kab/kota: Ankara

  • Presiden Suriah Al-Sharaa Bertemu Presiden Turki Erdogan, Bahas Kerja Sama Keamanan – Halaman all

    Presiden Suriah Al-Sharaa Bertemu Presiden Turki Erdogan, Bahas Kerja Sama Keamanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menyambut kedatangan Presiden Sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki, pada Selasa (4/2/2025).

    Al-Sharaa disambut oleh Erdoğan bersama sejumlah kecil pengawal kehormatan di pintu masuk Istana Kepresidenan.

    Upacara penyambutan berlangsung sederhana jika dibandingkan dengan kunjungan kepala negara lainnya yang biasanya disertai pasukan dan band militer, lapor Euronews.

    Pertemuan keduanya bertujuan membahas pemulihan ekonomi serta keamanan dan stabilitas Suriah.

    Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan, Al-Sharaa mengatakan bahwa Turki dan Suriah sedang merencanakan “strategi bersama” untuk mengatasi ancaman keamanan bagi kedua negara.

    “Kami membahas ancaman-ancaman yang dapat menghambat persatuan wilayah Suriah, terutama di timur laut Suriah,” ujar Al-Sharaa.

    Salah satu ancaman bagi Turki adalah keberadaan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat di wilayah utara Suriah.

    Turki memandang milisi Kurdi Suriah, yang merupakan bagian dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.

    TURKI DAN SURIAH – Tangkap layar YouTube Kanal13 yang diambil pada Rabu (5/2/2025) menampilkan Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa saat melakukan kunjungan ke Turki dan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Selasa (4/2/2025). Pertemuan keduanya bertujuan membahas pemulihan ekonomi serta keamanan dan stabilitas Suriah. (Tangkap layar YouTube Kanal13)

    Turki secara konsisten mendesak agar kelompok tersebut dibubarkan.

    Pejuang yang didukung oleh Turki telah berperang melawan SDF untuk menjauhkan mereka dari perbatasan Turki.

    “Kami juga membahas pentingnya tekanan internasional terhadap Israel agar menarik diri dari zona penyangga di Suriah bagian selatan dan melaksanakan perjanjian tahun 1974,” tambah Al-Sharaa.

    Sebagai informasi, Al-Sharaa baru saja ditunjuk sebagai Presiden Sementara Suriah minggu lalu.

    Ia merupakan mantan pemimpin organisasi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu.

    Turki dikenal sebagai pendukung kuat kelompok-kelompok yang menentang al-Assad selama perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun, sehingga dipandang sebagai sekutu utama pemerintahan baru Suriah.

    Turki, yang berbatasan dengan Suriah sepanjang 910 km, juga menjadi negara yang menampung jumlah pengungsi Suriah terbanyak sejak pecahnya perang pada tahun 2011.

    Jumlah pengungsi Suriah di Turki mencapai puncaknya pada tahun 2022, dengan lebih dari 3,8 juta orang.

    Kunjungan Al-Sharaa ke Turki ini merupakan kunjungan internasional keduanya sejak menjabat sebagai presiden.

    Sebelumnya, ia melakukan kunjungan ke Arab Saudi.

    Turki Dilaporkan Berencana Bangun 2 Pangkalan Militer di Suriah

    Sebelum kunjungan Al-Sharaa ke Turki, muncul laporan bahwa Turki akan membangun dua pangkalan militer di Suriah.

    Kunjungan itu pun dimaksudkan untuk membahas pangkalan tersebut.

    “Turki akan melatih anggota militer di dua pangkalan yang akan dibangun di Suriah,” menurut laporan surat kabar Türkiye Newspaper pada 3 Februari 2025 yang mengutip beberapa sumber Arab yang tidak disebutkan namanya.

    “Turki dan Suriah akan menandatangani perjanjian pertahanan bersama.”

    Laporan itu juga menambahkan, “Berdasarkan perjanjian yang diharapkan segera ditandatangani, Turki akan membantu Suriah jika negara tersebut menghadapi ancaman mendadak.”

    Militer Turki akan melatih tentara Suriah, termasuk pilot, dengan tujuan membangun angkatan udara untuk Suriah.

    Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Turki akan menempatkan 50 pesawat tempur F-16 di dua pangkalan baru tersebut hingga Angkatan Udara Suriah terbentuk sepenuhnya.

    “Langkah ini bertujuan untuk mencegah serangan apapun terhadap kedaulatan Suriah.”

    Selain itu, pihak berwenang Suriah juga dilaporkan meminta agar Turki mengerahkan pesawat nirawak, radar, dan sistem perang elektronik di sepanjang perbatasan Suriah dengan Israel.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel    
        Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Ankara

    Turki menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Hal ini, seperti dilansir AFP, Senin (3/2/2025), disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan saat melakukan kunjungan ke Qatar pada Minggu (2/2) waktu setempat.

