kab/kota: Balekambang

  • Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT

    Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Jakarta, Minggu (6/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 07 Juli 2025 – 00:09 WIB

    Elshinta.com – Banjir yang terjadi di Jakarta semakin meluas hingga mencapai 53 Rukun Tetangga (RT) yang berada di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan setelah wilayah itu diguyur hujan

    “Kami mencatat saat ini genangan terjadi di 53 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, ada penambahan empat RT yang terendam banjir Jakarta Barat setelah hujan mengguyur daerah itu pada Minggu sore.

    Yohan mengatakan bahwa dengan adanya penambahan empat RT di Jakarta Barat, maka saat ini tercatat jumlah RT yang masih terendam banjir sebanyak 53 RT dengan perincian 19 RT di Jakarta Selatan, dan 30 RT di Jakarta Timur.

    Ia menjelaskan, untuk banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Timur disebabkan oleh hujan intensitas tinggi serta banjir kiriman dari Bogor, sehingga Kali Ciliwung meluap.

    “Sementara untuk di Jakarta Barat, banjir dikarenakan curah hujan tinggi,” ujarnya.

    Hujan intensitas tinggi di Jakarta Barat juga mengakibatkan empat ruas jalan terendam banjir dengan ketinggian 10-18 sentimeter (cm).

    Ke empat ruas jalan tersebut yaitu Jalan Perumahan Green Garden (MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian 15 cm; Jalan Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian 10 cm; Jalan Raya kembangan, Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat ketinggian 15 cm; dan Gang H Musanif, Kelurahan Kedaung Kali Angke, dengan ketinggian 18 cm.

    Yohan menambahkan, selain menambah luasan wilayah yang terendam banjir. Data per pukul 18.00 WIB juga menunjukkan adanya lima RT yang berada di tiga kelurahan dinyatakan surut.

    Berikut daftar 53 RT yang masih terdampak banjir

    Jakarta Barat terdapat 4 RT, yakni satu RT di Kelurahan Duri Kosambi dengan ketinggian air 30 cm, satu RT di Kelurahan Sukabumi Utara dengan ketinggian air 50 cm, dan dua RT di Kelurahan Sukabumi Selatan dengan ketinggian air 100 cm.

    Jakarta Selatan terdapat 19 RT, yakni satu RT di Kelurahan Tanjung Barat dengan ketinggian air mencapai 40 cm (curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung); dua RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian air 110 cm; 7 RT di Kelurahan Rawa Jati dengan ketinggian 50 cm-120 cm.

    Selanjutnya, 4 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 60 cm-100 cm; satu RT di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian 60 cm; dan 4 RT di Kelurahan Manggarai dengan ketinggian 55 cm-80 cm.

    Sementara itu, Jakarta Timur terdapat 30 RT yang terdiri dari 14 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian 180 cm-210 cm; 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian 155 cm.

    Kemudian, 3 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian 50 cm; 7 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian 270 cm; dan 2 RT di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian 190 cm.

    Sumber : Antara

  • Tinjau banjir di Cililitan, Munjirin: Tunggu “sheet pile” selesai

    Tinjau banjir di Cililitan, Munjirin: Tunggu “sheet pile” selesai

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin meninjau banjir di Kelurahan Cililitan sekaligus meminta warga untuk bersabar menunggu proyek pembangunan dinding turap (sheet pile) selesai.

    “Kita meninjau sekarang di Kelurahan Cililitan yang berbatasan dengan Kelurahan Cawang,” kata Munjirin usai meninjau lokasi banjir di Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, Minggu.

    Dia berharap masyarakat bersabar karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang memprogramkan untuk pembangunan “sheet pile” untuk mengatasi luapan Kali Ciliwung.

    Munjirin menyebutkan, jika proses pembebasan lahan tuntas dan proyek “sheet pile” selesai dibangun, maka banjir di sepanjang Kali Ciliwung diharapkan bisa tertangani dengan lebih baik.

    “Jadi air masuk memang karena belum selesai adanya ‘sheet pile’. Nanti kalau sudah diselesaikan pembebasan, kemudian dibangun ‘sheet pile’, mudah-mudahan sepanjang kali Ciliwung bisa selesai,” katanya.

