kab/kota: Badung

  • Program Reboisasi dan Penanaman Bakau di Pesisir Pantai Bali Diganjar Penghargaan ISDA 2024 – Halaman all

    Program Reboisasi dan Penanaman Bakau di Pesisir Pantai Bali Diganjar Penghargaan ISDA 2024 – Halaman all

    Program Reboisasi dan Penanaman Bakau di Pesisir Pantai Bali Diganjar Penghargaan ISDA 2024

    TRIBUNNEWS.COM – Pelibatan peran semua pihak termasuk peran swasta – perusahaan dan masyarakat, menjadi satu di antara kunci baiknya capaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

    Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melaporkan kalau capaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia hingga tahun 2024 sebesar 62,5 persen. 

    Capaian itu disandarkan pada dari 222 indikator SDGs yang ‘on track’.

    Capaian tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata negara di tingkat global sebesar 17 persen dari target SDGs yang on track, dengan perkiraan seluruh target SDGs akan tercapai 32 tahun lagi apabila tak ada upaya transformasi untuk mempercepat pencapaian target-target tersebut.

    Untuk mendorong percepatan itu, dilakukan langkah menstimulus peran serta semua pihak lewat pelaksanaan acara Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024.

    Thendri Supriatno, ketua umum Corporate Forum for CSR Development (CFCD), sebagai penyelanggara acara tersebut menjelaskan, program SDGs perusahaan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan.

    “Oleh karenanya ajang apresiasi terhadap program tersebut sangatlah penting untuk dilakukan,” kata dia dikutip, Selasa (7/1/2025). 

    Dia menyatakan, apresiasi baik program Penghargaan ISDA akan dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara yang sama.

    Qnet juga meraih Gold dalam Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2021 yang diadakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) (Handout)

    Program Qnet Green Legacy

    Apresiasi, katanya, akan diberikan kepada dunia usaha termasuk lembaga mitra perusahaan yang memiliki program atau aktivitas dalam upaya pemenuhan tanggung jawab sosialnya dan kontribusi dalam pencapain Tujuan SDGs 2030. 

    Salah satu perusahaan swasta yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung dan pemasaran jaringan (direct selling), Qnet.

    ISDA Award 2024 memberikan pengharagaan kategori gold kepada program penanaman bakau di pesisir pantai Bali yang dilakukan Qnet bersama Kodim 1611 Badung Bali, beberapa waktu lalu.

    Ganang Rindarko, General Manager QNET Indonesia menyatakan pihaknya merasa sangat bangga atas pencapaian ini.

    “Terlebih, apresiasi ini datang dari ajang penghargaan ternama yang sangat concern terhadap kegiatan CSR. Bagi kami, pengahrgaan ini adalah sesuatu yang luar biasa,” kata Ganang saat menerima langsung pengharagaan dari Corporate Forum for CSR Development beberapa waktu lalu di Jakarta.

    Ganang Rindarko menambahkan bahwa penanaman bakau di pantai Bali ini merupakan bagian dari program pihaknya yang dinamakan ‘The Qnet Green Legacy’.

    “Ini adalah program reboisasi global Qnet yang diluncurkan pada tahun 2021. Sejauh ini, kami sudah menanam puluhan ribu bakau di berbagai negara seperti  di Kenya, Filipina, UEA, Aljazair, Turki, Rusia, Mesir, Maroko, Malaysia, dan tentu saja di Indonesia,” kata dia.

    Atas raihan penghargaan dari ISDA ini, sambung Ganang, kian memotivasi pihaknya untuk terus menanam bakau di pantai, baik itu di Bali maupun di pantai lain dengan tujuan utama mengurangi abrasi dan meningkatkan ekosistem dan pariwisata pantai.

    “Kami ingin terus menjaga dan menghijaukan pantai melalui The Qnet Green Legacy,” paparnya.

    “Kami sudah beroperasi di lebih dari 100 negara. Selain melakukan bisnis penjualan langsung, kami juga turut meningkatkan kesejahteraan dan kualitas masyarakat melalui program – program CSR baik di sektor pendidikan, budaya, lingkungan maupun memberikan santunan kepada korban bencana alam,” ujar Ganang.

