kab/kota: Ankara

  • Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Dilarang Isi Bahan Bakar!

    Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Dilarang Isi Bahan Bakar!

    Ankara

    Pesawat maskapai nasional Israel, El Al, melakukan pendaratan darurat di bandara Turki pada Minggu (30/6) untuk mengevakuasi seorang penumpang untuk alasan medis. Namun, pesawat maskapai Tel Aviv itu tidak diizinkan mengisi ulang bahan bakar di Bandara Antalya, Turki, sebelum melanjutkan penerbangan.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (1/7/2024), maskapai El Al dalam pernyataannya menuduh para pekerja di Bandara Antalya menolak untuk mengisi ulang bahan bakar pesawat dengan nomor penerbangan LY5102 tersebut sebelum lepas landas untuk terbang ke Tel Aviv.

    Pendaratan darurat itu terpaksa dilakukan saat pesawat mengudara dari Warsawa di Polandia menuju ke Tel Aviv di Israel.

    “Para pekerja lokal menolak untuk mengisi bahan bakar pesawat perusahaan itu meskipun hal tersebut karena alasan medis,” demikian pernyataan maskapai El Al.

    Disebutkan bahwa satu penumpang yang mengalami gangguan kesehatan itu telah dievakuasi dari pesawat.

    Menurut maskapai El Al, pesawat kemudian lepas landas ke Rhodes di Yunani di mana “pesawat akan mengisi bahan bakar sebelum lepas landas ke Israel”.

    Hubungan antara Turki dan Israel semakin memburuk sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, dengan semua penerbangan langsung antara kedua negara dibatalkan sejak saat itu.

    Lihat juga Video ‘Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan’:

    Sejumlah sumber diplomatik Turki mengonfirmasi bahwa pesawat maskapai Israel itu diizinkan melakukan pendaratan darurat untuk mengevakuasi satu penumpang yang sakit.

    “Bahan bakar disediakan ke pesawat karena pertimbangan kemanusiaan, namun karena prosedur terkait akan segera diselesaikan, kapten memutuskan untuk pergi atas kemauannya sendiri,” sebut sumber diplomatik Turki tersebut.

    Laporan surat kabar Israel, The Times of Israel, menyebut pesawat maskapai El Al berada di landasan Bandara Antalya selama beberapa jam sebelum lepas landas ke Yunani.

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi pengkritik tajam terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, dan sering menyatakan dukungan terhadap kelompok Hamas sedang berperang melawan militer Tel Aviv. Erdogan bahkan menyebut Hamas sebagai “pembela tanah air mereka”.

    Oleh beberapa negara seperti Israel, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, kelompok Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

    Lihat juga Video ‘Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hizbullah-Israel Memanas, AS hingga Rusia Minta Warganya Tak Datangi Lebanon

    Hizbullah-Israel Memanas, AS hingga Rusia Minta Warganya Tak Datangi Lebanon

    Ankara

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta warganya tak melakukan perjalanan menuju Lebanon. Permintaan itu menyusul meningkatnya keterangan antara kelompok Hizbullah di Lebanon dengan militer Israel.

    Dilansir Anadolu Agency, Kamis (27/6/2024), Kedutaan Besar AS di Beirut meminta warga negaranya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Lebanon. Sementara, bagi warga AS yang berada di Lebanon agar menghindari perjalanan ke Lebanon selatan serta daerah perbatasan dengan Suriah.

    Kedutaan Besar AS mengatakan pemerintah Lebanon tidak dapat menjamin perlindungan warga AS terhadap pecahnya kekerasan dan konflik bersenjata mendadak.

    Kedutaan Besar Rusia di Beirut juga merekomendasikan warganya di Lebanon untuk menahan diri bepergian ke negara tersebut. Duta Besar Rusia Alexander Rudakov, dalam wawancara dengan saluran Rossiya 24, meminta warga negaranya menunggu hingga situasi di Lebanon tenang.

    Kementerian Luar Negeri Irlandia juga menyarankan semua perjalanan ke wilayah tertentu di Lebanon diurungkan. Irlandia juga mengimbau warganya yang saat ini berada di Lebanon selalu berhati-hati.

    “Situasi keamanan di Lebanon dapat memburuk dengan cepat,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

    “Ada peningkatan risiko kekerasan, termasuk bentrokan antara kelompok bersenjata dan Angkatan Bersenjata Lebanon,” sambung Kemlu Irlandia.

    “FCDO menyarankan agar semua perjalanan ke Lebanon tidak dilakukan karena risiko yang terkait dengan konflik antara Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina,” kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan dalam sebuah pernyataan.