    Fidan menyebut kesediaan Ankara menampung warga Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu mendapat dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    “Presiden kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk menampung sejumlah warga Palestina yang telah dibebaskan… demi mendukung perjanjian tersebut,” ucap Fidan saat berbicara dalam konferensi pers di Doha.

    “Turki, bersama dengan negara-negara lainnya, akan mengambil bagian dalam hal ini sehingga perjanjian gencatan senjata dapat tetap berlaku,” sebutnya.

    Tahap pertama gencatan senjata Gaza fokus pada pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan Hamas, yang ditukarkan dengan pembebasan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Kebanyakan dari tahanan Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu akan diasingkan secara permanen setelah mereka dibebaskan. Namun belum diketahui secara jelas ke mana saja para tahanan itu akan diasingkan.

    Total 183 tahanan dibebaskan oleh Israel pada Sabtu (1/2) waktu setempat, yang ditukarkan dengan tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas di Jalur Gaza. Sebanyak tujuh tahanan Palestina dan satu tahanan asal Mesir telah dideportasi usai dibebaskan oleh Tel Aviv.

    Berbicara dalam konferensi pers yang sama, Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan dirinya dan Fidan membahas soal “perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki dan Suriah” dalam pertemuan mereka yang digelar tertutup.

    Qatar merupakan salah satu mediator untuk gencatan senjata Gaza, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).

    Dalam pernyataannya, PM Qatar menyerukan “semua pihak untuk menghormati semua ketentuan perjanjian dan memulai (perundingan) tahap kedua”, yang dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran Hamas dan Israel secara lebih pemanen.

    Tanggal untuk perundingan resmi yang melibatkan para mediator dan delegasi dari Hamas dan Israel belum ditentukan, dengan tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemimpin Suriah Tiba di Arab Saudi dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya, Mengapa Bukan ke Iran? – Halaman all

    Pemimpin Suriah Tiba di Arab Saudi dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya, Mengapa Bukan ke Iran? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya pada Minggu (2/2/2025), dan negara yang dipilihnya adalah Arab Saudi.

    Mengutip Associated Press, langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa Suriah akan menjauh dari Iran, yang sebelumnya merupakan sekutu regional utamanya.

    Ahmad al-Sharaa mendarat di Riyadh bersama Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.

    Keduanya tiba menggunakan jet Saudi, dengan bendera negara tersebut terlihat di meja di belakang mereka.

    Televisi pemerintah Saudi menyoroti bahwa perjalanan pertama al-Sharaa, yang awalnya dikenal di dunia internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, menjadikan Riyadh sebagai tujuan pertamanya.

    Bendera tiga warna Suriah dengan tiga bintang berkibar di samping bendera Arab Saudi di bandara ketika al-Sharaa, yang mengenakan jas dan dasi, turun dari pesawat.

    Dia dijadwalkan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan, selama kunjungannya.

    Arab Saudi sebelumnya merupakan salah satu negara yang mendukung kelompok-kelompok yang berupaya menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar Assad, pada tahun 2011.

    Namun, kelompok-kelompok tersebut mundur saat Assad, yang didukung Iran dan Rusia, memenangkan banyak pertempuran dalam konflik tersebut.

    Keadaan berubah pada Desember lalu ketika serangan kilat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah pimpinan al-Sharaa berhasil menggulingkan Assad.

    HTS sebelumnya terkait dengan al-Qaida, tetapi kemudian memutuskan hubungannya.

    Setelah menggulingkan Assad, al-Sharaa dan HTS berhati-hati dalam membangun citra publik mereka, terutama untuk menghilangkan sanksi yang dijatuhkan pada Suriah selama rezim Assad.

    Al-Sharaa juga menunjuk perempuan dalam jabatan penting dan berusaha menjaga hubungan baik dengan komunitas Kristen dan Syiah Alawite di Suriah.

    Selain itu, ia juga berupaya menjaga jarak dari Iran dan Rusia.

    Hingga saat ini, Iran belum membuka kembali kedutaannya di Damaskus.

    Sebelumnya, Suriah adalah simpul penting dalam menjalankan operasi melalui “Poros Perlawanan” Iran, yang melibatkan Hizbullah di Lebanon dan kelompok-kelompok lain.

    Sementara itu, dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera yang dipublikasikan pada Sabtu (1/2/2025), Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Teheran mendukung pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat Suriah.

    “Kami mendukung pemerintahan mana pun yang dipilih dan didukung oleh rakyat Suriah,” katanya.

    “Kami menginginkan perdamaian dan keamanan bagi Suriah yang merupakan pendahulu untuk mencapai hal yang sama di wilayah tersebut.”

    “Kami tidak ingin melihat Suriah sebagai pusat ketegangan tanpa akhir atau konflik etnis yang dapat mengubahnya menjadi tempat berlindung yang aman bagi teroris.”

    Pada Januari lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengunjungi Damaskus dan menyatakan bahwa Riyadh secara aktif terlibat dalam dialog untuk mencabut sanksi terhadap Suriah.