     

     

     

  • Bakau Jadi Jalan Ninja Cegah Abrasi Pantai

    Bakau Jadi Jalan Ninja Cegah Abrasi Pantai

    Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melaporkan capaian SDGs di Indonesia hingga 2024 sebesar 62,5 persen dari 222 indikator SDGs yang telah on track.
     
    Capaian tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata negara di tingkat global sebesar 17 persen dari target SDGs yang on track, dengan perkiraan seluruh target SDGs akan tercapai 32 tahun lagi apabila tak ada upaya transformasi untuk mempercepat pencapaian target-target tersebut.
     
    Salah satu stategi percepatan pencapaian target target SDGs adalah dengan melibatkan peran semua pihak termasuk peran swasta, perusahaan dan masyarakat.
    Corporate Forum for CSR Development (CFCD), sebagai penyelanggara Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024, melalui Ketua Umum CFCD, Thendri Supriatno, menyampaikan program SDGs perusahaan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan.
     
    Sebagai apresiasi, diberikan kepada dunia usaha termasuk lembaga mitra perusahaan yang memiliki program atau aktivitas dalam upaya pemenuhan tanggung jawab sosialnya dan kontribusi dalam pencapain Tujuan SDGs 2030. Salah satu perusahaan swasta yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup adalah QNET.
     
    “ISDA Award 2024 memberikan penghargaan kategori gold kepada program penanaman bakau di pesisir pantai Bali yang QNET lakukan bersama Kodim 1611 Badung Bali, bagi kami adalah sesuatu yang luar biasa,” kata General Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko, dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.
     
     

     

    Bakau cegah abrasi pantai

    Ganang Rindarko menambahkan penanaman bakau di pantai Bali ini merupakan bagian dari program QNET yang dinamakan The QNET Green Legacy, yaitu program reboisasi global QNET yang diluncurkan pada 2021.
     
    Menurut Ganang, sejauh ini, perseroan sudah menanam puluhan ribu bakau di berbagai negara seperti di Kenya, Filipina, UEA, Aljazair, Turki, Rusia, Mesir, Maroko, Malaysia, dan tentu saja di Indonesia.
     
    “Dengan diraihnya penghargaan dari ISDA, tentu bisa memotivasi QNET untuk terus menanam bakau di pantai, baik itu di Bali maupun di pantai lain dengan tujuan utama mengurangi abrasi dan meningkatkan ekosistem dan pariwisata pantai. Kami ingin terus menjaga dan menghijaukan pantai melalui The QNET Green Legacy,” jelas dia.
     
    Sebagai perusahaan global, QNET sudah beroperasi di lebih dari 100 negara. Selain melakukan bisnis penjualan langsung QNET juga turut meningkatkan kesejahteraan dan kualitas masyarakat melalui program-program CSR baik di sektor pendidikan, budaya, lingkungan maupun memberikan santunan kepada korban bencana alam.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • XL Axiata Catat Lonjakan Trafik 19% saat Nataru 2024/2025, Bali Tertinggi

    XL Axiata Catat Lonjakan Trafik 19% saat Nataru 2024/2025, Bali Tertinggi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan lonjakan trafik layanan data sebesar 19%  pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dibandingkan hari normal. 

    Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa menyebut puncak kenaikan trafik layanan terjadi pada malam tahun baru di berbagai lokasi, termasuk di wisata Sarangan yang mencapai 208% dibandingkan kondisi hari normal. 

    Layanan streaming mendominasi lonjakan kenaikan trafik layanan seperti tahun sebelumnya. Meskipun layanan percakapan (voice) mengalami penurunan sebesar 15%,

    “Ada kenaikan trafik data yang signifikan mengingat terjadi mobilitas masyarakat yang meningkat di berbagai wilayah untuk merayakan dan menikmati liburan Natal dan Tahun Baru,” kata Gede dalam keteranganya, Senin (6/1/2025).

    Data XL Axiata juga menunjukkan tingginya aktivitas digital yang dilakukan pelanggan dalam mengisi masa liburan Nataru. 