    Peringatan serupa terhadap perjalanan ke Lebanon juga dibuat oleh Swiss dan Australia. Kuwait adalah negara pertama yang meminta warganya menghindari perjalanan ke Lebanon. Mereka yang berada di Lebanon diminta meninggalkan negara tersebut sesegera mungkin ‘mengingat situasi keamanan yang terjadi di wilayah tersebut’.

    Jerman, Belanda, Kanada dan Makedonia Utara juga mendesak warganya untuk meninggalkan negara tersebut di tengah meningkatnya risiko perang besar-besaran di Lebanon.

    Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel. Peningkatan terjadi ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober 2023.

    (taa/haf)

  • Ngeri Kebakaran Hutan Hanguskan Desa Turki, 5 Orang Tewas-44 Luka

    Ngeri Kebakaran Hutan Hanguskan Desa Turki, 5 Orang Tewas-44 Luka

    Ankara

    Kebakaran hutan melanda beberapa desa di wilayah Turki bagian tenggara semalam. Nahas, sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya luka parah.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (21/6/2024), Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam pernyataannya menyebut kebakaran hutan itu melalap dua wilayah di dekat kota Mardin, Turki bagian tenggara.

    “Lima orang tewas dan 44 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya luka serius,” tutur Koca dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (21/6) waktu setempat.

    Koca tidak menjelaskan lebih lanjut soal dugaan penyebab kebakaran hutan yang memakan korban jiwa tersebut.

    Namun laporan media Al Jazeera menyebut kebakaran itu bermula dari aktivitas pembakaran sisa panen. Dengan semakin dikobarkan oleh angin, kebakaran bergerak cepat melintasi area desa Koksalan, Yazcicegi dan Bagacik.

    Sejumlah foto yang diunggah ke media sosial menunjukkan kobaran api sangat besar menerangi langit malam, dengan kepulan asap menjulang ke udara.

    Dalam pernyataannya, Koca juga menyebut bahwa empat tim darurat dan sedikitnya 35 ambulans telah dikerahkan ke lokasi terdampak kebakaran hutan.

    Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, dalam pernyataan terpisah, menyebut kebakaran hutan itu mulai terjadi pada Kamis (20/6) malam waktu setempat di area berjarak sekitar 30 kilometer di sebelah selatan kota Diyarbakir, dan dengan cepat menyebar karena angin kencang.

    Yerlikaya mengatakan bahwa kebakaran hutan itu berdampak pada lima desa di area antara Diyarbakir dan Madin.

    “Sayangnya, tiga warga area Diyarbakir dan dua warga area Mardin kehilangan nyawa mereka,” tulis Yerlikaya dalam pernyataan via media sosial X.

    Gubernur Diyarbakir, Ali Ihsan Su, dalam pernyataan terpisah pada Jumat (21/6) waktu setempat menyebut para petugas pemadam kebakaran telah berhasil mengendalikan kobaran api.

    Sementara itu, menurut laporan kantor berita Anadolu Agency, di wilayah Turki bagian barat laut, para petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kebakaran hutan di dekat kota Ayvacik, Provinsi Canakkale.

    Tidak ada korban luka akibat kebakaran hutan di area tersebut, namun otoritas setempat terpaksa mengevakuasi warga desa kecil bernama Camkoy sebagai tindakan pencegahan.

    Kebakaran tersebut merupakan salah satu dari beberapa kebakaran hutan yang melanda Provinsi Canakkale dalam sepekan terakhir, saat angin kencang berhembus dan suhu musim panas sangat terik.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Akhirnya, Turki Bisa Beli Jet Tempur F-16 AS Senilai Rp 377 T!

    Akhirnya, Turki Bisa Beli Jet Tempur F-16 AS Senilai Rp 377 T!

    Ankara

    Turki dan Amerika Serikat (AS) telah menandatangani kontrak pembelian puluhan jet tempur F-16. Penandatanganan dilakukan setelah Washington akhirnya menyetujui kesepakatan senilai US$ 23 miliar (Rp 377 triliun), menyusul negosiasi panjang yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (14/6/2024), penandatanganan kontrak pembelian jet tempur F-16 buatan AS ini diungkapkan oleh sejumlah sumber pada Kementerian Pertahanan Turki pada Kamis (13/6) waktu setempat.

    “Kontrak telah ditandatangani dan delegasi dari kedua pihak sedang merundingkan rinciannya,” ucap sumber-sumber di Kementerian Pertahanan Turki itu.

    Berdasarkan kesepakatan itu, Turki akan mendapatkan 40 unit baru jet tempur F-16 dan mendapatkan upgrade atau pembaruan untuk 79 unit jet F-16 yang sudah dimiliki oleh militer Turki.

    Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS memuji “langkah maju yang besar” dalam pembelian jet tempur F-16 baru oleh Turki, dan menyebutnya sebagai “F-16 paling canggih yang pernah tersedia hanya untuk sekutu dan mitra terdekat”.

    “Hanya contoh terbaru dari komitmen abadi AS terhadap kemitraan keamanan dengan Turki,” sebut Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan via media sosial.

    Sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang, Departemen Luar Negeri AS telah memberi tahu Kongres soal perjanjian dengan Turki itu pada Januari lalu, juga soal penjualan terpisah 40 unit jet siluman F-35 kepada Yunani senilai US$ 8,6 miliar.

    Sebelum akhirnya ditandatangani, AS tidak memberikan lampu hijau untuk transaksi tersebut hingga instrumen ratifikasi Turki atas keanggotaan baru Swedia dalam aliansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) tiba di Washington.

    Parlemen Turki meratifikasi keanggotaan Swedia dalam NATO pada Januari lalu setelah lebih dari setahun penundaan, yang membuat kecewa negara-negara Barat yang menginginkan persatuan dalam menghadapi perang Rusia melawan Ukraina.

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin NATO di Washington bulan depan.

    Erdogan dijadwalkan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden bulan lalu, namun pertemuan yang seharusnya menjadi yang pertama di antara keduanya di Gedung Putih harus ditunda karena masalah penjadwalan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Yunani dan Turki Ingin Pererat Hubungan Dagang

    Yunani dan Turki Ingin Pererat Hubungan Dagang

    Athena

    Turki dan Yunani sejak lama dipisahkan jurang konflik, yang sebagian besar berpusar pada kisruh soal perbatasan laut dan status Pulau Siprus yang terbelah dua sejak invasi Turki sekitar 50 tahun lalu.

    Selama ini, ketegangan antara Athena dan Ankara seringkali mengarah kepada konflik militer. Namun sekitar satu setengah tahun yang lalu, kedua musuh bebuyutan ingin mengupayakan damai lewat dialog.

    Hasilnya, pesawat tempur Turki dan Yunani tidak lagi berpatroli di atas Laut Aegea sudah sejak 18 bulan terakhir. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga tidak lagi melayangkan serangan verbal ke arah negeri jiran. Pada Desember 2023, dia berkunjung ke Athena dan menandatangani perjanjian persahabatan dengan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.

    Pada Senin (13/5), giliran Mitsotakis yang mengunjungi ibu kota Ankara. Tapi harapan yang sempat meruak pada awal 2024, kembali surut seiring buntunya perundingan seputar garis perbatasan atau status Siprus.

    Meski demikian, Mitsotakis dan Erdogan bersikeras menampilkan “agenda positif” yang ingin diupayakan dalam relasi kedua negara. Keduanya mengaku puas atas prospek kerja sama di bidang pariwisata, perdagangan dan manajemen kebencanaan.

    Polemik Hamas

    Kedua kepala negara berkesan berusaha mengecilkan perbedaan, kecuali menyangkut perang di Jalur Gaza.

    Ketika perdana menteri Yunani menegaskan hak Israel untuk membela diri, presiden Turki menuduh Israel melakukan genosida. Erdogan juga menolak penetapan Hamas sebagai organisasi teroris.

    Tapi ketimbang perbedaan sikap, Mitsotakis lebih memilih menegaskan kesamaan. “Mengenai masalah Hamas, kami memiliki pendapat yang berbeda. Namun kami setuju bahwa gencatan senjata segera diperlukan, terutama untuk melindungi warga sipil Palestina.”

    Pendekatan diplomatik berbuah manis

    Mitsotakis dan Erdogan mengaku lebih memilih fokus pada isu yang sudah disepakati. Perdana Menteri Yunani berbicara tentang “normalitas produktif” dalam kerja sama dengan presiden Turki, yang telah bertemu sebanyak empat kali dalam sepuluh bulan terakhir.

    Hasil positif dari pemulihan hubungan Yunani-Turki mencakup, antara lain, kerja sama dalam mencegah krisis pengungsi dan kemudahan visa bagi warga negara Turki yang ingin mengunjungi pulau-pulau tertentu di Yunani.

    Kedua kepala negara menilai penting untuk lebih memperdalam kerja sama di laut dan darat untuk mencegah migrasi ilegal. Erdogan juga mendukung kerja sama yang lebih erat dengan Yunani dalam memerangi terorisme.

