendagri,” ujarnya di Aceh, Selasa (9/12/2025).

    Penonaktifan Mirwan MS dilakukan di tengah sorotan publik terhadap keberangkatannya melaksanakan ibadah umrah saat daerahnya terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

    Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengonfirmasi soal pemberhentian sementara tersebut kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

    “Tentang dua keputusan SK yang sudah saya tanda tangani hari ini berkaitan Bupati Aceh Selatan, SK pertama mengenai pemberhentian sementara 3 bulan atas nama Mirwan MS Bupati Aceh Selatan, Provinsi Aceh,” katanya.

    Sebelumya, Mirwan MS sudah memberikan permintaan maaf karena umrah tanpa izin dan saat daerahnya dalam darurat bencana. Permintaan maaf itu disampaikan Mirwan kepada pemerintah pusat dan masyarakat luas.

  • PLN Minta Maaf Pemulihan Listrik di Aceh Terhambat, Tetap Berkomitmen Percepat Penormalan

    PLN Minta Maaf Pemulihan Listrik di Aceh Terhambat, Tetap Berkomitmen Percepat Penormalan

    Banda Aceh: PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf karena pasokan listrik di Aceh pascabencana banjir dan longsor hingga kini masih belum sepenuhnya pulih.

    Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam agenda Laporan dan Rapat Koordinasi bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dilakukan secara daring dari Banda Aceh, Selasa 9 Desember 2025.

    Sebelumnya di Bireuen pada Minggu (7/12), Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo melaporkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto bahwa untuk wilayah Aceh, listrik akan menyala 93% pada Minggu malam. Namun kesulitan di lapangan, putusnya akses dan masifnya kerusakan, membuat proses pemulihan listrik terhambat. 

    “Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan di Aceh,” jelas Darmawan.

    Dalam laporannya, Darmawan menjelaskan bahwa bencana telah menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan Aceh, terutama pada jaringan transmisi. Kerusakan terparah terjadi pada jalur transmisi Bireuen–Arun dengan enam tower roboh akibat terjangan banjir bandang. Kondisi ini diperparah dengan meluasnya badan sungai hingga ratusan meter. Akibatnya, pembangkit di Arun tidak dapat mengaliri Banda Aceh secara optimal sehingga terjadi pemadaman bergilir.

    PLN sempat melakukan proses sinkronisasi sistem dari pembangkit Arun menuju jaringan Aceh. Pada 8 Desember 2025, PLTMG Arun kembali menyuplai Gardu Induk hingga wilayah Bireuen, Takengon dan Samalanga. Namun, saat proses perluasan sinkronisasi menuju Sigli dan Banda Aceh terjadi hambatan teknis sehingga penyaluran listrik terpaksa dihentikan sementara.

    Dalam proses pemulihan, PLN harus mengerahkan upaya luar biasa, termasuk mengangkut material berat melalui jalur udara karena akses darat terputus.

    “Material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu persatu, satu persatu,” tambahnya.

    Namun demikian Darmawan menegaskan, pihaknya berkomitmen melakukan percepatan pemulihan di tengah tantangan berat di lapangan. PLN memastikan proses sinkronisasi terus diupayakan secara bertahap dengan pengamanan sistem yang lebih ketat agar tidak menimbulkan gangguan lanjutan.
     

    PLN juga telah berhasil menyalakan kembali empat kabupaten yang sebelumnya sempat gelap total, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Namun, masih terdapat desa-desa dan jaringan tegangan rendah yang membutuhkan waktu lanjutan untuk dipulihkan. 

    Selain itu, kendala juga terjadi pada jalur transmisi Langsa–Pangkalan Brandan, di mana lima tower mengalami roboh. Kondisi ini memutus sistem kelistrikan Aceh dengan Sistem Besar Sumatera dan meningkatkan risiko gangguan saat proses sinkronisasi.

    Hasil asesmen teknis menunjukkan, perbaikan lima tower tersebut membutuhkan waktu maksimal sepuluh hari agar sinkronisasi sistem Aceh dengan jalur backbone Sumatera dapat berjalan aman dan tuntas. Hingga saat ini, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan sekitar 40 MW. 

    Atas kondisi tersebut, Darmawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini,” kata Darmawan.