    Arab Saudi, berbeda dengan sekutu utama al-Sharaa seperti Turki dan Qatar, telah memulihkan hubungan dengan Assad pada 2023 bersama sebagian besar negara Arab lainnya.

    Tantangan di Dalam Negeri

    Sementara itu, pemerintah sementara Suriah masih menghadapi tantangan dari ISIS dan kelompok militan lainnya.

    Pada Sabtu (1/2/2025), sebuah bom mobil meledak di Manbij, sebuah kota di provinsi Aleppo, menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan orang, menurut laporan SANA yang mengutip pejabat pertahanan sipil.

    Pemberontak Suriah yang didukung oleh Turki merebut Manbij pada Desember lalu, sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menciptakan zona penyangga di wilayah Suriah dekat perbatasannya.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Bantuan Internasional Masuk, Israel Serahkan Rafah kepada Uni Eropa – Halaman all

    Bantuan Internasional Masuk, Israel Serahkan Rafah kepada Uni Eropa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam perkembangan terbaru di kawasan konflik Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah resmi menarik diri dari perbatasan Rafah, yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.

    Langkah ini diambil sebagai bagian dari perjanjian fase pertama gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

    Penarikan ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pasukan internasional dari Uni Eropa (UE) untuk mengawasi perlintasan tersebut.

    Mengapa Israel Menyerahkan Rafah kepada Uni Eropa?

    Pada tanggal 31 Januari 2025, IDF melakukan penarikan pasukannya dari Rafah.

    Menurut laporan yang dikutip oleh Anadolu, Israel langsung menyerahkan wilayah penyeberangan itu kepada pasukan UE.

    Setidaknya 100 petugas perbatasan akan dikerahkan untuk menjaga keamanan di area tersebut, mencerminkan dukungan Eropa terhadap gencatan senjata dan kerja sama antara Tel Aviv dan Otoritas Palestina.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa Uni Eropa hadir untuk membantu misi perbatasan sipil. “Penyeberangan Rafah dibuka atas permintaan Palestina dan Israel,” ungkapnya di platform X.

    Penyerahan ini juga dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang menyatakan bahwa perlintasan Rafah akan dibuka di bawah pengawasan pasukan Uni Eropa.

    Kapan Perbatasan Rafah Dibuka?

    Setelah sembilan bulan penutupan total, perbatasan Rafah direncanakan dibuka pada 1 Februari 2025.

    Pembukaan ini memungkinkan pengungsi Gaza yang menderita penyakit kronis, seperti kanker, untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Mesir.

    Operasi evakuasi ini akan diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang juga mengerahkan lebih dari 30 ambulans di sisi Mesir.

    WHO memperkirakan sekitar 2500 anak di Gaza membutuhkan perawatan medis mendesak.

    Untuk tahap pertama, 50 anak dijadwalkan untuk dievakuasi, namun sayangnya hanya 37 yang berhasil menyeberang.

    Sisanya tidak dapat dievakuasi karena dua pasien meninggal sebelum mendapat perawatan, sementara yang lainnya terlalu sakit untuk dipindahkan.

    Apa Saja Manfaat Pembukaan Perbatasan Rafah?

    Pembukaan perbatasan Rafah dan evakuasi pasien ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.

    Selain memberikan harapan bagi banyak warga Gaza yang membutuhkan bantuan medis, pembukaan ini juga dimanfaatkan untuk mengakses bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza.

    Sejumlah kapal bantuan, termasuk dari Turki, diperkirakan tiba di Pelabuhan Al-Arish, Mesir.

    Duta Besar Turki di Kairo, Salih Mutlu Shen, mengonfirmasi bahwa Ankara telah mengirim 14 kapal yang membawa 835 ton bantuan kemanusiaan.

    Dalam beberapa hari mendatang, kapal lain yang membawa 2000 ton bantuan juga akan tiba.

    Ribuan ton bantuan ini diharapkan dapat masuk melalui perbatasan Rafah, yang merupakan titik vital bagi bantuan internasional yang ditujukan untuk Gaza.

    Namun, perlu dicatat bahwa sejak Mei 2024, akses ke perlintasan Rafah telah ditutup setelah Israel menguasai wilayah tersebut.

    Dengan penarikan IDF dari perbatasan Rafah dan serah terima kepada pasukan UE, proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan di Gaza diharapkan dapat dilaksanakan lebih lancar.

    Ini menjadi momen penting bagi warga Gaza yang membutuhkan bantuan, serta menunjukkan komitmen internasional dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Transformasi Angkatan Laut Turki & Ambisi Kekuatan Maritim di Perairan Mediterania hingga Laut Hitam – Halaman all

    Transformasi Angkatan Laut Turki & Ambisi Kekuatan Maritim di Perairan Mediterania hingga Laut Hitam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah meningkatkan ambisi maritimnya secara signifikan di Laut Mediterania.

    Tujuannya adalah untuk menegaskan pengaruh dan melindungi kepentingannya di kawasan tersebut.