    Mereka menegaskan kembali tujuan yang sudah ditetapkan pada bulan Desember untuk menggandakan volume perdagangan bilateral menjadi USD10 miliar dalam lima tahun ke depan, serta merayakan pembentukan Dewan Ekonomi Yunani-Turki.

    Mitsotakis dan Erdogan juga menandatangani nota kerja sama dalam penanganan bencana alam, berdasarkan solidaritas timbal balik kedua negara saat terjadi gempa.

    Kebuntuan di Siprus

    Meski Erdogan berulang kali menekankan bahwa “tidak ada masalah antara Yunani dan Turki yang tidak dapat diselesaikan, tidak peduli seberapa besar masalah tersebut,” terlihat jelas bahwa kedua negara memiliki posisi yang sangat berbeda mengenai berbagai isu sentral.

    Dia menyerukan “solusi yang adil” terhadap masalah Siprus, dengan merujuk pada “solusi dua negara merdeka”. Bagi Yunani, Siprus dan PBB, satu-satunya solusi yang dapat diterima adalah reunifikasi total.

    Erdogan menilai, “minoritas Turki” di Yunani dapat membangun “jembatan persahabatan” antara kedua bangsa. Namun pemerintah Yunani tidak mengakui minoritas Turki, melainkan hanya minoritas Muslim. Karena begitulah penduduk Turki dan Yunani digolongkan secara eksplisit dalam Perjanjian Lausanne yang mengatur hubungan kedua negara pada tahun 1923.

    Namun perbedaan terbesar dirasakan dalam isu Biara Khora yang kini diubah menjadi masjid oleh Erdogan. Khora adalah gereja peninggalan era Bizantium dan berfungsi sebagai museum sejak pendirian Republik Turki. Bangunan bersejarah itu sejak lama mendapat status warisan dunia UNESCO.

    Mitsotakis sempat berjanji akan membicarakan masalah ini dengan Erdogan. Setelah pertemuan, dia mengaku telah mengungkapkan keprihatinannya secara langsung, namun menegaskan pentingnya “menjaga nilai kultural dari situs ini agar bisa dikunjungi oleh semua pihak.”

    rzn/as

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Bangun Tembok di Perbatasan Afghanistan

    Iran Bangun Tembok di Perbatasan Afghanistan

    Jakarta

    Tembok beton itu niatnya dibangun setinggi empat meter, dilengkapi kawat berduri dan membentang sepanjang 74 kilometer, di lokasi yang selama ini menjadi jalur lintasan penyelundupan di perbatasan dengan Afganistan. Untuk itu, Dewan Keamanan Nasional Iran sudah menganggarkan dana sekitar tiga miliar Euro.

    Adalah angkatan bersenjata yang mendapat mandat memperkuat perbatasan di Provinsi Razavi Khorasan. Pengerjaannya akan memakan waktu selamat tiga tahun, lapor kantor berita IRNA.

    Menurut pemerintah di Teheran, wilayah Khorasan yang dibagi ke dalam tiga provinsi di timur laut Iran merupakan tujuan utama penyelundupan dan migrasi ilegal.

    Iran dan Afganistan sejatinya berbagi perbatasan sepanjang 950 kilometer. Sebagian melintasi pegunungan tinggi dan gurun pasir. Kesukaran itu tidak mengendurkan niat banyak pengungsi yang melintas secara ilegal karena melarikan diri dari perang saudara, kemiskinan atau kekuasaan Taliban di Afganistan.

    Risiko serangan ISK di Iran

    Situasi keamanan di perbatasan Afganistan memburuk sejak dikuasai Taliban. Pada tahun 2021, pasukan dari kedua negara terlibat baku tembak. Ketegangan itu diyakini membuka celah bagi kelompok teror Islamic State Provinsi Khorasan, ISK, untuk menyusup ke Iran. Dalam tiga tahun terakhir, ISK sudah berulangkali melancarkan serangan teror di negeri jiran.

    Awal Januari 2024 silam, dua ledakan di kota Kerman menewaskan 89 orang. Islamic State mengklaim diri bertanggung jawab, sebagaimana pada serangan di bulan Oktober 2022, ketika belasan orang meninggal dunia dalam serangan di kota Shiraz.

    Sebagaimana Taliban, Islamic State berideologi fundamentalisme Sunni yang menganggap Syiah sebagai aliran sesat. Sejak pergantian kekuasaan di Afganistan, militer Iran giat memperkuat pengamanan di perbatasan. Kendati begitu, perlintasan ilegal tetap menjadi bagian keseharian.