    Untuk mengurangi dampak pemadaman selama masa pemulihan, PLN terus menambah pasokan genset untuk kebutuhan darurat di fasilitas-fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, pusat pemerintahan, posko posko pengungsian dan infrastruktur telekomunikasi.

    Di sisi lain, PLN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah, TNI, Polri, BNPB, serta PUPR untuk membuka akses wilayah yang masih terisolasi, mempercepat perbaikan infrastruktur, serta mengantisipasi potensi longsor susulan melalui penyisiran menyeluruh di seluruh jalur terdampak.

    Darmawan juga menegaskan komitmen penuh PLN untuk menuntaskan pemulihan kelistrikan Aceh.

    “Kami terus berkomitmen mengerahkan seluruh pasukan kekuatan kami agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali.” pungkas Darmawan.

    Banda Aceh: PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf karena pasokan listrik di Aceh pascabencana banjir dan longsor hingga kini masih belum sepenuhnya pulih.
     
    Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam agenda Laporan dan Rapat Koordinasi bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dilakukan secara daring dari Banda Aceh, Selasa 9 Desember 2025.
     
    Sebelumnya di Bireuen pada Minggu (7/12), Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo melaporkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto bahwa untuk wilayah Aceh, listrik akan menyala 93% pada Minggu malam. Namun kesulitan di lapangan, putusnya akses dan masifnya kerusakan, membuat proses pemulihan listrik terhambat. 

    “Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan di Aceh,” jelas Darmawan.
     
    Dalam laporannya, Darmawan menjelaskan bahwa bencana telah menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan Aceh, terutama pada jaringan transmisi. Kerusakan terparah terjadi pada jalur transmisi Bireuen–Arun dengan enam tower roboh akibat terjangan banjir bandang. Kondisi ini diperparah dengan meluasnya badan sungai hingga ratusan meter. Akibatnya, pembangkit di Arun tidak dapat mengaliri Banda Aceh secara optimal sehingga terjadi pemadaman bergilir.
     
    PLN sempat melakukan proses sinkronisasi sistem dari pembangkit Arun menuju jaringan Aceh. Pada 8 Desember 2025, PLTMG Arun kembali menyuplai Gardu Induk hingga wilayah Bireuen, Takengon dan Samalanga. Namun, saat proses perluasan sinkronisasi menuju Sigli dan Banda Aceh terjadi hambatan teknis sehingga penyaluran listrik terpaksa dihentikan sementara.
     
    Dalam proses pemulihan, PLN harus mengerahkan upaya luar biasa, termasuk mengangkut material berat melalui jalur udara karena akses darat terputus.
     
    “Material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu persatu, satu persatu,” tambahnya.
     
    Namun demikian Darmawan menegaskan, pihaknya berkomitmen melakukan percepatan pemulihan di tengah tantangan berat di lapangan. PLN memastikan proses sinkronisasi terus diupayakan secara bertahap dengan pengamanan sistem yang lebih ketat agar tidak menimbulkan gangguan lanjutan.
     

     
    PLN juga telah berhasil menyalakan kembali empat kabupaten yang sebelumnya sempat gelap total, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Namun, masih terdapat desa-desa dan jaringan tegangan rendah yang membutuhkan waktu lanjutan untuk dipulihkan. 
     
    Selain itu, kendala juga terjadi pada jalur transmisi Langsa–Pangkalan Brandan, di mana lima tower mengalami roboh. Kondisi ini memutus sistem kelistrikan Aceh dengan Sistem Besar Sumatera dan meningkatkan risiko gangguan saat proses sinkronisasi.
     
    Hasil asesmen teknis menunjukkan, perbaikan lima tower tersebut membutuhkan waktu maksimal sepuluh hari agar sinkronisasi sistem Aceh dengan jalur backbone Sumatera dapat berjalan aman dan tuntas. Hingga saat ini, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan sekitar 40 MW. 
     
    Atas kondisi tersebut, Darmawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh.
     
    “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini,” kata Darmawan.
     
    Untuk mengurangi dampak pemadaman selama masa pemulihan, PLN terus menambah pasokan genset untuk kebutuhan darurat di fasilitas-fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, pusat pemerintahan, posko posko pengungsian dan infrastruktur telekomunikasi.
     