    Latihan Mavi Vatan 2025, yang berlangsung dari 7 hingga 16 Januari 2025, menjadi salah satu contoh nyata dari aspirasi strategis maritim Ankara.

    Keberadaan sumber daya energi dan jalur perdagangan yang strategis telah mendorong Turki untuk bersaing langsung dengan pemain regional lainnya.

    Angkatan Laut Turki kini menjadi instrumen kunci dalam manuver geopolitik negara tersebut.

    TCG Anadolu: Simbol Ambisi Maritim

    Dalam konteks pemilihan presiden Mei 2023, kapal TCG Anadolu yang disebut oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebagai kapal induk drone UCAV pertama di dunia, melakukan tur di pelabuhan-pelabuhan Turki.

    Kapal ini tidak hanya merayakan peluncurannya tetapi juga menjadi simbol kampanye Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).

    Kemal Kilicdaroglu, pemimpin partai oposisi, mengkritik penggunaan TCG Anadolu dalam kampanye politik. “Militer harus tetap di luar politik,” kata Kilicdaroglu.

    Transformasi Angkatan Laut Turki

    Erman Çete, jurnalis Turki dan salah satu penulis buku perang Suriah, menulis, peluncuran TCG Anadolu menandakan transformasi yang lebih luas, di mana Turki muncul sebagai kekuatan maritim yang serius.

    Ia merujuk pada pernyataan Erdogan, tingkat lokalisasi kapal ini mencapai 70 persen, dan ini menjadi salah satu pilar kebijakan baru Turki di dalam dan luar negeri.

    Pengembangan Kapal Perang

    Angkatan Laut Turki saat ini sedang membangun 31 kapal perang, termasuk kapal induk, penghancur berpeluru kendali, frigat multirole, dan kapal selam serang.

    TCG Anadolu, yang dirancang sebagai kapal serbu amfibi multipurpose, kini sedang dioptimalkan untuk sistem pesawat tempur tanpa awak (UCAV).

    Doktrin Maritim: Mavi Vatan

    Pengembangan Angkatan Laut Turki tidak hanya terbatas pada TCG Anadolu.

    Turki juga membangun berbagai jenis kapal lainnya, termasuk Korvet Kelas ADA dan Kapal Patroli HISAR.

    Semua ini berlandaskan doktrin Mavi Vatan, yang bertujuan untuk memperluas kontrol maritim Turki di kawasan Mediterania Timur, Aegean, dan Laut Hitam.

    Meskipun Erdogan dan AKP menggunakan perkembangan ini untuk kepentingan politik domestik, kritik menyatakan bahwa pembangunan angkatan laut yang kuat adalah proses jangka panjang.

    Retired Rear Admiral Ali Deniz Kutluk menyatakan bahwa setiap proyek pengembangan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan strategis yang lebih besar.

    Dengan doktrin Mavi Vatan, Turki berusaha mengeklaim dan mempertahankan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang luas.

    Meskipun ada tantangan dari negara-negara tetangga seperti Yunani dan Siprus, ambisi Turki untuk menguasai jalur transit laut ke Eropa tetap menjadi tujuan utama dalam kebijakan luar negerinya.

    Ekspansi angkatan laut Turki yang agresif telah menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Yunani, Mesir, dan Israel, yang semuanya memiliki klaim yang tumpang tindih di Mediterania Timur. Yunani, khususnya, telah bereaksi keras terhadap doktrin “Tanah Air Biru”, karena takut akan pelanggaran batas wilayah perairannya.

    “Oleh karena itu, perluasan angkatan laut Turki tidak hanya tentang pertahanan tetapi juga tentang persaingan kekuatan regional. Penempatan pasukan angkatan laut Turki yang tegas di perairan yang disengketakan ini telah meningkatkan ketegangan diplomatik dan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konfrontasi militer,” ujarnya dikutip dari Cradle.

    Meskipun ada ketegangan dengan sekutu barat atas berbagai masalah seperti sistem rudal S-400 Rusia dan sengketa energi, Turki tetap menjadi anggota NATO yang penting. 

    Ia menambahkan, latihan angkatan laut baru-baru ini dengan AS, seperti latihan gabungan Agustus 2024 di Mediterania Timur, menandakan bahwa Ankara terus mempertahankan hubungan militer yang kuat dengan Washington.

    Latihan tersebut dipahami sebagai latihan harmonisasi antarkapal antara Turki, yang memiliki angkatan laut kapal serbu amfibi di Mediterania Timur, dan AS, dengan tujuan untuk ‘mencegah agresi dan memastikan stabilitas’ di kawasan tersebut.

    Kapal perang amfibi AS USS Wasp muncul di media Turki berkat pengumumannya di akun media sosial kapal perang tersebut. “Latihan harmonisasi” antara Wasp dan TCG Anadolu di Mediterania Timur didampingi oleh kapal pendarat AS USS Oakhill dan fregat Turki TCG Gokova.

