kab/kota: Balekambang

  • Solo Gelar CFN di Banyak Lokasi demi Pecah Keramaian Malam Tahun Baru 2026
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Desember 2025

    Solo Gelar CFN di Banyak Lokasi demi Pecah Keramaian Malam Tahun Baru 2026 Regional 8 Desember 2025

    Solo Gelar CFN di Banyak Lokasi demi Pecah Keramaian Malam Tahun Baru 2026
    Tim Redaksi

    SOLO, KOMPAS.com
    – Pemkot Solo menyiapkan sejumlah titik hiburan untuk menyabut tahun baru 2026. 
    Car free night
    (
    CFN
    ) juga akan digelar di beberapa lokasi untuk memecah keramaian.
    Saat pergantian tahun nanti, Pemkot akan menutup sepanjang Jalan Slamet Riyadi dari Simpang 4 Gendengan hingga Kawasan Jalan Jenderal Sudirman pada 31 Desember 2025.
    Wali Kota
    Solo
    , Respati Ardi, mengatakan alasan membagi tempat CFN adalah untuk memberikan pilihan warga sekaligus keramaian tidak terpusat di satu lokasi.
    Adapun venue
    hiburan
    ini di antaranya disiapkan di Taman Balekambang, Balai Kota, depan RS Kasih Ibu, dan Kawasan Ngarsopuro.
    “Masyarakat diberikan pilihan banyak untuk acara CFN. Di Balekambang ada, di Balai Kota ada, di Ngarsopuro ada, di depan Kasih Ibu ada. Jadi intinya beranekaragam supaya tidak terpusat di salah satu titik keramaian,” kata Respati di Balai Kota Solo, Senin (8/12/2025).
    Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat saat Natal dan
    Tahun Baru
    , Respati mengatakan, petugas keamanan dari TNI/Polri, Dishub, dan Satpol PP akan diterjunkan ke lokasi destinasi wisata dan tempat ibadah.
    “Rakor tadi di provinsi TNI/Polri, kejaksaan, intelijen, dan penambahan dari Pemkot Dishub, Satpol PP hingga Linmas akan bertugas memastikan warganya beribadah dengan baik, dan wisatawan berwisata dengan aman,” ungkap Respati.
    Sebelumnya, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Gembong Hadi Wibowo, mengatakan ada 10 titik hiburan disiapkan untuk memeriahkan malam pergantian tahun sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jenderal Sudirman.
    Kemudian satu titik hiburan disiapkan di Kawasan Taman Balekambang.
    “Di sepanjang Jalan Slamet Riyadi sampai Jenderal Sudirman itu nanti ada 10 titik (hiburan). Tambah satu lagi di Taman Balekambang,” kata Gembong dihubungi
    Kompas.com
    melalui telepon, Selasa (2/12/2025).
    Menurut dia, event rutin tahunan untuk memeriahkan malam pergantian tahun ini tidak ada perbedaan dengan gelaran tahun sebelumnya.
    Gembong mengatakan, setiap venue yang disiapkan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan Jenderal Sudirman akan diisi hiburan dari masyarakat.
    “Di antaranya ada perkusi, keroncong, kesenian rakyat, dan musik,” ujar dia.
    Puncak malam pergantian tahun akan dimeriahkan dengan
    penyalaan kembang api
    di depan Pendapi Gede Balai Kota dan Taman Balekambang.
    “Kami merencanakan Pak Wali akan menyaksikan di Balai Kota. Ikut menyaksikan penyalaan kembang api,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan warga di wilayah tersebut.

    “Layanan ini dilakukan dengan sistem jemput bola untuk memudahkan masyarakat memperoleh layanan vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) peliharaan secara gratis,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) KPKP Kecamatan Kramat Jati, Norman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Sebanyak 37 HPR mendapatkan layanan vaksinasi rabies gratis di aula Kantor Sekretariat RW 04, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.

    “Total ada 37 HPR yang divaksin, seluruhnya adalah kucing milik warga RW 04, Kelurahan Balekambang,” ujar Norman.

    Norman menjelaskan, layanan vaksinasi ini bertujuan menekan penyebaran penyakit rabies, terutama pada kucing yang banyak dipelihara masyarakat.

