Profil TCG Buyukada, Kapal Perang Angkatan Laut Turki yang ke Karachi Saat Pakistan dan India di Ambang Perang
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kapal perang Angkatan Laut Turki, TCG Buyukada, dilaporkan akan singgah di Karachi dari tanggal 4 Mei hingga 7 Mei 2025.
Kedatangan kapal perang Turki ini berkenaan dengan situasi Pakistan dan negara tetangganya, India, berada di ambang perang menyusul insiden di Pahalgam di Jammu dan Kashmir yang menewaskan 26 orang.
“Kehadiran kapal perang Turki di Pakistan diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara, mengingat negara Mediterania itu merupakan salah satu pendukung terkuat Pakistan dan pemasok senjata utama ke Islamabad,” tulis ulasan situs militer, DSA dikutip Jumat (2/5/2025).
Tentu saja, kehadiran kapal perang Turkiye di Pakistan saat ini akan menimbulkan kecurigaan di India, yang mungkin berpikir kalau Ankara akan membantu Islamabad secara militer jika konflik bersenjata dengan New Delhi pecah.
Benarkah Turki akan terlibat langsung dalam peperangan jika konflik Pakistan-India pecah secara terbuka?
Menurut penasihat hubungan masyarakat dan media Kementerian Pertahanan Nasional Turki, Laksamana Zeki Akturk, kapal perang TCG Buyukada, akan berpartisipasi dalam LIMA 2025 di Langkawi, akan singgah di Oman dan Pakistan.
Sebagai informasi LIMA Langkawi 2025 adalah singkatan dari Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition, sebuah pameran internasional maritim dan dirgantara.
“Selain melaksanakan berbagai operasi dan tugas, Angkatan Bersenjata Turki terus melaksanakan kegiatan pelatihan dan latihan tanpa henti untuk memperkuat kemampuan dan pencegahannya, serta untuk meningkatkan tingkat keterampilan personel militernya,” tambah pernyataan tersebut.
KAPAL PERANG – Kapal perang Angkatan Laut Turki, TCG Buyukada, dilaporkan akan singgah di Karachi dari tanggal 4 Mei hingga 7 Mei. Kedatangan kapal Turki ini bertepatan dengan situasi di mana Pakistan dan negara tetangganya, India, berada di ambang perang menyusul insiden di Pahalgam di Jammu dan Kashmir yang menewaskan 26 orang.
Profil Kapal Perang Profil TCG Buyukada
TCG Büyükada (F-512) adalah kapal kedua dari korvet antikapal selam (ASW) kelas Ada milik Angkatan Laut Turki.
Kapal ini diberi nama berdasarkan Pulau Büyükada, yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Pangeran di Laut Marmara, yang terletak di tenggara kota Istanbul.
Dirancang, dikembangkan, dan dibangun oleh Galangan Kapal Angkatan Laut Tuzla (Istanbul) sebagai bagian dari proyek MILGEM, kapal ini mulai dibangun pada tanggal 22 Januari 2008, diluncurkan pada tanggal 27 September 2011, dan mulai beroperasi pada tanggal 27 September 2013.
Beberapa hari yang lalu, kedatangan pesawat angkut militer Turki C-130E di Pakistan memicu spekulasi bahwa salah satu sekutu terdekat Islamabad mungkin telah melakukan pengiriman senjata mendadak ke negara tersebut.
Beberapa laporan yang beredar di media sosial mengklaim bahwa pesawat Turki C-130E Hercules telah mendarat di Karachi, diyakini membawa peralatan militer.
Klaim tersebut didasarkan pada data pelacakan penerbangan yang diperoleh dari intelijen sumber terbuka (OSINT), dengan pesawat terlihat terbang di atas Laut Arab pada tanggal 28 April.
Faktanya, beberapa laporan media India mengklaim kalau bukan hanya satu, tetapi enam pesawat Turkiye C-130E telah mendarat di Pakistan.
Hal ini memicu gelombang spekulasi dari berbagai pihak termasuk akademisi India, analis militer, pakar geopolitik, dan netizen yang menyatakan kekhawatiran atas perkembangan tersebut.
Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Direktorat Komunikasi di bawah Kantor Kepresidenan Turki.