    Wasp telah berada di Mediterania sejak akhir Juni. Kapal ini merupakan salah satu dari dua kapal serbu amfibi AS yang dikirim ke wilayah tersebut untuk melawan serangan Iran atau Hizbullah terhadap Israel di tengah kampanye militer negara pendudukan tersebut di Gaza, tempat lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas.

    Ambisi regional

    Meskipun belum dapat menyaingi kekuatan angkatan laut global seperti AS atau Tiongkok, Turki kini memiliki angkatan laut terkuat di Asia Barat dan menempati peringkat di antara 10 kekuatan angkatan laut teratas di seluruh dunia.

    Mantan komandan AL Turki Sevim mencatat bahwa meskipun kekuatan angkatan laut Turki telah berkembang pesat, negara ini masih dalam fase transisi, menjadi ‘kekuatan berukuran sedang’ di tingkat global dan ‘kekuatan berskala besar’ di tingkat regional.

    Ia menyarankan bahwa peran Turki di masa depan akan bergantung pada bagaimana negara ini mengintegrasikan kemajuan angkatan laut ini ke dalam strategi geopolitik yang lebih luas. 

  • Startup China Siap Kirim Robot AI ke Bulan di 2028

    Startup China Siap Kirim Robot AI ke Bulan di 2028

    Jakarta, CNBC Indonesia – Star Vision, perusahaan rintisan kedirgantaraan yang didirikan di Hangzhou, provinsi Zhejiang China sejak tiga tahun lalu, akan menyumbangkan robot eksplorasi untuk misi ke bulan yang dinamakan Chang’e-8 Tiongkok. Rencananya misi ini akan digelar pada tahun 2028.

    Dilansir dari situs otoritas Hangzhou seperti dikutip dari China Daily, Selasa (28/1/2025), Star Vision akan berkolaborasi dengan Universitas Zhejiang yang berpusat di Hangzhou dan Middle East Technical University yang berpusat di Ankara dalam misi ini. Kantor Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok sudah menyetujui proposal dari kerjasama tersebut.

    CTO Star Vision Wang Chunhui menyebut proyek ini menggabungkan kekuatan di tiga domain. Star Vision berfokus pada kecerdasan buatan dalam eksplorasi luar angkasa, Middle East Technical University menghadirkan keahlian teknik kedirgantaraan, dan Universitas Zhejiang menyumbangkan pencitraan optik canggih dan teknologi satelit kecil.

    Fitur menonjol misi ini adalah penggunaan AI yang memungkinkan robot beroperasi secara independen di lingkungan bulan yang menantang.

    Dokter Sun Shujian dari Sekolah Aeronautika dan Astronautika Universitas Zhejiang mencatat rintangan dalam hal teknis. Jarak rata-rata bulan 380.000 kilometer dari Bumi, sehingga berpotensi akan terjadi penundaan komunikasi di dekat kutub selatan bulan.

    Namun robot ini dirancang untuk bekerja sebagai tim yang kohesif, robot akan berbagi data dan tugas melalui jaringan yang andal dengan wahana pendarat, yang memungkinkan mereka mencapai tujuan kompleks yang tidak dapat dicapai oleh unit yang terisolasi.

    Saat ini dalam tahap desain terperinci, proyek akan beralih ke pengembangan sistem penuh berikutnya, dengan prototipe yang dijadwalkan akan dalam tersedia pada Agustus 2027.

    (hoi/hoi)

  • Inflasi melambat, Turkiye pangkas suku bunga dua kali beruntun

    Inflasi melambat, Turkiye pangkas suku bunga dua kali beruntun

    Ankara (ANTARA) – Bank sentral Turkiye pada Kamis (23/1) memangkas suku bunga acuan sebesar 250 basis poin menjadi 45 persen di tengah proyeksi inflasi yang membaik, menandai pemangkasan suku bunga kedua setelah beberapa bulan sebelumnya mempertahankan suku bunga pada level yang sama.

    “Meskipun tren inflasi menurun pada Desember, indikator-indikator utama menunjukkan peningkatan pada Januari, sesuai proyeksi. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh produk-produk jasa dengan penetapan harga yang bergantung pada waktu dan indeksasi mundur,” kata Komite Kebijakan Moneter bank tersebut dalam sebuah pernyataan.

    “Kebijakan moneter yang ketat akan dipertahankan sampai stabilitas harga tercapai melalui penurunan inflasi yang berkelanjutan,” menurut pernyataan itu.

    Bank tersebut menyatakan suku bunga acuan akan ditentukan sedemikian rupa guna memastikan pengetatan yang dibutuhkan oleh proyeksi jalur disinflasi, dengan mempertimbangkan realisasi dan perkiraan inflasi, serta tren yang mendasarinya.