    Layanan vaksinasi ini gratis untuk warga Jakarta. “Kami mengimbau warga yang belum mengetahui jadwal vaksinasi dapat memantau melalui akun Instagram @sudinkpkp.jaktim, khusus bagi warga yang ber-KTP DKI dan sesuai domisilinya,” katanya.

    Layanan jemput bola vaksinasi rabies ini melibatkan empat petugas kesehatan hewan, dibantu unsur kelurahan, kecamatan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), RT, RW, Bhabinkamtibmas serta kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

    Kegiatan vaksinasi rabies gratis yang diselenggarakan Satpel KPKP Kecamatan Kramat Jati ini mendapat sambutan positif dari warga.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin dengan lokasi yang berpindah-pindah agar semakin banyak hewan peliharaan yang terjangkau vaksin rabies,” kata Lurah Balekambang, Herman Triono.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur menggencarkan layanan jemput bola vaksinasi rabies gratis bagi HPR peliharaan warga.

    “Layanan vaksinasi lebih banyak dilakukan dengan sistem jemput bola, secara gratis bagi warga yang punya peliharaan hewan penular rabies di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/10).

    Taufik menyebutkan, vaksinasi itu sangat penting untuk mencegah penyakit rabies yang dapat menjangkiti hewan maupun manusia.

    Karena itu, dia mengajak seluruh warga pemilik HPR agar membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola yang diadakan secara berkala, khususnya di lingkungan permukiman.

    Sudin KPKP Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor HPR sepanjang 2025.

    Sepanjang 2024, Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor HPR yang merupakan hewan peliharaan warga.

    Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri dari 2.363 ekor anjing, 12.126 ekor kucing, 104 ekor kera dan 52 ekor musang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers dalam Pemerintahannya 

    Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers dalam Pemerintahannya 

    Liputan6.com, Surakarta – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran pers dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menilai, keberadaan media bukan hanya sebagai penyampai informasi dan edukasi bagi publik, tetapi juga berfungsi sebagai mitra kritis yang memberi saran dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

    “Insan pers kami gandeng untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, serta kritik konstruktif,” ujar Luthfi saat menghadiri Malam Silaturasa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Taman Balekambang, Kota Surakarta, Sabtu (4/10/2025) malam.

    Pemerintahan Kolaboratif Gandeng Insan Pers 

    Luthfi menuturkan, sejak awal ia menjalankan konsep collaborative government, yaitu pemerintahan yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari elemen pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, hingga insan pers.

    Menurutnya, kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Jawa Tengah karena setiap pihak memiliki peran yang saling melengkapi.

    “Pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Kebebasan pers terkait hak untuk mencari, memperoleh, menyebarluaskan gagasan dan informasi telah dijamin secara konstitusional dan diatur oleh Undang-undang di Indonesia,” jelasnya.

    Ia menambahkan, media memiliki peran strategis dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui insan pers, kata Luthfi, berbagai program dan kebijakan pemerintah dapat tersampaikan secara lebih luas dan mudah dipahami oleh publik.

    “Melalui insan pers pula, pemerintah bisa menyampaikan program, kebijakan, serta edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

    Apresiasi untuk PWI Pusat 

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Luthfi juga memberikan ucapan selamat kepada pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 yang baru saja dikukuhkan. Ia berharap kepengurusan baru ini mampu menjalankan amanah dengan baik serta memperkuat peran jurnalis dalam mencerdaskan bangsa.

    Sementara itu, Ketua PWI Pusat Akhmad Munir menjelaskan, kegiatan Malam Silaturasa menjadi bagian dari rangkaian pengukuhan pengurus baru PWI. Kota Surakarta dipilih sebagai lokasi acara karena memiliki nilai historis tersendiri bagi organisasi wartawan tertua di Indonesia itu.

    “Pengukuhan ini dilakukan di Monumen Pers Nasional. PWI lahir di kota ini, kita ingin napak tilas sejarah lahirnya PWI dengan semangat persatuan dan perjuangan. Apalagi hampir dua tahun terakhir PWI terbelah,” ujar Munir.

    Dukung Pembangunan dan Cerdaskan Bangsa 

    Akhmad Munir juga menekankan pentingnya peran jurnalis dalam memperkuat semangat kebersamaan, sekaligus berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Ia berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta yang turut memfasilitasi kegiatan tersebut.