    Dinding turap merupakan solusi efektif untuk mencegah banjir, terutama di area tepi sungai atau saluran air. “Semoga bisa selesai dalam kepemimpinan Pak Gubernur Pramono dan Pak Rano Karno,” katanya.

    “Sheet pile” berfungsi sebagai penahan tanah dan air, mencegah erosi serta menjaga aliran air tetap terkendali sehingga mengurangi risiko banjir.

    Terkait kondisi warga terdampak, kata Munjirin, pengungsi di wilayah Cililitan masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing dan belum dievakuasi ke tempat pengungsian.

    Di Kelurahan Cawang, sejumlah titik pengungsian sudah tersedia bagi warga terdampak.

    Adapun ketinggian air di wilayah tersebut bervariasi, mulai dari 30 hingga 40 centimeter (cm). Namun, kondisi air dikabarkan sudah mulai surut.

    “Kalau melihat di sini ada yang 30, ada yang 40 cm. Dan bahkan tadinya di lokasi kita berdiri mungkin sekitar 40 cm. Sekarang sudah surut, jadi perkiraan surutnya cepat, mudah-mudahan,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Munjirin juga memberikan bantuan untuk penyintas banjir berupa sembako seperti beras, mi instan (10 dus) dan telur 30 kilogram.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur meluas dan kini merendam 51 RT dengan ketinggian air tertinggi mencapai tiga meter di Kelurahan Cawang.

    Data yang ada ketinggian air yang merendam sejumlah RT di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) mulai dari 60 centimeter (cm) hingga 3 meter.

    Untuk daerah terparah yang terendam banjir berada di Jakarta Timur tepatnya di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air mencapai tiga meter.

    Sebanyak 33 RT di Jakarta Timur terdampak banjir, yakni:

    – Kelurahan Bidara Cina Jumlah: 14 RT Ketinggian: 180 hingga 200 cm

    – Kelurahan Kampung Melayu Jumlah: 4 RT Ketinggian: 175 cm

    – Kelurahan Balekambang Jumlah: 3 RT Ketinggian: 130 hingga 140 cm

    – Kelurahan Cawang. Jumlah: 7 RT Ketinggian: 200 hingga 300 cm

    – Kelurahan Cililitan Jumlah: 2 RT Ketinggian: 250 cm

    – Kelurahan Gedong Jumlah: 3 RT Ketinggian: 100 hingga 140 cm.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Rendam Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu, Puluhan Orang Mengungsi – Page 3

    Banjir Rendam Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu, Puluhan Orang Mengungsi – Page 3

    Berikut rincian wilayah terdampak:

    Jakarta Selatan (21 RT)

    – Kelurahan Tanjung Barat

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 30–130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pengadegan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 155 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawa Jati

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 100–200 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 105–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kebon Baru

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 90–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Manggarai

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 55 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (30 RT)

    – Kelurahan Bidara Cina

    • Jumlah: 14 RT

    • Ketinggian: 180–250 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 220 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang

    • Jumlah: 3 RT

    • Ketinggian: 130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 200–300 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 290 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

  • Wilayah Tergenang Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 51 RT, Ini Rinciannya – Page 3

    Wilayah Tergenang Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 51 RT, Ini Rinciannya – Page 3

    Berikut rincian wilayah terdampak:

    Jakarta Selatan (21 RT)

    – Kelurahan Tanjung Barat

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 30–130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pengadegan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 155 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawa Jati

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 100–200 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 105–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kebon Baru

    • Jumlah: 2 RT• Ketinggian: 90–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Manggarai

    • Jumlah: 4 RT• Ketinggian: 55 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (30 RT)

    – Kelurahan Bidara Cina

    • Jumlah: 14 RT

    • Ketinggian: 180–250 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 220 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang

    • Jumlah: 3 RT

    • Ketinggian: 130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 200–300 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 290 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

  • Banjir rendam 49 RT di Jaksel dan Jaktim

    Banjir rendam 49 RT di Jaksel dan Jaktim

    Ilustrasi – Petugas BPBD DKI saat mengevakuasi korban banjir di Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI

    Banjir rendam 49 RT di Jaksel dan Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 06 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Banjir merendam sebanyak 49 wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    “Hingga pukul 09.00 WIB banjir merendam 49 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.