    Di sisi lain, PLN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, pemerintah daerah, TNI, Polri, BNPB, serta PUPR untuk membuka akses wilayah yang masih terisolasi, mempercepat perbaikan infrastruktur, serta mengantisipasi potensi longsor susulan melalui penyisiran menyeluruh di seluruh jalur terdampak.
     
    Darmawan juga menegaskan komitmen penuh PLN untuk menuntaskan pemulihan kelistrikan Aceh.
     
    “Kami terus berkomitmen mengerahkan seluruh pasukan kekuatan kami agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali.” pungkas Darmawan.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Peduli Korban Bencana Banjir, Jasa Marga Salurkan Bantuan Kemanusiaan

    Peduli Korban Bencana Banjir, Jasa Marga Salurkan Bantuan Kemanusiaan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan seluruh entitas di bawah Holding Jasa Marga terus bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah di tanah air yakni Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara khususnya Medan. Langkah ini merupakan respons perusahaan yang terkoordinasi untuk meringankan dampak bencana dan mendukung percepatan pemulihan masyarakat terdampak.

    Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono menyampaikan keprihatinan dan empati mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat terdampak bencana serta menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung penanganan darurat. “Kami melakukan langkah cepat dengan terus bergerak membawa bantuan melalui darat untuk memastikan akses terhadap kebutuhan dasar terpenuhi melalui penyaluran bantuan terkoordinasi bersama mitra dan Pemerintah Daerah. Jasa Marga terus memprioritaskan keselamatan, distribusi logistik yang efektif, dan pemulihan akses masyarakat, sebagai inisiatif dalam percepatan penanganan bencana,” tegas Rivan.

    Penyerahan Bantuan untuk Aceh

    Jasa Marga Group menyerahkan bantuan melalui jalur darat kepada masyarakat terdampak bencana alam yang ada di Provinsi Aceh. Bantuan tersebut diserahkan secara langsung ke Posko Terpadu Penanganan Bencana Kabupaten Aceh Tamiang pada Senin (8/12). Adapun jenis bantuan yang disalurkan yaitu sembako, alat perlengkapan bayi dan wanita, serta bantuan persediaan air minum yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat terdampak.

    Mengingat kondisi parah yang terjadi akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Jasa Marga juga menyiagakan tim Jasa Marga Peduli sebanyak 12 orang serta kendaraan derek besar untuk membantu mengevakuasi kendaraan terdampak bencana banjir yang terbalik dan tertimbun lumpur yang berpotensi menghambat kelancaran lalu lintas di jalur nasional Medan-Banda Aceh di Aceh Tamiang.

    Penyaluran Bantuan di Medan

    Sebelum bergerak ke wilayah Aceh, Jasa Marga Group terlebih dahulu telah menyalurkan bantuan di beberapa daerah di Medan. Pada tahap pertama dan lanjutan, penyaluran bantuan telah dilaksanakan pada Jumat (28/11) dan Sabtu (29/11) oleh tim Representative Office 1 Regional Jasamarga Nusantara Tollroad (JNT). Penyerahan diterima langsung oleh Petugas Posko Darurat Bencana Provinsi Sumatra Utara, Yudi Sio Pratama Daulay.

    Pada tahap awal, bantuan yang disalurkan berupa paket sembako dan makanan siap saji yang segera dapat dimanfaatkan oleh keluarga terdampak. Sebagai tindak lanjut, Jasa Marga juga menyalurkan paket makanan bayi, perlengkapan tidur, paket alat pelindung diri, dan pasokan air minum untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak dan mendukung proses pemulihan.

    Di tahap kedua, Jasa Marga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga menyalurkan paket bantuan, pada Selasa (2/12) berupa perlengkapan tidur, alat masak, makanan siap saji dan pasokan air minum untuk korban bencana banjir dan longsor di Sumatera.

    Bantuan kemanusiaan tahap selanjutnya kembali disalurkan oleh Jasa Marga kepada masyarakat terdampak di Sumatra Utara, pada Senin (8/12) berupa perlengkapan sembako, alat perlengkapan bayi dan wanita, makanan cepat saji, serta pasokan kebutuhan air minum yang merupakan kebutuhan mendesak dalam keperluan sehari-hari.