    “Terima kasih atas perhatian dari Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta yang membawa semangat bagi kami. PWI mendukung Gubernur Jateng dalam pembangunan di Jateng,” pungkasnya.

  • Rumah Dua Lantai di Sukabumi Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Ibu dan Anak Luka-Luka

    Rumah Dua Lantai di Sukabumi Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Ibu dan Anak Luka-Luka

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah rumah dua lantai di Kampung Warungkawung, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, ambruk total pada Sabtu (27/9/2025) malam. 

    Bangunan milik warga ini roboh setelah diguyur hujan deras dan angin kencang. Kondisi bangunan yang sudah lapuk diduga kuat menjadi pemicu utama ambruknya rumah tersebut.

    Kejadian ini menyebabkan dua orang, ibu dan anak, mengalami luka-luka ringan. Korban, atas nama RR (47), menderita luka lecet pada kaki dan wajah serta memar pada bagian belakang kepala akibat benturan. 

    Sementara itu, anaknya, DJA (7), mengalami luka lecet di tangan. Kedua korban sempat tertimbun reruntuhan saat sedang berusaha menyelamatkan diri.

    Warga setempat berhasil mengevakuasi kedua korban. Keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Nagrak untuk mendapatkan perawatan medis.

    Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miki, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem memperparah kerentanan bangunan.

    “Hujan deras yang disertai angin cukup kencang menyebabkan bangunan lantai 2 rumah atas nama Bapak Amir ambruk. Hal tersebut juga disebabkan kondisi bangunan yang sudah lapuk,” kata Miki, Minggu (28/9/2025).

     

  • Sido Muncul dan RS Permata Jonggol Gelar Operasi Katarak Gratis, Bantu Tekan Angka Kebutaan di Bogor

    Sido Muncul dan RS Permata Jonggol Gelar Operasi Katarak Gratis, Bantu Tekan Angka Kebutaan di Bogor

    Bogor, Beritasatu.com  – PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menegaskan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui program bakti sosial operasi katarak gratis. Bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Permata Jonggol, Sido Muncul menggelar operasi gratis bagi 100 pasien penderita katarak.

    Bantuan ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS Permata Jonggol, Dr. Sri Handayani, MARS. Turut hadir pada kesempatan ini Camat Jonggol Andri Rahman, S.STP., M.Si. serta para Kepala Puskesmas dari Jonggol, Tanjungsari, Sukanegara, dan Balekambang hingga Kepala Desa Sukamanah Hadi Sutardi. Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-11 RS Permata Jonggol.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa pelaksanaan operasi katarak gratis ini adalah bagian dari komitmen Sido Muncul untuk membantu menekan angka penderita katarak di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

    “Terhitung sejak tahun 2011 hingga saat ini, Sido Muncul telah mengoperasi lebih dari 57.000 mata di seluruh Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap jumlah penderita katarak semakin kecil. Sebab, jika seseorang kehilangan penglihatan, 50% kualitas hidupnya hilang. Apalagi masalah katarak itu banyak dan terus bertambah setiap tahunnya. Untuk itu, kehadiran kami di sini bukan hanya membantu saja, melainkan juga memberitahu kepada orang-orang bahwa katarak bisa disembuhkan hanya dengan operasi,” ujar Irwan.

    Ini kali kedua Sido Muncul menyelenggarakan bakti sosial di RS Permata Jonggol. Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, Sido Muncul memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di lokasi yang sama. 

    Irwan juga menjelaskan, dana yang digunakan untuk kegiatan sosial ini bukan hanya dari CSR, melainkan juga dari anggaran iklan perusahaan.

    “Dana CSR itu kecil sekali, cuma 2% dari profit. Makanya saya berpikir, menggunakan biaya iklan untuk melakukan operasi ini,” jelasnya.

    Irwan mengaku pernah mengalami stunting dan berbagai penyakit di masa kecilnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta semangat untuk terus memberi kontribusi bagi masyarakat.

    Apresiasi Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis Sido Muncul

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat foto bersama pasien penerima manfaat operasi katarak gratis di Bogor. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Direktur RS Permata Jonggol dr. Sri Handayani, MARS mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mendalam atas terlaksananya kerja sama antara RS Permata Jonggol dan Sido Muncul dengan menggelar operasi gratis bagi 100 pasien penderita katarak ini.