    Hampir 4,5 juta pengungsi dari Afganistan

    Kebanyakan enggan mendaftarkan diri karena takut dideportasi. Kedekatan budaya dan bahasa memudahkan para pengungsi Afganistan untuk membaur dan menghilang dari pantauan otoritas di Iran. Tapi sebagian besar pengungsi diyakini tidak ingin menetap, melainkan hanya singgah dalam perjalanan menuju Eropa.

    Situasi ini disadari Turki, jiran di barat Iran. Alhasil, pemerintah di Ankara membangun tembok setinggi tiga meter sepanjang 170km dari 560km perbatasan yang membentang antara kedua negara.

    Tembok sumber perkara

    Sudah sejak tiga puluh tahun Iran berniat membangun tembok di perbatasan. Proyek konstruksi pertama dicanangkan pada tahun 1992. Saat itu, tembok sepanjang 30km dibangun di Provinsi Sistan-Beluchestan, bukan demi menghadang migrasi, melainkan mencegah penyelundupan bensin dari Iran menuju Afganistan dan sebaliknya opium dari Afganistan menuju Iran.

    Namun tembok itu dibangun menjorok masuk ke dalam wilayah Iran. Sebabnya, terdapat hampir 2.000 hektar lahan petani Iran yang berada di antara perbatasan dengan Afganistan. Mereka diizinkan melintasi tembok demi menggarap lahan.

    Namun para petani acap menjadi sasaran serangan Taliban, yang menganggap tembok sebagai penanda batas dan mengira beroperasi di wilayah sendiri. Mereka dikabarkan acap menganiaya dan merampas mesin milik petani Iran.

    “Tembok ini bukanlah tembok perbatasan atau tembok keamanan,” keluh Mohammad Sargazi, anggota parlemen provinsi Sistan-Baluchestan, dalam wawancara media Iran. “Tembok ini hanya mempersulit hidup petani Iran,” tegasnya lebih lanjut. Anggota parlemen lain dari provinsi tersebut bahkan menuntut agar tembok dirobohkan.

    rzn/as

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biara Khora di Turki Kembali Jadi Masjid Kariye

    Biara Khora di Turki Kembali Jadi Masjid Kariye

    Jakarta

    Selama 450 tahun Biara Khora berfungsi sebagai rumah ibadah bagi umat Kristen di era Konstantinopel. Fungsi tersebut mulai berubah di bawah kekuasaan Sultan Mehmet dari Uthmaniyyah yang menamai kota di dua benua itu sebagai Istanbul pada 1453 dan mengalihkan banyak bangunan gereja menjadi masjid, termasuk Hagia Sophia.

    Biara Khora akhirnya menjadi Masjid Kariye. Mosaik dan karya seni fresko dari tradisi Kekristenan, yang memenuhi dinding dalam bangunan, ditutup oleh lapisan untuk menjamin ibadah solat.

    “Direbut” sebagai masjid

    Seiring berdirinya Republik Turki pada 1923 oleh Mustafa Kemal Atatrk, kedua bangunan bersejarah dialihfungsikan sebagai museum. Status tersebut kembali diubah pada tahun 2018 oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan ketika mengumumkan Hagia Sophia sebagai rumah ibadah umat muslim, dan Masjid Kariye pada tahun 2020.

    Bagi pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP, perubahan status kedua warisan budaya UNESCO itu menyimpan klaim abadi sebagai pewaris kekuasaan Uthmaniyyah dengan mengedepankan corak keislaman.

    Dalam publikasi teranyar, pemerintah Turki menggunakan istilah “penaklukan” ketika mengumumkan perubahan fungsi bangunan. Pun kantor urusan agama di Turki, Diyanet, menyebut kembalinya Haga Sophia dan Biara Khora sebagai “pampasan perang,”

    “Hagia Sophia adalah bukti bahwa kita sekarang menduduki kawasan ini. Hagia Sophia ibaratnya adalah pedang penaklukan, hak berkuasa atas Turki,” kata orang kepercayaan Erdoan, Numan Kurtulmu, tahun 2020 silam.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Sejarah Kekristenan

    Arsitek dan restorator Turki Zeynep Ahunbay menekankan bahwa Khora sangat penting bagi sejarah seni. “Ada banyak bekas bangunan Bizantium di Turki yang rusak akibat gempa bumi dan kemudian dipugar. Namun Anda dapat melihat mosaik di bangunan-bangunan ini tidak terpelihara dengan baik, seperti yang ada di Khora” kata dia.

    Ahunbay yakin bahwa corak bangunan tersebut harus dipulihkan sesuai dengan masa lalunya. Namun karya seni kekristenan tidak diharapkan dalam fungsinya sebagai masjid.

    Langkah mundur?

