Makan Waktu 3 Hari, 11 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Dibawa ke Dekai
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Sebanyak 11
jenazah pendulang emas
, korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB), akhirnya dievakuasi tim gabungan TNI-Polri ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Sabtu (12/4/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun
Kompas.com
, pemindahan jenazah para pendulang emas ini dilakukan sejak Kamis (10/4/2025) hingga Sabtu (12/4/2025) dengan menggunakan helikopter milik Polri.
“Ia benar. 11 jenazah telah dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.”
Demikian ungkap Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi Patrige Rudolf Renwarin kepada wartawan, Sabtu sore.
Jenazah 11 pendulang ini terdapat di beberapa lokasi seperti di Camp 22, Muara Kum, dan lokasi penambang sepanjang Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.
Menurut Patrige, 11 korban ini mengalami penganiayaan menggunakan alat tajam berupa parang, kapak, dan panah.
“Dari luka yang dialami korban ini menggunakan alat tajam dan tidak ada luka akibat senjata api (senpi),” kata dia.
Dia juga menyebutkan, sebanyak 92 orang berhasil menyelamatkan diri dari lokasi penambangan di Pegunungan Bintang menuju Boven Digoel, dengan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, ada 66 orang dari Yahukimo melarikan diri ke Kabupaten Asmat, dan dua orang lainnya berhasil menuju Dekai, Kabupaten Yahukimo setelah dievakuasi tim gabungan TNI-Polri.
“Penyelidikan terkait kasus ini masih terus berlangsung, guna mengungkap pelaku di balik serangan brutal ini,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz menyebutkan, ada 307 personel gabungan TNI-Polri yang dilibatkan dalam pemindahan 11 jenazah pendulang emas tersebut.
Menurut Faizal, 307 personel gabungan ini terdiri dari 168 personel Polri, 50 personel TNI dari Kodim Yahukimo, 40 personel Kopasgat, dan 50 personel Marinir.
“Operasi gabungan TNI-Polri saat ini berada di lokasi, guna melakukan evakuasi terhadap 11 jenazah pendulang emas yang tewas dibunuh KKB,” ujar Faizal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Asmat
-
/data/photo/2025/04/12/67fa4f25cb61c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Makan Waktu 3 Hari, 11 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Dibawa ke Dekai Regional 12 April 2025
-
/data/photo/2025/04/12/67fa37dedb108.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 11 Pendulang Emas Tewas Dibantai KKB di Papua, Semua Jenazah Ditemukan Regional
11 Pendulang Emas Tewas Dibantai KKB di Papua, Semua Jenazah Ditemukan
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Tim gabungan TNI-Polri akhirnya menemukan 11 jenazah pendulang emas korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Proses evakuasi berlangsung pada Sabtu (12/4/2025).
“11 jenazah sudah ditemukan, di mana 4 jenazah pendulang telah dievakuasi dan 7 jenazah lainnya hari ini dievakuasi lagi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo,” ujar Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu sore.
Berikut rincian lokasi penemuan jenazah dan status evakuasi:
Keduanya sempat disandera selama dua hari oleh KKB.
“Kedua pasutri ini dilepas setelah dua hari disandera, karena Daniel, pemilik dusun merupakan orang asli Yahukimo,” jelas Faizal.
Pasangan suami istri itu telah dibawa ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025), KKB melakukan serangkaian penyerangan brutal terhadap para pendulang emas di sejumlah lokasi penambangan di sepanjang Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.
Akibat serangan tersebut, ratusan pendulang emas terpaksa menyelamatkan diri ke Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, dan sebagian lainnya ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Orang Asli Papua Jadi Alasan KKB Bebaskan Pasutri dari Penyanderaan
JAKARTA – Pasangan suami istri, Dani dan Gabi, telah dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Polri menyebut alasan mereka dilepas dari penyekapan karena merupakan warga asli Papua.
“Mereka dibebaskan karena kepala dusun itu orang asli Papua,” ujar Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo kepada VOI, Sabtu, 12 April.
Keduanya diketahui disekap sejak Minggu 6 April 2024, tepatnya usai KKB menyerang dan membunuh pendulang emas di Lokasi 22 (tempat penambangan) Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dani yang merupakan seorang kepala dusun dan istrinya akhirnya dibebaskan pada Selasa, 8 April. Mereka dibebaskan dengan cara ditinggalkan oleh kelompok separatis Papua tersebut.
Setelah ditinggalkan, Dani dan Gebi lantas bergabung dengan pendulang lainnya di Makbul, Kabupaten Asmat
“Sudah dibebaskan, mereka disandera selama dua hari,” sebut Yusuf.
Saat ini, Dani dan Gabi telah dievakuasi. Mereka sudah berada di Bandara Dekai pada 11 April. Rangkaian pemeriksaan kesehatan dan observasi psikologi sedang dilakukan.
“Mereka trauma aja karena melihat pembantaian,” kata Yusuf.
Adapun, KKB menyerang para pendulang emas. Sebanyak 11 orang tewas akibat penyerangan tersebut. Pembantaian dilakukan dengan KKB cara menggunakan senjata tajam hingga senjata api.
Sejauh ini, 11 pendulang emas yang dibunuh KKB sebagian di antaranya telah teridentifikasi identitasnya. Mereka Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi
-