    Menurut dia, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi Siaga 3 atau Waspada. Begitu juga adanya kenaikan Pos Depok menjadi Siaga 3 pada pukul 21.00 WIB dan beberapa pos pantau lainnya sehingga pada Ahad pukul 03.00 WIB menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD mencatat saat ini banjir terjadi di 49 wilayah RT yang berada di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Selatan terdapat 16 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Tanjung Barat    :   2 RT                        – Kelurahan Rawa Jati           :   6 RT                        – Pejaten Timur                       :   4 RT                        – Manggarai                             :  4 RT

    Semua diakibatkan dari meluapnya Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi. Ketinggian air yang melanda di sejumlah daerah di Jakarta Selatan mulai dari 90  centimeter (cm) mencapai 2,5 meter. Sementara untuk wilayah Jakarta Timur, terdapat di 33 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Bidara Cina di 14 RT dengan ketinggian 180 cm sampai 200 cm. Selanjutnya Kelurahan Kampung Melayu jumlah empat RT dengan ketinggian banjir mencapai 175 cm. Kelurahan Balekambang berada di tiga RT ketinggian 140 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang jumlah tujuh RT dengan ketinggian 300 cm.

    “Ada pula Kelurahan Cililitan yang terendam dua RT ketinggian air 250 cm. Kelurahan Gedong tiga RT ketinggian air 140 cm,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • 100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan Regional 4 Juni 2025

    100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com

    Wali Kota Solo
    ,
    Respati Ardi
    , mengungkapkan tantangan awal yang dihadapinya saat memimpin kota tersebut.
    Dalam acara Refleksi 100 Hari Kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang berlangsung di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (3/6/2025), Respati mengaku mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pemerintahan.
    Respati, yang sebelumnya merupakan pengusaha di sektor swasta, menyatakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam mensinkronkan kerja antar organisasi perangkat daerah (OPD).
    “Tantangan awal-awal menjabat, adaptasi dan tantangan mensinkronkan antar OPD, itu hambatan. Tapi teman-teman mau bergerak bersama dan bisa kita bareng-bareng betulin,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan program-program yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang efektif.
    “Yang sudah baik, program-program yang sudah baik akan kita teruskan, yang kurang baik ya, tentunya kita betulkan,” lanjutnya.

    Tiga program utama yang saat ini sudah berjalan adalah Posyandu Plus, Rumah Siap Kerja (RSK), dan UMKM Center.
    “Kami fokus pada program cipta lapangan kerja, UMKM Center, posyandu plus, dan kota semarak event. Kami terus membuat Solo nyaman untuk event organizer dan mempromosikan pembuatan event di Solo,” jelasnya.
    Untuk menjaga keseimbangan antara beban kerja dan kesehatan mentalnya sebagai Wali Kota, Respati mengaku menyisihkan waktu berkualitas bersama istrinya.
    Ia melakukannya dengan berkeliling dan mencicipi kuliner di Kota Solo.
    “Kalau masalah jet lag, saya itu sebulan awal lalu berikutnya setiap malam minggu sekali saya ada metode sama istri saya, untuk menjaga kewarasan. Bersama istri naik motor (keliling Solo) berdua keluar lewat pintu belakang (rumah dinas),” katanya.
    Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Respati Ardi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya demi kesejahteraan masyarakat Solo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serba-serbi Buah Bersisik yang Jadi Maskot Jakarta

    Serba-serbi Buah Bersisik yang Jadi Maskot Jakarta

    Jakarta

    Buah Salak Condet ditetapkan sebagai maskot Jakarta. Di Agrowisata Cagar Buah Condet, pengunjung yang datang boleh melihat bahkan mencicipi langsung buah tersebut.

    Agrowisata Cagar Buah Condet terletak di Jalan Kayu Manis No. 37, RT 7/RW 5, Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (30/5/2025). Saat detikcom berkunjung dan tiba di pintu masuk, ada sebuah papan bertuliskan Agrowisata Cagar Buah Condet, di baliknya ada jalan menurun menuju kebun salak dan duku.

    Lahan 3,5 hektar itu dipadati oleh pohon salak dan duku. Untuk menyusuri kebun, pengunjung dapat berjalan menggunakan jalan yang telah disediakan.