    “Sungguh suatu kebahagiaan dan rasa syukur yang sangat mendalam atas terlaksananya kegiatan bakti sosial ini,” ujarnya.

    Total ada 100 orang peserta terdaftar dalam program operasi katarak ini, di mana sebagian telah dioperasi pada hari sebelumnya dan sisanya dilanjutkan pada hari ini.

    “Mudah-mudahan kegiatan dari kemarin dan hari ini berjalan dengan baik dan lancar didukung oleh seluruh tim yang profesional di bidangnya. Semoga RS Permata Jonggol dapat terus berbuat kebaikan, bermanfaat bagi masyarakat, menjadi pilihan, dan dapat berkolaborasi dengan Sido Muncul serta aparat pemerintah untuk kegiatan-kegiatan sosial lainnya,” tambahnya.

    Perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Camat Jonggol Andri Rahman, S.STP., M.Si. turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Irwan Hidayat dan jajaran Sido Muncul.

    “Terima kasih, semoga Allah yang bisa membalasnya dengan seluruh kebaikan ini. Kita doakan mudah-mudahan Sido Muncul terus jaya, terus beraktifitas, kegiatan positif bagi masyarakat,” ujarnya.

    Pasien menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul usai operasi katarak. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Salah satu penerima manfaat, Aspa Wati, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan operasi katarak oleh Sido Muncul.

    “Terima kasih Sido Muncul yang sudah bekerja sama dengan RS Permata Jonggol, sangat membantu kami penderita katarak. Terima kasih kepada tim yang sudah melakukan operasi ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan diadakan lagi,” pungkasnya.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyerahkan bingkisan kepada pasien usai operasi katarak gratis. – (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Sido Muncul secara konsisten berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung penanggulangan gangguan penglihatan akibat katarak. Sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan, Sido Muncul juga secara aktif menggelar program operasi bibir sumbing gratis serta memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di berbagai wilayah di Indonesia. Komitmen ini menegaskan peran Sido Muncul sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan sosial dan kesehatan bangsa.

  • 62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    JAKARTA – Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin, 7 Juli mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 67 RT terdampak banjir pagi ini.

    “Info genangan pukul 09.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 67 RT,” tutur Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli.

    Pagi ini, banjir melanda 12 RT di Jakarta Barat, 23 RT di Jakarta Selatan, 30 RT di Jakarta Timur, dan 2 RT di Jakartw Utara. Titik banjir paling parah berada di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter.

    Selain itu, terdapat 3 ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter; Jalan Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 sentimeter, dan Jalan Raya Daan Mogot KM 11, Kel. Kedaung Kali Angke dengan ketinggian 20 sentimeter.

    Banjir Jakarta kali ini terjadi akibat sejumlah faktor, yakni hujan deras yang mengguyur, kiriman air dari hulu yang menyebabkan sungai/kali meluap, dan pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang mengakibatkan banjir pesisir atau rob.

    Saat ini, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” jelas Isnawa.

    Lebih rinci, berikut adalah titik-titik banjir Jakarta per pukul 09.00 WIB:

    1. Jakarta Barat terdapat 12 RT yang terdiri:

    *Kel. Duri Kosambi: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng

    *Kel. Rawa Buaya: 3 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    *Kel. Semanan : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Semanan

    *Kel. Joglo : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Gebyuran

    *Kel. Kembangan Selatan: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kembangan Utara: 1 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    2. Jakarta Selatan terdapat 23 RT yang terdiri:

    *Kel. Bangka: 2 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Kuningan Barat : 6 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 50 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    *Kel. Pela Mampang : 9 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Rawa Jati: 3 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Jati Padang : 3 RT

    *Ketinggian: 70cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan PHB GG Saiman

    3. Jakarta Timur terdapat 30 RT yang terdiri:

    *Kel. Bidara Cina: 14 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Kampung Melayu: 4 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Balekambang: 2 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi

    *Kel. Cawang: 7 RT

    *Ketinggian: 50 s.d 70 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Cililitan: 3 RT

    *Ketinggian: 160 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    4. Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    * Kel. Kapuk Muara : 2 RT

    *Ketinggian: 65 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan rob

  • Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025) pukul 03.00 WIB. (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir di Jakarta kembali meluas, dari sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara, kini bertambah menjadi 46 RT.