    Yunani bersikap berang merespons keputusan Turki. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, misalnya, akan terbang ke Ankara pada hari Senin (20/5). Dia mengaku “terganggu” oleh perubahan status tersebut dan ingin menyampaikan ketidakpuasannya kepada Erdoan.

    Banyak warga Turki yang juga khawatir dengan perubahan status Biara Khora karena dampaknya terhadap perdamaian antaragama. Uzunolu, contohnya, merujuk pada “Aliansi Peradaban”, yang didirikan pada tahun 2006 atas inisiatif Turki dan Spanyol dalam kerangka PBB. “Mengingat inisiatif ini, kepekaan antaragama harus berada pada tingkat tertinggi untuk saling meningkatkan dialog dan toleransi,” kata Uzunolu.

    Ahunbay melihat keputusan tersebut sebagai bukti betapa pemerintahan AKP telah menyimpang dari gagasan negara sekuler yang digariskan Atatrk. Jika dulu masjid-masjid bekas gereja dialihkan sebagai museum di era sekularisme, sekarang fungsi agama lebih dikedepankan. Ini adalah sebuah langkah mundur. Saya tidak berpikir itu tepat untuk warisan budaya.”

    “Sudah ada banyak masjid di sekitar”

    Menurut teolog Islam hsan Eliak, perubahan status Biara Khora menjadi Masjid Kariye tidak diperlukan untuk alasan praktis, karena banyaknya rumah ibadah umat Islam di sekitar Khora dan Hagia Sophia. “Tidak ada yang membutuhkan bangunan ini sebagai masjid,” kata dia.

    Menurutnya, keputusan mengenai kedua bangunan tersebut saling terkait: “Pemerintah menyimpan niatan politik dengan mengubah gereja dan museum menjadi masjid,” kata Eliak. “Karya seni di Gereja Khora menceritakan kisah agama Kristen. Itu adalah bangunan bersejarah milik umat manusia. Oleh karena itu, ia harus tetap menjadi museum.” rzn/yf

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kenapa Turki Setop Berbisnis dengan Israel?

    Kenapa Turki Setop Berbisnis dengan Israel?

    Ankara

    Senyum menghiasi wajah Presiden Recep Tayyip Erdogan ketika menjawab pertanyaan DW, bahwa “kami sudah tidak lagi mempertahankan hubungan dagang intensif dengan Israel. Isunya sudah selesai,” kata dia dalam jumpa pers di akhir kunjungan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Ankara, dua pekan lalu.

    Saat itu, rencana Turki “membatasi” ekspor sebanyak 54 jenis komoditas ke Israel baru berupa ancaman. Beberapa hari setelah pernyataan Erdogan, Kementerian Perdagangan akhirnya mengumumkan penghentian kerja sama ekspor dan impor dengan Israel.

    Kedua negara sejatinya menjalin kekariban bisnis. Menurut Asosiasi Ekspor Turki, TIM, perdagangan bilateral antara Turki dan Israel, “memiliki struktur yang stabil dan independen secara politik.”

    Pada 2022 silam, volume perdagangan antara kedua negara mencapai sembilan miliar dolar AS. Israel mengekspor barang senilai dua miliar dolar AS, sementara Turki membukukan penjualan senilai tujuh miliar dolar AS.

    Volume dagang kedua negara sejak itu berkurang dan hanya mencapai tujuh miliar dolar AS pada tahun 2023.

    Proyeksi negatif di Turki

    Bagaimana penghentian dagang dengan Israel akan berdampak pada ekonomi Turki yang sedang dilanda krisis? Menurut Oguz Oyan, ekonom dan tokoh oposisi Turki, langkah tersebut akan menyulitkan Ankara menemukan investor asing.

    “Negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Eropa, memandang negatif negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Israel,” kata dia. “Penghentian dagang tidak hanya memperburuk hubungan dengan Israel, tetapi juga dengan pasar keuangan, dan artinya juga aliran dana investasi ke Turki.”

    Kritik dari Israel

    Di Israel, Menteri Luar Negeri Israel Katz merespons keras keputusan Turki untuk sepenuhnya menghentikan hubungan dagang.

    “Erdogan melanggar perjanjian internasional dengan memblokir pelabuhan. Dia mengabaikan kepentingan rakyat Turki dan pengusaha Turki. Beginilah tindakan seorang diktator,” kata dia.

    Apakah keputusan Ankara akan memicu konsekuensi hukum? “Tidak,” kata Profesor Funda Basaran Yavalar di Universitas Marmara, Istanbul, spesialis dalam hukum keuangan internasional.