    Rasa Buah: Manis Bercampur Kecut

    detikcom menemui Koordinator Cagar Buah Condet Safrudin. Dia menggunakan stelan hitam-hitam lengkap dengan sepatu boot dan arit di tangannya.

    Pria bernama Safrudin itu kemudian menawarkan untuk melihat sekitar sambil mencari salak yang sudah ranum. Dia pun memetik beberapa salak dan menunjukkannya.

    Rasanya manis bercampur kecut dan sepet. Buahnya tebal, berbeda dengan salak lain yang lebih lebih tipis bagian dagingnya.

    Agrowisata Cagar Buah Condet (Foto: Taufiq/detik)

    Safrudin mengatakan, pengunjung diperbolehkan untuk sekadar mencicipi satu dua buah salak di tempat. Namun, salak itu biasanya dipanen lalu hasilnya disetor ke Pemprov DKI Jakarta.

    Di Cagar Buah Condet terdapat rumah bibit. Di dalamnya ada bibit-bibit salak hingga duku untuk mempertahankan eksistensi Salak Condet.

    Kebun Diurus 4 Orang

    Safrudin menceritakan, kebun itu diurus oleh empat orang. Dua orang diantaranya sebagai tenaga teknis, dua lainnya sebagai keamanan.

    Mereka yang setiap hari setia merawat Salak Condet meski kini banyak tantangan. Saat detikcom ke lokasi, Jumat (30/5/2025), ada yang sedang mengurus pembibitan di rumah bibit, ada juga yang baru selesai membersihkan daun-daun yang berguguran.

    “Di sini ada 4 orang, yang garap teknis 2 sama keamanan 2. Kalau saya koordinator juga bagian teknis,” kata Safrudin.

    Agrowisata Cagar Buah Condet (Foto: Taufiq/detik)

    Di bawah rimbunnya pohon salak, Safrudin dan rekan-rekannya terus bekerja dalam diam. Tak banyak yang tahu mereka ada, tapi mereka tahu betul, bila tak ada yang menjaga, maskot Jakarta itu bisa benar-benar tinggal nama.

    “Iya misi utamanya melestarikan. Dulu kan orang Jakarta nanya, maskot DKI mana. Lah kan ada 2, elang sama salak. Karena elangnya punah tinggal salaknya. Nah gimana biar salaknya nggak punah, diambil alih Pemda buat dilestarikan,” jelas dia.

    Baca berita di halaman selanjutnya.

    Buah Dijual di Depan Gerbang Kebun

    Penjualan Salak Condet tidak semasif Salak Pondoh atau Salak Bali. Salak Condet terakhir kali panen tidak mencapai angka 1 ton. Karena jumlah yang kecil itu, buah dijual di depan gerbang masuk kawasawan agrowisatanya.

    “Kalau sekarang-sekarang ini nggak bisa ke mana-mana, kita pasarin di depan aja di gerbang. Kalau kita jual di depan, orang tahu Salak Condet pasti mau pada mampir,” kata Safrudin.

    Safrudin bercerita, masa kejayaan Salak Condet sudah berlalu sejak tahun 1980-an. Padahal sejak saat itu, Salak Condet bisa dijual di banyak daerah Jakarta.

    “Nggak, kalau pasar buah karena jumlahnya kita kurang di sini. Dulu mah beda, waktu dulu mah banyak salaknya bisa dipasarin,” jelas dia.

    Safrudin menyebut banyak kendala yang membuat produktivitas Salak Condet tidak masif. Selain lahan yang terbatas, salak yang ditanam di lahan 3,5 hektar itu kerap dipetik warga sekitar tanpa izin.

    “Warga mampir sini bawa keresek gede ngambil. Kita udah ngelarang juga tetap aja diambil. Kalau nyicip satu apa dua gak masalah,” katanya.

    Selain itu, sarana dan prasaran kawasan Cagar Buah Condet perlu diperbaiki. Misalnya, pagar jebol jadi jalan buat orang-orang berniat memetik salak dalam jumlah banyak.

    Safrudin berharap Salak Condet bisa kembali ke masa jaya. Dia mengaku akan sangat senang bila hal itu terjadi.

    Namun, menurutnya hal tersebut bisa terwujud dengan kerjasama dari banyak pihak. Dia berharap Pemprov DKI dapat turun tangan memikirkan solusinya.