    Trafik data di area pemukiman di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya tetap menunjukkan kenaikan sekitar 18% dibandingkan hari normal. 

    Secara nasional, kenaikan trafik tertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Timur, naik 34%, lalu Kabupaten Lombok Tengah, naik 31%, dan Kabupaten Bogor, naik 23%.

    Pekerja memperbaiki BTS Perbesar

    Berdasarkan provinsi, kenaikan trafik tertinggi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sebesar 21%, lalu Jawa Timur naik hingga 18%, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah  naik hingga 17%. Untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, serta DIY mengalami kenaikan sebesar 16%.  Secara rata-rata trafik di seluruh Sumatera naik 13% dan Sulawesi 15%.

    “Area tujuan wisata popular juga mengalami kenaikan trafik data yang cukup signifikan.  Kawasan Malioboro, Yogyakarta, trafik data naik hingga 115% dibandingkan hari normal,” ujar Gede.

    Lebih lanjut, d kawasan Sarangan Jawa Timur, Gede melihat tahun ini trafik naik sebesar 208%. Sementara itu di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur naik 6.49%, Bromo Jawa Timur naik 294%, Pantai Kuta Badung Bali naik 67%, Puncak Bogor 50 %, Danau Toba naik 106%. 

    Jumlah pelanggan XL Axiata yang keluar negeri memanfaatkan program-program XL Axiata selama liburan Nataru mencapai sekitar 500.000pelanggan, mengalami kenaikan sekitar 7% dari tahun sebelumnya. Negara yang paling banyak dikunjungi adalah Malaysia.

  • Tebing Estetik di Tanah Barak Bali Longsor, Tidak ada Korban Jiwa

    Tebing Estetik di Tanah Barak Bali Longsor, Tidak ada Korban Jiwa

    Badung, CNN Indonesia

    Tebing di obyek wisata Tanah Barak yang berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, longsor pada Senin (6/1) sekitar pukul 08:40 WITA.

    Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira mengatakan penyebab tebing setinggi 20 meter itu longsor diduga akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Bali. Yudistira juga memastikan tidak ada korban jiwa.

    “Tidak ada (korban jiwa). Untuk penyebabnya, curah hujan yang tinggi,” kata Yudistira, saat dikonfirmasi Senin.

    Longsor membuat jalan di lorong tebing itu tertutup. Yudistira menuturkan polisi telah terjun memeriksa kondisi jalan. Upaya membuka akses jalan dilakukan tak lama setelah longsor terjadi.

    “Personel Polsek Kuta Selatan cek tebing yang longsor 20 meter yang mengakibatkan akses jalan tertutup. Total dengan kejadian tersebut tiga alat berat sudah mulai membuka akses jalan. Sementara situasi terpantau di tempat cuaca mendung,” ujarnya.

    (kdf/wis)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ramai-ramai Bersihkan Sampah Laut di Pantai Kuta Bali

    Ramai-ramai Bersihkan Sampah Laut di Pantai Kuta Bali

    loading…

    Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menggelar aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Sabtu (4/1/2025). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menggelar aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta , Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Sabtu (4/1/2025). Dalam kegiatan ini, BPLH berkolaborasi dengan lima kementerian.

    Sebanyak 2.115 peserta dan sejumlah pejabat tinggi terlibat dalam kegiatan tersebut. Antara lain, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

    Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan, kegiatan tersebut adalah implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan permasalahan sampah laut.

    “Ini adalah wujud kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, khususnya di Bali. Sampah laut berdampak langsung pada pariwisata, sehingga pemerintah pusat bersama masyarakat harus bahu-membahu menyelesaikannya,” ujar Hanif.

    Hanif mengatakan, peserta aksi dibagi menjadi 10 zona untuk memungut sampah secara terpilah sesuai jenisnya. Selain sebagai bentuk aksi nyata, kata Hanif, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

    “Acara ini dirancang sesedikit mungkin menimbulkan sampah dengan beberapa pengaturan. Kita juga bersama-sama untuk menguatkan komitmen dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Bali,” tuturnya.