    Turkiye bergulat menghadapi kenaikan inflasi selama bertahun-tahun. Dari Juni 2023 hingga Maret 2024, bank sentral Turkiye menaikkan suku bunga acuannya dari 8,5 persen menjadi 50 persen untuk mengetatkan kebijakan moneter, kemudian mempertahankan suku bunga pada level yang sama dari Maret hingga Desember

    Pada Desember, inflasi tahunan Turkiye turun menjadi 44,4 persen, level terendah dalam 18 bulan, menurut Institut Statistik Turkiye (Turkish Statistical Institute). Angkanya sempat mencapai di atas 75 persen pada Mei tahun lalu.

    Pada 26 Desember, bank itu menerapkan pemangkasan suku bunga pertamanya dalam hampir dua tahun, menurunkan suku bunga dari 50 persen menjadi 47,5 persen dengan pemangkasan 250 basis poin.

    Pada akhir tahun lalu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bertekad akan terus melawan inflasi pada 2025 dan memangkas suku bunga lebih lanjut.

    “Suku bunga akan turun sehingga inflasi akan turun. Kami akan mengambil langkah ini. Hal ini sangat kita perlukan sekarang,” kata Erdogan kepada para anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (Justice and Development Party), partai berkuasa yang dipimpinnya.

    Erdogan menekankan strategi ekonomi dan moneter pemerintah memprioritaskan untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Menurut Survei Pelaku Pasar (Survey of Market Participants) bank sentral tersebut untuk Januari 2025, 68 pelaku pasar dari sektor keuangan dan riil Turkiye memperkirakan inflasi tahunan pada akhir 2025 akan berada di angka 27,05 persen, dan pada akhir 2026 akan mencapai 18,67 persen.

    Sebuah survei yang dilakukan oleh kantor berita pemerintah Turkiye, Anadolu, menunjukkan para ekonom yang berpartisipasi memprediksi rata-rata suku bunga acuan akhir tahun berada di level 30 persen.

    Senol Babuscu, seorang ekonom dan akademisi di Universitas Baskent Ankara, mengatakan kepada Xinhua bahwa tingkat inflasi pada Desember menciptakan ruang bagi pelonggaran tambahan.

    “Bank (sentral) tampaknya mempertimbangkan bahwa prospek inflasi akan membaik dalam beberapa bulan mendatang, oleh karena itu terus menurunkan suku bunga kebijakannya,” ujar Babuscu, seraya menambahkan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin akan terjadi apabila indeks harga konsumen bulanan tidak memburuk.

    Seraya mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga terbaru “sesuai ekspektasi pasar”, Atilla Yesilada, ekonom yang berbasis di Istanbul, mengatakan kepada Xinhua bahwa bank sentral akan diperkenankan untuk mengkaji data inflasi pada Januari dan Februari sebelum mengambil keputusan terkait suku bunga dalam pertemuan berikut mereka pada Maret.

    Memperkirakan tingkat suku bunga akan melampaui target akhir tahun bank sentral sebesar 21 persen pada 2025, Yesilada mengatakan “untuk mempertahankan kredibilitas, bank (sentral) harus mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan atau membalikkan penurunan suku bunga jika tren inflasi menyimpang dari jalurnya.”

    Sementara itu, Faith Ozatay, seorang analis ekonomi dari Yayasan Penelitian Kebijakan Ekonomi Turkiye (Economic Policy Research Foundation of TUrkiye) di Ankara, mengatakan dalam sebuah artikel belum lama ini bahwa kondisi-kondisi yang ada belum mendukung untuk penurunan suku bunga.

    “Saya yakin penurunan suku bunga baru masih terlalu dini,” ujarnya, seraya menuturkan meskipun menurun, inflasi secara tahunan masih cukup tinggi bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

    Penerjemah: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kebakaran Hotel Resor Ski Turki Tewaskan 76 Orang, 9 Orang Ditahan

    Kebakaran Hotel Resor Ski Turki Tewaskan 76 Orang, 9 Orang Ditahan

    Ankara

    Otoritas Turki menahan sembilan orang terkait kebakaran mematikan yang menghanguskan sebuah hotel di resor ski Kartalkaya yang populer di negara tersebut. Salah satu yang ditahan merupakan pemilik hotel yang terbakar.

    Sedikitnya 76 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat kebakaran tersebut.

    Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/1/2025), mengatakan bahwa jenazah 45 korban di antaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah lainnya di institut forensik setempat.

    Presiden Recep Tayyip Erodgan menetapkan hari Rabu (22/1) sebagai hari berkabung nasional menyusul tragedi tersebut.

    Kebakaran dahsyat ini melanda Hotel Grand Kartal di resor ski Kartalkaya yang terletak di area pegunungan Bolu, Turki bagian barat.

    Hotel dengan 12 lantai itu, yang memiliki 238 tamu terdaftar saat kebakaran terjadi, dilalap api setelah kebakaran mulai terjadi di restoran yang ada di dalamnya pada Selasa (21/1) dini hari, sekitar pukul 03.30 waktu setempat.