    “Ya kita mah pekerja nggak ngatur. Kita mah ngikut Pemdanya aja. Tugas kita saat ini bagaimana merawat salak ini berbuah,” imbuh dia.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Libur Panjang, Polisi Pasang Imbauan di Jalur Wisata Malang Selatan

    Libur Panjang, Polisi Pasang Imbauan di Jalur Wisata Malang Selatan

    Malang (beritajatim.com) – Jajaran Polres Malang, Polda Jawa Timur, mulai meningkatkan kesiapsiagaan di jalur-jalur menuju destinasi wisata, khususnya kawasan pantai di Malang Selatan. Kesiapan menyambut libur panjang peringatan Kenaikan Isa Almasih pada Kamis (29/5/2025).

    Langkah antisipasi dilakukan Polsek Bantur dengan memasang banner himbauan keselamatan lalu lintas di sejumlah titik strategis. Pemasangan dilakukan pada Rabu (28/5/2025) malam ini sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran arus kendaraan dan mengurangi risiko kemacetan saat akhir pekan panjang.

    “Banner himbauan kami pasang di titik-titik yang dinilai rawan padat saat liburan, terutama karena ada pelebaran jalan dari Gondanglegi menuju Jalur Lintas Selatan,” ujar Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).

    Adapun lokasi pemasangan banner meliputi Simpang Tiga Makam Desa Bantur. Kemudian Simpang Tiga Pasar Bledokan. Simpang Tiga Pasar Sumberkawok, Desa Bandungrejo. Hingga Simpang Empat Balekambang atau Jalur Lintas Selatan (JLS).

    Jajaran Polres Malang, Polda Jawa Timur, mulai meningkatkan kesiapsiagaan di jalur-jalur menuju destinasi wisata, khususnya kawasan pantai di Malang Selatan.

    AKP Bambang menambahkan, pemasangan ini bukan hanya sebagai penunjuk arah, tapi juga sebagai bentuk edukasi bagi pengendara agar lebih waspada saat melintas di jalur alternatif.

    “Kami imbau para pengguna jalan untuk berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan tidak memaksakan perjalanan jika kondisi tidak memungkinkan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami,” tegasnya.

    Polres Malang juga menurunkan personel di titik-titik rawan kepadatan guna melakukan pengaturan dan pengawasan arus kendaraan. Petugas dari satuan lalu lintas hingga seluruh Polsek jajaran disiagakan selama masa libur panjang.

    Peningkatan arus lalu lintas di kawasan Malang Selatan, terutama menuju objek wisata pantai seperti Balekambang dan Sendang Biru, menjadi perhatian utama jajaran kepolisian mengingat potensi lonjakan wisatawan yang cukup tinggi.

    “Langkah ini menjadi bagian dari operasi preventif guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur nasional, sekaligus mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Malang,” pungkasnya. (yog/but)

  • Satpol PP Jaktim amankan ribuan butir obat keras ilegal

    Satpol PP Jaktim amankan ribuan butir obat keras ilegal

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur melakukan penertiban Obat Obat Tertentu (OTT) di wilayah Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025). ANTARA/HO-Satpol PP Jakarta Timur.

    Satpol PP Jaktim amankan ribuan butir obat keras ilegal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 14:01 WIB

    Elshinta.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur mengamankan ribuan butir obat keras ilegal yang dijual tanpa izin di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati.

    “Selama melaksanakan penertiban obat obat tertentu (OOT) di wilayah Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, kami amankan sebanyak 1.112 butir obat,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Obat yang diamankan dalam penertiban yang dilaksanakan Selasa (27/5) itu, antara lain Tramadol 600 butir, Excimer 228 butir, Trihexyphenidyl 87 butir, Clonazepam 20 butir, Prohiper sembilan butir, Aprazolam 149 butir, Diazepam 11 butir, Dumolid satu butir, Lorazepam dua butir, dan Estazolam lima butir.

    “Sebanyak 1.112 butir obat yang menjadi hasil penertiban diamankan di kelurahan dan menunggu pemiliknya. Nanti akan dimusnahkan,” ujar Budhy.