    Dia mengatakan bahwa permasalahan sampah laut di Bali bukanlah semata-mata tanggung jawab Pemprov Bali dan Pemkab Badung saja. “Tetapi menjadi permasalahan kita semua untuk bersama-sama bergandeng tangan menyelesaikan permasalahan sampah laut di Bali,” tuturnya.

    Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan penandatanganan nota kesepakatan tentang sinergitas tugas dan fungsi di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta bidang pendidikan dasar dan menengah.

  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen Dikelola

    Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen Dikelola

    Bali, CNN Indonesia

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan nasional yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan dan belum dapat dituntaskan dengan baik.

    Ia mengatakan, pada tahun 2024 masih ada 38 persen sampah global yang tidak terkelola dengan baik dan berkontribusi pada perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati serta penimbunan sampah.

    “Di Indonesia timbunan sampah nasional tahun 2023 tercatat sebesar 56,63 juta ton capaian pengelolaan sampah hari ini, baru di angka 39 persen. Sehingga masih 60 persen sampah yang belum kita lakukan kelola dengan baik di seluruh Indonesia,” kata dia, saat memberikan sambutan dalam acara Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1).

    Kemudian, dari 550 tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) di seluruh Indonesia dari 306 lebih TPA atau 54,40 persen masih dioperasionalkan secara open dumping yang sebenarnya tidak diperkenankan berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008.

    “Jumlah timbunan sampah semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas kita yang tidak ramah sampah,” imbuhnya.

    Ia menilai jika persoalan sampah ini tidak diantisipasi dengan baik maka akan timbul permasalahan lingkungan yang diakibatkan dari sampah yang tidak terkelola.

    “Seperti hari ini yang kita saksikan dan kita rasakan bersama pencemaran udara pencemaran air, pencemaran tanah, permasalahan kesehatan serta mengakibatkan permasalahan global, diantaranya peningkatan gas rumah kaca yang sangat signifikan. Dan sampah yang mencemari laut seperti yang kita hadapi hari ini di Pantai Kuta Bali,” imbuhnya.

    Kendati demikian, persoalan sampah ini sudah ada Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 83, Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut yang merupakan salah satu dan bahkan disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan sampah ke laut dan persoalan sampah lainnya.

    “Akan tetapi operasionalisasi dari Pepres ini masih belum signifikan. Hal ini karena kebocoran sampah di lingkungan dan TPA yang dioperasikan masih secara open dumping,” jelasnya.

    Kemudian, secara statistik dan empirik sampah di laut tersebut 80 persen berasal dari darat dan 20 persen berasal dari kegiatan pesisir dan laut.

    “Dan kuncinya bahwa permasalahan sampah harus kita selesaikan dengan baik. Tentu ini menjadi tugas kami dan tugas kita semuanya,” katanya.

    Selain itu, dari data capai kinerja pengelolaan sampah di Provinsi Bali berdasarkan informasi pengelolaan sampah nasional tahun 2023 pengurangan sampah tercatat baru mencapai 14,32 persen sehingga sisanya hampir 82 persen lebih belum terkelola dengan baik.

    “Paradigma pengelolaan sampah yang menitik beratkan pada pengelolaan pada tempat proses akhir (TPA), harus segera diakhiri dan ditinggalkan dan beralih pengelolaan sampah di hulu dan pengembangan industrialisasi. Pengelolaan sampah ini menjadi penting mengingat Bali menjadi sektor wisata, unggulan wisata yang salah satunya adalah dilihat dari kebersihan lokasinya,” ujarnya.

    (kdf/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • 4 Menteri Turun Langsung Bersihkan Sampah Laut di Pantai Kuta Bali – Page 3

    4 Menteri Turun Langsung Bersihkan Sampah Laut di Pantai Kuta Bali – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah kementerian RI turun tangan membersihkan tumpukan sampah di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025).

    Kegiatan ini melibatkan 2.115 peserta dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, dan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq.

    Hanif menjelaskan kegiatan ini adalah implementasi arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyelesaikan permasalahan sampah laut.