    Para korban selamat menggambarkan situasi penuh kepanikan ketika mereka menyelamatkan diri dengan melintasi koridor hotel yang dipenuhi asap, dan beberapa terpaksa melompat dari jendela untuk keluar dari bangunan yang terbakar tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PKK akan Hengkang dari Suriah dengan Syarat Kurdi Mempertahankan Peran Kepemimpinan – Halaman all

    PKK akan Hengkang dari Suriah dengan Syarat Kurdi Mempertahankan Peran Kepemimpinan – Halaman all

    PKK akan Hengkang dari Suriah dengan Syarat Kurdi Mempertahankan Peran Kepemimpinan

    TRIBUNNEWS.COM- Seorang pejabat dari musuh utama Turki, Partai Pekerja Kurdistan (PKK),  mengatakan  bahwa kelompok militan tersebut bersedia mengakhiri kehadirannya di Suriah jika  Kurdi yang didukung AS di negara itu mempertahankan peran kepemimpinan di sana. 

    Ankara baru-baru ini meningkatkan ancamannya terhadap PKK, dengan memperingatkan bahwa kelompok tersebut akan dibasmi jika mereka meletakkan senjatanya.

    “Setiap inisiatif yang menghasilkan tata kelola Suriah timur laut di bawah kendali SDF, atau di mana mereka memiliki peran penting dalam kepemimpinan bersama, akan membuat kami setuju untuk meninggalkan wilayah tersebut,” kata pejabat di kantor politik PKK di Irak utara, menurut Reuters . 

    Pejabat itu juga mengatakan PKK akan terus memantau situasi dari jarak jauh jika meninggalkan Suriah, dan akan bertindak melawan pasukan Turki jika diperlukan. 

    “Masa depan Suriah akan ditentukan setelah tanggal 20 bulan ini, setelah Trump memegang kekuasaan,” pejabat itu menambahkan. 

    Milisi Kurdi yang didukung AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang membantu Washington mengawasi pendudukan dan penjarahan ladang minyak Suriah, sebagian besar terdiri dari pejuang yang tergabung dalam Unit Perlindungan Rakyat (YPG) – cabang PKK di Suriah. 

    Ankara telah meningkatkan serangannya terhadap SDF dan telah bersumpah untuk membasmi keberadaan suku Kurdi di Suriah. Bentrokan sengit terus terjadi di dekat Raqqa dan Manbij antara SDF dan proksi Tentara Nasional Suriah (SNA) Ankara, yang diberi perlindungan udara oleh militer Turki.

    Turki menuntut pembubaran SDF dan pengusiran semua anggota PKK di Suriah. Perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS gagal diberlakukan. Washington telah menyerukan “transisi terkelola” untuk proksi Kurdi-nya, dan komandan SDF Mazloum Abdi mengatakan PKK akan meninggalkan Suriah jika Ankara menyetujui penghentian permusuhan secara menyeluruh. 

    SDF, yang dibentuk pada tahun 2015, berafiliasi dengan pemerintahan otonom yang didukung AS yang telah memerintah sebagian wilayah Suriah utara selama lebih dari satu dekade. Sejak jatuhnya pemerintahan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad, muncul pertanyaan mengenai nasib faksi Kurdi di Suriah baru – yang diperintah oleh bekas cabang Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Negosiasi diperkirakan akan diadakan dalam beberapa bulan mendatang antara berbagai faksi politik di Suriah – termasuk Kurdi. SDF telah memberi isyarat bahwa mereka bersedia bergabung dengan tentara Suriah di masa mendatang. 

    Pihak berwenang Suriah  mengatakan  bahwa kelompok bersenjata telah sepakat untuk bubar dan berintegrasi “di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan.”

    “Ada dua otoritas de facto di Suriah sekarang – [Pemerintahan Otonom Suriah Utara dan Timur] AANES dan HTS. AS berupaya untuk memastikan kerja sama antara kedua pihak menjelang negosiasi formal pada bulan Maret untuk membentuk pemerintahan Suriah yang bersatu,” kata Fethullah Husseini, seorang pejabat dari AANES, kepada The New Arab pada hari Kamis.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Pertama Kalinya Israel Serang HTS di Suriah sejak Assad Tumbang, Sasar Konvoi Militer – Halaman all

    Pertama Kalinya Israel Serang HTS di Suriah sejak Assad Tumbang, Sasar Konvoi Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan melancarkan serangan terhadap Hayat Tahrir al-Shams (HTS), kelompok yang berkuasa di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad ambruk.

    Serangan hari Rabu, (15/1/2025), itu adalah serangan perdana Israel terhadap militer HTS.

    Lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan serangan itu terjadi di Provinsi Quneitra, Suriah selatan. Targetnya ialah sebuah konvoi militer HTS.

    “Satu drone Israel diluncurkan untuk menyerang konvoi militer dan menewaskan dua anggota Departemen Operasi Militer dan satu warga sipil,” kata Kepala SOHR Rami Abdel Rahman dikutip dari Press TV.