    Pener tiban dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan dan surat tugas Kasatpol PP Provinsi DKI Jakarta No e-0024 Tahun 2025 tentang pelaksanaan penertiban Obat-Obat Tertentu (OOT) di Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

    Selama penertiban melibatkan sekitar 20 personel mulai dari lurah, RT, dan RW setempat, serta anggota Satpol PP, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan lain-lain.

    Penertiban akan terus dilakukan secara rutin dan masif, serta bersifat acak (random) agar tidak mudah terdeteksi oleh penjual obat-obatan ilegal.

    Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mengamankan ribuan butir obat keras ilegal yang dijual tanpa izin di sejumlah wilayah selama penertiban dilakukan sejak Senin (5/5).

    “Hasil operasi yang digelar sejak awal pekan ini berhasil mengamankan sedikitnya 1.766 butir obat keras. Kami menindak penjual, baik perorangan maupun toko obat yang tidak dapat menunjukkan izin usaha,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (10/5).

    Satriadi mengimbau agar masyarakat tidak membeli atau mengonsumsi obat tanpa resep dokter, terutama obat-obatan keras seperti Tramadol dan Hexymer.

    Tak hanya itu, masyarakat diminta melaporkan aktivitas penjualan obat ilegal kepada pihak berwenang bila menemukan indikasi di lingkungan sekitar.

    Sumber : Antara

  • Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif – Halaman all

    Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO  – Kota Surakarta kembali memukau publik dengan penyelenggaraan Festival Solo Menari 2025 yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Tari Dunia.

    Festival yang mengangkat tema “Daun Menari” ini selain merayakan keindahan seni tari, namun juga membawa pesan kuat tentang pelestarian alam, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekonomi kreatif dan diikuti lebih dari 2.000 penari.

    Mereka tampil di berbagai titik di Kota Solo, dengan panggung utama berlokasi di Balai Kota Surakarta melibatkan 60 kelompok tari dari berbagai kota di Indonesia.

    Kegiatan ini juga menyuguhkan kegiatan edukatif seperti Jelajah Daun, berbagai workshop kreatif, sarasehan seni, dan pasar festival UMKM.

    Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Solo Menari bukan hanya perayaan estetika tari, tetapi juga refleksi mendalam akan pentingnya menjaga kelestarian alam melalui seni.

    “Tema ‘Daun Menari’ merupakan refleksi tentang hubungan antara alam dan seni. Melalui gerak tari yang penuh makna, kita diingatkan untuk menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang,” ungkap Astrid Widayani.

    Astrid menekankan, kegiatan ini menjadi ajang pengembangan kreativitas masyarakat sekaligus media promosi pariwisata Kota Solo. Ia juga menyoroti peran seni tari sebagai kekuatan dalam ekonomi kreatif.

    Menurut dia, seni tari bukan sekadar ekspresi budaya, tetapi juga model sosial yang mampu mendongkrak sektor ekonomi kreatif. “Ini adalah tanggung jawab kita sebagai Kota Kreatif UNESCO di bidang seni dan kerajinan untuk terus melestarikan budaya serta menjadikannya daya tarik wisata nasional dan internasional,” kata Astrid.

    Festival ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Agustin Peranginangin, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur yang hadir mewakili Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan kebanggaannya karena Solo Menari kembali masuk dalam 110 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, untuk ketiga kalinya berturut-turut.

    “Solo Menari membuktikan diri sebagai event budaya yang berkualitas dan konsisten. Ini berkat kolaborasi pentahelix antara komunitas, pelaku seni, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Agustin.

    Ia juga menyampaikan bahwa event seperti ini menjadi bagian penting dalam pencapaian target nasional pariwisata tahun 2025, yakni 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,6 persen terhadap PDB.

    “Tarian bukan hanya ekspresi seni. Ia adalah media untuk membangun karakter bangsa, memperkuat persatuan, dan menjadikan budaya sebagai motor penggerak pembangunan pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya.

    Dengan melibatkan pelaku seni dari berbagai daerah dan latar belakang, Solo Menari 2025 berhasil menampilkan keragaman budaya Indonesia sebagai kekuatan yang luar biasa.

    Sebagai bagian dari kalender tahunan yang selalu dinanti, Solo Menari 2025 kembali membuktikan bahwa Kota Surakarta bukan hanya panggung seni tradisi, tetapi juga ruang tumbuhnya inovasi dan ekonomi kreatif yang mendunia.