“Sebuah pesawat kargo dari Turki telah mendarat di Pakistan untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan penerbangan ke tujuan berikutnya. Berita spekulatif yang tidak bersumber dari pernyataan resmi dari otoritas atau lembaga terkait tidak boleh dipercaya,” kata pernyataan tersebut.
Drone Bayraktar TB2 (Batkar)
Senjata-Senjata Turki di Pakistan
Pakistan adalah salah satu negara utama yang memiliki hubungan pertahanan erat dengan Turki, terutama dalam hal pembelian dan kerja sama dalam pengembangan sistem persenjataan modern.
Di antara senjata buatan Turki yang diperoleh Pakistan adalah empat korvet kelas MILGEM yang dikenal sebagai korvet kelas Babur di Angkatan Laut Pakistan.
Kapal-kapal ini dibangun melalui kolaborasi antara STM Turkiye dan Karachi Shipyard & Engineering Works (KS&EW), dengan dua di antaranya dibangun di Turkiye dan dua lainnya di Pakistan.
Turki dan Pakistan juga berkolaborasi dalam pengembangan pesawat tempur generasi kelima, TAI TF Kaan, dengan rencana mendirikan pabrik bersama di Pakistan.
Selain itu, Angkatan Udara Pakistan (PAF) juga mengoperasikan UCAV Bayraktar TB2 buatan Turki.
Penggunaan drone ini telah dikonfirmasi melalui citra satelit yang menunjukkan kehadirannya di Pangkalan Udara Murid PAF pada bulan April 2022, lengkap dengan stasiun kontrol darat dan peralatan pendukung, yang menunjukkan penerimaan setidaknya dua hingga enam unit TB2 oleh PAF.
Pada bulan September 2022, Bayraktar TB2 ditampilkan dalam latihan pertahanan udara PAF, yang mengonfirmasi integrasinya ke dalam operasi militer Pakistan.
Drone ini juga dilengkapi dengan rudal berpemandu laser BARQ buatan lokal dan amunisi pintar Turkiye MAM-L, yang memperluas kemampuan serangannya.
Pada bulan September 2022, Bayraktar TB2 ditampilkan dalam latihan pertahanan udara PAF, yang mengonfirmasi integrasinya ke dalam operasi militer Pakistan .
Drone ini juga dilengkapi dengan rudal berpemandu laser BARQ buatan lokal dan amunisi pintar MAM-L dari Turki, yang memperluas kemampuan serangannya .
Integrasi Bayraktar TB2 ke dalam jaringan pertahanan udara Pakistan menunjukkan peran pentingnya dalam misi pengawasan dan serangan presisi, yang memberikan PAF keuntungan strategis dalam operasi militer modern.
Pakistan dan Turki telah lama memiliki hubungan yang sangat dekat dan strategis di berbagai bidang, berdasarkan pada ikatan agama, sejarah, dan geopolitik yang serupa.
Jalinan Erat Turki-Pakistan yang Tak Disukai India
Hubungan erat Turki-Pakistan ini diperkuat melalui pendalaman kerja sama militer, ekonomi, dan diplomatik.
Turki sering tampil sebagai sekutu Pakistan yang paling setia di dunia internasional, termasuk dengan menyatakan dukungan terbuka terhadap sikap Islamabad terhadap masalah Kashmir—sesuatu yang tidak disukai India.
Kombinasi kerja sama militer, pelatihan bersama, pembagian intelijen dan semangat solidaritas antarnegara Muslim yang dianut kedua negara telah menarik perhatian serius India, yang memandang aliansi Pakistan-Turki sebagai upaya untuk mengepung kepentingannya di kawasan tersebut.
Beberapa hari yang lalu, delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Yasar Kadioglu, Kepala Intelijen Angkatan Bersenjata Turki, melakukan kunjungan kehormatan kepada Kepala Staf Angkatan Udara Pakistan, Marsekal Udara Zaheer Ahmed Baber Sidhu, selama kunjungan mereka ke Markas Besar Angkatan Udara di Islamabad.
“Bagi New Delhi, meningkatnya hubungan antara Pakistan dan Turki—dikombinasikan dengan sikap Ankara yang selaras dengan Beijing dan kritis terhadap kebijakan dalam negeri India—dipandang sebagai tantangan terhadap posisi strategis India di Asia Selatan dan potensi gangguan terhadap keseimbangan kekuatan di kawasan Islam secara keseluruhan,” tulis ulasan DSA.
(oln/dsa/*)