    Karena sejauh ini, belum ada kontrak bisnis yang diakhiri secara sepihak. Basaran yakin, situasinya belum akan berubah.

    Menurutnya, solusi bisa diupayakan lewat Organisasi Perdagangan Dunia, WTO, yang mewadahi perdagangan kedua negara dan menawarkan mekanisme mediasi antara negara anggota.

    Kegamangan usai kekalahan pemilu

    Sikap keras Ankara terhadap Israel diyakini bersumber pada kekalahan bersejarah Erdogan dalam pemilu komunal akhir Maret lalu.

    Kepada DW, Gabriel Haritos, peneliti di lembaga pemikir Yunani ELIAMEP yang berbasis di Yerusalem, menilai pemutusan hubungan dagang dengan Israel sebagai “taktik politik,” demi memuaskan publik di dalam negeri.

    Hal serupa diungkapkan ekonom Turki Oguz Oyan. “Di masa kampanye pemilu, pemerintahan Partai AKP mendulang sentimen negatif karena pesatnya perdagangan dengan Israel,” kata dia.

    Kebijakan pemerintah dinilai bermuka dua, karena di satu sisi giat menuduhkan kejahatan perang terhadap Israel di depan publik, tapi di balik layar tetap panen uang lewat hubungan dagang. “Hal ini mempengaruhi suara para pemilih Islam konservatif.”

    Oyan yakin, AKP berusaha memobilisasi dukungan elektoral di dalam negeri dengan bersikap keras ke Israel. “Mereka mengalami kekalahan besar dalam pemilu. AKP ingin memulihkan gengsi yang hilang dan redupnya kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

    rzn/hp

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Turki Setop Perdagangan dengan Israel

    Memanas! Turki Setop Perdagangan dengan Israel

    Ankara

    Pemerintah Turki menghentikan semua ekspor dan impor dari dan ke Israel pada Kamis (2/5) waktu setempat. Ankara mengutip “memburuknya tragedi kemanusiaan” di wilayah Palestina sebagai salah satu alasan dari langkah tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (3/5/2024), langkah otoritas Turki menghentikan semua perdagangan dengan Israel itu diumumkan oleh Kementerian Perdagangan Turki.

    “Transaksi ekspor dan impor terkait Israel telah dihentikan, mencakup semua produk,” demikian pernyataan Kementerian Perdagangan Turki.

    “Turki akan secara ketat dan secara tegas menerapkan langkah-langkah baru ini, sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza,” imbuh pernyataan tersebut.

    Pernyataan itu mengonfirmasi laporan media Bloomberg yang sebelumnya menyebut Turki menghentikan seluruh ekspor dan impor dari dan ke Israel.

    Kedua negara tercatat memiliki volume perdagangan sebesar US$ 6,8 miliar sepanjang tahun 2023.

    Turki, bulan lalu, memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel, terkait apa yang disebutnya sebagai penolakan Israel untuk mengizinkan Ankara terlibat dalam operasi pengiriman bantuan kemanusiaan via udara ke Jalur Gaza dan serangannya di daerah kantong Palestina tersebut.

    Saat ditanya soal perdagangan Turki dengan Israel bulan lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara tidak lagi melanjutkan “perdagangan intensif” dengan Tel AViv, dan menyatakan “hal itu sudah selesai”. Namun Erdogan pada saat itu tidak mengindikasikan bahwa Turki akan memutus semua perdagangan dengan Israel.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (2/5) waktu setempat menyebut Erdogan telah melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan untuk impor dan ekspor dari Israel.

    “Erdogan telah melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan untuk impor dan ekspor Israel,” sebut Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    “Beginilah perilaku seorang diktator, mengabaikan kepentingan rakyat dan pengusaha Turki, dan mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” kritiknya.

    Katz mengatakan dirinya telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Israel untuk berupaya menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, dengan fokus pada produksi lokal dan impor dari negara-negara lainnya.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Erdogan Ngaku Ingin Pensiun dari Politik, Benarkah?

    Erdogan Ngaku Ingin Pensiun dari Politik, Benarkah?

    Jakarta

    Isyarat perpisahan diucapkan Presiden Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini. “Saya bekerja dengan seluruh kekuatan, karena buat saya pemilu ini adalah sebuah final. Menurut konstitusi, pemilu ini adalah yang terakhir buat saya,” kata dia, Jumat (8/3) lalu, soal pemilihan komunal di Turki.

    Pernyataannya itu sontak disambut oleh media dengan menurunkan judul bombastis, “Erdogan Pertimbangkan Turun Tahta,” atau “Erdogan Umumkan Pengunduran diri.” Namun di media sosial, ucapan sang presiden malah memicu cibiran. “Apakah dia ingin mengundurkan diri lagi?,” tanya seorang netizen, merujuk pada ucapan serupa oleh Erdogan di masa lalu.