    Rangkaian Acara

    Rangkaian acara Solo Menari 2025 kali ini dimulai dengan “Jelajah Daun” yang digelar di Taman Balekambang Solo.

    Jelajah Daun adalah sebuah petualangan botani yang mengajak para peserta untuk mengenal potensi tumbuhan dari berbagai perspektif, seperti kreativitas, kesehatan, dan kuliner. Acara ini memadukan pengetahuan, sains, budaya, dan gaya hidup.

    Peserta diajak untuk mengikuti berbagai workshop yang menarik, seperti “Inside Flow Gold Teacher” dengan Dian Oetrip, workshop tari “Solah Bowo”, serta workshop menggambar dan bercerita dengan media tulang daun.

    Ada juga workshop “Tegalland” yang berfokus pada pembuatan ramuan daun herbal, serta workshop “Zjumbuh” yang mengajarkan cara membuat dupa aroma terapi. Selain itu, peserta dapat mengikuti workshop Ecoprint dan “Kreasi Janur” bersama Sigit Paripurno.

    Acara ditutup dengan jamuan daun, yang menawarkan makanan dan minuman vegan yang sehat. 

    Menjelang siang, acara dilanjutkan di Pendhapi Gede, Bali Kota Solo dengan menggelar Sarasehan Film dan Tari. Tema yang diangkat dalam sarasehan ini adalah “Film sebagai Media Alternatif Ruang Presentasi Seni Pertunjukan Tari”.

    Acara ini menghadirkan beberapa pemateri, antara lain Hari Suryanto, M. Raudy Gathmyr, Muhammad Farid, Arda Muhlisiun, dan Danu Murti.

    Memasuki agenda utama dari rangkaian kegiatan Solo Menari 2025, berlokasi di Koridor Ngarsopuro Mangkunegaran acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani sekaligus menyatakan bahwa event Solo Menari 2025 secara resmi dibuka.

    Selanjutnya Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Paranginangin menyampaikan sambutan serta penyerahan Piagam KEN (Karisma Event Nusantara) kepada pemerintah kota solo sebagai penyelenggara kegiatan. 

    Acara dilanjutkan dengan pagelaran tari massal yang melibatkan 500 penari dari berbagai sanggar, komunitas, dan masyarakat umum di Solo dan seluruh Nusantara. 

    Puncak acara Solo Menari 2025 dipusatkan di area Balai Kota Solo, diikuti sekitar 60 group tari menampilkan, para penari pertunjukkan tarian estetik yang memadukan kekayaan tradisi dengan nilai-nilai ekologi.

    Malam puncak juga dimeriahkan dengan special performance penyanyi Keroncong kelahiran Solo, Sruti Respati yang berkolaborasi dengan para penari. 

    Tumbuhkan Ekonomi Kreatif 

    Solo Menari 2025 masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Gebyar Solo Menari diharapkan memberikan dampak ekonomi positif terutama bagi pelaku UMKM local serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Solo. 

    Sambil menikmati pertunjukan, pengunjung juga bisa menjelajahi Pasar Festival yang ada di halaman Balai Kota Solo. Di sini, komunitas crafting, fesyen, artisan, serta UMKM akan memamerkan produk-produk kreatif mereka.

    Di pasar Festival ini, pengunjung dapat membeli cenderamata atau sekedar menikmati karya-karya unik yang ditawarkan sambil menunggu pertunjukan atau acara berikutnya.

    “Sebagaimana kita ketahui, sektor ekonomi kreatif mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian daerah. Karena itu, mari kita terus mengelola dan mengembangkan kreatifitas seni tari sebagai bagian kekuatan ekonomi kreatif kita,” ujar Wakil Walikota Solo. 

    Direktur Program Solo Menari 2025 Heru Mataya menyatakan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Solo Menari 2025. 

    “Kami sangat bangga, tahun ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi seni, tapi juga ruang refleksi akan peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam. Tema Daun Menari benar-benar hidup dalam tiap gerakan para penari,” ujarnya. 

    Dengan keberhasilannya tahun ini, Solo Menari semakin menegaskan diri sebagai salah satu festival budaya unggulan di Indonesia yang tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih selaras dengan alam. (tribunnews/fin)