Pasutri Berhasil Selamatkan Diri Saat Disandera KKB di Yahukimo
JAKARTA – Pasangan suami istri (pasutri) Dani dan Gebi, yang sempat disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Lokasi 22 (tempat penambangan) Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, selamat dan telah dievakuasi ke Dekai.
“Pasutri itu sudah dievakuasi ke Dekai dengan helikopter Polri pada hari Jumat ini,” kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes. Yusuf Sutejo dilansir ANTARA, Jumat, 11 April.
Kombes Yusuf juga membenarkan KKB sempat menyandera mereka saat kelompok kriminal bersenjata ini menyerang pendulang emas di Lokasi 22, Minggu (6/4).
Setelah ditinggalkan oleh KKB, kata dia, pasangan Dani dan Gebi lantas bergabung dengan pendulang lainnya di Makbul, Kabupaten Asmat.
Pasutri itu ditinggalkan KKB di Lokasi 22 karena Dani adalah kepala dusun yang juga orang Papua asli (OAP).
“Keduanya sudah dievakuasi, dan kini berada di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo,” kata Kombes Yusuf.
Ada 3 jenazah yang sudah dievakuasi. Tim DVI RS Bhayangkara Jayapura sedang melakukan identifikasi menggunakan metode postmortem dan antemortem.
Selain menyerang pendulang di Kabupaten Yahukimo, KKB juga menyerang pendulang di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang hingga seorang pendulang meninggal dunia.
-

Tim Gabungan Evakuasi Dua Jenazah Korban KKB ke RSUD Dekai, Investigasi Berlanjut – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim gabungan Ops Damai Cartenz-2025 bersama TNI mengevakuasi dua jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Peristiwa pembunuhan terjadi di area pendulangan emas Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kedua jenazah telah tiba di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian di tengah kondisi medan yang berat.
“Evakuasi dua jenazah korban KKB telah berhasil kami laksanakan hari ini investigasi berlanjut guna memastikan identitas korban serta mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini,” ujarnya dalam keterangan Kamis (10/4/2025).
Evakuasi lanjutan akan dilanjutkan esok hari mengingat kondisi cuaca yang memburuk serta waktu yang sudah malam.
Satgas Ops Damai Cartenz-2025 juga telah mengirimkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura ke RSUD Dekai untuk membantu proses identifikasi secara profesional dan cepat.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo menambahkan upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan secara intensif dan terkoordinasi.
“Kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini,” ungkapnya.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. P
“Percayakan kepada aparat keamanan yang saat ini sedang bekerja maksimal,” tuturnya.
Sebelumnya, 11 warga sipil penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan diduga kuat menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo.
Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam berawal dari kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Korban mengalami pembunuhan secara sadis dengan luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah.
Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu.
Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
-

Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Asmat Papua Selatan
Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 mengguncang Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Kamis (10/4/2025). Dikutip dari laman resmi BMKG, gempa di Asmat terjadi pada pukul 14.53 WIB.
Lokasi gempa berada di 5,93 lintang selatan (LS) dan 138 77 bujur timur (BT).
Pusat gempa berada di darat 105 kilometer tenggara Asmat, Papua Selatan dengan kedalaman 60 kilometer.
“Getaran gempa dirasakan (MMI) skala II-III di Merauke dan II-III Boven Digoel. Hati-hati terhadap potensi terjadinya gempa susulan,” tulis BMKG memperingatkan.
Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa Asmat, Papua Selatan ini.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2300943/original/068585900_1533285729-WhatsApp_Image_2018-08-03_at_3.10.31_PM.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Kabupaten Asmat Papua Selatan
Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Kabupaten Asmat Papua Selatan, Kamis (10/4/2025), pukul 14.53.26 WIB. Laporan BMKG menyebutkan, lokasi gempa Kabupaten Asmat ini berada pada koordinat 5.93 LS,138.77 BT, dengan episenter gempa berada di 105 km tenggara Asmat, Papua Selatan.
“Kedalaman gempa 60 km,” tulis BMKG.
BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.
Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
-

Satgas Cartenz Catat 70 Korban di Kasus KKB Serang Pendulang Emas Yahukimo
Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Damai Cartenz mencatat ada 70 korban dalam peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ke pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan 35 dari 70 korban telah mengungsi ke Kampung Mabul, Distrik Morowai, Kabupaten Asmat.
“8 orang terpisah belum di ketahui keberadaan nya, 12 orang melarikan ke Pelabuhan Longpon Distrik Dekai,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).
Yusuf menambahkan, dua orang telah berhasil di evakuasi ke Polres Yahukimo menggunakan helikopter. Sementara, dua orang lagi merupakan Kepala Dusun dan istrinya masih disandera KKB.
“Saat ini dari Operasi Damai Cartenz berdampingan dengan TNI akan melakukan proses evakuasi para korban,” tutur Yusuf.
Dalam catatan Bisnis, Yusuf juga sempat mengemukakan bahwa terdapat 11 korban tewas dalam insiden penyerangan KKB itu.
Setidaknya, telah ada enam orang yang telah berhasil diidentifikasi, yaitu Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, Bungsu. Sementara itu, untuk lima korban tewas lainnya masih dalam proses identifikasi oleh pihak aparat keamanan.
“Masih akan kita identifikasi kembali,” ujar Yusuf.
Sebelumnya, KKB dari kelompok Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama telah melakukan penyerangan di 22 lokasi area pendulangan dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo pada 6-7 April 2025.
Berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, belasan korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, hingga luka akibat panah.