    “Ini adalah wujud kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, khususnya di Bali. Sampah laut berdampak langsung pada pariwisata, sehingga pemerintah pusat bersama masyarakat harus bahu-membahu menyelesaikannya,” ujar Hanif.

    Hanif mengatakan, peserta aksi dibagi menjadi 10 zona untuk memungut sampah secara terpilah sesuai jenisnya. Selain sebagai bentuk aksi nyata, kata Hanif, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

    “Acara ini dirancang sesedikit mungkin menimbulkan sampah dengan beberapa pengaturan. Kita juga bersama sama untuk menguatkan komitmen dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Bali,” kata dia.

    Menurutnya, permasalahan sampah laut merupakan tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya pemerintah daerah Bali saja.

    “Sampah menjadi permasalahan kita semua untuk bersama sama bergandeng tangan menyelesaikan permasalahan sampah laut di Bali,” ujarnya.

  • MNEK digelar di Bali 15–22 Februari, diikuti 21 kapal perang asing

    MNEK digelar di Bali 15–22 Februari, diikuti 21 kapal perang asing

    Jakarta (ANTARA) – TNI Angkatan Laut menggelar latihan bersama untuk operasi kemanusiaan (HR/DR) MNEK Ke-5 di Bali pada 15–22 Februari yang akan diikuti oleh 21 kapal perang dari berbagai negara di Asia Pasifik dan 17 kapal perang Republik Indonesia.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat jumpa pers di Wisma Elang Laut, Jakarta, Jumat, menjelaskan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) merupakan latihan non-kombatan yang rutin digelar 2 tahun sekali sejak 2014 oleh TNI AL dan bertujuan untuk membangun interoperabilitas antarangkatan-angkatan laut terutama dalam operasi penanggulangan bencana dan operasi kemanusiaan lainnya.

    “Kita pernah mengalami bencana Tsunami dan itu pun banyak bantuan dari negara tetangga dari negara sahabat. Ini harus kita latihkan untuk bisa bergeraknya lebih cepat, dan lebih terpadu sehingga memberi bantuannya tepat sasaran,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers.

    Latihan bersama MNEK Ke-5 bakal diikuti angkatan laut dari 38 negara termasuk TNI AL sebagai tuan rumah. Sejumlah negara peserta pun mengirimkan kapal perangnya untuk berlatih bersama-sama dengan 17 KRI.

    “Di samping itu, ada juga lima helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (MPA), dan 17 KRI dari TNI AL,” kata Ali.

    Negara-negara yang mengirimkan kapal perangnya, yaitu Australia, Perancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Masing-masing negara mengirimkan satu kapal, kecuali Rusia tiga kapal, Malaysia 2 kapal, Iran 2 kapal, Singapura 2 kapal, dan India 2 kapal.

    Kemudian, 37 negara peserta MNEK Ke-5 yang sejauh ini mengonfirmasi kehadirannya selain daftar negara yang disebutkan paragraf sebelumnya antaranya lain, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chile, Kolombia, Fiji, Irak, dan Italia. Kemudian, ada pula Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), dan Qatar.

    Laksamana Ali menjelaskan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, TNI AL diberi mandat untuk menggelar diplomasi, termasuk diplomasi ke sesama angkatan laut dalam memitigasi dan menanggulangi bencana alam.

    “Intinya, kami ingin membawa situasi damai di kawasan, dan menjaga stabilitas keamanan di kawasan, sehingga situasi yang tegang bisa mereda,” kata Ali.

    Dalam rangkaian acara MNEK, kegiatan manuver lapangan (manlap) yang akan diikuti kapal-kapal perang digelar di Selat Badung. Kapal-kapal peserta yang tiba direncanakan bakal lego jangkar di perairan sekitar Benoa.

    Kemudian, di luar itu ada forum-forum pertukaran pengalaman dan wawasan antarperwira (SMEE), pertemuan-pertemuan bilateral dengan angkatan laut berbagai negara, International Maritime Security Symposium (IMSS), pameran pertahanan, kegiatan budaya dan parade budaya di Bali. Negara-negara peserta itu juga dijadwalkan akan dijamu makan malam oleh Pemerintah Provinsi Bali di kawasan Nusa Dua.

