kab/kota: Balekambang

  • Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Malang (beritajatim.com) – Cuaca ekstrim kembali menerjang Kabupaten Malang. Akibatnya, jembatan menuju Pura Luhur Amertha Jati di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang rusak diterjang gelombang tinggi.

    Sementara di Pantai Ngliyep juga dikabarkan satu gazebo mengalami kerusakan.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Jasa Yasa selaku pengelola pantai milik Pemkab Malang, Raden Djoni Sudjatmoko mengatakan, saat ini cuaca kembali normal dan tim langsung melakukan perbaikan-perbaikan.

    “Kerusakan hanya terjadi pada lantai jembatan, tidak sampai pada struktur jembatan. Sehingga hari ini kami langsung mulai perbaikan,” kata Djoni, Sabtu (16/3/2024).

    Djoni menjelaskan, untuk jembatan Balekambang terpaksa ditutup. Namun demikian, tidak berpengaruh terhadap suasana pantai. Katanya, pantai Balekambang hingga saat ini tetap dibuka untuk wisatawan yang hendak berlibur di Balekambang.

    “Hanya akses menuju Pura saja yang ditutup,” ujarnya.

    Saat disinggung apakah air laut juga sampai menerjang kios-kios yang ada di sekitaran Balekambang, Djoni mengatakan tidak. Air laut yang sedang pasang dengan ketinggian yang tidak seperti biasanya, hanya menyentuh di bibir pantai saja.

    “Airnya nggak ada yang sampai kios hanya sampai menyentuh bibir jalan,” katanya.

    “Jadi yang sedikit ada kerusakan cuman lantai jembatan, dan langsung mulai kami perbaiki hari ini. Struktur jembatan aman nggak ada kerusakan,” lanjutnya.

    Djoni menambahkan, untuk fasilitas pantai tidak ada kerusakan yang serius di sana walaupun ada satu pohon yang tumbang. Pohon tumbang itupun bukan karena air laut, tapi karena hempasan angin yang sangat kencang.

    Tak hanya di Balekambang, di pantai Ngliyep juga tak luput dari amukan angin. Akibatnya, satu gazebo di sana alami kerusakan.

    Kata Djoni, dua pantai milik Pemkab Malang itu sudah diperbaiki dan kembali normal. Kemudian tetap dibuka bagi masyarakat umum yang hendak berlibur ke area pantai tersebut. (yog/ted)

  • 7 Pantai di Malang Selatan Diterjang Banjir ROB

    7 Pantai di Malang Selatan Diterjang Banjir ROB

    Malang (beritajatim.com) –  Cuaca ekstrem terjadi belakangan ini menyebabkan sejumlah pantai di wilayah Malang Selatan diterjang banjir rob dan gelombang tinggi.

    Akibat banjir rob tersebut, aktivitas beberapa nelayan dan wisata sempat terganggu. Seperti banjir rob yang terjadi di Pantai Sendang Biru Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), dan Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, ketinggian gelombang mencapai 12 meter dari bibir pantai.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi mengatakan, banjir rob dan gelombang air laut naik sampai dengan daratan di kawasan pesisir pantai di wilayah Selatan Kabupaten Malang terjadi sekitar pukul 14.30.

    “Air laut naik sampai daratan di beberapa pesisir pantai yang ada wilayah selatan Kabupaten Malang,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Kamis (14/3/2024).

    Menurut Fuad, dalam peristiwa banjir rob tersebut terjadi di tujuh pantai yakni Pantai Ngliyep, Pantai Balekambang, Pantai Batu Bengkung, Pantai Ungapan, Pantai Tamban, Pantai Sendang Biru, dan Pantai Bajul Mati.

    “Kalau di Pantai Bajulmati itu air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan di sekitar Muara Kondang Anyar, yang mengakibatkan rusaknya pagar kayu pembatas lahan konservasi penyu dan beberapa bangunan gazebo,” tegasnya.

    Banjir Rob di Malang Selatan

    Menurut Fuad, di Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan itu, air laut naik sampai dengan daratan dan menggenangi sebagian lahan serta warung tempat wisata dengan ketinggian air hampir sebatas mata kaki, namun sekarang sudah surut.

    “Di pantai ungapan itu gelombang ombak masih tinggi hingga ke daratan dan sekarang angin cukup kencang, ada 1 warung yang terdampak,” terangnya.

    Untuk di Pantai Tamban, sambung Fuad, saat ini gelombang tinggi hingga ke daratan, begitu dengan Pantai Sendang Biru yang ombaknya masih tinggi hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagian selatan dan air sampai hingga loket.

    “Berbeda dengan di pantai Ngliyep, yang gelombang air laut naik sampai badan jalan di tempat wisata dan pasir panjang, namun tidak sampai naik ke pemukiman warga,” bebernya.

    Sementara di Pantai Balekambang, tambah Fuad, gelombang air laut naik sampai badan jalan di tempat wisata, dan mengakibatkan beberapa Spot foto rusak, serta gelombang air laut naik ke pertokoan warga.

    “Tidak ada dampak kerusakan yang fatal dalam kejadian banjir rob, namun hanya kerusakan dua gazebo dengan nilai kerugian material kurang lebih enam juta rupiah,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Polisi Amankan Prosesi Jalanidhipuja Jelang Nyepi di Balekambang

    Polisi Amankan Prosesi Jalanidhipuja Jelang Nyepi di Balekambang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang melakukan pengamanan pelaksanaan Upacara Jalanidhipuja di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (6/3/2024).

    Ritual larung sesaji ini menjadi bagian dari persiapan menyambut perayaan hari raya Nyepi tahun baru saka 1946/2024 bagi umat Hindu Dharma se-Malang Raya.

    Pengamanan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Bantur, AKP Sutadi, yang dikoordinir oleh personel gabungan dari Polsek Bantur, Polsek Donomulyo, Polsek Gedangan, Koramil 0818/12 Bantur, dan unsur pengamanan swakarsa.

    Kasubsipenmas Humas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara menyampaikan, pengamanan dilakukan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban selama pelaksanaan upacara. Pihaknya telah menyusun strategi pengamanan yang matang, melibatkan personel dari berbagai instansi keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

    “Pantai Balekambang selalu menjadi lokasi yang dipilih untuk Upacara Jalanidhipuja menjelang Hari Raya Nyepi setiap tahunnya. Kehadiran aparat kepolisian dan unsur TNI serta tim pengamanan swakarsa menjadi bentuk komitmen kita bersama untuk memberikan rasa aman kepada umat Hindu yang melaksanakan ibadahnya,” ungkap Ipda Dicka di Polres Malang, Rabu (6/3/2024).

    Dalam pengamanan tersebut, petugas melakukan penjagaan di berbagai titik strategis sepanjang pantai. Pemantauan ketat terhadap setiap pengunjung dan kendaraan yang memasuki area upacara dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan.

    Selain itu, petugas juga terlibat aktif dalam membantu pengaturan lalu lintas di sekitar Pantai Balekambang untuk memastikan kelancaran akses menuju lokasi upacara.

    “Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Semua langkah pencegahan diambil guna memastikan kegiatan ibadah berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” tambah AKP Sutadi.

    Upacara Jalanidhipuja sendiri merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju Hari Raya Nyepi, yang dirayakan oleh umat Hindu Dharma Se-Malang Raya. Ritual ini melibatkan penyelenggaraan pemujaan dan larung sesaji sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

    Dengan pengamanan ini, diharapkan kegiatan ibadah umat Hindu berlangsung dengan damai dan khidmat. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan perlindungan kepada seluruh warga, tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaan. (yog/ted)