    “Data per pukul 06.00 WIB genangan terjadi di 46 RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Data yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta pada Selasa pukul 05.00 WIB banjir terjadi di 35 RT yang terdiri dari Jakarta Barat sebanyak tujuh RT, satu RT di Jakarta Timur, 25 RT di Jakarta Selatan dan dua RT di Jakarta Utara.

    Kemudian data terkini atau Selasa 06.00 WIB banjir meluas hingga mengakibatkan 46 RT di daerah itu terendam dengan perincian Jakarta Barat 10 RT, Jakarta Timur sembilan RT, Jakarta Selatan 25 RT, dan Jakarta Utara dua RT.

    Banjir yang terjadi di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan dikarenakan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin sore hingga malam serta meluapnya sejumlah sungai yang melintasi kawasan tersebut.

    Sementara untuk di Jakarta Utara, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan juga adanya banjir rob di kawasan pesisir Jakarta itu.

    BPBD mendata untuk ketinggian air mulai dari 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter.

    Berikut data 46 RT yang masih terendam banjir:

    Jakarta Barat terdapat 10 RT yang terdiri:

    – Kelurahan (Kel.) Duri Kosambi: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT
    *Ketinggian: 50 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Cengkareng

    – Kel. Rawa Buaya: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Semanan : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Joglo : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

    – Kel. Kembangan Selatan: 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara: 1 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 25 RT yang terdiri:

    – Kel. Bangka: 2 RT
    *Ketinggian: 100 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Kuningan Barat : 7 RT
    *Ketinggian: 95 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Pela Mampang : 9 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Duren Tiga: 4 RT
    *Ketinggian: 130 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Mampang

    – Kel. Jati Padang : 3 RT
    *Ketinggian: 85 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

    Jakarta Timur terdapat 9 RT yang terdiri:

    – Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang: 2 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Cililitan: 3 RT
    *Ketinggian: 120 cm
    *Penyebab; Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kel. Kapuk Muara : 2 RT
    *Ketinggian: 65 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

    Sumber : Antara

  • Titik Banjir di Jakarta Meluas Jadi 56 RT dan 6 Ruas Jalan

    Titik Banjir di Jakarta Meluas Jadi 56 RT dan 6 Ruas Jalan

    Jakarta

    BPBD DKI Jakarta masih terus memperbaharui perkembangan terkait genangan banjir se DKI Jakarta. Kini, ada 56 RT yang masih tergenang banjir.

    Informasi ini dibagikan oleh BPBD DKI Jakarta, Selasa (8/7/2025). Saat ini dilaporkan masih ada sejumlah wilayah di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan yang tergenang banjir.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat

    8 RT yang terdiri:

    Kel. Semanan : 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    Kel. Sukabumi Utara : 2 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Kamal : 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Joglo : 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

    Jakarta Pusat

    1 RT yang terdiri:

    Kel. Bendungan Hilir : 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    Jakarta Selatan

    44 RT yang terdiri:

    Kel. Jagakarsa : 1 RT
    Ketinggian: 25 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Lengong

    Kel. Jati Padang : 3 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

    Kel. Petogogan : 44 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    Jakarta Timur

    1 RT yang terdiri:

    Kel. Balekambang : 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Utara

    2 RT yang terdiri:

    Kel. Kapuk Muara : 2 RT
    Ketinggian: 25 s.d 35 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

    Jalan Tergenang terdapat 6 Ruas Jalan yang terdiri dari:
    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat Ketinggian: 30 cm
    2. Jl. Perumahan Green Garden ( MCD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat Ketinggian: 10 cm
    3. Jl. Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat Ketinggian: 10 cm
    4. Jl. Gaya motor Raya, Kel. Sungai Bambu, Jakarta Utara Ketinggian: 20 cm
    5. Jl. Gaya motor 2, Kel. Sungai Bambu, Jakarta Utara Ketinggian: 30 cm
    6. Jl. Taman Mangga, Kel. Tugu Utara, Jakarta Utara Ketinggian: 15 cm

    (maa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    Petugas saat mengecek kondisi banjir di Jakarta, Senin (7/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD DKI: 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir. Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta. Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut​

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan : 

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

     

    Sumber : Elshinta.Com

  • Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir.

    Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta.

    Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan :

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.