    “Ini pertama kalinya serangan Israel menargetkan aparat keamanan otoritas baru.”

    Kantor berita AFP juga mengonfirmasi adanya serangan itu. AFP mengutip keterangan dari seorang pejabat kesehatan yang menyebutkan satu pejabat setempat tewas.

    Sementara itu, media Israel The Jerusalem Post melaporkan ada serangan udara Israel di perbatasan Dataran Tinggi Golan.

    Menurut wartawan setempat, Kepala Desa Ghadeer Al-Bustan dan dua personel Direktorat Keamanan Masyarakat tewas setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang.

    IDF diklaim menargetkan konvoi Pemerintahan Operasi Militer saat ada operasi pemeriksaan senjata di tempat kejadian.

    Dua personel Direktorat Keamanan Masyarakat yang tewas itu disebut sebagai pihak yang memeriksa senjata.

    Beberapa jam kemudian IDF mengeluarkan pernyataan. IDF mengaku melihat sejumlah kendaraan bersenjata dari Suriah sedang bermanuver di buffer zone atau zona penyangga di perbatasan Israel-Suriah.

    Seorang tentara Israel duduk di belakang truk dekat zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari wilayah Suriah lainnya pada 8 Desember 2024. (AFP/JALAA MAREY)

    IDF mengklaim pihaknya sudah mengeluarkan tembakan peringatan agar kendaraan itu menjauh dari perbatasan. Tidak ada penyataan dari IDF mengenai jumlah korban tewas dalam peristiwa itu.

    Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Israel agar menghentikan aksi agresifnya di Suriah setelah pemerintahan baru terbentuk di sana.

    “Dimulai dengan Israel, pasukan yang menyerang wilayah Suriah itu harus segera mengakhiri aksi agresifnya. Jika tidak, konsekuensinya akan berdampak negatif bagi semua orang,” kata Erdogan saat rapat Partai Keadilan dan Pembangunan di Ankara, Selasa, (14/1/2025).

    HTS tolak perangi Israel

    Israel sudah ratusan kali menyerang Suriah sejak rezim Assad runtuh akhir tahun lalu.

    Meski Suriah terus diserang Israel, pemimpin HTS yang bernama Abu Muhammad Al Julani mengaku enggan berperang melawan Israel.

    Mengenai serangan Israel, Julani mengatakan Israel menggunakan Iran sebagai dalih untuk memasuki Suriah.

    Kendati demikian, Julani mengatakan pihaknya “tidak punya keinginan untuk terjun dalam konflik melawan Israel”.

    Dikutip dari laporan Institut Kajian Perang (ISW) edisi 14 Desember 2024, Israel juga mengklaim enggan berkonflik dengan Suriah yang baru saja mengalami revolusi besar akibat ambruknya rezim Assad.

    Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi berujar pihaknya enggan campur tangan dalam urusan politik domestik Suriah.

    Kata dia, IDF tujuan beroperasi di Suriah ialah hanya untuk memastikan keamanan Israel.

    Israel sudah melancarkan ratusan serangan yang menargetkan gudang-gudang senjata Suriah. Bahkan, Israel menduduki Gunung Hermon di Suriah.

    Julani mengatakan dalih Israel menduduki Suriah itu suatu alasan yang lemah dan tidak bisa digunakan sebagai pembenaran.

    “Israel sudah jelas melewati batas di Suriah, itu merupakan ancaman eskalasi tak berdasar di kawasan ini,” kata Julani saat diwawancarai Syria TV.

    “Kondisi suriah yang letih karena perang, setelah konflik dan perang bertahun-tahun, tidak mengizinkan adanya konfrontasi baru. Prioritas saat ini adalah pembangunan kembali dan stabilitas, tidak ditarik ke dalam sengketa yang bisa memunculkan kehancuran lebih lanjut.”

    Kendaraan lapis baja militer Israel melintasi pagar ke Suriah dekat desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada 8 Desember 2024, setelah pemberontak yang dipimpin Islam menyatakan bahwa mereka telah merebut ibu kota Suriah dalam serangan kilat, mengirim presiden yang digulingkan Bashar al-Assad melarikan diri dan mengakhiri lima dekade pemerintahan Baath di Suriah. (Photo by Jalaa MAREY / AFP) (AFP/JALAA MAREY)

    Operasi Anak Panah Bashan

    Bulan Desember kemarin Israel sudah melancarkan serangan besar ke Suriah dalam operasi yang disebut “Operasi Anak Panah Bashan”.

    Pada hari Selasa, (10/12/2024), IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Menurut Israel, Operasi Anak Panah Bashan sudah rampung.

    Adapun Bashan adalah nama Dataran Tinggi Golan dalam Perjanjian Lama. Golan diduduki Israel setelah Perang Enam Hari tahun 1967 dan dicaplok tahun 1981 meski tindakan itu tidak diakui dunia.

    Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

    Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF, Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau tepat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

    Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

    IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.

    Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.

    Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.

    Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.

    (*)