    Dalam rangkaian yang sama, ada juga program bakti sosial yang juga disebut engineering civic action program (ENCAP) dalam Latihan Bersama MNEK 2025.

    ENCAP berlangsung di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Bali, selama 45 hari yang dimulai sejak 6 Januari. Program-program pembangunan yang direncanakan meliputi renovasi gudang peralatan nelayan, pembangunan fasilitas MCK, dan pengaspalan jalan sepanjang 1 kilometer.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gempa M 3,2 Terjadi di Badung Bali

    Gempa M 3,2 Terjadi di Badung Bali

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,2 terjadi di Badung, Bali. Gempa ada pada kedalaman 103 kilometer.

    “Gempa 9 km timur laut Badung-Bali,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Jumat (3/1/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 03.49 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 8.53 lintang selatan dan 115,24 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (lir/lir)

  • Fiersa Besari Sebut Kelelahan dan Keluarga Jadi Alasan Pamit dari Panggung Musik Tanah Air

    Fiersa Besari Sebut Kelelahan dan Keluarga Jadi Alasan Pamit dari Panggung Musik Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Fiersa Besari memutuskan untuk pamit dari panggung musik Tanah Air dengan memilih cuti panjang (hiatus) setelah manggung di malam perayaan tahun baru di GWK Culture Park Badung, Bali. Fiersa Besari membeberkan alasannya.

    Fiersa Besari menyebutkan alasan  pamit dari panggung musik Tanah Air mulai 1 Januari 2025  akibat kelelahan dan faktor keluarga. 

    “Saya cuma ingin menyampaikan, saya akan berhenti dahulu manggung alias rehat manggung. Saya enggak tahu sampai kapan, tetapi akan dimulai dari 1 Januari 2025. Alasan saya berhenti manggung, karena capek pake banget, sehingga memutuskan untuk rehat atau berhenti dulu,” kata Fiersa Besari di YouTube miliknya, Kamis (2/1/2025).

    Diterangkan Fiersa Besari, keputusan rehat ini diambil untuk meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga terutama anaknya yang kini mulai beranjak besar.

    “Saya kan sudah sedikit berbeda, karena sekarang sudah punya anak dan sedang membangun keluarga kecil di kehidupan pribadi. Saya ingin puas menggunakan waktu yang tinggal setahun, sebelum dia mulai pendidikan,” tambah Fiersa Besari yang berupaya fokus menjadi seorang ayah.  

    Fiersa Besar menyebut, selain aktivitasnya sebagai seorang musisi, ia juga gemar aktivitas alam dengan rajin naik gunung. Aktivitas itu dilakukan untuk menghilangkan kepenatan dalam bermusik.

    “Kalau tiga-tiganya terus dijalani, pasti kegiatan untuk keluarga, terutama anak akan berkurang,” tegasnya.

    Fiersa Besari hingga kini belum bisa menentukan apakah ini merupakan hiatus sementara atau memutuskan berhenti selamanya.

    “Saya enggak tahu, apakah harus comeback atau enggak. Saya bakal kembali lagi atau enggak, saya tidak merencanakan ada konser seperti dahulu. Namun sebelum hiatus, saya akan selesaikan semua kontrak hingga akhir 2024,” jelasnya lagi.

    Fiersa Besari mengaku, dunia musik Tanah Air tidak akan kekurangan talenta musik berbakat. Sehingga, dirinya siap apabila nanti tergusur oleh penyanyi-penyanyi muda yang akan menggantikan peran musisi senior di kancah industri musik Indonesia seiring dengan terus bergeraknya jaman.

    “Saya percaya, peranan sebagai musisi itu akan tergantikan karena akan selalu ada musisi yang lain yang lebih muda, lebih baik bahkan jauh lebih hebat dan lebih bagus karyanya dibandingkan saya sebagai seorang musisi,” lanjutnya.

    “Saya percaya, peran saya tidak akan pernah terganti sebagai seorang ayah dan suami dan saya tidak ingin kehilangan peran itu,” tandas Fiersa Besari menjelaskan pemilihannya untuk pamit dari panggung musik Tanah Air.