    Tidak hanya menyalurkan bantuan, Jasa Marga juga mengirimkan Tim Jasamarga Penggiat Alam (Jasmapala) dengan membawa 4 personil Tim Rescue untuk turun langsung ke lapangan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dengan melakukan pembersihan fasilitas umum dan lingkungan.

    Dalam pelaksanaannya, Jasa Marga menjalankan koordinasi lintas stakeholder termasuk Pemerintah Daerah, BPBD, dan mitra untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran dan mendukung fase pemulihan secara efektif. Selain itu, sebagai pengelola infrastruktur jalan tol nasional, Jasa Marga melakukan optimalisasi operasional jaringan jalan tol untuk memperlancar distribusi logistik, mendukung mobilisasi akses bantuan darurat, dan menjaga kelancaran pergerakan masyarakat selama masa penanganan bencana.

    Ke depan, Jasa Marga akan terus memantau situasi bersama otoritas setempat dan menyiagakan sumber daya operasional serta bantuan tambahan sesuai kebutuhan lapangan. Perusahaan berkomitmen hadir secara berkelanjutan untuk memberikan kontribusi positif terutama bagi masyarakat yang terdampak bencana.

  • Izin Ditolak Mualem, Bupati Aceh Selatan Tetap Pergi Umrah saat Bencana

    Izin Ditolak Mualem, Bupati Aceh Selatan Tetap Pergi Umrah saat Bencana

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyatakan Bupati Aceh Selatan, Mirwan diberhentikan karena pergi umrah tanpa izin saat bencana.

    Hal itu disampaikan oleh Tito saat konferensi pers di Gedung A Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Selasa (9/12/2025). Tito menceritakan, pada 22 November 2025 mulanya Mirwan mengajukan permohonan izin ke Pemerintah Provinsi untuk pergi ke luar negeri yang nantinya diproses oleh Kemendagri.

    Namun, tidak berselang lama bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mengakibatkan dampak yang cukup besar. Hingga akhirnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menetapkan status tanggap darurat

    “Pak Muzakir Manaf menolak dan kemudian menyatakan tidak dapat diproses lebih lanjut karena situasi dalam keadaan bencana,” kata Tito.

    Tito mengatakan bahwa Mirwan sempat ke Jakarta lalu kembali ke Banda Aceh untuk membantu masyarakat yang terdampak. Namun pada tanggal 2 Desember 2025, dia berangkat umrah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh

    Tito kemudian menelepon Mirwan setelah pemberitaan umrah tersebar di media sosial. Tito lantas meminta Mirwan segera kembali ke Tanah Air. Tito menanyakan kepada Mirwan bahwa ‘apakah sudah mendapatkan izin?’ namun Mirwan hanya mengatakan pernah mengajukan izin.

    “Kalau dari Kemendagri enggak ada izin sama sekali karena memang belum nyampe ke Kemendagri sudah ditolak oleh Gubernur Pak Muzaki Manaf,” jelas Tito.

    Menurut Tito, alasan Mirwan tetap kekeh umrah adalah ingin menuntaskan nazar. Akan tetapi, hal itu tidak bisa dibenarkan di tengah bencana yang memakan banyak korban jiwa.

    Tito menuturkan bahwa dirinya diinstruksikan oleh Presiden Prabowo mencopot Mirwan. Namun, Tito menjelaskan tetap merujuk pada Undang-Undang, yakni pemberhentian sementara selama 3 bulan.

    Mantan Kapolri itu telah mengeluarkan surat edaran agar seluruh kepala daerah tidak bepergian ke luar negeri, khususnya bagi kepala daerah yang wilayahnya terdampak bencana hidrometeorologi.

    “Saya juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk agar kepala daerah tidak meninggalkan tempat dan tidak ke luar negeri sampai tanggal 15 Januari 2026,” jelasnya.

    Adapun Tito telah meneken Surat Keputusan untuk menunjuk Wakil Bupati Aceh Selatan sebagai Plt. Bupati Aceh Selatan hingga masa pemberhentian sementara selesai.