    Hakki Tas, pakar politik di German Institute for Global and Area Studies, GIGA, masih mengingat serangkaian janji pensiun dari sang presiden.

    “Tahun 2009, dia bilang pemilu itu akan menjadi yang terakhir. Tahun 2012 dia berjanji kepada dewan pimpinan partai akan mencalonkan diri untuk terakhir kali. Pada 2023, dia mengaku meminta dukungan pemilih untuk terakhir kalinya dan mengaku akan mewariskan tongkat kepemimpinan ke gernasi muda,” ujar pakar politik GIGA itu.

    Meski mengaku ingin mundur, Erdogan selalu berusaha memperkuat posisinya setiap kali memenangkan pemilu. Kini dia menjadi manusia paling berkuasa di Turki, sebagai kepala negara dan pemerintahan, serta ketua umum Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP.

    Sebabnya, Tas meyakini pernyataan Erdogan adalah langkah taktis untuk menjerat emosi pemilih. Dengan menyiratkan pemilu terakhir, dia ingin memobilisasi simpatisan untuk pergi memilih.

    Sejak 22 tahun berkuasa

    Selama 10 tahun terakhir, Turki praktis selalu berada dalam modus kampanye karena ragam pemilihan umum di tingkat nasional atau daerah yang digelar dalam jarak berdekatan.

    Kemenangan dalam pemilu komunal akan memperbesar kekuasaan Erdogan. Pengamat meyakini sang presiden ingin mengubah konstitusi dan ikut menentukan pewaris kekuasaannya. Untuk itu, dia membutuhkan dukungan mayoritas di kota-kota besar, Istanbul, Ankara, Izmir dan Antalya, yang mewakili separuh nilai ekonomi Turki.

    Istanbul yang berpenduduk 17 juta orang akan menjadi medan kampanye sengit. Di sana, jajak pendapat memprediksi persaingan ketat antara partai opposisi terbesar, CHP, dan partai pemerintah, AKP. Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, dari CHP berharap bisa melanjutkan masa jabatan kedua. Dia termasuk tokoh oposisi paling disegani di Turki.

    Diketahui kedua calon AKP di Istanbul dan ibu kota Ankara saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan rival CHP. Sebab itu pula, Erdogan giat turun berkampanye untuk memobilisasi pemilih, seakan ikut mencalonkan diri.

    Siapa akan gantikan Erdogan?

    Erdogan, yang pernah menjadi walikota Istanbul, menahami nilai penting kota metropolitan di tepi Selat Bosporus itu bagi kemenangan pemilu. “Siapapun yang memenangkan Istanbul, akan memenangkan seisi negeri,” demikian bunyi pepatah politik di Turki.

    Setelah terlempar dari pemerintahan kota pada pemilu 2019, AKP ketahuan banyak mengisi jabatan administratif kota dengan pejabat yang dekat dengan partai. Selain itu, tender berskala besar cendrung diberikan kepada pengusaha yang loyal kepada AKP. Kaum nasionalis dan Islam konservatif yang dekat dengan pemerintah juga mendapat beragam kemudahan dari pemerintah.

    Tapi meski disangsikan, niat mundur Erdogan tetap memicu diskusi soal penggantinya, mengingat kondisi kesehatannya yang acap diisukan memburuk di usia ke70.

    Setelah kegagalan menantu tertuanya, Berat Albayrak, sebagai menteri keuangan, Erdogan diprediksi menyiapkan putranya, Bilal, atau menantu mudanya, Selcuk Bayraktar, sebagai pewaris tahta.

    Tapi apakah keduanya akan mampu mencetak kesuksesan bersama partai AKP layaknya Erdogan? “Pada dasarnya, tidak ada lagi partai, yang ada hanyalah Erdogan,” kata pakar politik Hakki Tas.

    Wartawan Turki, Ragip Soylu, memperingatkan betapa situasi politik bisa terus berubah sebelum pemilu kepresidenan. Tahun 2028 masih sangat jauh di masa depan, tulisnya di X. Sampai saat itu, Erdogan bisa saja berubah pikiran dan malah mengubah konstitusi untuk mencabut pembatasan masa jabatan dua kali bagi kepala negara.

    AKP berusaha menghadiahkan masa jabatan ketiga bagi Erdogan. Namun untuk mengamandemen konstitusi atau memajukan pemilu, partai pemerintah masih kekurangan 40 suara di parlemen.

    rzn/as

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini